• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan teknik jarimatika untuk meningkatkan kemampuan berhitung perkalian pada siswa kelas ii sdn Manisharjo 01 bendosari sukoharjo tahun ajaran 2009 2010 Penulis: Esti Rejeki (X7108669) Dosen Pembimbing: 1. Prof. Dr. Retno Winarni, M.Pd 2. Drs. Sukar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Penggunaan teknik jarimatika untuk meningkatkan kemampuan berhitung perkalian pada siswa kelas ii sdn Manisharjo 01 bendosari sukoharjo tahun ajaran 2009 2010 Penulis: Esti Rejeki (X7108669) Dosen Pembimbing: 1. Prof. Dr. Retno Winarni, M.Pd 2. Drs. Sukar"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Penggunaan teknik jarimatika untuk meningkatkan kemampuan berhitung perkalian pada siswa kelas ii sdn

Manisharjo 01 bendosari sukoharjo tahun ajaran 2009/ 2010 Penulis: Esti Rejeki (X7108669)

Dosen Pembimbing: 1. Prof. Dr. Retno Winarni, M.Pd 2. Drs. Sukarno, M.Pd

ABSTRACT

Esti Rejeki. TECHNIQUES FOR INCREASING THE USE JARIMATIKA NUMERACY MULTIPLICATION STUDENT IN CLASS II SD MANISHARJO 01 BENDOSARI SUKOHARJO STATE ACADEMIC YEAR 2009 / 2010, Skripsy. Surakarta: Faculty of Education and Pedagogy in March Eleven University of Surakarta, June 2010.

The research objectives to improve in student numeracy multiplication second grade elementary school Manisharjo 01 Bendosari Sukoharjo in Academic Year 2009/2010 with the use jarimatika techniques. The research form of class action consisting of two cycles, each cycle consisting of four stages, ie planning, implementation, observation and reflection. As a research subject is a second year student elementary school in Academic Year 2009/2010 Manisharjo 2001.

Data collection technique used observation and tests. Data analysis technique using an interactive model analysis technique which consists of three components of the analysis are data reduction, data, and drawing conclusions or verification. The results of this study were there is increase the average value obtained from previous students on initial tests on the first cycle, 50.67 then 67.33 to 81.67 in the second cycle. There is an increasing percentage of mastery learning students at the beginning of the test is only 33.33%, and at the first cycle of tests 60.00%; then on the second cycle to 100%. Beside that, students are more enthusiastic and active in participating in the learning process, cooperation has increased, more attention in learning, have the ability to count with jarimatika, and have a positive competitive attitude is higher.

(2)

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Komponen dasar ilmu pengetahuan dan teknologi tidak terlepas dengan ilmu berhitung atau matematika. Pelajaran matematika merupakan salah satu ilmu dasar (basic science) pendukung ilmu pengetahuan dan teknologi serta merupakan bidang studi strategis yang mengajarkan kemampuan berhitung di dalam pemecahan masalah. Kenyataannya banyak siswa-siswi yang kurang terampil, dalam bidang studi matematika, salah satu penyebabnya karena sebagian besar siswa masih menganggap matematika sebagai mata pelajaran yang sulit bila dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain, karena matematika merupakan subjek yang tersusun secara hirarkis, sehingga bila siswa tidak mampu memahami perhitungan dasar akan sulit untuk belajar pada tingkat yang lebih kompleks pada tingkat kelas yang lebih tinggi (Loughin dan Lewis, 1981).

Kemampuan berhitung adalah kemampuan seseorang yang digunakan untuk memformulasikan persoalan matematik sehingga dapat dipecahkan dengan operasi perhitungan atau aritmatika biasa yaitu tambah, kurang, kali, dan bagi (Bismo : 1999). Kemampuan berhitung pada pelajaran Matematika meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Dan pada penelitian ini akan dibahas tentang kemampuan berhitung perkalian.

