• Tidak ada hasil yang ditemukan

KASUS PELANGGARAN ETIKA BISNIS (4)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KASUS PELANGGARAN ETIKA BISNIS (4)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

KASUS PELANGGARAN ETIKA BISNIS

YANG DILAKUKAN OLEH TELKOMSEL

Disusun sebagai Mid Semester Mata Kuliah Etika Bisnis

Disusun oleh :

NAMA

: RUSMIYATUN

NIM

: W10016004

MAGISTER AKUNTANSI

(2)

MID SEMESTER ETIKA BISNIS PRODI MAGISTER AKUNTANSI

Kasus pelanggaran etika bisnis yang dilakukan oleh Telkomsel KASUS/ARTIKEL :

Telkomsel Diduga Lakukan Manipulasi dalam Iklan Talkmania

3/02/2009 16:10 WIB

Medan, 3/2 (ANTARA) – Telkomsel diduga melakukan manipulasi dalam program “Talkmania” dengan tetap menarik pulsa pelanggan meski keutamaan dalam program itu tidak diberikan.

Salah seorang warga Kota Medan, Mulyadi (37) di Medan, Selasa, mengatakan, dalam iklannya, Telkomsel menjanjikan gratis menelepon ke sesama produk operator selular itu selama 5.400 detik (90 menit -red).

Untuk mendapatkan layanan itu, pulsa pelanggan akan dikurangi Rp3 ribu setelah mendaftar melalui SMS “TM ON” yang dikirim ke nomor 8999 terlebih dulu.Namun, pelanggan sering merasa kecewa karena layanan itu selalu gagal dan hanya dijawab dengan pernyataan maaf disebabkan sistem di operator selular tersebut sedang sibuk serta disuruh mencoba lagi.Tapi pulsa pelanggan tetap dikurangi, dan apabila terus dicoba tetap juga gagal, sedangkan pulsa terus dikurangi.

Katanya Warga Kota Medan yang lain, Ulung (34) mengatakan, penggunaan layanan Talkmania yang diiklankan Telkomsel itu seperti “berjudi”. “Kadang-kadang berhasil, kadang-kadang gagal, namun pulsa tetap ditarik,” katanya.

(3)

Departemen Komunikasi dan Informasi (Depkominfo) dan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) perlu turun tangan menangani hal itu agar masyarakat tidak terus dirugikan. Apabila ditemukan bukti adanya praktik manipulasi itu, diharapkan Depkominfo dan BRTI menjatuhkan sanksi yang tegas agar perbuatan itu tidak terjadi lagi. Semua peristiwa itu terjadi karena iklan operator selular selama ini sering menjebak, saling menjatuhkan dan tidak memiliki aturan yang jelas, katanya. Humas Telkomsel Medan, Weni yang dikonfirmasi mengatakan, pihaknya akan melakukan pengecekan terhadap nomor pelanggan yang merasa dirugikan dalam layanan Talkmania tersebut.

“Namun, Telkomsel telah ‘merefine’ atau mengembalikan kembali pulsa nomor-nomor (handpone) yang gagal itu,” katanya.

ANALISIS :

(4)

kewajiban. Deontologi adalah teori etika yang menyatakan bahwa yang menjadi dasar baik buruknya suatu perbuatan adalah kewajiban seseorang untuk berbuat baik kepada sesama manusia, sebagaimana keinginan diri sendiri selalu berlaku baik pada diri sendiri.

Menurut paham Utilitarianisme bisnis adalah etis, apabila kegiatan yang dilakukannya dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya pada konsumen dan masyarakat. jadi kebijaksanaan atau tindakan bisnis yang baik adalah kebijakan yang menghasilkan berbagai hal yang baik, bukan sebaliknya malah memberikan kerugian.

