Tema: 8 (pengabdian kepada masyarakat)
BAZNAS kota Yogyakarta adalah badan amil zakat tingkat kabupaten kota Yogyakarta mempunyai program penyaluran dana zakat dengan pemberian bantuan usaha gerobak dan uang untuk modal usaha angkringan, gorengan, dan pulasa. Penerima dana zakat ini wajib mengikuti sekolah yang diselengarakan oleh Baznas bekerja sama dengan akademisi, sekolah tersebut diberi nama sekolah saudagar. Sekolah ini didirikan bertujuan memberikan pembinaan, pendampingan, pemantauan bagi penerima dana zakat, agar penerima dana dapat mengelola usahanya secara berkesinambungan.Pelaksanaan kelas saudagar berjalan dengan lancar kurikulum yang diberikan berupa 8 mata pelajaran bidang kewirausahaan, pengelolaan keuangan, pemasaran, layanan kepuasan konsumen, dan evaluasi usaha. Sekolah ini diikuti oleh 78 peserta yang lolos mendapatkan dana bantuan usaha, kesemua peserta lulus dan mendapatkan sertifikat. Pada saat akhir pertemuan, peserta wajib mengisi kuisioner evaluasi sekolah saudagar.Penerima bantuan diwajibkan untuk menyisihkan uang keuntungannya sebesar 2,5% perbulan untuk ditabung di bank yang sudah bekerjasama dengan Baznas. Harapan kami dengan adanya dana zakat untuk memberikan bantuan usaha bagi warga yang tidak mampu akan dapat mengentaskan kemiskinan di wilayah DIY.
Kata Kunci : Sekolah Saudagar, kurikulum, dana zakat, usaha
ABSTRACT
Yogyakarta has a zakat fund distribution program with the aid of wagon and money for business capital of angkringan, gorengan, and pulasa. The recipient of this zakat fund is obliged to follow the school held by Baznas in cooperation with academia, the school is named merchant school. The school was established to provide guidance, mentoring, monitoring for the recipients of zakat funds, so that the fund recipient can manage his business on an ongoing basis.The implementation of the merchant class runs smoothly given curriculum in the form of 8 subjects in the field of entrepreneurship, financial management, marketing, customer satisfaction services, and business evaluation. This school was attended by 78 participants who escaped getting business grants, all participants passed and got the certificate. At the end of the meeting, participants must fill out the merchant's evaluation questionnaire. Beneficiaries are required to set aside a profit of 2.5% per month for savings in banks that have cooperated with Baznas. Our hope with the existence of zakat fund to provide business assistance for the poor people will be able to alleviate poverty in the region of DIY
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Permasalahan kemiskinan ini merupakan permasalahan yang mendasar dalam
pembangunan ekonomi, terutama pada negara berkembang seperti Indonesia. Kemiskinan
didefinisikan sebagai ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dasarnya,
penyebabnya adalah mereka tidak mampu untuk mengakses atau memperoleh sumber-sumber
ekonomi.
Tingkat kemiskinan di Yogyakarta mengalami kenaikan. Badan Pusat Statistik (BPS)
Yogyakarta merilis garis kemiskinan bulan Maret 2015 hingga Maret 2016 mengalami kenaikan
sekitar 5,42%. Bulan Maret 2015 lalu, garis kemiskinan Yogyakarta sebesar Rp335.886 per kapita
per bulan, namun bulan Maret 2016 naik menjadi Rp354.084 per kapita per bulan. Kenaikan garis
kemiskinan di Yogyakarta pada bulan Maret tahun ini cukup besar dibanding periode yang sama
tahun lalu. Tetapi bila dibandingkan dengan September 2015, kenaikannya hanya sekitar 1,83%.
Dan saat itu hanya sebesar Rp 347.721 per kapita per bulan. Komoditas pangan ditengarai memberi
peran terbesar dalam andil garis kemiskinan ini.
Kemiskinan dan kesenjangan menjadi dua hal yang tak bisa lepas dari Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) saat ini. Pemerintah Daerah (Pemda) DIY dituntut bisa menurunkan angka
kemiskinan dan kesenjangan lima tahun kedepan. Kalangan DPRD DIY berharap Gubernur DIY
Sri Sultan HB X dapat lebih progresif dan berani mengambil kebijakan dalam upaya menurunkan
kemiskinan dan kesenjangan. Mengingat angka kemiskinan di DIY masih di atas rata rata nasional
yakni sebesar 13,02 persen dan kesenjangan yang masih berkisar pada 0,43 persen Jogja Tribun (1
November 2017).