(3)

Di tengah prestasi yang dicapai oleh sejumlah siswa dalam mata pelajaran Matematika serta kualitas yang dicapai terutama di SD Negeri Manisharjo 01 belum menggembirakan. Setidaknya hal tersebut tercermin dari hasil ulangan Matematika kelas II SD Negeri Manisharjo 01 tentang operasi hitung perkalian masih rendah.

Masih rendahnya hasil ulangan matematika tentang operasi hitung perkalian tersebut menjadi petunjuk adanya kelemahan dan kesulitan belajar tentang matematika. Fakta yang terjadi pada hasil tes ulangan, terlihat dari 17 siswa yang dites, 4 siswa mendapatkan nilai 8,0 dan sisanya masih rendah di bawah 7,0 (daftar nilai,2010).

Mengenai masalah yang terjadi guru kelas 2 dan Kepala Sekolah mengidentifikasi penyebab kelemahan dan kesulitan belajar siswa yaitu sebagian besar siswa kurang mampu menguasai operasi hitung perkalian. Dalam operasi perkalian siswa masih bingung membedakan bilangan terkali dan dikali serta lamban dalam menghitungnya. Masalah lainnya juga karena mayoritas siswa pasif dalam pembelajaran Matematika, siswa tidak mau mengajukan pertanyaan dan enggan mengerjakan ke depan.

Selain itu, dari hasil rapot kenaikan kelas, nilai matematika dari tahun ke tahun mengalami penurunan batas minimal antara lain siswa takut pada pelajaran matematika bahkan menganggap pelajaran paling sulit, sehingga menyebabkan siswa malas ketika ada pelajaran tersebut. Seperti pemikiran Agus Lithanta (2003: 5) pada penelitian tentang perkalian model matrik sebagai media pembelajaran matematika yang menyenangkan yaitu “Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang paling tidak disukai oleh anak-anak. Matematika merupakan mata pelajaran yang menjadi momok.” Banyak hal yang mempengaruhi rendahnya kualitas siswa : Kondisi bahan pengajaran yang kurang memadai, kurangnya kegiatan praktis dalam membina dan meningkatkan prestasi belajar matematika, metode pengajaran guru yang kurang variatif, keterbatasan media, dan kemampuan guru untuk mengajar secara bervariatif kurang.

(4)

teknik yang lebih variatif dan menarik. Salah satunya dengan menerapkan teknik Jarimatika dalam pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berhitung perkalian siswa.

Teknik jarimatika adalah suatu cara berhitung (operasi KaBaTaKu/ Kali, Bagi,Tambah, Kurang) dengan menggunakan jari dan ruas jari-jari tangan (Septi Peni Wulandari : 2008). Di sisi lain jarimatika terdengar akrab bagi orang Indonesia akan lebih mudah menangkap maksud bahwa jarimatika adalah menggunakan jari untuk matematika. Dalam pelaksanaanya nanti siswa akan menghitung perkalian dengan menggunakan jari – jari tangannya masing – masing. Manfaat utama belajar jarimatika diantaranya; berhitung dengan mudah, tidak memberatkan memori otak, alatnya senantiasa tersedia, tidak akan tertinggal atau disita saat ujian, dan cara berhitungnya menyenangkan.

Dari latar belakang permasalahan di atas, maka penulis mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang memfokuskan pada upaya guru untuk meningkatkan kemampuan berhitung perkalian matematika terutama pada sub pokok bahasan perkalian dan pembagian kelas II SD dengan judul :

“Penggunaan Teknik Jarimatika untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian pada Siswa Kelas II SD Negeri Manisharjo 01 Bendosari Sukoharjo Tahun Ajaran 2009/2010”.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut: “Apakah penggunaan teknik Jarimatika dapat meningkatkan kemampuan berhitung perkalian pada siswa kelas II SD Negeri Manisharjo 01 Bendosari Sukoharjo Tahun Ajaran 2009/2010?”