Nilai positif Utilitarianisme terletak pada sisi rasionalnya dan universalnya. Rasionalnya adalah kepentingan orang banyak lebih berharga daripada kepentingan individual. secara universal semua pebisnis dunia saat ini berlomba-lomba mensejahterakan masyarakat dunia, selain membuat diri mereka menjadi sejahtera. berbisnis untuk kepentingan individu dan di saat yang bersamaan mensejahterakan masyarakat luas adalah pekerjaan profesional sangat mulia. dalam teori sumber daya alam dikenal istilah Backwash Effect, yaitu di mana pemanfaatan sumber daya alam yang terus menerus akan semakin merusaka kualitas sumber daya alam itu sendiri, sehingga diperlukan adanya upaya pelastarian alam supaya sumber daya alam yang terkuras tidak habis ditelan jaman.

Di dalam analisa pengeluaran dan keuntungan perusahaan memusatkan bisnisnya untuk memperoleh keuntungan daripada kerugian. proses bisnis diupayakan untuk selalu memperoleh profit daripada kerugian. Keuntungan dan kerugian tidak hanya mengenai finansial, tapi juga aspek-aspek moral seperti halnya mempertimbangkan hak dan kepentingan konsumen dalam bisnis. dalam dunia bisnis dikenal corporate social responsibility, atau tanggung jawab sosial perusahaan. suatu pemikiran ini sejalan dengan konsep Utilitarianisme, karena setiap perusahaan mempunyai tanggaung jawab dalam mengembangkan dan menaikan taraf hidup masyarakat secara umum, karena bagaimanapun juga setiap perusahaan yang berjalan pasti menggunakan banyak sumber daya manusia dan alam, dan menghabiskan daya guna sumber daya tersebut .

(5)

berdasarkan kasus tersebut banyak konsumen mengeluh dan tidak puas dengan adanya kecurangan yang dilakukan telkomsel dengan pemotongan pulsa tetapi layanan talk mania tidak dapat digunakan. jika pihak Telkomsel terus bertindak curang, ini akan terus berlangsung sehingga menjadi budaya kecurangan yang dianggap biasa dilakukan dan akan terus melebar. Bisa saja pihak Telkomsel menggunakan kecurangan-kecurangan lain di promo Telkomsel yang lainnya serta dampak panjangnnya akan membuat pelanggan lari ke operator lainnya. Dari sisi Utilitarianisme seharusnya telkomsel sepantasnya memberikan pengembalian pulsa yang terpotong tanpa adanya layanan dan memberikan klarifikasi atas ketidaknyamanan tersebut bahwa ada gangguan server serta memperbaiki di lain waktu .

b. Deontologi

Etika deontologis adalah teori filsafat moral yang mengajarkan bahwa sebuah tindakan itu benar kalau tindakan tersebut selaras dengan prinsip kewajiban yang relevan untuknya. Akar kata Yunani deon berarti 'kewajiban yang mengikat' dan logos berarti “pengetahuan”. Istilah "deontology" dipakai pertama kali oleh C.D. Broad dalam bukunya Five Types of Ethical Theory. Etika deontologis juga sering disebut sebagai etika yang tidak menganggap akibat tindakan sebagai faktor yang relevan untuk diperhatikan dalam menilai moralitas suatu tindakan.

(6)

Deontologi melihat kasus ini dari motivasi pembuat keputusan/telkomsel dengan adanya kekecewaan yang ada dari pelanggan . Apakah mungkin bahwa hal tersebut adalah sesuatu yang disengaja untuk menimbulkan sensasi pasar ataukah hal tersebut merupakan ketidakberesan sistem. Apabila Telkomsel menginginkan adanya sensasi pasar dan membuat mata masyarakat melihat ke arah mereka bisa saja mereka sedikit membuat guncangan di media tetapi mereka memberikan kompensasi pengembalian pulsa yang terpotong. Bisa saja hal ini juga untuk memboomingkan program talkmania yang sedang dipromokan atau bisa juga hal ini bisa menjadi suatu taktik untuk mengalihkan pilihan pelanggan dari program talkamania ke program-program promo baru yang sedang ditargetkan. Secara Deontologi melihat apapun motivasi Telkomsel melakukan hal ini adalah etis sepanjang hal tersebut sesuai dengan taktik pemasaran mereka.

