• Tidak ada hasil yang ditemukan

03-Konsep Penyebab Penyakit kel 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "03-Konsep Penyebab Penyakit kel 2"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

KONSEP

(2)

KONSEP

Ide atau rancangan yang diabstrakan dari peristiwa yang

kongkret

Rancangan

Gambaran mental dari objek, proses, atau apa saja yang ada

di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain.

(3)

Sebuah peristiwa, kondisi,

karakteristik/kombinasi dari

faktor-faktor tersebut yang

memegang peranan penting

dalam timbulnya penyakit

(4)

TEORI-TEORI PENYEBAB PENYAKIT

Teori supernatural

Teori Hippocratik

Teori miasma

Teori Kontagion

Teori Germ (sebab ditunjukkan melalui

postulat Henle – Koch)

Teori Epidemiologik klasik

Teori multikausal dan jaring penyebab

(sebab ditunjukkan melalui postulat Hill)

(5)

TEORI SUPERNATURAL

Terjadinya penyakit karena kekuatan supernaturalatau

(6)

TEORI HIPPOCRATES

(460 SM – 377 SM)

Penyakit dipengaruhi oleh faktor lingkungan (tanah, udara,

air, iklim dll )

Penyakit terjadi akibat ketidakseimbangan cairan tubuh

(phlegm = lendir, darah, empedu kuning, dan empedu hitam)

(7)

TEORI MIASMA

Miasma artinya udara buruk

Penyakit bermunculan karena air tergenang, angin malam,

udara kotor dari perut bumi berpengaruh terhadap kesehatan manusia

Penyebab penyakit dapat diusir melalui bunyi-bunyian spt

(8)

TEORI KONTAGION

OLEH HIERONYMUS FRACASTORIUS

(1478 – 1553)

Penyakit ditransmisikan dari satu orang ke lain orang

melalui partikel yang sangat kecil (mikroorganisme)

Proses transmisi penyakit ini disebut Kontagion  penularan

(9)

TEORI

GERM

Penyakit disebabkan oleh jasad renik (

germ

)

Pada teori ini jasad renik atau kuman dianggap

penyebab tunggal penyakit

Penemuan mikroskop oleh Leewenhook telah

membantah teori miasma.

Pendukung teori

germ

Edward Jenner

penemu vaksin cacar

(10)

TEORI EPIDEMIOLOGIK KLASIK

Digambarkan dengan Triad epidemiologik

Penyakit adalah hasil dari kekuatan dalam suatu

sistem dinamik yang terdiri dari

Agen infeksi

Manusia (

host

)

Lingkungan

Konsep Penyebab Penyakit 10

Penyakit

Agen

Pejamu

(11)

KONSEP DASAR

TIMBULNYA PENYAKIT

Untuk mempelajari konsep

terjadinya penyakit, ada tiga macam

model pendekatan, yaitu:

1.Segitiga Epidemiologi

(12)

Proses terjadinya penyakit merupakan hasil

interaksi antara :

1.

Agen

(faktor penyebab penyakit)

2. Manusia sebagai

penjamu

atau

host

; dan

3. Faktor Lingkungan/

Environtment

yang

mendukung

Ketiganya disebut

Trias Epidemiologi

Segitiga Epidemiologi

(13)

TRIAD EPIDEMIOLOGIK

Disebut juga segitiga epidemiologik atau triad

Teori epidemiologik klasik tentang penyebab penyakit

Diusulkan oleh John Gordon

Pada model ini,

Lingkungan mempengaruhi agen, pejamu dan jalur

transmisi agen dari suatu sumber ke pejamu

Ketiga komponen (agen, pejamu dan lingkungan) saling

(14)

Segitiga Epidemiologi

(15)

KEADAAN TIDAK BERPENYAKIT

Lingkungan Agen

Pejamu

Lingkungan

(16)

12/16/18 Triad epidemiologik

KEADAAN BERPENYAKIT

A

L

P

(17)

KEADAAN BERPENYAKIT

A

P

L

Kerentanan (suseptibel) pejamu bertambah

(18)

