Pemberian Fluor Secara Sistemik Pemberian Fluor Secara Sistemik
Fluoride sistemik adalah fluoride yang diperoleh tubuh melalui pencernaan dan ikut Fluoride sistemik adalah fluoride yang diperoleh tubuh melalui pencernaan dan ikut mem
membentbentuk uk strstruktuktur ur giggigi. i. FluFluorioride de sissistemtemik ik juga juga memmemberiberikan kan perperlilindunndungan gan toptopikaikal l karkarenaena fluoride ada di dalam air liur
fluoride ada di dalam air liur yang terus membasahi gigi. Fluoride sistemik ini meliputi fluoridasiyang terus membasahi gigi. Fluoride sistemik ini meliputi fluoridasi air minum dan melalui pemberian makanan tambahan fluoride yang berbentuk tablet, tetes atau air minum dan melalui pemberian makanan tambahan fluoride yang berbentuk tablet, tetes atau tablet isap. Namun di sisi lain, para ahli sudah mengembangkan berbagai metode penggunaan tablet isap. Namun di sisi lain, para ahli sudah mengembangkan berbagai metode penggunaan fluor
fluor, , yang kemudian yang kemudian dibedakdibedakan an menjamenjadi di metode perorangametode perorangan n dan dan kolektkolektif. Contoh if. Contoh penggunpenggunaanaan kolektif yaitu fluoridasi air minum (biasa kita peroleh dari air kemasan) dan fluoridasi garam kolektif yaitu fluoridasi air minum (biasa kita peroleh dari air kemasan) dan fluoridasi garam dapur (Ars creation, 2!). "
dapur (Ars creation, 2!). "erdapat tiga cara pemberian fluor secara sisterdapat tiga cara pemberian fluor secara sistemik, yaitu emik, yaitu ##
1.
1. Fluoridasi air Fluoridasi air minumminum
"elah dibuktikan, apabila dalam air minum yang dikonsumsi oleh suatu daerah, atau kota "elah dibuktikan, apabila dalam air minum yang dikonsumsi oleh suatu daerah, atau kota ter
tertententu tu dibdibubuhubuhi i $at $at kimkimia ia flufluor or makmaka a pendpenduduk di uduk di sitsitu u akan akan terterlilindunndung g dardari i karkaries ies giggigi.i. %emberian fluor dalam air minum ini jumlahnya ber&ariasi antara !'!,2 ppm (part per million). %emberian fluor dalam air minum ini jumlahnya ber&ariasi antara !'!,2 ppm (part per million). elain dapat mencegah karies, fluor juga mempunyai efek samping yang tidak baik yaitu dengan elain dapat mencegah karies, fluor juga mempunyai efek samping yang tidak baik yaitu dengan adanya apa yang disebut mottled enamel* pada mottled enamel gigi'gigi kelihatan kecoklat' adanya apa yang disebut mottled enamel* pada mottled enamel gigi'gigi kelihatan kecoklat' coklatan, berbintik'bintik permukaannya dan bila fluor yang masuk dalam tubuh terlalu banyak, coklatan, berbintik'bintik permukaannya dan bila fluor yang masuk dalam tubuh terlalu banyak, dapat menyebabkan
dapat menyebabkan gigi jadi rusak sekali gigi jadi rusak sekali (+el&ya %.(+el&ya %..-, 2)..-, 2). /onsentrasi
/onsentrasi optimum optimum fluorida fluorida yang yang dianjurkan dianjurkan dalam air dalam air minum minum adalah adalah ,01!,2 ,01!,2 ppm.!ppm.! 3enuru
3enurut penelitt penelitian 3urrian 3urray and ugg'gun ay and ugg'gun cit. cit. 4inan4inanof bah5a fluorof bah5a fluoridasi aiidasi air minum dapatr minum dapat menurunkan karies 6178 pada
menurunkan karies 6178 pada gigi susu (Ami Angela, 27).gigi susu (Ami Angela, 27).
2.
/adang'kadang makanan yang kita makan sudah mengandung fluor yang cukup tinggi, hingga dengan makanan itu saja sudah mencegah terjadinya karies gigi. 9adi harus diperhatikan bah5a sumber yang ada sehari'hari seperti di rumah, contohnya di dalam air mineral, minuman ringan dan makanan sudah cukup mengandung fluoride. /arena itu makanan fluoride harus diberikan dengan hati'hati. 3akanan tambahan fluoride hanya dianjurkan untuk mereka (terutama anak'anak) yang tinggal di daerah yang sumber airnya rendah fluor atau tidak difluoridasi. Fluoride dapat berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan. Apabila pemakaian fluoride tidak terkontrol dan tidak disiplin, maka tidak akan mencapai sasaran dan dapat menyebabkan kerusakan gigi. Contohnya adalah fluorosis. (Ars creation, 2!).
3. Pemberian fluor dalam bentuk obat-obatan
%emberian fluor dapat juga dilakukan dengan tablet, baik itu dikombinasikan dengan &itamin'&itamin lain maupun dengan tablet tersendiri. %emberian tablet fluor disarankan pada anak yang berisiko karies tinggi dengan air minum yang tidak mempunyai konsentrasi fluor yang optimal (2,2 mg NaF, yang akan menghasilkan fluor sebesar ! mg per hari) (Ami Angela, 27). "ablet fluor dapat diberikan sejak bayi berumur 2 minggu hingga anak !: tahun. ;mur 2 minggu'2 tahun biasanya diberikan dosis ,27 mg, 2' tahun diberikan ,7 mg, dan '!: tahun sebanyak ! mg (No&a, 2!).
