• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertemuan Ke 2 SISTEM PERSAMAAN LINEAR (SPL)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pertemuan Ke 2 SISTEM PERSAMAAN LINEAR (SPL)"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Pertemuan Ke 2

SISTEM PERSAMAAN LINEAR (SPL)

By

(2)

Suatu sistem persamaan linier (atau himpunan persaman linier simultan) adalah satu set persamaan

dari sejumlah unsur yang tak diketahui.

Bentuk umum:

Sistem ini mengandung m persamaan dengan n unsur yang tak diketahui yaitu x1 ….xn.

Bilangan a11 …..amn disebut koefsien dari sistem itu, yang biasanya merupakan bilangan-bilangan yang diketahui.

Bilangan-bilangan b1 ….bm juga merupakan bilangan-bilangan yang diketahui, bisa bernilai tidak nol maupun

bernilai nol

Jika seluruh b bernilai nol maka sistem persamaan tersebut disebut sistem persamaan homogen

(3)

Dari sistem persamaan linier diharapkan adanya solusi

yaitu satu set nilai dari x1xn yang memenuhi sistem persamaan tersebut.

Jika sistem ini homogen, ia mengandung solusi trivial

(solusi tak penting) yaitu x1 = 0, …., xn = 0.

Pertanyaan-pertanyaan yang timbul tentang solusi dari sistem persamaan ini adalah:

a). Benar adakah solusi dari sistem ini ?

b). Bagaimanakah cara untuk memperoleh solusi?

c). Kalau sistem ini mempunyai lebih dari satu solusi, bagaimanakah himpunan solusi tersebut?

d). Dalam keadaan bagaimanakah sistem ini tepat mempunyai

satu solusi?

(4)

SISTEM PERSAMAAN LINIER

(SPL)

Bentuk umum :

dimana x

1

, x

2

, . . . , x

n

variabel tak diketahui,

a

ij

,

b

i

,

i = 1, 2, . . . , m; j = 1, 2, . . . , n bil. diketahui.

Ini adalah SPL dengan m persamaan dan n variabel.

SPL

Mempunyai penyelesaian

disebut

KONSISTEN

Tidak mempunyai penyelesaian

disebut

TIDAK KONSISTEN

TUNGGAL

(5)

ILUSTRASI GRAFIK

SPL 2 persamaan 2 variabel:

Masing-masing pers berupa garis lurus. Penyelesaiannya

adalah titik potong kedua garis ini.

(6)

PENYAJIAN SPL DALAM MATRIKS

SPL

BENTUK MATRIKS

STRATEGI MENYELESAIKAN SPL:

(7)

Metode Subtitusi

Metode Eliminasi

Contoh Penyelesaian SPL menggunakan Metode

subtitusi

Tentukan penyelesaian 3 persamaan linear berikut :

2

 

(8)

2 2

 

JAWAB

= 2 5y+4z =1

 

= 1 5(1) +4z

=1 4z =- 4

Z=- 1

 

=2 -1 =2

2

 

y

(9)

2

 

Metode Eliminasi

2  

Kalikan 3

3 2

(10)

Lanjutan

2  

10

maka y =1

(11)

Selesaikan SPL dibawah ini dengan metode subtitusi

a+b+c = 2

a+b+2c = 0

2a+b+3c = 1

Selesaikan SPL dibawah ini dengan metode Eliminasi

4a+3b+5c = 18

2a-6b+4c = -42

a-b+c = - 5

(12)

TIGA OPERASI YANG

MEMPERTAHANKAN PENYELESAIAN SPL

SPL

1. Mengalikan suatu persamaan dengan konstanta tak nol. 2. Menukar posisi dua

persamaan sebarang.

3. Menambahkan kelipatan suatu persamaan ke persamaan

lainnya.

MATRIKS

1. Mengalikan suatu baris dengan konstanta tak nol. 2. Menukar posisi dua baris sebarang.

3. Menambahkan kelipatan suatu baris ke baris lainnya.

Ketiga operasi ini disebut OPERASI BARIS ELEMENTER (OBE)

(13)

Sistem Persamaan Linier

Operasi Baris

Pada sistem ini kita dapat melakukan operasi-operasi yang disebut operasi baris sebagai berikut:

a). Ruas kiri dan ruas kanan dari setiap persamaan dapat dikalikan dengan faktor bukan nol yang sama, tanpa

mempengaruhi himpunan sistem persamaan tersebut.

c). Mempertukarkan tempat (urutan) persamaan tidaklah mengganggu himpunan sistem persamaan.

b). Ruas kiri dari setiap persamaan dapat dijumlahkan ke ruas kiri persamaan yang lain asal ruas kanannya juga dijumlahkan. Operasi ini tidak mengganggu keseluruhan sistem persamaan tersebut.

(14)

CONTOH

DIKETAHUI

kalikan pers (i) dengan (-2), kemu-dian tambahkan ke pers (ii).

kalikan baris (i) dengan (-2), lalu tambahkan ke baris (ii).

