• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan KKL 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan KKL 2014"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PROSES PRODUKSI

PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM PROSES PRODUKSI

DI PT. INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL

DI PT. INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Kuliah Kerja Lapangan Kuliah Kerja Lapangan

Disusun oleh Disusun oleh OCTAVIN GARING OCTAVIN GARING  NIM. B01.12.019  NIM. B01.12.01944

PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PELITA NUSANTARA SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PELITA NUSANTARA

SEMARANG SEMARANG

2014 2014

(2)
(3)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PELITA NUSANTARA SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PELITA NUSANTARA

PROGRAM STRATA SATU – AKUNTANSI PROGRAM STRATA SATU – AKUNTANSI

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN

 NAMA PENYUSUN

 NAMA PENYUSUN : : OCTAVIN GARINGOCTAVIN GARING  NIM

 NIM : : B01.12.0194B01.12.0194

JUDUL

JUDUL LAPORAN LAPORAN : : PERSEDIAAN PERSEDIAAN BAHAN BAHAN BAKU BAKU DALAM DALAM PROSESPROSES PRODUKSI DI PT. INDUSTRI JAMU DAN PRODUKSI DI PT. INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL

FARMASI SIDO MUNCUL

Telah diperiksa dan disetujui Telah diperiksa dan disetujui Semarang,

Semarang, 12 12 Desember 20Desember 201414

Puket I STIE Pelita Nusantara, Puket I STIE Pelita Nusantara,

Tri Joko Utomo, S.Sos, SE Tri Joko Utomo, S.Sos, SE

Dosen Pembimbing KKL, Dosen Pembimbing KKL,

Panca Wahyuningsih,SE. M.Si Panca Wahyuningsih,SE. M.Si

(4)

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa yang telah melimpahkan Puji syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa yang telah melimpahkan anugerah

anugerah dan dan kekuatan-Nya kekuatan-Nya sehingga sehingga penyusun penyusun dapat dapat melaksanakan melaksanakan KuliahKuliah Kerja Lapangan (KKL) serta dapat menyelesaikan Laporan KKL yang berjudul Kerja Lapangan (KKL) serta dapat menyelesaikan Laporan KKL yang berjudul “PERSEDIAN BAHAN BAKU DALAM PROSES PRODUKSI DI PT. “PERSEDIAN BAHAN BAKU DALAM PROSES PRODUKSI DI PT. INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL” ini dengan baik.

INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL” ini dengan baik.

Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini disusun berdasarkan kunjungan Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini disusun berdasarkan kunjungan  perusahaan

 perusahaan (kegiatan (kegiatan Kuliah Kuliah Kerja Kerja Lapangan) Lapangan) yang telyang telah ah dilakukan padilakukan pada da tanggaltanggal 11 November 2014 di PT. SIDO MUNCUL yang beralamat di Jalan Soekarno 11 November 2014 di PT. SIDO MUNCUL yang beralamat di Jalan Soekarno Hatta Km 28 Kecamatan Bergas – Klepu, Kabupaten Semarang, Indonesia. Dalam Hatta Km 28 Kecamatan Bergas – Klepu, Kabupaten Semarang, Indonesia. Dalam  penyusunan

 penyusunan laporan laporan hasil hasil Kuliah Kuliah Kerja Kerja Lapangan Lapangan (KKL) (KKL) ini ini penyusun penyusun banyakbanyak mendapatkan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh sebab itu penyusun mendapatkan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh sebab itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada :

mengucapkan terima kasih kepada :

1.

1. PT. SIDO MUNCUL yang telah bersedia menjadi objekPT. SIDO MUNCUL yang telah bersedia menjadi objek company visitcompany visit KKL mahasiswa STIE Pelita Nusantara;

KKL mahasiswa STIE Pelita Nusantara; 2.

2. Bapak Luhgiatno, SE, MM, M.Si selaku Ketua STIE Pelita Nusantara;Bapak Luhgiatno, SE, MM, M.Si selaku Ketua STIE Pelita Nusantara; 3.

3. Ibu Panca Wahyuningsih,SE. M.Si selaku dosen pembimbing yang telahIbu Panca Wahyuningsih,SE. M.Si selaku dosen pembimbing yang telah  banyak

 banyak memberikan memberikan arahan arahan dan dan masukan masukan dalam dalam melaksanakan melaksanakan KuliahKuliah Kerja Lapangan dan juga penyelesaian laporan ini;

Kerja Lapangan dan juga penyelesaian laporan ini; 4.

4. Bapak-Ibu dosen yang telah memberikan motivasi dan bimbingan kepadaBapak-Ibu dosen yang telah memberikan motivasi dan bimbingan kepada  penyusun;

 penyusun; 5.

5. Orang tua, Alfinus D dan Lertjie S, yang telah memberi dukunganOrang tua, Alfinus D dan Lertjie S, yang telah memberi dukungan materil dan dorongan moril serta spiritual, serta kakak dan adik-adik materil dan dorongan moril serta spiritual, serta kakak dan adik-adik tercinta, Yafet Bryen, Stevanus dan Jeniver;

(5)

6.

6. Kakanda tercinta, Arther Evert Samuel, yang dengan setia mendampingiKakanda tercinta, Arther Evert Samuel, yang dengan setia mendampingi dan menyemangati penyusun, serta turut memberikan dukungan mareril dan menyemangati penyusun, serta turut memberikan dukungan mareril dan dorongan moril serta spiritual.

dan dorongan moril serta spiritual. 7.

7. Keluarga keluarga Lumingkewas-Repi telah turut memberikan dukunganKeluarga keluarga Lumingkewas-Repi telah turut memberikan dukungan dan dorongan moril serta spiritual.

dan dorongan moril serta spiritual. 8.

8. Keluarga besar Panti Asuhan Mefiboset Tomohon dan sahabatKeluarga besar Panti Asuhan Mefiboset Tomohon dan sahabat  D’Star  D’Star ZZ yang ku kasihi telah

yang ku kasihi telah memberikan dukungan doa.memberikan dukungan doa. 9.

9. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Manajemen dan Akuntansi pesertaRekan-rekan mahasiswa Program Studi Manajemen dan Akuntansi peserta kegiatan KKL, yang dengan rela berbagi referensi dan informasi yang kegiatan KKL, yang dengan rela berbagi referensi dan informasi yang  berguna bagi peny

 berguna bagi penyusunan laporan ini;usunan laporan ini;

10.