c. Keadilan dan kewajaran

Norma keadilan secara umum tidak menolak hak-hak moral individu. Sebagian alasannya adalah dalam tingkatan tertentu, keadilan didasarkan pada hak-hak moral individu. Hak moral untuk diperlakukan sebagai individu yang sederajat dan bebas misalnya merupakan bagian dari apa yang berada di balik gagasan yang menyatakan bahwa keuntungan dan beban haruslah didistribusiikan secara merata.

Masalah-masalah yang berkaitan dengan keadilan dan kewajaran biasanya dapat dibagi ke dalam tiga kategori. Keadilan distributif, yang merupakan kategori pertama dan paling mendasar berkaitan dengan distribusi yang adil atas keuntungan dan beban dalam masyarakat.

Keadilan retributif, kategori kedua mengacu pada pemberlakuan hukuman yang adil pada

pihak-pihak yang melakukan kesalahan. Hukuman yang adil adalah hukuman yang dalam artian tertentu layak diterima oleh orang yang melakukan kesalahan. Keadilan kompensasif, kategori ketiga berkaitan dengan cara yang adil dalam memberikan kompensasi pada seseorang atas kerugian yang mereka alami akibat perbuatan orang lain. Kompensasi yang adil adalah kompesasi yang dalam artian tertentu proporsional dengan nilai kerugian yang diderita. Masing-masing kategori tersebut akan dijabarkan sebagai berikut.

1. Keadilan Distributif

(7)

mereka tidak dapat dipenuhi. Saat keingina dan keenggana orang-orang lebih besar dari sumber daya yang ada. Mereka terpaksa menggunakan prinsip-prinsip tertenru untuk mengalokasikan sumberdaya tersebut serta beban masyarakat dalam cara-cara yang adil dan mampu menyelesaikan konflik dengan baik. Prinsip dasar dari keadilan distributif adalah bahwa individu-individu yang sederajat dalam segala hala yang berkaitan dengan perlakuan yang dibicarakan haruslah memperoleh keuntungan dan beban yang serupa sekalipun mereka tidak sama dalam aspek yang tidak relevan lainnya, adan individu yang tidak sama dalam suatu aspek yang relevan perlu diperlakukan secara tidak sama sesuai dengan ketidaksamaan mereka. Prinsip ini bersifat formal yang didsarkan pada gagasan logis bahwa harus konsisten dalam menghadapi masalah yang sama atau serupa.

Dikemukakan oleh John Rawis berdasarkan pada asumsi dasar bahwa konflik yang melibatkan masalah keadilan pertama haruslah dihadapi dengan membuat metode yang tepat dalam memilih prinsip-prinsip untuk menanganinya. Setelah metode ini dibuat prinsip yang kita pilih dengan menggunakan metode itu haruslah mampu berperan sebagai prinsip keadilan distributif. Rawis menyatakan bahwa distribusi keuntungan dan beban dalam suatu masyarakat adalah jika,dan hanya jika :

1. Setiap orang memiliki hak yang sama atas kebebasan dasar paling ekstensif yang dalam hal ini mirip dengan kebebasan untuk semua orang.

2. Ketidakadilan sosial dan ekonomi diatur sedemikian sehingga keduanyaa

a. Mampu memberikan keuntungan terbesar bagi orang-orang yang kurang beruntung.

b. Ditangani dalam lembaga dan jabatan yang terbuka bagi semua orang berdasrkan prinsip persamaan hak dalam memperoleh kesempatan.

