Contoh Kasus :
Indofarma Salah Catatkan Laporan Keuangan Jakarta, Pelita -- PT Indofarma Tbk ternyata telah mengalami kesalahan pencatatan laporankeuangan sejak triwulan I hingga triwulan III 2002. Kesalahan pencatatan tersebut telah mengakibatkan akumulasi rugi di akhir tahun sebesar Rp20,097 miliar.Menurut Dirut Indofarma, Eddy Pramono, seperti dilaporkan detikcom, di Jakarta, kemarin,kesalahan pencatatan tersebut terjadi karena selama ini untuk perhitungan harga pokok produk perusahaan menggunakan standar costing yang ditetapkan pada awal tahun dan berlaku untuk sepanjang tahun.Sehingga penerapanan system inventory perpetual hanya lewat stock opname atau inventory pada akhir tahun saja. Kondisi ini membuat selisih antara hasil stock opname dengan buku padaakhir tahun akan menambah harga pokok penjualan pada triwulan IV.Dari data yang dipaparkan manajemen, kesalahan pencatatan tidak termasuk dalam pencatatan penjualan, seperti untuk triwulan I 2003, penjualan sebesar Rp119,07 miliar, sementara laba bersih yang sudah diumumkan sebesar Rp15,92 miliar.Bapepam Akui Belum Jatuhkan Sanksi kepada IndofarmaBapepam belum bisa memberikan sanksi kepada PT Indofarma Tbk, sehubungan dengan adanyadugaan kesalahan pencatatan laporan keuangan tahun 2002. Bapepam mengaku tidak akan menunggu laporan keuangan tahun 2002 Indofarma yang telah diaudit untuk menentukan sanksitersebut. "Saya tidak peduli laporan keuangannya sudah jadi atau belum karena kita akanmengkaji apa yang terjadi. Tapi sampai sekarang kami memang belum terima laporan keuangantahun 2002," kata Ketua Bapepam Herwidayatmo, di Jakarta, kemarin.Untuk itu, menurutnya, Bapepam akan memanggil akuntan yang mengaudit Indofarma, HansTuanakota & Mustafa. Pemanggilan ini untuk mengetahui duduk persoalan, apakah kesalahan itukarena akuntannya atau manajemennya.
Analisis :