10. Semua pihak, yang telah memberikan dukungan, bantuan dan kemudahanSemua pihak, yang telah memberikan dukungan, bantuan dan kemudahan serta semangat dalam penyelesaian Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini. serta semangat dalam penyelesaian Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini. Menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan KKL ini tidaklah sempurna, oleh Menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan KKL ini tidaklah sempurna, oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan. Akhirnya, besar sebab itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan. Akhirnya, besar harapan penyusun semoga Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini dapat memberikan harapan penyusun semoga Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

BAB II TUJUAN DAN MANFAAT ... 3

2.1.Rumusan Masalah ... 3

2.2. Tujuan ... 3

2.3. Manfaat ... 3

BAB III PEMBAHASAN ... 4

3.1. Gambaran Objek ... 4

3.1.1. Sejarah Berdirinya PT. Sido Muncul ... 4

3.1.2. Lokasi PT. Sido Muncul ... 5

3.1.3. Visi dan Misi PT. Sido Muncul ... 6

3.1.4. Keunggulan Kompetitif PT. Sido Muncul... 7

3.2. Landasan Teori ... 8

(7)

3.2.2. Proses Produksi ... 14

3.3. Hasil Pengamatan ... 19

3.3.1 Persediaan Bahan Baku Produk pada PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul ... 19

3.3.2 Proses Produksi pada PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul ... 22

3.3.3 Pengaruh Persediaan Bahan Baku Produk pada PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul ... 23

BAB IV PENUTUP ... 27

4.1. Kesimpulan ... 27

4.2. Saran ... 27

DAFTAR PUSTAKA ... 28

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Foto – foto Objek KKL ... 29

2. Foto - foto saat KKL berlangsung ... 34

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perekonomian saat ini telah berkembang dengan pesat, seiring dengan  pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang semakin canggih.Sehingga persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Adanya  persaingan yang semakin ketat antar perusahaan mendorong setiap perusahaan untuk menetapkan pengendalian terhadap persediaan bahan baku secara tepat sehingga perusahaan dapat tetap eksis untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkannya.

Setiap perusahaan baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur  pasti mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh laba atau keuntungan. Tetapi untuk mencapai tujuan tersebut tidaklah mudah karena hal itu dipengaruhi oleh beberapa faktor, dan perusahaan harus mampu untuk menangani faktor-faktor tersebut. Salah satu faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu mengenai masalah kelancaran produksi. Masalah produksi merupakan masalah yang sangat penting  bagi perusahaan karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap laba yangdiperoleh perusahaan. Apabila proses produksi berjalan dengan lancar maka tujuan perusahaan dapat tercapai, tetapi apabila proses produksi tidak berjalan dengan lancar maka tujuan perusahaan tidak akan tercapai. Sedangkan kelancaran  proses produksi itu sendiri dipengaruhi oleh ada atau tidaknya bahan baku yang

akan diolah dalam produksi.

Perusahaan manapun baik perusahaan jasa ataupun perusahaan manufaktur, selalu memerlukan persediaan. Tanpa adanya persediaan para pengusaha akan dihadapkan pada risiko bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan para pelanggannya. Hal ini bisa saja terjadi karena tidak selamanya barang-barang atau jasa-jasa tersedia pada setiap saat, yang berarti  pula bahwa pengusaha akan kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan

(10)

yang seharusnya ia dapatkan. Jadi persediaan sangat penting untuk setiap  perusahaan baik yang menghasilkan suatu barang maupun jasa.

PT. Sido Muncul merupakan salah satu perusahaan besar, yang memproduksi beragam jenis jamu tradisional dan tidak hanya mencari profit secara materisemata (mengejar penjualan yang tinggi dengan tujuan memaksimalkan perolehan laba). Dengan perolehan laba yang tinggi maka  perusahaan akan mengalami kemakmuran keuangan atau kesejahteraan yang layak. Dengan memperhatikan pelayanan kepada masyarakat, PT. Sido Muncul selalu mengupayakan pemenuhan kebutuhan dan kepuasan pelanggan yang optimal serta tanggap terhadap perubahan selera dengan menjaga dan menjamin kualitas produk serta penciptaan produk-produk baru atau varian-varian baru dari  produk yang sudah ada. Hal tersebut dapat dilakukan karena PT. Sido Muncul memiliki ketersediaan bahan baku untuk pembuatan produk yang dengan kualitas yang baik melalui proses pengujian yang dilakukan di laboratorium yang dilengkapi dengan teknologi canggih. Dengan tersedianya persediaan bahan baku maka diharapkan PT. Sido Muncul dapat melakukan proses produksi sesuai kebutuhan atau permintaan konsumen. Selain itu, dengan adanya persediaan  bahan baku yang cukup tersedia di gudang juga diharapkan dapat memperlancar kegiatan produksi / pelayanan kepada konsumen perusahaan dan dapat menghindari terjadinya kekurangan bahan baku. Keterlambatan jadwal  pemenuhan produk yang dipesan kosumen dapat merugikan perusahaan dalam hal

(11)

BAB II

RUMUSAN MASALAH DAN MANFAAT

2.1.Rumusan Permasalahan

Berdasarkan uraian latar belakang pada bab sebelumnya maka dapat dirumuskan  permasalahan yang akan dibahas lebih lanjut dalam laporan ini yaitu apakah  persediaan bahan baku dalam proses produksi di PT. Industri Jamu dan Farmasi

Sido Muncul ?

2.2 Tujuan KKL

Kuliah Kerja Lapangan yang dilaksanakan mempunyai tujuan sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui persediaan bahan baku dalam proses produksi secara

langsung yang berada di PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul.

2.3 Manfaat KKL

Hasil laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) memiliki kegunaan yang  bersifat teoritis dan praktis. Adapun kegunaan laporan ini adalah :

1. Kegunaan bagi penulis

Hasil laporan KKL (Kuliah Kerja Lapangan) ini diharapkan bermanfaat bagi  penulis untuk menambah wawasan serta ilmu pengetahuan di bidang  produksi khususnya pengaruh persediaan produk dalam proses produksi  perusahaan pada PT. Sido Muncul.

2. Kegunaan teoritis

Menambah referensi pembelajaran dan pengalaman serta wawasan terkait  pengaruh persediaan produk dalam proses produksi perusahaan pada PT.

Sido Muncul. 3. Kegunaan praktik

Dapat memberikan manfaat sebagai sarana membandingkan antara teori yang didapat saat perkuliahan dengan praktek yang ada di lapangan , dan juga dapat memberikan manfaat yaitu sebagai bahan masukan/pertimbangan dalam hal pengelolaan persediaan bahan baku produk dalam proses produksi suatu perusahaan.

(12)

BAB III PEMBAHASAN

3.1. Gambaran Objek

3.1.1. Sejarah Berdirinya PT. Sido Muncul

Pada awalnya PT. Sido Muncul (tahun 1940), hanya sebuah industri rumah tanggayang dikelola oleh Ibu Rahkmat Sulistio di Yogyakarta, aktivitasnya adalah membuat jamu tradisional, dengan mempekerjakan tiga orang karyawan.Banyaknya permintaan terhadap kemasan jamu yang lebih praktis, mendorong beliau memproduksi jamu dalam bentuk yang  praktis (serbuk). Seiring dengan kepindahan beliau ke Semarang, maka  pada tahun 1951 didirikan perusahan sederhana dengan nama Sido Muncul yang berarti "Impian yang terwujud" dengan lokasi di Jalan Mlaten Trenggulun. Dengan produk pertama dan andalan, Jamu Tolak Angin, produk jamu buatan Ibu Rakhmat mulai digandrungi masyarakat sekitar dan permintaannyapun selalu meningkat.