2. Keadilan Retributif

(8)

3. Keadilan Kompensasif

Berkaitan dengan keadilan dalam memperbaiki kerugian yang dilalami seseorang akibat tindakan orang lain atau sering juga disebut sebagai ganti rugi. Tidak ada aturan yang pasti dalam menentukan seberapa banyak kompensasi yang perlu diberikan oleh pelaku pada korban. Keadilan hanya mengharuskan bahwa pelaku sebisa mungkin mengembalikan apa yang diambilnya, dan itu biasanya berarti bahwa jumlah ganti rugi haruslah sama dengan yang diketahui pelaku pada korbannya. Kaum moralis tradisional menyatakan bahwa seseorang memiliki kewajiban moral untuk memeberikan kompensasi pada pihak yang dirugikan jika tiga syarat berikut terpenuhi, yaitu :

a. Tindakan yang mengakibatkan kerugian adalah kesalahan atau kelalaian. b. Tindakan tersebut merupakan penyebab kerugian yang sesungguhnya. c. Pelaku mengakibatkan kerugian secara sengaja.

Dilihat dari teori ini seharusnya Telkomsel memperlakukan semua pelanggannya secara adil dan sama karena bisnis berusaha untuk membentuk hubungan yang berkelanjutan dengan semua pelanggan yang akan membeli berbagai prosuk selama jangka waktu yang panjang maka semua pelanggan adalah sama selain itu Telkomsel seharusnya tetap mempertahankan seluruh pelanggan yang telah “Telkomsel Minded” tersebut dengan memberikan kepuasan layanan. Oleh karena itu mereka yang mengalami ketidakpuasan akibat adanya pemotongan pulsa tanpa layanan TM, Telkomsel harus memberi ganti rugi pulsa yang terpotong dan minta maaf/memberikan konferensi pers terkait hal ini. Tetapi apakah pelanggan yang telah dikecewakan dan diberi ganti rugi ini telah diberlakukan adil. Menurut saya adil karena pihak Telkomsel telah melakukan usaha kompensasi dari kerugian ini.

d. Etika kebajikan

(9)

e. Imajinasi moral

Imajinasi moral yang mungkin dilakukan oleh Telkomsel adalah adanya sensasi pasar yang diinginkan dan membuat masyarakat melihat mereka. Serta membuat program TM ini semakin booming dengan adanya perbaikan layanan. Bisa saja hal ini merupakan suatu awal yang digunakan oleh Telkomsel dengan akan dikeluarkannya paket-paket promo terbaru yang semakin bagus dan menarik lagi. Jadi ini bisa merupakan suatu taktik pemasaran tersendiri di tengah riuhnya persaingan pasar seluler. Tetapi Telkomsel harus mampu mendeteksi bahwa sensai pasar itu tidak berefek mengurangi pelanggannya.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam menerapakan prinsip keadilan semua pihak yang terkait dalam bisnis harus memberikan kontribusi baik itu secara langsung atau tidak langsung terhadap keberhasilan bisnis..

Dalam sistem pasar bebas, semua perusahaan yang masing-masing dimiliki oleh individu yang berbeda dan dan mencari keuntungan dengan cara yang berbeda membuat keputusan atas apa

Bank Lippo Tbk tidak cukup berhati-hati dalam menentukan kebenaran material dari pernyataan atau keterangannya dalam laporan keuangan per 30 September 2002

Pada dasarnya etika dapat didefinisikan sebagai prinsip-prinsip moral dalam hidup manusia yang akan menentukan tingkah laku yang benar yang harus dijalankan, dan tingkah laku

Dalam kasus ini perawat yang ikut serta dalam pelaksanaan aborsi sudah jelas bahwa perawat tersebut telah melanggar prinsip beneficence yaitu tidak mencegah dokter

Dimana dalam salah satu prinsip etika yang diatur di dalam EPI, terdapat sebuah prinsip bahwa “Iklan tidak boleh merendahkan produk pesaing secara langsung maupun tidak

Seseorang yang bekerja dalam struktur birokrasi organisasi  besar tidak harus bertanggung jawab secara moral atas setiap tindakan perusahaan yang turut dia  bantu, seperti

Pasal 8 Ayat 1 : “Pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/atau jasa yang tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dan