Ujian Akhir Semester
“Media Pembelajaran Matematika”
Oleh:
ANIKE PUTRI : 12 105 037
Dosen:
Fridgo Tasman, S.Pd, M.Sc
PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
Soal ujian semester: Media Pembelajaran Matematika
1. Jelaskan tentang:
a. Media Pembelajaran Matematika
b. Tujuan dari Media Pembelajaran Matematika
2. Rancanglah suatu pembelajaran dengan menggunakan media pada materi: a. Pecahan untuk siswa SD/SMP
b. Bangun ruang untuk siswa SMP/SMA dengan menjelaskan keuntungan/keunggulan dari media yang dirancang tersebut
3. Jelaskan tentang media pembelajaran yang berbasisikan teknologi, apakah keunggulan dan kelemahan dari media tersebut!
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Blok, Manfaat dan bagaimana blog dapat di manfaatkan dalam pembelajaran Matematika?
Jawab:
1. Media Pembelajaran Matematika
Media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa). Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media belajar dalam hal-hal tertentu bisa mewakili guru menyajiakan informasi belajar kepada siswa.
Media pembelajaran matematika adalah sarana dalam menyajikan, mempelajarai, memahami, dan mempermudah dalam mempelajari matematika. Matematika bersifat abstrak, bagi siswa SD dan SMP berpikir secara abstrak mungkin merupakan hal yang sulit. Oleh karena itu, diperlukan alat yang dapat membantu siswa membayangkan hal yang abstrak melalui benda konkret. Media pembelajaran matematika bisa berupa alat peraga / model, lembar kegiatan siswa, tayangan, software, dan sebagainya. Media pembelajaran tidak selalu berbentuk alat peraga. Papan tulis bisa menjadi media pembelajaran utama untuk menjelaskan beberapa pokok bahasan.
yaitu media cetak, media elektronik, media model dan peta konsep menurut H.W. Fowler (Suyitno, 2000: 1) matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang bilangan dan ruang yang bersifat abstrak. Sehingga untuk menunjang kelancaran pembelajaran disamping pemilihan metode yang tepat juga perlu digunakan suatu media pembelajaran yang sangat berperan dalam membimbing abstraksi siswa (Suyitno, 2000: 37). Adapun nilai atau fungsi khusus media pendidikan matematika antara lain:
a. untuk mengurangi atau menghindari terjadinya salah komunikasi b. untuk membangkitkan minat atau motivasi belajar siswa
c. untuk membuat konsep matematika yang abstrak, dapat disajikan dalam bentuk konkret sehingga lebih dapat dipahami, dimengerti, dan dapat disajikan sesuai dengan tingkat tingkat berpikir siswa.
Jadi, salah satu fungsi media pembelajaran matematika adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Sedangkan motivasi dapat mengarahkan kegiatan belajar, membesarkan semangat belajar juga menyadarkan siswa tentang proses belajar dan hasil akhir. Sehingga dengan meningkatnya motivasi belajar siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya pula.
Dalam proses pembelajaran matematika penggunaan media pembelajaran mempunyai beberapa manfaat/tujuan:
1. Memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
2. Meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivsasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemampuan siswa untuk belajar sendiri sesuai dengan kemapuannya.
3. Mengatasi keterbatasan indera, ruang keterbatasan indera, ruang dan waktu seperti:
a. Objek yang terlalu besar dapat ditampilkan langsung diruang kelas depat diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film, radio atau model. Misalnya untuk menghitung luas sebuah pulau guru dapat menampilkan sebuah peta atau gambar, tanpa harus menghitung objek yang sebenarnya.
b. Objek yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera dapat disajikan dengan bantuan mikroskop, film, slide atau gambar.
4. Memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa, tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka.
Menurut Sadiman (2002:16), media pembelajaran mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut:
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera
3. Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini, media pendidikan berguna untuk
a. Menimbulkan kegairahan belajar.
b. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan
c. Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya. 4. Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman
yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru akan banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Apalagi bila latar belakang lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu dengan kemampuannya dalam:
a. Memberikan perangsang yang sama. b. Mempersamakan pengalaman. c. Menimbulkan persepsi yang sama
Agar media pembelajaran menjadi efektif dan efisien serta dapat digunakan dalam jangka panjang, dibutuhkan beberapa pertimbangan dalam membuatnya yaitu sebagai berikut: 1) Local Material (bahan-bahan mudah didapat)
2) Proses pembuatan hendaknya menggunakan alat yang tepat agar hasilnya akurat 3) Mudah untuk dibuat oleh sendiri
4) Efisien dalam menggunakan bahan 5) Terdapat petunjuk penggunaan
8) Tidak berbahaya 9) Tampilanya menarik 10) Tahan lama
11) Bernilai jual (Opsional)
Tujuan dari Media Pembelajaran Matematika
Secara umum tujuan/manfaat penggunaan media pengajaran dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu:
1. Media pengajaran dapat menarik dan memperbesar perhatian anak didik terhadap materi pengajaran yang disajikan,
2. Media pengajaran dapat mengatasi perbedaan pengalaman belajar anak didik berdasarkan latar belakang sosial ekonomi,
3. Media pengajaran dapat membantu anak didik dalam memberikan pengalaman belajar yang sulit diperoleh dengan cara lain,
4. Media pengajaran dapat membantu perkembangan pikiran anak didik secara teratur tentang hal yang mereka alami dalam kegiatan belajar mengajar mereka, misalnya menyaksikan pemutaran film tentang suatu kejadian atau peristiwa. Rangkaian dan urutan kejadian yang mereka saksikan dan pemutaran film tadi akan dapat mereka pelajari secara teratur dan berkesinambungan,
5. Media pengajaran dapat menumbuhkan kemampuan anak didik untuk berusaha mempelajari sendiri berdasarkan pengalaman dan kenyataan,
6. Media pengajaran dapat mengurangi adanya verbalisme dalam suatu proses
Adapun manfaat dari media pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan, dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa dimanapun berada.
3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, dengan media akan terjadinya komunikasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah.
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga, dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran.
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih mendalam dan utuh. Bila dengan mendengar informasi verbal dari guru saja, siswa kurang memahami pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa akan lebih baik.
6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana dan kapan saja, media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang guru.Perlu kita sadari waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan waktu terbanyak justru di luar lingkungan sekolah.
7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap proses belajar, proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.
2. Rancanglah suatu pembelajaran dengan menggunakan media pada materi: a. Pecahan untuk siswa SD
Media Operasi Pecahan Dengan Kertas Pelangi Unutk Siswa Kelas IV SD
Media pecahan kertas pelangi ini digunakan untuk operasi pecahan pada siswa SD kelas empat (IV), dimana siswa disuruh untuk membuat media dari kertas pelangi tersebut yang di potong-potong yang dimisalkan setiap potongan kertas mewakili suatu nilai pecahan.
Dalam media ini dimanfaatkan untuk mengajak siswa-siswi memahami konsep operasi pecahan degan mengenal beberapa bentuk pecaha sederhana. Selain mudah dan menarik, metode ini dapat menstimulasi siswa untuk membandingkan besar dan ukuran bentuk, sekaligus melatih siswa mencari alternatif dalam pemecahan masalah.
Berikut ini adalah rancangan media kertas pelangi dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Guru memberikan setiap murid selembar kertas, kertas berwarna akan lebih baik. Kertas yang digunakan bebas (bisa juga kertas dari kardus atau buku tulis), namun saya menggunakan kertas lipat (kertas marmer). Tujuannya adalah supaya lebih menarik karena berwarna-warni. Selain itu, warna yang berbeda akan lebih mudah digunakan untuk membandingkan antara satu bilangan pecahan dengan bilangan pecahan yang lain. 2. Murid diminta membagi kertas tersebut menjadi dua bagian sama besar (1/2).
3. Murid diminta untuk mengambil salah satu bagian tersebut dan dibagi dua sama besar lagi (1/4).
4. Sekali lagi, murid diminta untuk mengambil salah satu potongan ¼ dan dibagi dua sama besar (1/8).
5. Dan lagi, murid diminta untuk mengambil salah satu potongan 1/8 dan dibagi dua sama besar (1/16).
6. Guru bisa meneruskan hingga potongan yang lebih kecil lagi, namun sepertinya potongan 1/16 sudah cukup efektif untuk melakukan permainan ini. Jadi, setiap murid memiliki: 1 potongan 1/2, 1 potongan 1/4, 1 potongan 1/8, dan 2 potongan 1/16.
7. Minta murid bekerja secara berkelompok dengan menggabungkan potongan-potongan yang mereka miliki dengan potongan milik teman lainnya. Jika rombongan belajarnya kecil (5-10 anak), kegiatan ini bisa dilakukan langsung bersama-sama, namun jika rombongan belajarnya lebih besar, maka murid bisa dibagi berkelompok 4-5 anak per kelompok. Agar lebih mudah, saya arahkan murid-murid untuk berkelompok dengan teman sebangku dan teman di bangku depan/belakang mereka.
dan membandingkan kertas-kertas tersebut. Saya hanya memberikan 2-3 contoh saja. Sisanya saya biarkan siswa yang mencoba-cobanya sendiri.