Dalam perkembangannya, pabrik yang terletak di Jalan Mlaten Trenggulun ternyata tidak mampu lagi memenuhi kapasitas produksi yang  besar akibat permintaan pasar yang terus meningkat, dan pada tahun 1984  pabrik dipindahkan ke Lingkungan Industri Kecil di Jalan Kaligawe, Semarang. Guna mengakomodir market demand yang terus bertambah, maka pabrik mulai dilengkapi dengan mesin-mesin modern, demikian pula  jumlah karyawannya ditambah sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan, dimana saat ini jumlah karyawan mencapai lebih dari 2000 orang. Sebagai  bentuk antisipasi kemajuan dimasa datang, dipandang perlu untuk membangun unit pabrik yang lebih besar dan modern, maka di tahun 1997 diadakan peletakan batu pertama pembangunan pabrik baru di Klepu, Ungaran oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X dan disaksikan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan saat itu, Drs. Wisnu Kaltim.Pabrik baru yang berlokasi di Klepu, Kecamatan Bergas, Ungaran,

(13)

dengan luas 29 hektar tersebut diresmikan oleh Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia, dr. Achmad Sujudi pada tanggal 11  November 2000. Saat peresmian pabrik, Sido Muncul sekaligus menerima dua sertifikat yaitu Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) setara dengan farmasi, dan sertifikat inilah yang menjadikan PT. Sido Muncul sebagai satu-satunya  pabrik jamu tradisional berstandar farmasi.

Lokasi pabrik sendiri terdiri dari bangunan pabrik seluas 7 hektar, lahan Agrowisata 1,5 hektar, dan sisanya menjadi kawasan pendukung lingkungan  pabrik. Agrowisata PT. Sido Muncul terbuka untuk umum, dan biasanya

dalam sebulan menerima minimal empat kali kunjungan. Program kunjungan Agrowisata biasanya dilakukan setelah pengunjung melakukan peninjauan ke  proses produksi pabrik, yang letaknya tidak jauh. Bagi yang berminat bisa langsung menghubungi Public Relations Department , PT. Sido Muncul, baik yang berada di Jakarta maupun yang ada di Semarang.

Sebagai perusahaan yang bahan bakunya tanaman, PT. Sido Muncul tidak ingin kehadirannya menghasilkan limbah yang dapat merusak alam, sehingga berupaya untuk melestarikan aneka tanaman obat yang ada di Indonesia.Untuk menangani limbah cair, di lokasi pabrik dipasang instalasi  pengolahan air limbah sehingga air limbah dapat diolah menjadi air yang bisa digunakan untuk menyirami tanaman. Sedangkan limbah padat dari buangan sisa ekstraksi akan dilolah menjadi pupuk organik, yang bisa digunakan untuk memupuk tanaman. Dengan upaya penanganan limbah tersebut, diharapkan PT. Sido Muncul menjadi perusahaan yang ramah lingkungan, dan lokasi seputar pabrik menjadi asri karena tanaman tumbuh subur. Agar produk dapat senantiasa berkembang sesuai dengan tuntutan masyarakat dan kemajuan tekhnologi, kerjasama dilakukan dengan lembaga-lembaga ilmu  pengetahuan, baik dimata masyarakat maupun dunia ” ke-ilmu-an “.

3.1.2. Lokasi PT. Sido Muncul Alamat Pabrik :

(14)

 Nomor Telepon 024 6580-559, 0298 523-515

Fax 024 6580-332, 0298 523-509 Email: sidomuncul@indosat.net.id

Kantor Pemasaran:

Jl. Cipete Raya No.81 Jakarta 12410, Indonesia  Nomor Telepon 021 765 3535 Fax 765 6522

Email: marketing@sidomuncul.com

Humas / PR PT.Sido Muncul:

Jl. Cipete Raya No.81 Jakarta Selatan, Indonesia 12410 Website :www.sidomuncul.com

3.1.3. Visi dan Misi PT. Sido Muncul

Visi :

Menjadi perusahaan obat herbal, makanan- minuman kesehatan, dan  pengelolaan bahan baku herbal yang dapat memberikan manfaat bagi

masyarakat dan lingkungan.

Misi :

1. Mengembangkan produk-produk berbahan baku herbal yang rasional, aman dan jujur berdasarkan penelitian.

2. Mengembangkan research / penelitian obat-obat herbal secara  berkesinambungan.

3. Membantu dan mendorong pemerintah, institusi pendidikan, dunia kedokteran agar lebih berperan dalam penelitian dan  pengembangan obat dan pengobatan herbal.

4. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya membina kesehatan melalui pola hidup sehat, pemakaian  bahan-bahan alami, dan pengobatan secara naturopathy.

(15)

6. Mengelola perusahaan yang berorientasi ramah lingkungan. 7. Menjadi perusahaan obat herbal yang mendunia.

Secara pasti PT. Sido Muncul bertekad untuk mengembangkan usaha di bidang jamu yang benar dan baik.Tekad ini membuat perusahaan menjadi lebih berkonsentrasi dan inovatif. Disamping itu diikuti dengan  pemilihan serta penggunaan bahan baku yang benar, baik mengenai jenis,  jumlah maupun kualitasnya akan menghasilkan jamu yang baik. Upaya yang ditempuh untuk mewujudkan tekad tersebut, semua rencana  pengeluaran produk baru selalu didahului oleh studi literatur maupun  penelitian yang intensif, menyangkut keamanan, khasiat, jaminan kualitas maupun sampling pasar melalui Departemen Riset dan Pengembangan yang dimiliki. Untuk memberikan, setiap langkah produksi mulai dari  barang datang, hingga produk sampai ke pasaran, dilakukan dibawah  pengawasan mutu yang ketat.Seluruh karyawan juga bertekad untuk mengadakan perbaikan setiap saat, sehingga diharapkan semua yang dilakukan dapat lebih baik dari sebelumnya.

3.1.4. Keunggulan Kompetitif PT. Sido Muncul :

1. Berpengalaman dan fokus dalam bidang obat-obat alami, makanan, minuman kesehatan dan pengolahan bahan-bahan alam selama 72 tahun.

2. Berdasarkan sertifikat CPOTB Perusahaan mempunyai izin sebagai  pabrik jamu dan pabrik farmasi yang ramah lingkungan. Perusahaan adalah satu-satunya perusahaan jamu yang mempunyai standar farmasi. 3. Perusahaan mempunyai pengolahan bahan baku sendiri dan bahan- bahan pembuatan jamu 99% berasal dari Indonesia hasil kerjasama

dengan 102 kelompok tani yang telah terjalin sejak tahun 1994.

