• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBUKTIAN DALAM MALPRAKTEK MEDIK BERDASARKAN PERIKATAN HASIL DAN PERIKATAN IKHTIAR (Studi Perbandingan Hukum Terhadap Tanggung Jawab Hukum Perdata)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBUKTIAN DALAM MALPRAKTEK MEDIK BERDASARKAN PERIKATAN HASIL DAN PERIKATAN IKHTIAR (Studi Perbandingan Hukum Terhadap Tanggung Jawab Hukum Perdata)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBUKTIAN DALAM MALPRAKTEK MEDIK BERDASARKAN

PERIKATAN HASIL DAN PERIKATAN IKHTIAR

(Studi Perbandingan Hukum Terhadap Tanggung Jawab Hukum Perdata) PROVING A MEDICAL MALPRACTICE

BASE ON

RESULT ALLIANCE AND EFFORT ALLIANCE

(Comperative Law Study To Physician Responsibility In Civil Law)

T E S I S

Program Studi Hukum Konsentrasi Hukum Kesehatan

Oleh :

BAMBANG SASONGKO 05.93.0061

Program Pasca Sarjana Universitas Katolik Soegijapranata

(2)

TESIS

PEMBUKTIAN DALAM MALPRAKTEK MEDIK BERDASARKAN

PERIKATAN HASIL DAN PERIKATAN IKHTIAR

(Studi Perbandingan Hukum Terhadap Tanggung Jawab Hukum Perdata) PROVING A MEDICAL MALPRACTICE

BASE ON

RESULT ALLIANCE AND EFFORT ALLIANCE

(Comparative Law Study To Physician Responsibility In Civil Law)

diajukan oleh Bambang Sasongko

05.93.0061

telah disetujui oleh :

Pembimbing Utama

(3)

DAFTAR ISI DAFTAR ISI ... I ABSTRAK ... IV ABSTRACT ... V BAB I PENGANTAR ... 1 BAB II PERIKATAN ... 9 A. Pengantar ... B. Prestasi ... C. Perikatan Ikhtiar ... D. Perikatan Hasil ... E. Penutup ... 9 9 11 12 13 BAB III HUBUNGAN DOKTER – PASIEN ... 14

A. Pengantar ... B. Pengertian Dokter ... 1. Kewajiban Dokter ... 2. Hak Dokter ... C. Pengertian Pasien ... D. Hubungan Dokter – Pasien pada Perikatan Hasil dan

Perikatan Ikhtiar ... E. Penutup ... 14 17 18 24 28 34 40 BAB IV TANGGUNG JAWAB HUKUM ... 42 A. Pengantar ...

B. Malpraktek Medik ... 42 43

(4)

C. Tanggung Jawab Hukum Dokter Berdasarkan Perikatan Hasil dan Perikatan Ikhtiar ...

1. Tanggung Jawab Dokter dalam Pelayanan Medik ... 2. Tanggung Jawab Dokter Menurut Kitab Undang-Undang

Hukum Perdata (KUHPerdata) ... 3. Tanggung Jawab Hukum Dokter Menurut Perikatan Hasil dan Perikatan Ikhtiar ... D. Penutup ... 50 50 54 58 59

BAB V PROSES PEMBUKTIAN PERDATA ... 61 A. Pengantar ...

B. Pengertian Pembuktian ... 1. Pengertian Hukum Pembuktian ... 2. Pengertian Bukti dan Membuktikan ... C. Pembuktian Perkara Perdata ... D. Penutup ... 61 62 62 65 78 81 BAB VI PENYEBAB PERBEDAAN PEMBUKTIAN PERKARA HUKUM

PERDATA ... 84 A. Pengantar ...

B. Pembuktian Perkara Hukum Perdata Berdasarkan

Perikatan Ikhtiar ... C. Pembuktian Perkara Hukum Perdata Berdasarkan

Perikatan Hasil ... 84

85

(5)

D. Penyebab Perbedaan Pembuktian Perkara Hukum

Perdata Berdasarkan Perikatan Ikhtiar dan Perikatan Hasil ... E. Penutup ...

88 100 DAFTAR PUSTAKA ………..…. VI LAMPIRAN : - Tinjauan Penyakit Mata Tuan A ………..IX Ucapan Terima Kasih …..………..……….. X

(6)

ABSTRAK

Hukum Kedokteran sebagai bagian dari hukum kesehatan mengatur hubungan antara dokter sebagai pihak pemberi pelayanan kesehatan dengan pasien sebagai penerima pelayanan kesehatan. Hubungan dokter dan pasien ini merupakan hubungan yang yang unik dan berlandaskan kepercayaan. Dari hubungan tadi timbullah hubungan hukum yang biasanya melalui perjanjian.

Kadang-kadang salah satu pihak tidak dapat memenuhi prestasi sehingga pihak lain dapat melakukan gugatan atas dasar wanprestasi. Kecuali wanprestasi pasien dapat juga menggugat dokter atas tindakan yang melanggar hukum

Dalam perjanjian berlakulah ketentuan perikatan yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Perdata. Ada 2 macam perikatan, yaitu Perikatan Hasil dan Perikatan Ikhtiar. Perbedaan in penting dalam hubungannya dengan beban pembuktian.