3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk : “Meningkatkan kemampuan berhitung perkalian menggunakan teknik Jarimatika pada siswa kelas II SD Negeri Manisharjo 01 Bendosari Sukoharjo Tahun Ajaran 2009/2010”.

4. Ringkasan Kajian Pustaka

a. Pengertian Kemampuan Berhitung Perkalian

(5)

melakukan sesuatu, dapat. Sedangkan kemampuan diartikan kesanggupan, kecakapan dan kekuatan untuk melakukan sesuatu (2005 : 546-547).

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, berhitung berasal dari kata dasar hitung yang artinya perihal membilang, sedangkan berhitung adalah mengerjakan hitungan.

Dali S. Naga yang dikutip oleh Mulyono Abdurrahman (1999 : 253) mengungkapkan aritmetika atau berhitung adalah cabang matematika yang berkenaan dengan sifat hubungan-hubungan bilangan-bilangan nyata dengan perhitungan mereka terutama menyangkut penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Secara singkat aritmetika atau berhitung adalah pengetahuan tentang bilangan.

ST Negoro dan B Harahap dalam Ensiklopedia Matematika (2003) mengungkapkan bahwa perkalian juga dapat didefinisikan sebagai berikut “jika a dan b bilangan-bilangan cacah, maka a x b adalah penjumlahan berulang yang mempunyai a suku dan tiap suku sama dengan b”.

Mulyono Abdurrahman (1999 : 278) berpendapat bahwa perkalian pada hakikatnya merupakan cara singkat dari penjumlahan. Oleh karena itu, jika siswa tidak dapat melakukan operasi perkalian, ia dapat melakukannya dengan penjumlahan.

Berdasarkan dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan berhitung perkalian adalah kecakapan dalam mengerjakan hitungan untuk memperoleh hasil kali.

b. Pengertian Teknik Jarimatika

Teknik adalah cara kongkret yang dipakai saat proses pembelajaran berlangsung. Teknik merupakan cara mengajar yang bersifat khusus sesuai dengan karakter materi pelajaran, peserta didik, atau keterampilan guru. Contoh teknik mengajar: bertanya klasikal, bertanya berantai.

Gerlach dan Ely dikutip oleh Hamzah B Uno (2007 : 2) mengemukakan “teknik adalah jalan, alat, atau media yang digunakan oleh guru untuk mengarahkan kegiatan peserta didik ke arah tujuan yang ingin dicapai.

(6)

menjalankan fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran lebih bersifat prosedural, yaitu berisi tahapan tertentu, sedangkan teknik adalah cara yang digunakan ysng bersifat implementatif. Dengan perkataan lain, metode yang dipilih oleh masing-masing guru adalah sama, tetapi mereka menggunakan teknik yang berbeda.

Jarimatika merupakan singkatan dari jari dan aritmatika. Jari adalah jari-jari tangan kita, dan aritmatika adalah keterampilan berhitung. Jadi jarimatika adalah teknik berhitung dengan menggunakan jari-jari-tangan.

Menurut Septi Peni Wulandari (2008) jarimatika adalah suatu cara berhitung (operasi KaBaTaKu/ Kali, Bagi,Tambah, Kurang)dengan menggunakan jari dan ruas jari-jari tangan. Disisi lain jarimatika terdengar akrab bagi orang Indonesia akan lebih mudah menangkap maksud bahwa jarimatika adalah menggunakan jari untuk matematika.

Sedangkan Dwi Sunar Prasetyono (2008 : 28) menyatakan bahwa teknik jarimatika adalah suatu cara menghitung matematika dengan menggunakan alat bantu jari.

Bertolak dari pengertian di atas teknik jarimatika adalah suatu alat/cara yang digunakan dengan jari tangan untuk menghitung matematika.