BAZNAS kepanjangan dari Badan Amil Zakat Nasional adalah lembaga yang melakukan
pengelolaan zakat secara nasional. BAZNAS kota Yogyakarta adalah badan amil zakat tingkat
kabupaten kota Yogyakarta mempunyai beberapa program untuk menyalurkan zakat yang
bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan yang ada di wilayah kota Yogyakarta, salah satu
programnya adalah pemberian bantuan usaha berupa gerobak dan uang untuk modal usaha. Pada
tahun ini 2017 Baznas kota menetapkan pemberian modal usaha untuk angkringan, gorengan, dan
pulasa. Untuk mewujudkan program ini, Baznas mengajak kerja sama dengan dunia perbankan
yaitu BPD, penerima bantuan dana usaha akan menyisihkan keuntungan setiap bulan ke bank.
Baznas juga mengajak kerjasama dengan golongan akademisi yaitu Universitas Respati Yogyakarta
untuk mendirikan Sekelas Saudagar, sekolah ini selayaknya sekolah pada umumnya yang
mempunyai kepala sekolah dijabat pengabdi V.Wiratna Sujarweni, SE,MM,MT yang bertugas
membuat kurikulum, memberikan pembinaan, pendampingan, dan pemantauan bagi para penerima
Sekolah saudagar didirikan bertujuan memberikan pembinaan, pendampingan, pemantauan
bagi penerima dana zakat, agar penerima dana dapat mengelola usahanya secara berkelanjutan.
Penerima bantuan wajib bersekolah di sekolah saudagar dan lulus untuk mendapatkan sertifikat
kelulusan sebagai bukti bahwa sudah siap untuk mulai usaha. Kemudian setelah lulus dari sekolah
saudagar, gerobak beserta dana bantuan usaha diserah terimakan Baznas ke masing-masing
penerima dana disaksikan oleh camat masing-masing kecamatan. Penerima bantuan diwajibkan
untuk menyisihkan uang keuntungannya sebesar 2,5% perbulan untuk ditabung di bank yang sudah
bekerjasama dengan Baznas. Harapan kami dengan adanya dana zakat untuk memberikan bantuan
usaha bagi warga yang tidak mampu akan dapat mengentaskan kemiskinan di wilayah DIY.
Permasalahan
Untuk tahun 2016, Baznas memberikan bantuan dana zakat kepada warga yang tidak
mampu berupa bantuan uang untuk usaha, namun tanpa adanya pembinaan, pendampingan, dan
pemantauan usaha, mengakibatkan dana zakat yang bertujuan mengetaskan kemiskinan belum
sepenuhnya tercapai. Maka untuk tahun 2017 ini mekanisme pemberian dana zakat yang
disalurkan oleh Baznas perlu dilakukan pembenahan dari cara menseleksi, sebelumnya tidak ada
kunjungan langsung ke rumah warga calon penerima bantuan dana usaha, saat ini ada. Dibuka
sekolah saudagar sebagai wadah untuk pembinaan dan pendampingan bagi penerima bantuan dana
zakat. Adanya pemantauan keberlanjutan usaha, jadi program Baznas ini diharapkan akan
benar-benar mengentaskan kemiskinan di kota Yogyakarta. Program dana zakat untuk usaha
direncanakan akan diberikan setiap tahun dan sekolah saudagar juga akan dibuka sepanjang tahun
sebagai wadah pendidikan bagi calon pengusaha yang memperoleh dana zakat. Sekolah saudagar
akan selalu memperbaiki kurikulum agar tercipta keberhasilan usaha dan mendukung pemerintah
untuk mengentaskan kemuskinan di wilayah Yogyakarta.
Tujuan
Tujuan dari kelas saudagar ini adalah
1. Melakukan pembinaan berupa memberikan pengetahuan tentang kewirausahaan bidang
angkringan, gorengan, pulsa
2. Melakukan pembinaan berupa memberi pengetahuan tentang pengelolaan keuangan usaha
3. Melakukan pembinaan tentang pemasaran usaha
4. Memberikan motivasi usaha yang berkelanjutan
5. Memberikan pengetahuan tentang layanan kepuasan konsumen
6. Memberikan pendampingan usaha
METODE PELAKSANAAN
Proses awal adalah pengumuman pembukaan penerima bantuan dana zakat untuk
masyarakat yang tidak mampu, berupa bantuan usaha angkringan, gorengan, dan penjualan pulsa.
Peserta yang mendaftarkan diri dari beberapa kecamatan kota Yogyakarta diantaranya adalah
Pakualaman, Jetis, Gondokusuman, Mantrijeron, peserta yang mendaftar sebanyak 131 orang.
