• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSES DAN INTERAKSI SOSIAL (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROSES DAN INTERAKSI SOSIAL (1)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sosiologi ditinjau dari sifatnya digolongkan sebagai ilmu pengetahuan

murni (pure science) sosiologi dimaksudkan untuk memberikan kompetensi

kepada peserta didik dalam memahami konsep-konsep sosiologi seperti

sosialisasi, kelompok sosial, struktur sosial, lembaga sosial, perubahan sosial,

dan konflik sampai pada terciptanya integrasi sosial.

Yang ada dalam masyarakat untuk mengungkapkan realitas sosial

sosiologi dituntut untuk mengungkapkan realitas sosial sosiologi dituntut

untuk tanggap terhadap isu globalisasi yang didalamnya mencakup

demokratisasi, desentralisasi, dan otonomi, penegakan HAM, good

governance (tata kelola pemerintahan yang baik), emansipasi, kerukunan

hidup bermasyarakat, dan masyarakat demokratis.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis memilih makalah ini dengan

(2)

B. Tujuan

Dalam melaksanakan dan menyelesaikan makalah sosiologi maka,

kami berharap untuk dapat :

a. Mengembangkan ilmu yang diperoleh selama mengikuti mata kuliah

sosiologi di STKIP PGRI Pontianak.

b. Memperoleh keterampilan dari hasil penyusunan makalah yang telah

diselesaikan.

c. Menambah wawasan serta ilmu pengetahuan tentang sosiologi

d. Sebagai bukti bahwa individu dari kelompok yang bersangkutan telah

(3)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengantar Proses Sosial

Proses sosial, merupakan aspek dinamis dari kehidupan masyarakat. Di

mana di dalamnya terdapat suatu proses hubungan antara manusia satu dengan

yang lainnya. Proses hubungan tersebut berupa antara aksi sosial yang terjadi

dalam kehidupan sehari-hari secara terus-menerus. Antar aksi (interaksi)

sosial, dimaksudkan sebagai pengaruh tibal balik antara dua belah pihak, yaitu

antara individu satu dengan individu atau kelompok lainnya dalam rangka

mencapai atau tujuan tertentu. Proses sosial pada dasarnya merupakan siklus

perkembangan dari struktur sosial yang merupakan aspek dinamis dalam

kehidupan masyarakat.

Perkembangan inilah yang merupakan dinamika yang tumbuh dari

pola-pola perikelakuan manusia yang berbeda menurut situasi dan

kepentingannya masing-masing, yang diwujudkan dalam proses hubungan

sosial. Hubungan-hubungan sosial itu pada awalnya merupakan proses

penyesuaian nilai-nilai sosial dalam kehidupan masyarakat. Kemudian

meningkat menjadi semacam pergaulan yang tidak hanya sekedar pertemuan

secara fisik, melainkan merupakan pergaulan yang ditandai adanya saling

mengerti tentang maksud dan tujuan masing-masing pihak dalam hubungan

(4)

memecahkan suatu masalah, atau mungkin pertemuan dalam suatu pertikaian

dan lain sebagainya. Secara singkat, dapat dikatakan bahwa proses sosial itu

adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis dalam kehidupan masyarakat.

Untuk melengkapi batasan – batasan mengenai istilah proses sosial itu,

ada baiknya jika ditampilkan beberapa pendapat para ahli sosiologi, yaitu

sebagai berikut :

1. Adham Nasution; proses sosial dalah proses kelompok-kelompok dan

individu-individu saling berhubungan, yang merupakan bentuk antara aksi

sosial, ialah bentuk-bentuk yang nampak kalau kelompok-kelompok

manusia atau orang pereorangan mengadakan hubungan satu sama lain.

Kemudian ditegaskan lagi, bahwa proses sosial adalah rangkaian human

actions (sikap/tindakan manusia) yang merupakan aksi dan reaksi atau

challenge dan respons di dalam hubungannya satu sama lain.