12/16/18 Triad epidemiologik

KEADAAN BERPENYAKIT

A

P

L

Jumlah agen bertambah banyak, karena

(19)

KEADAAN BERPENYAKIT

A

P

L

Kerentanan (suseptibel) pejamu bertambah

(20)

12/16/18 Triad epidemiologik

AGEN

Faktor yang harus ada pada sebab penyakit

Substansi yang ada atau tidaknya, bila diikuti kontak yang

(21)

KLASIFIKASI AGEN

5 Kelompok:

Agen biologik

Agen kimia

Agen nutrisi

Agen mekanik

(22)

12/16/18 Triad epidemiologik

AGEN BIOLOGIK

1. Protozoa

2. Metazoa

3. Bakteria

4. Virus

5. Jamur

6. Riketsia

(23)

AGEN BIOLOGIK

Protozoa

Mikroorganisme uniselular

 Contoh:

 Plasmodium vivax  malaria

 Trypanosoma  trypanosomiasis

 Amoeba  amoebiasis

(24)

12/16/18 Triad epidemiologik

AGEN BIOLOGIK

Metazoa

Mikroorganisme parasitik multiseluler

 Contoh:

Trichuris trichuria  trikhinosis

Ascaris lumbricoides  askariasis

(25)

AGEN BIOLOGIK

Bakteria

Mikroorganisme uniselular

 Contoh:

Mycobacterium tuberculosis  TBC (Tuberkulosis)

Salmonella spp  salmonellosis

Clostridium tetani  tetanus

Corynaebacterium diphteriae  difteri

Vibrio chlolerae  kolera

(26)

12/16/18 Triad epidemiologik

AGEN BIOLOGIK

Virus

Mikroorganisme yang sangat kecil

Dalam hidupnya memerlukan sel hidup

Contoh:

 Virus penyebab penyakit:

 Infuenza

 Rabies

 SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome)

 HIV/AIDS

 Hepatitis

 Polio

(27)

AGEN BIOLOGIK

Jamur (fungi)

Tanaman tidak berklorofl

Contoh:

 Penyebab penyakit

 Epidermoftosis

 Moniliasis (kandidosis mulut)

 Histoplasmosis

(28)

12/16/18 Triad epidemiologik

AGEN BIOLOGIK

Rickettsia

Bakteri yang sangat kecil

 Contoh

 Penyebab penyakit

(29)

AGEN BIOLOGIK

Prion

Semacam virus

(30)

12/16/18 Triad epidemiologik

AGEN KIMIA

Pestisida

Food-additives

Obat-obatan

Zat yang diproduksi oleh tubuh manusia

L-triptofan  sindrom eosinoflia-mialgia

 Ureum  uremia

(31)

AGEN KIMIA

Asbes

Logam berat

Merkuri

 Kadmium

Timbal

 Uranium

Minuman keras

Bahan-bahan kosmetik

(32)

12/16/18 Triad epidemiologik

AGEN NUTRISI

Karbohidrat: berlebihan  obesitas

Lemak: berlebihan  hiperlipidemia

Protein: kekurangan  protein energi malnutrisi

Vitamin:

Defsiensi vitamin A  rabun senja

Defsiensi vitamin C  skorbut

Mineral :Cu, Zn, Mg, Fe

(33)

AGEN MEKANIK

Friksi yang kronik

Pemakaian sepatu yang sempit

verucca

vulgaris

(kutil)

Kompresi atau daya mekanik menekan atau memutar

(34)

12/16/18 Triad epidemiologik

AGEN FISIKA

Radiasi

Dapat menyebabkan kanker kulit

Suhu udara

Dingin: menimbulkan frost bite

Panas: menimbulkan dehidrasi, heat stroke

Kelembaban

Rendah: hiperhidrosis

Intensitas suara

(35)

AGEN FISIKA

Panas

menimbulkan luka bakar

Terang cahaya

Gangguan daya lihat mata

Objek

(36)