Namun Baznas dan team akademisi dari Universitas Respati Yogyakarta akan menyeleksi dan akan
memberikan dana zakat itu hanya kepada 78 peserta, peserta dapat memilih sendiri antara usaha
angkringan, gorengan, dan pulsa. Kriteria yang lolos seleksi antara lain dokumen-dokumen
persyaratan lengkap, ketersediaan tempat yang strategis, kunjungan langsung ke rumah calon
penerima bantuan, apakah memang layak mendapatkan bantuan dana untuk usaha. Berdasarkan
penilaian yang sudah disepakati oleh team baznas dan akademisi dari Universitas Respati
Yogyakarta kemudian diputuskan 78 peserta yang lolos memperoleh dana usaha.
Dari 78 peserta ini diwajibkan untuk mengikuti sekolah yang dinamakan Sekolah
Saudagar . 78 peserta ini boleh absen atau ijin hanya sebanyak 2 sesi, jika lebih maka dana usaha
tidak akan diberikan. Pelaksanaan dilakukan di ruang pertemuan Baznas di jalan Timoho
Yogyakarta. Pelasanaannya selama 4 minggu, setiap minggu sekali di hari sabtu dan ada 2 sesi,
persesi 90 menit, dimulai sesi 1 dari jam 8 pagi samapai 9.30 istirahat 30 menit kemudian
dilanjutkan sesi 2 pada jam 10 sampai 11.30. Untuk materi yang disampaikan adalah sebagai
berikut:
1. Kewirausahaan angkringan, nara sumber pemilik angkringan
2. Kewirausahaan gorengan, narasumber pemilik gorengan
3. Kewirausahaan pulsa, narasumber pemilik gerai pulsa
4. Pengelolaan laporan keuangan angkringan
5. Pengelolaan laporan keuangan Gorengan
6. Pengelolaan laporan keuamgan Pulsa
7. Teknik pemasaran offline dan online
8. Layanan kepuasan konsumen
9. Pendampingan pengembangan usaha
Penerima bantuan dana usaha wajib mengikuti materi dalam sekolah saudagar ini, mereka
jika berhalangan dapat tidak hadir sebanyak 2 sesi, apabila lebih maka konsekwensinya tidak
diperbolehkan untuk meneruskan menerima bantuan. Selama proses belajar mengajar berlangsung
tidak ada test atau ujian, apabila lulus di sekolah saudagar, peserta akan mendapatkan sertifikat
sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan dana usaha. Kemudian pada saat akhir pertemuan
diberikan kuisioner tentang penilaian sekolah saudagar menilai materi, fasilitas, penyampaian
untuk mengetahui seberapa besar manfaat kelas saudagar ini untuk persiapan calon yang
mendapatkan dana.
Pendampingan dilakukan oleh pihak Baznas dan pengabdi dengan cara mereka masuk
dalam wadah sekolah saudagar kembali yang diselenggarakan setiap bulan, pendampingan ini
berupa mengecekan buku keuangan mereka dan buku tabungan mereka yang ada di bank. Serta
diskusi pengalaman berjualan, keuntungan kerugian, Kendala yang dihadapi dan mencarikan
solusi, serta materi yang paling penting adalah motivasi untuk tetap usaha dibidang tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil kegiatan dapat terlihat bahwa, rangkaian pelaksanaan bantuan zakat untuk
usaha angkringan, gorengan, dan pulsa mulai dari pengumuman pendaftaran calon peserta sampai
dengan penerimaan bantuan telah berjalan sesuai dengan rencana. Untuk sekolah saudagar yang
merupakan sekolah yang diperuntukan bagi calon penerima dana zakat sudah direncanakan mulai
dari kurikulum, waktu dan tempat pelaksanaan pembinaan, metode pembelajaran, umpan balik
berupa pengisian kuisioner untuk mengevaluasi sekolah saudagar. Dalam wadah sekolah saudagar
juga ada kurikulum pendampingan dan pemantauan yang dilaksanakan setiap bulan bertempat di
ruang pertemuan Baznas kota Yogyakarta.
Sekolah saudagar baru berdiri dan melakukan pembinaan dan pendampingan usaha tahun
ini, kurikulum yang dibuat juga baru digunakan sekali. Kurikulum dirumuskan sesuai kebutuhan
usaha, mengingat karena pesertanya mayoritas diatas umur 50 tahun dan pendidikan mereka lebih
didominasi SMP, maka kurikulum yang dibuat adalah mata pelajaran wirausaha angkringan,
gorengan, dan pulsa disampaikan oleh narasumber pemilik usaha angkringan, gorengan, pulsa yang
usahanya sudah mempunyai karyawan dan cabang. Para pembicara ini akan mengungkapkan kisah
sukses dalam berbisnis, murid kelas saudagar dapat bertanya. Kemudian untuk kurikulum
pengelolaan keuangan usaha disampaikan oleh akademisi dari Universitas Respati Yogyakarta
yaitu oleh saya sendiri, pengelolaan keuangan dari merencanakan, pelaksanaan, pembukuan,
pengembangan usaha. Kurikulum pemasaran usaha baik untuk usaha angkringan, gorengan, dan
pulsa di berikan materi pemasaran offline dan online.