9. Untuk tahap selanjutnya saya memberi contoh operasi penjumlahan pecahan, misalnya 2/16 adalah 2 potongan 1/16 yang disusun bersama, 3/16 adalah 3 potongan 1/16 yang disusun bersama, dan seterusnya. Saya minta mereka untuk mencari potongan mana yang besarnya sama dengan 2/16.
10.Sekarang mari kita tes pemahaman siswa dengan memberikan soal sederhana. Biasanya murid-murid akan lebih bersemangat ketika mereka tahu ada kompetisi, maka guru membuat “kuis cepat-tepat” antara kelompok satu dengan kelompok lainnya. Mulai dari soal yang sederhana, dan secara bertahap ke soal yang lebih kompleks. Dan guru dapat menulis soal di papan tulis dengan membuat kotak-kotak seperti media.
a. Membantu guru dalam proses pembelajaran operasi pecahan, agar siswa bisa paham konsep dari sebuah pecahan.
b. Meningkatkan minat siswa dalam belajar matematika khususnya materi pecahan. c. Mengembangkan kreativitas siwa dalam belajar.
d. Melatih cara berpikir kritis siwa dalam belajar.
e. Mempermudah ingatan siswa dalam materi pecahan karena menggunakan media dan mempraktekannya secara langsung.
Sedangkan kekurangan media ini adalah:
a. Membutuhkan waktu yang sedikit lama dalam mengarahkan siswa dalam belajar. b. Sulit menyiapkan bahan untuk media tersebut.
c. Guru terkadang kewalahan dalam membimbing siswa yang bermain-main dalam proses pembelajaran.
b. Bangun ruang untuk siswa SMP dengan menjelaskan keuntungan/keunggulan dari media yang dirancang tersebut
Media Pembelajaran Alat Peraga Tabung Untuk Kelas IX SMP
Guru dapat merancang proses pembelajaran tentang tabung yang dikaitkan dengan kaleng makanan yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga tumbuh minat siswa untuk belajar tentang tabung. Dengan menggunakan alat peraga tabung maka guru menggunakan metode campuran dalam belajar adanya sistem diskusi antara murid dan murid, dan guru dengan murid secara bersama. Sehingga proses belajar lebih efisien dengan melibatkan keaktifan iswa dalam belajar.
Rancangan pembelajaran yang bisa dibuat untuk media ini adalah: 1. Pendahuluan
b) Guru menunjukkan alat peraga berupa tabung yang berbentuk kaleng makanan, dan contoh lainnya seperti drum, tendon air sehingga siswa bisa mengetahui bentuk tabung tersebut. “Anak-anak ini yang namanya tabung. Sekarang kalian sudah tahu kan? “
c) Guru menanyakan pada siswa “apa contoh lain dari tabung anak-anak?”. Diharapkan siswa juga ikut menyebutkan bangun-bangun yang berbentuk tabung yang pernah dilihatnya.
2. Kegiatan inti
a) Guru memperlihat alat peraga tabung dan menanyakan apa-apa saja unsure dari tabung ini. Sehingga ada beberapa siswa yang memberikan respon dan guru menambahkan jawan dari siswa.
b) Guru menyuruh siswa dari unsure yang ada pada tabung, berapa jumlah rusuk masing-masing unsure tadi. Dan guru menunjukkan gambar pada tabung yang mana letak unsure dari tabung beserta rusuknya. Seperti:
Tabung ABPQ memiliki unsur-unsur yaitu : AB adalah Diagonal
OA, OC dan OB adalah Jari-jari AP dan BQ adalah tingginya
c) Dari beberapa unsure tersebut bisa ditarik defenisi tabung dan meminta pendapat siswa dalam menjelaskan masalah definisi tabung. Setelah itu guru menanyakan siapa yang tahu apa rumus volume tabung? Dari penjelasan gambar tadi siswa mampu menemukan rumus volume tabung dengan diberikan bimbingan pada siswa dari beberapa unsure yang ada pada tabung dan dipandu dengan sumber buku yang ada. Sehingga ditemukan rumus Volume tabung = Luas alas x tinggi. Karena tabung memiliki alas berbentuk lingkaran, dan luas lingkaran adalah Πr, maka Volume tabung adalah Пr x t.
d) Guru memberi contoh soal ke-1 Tabung dengan volume 154 cm memiliki jari-jari 7 cm. Hitunglah tingginya !