Formasi jarimatika perkalian

Gambar 2.5. Rumus Formasi Jarimatika

7 x 8 = (T1 + T2) + (B1 x B2) = (20 + 30 + (3 x 2) = 50 + 6

(7)

Rumus: (T1 + T2) + (B1 x B2)

Keterangan:

T1 = jari tangan kanan yang ditutup (puluhan) T2 = jari tangan kiri yang ditutup (puluhan) B1 = jari tangan kanan yang dibuka (satuan) B2 = jari tangan kiri yang dibuka (satuan)

B.METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan subjek penelitian siswa kelas II SDN Manisharjo 01 Bendosari, Sukoharjo. Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari 2010 sampai bulan Juni 2010.

2. Desain, Variabel, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data. Penelitian ini dilakukan di SDN Manisharjo 01 Bendosari, Sukoharjo. Penelitian ini meneliti penggunaan teknik Jarimatika untuk meningkatkan kemampuan berhitung perkalian. Sejalan dengan masalah dan tujuan penelitian sehingga penelitian ini mengunakan Penelitian Tindakan Kelas.

(8)

hasil nilai ulangan siswa, dan daftar nilai yang diberikan kepada siswa serta melalui perekaman saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan teknik jarimatika. (3) Pemberian tes dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan yang diperoleh siswa setelah kegiatan pembelajaran tindakan. Tes yang diberikan kepada siswa kelas II SDN Manisharjo 01 Bendosari, Sukoharjo, yakni tes tertulis (soal-soal perkalian). Selain itu peneliti juga melakukan penilaian non tes yaitu dengan cara mengamati proses pembelajaran penjumlahan dan pengurangan yang berlangsung dengan menggunakan lembar observasi dan dihitung dari jumlah siswa yang menampakkan kesungguhan dalam mengikuti pelajaran.(4) Perekaman dengan kamera foto sehingga memperjelas berbagai diskripsi berbagai situasi dan perilaku subyek yang diteliti. (5) Analisis Dokumen dilakukan untuk mengetahui profil kemampuan siswa kelas II SDN Manisharjo 01 Bendosari, Sukoharjo dalam menghitung perkalian serta minat siswa terhadap pembelajaran Matematika dalam perkalian bilangan.

Validitas data merupakan kebenaran dari proses penelitian. Validitas data dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan sebagai dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan. Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi ada 4 yaitu, trianggulasi data, trianggulasi metode, trianggulasi teori, dan trianggulasi peneliti.

(9)

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Data Nilai Kemampuan Berhitung Perkalian Siswa Kelas II sebelum tindakan

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran. Proses pembelajaran belum menunjukkan kemampuan berhitung perkalian meningkat. Siswa masih belum menguasai jarimatika secara maksimal. Selain itu, ada juga yang tidak serius mengikuti pembelajaran, karena siswa lebih becanda dan ramai. Hal ini tentunya mengakibatkan siswa belum sepenuhnya mampu menghitung perkalian dengan baik, sehingga nilai yang diperoleh siswa masih rendah, karena nilai tes awal rata-rata kelas mencapai 50,67 dan siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 sebanyak 5 siswa atau 33,33 % dari 15 siswa.

Data Nilai Kemampuan Berhitung Perkalian Siswa Kelas II Siklus I.

a. Dari daftar nilai yang ada di lampiran dapat diketahui bahwa nilai siswa dalam Kemampuan Berhitung Perkalian pada pertemuan ke-1:

Nilai evaluasi pertemuan ke 1 siklus I rata-rata rata-rata kelas mencapai 59,33 dan siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 sebanyak 7 siswa atau 46,67 % dari 15 siswa.

b. Dari daftar nilai yang ada di lampiran dapat diketahui bahwa nilai Kemampuan Berhitung Perkalian pada pertemuan ke-2 :

Bertolak dari pengamatan selama proses pembelajaran, siswa sudah menunjukkan antusias mengikuti pembelajaran. Walaupun masih ada siswa yang menunjukkan sikap kurang semangat dalam mengikuti proses pembelajaran karena belum menguasai jarimatika. Siswa juga aktif memperhatikan demonstrasi guru dan menjawab pertanyaan ketika guru melontarkan pertanyaan, guru aktif dalam memberikan pengarahan kepada siswa. Kemampuan berhitung perkalian berjalan lebih baik apabila dibandingkan dengan pertemuan ke 1. Pada pertemuan ke 2 hasil yang diperoleh sudah menunjukkan perubahan yang cukup berarti, yaitu nilai rata-rata kelas mencapai 67,33 dan siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 sebanyak 9 siswa atau 66,67 % dari 15 siswa.