4. Produk-produk utama perusahaan telah melalui penelitian dan mendapat sertifikat penelitian untuk keamanan dan uji khasiat sebagai  bentuk tanggung jawab perusahaan kepada konsumen.

(16)

6. Perusahaan perusahaan yang inovatif dan progresif.

7. Mempunyai 108 distributor lokal yang telah dibangun sejak tahun 1972 yang berasal dari UKM dan distributor di beberapa Negara.

8. Perusahaan mempunyai sumber daya manusia yang loyal, berdedikasi serta berpengalaman dalam bidang research & development , produksi untuk industri bahan-bahan alam, makanan dan minuman kesehatan.

3.2. Landasan Teori

3.2.1. Persediaan Bahan Baku a) Pengertian Persediaan

Dalam perusahaan khususnya yang bergerak dalam bidang industri, persediaan merupakan suatu aktiva lancar yang sangat  penting keberadaannya karena persediaan akan berpengaruh

langsung pada perasional perusahaan.

Persediaan merupakan salah satu jenis aktiva lancar yang  jumlahnya selalu berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan. Persediaan menurut jenis barangnya dapat dibedakan menjadi lima  bagian, yaitu persediaan bahan baku, persediaan bagian produk yang dibeli, persediaan bahan pembantu, persediaan barang setengah jadi dan persediaan barang jadi.

Untuk lebih memahami pengertian persediaan berikut inidikemukakan pengertian dari beberapa penulis :

1. Menurut Riyanto (2001:69),  Inventory  atau persediaan  barang sebagai elemen utama dari modal kerja merupakan aktiva yang selalu dalam keadaan berputar dan secara terus-menerus mengalami perubahan.

2. Menurut Ishak (2010:159), Persediaan (inventory)  sebagai sumber dayamenganggur (idle resource).  Sumber daya menganggur ini belum digunakan karena menunggu proses lebih lanjut.

(17)

3. Menurut Handoko (1994:333), Persediaan adalah suatu istilah umum yang menunjukan segala sesuatu atas sumber daya – sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan.

b) Pengertian Bahan Baku

Pengertian Bahan Baku menurut Hanggana (2006:11) adalah sesuatu yang digunakan untuk membuat barang jadi, bahan pasti menempel menjadi satu dengan barang jadi. Dalam sebuah  perusahaan bahan baku dan bahan penolong memiliki arti yang sangat penting, karena menjadi modal terjadinya proses produksi sampai hasil produksi. Pengelompokan bahan baku dan bahan  penolong bertujuan untuk pengendalian bahan dan pembebanan  biaya ke harga pokok produksi. Pengendalian bahan diprioritaskan  pada bahan yang nilainya relatif tinggi yaitu bahan baku.

c) Fungsi Persediaan

Efisiensi operasional suatu perusahaan dapat di tingkatkan karena berbagai fungsi penting persediaan. Harus diingat  bahwapersediaan adalah sekumpulan produk phisikal pada  berbagai tahap proses transformasi dari bahan mentah ke barang dalam proses dan kemudian barang jadi. Fungsi persediaan ini memungkinkan perusahaan dapat memenuhi permintaan langganan tanpa tergantung pada supplier menurut Handoko (1994:335). Sedangkan menurut Render (2005:60) fungsi persediaan adalah :

1. Untuk memisahkan beragam bagian produksi, sebagai contoh  jika pasokan sebuah perusahaan berfluktuasi, maka mungkin diperlukan persediaan-persediaan tambahan men-decouple  proses produksi dari pemasok.

2. Untuk men-decouple perusahaan dari fluktuasi permitaan dan menyediakan persediaan barang-barang yang akan memberikan pilihan bagi pelanggan. Persediaan semacam ini umumnya terjadi pada pedagang eceran.

(18)

3. Untuk mengambil keuntungan diskon kuantitas, sebab  pembelian dalam jumlah lebih besar dapat mengurangi biaya  produksi atau pengiriman barang.

4. Untuk menjaga pengaruh inflasi dan naiknya harga. d) Jenis-jenis Persediaan

Menurut Render (2005:61), untuk mengakomendasi fungsi  persediaan, perusahaan memiliki empat jenis persediaan, yaitu:

1. Persediaan Bahan Baku

Material yang ada umumnya dibeli tetapi belum memasuki  proses pabrikasi.

2. Persediaan Barang Setengah Jadi.

Bahan baku/komponen yang sudah mengalami beberapa  perubahan tetapi belum selesai/belum menjadi produk jadi. 3. MRO (Maintenance Repair Operating)

Persediaan yang diperuntukkan bagi pasokan  pemeliharaan/perbaikan/operasi yang diperlukan untuk menjaga agar permesinan dan proses produksi tetap  produktif. MRO tetap ada karena kebutuhan dan waktu  pemeliharaan dan perbaikan beberapa peralatan tidak

diketahui.

4. Persediaan Barang Jadi

Sebuah produk akhir yang siap untuk dijual, tetapi tetap merupakan sebuah asset dalam buku perusahaan.

e) Tujuan Persediaan

Menurut Ishak (2010:164), untuk devisi yang berbeda dalam industri manufaktur akan memiliki tujuan pengendalian persediaan yang berbeda yaitu :

1. Pemasaran ingin melayani konsumen secepat mungkin sehingga menginginkan persediaan dalam jumlah yang  banyak.

(19)

2. Produksi beroperasi secara efisien. Hal ini mengimplikasikan order produksi yang tinggi akan menghasilkan persediaan yang besar (untuk mengurangi  set up mesin). Di samping itu  juga produk menginginkan persediaan bahan baku, setengah  jadi atau komponen yang cukup sehingga proses produksi

tidak terganggu karena kekurangan bahan.

3. Pembelian (purchasing)  dalam rangka efisiensi, juga menginginkan persamaan produksi yang besar dalam jumlah sedikit daripada pesanan yang kecil dalam jumlah yang  banyak. Pembelian ini juga ingin ada persediaan sebagai  pembatas kenaikan harga dan kekurangan produk.

4. Keuangan (finance)  menginginkan minimasi semua bentuk investasi persediaan karena biaya investasi dan efek negatif yang terjadi pada perhitungan pengembalian aset (return of asset) perusahaan.

5. Personalia (personel and industrial relationship) menginginkan adanya persediaan untuk mengantisipasi fluktuasi kebutuhan tenaga kerja danPHK tidak perlu dilakukan.

6. Rekayasa (engineering)  menginginkan persediaan minimal untuk mengantisipasi jika terjadi perubahan rekayasa/engineering .

f) Manfaat Persediaan

Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2008), ada banyak alasan mengapa perusahaan memiliki persediaan, antara lain:

1. Untuk men-“decouple” atau memisahkan beragam bagian  proses produksi.

2. Untuk men-“decouple” perusahaan dari fluktuasi permintaan dan menyediakan persediaan barang-barang yang akan memberikan pilihan bagi pelanggan. Persediaan semacam ini umumnya terjadi pada perdagangan eceran.