Penyelesaian
Diket : Volume = 154 cm, maka V =154 Jari-jari = 7 cm, maka r = 7
V = Пr x t
154 = 22/7 x 7 x 7 x t
154 = 154 x t, sehingga t = 1.
e) Guru memberikan beberapa soal yang masalahnya berbeda dengan contoh pertama dan menuntut siswa dalam menemukan penyelesaian soalnya.
f) Guru memberikan latihan pada siswa agar lebih paham lagi. 3. Penutup
a. Guru memberi postes kepada siswa yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar siswa memahami materi tabung ini.
b. Guru menyimpulkan dari proses belajar hari ini, maka dapat kita simpulkan bahwa: Tabung adalah prisma yang sisi alas dan sisi atasnya berbentuk lingkaran dan Volume tabung adalah luas alas x tinggi atau V = Пr x t.
Kelebihan dalam media tabung yang dibantu alat peraga ini adalah:
a. Membantu guru dalam proses pembelajaran tentang tabung, agar siswa bisa paham konsep dari tabung.
b. Meningkatkan minat siswa dalam belajar matematika khususnya materi tabung.
c. Mengembangkan kreativitas siwa dalam belajar dengan mengaitkan pelajaran kekehidupan sehari-hari.
d. Melatih cara berpikir kritis siwa dalam belajar. e. Menuntut siswa menemukan sebuah konsep tabung.
f. Mempermudah ingatan siswa dalam materi tabung karena menggunakan alat peraga tabung.
g. Meningkatkan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapatnya dalam belajar secara diskusi seperti diatas.
Sedangkan kekurangan media ini adalah:
a. Membutuhkan waktu yang sedikit lama dalam mengarahkan siswa dalam belajar.
c. Guru terkadang kewalahan dalam membimbing siswa yang bermain-main dalam proses pembelajaran.
3. Jelaskan tentang media pembelajaran yang berbasiskan teknologi, apakah keunggulan dan kelemahan dari media tersebut!
Kekuatan teknologi pembelajaran memang terletak pada teknologi itu sendiri. Kemajuan dalam teknologi akan banyak merubah hakekat praktek dalam bidang teknologi pembelajaran. Teknologi telah memberikan prospek munculnya stimulus yang realistik, memberikan akses terhadap sejumlah besar informasi dalam waktu yang cepat, menghubungkan informasi dan media dengan cepat, dan dapat menghilangkan jarak antara pengajar dan pembelajar (Hannfin, 1992). Perancang yang terampil dan kreatif dapat menghasilkan produk pembelajaran yang dapat memberikan keunggulan dalam :
a. mengintegrasikan media
b. menyelenggarakan pengendalian atas pembelajar yang jumlahnya hampir tidak terbatas,
c. mendesain kembali untuk kemudian disesuaikan kebutuhan, latar belakang dan lingkungan kerja setiap individu.
Teknologi mampu menyediakan berbagai kemungkinan tersedianya media pembelajaran yang lebih bervariasi, juga dapat mempengaruhi praktek di lapangan dengan digunakannya sarana berbasis komputer untuk menunjang tugas perancangan. Pembelajaran Berbasis Komputer Perkembangan komputer dalam bidang pendidikan, khususnya dalam pembelajaran sebenarnya merupakan mata rantai dari sejarah teknologi pembelajaran. Sejarah teknologi pembelajaran ini sendiri merupakan kreasi berbagai ahli dalam bidang terkait, yang pada dasarnya ingin berupaya dalam mewujudkan ide-ide praktis dalam menerapkan prinsip didaktik, yaitu pembelajaran yang menekankan perbedaan individual baik dalam kemampuan maupun dalam kecepatan.
teknologi sangat membantu guru dalam proses pembelajaran baik dalam menjelaskan materi atau merangsang pemikiran siswa. Media pembelajaran dapat dibuat melalui kemajuan teknologi ini. Seperti: membuat materi pembelajaran melalui power point sehingga guru tidak perlu menulis lagi dipapan tulis, membuat latihan/ujian yang bisa dicek langsung nilainya melalui macromedia flas yang telah diisi kunci jawabannya pada program berikut.
Keunggulan dalam media pembelajaran matematika yang dibuat melalui teknologi antara lain:
a. Membantu guru dalam memberikan materi kepada siswa agar lebih paham akan materi tersebut.
b. Ketertarikan siswa dalam belajar semakin meningkat karena timbul penasaran akan cara penyampaian yang digunakan guru ditambah lagi dengan media yang dibuat.
c. Mampu menyediakan berbagai kemungkinan tersedianya media pembelajaran yang lebih bervariasi, juga dapat mempengaruhi praktek di lapangan dengan digunakannya sarana berbasis komputer untuk menunjang tugas perancangan.
d. Pengembangan kreativitas yang menarik.
e. Meningkatkan minat siswa belajar karena dibantu media yang menarik.
f. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
g. Bahan pembelajaran akan lebih jelas sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa. h. Metode mengajar akan lebih bervariasi dan tidak membosankan.
i. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar.