2.Daftar Nilai Kemampuan Berhitung Perkalian Siswa Kelas II Siklus II

(10)

Hasil yang diperoleh siswa sudah menunjukkan adanya peningkatan yang cukup berarti apabila dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pada pertemuan-pertemuan sebelumnya. Yaitu dengan hasil rata-rata kelas mencapai 77,33 dan siswa yang memperoleh nilai ≥70 sebanyak 9 siswa atau 77,33 % dari 15 siswa. b. Dari daftar nilai dapat diketahui bahwa nilai Kemampuan Berhitung Perkalian pada

pertemuan ke-2:

Bertolak dari pengamatan selama proses pembelajaran, siswa sudah menunjukkan kemampuan berhitung dengan jarimatika secara baik dan lancar. Walaupun masih ada siswa yang belum sepenuhnya bisa menggunakan jarimatika dalam berhitung. Siswa aktif memperhatikan presentasi guru dan menjawab pertanyaan ketika guru melontarkan pertanyaan, guru aktif dalam memberikan pengarahan kepada siswa. Kemampuan berhitung perkalian berjalan lebih baik apabila dibandingkan dengan pertemuan ke 1. Pada pertemuan ke 2 hasil yang diperoleh sudah menunjukkan perubahan yang cukup berarti, yaitu nilai rata-rata kelas mencapai 81,67 dan siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 sebanyak 15 siswa atau 100% dari 15 siswa.

Secara lebih rinci perkembangan kemampuan berhitung perkalian siswa kelas II SD Negeri Manisharjo 01 Bendosari, Sukoharjo dalam penelitian ini dapat disajikan pada tabel 11.

Tabel 11 Rekap Peningkatan Kemampuan berhitung perkalian Kelas V No Kriteria Prasiklus Siklus I Siklus II Keterangan

1

(11)

0 50 100 150 200 250

prasiklus siklus I siklus II

Grafik Perkembangan Siswa Kelas II

nilai rata rata

jumlah siswa yang

memperoleh nilai ≥ 70

prosentase perkembangan

Gambar 4. Perkembangan Kemampuan Siswa secara umum.

Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran dengan penggunaan teknik Jarimatika pada Siklus I dan Siklus II pada materi berhitung perkalian sudah memperlihatkan adanya peningkatan Kemampuan Berhitung Perkalian siswa kelas II SD Negeri Manisharjo 01 Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo Tahun Ajaran 2009/2010, karena secara umum nilai rata-rata kelas maupun prosentase siswa yang mendapat nilai ≥7 sudah tercapai.

Dengan demikian dapat diambil simpulan bahwa penggunaan teknik Jarimatika dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang akhirnya mampu meningkatkan kemampuan berhitung siswa kelas II SD Negeri Manisharjo 01 Kecamatan Bendosari Kabupaten SukoharjoTahun Ajaran 2009/2010.

D. SIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam dua siklus dengan menerapkan penggunaan teknik jarimatika pada siswa kelas II SD Negeri Manisharjo 01, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

(12)

Selain itu proses pembelajaran dengan penggunaan teknik jarimatika dapat menarik dan menyenangkan. Sesuai dengan observasi yang dilakukan, siswa lebih antusias dan aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, mempunyai kerja sama yang meningkat, lebih perhatian dalam pembelajaran, mempunyai kemampuan berhitung dengan jarimatika, dan mempunyai sikap kompetitif positif yang lebih tinggi.