2. Roucek dan Warren, Interaksi adalah satu proses, melalui tindak balas

tiap-tiap kelompok berturut-turut menjadi unsur penggerak bagi tidak balas

dari kelompok yang lain. Ia adalah suatu proses timbal balik, dengan mana

satu kelompok dipengaruhi tingkah laku reaktif pihak lain dan dengan

berbuat demikian ia mempengaruhi tingkah laku orang lain.

3. Gillin dan Gillin; Proses – proses sosial adalah cara berhubungan yang

dapat dilihat apabila orang perorangan dan kelompok-kelompok manusia

(5)

tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang

menyebabkan goyahnya cara-cara hidup yang telah ada.

Mengenai Interaksi sosial sendiri diartikan sebagai

hubungan-hubungan sosial timbal balik yang dinamis, yang menyangkut hubungan-hubungan

antara orang-orang secara perseorangan, antara kelompok-kelompok manusia,

maupun antara orang dengan kelompok-kelompok manusia.

B. Syarat-Syarat Interaksi Sosial

Interaksi sosial merupakan suatu konsep abstrak yang dapat diterapkan

pada kejadian – kejadian yang tidak terbilang banyaknya dalam kehidupan

sehari-hari seperti yang telah dijelaskan dimuka, proses sosial merupakan

aspek dinamis dari kehidupan masyarakat. Di mana terdapat suatu proses

hubungan antara manusia satu dengan yang lainnya. Antar aksi (interaksi)

sosial, dimaksudkan sebagai pengaruh timbal balik antara dua belah pihak,

yaitu antara individu satu dengan individu kelompok lainnya dalam rangka

mencapai tujuan tertentu.

Menurut Roucek dan Warren, Interaksi adalah salah satu masalah

pokok karena ia merupakan dasar segala proses sosial. Interaksi merupakan

proses timbal balik, dengan mana satu kelompok dipengaruhi tingkah laku

reaktif pihak lain dan dengan demikian ia mempengaruhi tingkah laku orang

lain. Orang mempengaruhi tingkah laku orang lain melalui kontak. Kontak ini

(6)

pendengaran, melakukan gerakan pada beberapa bagian badan, melihat dan

lain-lain lagi, atau secara tidak langsung melalui tulisan, atau dengan cara

berhubungan dari jarak jauh.

Dalam proses sosial baru dapat dikatakan terjadi interaksi sosial

apabila telah memenuhi persyaratan sebagai aspek kehidupan bersama, yaitu

adanya kontak sosial dan komunikasi sosial.

a. Kontak Sosial

Kontak sosial adalah hubungan antara satu orang atau lebih, melalui

percakapan dengan saling mengerti tentang maksud dan tujuan

masing-masing dalam kehidupan masyarakat. Kontak sosial dapat terjadi secara

langsung ataupun tidak langsung antara suatu pihak dengan pihak yang

lainnya. Kontak sosial tidak langsung adalah kontak sosial yang

menggunakan alat, sebagai perantara; misalnya; melalui telepon, radio,

surat, dan lain-lain. Sedangkan kontak sosial secara langsung, adalah

kontak sosial melalui surat pertemuan dengan bertatap muka dan berdialog

di antara kedua belah pihak tersebut. Yang paling penting dalam interaksi

sosial tersebut adalah saling mengerti antara kedua belah pihak; sedangkan

kontak badaniah bukan lagi merupakan syarat utama dalam kontak sosial,

oleh karena hubungan demikian belum tentu terdapat saling mengerti.

Kontak sosial terjadi tidak semata-mata oleh karena adanya aksi belaka,

akan tetapi harus memenuhi syarat pokok kontak sosial, yaitu reaksi

(7)

Dalam kontak sosial, dapat terjadi hubungan yang positif dan

hubungan negatif. Kontak sosial positif terjadi oleh karena hubungan

antara kedua belah pihak terdapat saling pengertian, di samping

menguntungkan masing-masing pihak tersebut, sehingga biasanya

hubungan dapat berlangsung lebih lama, atau mungkin dapat

berulang-ulang dan mengarah pada suatu kerja sama. Sedangkan kontak negatif

terjadi oleh karena hubungan antara kedua belah pihak tidak melahirkan

saling pengertian, mungkin merugikan masing-masing atau salah satu,

sehingga mengakibatkan suatu pertentangan atau perselisihan.

b. Komunikasi sosial

Komunikasi sosial adalah syarat pokok lain dari pada proses sosial.