Kelemahan dalam media pembelajaran matematika yang dibuat melalui teknologi antara lain:
b. Memerlukan kreativitas yang tinggi dalam menyusun media tersebut. c. Kekurangan biaya jika diperlukan peralatan canggih.
d. Memerlukan waktu yang lama dalam menyusun media tersebut.
e. Terkadang membuat siswa terlena dalam proses belajar dalam melihat media yang dibuat guru.
f. Sebagian siswa sulit juga mengerti pelajaran dengan penggunaan media tersebut.
4. Yang dimaksud dengan Blok, Manfaat dan bagaimana blog dapat di manfaatkan dalam pembelajaran Matematika
Blok berasal dari kata Web dan Log (WEBLOG) yang berarti catatan online (yang berada di web). Blog adalah situs web yang berisi tulisan, artikel atau informasi bermanfaat yang diupdate (diperbaharui) secara teratur dan dapat diakses secara online baik untuk umum maupun pribadi. Blog atau web blog adalah catatan pribadi seseorang yang terdapat pada media internet yang berisikan informasi yang sering di update dan dapat diakses oleh siapa saja.
Berikut adalah ciri-ciri blog secara umum
1. Memiliki Nama dan Alamat yang bisa diakses secara online 2. Memiliki tujuan
3. Memiliki isi atau postingan yang berupa artikel, catatan, dan informasi lainnya 4. Postingan atau isi blog terarsip (tersimpan sesuai tanggal, bulan dan tahun posting) 5. Isi Blog umumnya selalu bertambah atau terupdate sesuai dengan tujuan blog
Manfaat blok:
1. Pemanfaatan media blog dapat meningkatkan kualitas diri dan kompetensi seorang guru. 2. Blog menjadi sarana publikasi tulisan yang termudah sekaligus strategis.
3. Tulisan di blog mudah sekali dikomentari dan feedback ini banyak manfaatnya. Asal menu komentar tidak ditutup, maka siapa pun yang membaca tulisan kita bisa berkomentar apa saja di sana.
5. Menulis di blog secara rutin juga berdampak pada kemampuan kita dalam menuangkan gagasan.
6. Blog bisa menjadi ajang ekspresi yang bebas hambatan sama sekali.
7. Blog adalah tempat kita untuk menabung tulisan. Satu demi satu kita isi blog dengan beragam tulisan, maka lama kelamaan blog kita akan penuh juga. Bagus sekali bila mayoritas tulisan yang kita tampilkan di blog adalah karya sendiri. Terlebih bila blog memang kita jadikan sebagai sarana untuk berlatih menulis dan menampung tulisan-tulisan karya sendiri.
8. Blog bisa berfungsi sebagai media personal branding. Blog bisa menjadi ajang unjuk ide, pikiran, karya, tulisan, serta pencitraan.
9. Blog dapat berguna sebagai media ajar maupun media belajar.
Tujuan Blog Secara Umum, antara lain :
1. Menyampaikan informasi yang bermanfaat untuk diri sendiri maupun bagi orang lain. 2. Memberikan keuntungan bagi diri sendiri maupun orang lain.
3. Menyalurkan hobby dan mengisi waktu luang dengan kegiatan yang positif. 4. Berkarya atau aktualisasi diri.
5. Saling bertukar pengetahuan dengan pembaca, blogger menulis, pengunjung memberikan tanggapan atau komentar.
6. Berbagi pengalaman .
7. Berbagi software berguna, seperti foto, film/video, dokumen, dsb. 8. Banyak lagi, sesuai dengan jenis / topik yang diangkat.
Karena blog bermacam-macam jenisnya, maka tujuan blog juga dipengaruhi oleh jenis blog tersebut misal:
1. Tujuan blog pribadi: untuk memberikan informasi yang update tentang diri pemilik blog seputar pengalaman, hal-hal yang berkesan, catatan harian, catatan perjalanan pribadi. 2. Tujuan blog kesehatan: untuk memberikan informasi kesehatan terkini.
3. Tujuan blog bisnis: untuk memberikan informasi terkini seputar bisnis sebuah perusahaan.
Etika Blogger :
1. Memiliki tujuan yang baik
2. Membuat artikel/postingan yang asli, bukan hasil copy paste (plagiat) atau kegiatan lain yang melanggar hak cipta (tanpa ijin pemilik)