Bertolak dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang dirumuskan telah terbukti kebenarannya. Dengan demikian pembelajaran Matematika materi perkalian menggunakan teknik jarimatika dapat meningkatkan kemampuan berhitung perkalian pada siswa kelas II SD Negeri Manisharjo 01 Bendosari, Sukoharjo Tahun Ajaran 2009/2010.

2.Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian ini terbukti bahwa penerapan teknik jarimatika dapat meningkatkan kemampuan berhitung perkalian pada siswa kelas II SD Negeri Manisharjo 01. Sehubungan dengan penelitian ini maka dikemukakan implikasi hasil penelitian sebagai berikut :

1. Teknik jarimatika dalam pembelajaran Matematika dapat meningkatkan keaktifan dan kreativitas siswa dalam menghitung soal perkalian.

2. Teknik jarimatika dalam pembelajaran Matematika dapat menyebabkan proses pembelajaran menjadi lebih hidup, dan menyenangkan yang berakibat antusiasme siswa menjadi meningkat pula.

3. Teknik jarimatika dalam pembelajaran Matematika memudahkan siswa dalam memahami konsep perkalian dalam pelajaran Matematika.

4. Pentingnya guru dalam menggunakan berbagai macam metode/ teknik pembelajaran dalam upaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga dapat meningkatkan kemampuan berhitung siswa.

(13)

3.Saran

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas tersebut, maka dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah

Sekolah hendaknya bekerjasama dengan pihak lain (komite sekolah) untuk mengupayakan pengadaan media pembelajaran matematika. Sekolah senantiasa menyarankan kepada guru untuk menggunakan berbagai macam metode/ teknik pembelajaran yang tepat sesuai materi yang diajarkan. Sehingga dapat menunjang penanaman konsep-konsep matematika. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran Matematika. Selain itu dapat meningkatkan kemampuan berhitung siswa dan aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran.

2. Bagi Guru

Dalam melaksanakan pembelajaran matematika guru hendaknya dapat memanfaatkan dan memilih metode/ teknik pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi pembelajaran agar proses pembelajaran menjadi aktif, efektif dan menyenangkan. Sehingga, siswa tidak merasa bosan dalam proses pembelajaran yang pada akhirnya dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa.

3. Bagi Siswa

(14)

4. Untuk Peneliti Lanjut

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan penelitian ini, perlu diupayakan adanya penelitian lain. Hal ini dimaksudkan agar peneliti lain mengkaji teori-teori yang berkaitan dengan penerapan metode/ teknik pembelajaran jarimatika sebagai salah satu alternatif meningkatkan kemampuan belajar siswa yang belum terdapat dalam penelitian ini, terutama pelajaran Matematika.

E. DAFTAR PUSTAKA

Darhim, dkk. 1992. Pendidikan Matematika 2. Surakarta : Universitas Terbuka.

Darmilah. 2008. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Berhitung Matematika dengan Menggunakan Metode Jarimatika pada Siswa Kelas Dasar I SLB-A Dria Adi Semarang Tahun Ajaran 2008/2009. Surakarta : UNS FKIP

Depdiknas. 2003. Undang – undang Sisdiknas Nomor 20. Jakarta : Depdiknas Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

Dwi Sunar Prasetyono. 2008. Pintar Jarimatika. Yogyakarta : Diva Press

_________. 2009. Memahami Jarimatika untuk Pemula. Yogyakarta : Diva Press

Erna Nurmaningsih. 2009. Peningkatan Kemampuan Menghitung Perkalian dan

Pembagian melalui Pendekatan Kontekstual pada Siswa Kelas II SD N I Bendo

Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2009/2010. Surakarta :