KARAKTERISTIK AGEN

Infektivitas: kesanggupan dari organisme untuk beradaptasi

terhadap lingkungan dari pejamu untuk mampu tinggal dan berkembang biak

Patogenesitas: kesanggupan organisme untuk menimbulkan

suatu reaksi klinik khusus yang patologis setelah terjadinya infeksi pada pejamu yang diserang

Virulensi:kesanggupan organisme tertentu untuk

menghasilkan reaksi patologis yang berat yang selanjutnya mungkin menyebabkan kematian

Toksisitas: kesanggupan organisme untuk memproduksi

reaksi kimia yang toksis dari substansi kimia yang dibuatnya

Invasitas: kemampuan organisme untuk melakukan

penetrasi dan menyebar setelah memasuki jaringan

Antigenisitas: kesanggupan organisme untuk merangsang

reaksi imunologis dari pejamu.

(37)

FAKTOR PEJAMU (

HOST

)

Organisme  manusia atau hewan yang merupakan faktor

tempat (berlabuh penyakit)

Faktor intrinsik yang mempengaruhi keterpajanan individual,

(38)

12/16/18 Triad epidemiologik

FAKTOR PEJAMU

1. Umur

2. Ras

3. Jenis kelamin

4. Status sosio-ekonomik 5. Status perkawinan

6. Status kesehatan / kebugaran 7. Riwayat penyakit terdahulu 8. Sifat-sifat genetik

9. Perilaku

10. Status nutrisi

11. Status imunologik

12. Status keterpajanan (level of exposure) 13. Karakteristik psikologik

(39)

KARAKTERISTIK PEJAMU (HOST)

Resistensi: Kemampuan dari pejamu untuk

bertahan terhadap suatu infeksi

Imunitas: kesanggupan host untuk

(40)

12/16/18 Triad epidemiologik

FAKTOR LINGKUNGAN

Faktor ekstrinsik yang mempengaruhi agen dan peluang

untuk terpajan

Faktor luar / kondisi ekternal yang menyebabkan atau

memungkinkan transmisi penyakit Contoh

Lingkungan fsis : cuaca, musim, udara, geograf

Lingkungan biologik : semua makhluk idup

Lingkungan sosio-ekonomik : kepadatan penduduk,

(41)

KARAKTERISTIK LINGKUNGAN

Topograf: situasi lokasi tertentu baik

natural maupun buatan manusia yang

mungkin mempengaruhi terjadinya dan

penyebaran suatu penyakit

Geograf: keadaan yang berhubungan

(42)

1. Memerlukan identifkasi dari

berbagai faktor yang berperan

dalam timbulnya penyakit dengan

tidak mementingkan pentingnya

agent.

2. Besarnya peran dari masing-masing

faktor bergantung pada penyakit

yang bersangkutan

Roda (Wheel)

(43)
(44)

PENJELASAN

RODA

- Peranan lingkungan sosial lebih besar dari yang lainnya pada

stress mental

- Peranan lingkungan fsik lebih besar dari yang lainnya pada

sunburn

- Peranan lingkungan biologis lebih besar dari yang lainnya

pada penyakit lewat vektor (malaria)

- Peranan inti genetik lebih besar dari yang lainnya pada

(45)

Suatu penyakit tidak tergantung

pada satu sebab yang berdiri

sendiri melainkan sebagai akibat

dari serangkaian proses

Jaring-jaring Sebab Akibat

Jaring-jaring Sebab Akibat

(The Web f Causation)

(46)
(47)

1. Pendekatan model penyebab penyakit masih

membutuhkan pertimbangan yang mendalam

dengan studi yang cermat untuk sampai pada

keputusan hubungan kausal (sebab akibat)

2. Penentuan kausasi membutuhkan bukti-bukti

(48)

NO KRITERIA KETERANGAN

1 Hubungan Temporal Sebab mendahului akibat

2 Plausabilitas Ada mekanisme biologis yang menjelaskan proses penyakit

3 Konsistensi Kejadian berulang pada pengamatan orang lain

(penelitian diulang, hasil sama)