Kelas saudagar untuk sesi pendampingan membutuhkan waktu 1 bulan. Peserta sebanyak
78 orang semua mengikuti 8 sesi materi yang diberikan, kemudian setelah dinyatakan lulus, semua
peserta mendapatkan sertifikat kelulusan sebagai salah satu syarat menerima dana bantuan usaha.
Kemudian 78 peserta mendapatkan gerobak sesuai dengan usaha yang sudah dipilih.
Serah terima dilakukan dimasing-masing kecamatan disaksikan oleh pak camat. Saat ini penerima
bantuan telah mendapatkan gerobak beserta uang usaha, mereka sudah mulai membuka usahanya
pengabdi dengan cara mereka masuk dalam wadah sekolah saudagar kembali yang diselenggarakan
setiap bulan, pendampingan ini berupa mengecekan buku keuangan mereka dan buku tabungan
mereka yang ada di bank. Serta diskusi pengalaman berjualan, keuntungan kerugian, Kendala yang
dihadapi dan mencarikan solusi, serta materi yang paling penting adalah motivasi untuk tetap usaha
dibidang tersebut. Untuk mendapatkan perbaikan dalam pelaksanaan sekolah saudagar perlu
masukan dari peserta melalui pemberian kuisioner. Kuisioner ditindak lanjuti untuk perbaikan kelas
saudagar tahun depan
.
KESIMPULAN
BAZNAS kota Yogyakarta adalah badan amil zakat tingkat kabupaten kota Yogyakarta
mempunyai beberapa program untuk menyalurkan zakat yang bertujuan untuk mengentaskan
kemiskinan yang ada di wilayah kota Yogyakarta, salah satu programnya adalah pemberian
bantuan usaha berupa gerobak usaha dan uang untuk modal usaha. Pada tahun ini 2017 Baznas kota
menetapkan pemberian modal usaha untuk angkringan, gorengan, dan pulasa. Sekolah saudagar
didirikan bertujuan memberikan pembinaan, pendampingan, pemantauan bagi penerima dana zakat,
agar penerima dana dapat mengelola usahanya dengan baik.
Pelaksanaan kelas saudagar berjalan dengan lancar kurikulum yang diberikan berupa 8
mata pelajaran diikuti oleh 78 peserta penerima dana bantuan usaha, kesemua peserta lulus dan
mendapatkan sertifikat. Pada saat akhir pertemuan, peserta diberikan kuisioner tentang penilaian
sekolah saudagar untuk melakukan menilai materi, fasilitas, penyampaian pengajarnya, metode
mengajar. Peserta calon yang memperoleh dana mengisi kuisioner tesebut untuk mengetahui
seberapa besar manfaat kelas saudagar ini untuk persiapan calon yang mendapatkan dana.
Kelas saudagar membekali calon pengusaha agar mendapatkan gambaran tentang usaha
yang bakan dibukanya. Narasumber untuk mata pelajaran kewirausahaan adalah pelaku usaha yang
sudah sukses dibidang angkringan, gorengan, dan pulsa, agar para peserta mengetahui
kendala-kendala, tahap-tahap pengembangan usaha. Mata pelajaran lain adalah pengelolaan keuangan
usaha, pemsaran, layanan kepuasan konsumen, serta setelah usaha berjalan, penerima dana bantuan
wajib mengikuti evaluasi usaha yang dijadwalkan 1 bulan sekali.
UCAPAN TERIMA KASIH
Baznas kota Yogyakarta
Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Respati Yogyakarta
Bapak Udin Pemilik Pengusaha Gorengan Minomartani
Bapak Hamzah Pemilik Pengusaha angkringan
DAFTAR PUSTAKA
Jogja Tribun 1 November 2017
Endra Murti Sagoro. 2012. Akuntansi Tanpa Stres. Yogyakarta: AB Publiser.
Pinasti, M. 2007. Pengaruh Penyelenggaraan dan Penggunaan Informasi Akuntansi Terhadap Persepsi Pengusaha Kecil Atas Informasi Akuntansi Suatu Riset Eksperiman. Simposium Nasional Akuntansi. Makasar
Sony Warsono. 2009. Akuntansi ternyata Logis dan Mudah. Yogyakarta: Asgard Chapter