…………(i) …………(ii) …………(iii)

kalikan pers (i) dengan (-3), kemu-dian tambahkan ke pers (iii).

kalikan baris (i) dengan (-3), lalu tambahkan ke baris (iii).

kalikan pers (ii) dengan (1/2).

(15)

kalikan pers (iii)

dengan (-2). kalikan brs (iii) dengan (-2).

LANJUTAN CONTOH

kalikan pers (ii) dengan (1/2).

kalikan baris (ii) dengan (1/2).

kalikan pers (ii) dengan (-3), lalu tambahkan ke pers (iii).

kalikan brs (ii) dengan (-3), lalu tambahkan ke brs (iii).

kalikan pers (ii) dengan (-1), lalu tambahkan ke pers (i).

(16)

Lanjutan CONTOH

kalikan pers (ii) dengan (-1), lalu tambahkan ke pers (i).

kalikan brs (ii) dengan (-1), lalu tambahkan ke brs (i).

kalikan pers (iii) dengan (-11/2), lalu tambahkan ke pers (i) dan kalikan pers (ii) dg (7/2), lalu tambahkan ke pers (ii)

kalikan brs (iii)

dengan (-11/2), lalu tambahkan ke brs (i) dan kalikan brs (ii) dg (7/2), lalu tambahkan ke brs (ii)

Diperoleh penyelesaian x = 1, y = 2, z = 3. Terdapat

kaitan menarik antara bentuk SPL dan representasi

matriksnya. Metoda ini berikutnya disebut dengan

(17)

Eliminasi Gauss

Eliminasi Gauss merupakan langkah-langkah sistematis

untuk memecahkan sistem persamaan linier. Karena matriks gandengan merupakan pernyataan lengkap dari suatu sistem persamaan linier, maka eliminasi Gauss cukup dilakukan

pada matriks gandengan ini.

Suatu sistem persamaan linier:

Contoh:

Kita tuliskan persamaan ini dalam bentuk matriks:

(18)

Matriks gandengnya adalah:

Langkah-1: Langkah pertama pada eliminasi Gauss pada matriks gandengan adalah mempertahankan baris ke-1 (disebut mengambil baris ke-1 sebagai pivot) dan membuat suku pertama baris-baris berikutnya menjadi bernilai nol.

Pada matriks yang diberikan ini, langkah pertama ini

dilaksanakan dengan menambahkan baris ke-1 ke baris ke-2, mengurangkan baris ke-1 dari baris ke-3 dan menambahkan baris ke-1 ke baris ke-4. Hasil operasi ini adalah

(19)

Langkah-2: Langkah kedua adalah mengambil baris ke-2 dari matriks gandeng yang baru saja kita peroleh sebagai pivot, dan membuat suku kedua baris-baris berikutnya

(20)

Kalikan baris ke 3 dengan 3 agar

(21)

Langkah-3: Langkah ketiga adalah mengambil baris ke-3 sebagai pivot dan membuat suku ke-3 dari baris ke-4

menjadi nol. Ini dapat kita lakukan dengan mengalikan baris ke-4 dengan 11 kemudian menambahkan kepadanya baris ke-3. Hasilnya adalah:

(22)

Matriks gandeng terakhir ini menyatakan bentuk matriks:

yang dengan substitusi mundur akan

memberikan: Hasil terakhir

langkah ketiga adalah:

Matriks terakhir ini menyatakan sistem persamaan linier:

16

16

16

6

11

8

2

3

8

D D C C B B A

x

x

x

x

x

x

x

12

;

4

;

2

;

1

C B A

D

x

x

x

(23)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, pemaafan yang dilakukan tidak hanya sekedar berdamai pada perasaan negatif atau yang disebut dengan pemaafan sepihak (McCullough, 2000), tapi juga

Penelitian yang serupa juga dilakukan oleh Cintami (2010) mahasiswi psikologi IAIN Sunan Ampel menyatakan hasil yang sama bahwa anak retardasi 51.. mental di SDLB/C

Ada beberapa pengertian kegiatan reflektif dalam pembelajaran, (1) Kegiatan refleksi pembelajaran adalah sebuah kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar

Raja menganggap agama Islam itu adalah ajaran budi pekerti yang mulia, maka ketika Raden Rahmat kemudian mengumumkan ajarannya adalah agama Islam maka Prabu Brawijaya tidak

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Lokan dan Sepetang dari perairan utara pulau Bengkalis ini masih berada di bawah ambang batas tercemar logam berat

Nilai keteguhan tarik sejajar permukaan lembaran papan serat yang dihasilkan dari sembilan jenis kayu berkisar antara 50,19 kg/cm 2 – 86,83 kg/cm 2 .Dari hasil tersebut

Pendekatan yang dilakukan berlandas pada teori Konsep Asta Kosala Kosali Bali, Arsitektur Gereja Kristen, dan archetypes dalam arsitektur yang dikolaborasikan dengan aspek

memberikan hasil akhir rancangan kepada mentor sesuai dengan ketentuan kegiatan aktualisasi sebagai bentuk pertanggungjawaban Rancangan SOP Penyusunan Laporan Realisasi PNBP