Perikatan hasil adalah bentuk perikatan, di mana dokter akan menghasilkan sesuatu untuk prestasinya. Bila pasien akan menggugat atas dasar hukum wanprestasi, pada perikatan hasil ini pasien lebih mudah melakukannya. Dalam perikatan ini dokter harus membuktikan bahwa tidak dipenuhinya prestasi karena adanya daya paksa (over macht)

Pada hubungan antara dokter dengan pasien, kebanyakan berbentuk perikatan ikhtiar, di mana untuk mencapai prestasi dokter harus berusaha semaksimal mungkin, sehingga prestasi bukanlah hal yang dijanjikan oleh dokternya. Dokter tidak berani menjanjikan kesembuhan pada psiennya. Hal ini disebabkan dokter tahu bahwa keadaan tubuh pasien sudah tidak normal lagi sehingga untuk kembali seperti sediakala sangat tidak mungkin. Karena ukurannya adalah usaha dokter semaksimal mungkin, maka jelas tidak ada tolok ukur dari keberhasilan. Hal ini akan menyebabkan kesukaran pada pasien untuk menggugat atas dasar wanprestasi. Dokter hanya bisa digugat bila dokter tersebut melakukan kesalahan atau kelalaian.

Prestasi perikatan hasil merupakan prestasi yang dapat diukur karena ada tolok ukuranya, yaitu gambaran visualnya yang ditunjukkan oleh dokter sebelum tindakan operasi dilakukan. Oleh karenanya pasien lebih mudah membuktikan dalam menggugat atas dasar wanprestasi dengan alat bukti yang ada. Hal sebaliknya terjadi pada perikatan ikhtiar, karena tolok ukur prestasi tidak ada, maka beban pembuktian untuk menggugat dokter sulit.

Metode penelitian dalam tulisan ini menggunakan metode diskriptif analitik, dengan analisis mengenai perundang-undangan yang berlaku dihubungkan dengan teori hukum dan pelaksanaan tanggung jawab dokter dalam hukum perdata.

Tesis ini akan menjelaskan tentang pembuktian dalam malpraktek medik berdasar pada perbedaan yang ada di dalam perikatan hasil dan perikatan usaha.

(7)

ABSTRACT

Medical Law as a part of healthy law, manage a relation between a physician as a server of healthy provider and a patient as a receiver. This is a unique relation, which is base on faith that provokes a law agreement.

Sometimes one side is incompetent so the other can sue base on that. Beside of that incompetently, the patient can sue the physician about the crime.

In the role of agreement, there is an alliance, which arranged in “Kitab Undang-Undang Perdata”. Two kinds of alliance are Result Alliance and Decision Alliance. The different is important in evidence liability.

In Result Alliance the physician will bring something for their achievement. If the patient sues based on incompetent law, this alliance makes patient easier to do it. In this alliance the physician should prove that the achievement is unfulfilled because of over match.

Relation between physician and the patient, most in Decision Alliance, which to reach achievement, a physician should makes an effort maximally, so an achievement is not a promised things by a physician. Physician should not promise patient’s healing because the physician knows that body condition is not normal anymore so is impossible to restore into normal condition. Because the boundary is the maximal physician’s effort, so there is no real boundary of success. These cause patient difficult to claim based on incompetence. The physician can be claimed if that physician neglect.

Result alliance achievement is an achievement which can be measured because of the boundary, that is visual picture must shown by a physician before the operation. With that evidence, a patient would be easy to proof their claim. The decision alliance in contrary side, because there is no boundary, so evidence liability to sue a physician is difficult.

The method of this study is descriptive analytic by analysis of legislation in relation of the law theory and implementation of physician responsibility in civil law.

It would be explained in the thesis about proving a medical malpractice based on different in result alliance and effort alliance.

Referensi

Dokumen terkait

penyebaran penyakit malaria di Kabupaten Intan

Praktik Pengalaman Lapangan, yang selanjutnya disebut PPL adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk

Pada halaman ini digunakan oleh pengguna untuk mencari data kamera digital, sesuai dengan input yang dimasukkan, misalnya mencari data kamera dengan menggunakan nama merk, harga,

lain kejahatan yang dimuat dalam Buku II dan Pelanggaran yang dimuat dalam Buku III. Pembagian tindak pidana menjadi “kejahatan” dan “pelanggaran“ itu bukan

Pilihlah setiap jawaban yang sesuai menurut saudara dengan memberikan tanda check list (√) pada setiap jawaban yang tersedia dan isilah titik-titik sesuai dengan

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar dukungan keluarga yang diterima oleh responden di TK ABA Mlangi, Gamping, Sleman, Yogyakarta dari

Saran : Ibu hamil terutama primigravida yang telah memasuki Trimester III diharapkan lebih meningkatkan intensitas senam hamil dengan harapan tidak adanya kecemasan

Staf broker online dapat menyediakan informasi yang saya butuhkan dengan segera.. Layanan online trading mengeksekusi order saya