4 Kekuatan Hubungan Nilai risiko relatif yang besar dan signifkan secara statistik

5 Dose Respon Relationship (Efek dosis respon)

Makin besar paparan terhadap agent diikuti peningkatan

kejadian penyakit

(49)

N

O

KRITERIA

KETERANGAN

6 Reversibilitas

Penurunan paparan terhadap

agent diikuti penurunan kejadian

penyakit

7 Desain studi

Desain terbaik adalah

eksperimen

8 Jumlah bukti

Makin banyak bukti memperkuat

kesimpulan

9 Analogi

Hubungan sebab dan akibat

(50)

1. Dijumpai pada setiap kasus yang diteliti,

pada keadaan yang sesuai (Necessary

cause)

2. Agent hanya menyebabkan penyakit yg

diteliti/satu penyebab menimbulkan satu

efek (Spesifk cause)

3. Agent diisolasi sempurna, ditumbuhkan

dalam biakan (Sufsient cause)

Syarat Agent Sebagai

(51)

1. Faktor-faktor atau keadaan yang

mempengaruhi perkembangan suatu

penyakit/status kesehatan

2. Menurut Simborg

Faktor risiko adalah karakteristik, tanda atau

keadaan yang diamati pada individu atau

(52)

3. Ada dua jenis faktor risiko :

a.Faktor Instrinsik

Tingkat kerentanan individu terhadap suatu

penyakit (genetik, sex, usia, anatomi, nutrisi

dll)

b. Faktor Ekstrinsik

Faktor

lingkungan

yang

memudahkan

individu

terjangkit

suatu

penyakit

(meningkatkan kepekaan dan mempengaruhi

agent)

(53)

4. Alasan dikembangkannya faktor risiko

pada epidemiologi tidak menular, yaitu:

a. Causa (penyebab/agent) tidak jelas

b. Penerapan konsep multiple causation

c. Adanya penambahan atau interaksi

(54)

Sulit menentukan penyebab utama.

Namun dapat dilakukan pencegahan dari

berbagai arah

WEB OF CAUSATION

Pendidikan Rendah

KEMISKINAN

Produksi bahan makanan rendah

Fasilitas kesehatan

kurang

Daya beli rendah

Pengetahuan gizi rendah

Konsumsi makanan tidak memadai

Kesehatan kurang

PENYAKIT KURANG

GIZI

Daya tahan Tubuh dan Penyerapan

(55)

Referensi

Dokumen terkait

Faktor  risiko  yang  berpengaruh  pada  derajat  parahnya  gangg ua n  keseimbangan  ialah  perubahan  tekanan  udara  yang  tiba­tiba , kepekaan 

Tujuan yang penting dari analisis faktor adalah menyederhanakan hubungan yang beragam dan kompleks pada beberapa variabel yang diamati dengan menyatukan faktor atau dimensi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor risiko terkait karakteristik individu dengan kejadian penyakit antraks tipe kulit pada manusia di Kabupaten

Sindrom metabolik adalah kumpulan faktor risiko penyakit kardiovaskular yang terjadi secara bersamaan pada seorang individu, antara lain: peningkatan glukosa darah

Masalah yang sering terjadi pada pemenuhan kebutuhan spiritual adalah distres spiritual, yang merupakan suatu keadaan ketika individu atau kelompok mengalami atau beresiko

Pada grafik diatas terlihat bahwa masyarakat di Kelurahan Bulu Lor memiliki faktor individu yang mempengaruhi asma sebagai berikut, memiliki riwayat penyakit asma sebanyak

Sindrom nefrotik merupakan salah satu faktor risiko kejadian PGK yang sering terjadi Tujuan : Mengetahui karakteristik faktor risiko kejadian penyakit ginjal kronik pada sindrom

Jadi dari dua penjelas diatas dapat disimpulkan bahwa halusinasi adalah suatu keadaan penginderaan seseorang yang memiliki gangguan atau masalah yang menyebabkan mempersepsi sesuatu