(20)

3. Untuk mengambil keuntungan diskon kuantitas, sebab  pembelian dalam jumlah besar dapat mengurangi biaya  produksi atau pengiriman barang.

4. Untuk menjaga pengaruh inflasi dan naiknya harga. g) Metode Penilaian Persediaan

 Metode FIFO (First in First Out)

Barang (bahan baku) yang pertama kali masuk merupakan  barang (bahan baku) yang pertama kali diproses.

 Metode LIFO (Last in First Out)

Barang (bahan baku) yang masuk terakhir merupakan barang (bahan baku) yang pertama kali diproses.

h) JUST-IN-TIME ( JIT )

 Pengertian JIT

Dalam pengertian luas, JIT adalah suatu filosofi tepat waktu yang memusatkan pada aktivitas yang diperlukan oleh segmen-segmen internal lainnya dalam suatu organisasi.

 Just in time (JIT) adalah suatu filosofi yang memusatkan  pada pengurangan aktivitas pemborosan dengan cara memproduksi produk sesuai dengan permintaan konsumen dan hanya membeli bahan sesuai dengan kebutuhan produksi. Sistem JIT akan menimbulkan dampak yang signifikan pada operasi perusahaan manufaktur yang memiliki tiga kelas  persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang  jadi. Bahan baku( raw materials ) adalah bahan mentah atau  bahan dasar yang digunakan untuk membuat suatu  produk. Barang dalam proses ( work in process )  adalah  persediaan barang yang proses produksinya baru diselesaikan sebagian dan masih membutuhkan pekerjaan lebih lanjut sebelum siap untuk di pasarkan. Barang jadi ( finished good ) adalah unit produk yang telah selesai sepenuhnya tetapi belum dijual kepada pelanggan.

(21)

JIT mempunyai empat aspek pokok sebagai berikut:

1. Semua aktivitas yang tidak bernilai tambah terhadap produk atau jasa harus di eliminasi.Aktivitas yang tidak bernilai tambah meningkatkan biaya yang tidak perlu,misalnya  persediaan sedapat mungkin nol.

2. Adanya komitmen untuk selalu meningkatkan mutu yang lebih tinggi.Sehingga produk rusak dan cacat sedapat mungkin nol,tidak memerlukan waktu dan biaya untuk  pengerjaan kembali produk cacat, dan kepuasan pembeli

dapat meningkat.

3. Selalu diupayakan penyempurnaan yang berkesinambungan (Continuous Improvement )dalam meningkatkan efisiensi kegiatan.

4. Menekankan pada penyederhanaan aktivitas dan meningkatkan pemahaman terhadap aktivitas yang bernilai tambah.

 Pengaruh JIT pada Penilaian Persediaan

Salah satu masalah pertama akuntansi yang dapat dihilangkan dengan penggunaan pemanufakturan JIT adalah kebutuhan untuk menentukan biaya produk dalam rangka  penilaian persediaan.Jika terdapat persediaan, maka persediaa n

tersebut harus dinilai, dan penilaiannya mengikuti aturan-aturan tertentu untuk tujuan pelaporan keuangan.

Dalam JIT diusahakan persediaan nol (atau paling tidak  pada tingkat yang tidak signifikan), sehingga penilaian  persediaan menjadi tidak relevan untuk tujuan pelaporan keuangan. Dalam JIT, keberadaan penentuan harga pokok  produk hanya untuk memuaskan tujuan manajerial. Manajer memerlukan informasi biaya produk yang akurat untuk membuat berbagai keputusan misalnya:

(22)

 b) Analisis trend  biaya,

c) Analisis profitabilitas lini produk,

d) Perbandingan dengan biaya para pesaing,

e) Keputusan membeli atau membuat sendiri, dan sebagainya.

3.2.2. Produksi

a. Pengertian Produksi

Produksi merupakan kegiatan mengolah bahan baku menjadi  produk jadi. Proses produksi akan menambah nilai guna suatu produk.

Lapangan produksi digolongkan menjadi 3 bidang produksi yaitu: 1. Produksi primer, mencakup produksi pertanian dan

 pertambangan yang terutama menyediakan bahan-bahan dasar. 2. Produksi sekunder, yang meliputi industri kerajinan tangan atau

konstruksi (pembuatan bangunan).

3. Produksi tersier, menghasilkan jasa yang membantu memperlancar, menyalurkan dan menghubungkan baik untuk  produksi maupun konsumen.

b. Faktor-faktor Produksi

Faktor-faktor produksi terdiri dari : 1. Faktor produksi alam

 Tanah dan keadaan alam

 Kekayaan hutan

 Kekayaan yang terdapat dalam tanah (tambang)

 Kekayaan air sebagai tenaga penggerak, pengangkutan, sumber bahan makanan, sebagai sumber pengairan

2. Faktor produksi tenaga kerja

1) Tenaga kerja rohani, yaitu segala kegiatan kerja yang lebih  banyak menggunakan kegiatan pikiran yang produktif

(23)

2) Tenaga kerja jasmani, yaitu segala kegiatan yang lebih  banyak merupakan kegiatan pelaksanaan yang produktif

dalam produksi. Dibagi menjadi :

 Skilled labour   / tenaga kerja terdidik yaitu tenaga kerja yang memerlukan pendidikan khusus.

 Trained labour / tenaga kerja terlatih, yaitu tenaga kerja yang tidak memerlukan latihan dan pengalaman terlebih dahulu.

 Unskilled labour   / tenaga kerja tidak terdidik, yaitu tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan dan latihan terlebih dahulu.

3. Faktor produksi modal / capital  Benda modal /capital goods

 Modal tetap / fixed capital , yaitu setiap benda yang dapat dipergunakan lebih dari satu kali dalam proses produksi. Misal : mesin-mesin dan bangunan kantor.

 Modal lancar / variabel capital , yaitu setiap benda yang hanya dapat dipergunakan sekali dalam proses produksi.

 Modal uang / capital of money

Menurut Von Bohm Bawerk, dilihat dari fungsinya modal terbagi atas :

 Modal individu, yaitu setiap benda yang merupakan sumber pendapatan bagi pemiliknya yang hasilnya tidak tergantung pada kerja sipemiliknya. Contoh: rumah, tanah,dan efek 

 Modal masyarakat, yaitu setiap hasil yang digunakan untuk proses produksi selanjutnya. Contoh: semua modal individu kecuali efek.