UNS FKIP

Hamzah B Uno. 2007. Model Pembelajaran. Yogyakarta : Bumi Aksara

H. B. Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta : UNS Press

http://www.psb-psma.org/content/blog/pengertian-pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran diakses 23 Maret 2010

http://smacepiring.wordpress.com/2008/03/10/beda-strategi-model-pendekatan-metode-dan-teknik-pembelajaran/ diakses 23 Maret 2010

http://digilib.petra.ac.id/viewer.phb?submit.x, diakses 19 April 2010

(15)

http://rumahlaili.blogspot.com/2009_12_01_archive.html diakses 23 Maret 2010

http://en.wikipedia.org/wiki/Numeracy, diakses 19 April 2010 http://simple.wikipedia.org/wiki/Multiplication, diakses 7 Mei 2010

http://www.thefreedictionary.com/ability, diakses 7 Mei 2010

http://id.wikipedia.org/wiki/perkalian, diakses7 Mei 2010

http://www.encyclopedia.com/topic/multiplication.aspx, diakses 7 Mei 2010

Iskandar. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Gaung Persada

Mohammad Syaifudin, dkk. 2007. Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta. Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi.

Mulyono Abdurrahman. 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : PT

Rineka Cipta.

Nindi Nurdita Hapsari. 2009. Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Matrix dalam

Jarimatika terhadap Kemampuan Berhitung Anak Berkesulitan Belajar

Matematika Siswa Kelas II SD Negeri Kunden I Karanganom Klaten Tahun Ajaran

2008/2009. Surakarta: UNS FKIP

Sarwiji Suwandi. Penelitian Tindakan Kelas dan Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta :

FKIP UNS

Septi Peni Wulandani. 2008. Jarimatika. Jakarta : Kawan Pustaka.

ST Negoro & B. Harahap. 2003. Ensiklopedia Matematika : Ghalia Indonesia.

Sugiyono. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : CV Alfabeta

Sugiyanto. 2008. Model – Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta : FKIP UNS

Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :

Rineka Cipta

________ & Cepi Safruddin Abdul Jabar. 2008. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta :

Bumi Aksara

Upik Tri Mulyani. 2008. Efektifitass Metode Jarimatika terhadap Peningkatan Prestasi

Belajar Matematika Kelas II SD Negeri Bulakrejo I Sukoharjo Tahun Ajaran

Gambar

Gambar 2.5. Rumus Formasi Jarimatika
Tabel 11 Rekap Peningkatan Kemampuan berhitung perkalian Kelas V
Grafik Perkembangan Siswa Kelas II

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil tabel masihadadiantara Bapak/Ibu yang menjalankan tugas tidak sesuai dengan urutan dalam prosedur kerja mayoritas mengatakan tidak sebanyak 32

Keputusan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk melakukan akuisisi merupakan keputusan yang cukup berani dan menarik untuk dianalisis karena beberapa hasil

 Mendiskusikan hal-hal yang terkait dengan notasi balok lagu daerah “Suwe ora jamu”: tanda kunci, harga dan ketukan not, letak nada pada garis para nada..

Sahabat MQ/ Pertemuan kedua petinggi Partai Demokrat/ dan PDIP tadi malam menyisakan sejumlah tanda tanya// Partai Demokrat dinilai/ tengah berupaya

Sahabat MQ/ Komisi Pemberantasan Korupsi KPK tengah menyoroti korupsi pengadaan alat kesehatan alkes// Deputi Penindakan KPK -Ade Rahardja- mengatakan/ umumnya

Sahabat MQ/ Malaysia mencatut tari pendet/ dalam iklan pariwisata Visit MAlaysia// Akibatnya/ Masyarakat Bali protes/ karena tari pendet telah menjadi budaya

Berisi garis besar pembuatan analisa perhitungan perpindahan panas mesin penetas pada siang hari, komponen-komponen yang mendukung dalam perencanaan pembuatan mesin

Ada tiga temuan penting pada penelitian ini, yaitu (1) menemukan langkah-langkah yang tepat dalam penerapan teknik menyelesaikan cerita dalam pembelajaran