Indikasi dan Kontraindikasi Penggunaan Fluor 3enurut -onley (2), meliputi #
a. Indikasi
2. gigi dengan permukaan akar yang terbuka . gigi yang sensitif
6. anak'anak dengan kelainan motorik, sehingga sulit untuk membersihkan gigi (contoh#-o5n syndrome)
7. pasien yang sedang dalam pera5atan orthodontik b. Kontraindikasi
!. pasien anak dengan resiko karies rendah
2. pasien yang tinggal di ka5asan dengan air minum berfluor . ada ka&itas besar yang terbuka
3.2 Mekanisme Perlindungan Fluor terhadap igi Fluor mempunyai tiga mekanisme aksi dasar, yaitu#
!. 3enghambat metabolisme bakteri
2. 3enghambat demineralisasi
. 3eningkatkan remineralisasi
1. Menghambat metabolisme bakteri
a. Fluor yang terionisasi (F') tidak dapat menembus dinding dan membran bakteri , tetapi
b. /etika p< plak turun akibat bakteri yang menghasilkan asam, ion hydrogen akan berikatan dengan fluor dalam plak membentuk <F yang dapat berdifusi secara cepat ke
dalam sel bakteri.
c. -i dalam sel bakteri, <F akan terurai menjadi <= dan F'. <= akan membuat sel menjadi
asam dan F' akan mengganggu akti&itas en$im bakteri.
d. Contohnya fluor menghambat enolase (en$im yang dibutuhkan bakteri untuk metabolisme karbohidrat).
e. "erperangkapnya fluor di dalam sel merupakan proses yang kumulatif.
2. Menghambat demineralisasi
a. 3ineral di dalam gigi (email, sementum, dentin) dan tulang adalah karbonat hidroksiapatit, dengan formula Ca!'>(Na)>(%?6):'y(C?)$(?<)2'u(F)u.
b. %ada saat perkembangan gigi, mineral pertama yang hilang adalah karbonat (C?) yang menyebabkan terbentuknya ruangan di dalam kristal.
c. aat demineralisasi, mineral yang hilang adalah karbonat, tetapi selama remineralisasi karbonat tidak akan terbentuk kembali melainkan digantikan oleh mineral yang baru.
d. %ada kristal yang mengalami defisiensi kalsium tetapi kaya karbonat, akan lebih rentan terhadap asam selama demineralisasi.
e. /arbonat hidroksiapatit (CA%) lebih larut dalam asam daripada hidroksiapatit (<A%@ Ca!(%?6):(?<)2) dan fluorapatit (FA%@ Ca!(%?6):F2) dimana ion ?<' pada
hidroksiapatit digantikan oleh F' menghasilkan FA% yang sangat resisten terhadap disolusi asam.
f. Fluor menghambat demineralisasi.
g. Fluor yang menyelubungi kristal CA% lebih efektif menghambat demineralisasi daripada fluor yang tergabung di dalam kristal pada email.
h. Fluor yang tergabung dalam kristal pada dosis 2'! ppm, tidak memberikan pengaruh pada solubilitas terhadap asam.
i. Namun, Fluor yang terkonsentrasi pada permukaan kristal yang baru selama remineralisasi dapat mengubah solubilitas terhadap asam.
j. %ada saat bakteri menghasilkan asam, fluor dalam cairan plak akan masuk bersama asam ke ba5ah permukaan gigi yang kemudian diadsorpsi lebih kuat ke permukaan /ristal CA% (mineral email) dan menyebabkan mekanisme proteksi yang poten mela5an disolusi asam pada permukaan kristal pada gigi.
k. Fluor yang menyelubungi kristal berasal dari cairan plak melalui aplikasi topikal, seperti air minum atau produk fluor.
l. Fluor yang tergabung dalam kristal tidak berperan signifikan dalam proteksi terhadap karies sehingga perlu diberikan fluor terus'menerus sepanjang hidup.
a. /etika sali&a mengenai plak dan komponen'komponennya, sali&a dapat menetralisasi asam sehingga menaikkan p< yang akan menghentikan demineralisasi.
b. ali&a bersama kalsium dan fosfat akan menarik komponen yang hilang ketika demineralisasi kembali menyusun gigi. %ermukaan kristal yang terdemineralisasi yang terletak antara lesi akan bertindak sebagai nukleator*dan permukaan baru akan terbentuk.
c. %roses tersebut disebut remineralisasi, yaitu penggantian mineral pada daerah'daerah yang terdemineralisasi sebagian akibat lesi karies pada email atau dentin (termasuk bagian akar).
d. Fluor akan meningkatkan remineralisasi dengan mengadsorpsi pada permukaan kristal menarik ion kalsium diikuti dengan ion fosfat untuk pembentukan mineral baru.
e. 3ineral yang baru terbentuk disebut veneer yang tidak mengandung karbonat dan
komposisinya memiliki kemiripan antara <A% dan FA%. FA% mengandung sekitar . ppm fluor dan memiliki kelarutan terhadap asam yang rendah.
f. 3ineral yang baru terbentuk memiliki sifat seperti FA% yang kelarutan dalam asam lebih rendah daripada CA%.