4. Faktor skill

(24)

a)  Managerials kill , yaitu keahlian dalam mengorganisasifaktor-faktor produksi dan kemampuan menggunakan teknik-teknik serta metode-metode baru dalam proses produksi.

 b) Technological skill , yaitu keahlian khusus dalam hal teknik ekonomi yang diperguanakan dalam kegiatan ekonomi dan produksi.

c) Organasation skill , yaitu keahlian mengatur  berbagai usaha perusahaan.

c. Proses Produksi

Proses produksi adalah sistematika pembuatan barang sejak  pemasukan bahan mentah pada alat-alat produksi sampai menjadi  barang jadi siap pakai.

d. Jenis-jenis Produksi

Jenis-jenis proses produksi dibedakan menjadi : 1. Menurut jangka waktu produksi

 Proses terus-menerus (continoes process) atau jangka  panjang.

 Proses terputus-putus (intermittent process) atau jangka  pendek

2. Menurut sifat produksi

 Produksi standard, yaitu memproduksi barang untuk dikirim kepada pembeli dan penyalur tetapi juga untuk  persediaan.

 Produksi pesanan, yaitu produksi bilamana para pembeli menghendaki adanya spesifikasi tertentu dari produk yang diinginkan, kemampuan produksi tersebut.

e. Kegiatan Produksi

Kegiatan produksi dibedakan menjadi : 1. Perencanaan produksi

(25)

Perencanaan produksi meliputi keputusan yang menyangkut dan berkaitan dengan masalah-masalah pokok yang meliputi :

 Jenis dan jumlah barang yang akan dibuat

 Cara pembuatan (penggunaan peralatan yang dipakai) Kedua masalah pokok tersebut dipengaruhi oleh data tentang kebutuhan pasar dari bagian pemasaran serta perkiraan  penjualan.

2. Organisasi produksi

Dalam perusahaan manufaktur, tanggung jawab untuk memproduksi barang berada pada bagian produksi yang mana didalamnya terdapat para spesialis ahli dalam perencanaan supervisi atau pelaksanaan dalam proses produksi. Besarnya organisasi produksi yang diperlukan tergantung besarnya  perusahaan dan kompleksnya proses pengolahan yang

diinginkan.

3. Pengendalian produksi

Pengendalian produksiadalah serangkaian prosedur yang  bertujuan mengkoordinir semua elemen proses produksi (pekerja,mesin,peralatan dan material) kedalam satu aliran, dimana aliran tersebut akan memberikan hasil dengan gangguan minimum ongkos terendah dan kemungkinan waktu tercepat.

4. Pengendalian persediaan bahan baku

Perusahaan selalu menghendaki jumlah persediaan yang cukup agar jalannya produksi tidak terganggu. Persediaan dalam jumlah besar mengandung resiko seperti :

 Resiko hilang dan rusak

 Biaya pemeliharaan dan pengawasan

 Resiko using

(26)

Jumlah persediaan yang tepat dapat ditentukan dengan  jalan menghitung jumlah persediaan paling ekonomis.Sedangkan jumlah yang ekonomis dipengaruhi oleh  pemesanan. Jumlah pemesanan yang ekonomis dipengaruhi

oleh 4 (empat) faktor, yaitu :

 Jumlah kebutuhan bahan baku pertahun

 Biaya pemesanan

 Biaya penyimpanan

 Harga bahan baku 5. Pemeliharaan peralatan

Di bidang aktivitas produksi, fungsi pemeliharaan dari  perbaikan peralatan sangat memegang peranan penting. Bilamana hal ini diabaikan, maka perusahaan akan mengalami kerugian yang tidak kecil. Untuk mencegah kerugian tersebut, terdapat 2 (dua) sistem mengorganisasi pemeliharaan yaitu :

 Desentralisir menurut biaya atau departemen Masing-masing bagian atau departemen memiliki seksi pemeliharaan tersendiri.

 Sentralisasi

Dalam perusahaan hanya terdapat satu bagian yang khusus menangani perbaikan dan  pemeliharaan peralatan.

6. Pengawasan kualitas dan inspeksi

Masalah pengawasan kualitas dan inspeksi tidak hanya menyangkut tentang barangnya saja, tetapi menyangkut pula kebijakan kualitas sesuai dengan tuntutan pasar, kebutuhan investasi, kemampuan menghasilkan barang kembali, dan  persaingan. Terdapat 4 (empat) tahapan pengawasan kualitas

yaitu :

1) Penentuan kebijakan tentang penerapan kualitas sesuai dengan tuntutan pasar (konsumen)

(27)

2) Tahapan penentuan desain teknis untuk mencapai target tuntutan pasar.

3) Tahap pembuatan, beberapa pengawasan kualitas  bahan yang dipakai dan operasi produksi

4) Tahap penggunaan dilapangan, dimana  pengawasan akan berpengaruh pada kualitas akhir dan pengefektifan jaminan kualitas serta daya kerja  barang.

3.3. Hasil Pengamatan

3.3.1 Persediaan Bahan Baku Produk pada PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul

1. Proses Persediaan Bahan BakuPT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul

 Proses Penerimaan dan Penyimpanan Bahan Baku

Pada PT. Industri dan Farmasi Sido Muncul untuk proses  penerimaan dan penyimpanan persediaan bahan baku yang nantinya akan digunakan dalam proses produksi dilakukan di gudang bahan baku. Di gudang bahan baku PT. Industri dan Farmasi Sido Muncul terdapat berbagai macam bahan yang akan digunakan untuk proses produksi, diantaranya yaitu: laos,  jahe, kunyit, lempuyang, kayu pasak bumi dan lain-lain. Bahan- bahan baku tersebut akan diatur di rak sesuai dengan jenisnya. Setiap rak diberi tabel bahan baku pada papan. Gudang  penyimpanan bahan baku pada PT. Industri Jamu dan Farmasi

Sido Muncul terdiri dari 2 bagian, yaitu : 1) Gudang simplisia

Gudang simplisia berfungsi sebagai tempat penyimpanan  bahan baku yang akan di proses. Di dalam gudang simplisia ini menyimpan berbagai bahan simplisia nabati, setidaknya terdapat 160 jenis tanaman obat yang diambil dari alam.

(28)

2) Gudang Non simplisia.

Gudang non simplisia sebagai tempat bahan baku yang tidak perlu mengalami proses seperti gula, susu, krimmer dan lain-lain.

Bahan baku yang diambil oleh PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul adalah bahan baku yang dalam kondisi kering, hal tersebut guna memudahkan proses penyimpanan secara baik agar kualitas bahan baku tetap terjaga. Bahan baku  pun didapat dalam rantai pasokan yang panjang sehingga harus dalam kondisi kering.Setiap ada bahan baku yang baru datang, harus dicek terlebih dahulu sebelum disimpan dalam gudang  bahan baku. Pengecekan bahan baku dilakukan oleh tim QC (TQC/ Team Quality Control ).Beberapa tugas TQC adalah sebagai berikut :

a. Mengecek tentang kebenaran bahan baku.

Dalam hal ini tim TQC mengecek, apakah bahan baku yang datang sudah sesuai pesanan.

 b. Mengecek tentang kebersihan bahan baku.

Bersih disini bukan hanya bersih dari kotoran-kotaran yang terlihat oleh mata (tanah, lumpur, kerikil, plastik), tetapi yang terpenting adalah bersih dari bakteri-bakteri yang sifatnya merugikan.

c. Mengecek kadar air bahan baku.

Bahan baku tersebut kadar airnya tidak boleh lebih dari 10%. Apabila lebih dari 10%, maka kandungan zat aktif dalam  bahan baku akan sedikit. Misalnya kunyit: jika banyak kandungan air, maka warna kuning pada olahan sedikit  berkurang.

 Proses Pengawasan kualitas bahan baku

Dalam pengawasan kualitas bahan baku pada PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul harus memenuhi syarat :

(29)

a) Bahan masuk benar  b) Bahan baku harus bersih

c) Bahan baku harus disimpan dalam bentuk kering Pengawasan kualitas bahan baku yang dilakukan ialah :

1. Pemisahan kotoran (penyortiran)

2. Pemotongan, guna mempermudah proses penghalusan 3. Pencucian kembali untuk memastikan bahan

benar- benar Bersih.

4. Dikeringkan menggunakan oven.

5. Penyortiran bahan kering, bahan yang berkualitaslah yang dipilih.

6. Masuk dalam pengamatan tim pengendali mutu, guna memastikan sudahkah bahan bakumemenuhi standar. 2. SupplierUntuk Persediaan Bahan Baku pada PT. Industri Jamu

dan Farmasi Sido Muncul

Bahan-bahan baku yang ada di PT. Industri dan Farmasi Sido Muncul di datangkan dari berbagai daerah antara lain :

1) Bahan baku diambil dari daerah atau wilayah sekitar pabrik. 2) Daerah Jawa Tengah (Boyolali, Tawangmangu, Wonosobo), 3) Daerah Kalimantan, dan

4) Daerah di seluruh wilayah Indonesia yang memiliki Bahan Baku untuk Produk PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul.

3. Metode Penilaian Persediaan Pada PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul.

Metode PenilaianPersediaan bahan baku pada PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul menggunakan sistem FIFO ( First In, First Out ) dimana barang (bahan baku) yang pertama kali masuk merupakan barang (bahan baku) yang akan pertama kali diproses.Hal ini dilakukan guna tidak adanya bahan baku yang menumpuk atau tersimpan terlalu lama yang berakibat pada rusaknya bahan baku.

(30)

3.3.2 Proses Produksi pada PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Setiap langkah produksi yang dilakukan oleh PT. Industri Jamu dan Farmasi SidoMuncul mengikuti standar CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik). Proses produksi jamu di PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul ini adalah sebagai berikut :

1. Penerimaan Bahan Baku

Bahan baku yang datang segera diperiksa QC ( Quality Control ), untukmengetahui apakah memenuhi standar penerimaan dan standar penggunaan.

2. Penyimpanan Bahan Baku

Setelah memenuhi standar penerimaan dan penggunaan bahan  baku dimasukkan ke dalam gudang penyimpanan bahan baku. 3. Disortasi Bahan Baku

Bahan baku yang akan dipakai diambil dari gudang penyimpanan  bahan baku kemudian disortasi.

4. Pencucian Bahan Baku

Setelah disortasi kemudian bahan baku yang akan digunakan untuk diproduksi harus dicuci.

5. Pengerinngan

Setelah bahanbakusudah melalui pencucian langkah selanjutnyabahan baku dikeringkan.

6. Penggilingan

Selesai bahan baku di keringkan kemudian bahan baku yang sudah dikeringkan tersebut digiling.

7. Pencampuran

Proses selanjutnya sesudah bahan baku yang dibutuhkan untuk  proses produksi selesai digiling, baru kemudian dicampur (mixing ).Dalam proses pencampuran bahan baku dalam proses  produksi produk tidak diperkenankan untuk melihatnya karena

merupakan rahasia perusahaan. 8. Pengemasan

(31)

Sesudah proses pencampuran selesai kemudian hasilnya dialirkan melalui pipa-pipa untuk dilakukan proses pengemasan yang terdiri 2 bagian :

1) Proses pengemasan primer ( packagingprimer ) menggunakan mesin two line dan eight line.

2) Proses pengemasan sekunder ( packaging sekunder ), disini  produk yang sudah jadi diperiksa kembali dengan cara uji

sampel.

9. Pendistribusian Produk

Setelah selesai proses pengemasan sekunder kemudian produk siap untuk didistribusikan.

 Jenis Produksi pada PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul

Jenis proses produksi yang ada pada PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul adalah proses produksi yang dalam jangka waktu produksi yang dilakukan secara terus-menerus atau dalam jangka waktu yang panjang serta menggunakan produksi standar, yaitu memproduksi barang atau produk untuk dikirim kepada  pembeli dan penyalur tetapi juga untuk persediaan.

 Hasil Produksi pada PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul :

a) Tipe serbuk : Kuku Bima, Kuku Bima Ginseng, Kuku Bima TL, Kuku Bima Plus Ttribulus.

 b) Tipe saset : Tolak Angin, Tolak Angin Ekstra Hangat

c) Tipe saset hisap : Tolak angin Permen

d) Tipe Fls : Tolak angin Anak, Tolak Angin Flu e) Tipe Botol : Kuku Bima Ener-G

3.3.3 Pengaruh Persediaan Bahan Baku Produk dalam proses produksi pada PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul

(32)

Dalam kegiatan produksi, hal terpenting yang harus diperhatikan oleh PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul adalah mengenai  persediaan bahan baku. Secara umum persediaan bahan baku akan  berpengaruh dalam menunjang kelancaran kegiatan produksi di PT.

Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul.

 Pengaruh Metode Penilaian Persediaan FIFO

Dengan menggunakan metode FIFO pada PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul akan berpengaruh sebagai  berikut :

1) Keunggulan

 Laba yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan metode lainnya, yang bisa membuat pandangan yang lebih baik terhadap performance perusahaan.

 Pengukuran stok akhir lebih tepat dikarenakan menggunakan ongkos barang yang di beli terlebih dahulu.

2) Kelemahan

 Dikarenakan Laba yang dihasilkan lebih tinggi, jumlah pajak yang harus di bayarkan adalah lebih tinggi.

 Pengaruh JIT pada Penilaian Persediaan

PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul belum menerapkan system JIT dalam Ketersediaan bahan baku untuk membantu proses prouksi. Tatkala PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul memiliki persediaan yang  berlebihan, sebab kelebihan itu lazimnya dapat ditelusuri

kepada lima faktor, yaitu :

1. Mebutuhkan persediaan yang sangat besar dalam upaya menjaga jangan sampai kehabisan stok.

(33)

2. Kesalahan mungkin terjadi dalam proses produksi, yang mengakibatkan menumpuknya bahan baku dan barang  jadi.

3. Stasiun-stasiun kerja mungkin tidak terkoordinasi sehingga mengakibatkan barang-barang dalam proses ditumpuk di gudang menunggu tahap pengolahan lebih lanjut.

4. Departemen produksi mungkin bersikeras terhadap ukuran gugus yang banyak dari suku cadang, subrakitan, dan barang jadi karena meyakini bahwa gugus yang  banyak itu lebih ekonomis untuk diolah ketimbang

gugus yang sedikit.

5. Stasiun kerja mungkin diarahkan untuk menghasilkan  barang yang sebenarnya tidak diperlukan.

Berdasarkan keadaan bagian penyimpanan persediaan  bahan baku pada PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul yang memiliki persediaan yang berlebihan sehingga  berpengaruh dalam hal, sebagai berikut :

 Munculnya biaya yang besar untuk penyimpanan  bahan baku yang terlalu banyak.

 Membutuhkan biaya besar untuk pemeliharaan  persediaan bahan baku.

 Kinerja yang kurang baik karena dapat mengakibatkan kerusakan persediaan akibat  penumpukan barang yang melebihi kapasitas. Karena itu perlunya penerapan JIT untuk meningkatkan laba dan memperbaiki posisi persaingan perusahaan dengan cara:

1) Pengendalian atas persediaan dengan mengurangi  persediaan,

(34)

3) Mengendalikan aktivitas supaya biaya rendah (sehingga memungkinkan harga jual rendah dan laba meningkat), dan

(35)

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Memiliki persediaan bahan baku yang berlebihan, PT.Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul mempengarui hal-hal sebagai berikut :

 Munculnya biaya yang besar untuk penyimpanan bahan baku yang terlalu banyak.

 Membutuhkan biaya besar untuk pemeliharaan persediaan bahan baku.  Kinerja yang kurang baik karena dapat mengakibatkan kerusakan

 persediaan akibat penumpukan barang yang melebihi kapasitas.

Dengan penggunaan metode FIFO terhadap penilaian persediaan yang ada di , PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul mempengaruhi laba yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan metode lainnya namun dengan tingginya laba yang dihasilkan akan mengakibatkan jumlah pajak yang harus juga lebih tinggi.

4.2. Saran

 Untuk PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul

Sehubungan dengan penyelenggaraan persediaan bahan baku yang ada di PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul maka perlunya penerapan sistem JIT yang menawarkan alternatif penyelesaian masalah-masalah mengenai persediaan, namun tidak memerlukan sediaan dengan cara-cara diantaranya yaitu, meminimumkan biaya pemesanan dan biaya  penyimpanan, agar kinerja tepat waktu, menghindari kemacetan dan meningkatkan reliabilitas proses, memperoleh harga lebih murah, dan dengan mengantisipasi kenaikan harga di masa depan.

(36)

DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, Agus. (1986).  Manajamen Produksi Pengendalian Produksi. Yogyakarta:BPFE

Hanggana, Sri. 2006. Prinsip Dasar Akuntansi Biaya. Mediatama. Surakarta.

Heizer,Jay. (2006).Operations Manajemen. Jakarta: Salemba Empat

Heizer, Jay dan Render, Barry .2008. Manajemen Operasi, Edisi ketujuh, , buku 2 : Salemba Empat, hal 57-61

Rangkuti, Freddy. (1996).  Manajemen Persediaan . Jakarta: Rajawali Pers

SU, Martono dan Harjito, Agus .2010. Manajemen Keuangan, Edisi kedelapan, jilid 1: EKONISIA, hal 84.

http://seputarsemarang.com, Tanggal 17 November 2014 , Jam 18.37

http://SumberLink/Campur/sido.htm, Tanggal 17 November 2014 , Jam 18.37

http://www.sidomunculherbal.com/id/10-sido-muncul-sari-kunyit.html, Tanggal 17  November 2014 , Jam 18.37

(37)

LAMPIRAN

Foto-foto Objek KKL (PT. SIDO MUNCUL)

Objek KKL – Pabrik PT. Industri Ja mu dan Farmasi Sido Muncul Semarang (Sumber: www.Sido Muncul.com)

Gudang Penyimpanan Bahan Baku Simplisia (Sumber: www.Sido Muncul.com)

(38)

Divisi Humas PT SidoMuncul sedang memandu rombongan kunjungan industri (Sumber: www.Sido Muncul.com)

Berbagai Jenis Bahan baku yang digunakan PT.Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (Sumber: www.Sido Muncul.com)

(39)

Pengolahan bahan baku dari gudang persediaan sampai dengan pengemasan (Sumber: www.Sido Muncul.com)(Sumber: www.Sido Muncul.com)

(40)

Produk – Produk Di PT.Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul

Ekstrak Sari Daun Pepaya SidoMuncul Ekstrak Sari Daun Sirsak SidoMuncul

(41)

Tolak Angin Cair SidoMuncul Anak Sehat Strawberry SidoMuncul

(42)

Foto-Foto Saat KKL Berlangsung

Foto Bersama Dosen STIE Pelita Nusantara dan Peserta KKL di area Agtowisata PT. Sido Mncul

(Sumber: KKL Simun@koleksi pribadi)

Foto Bersama Dosen STIE Pelita Nusantara dan Peserta KKL Selesai sesi diskusi

Gambar

Foto Bersama Dosen STIE Pelita Nusantara dan Peserta KKL di area Agtowisata PT. Sido Mncul

Referensi

Dokumen terkait

Peneliti lebih cenderung pada pendapat (Ponny Retno A, 2008: 4-5) menjelaskan alasan seseorang terbentuk menjadi bully atau perilaku bullying, yaitu: Adanya perbedaan kelas

delan jika menggunakan parameter pemu- lusan optimum (Tabel 2). Hal ini menun- jukkan bahwa fungsi diskriminan kernel yang dibangun pada model 2 juga konsis- ten untuk setiap

Dari semua data yang telah diperoleh pada setiap desain dapat diketahui bahwa frekuensi optimum pengujian fatigue pada sepeda tipe trekking dilakukan pada frekuensi 2 HZ.

Namun, ambang batas kecepatan akan menjadi lebih tinggi apabila kendaraan menabrak sesuatu benda, seperti kendaraan yang sedang diparkir dan rambu lalu-lintas, yang dapat

(1) Bidang Keluarga Sejahtera mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dibidang pemberdayaan ekonomi keluarga,

Ini merupakan langkah penting, yang mendorong penggunaan prior knowledge dan memori serta memungkinkan mahasiswa untuk menguji atau menggambarkan pemahaman lain;

Analisis dengan menggunakan PTV Visum 16 dilakukan secara bertahap dengan data awal pada tahun 2011, mulai dari proyeksi penduduk dan PDRB, proyeksi bangkitan