Komunikasi sosial mengandung pengertian persamaan pandangan antara

orang-orang yang berinteraksi terhadap sesuatu. Memberikan tafsiran pada

perikelakuan orang lain (yang berwujud pembicaraan, gerak-gerak

badaniah atau sikap) perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh

orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberikan reaksi

terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang lain tersebut.

Dengan adanya komunikasi, maka sikap dan perasaan di satu pihak orang

atau sekelompok orang dapat diketahui dan dipahami oleh pihak orang

atau sekelompok orang lain. Hal ini berarti, apabila suatu hubungan sosial

tidak terjadi komunikasi atau tidak saling mengetahui dan tidak saling

(8)

tidak terjadi kontak sosial. Dalam komunikasi dapat terjadi banyak sekali

penafsiran terhadap perilaku dan sikap masing-masing orang yang sedang

berhubungan; misalnya jabatan tangan dapat ditafsirkan sebagai

kesopanan, persahabatan, kerinduan, sikap kebanggan dan lain-lain.

Proses gejala sosial à Kontak tidak perlu berarti suatu hubungan

badaniah, karena orang dapat mengadakan hubungan dengan pihak lain

tanpa menyentuhnya. (Dengan perkembangan teknologi : Telephon/HP,

Radio, surat, internet, dan sebagainya).

Menurut Kingsley Davis (Human Society) : Hubungan badaniah

tidak perlu menjadi syarat utama terjadinya kontak.

Kontak Sosial adalah hubungan antara satu orang atau lebih, melalui

percakapan dengan saling mengerti tentang maksud dan tujuan

masing-masing dalam kehdiupan masyarakat.

Contoh : Spesipikasi ujian nasional SMA/MA hak cipta pada pusat

penilaian pendidikan – Balitbang – Depdiknas.

C. Bentuk-Bentuk Proses Sosial

Proses sosial dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik antara

individu dengan individu, antara individu dengan kelompo dan antar

kelompok dengan kelompok, berdasarkan potensi atau kekuatan

(9)

berbagai bentuk, yaitu kerja sama (cooperation), persaingan (competition),

pertikaian atau pertentangan (conflict), dan akomodasi (acomodation).

Bentuk-bentuk proses sosial tersebut dapat terjadi secara berantai

terus-menerus, bahkan dapat berlangsung seperti lingkaran tanpa berujung.

Proses sosial tersebut bisa bermula dari setiap bentuk kerja sama, persaingan,

pertiakian ataupun akomodasi; kemudian dapat berubah lagi menjadi kerja

sama, begitu seterusnya. Misalnya suatu pertikaian, untuk sementara waktu

dapat selesaikan (akomodasi); kemudian dapat bekerja sama; berubah menjadi

persaingan; apabila persaingan ini memuncak, maka dapat terjadi pertikaian.

1. Kerja sama

Kerjasama adalah suatu bentuk proses sosial, dimana di dalamnya

terdapat aktivitas tertentu yang ditujukan untuk mencapai tujuan bersama

dengan saling membantu dan saling memahami terhadap aktivitas

masing-masing. Roucek dan Warren, mengatakan bahwa kerjasama berarti bekerja

bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Ia adalah satu proses sosial

yang paling dasar. Biasanya, kerja sama melibatkan pembagian tugas,

dimana setiap orang mengerjakan setiap pekerjaan yang merupakan

tanggung jawabnya demi tercapainya tujuan bersama. Menurut Charles

Horton Cooley, kerja sama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka

mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang

bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri

(10)

sama; kesadaran akan adanya kepentingan-kepentingan yang sama dan

adanya organisasi merupakan fakta-fakta yang penting dalam kerja sama

yang berguna. Pada dasarnya kerja sama dapat terjadi apabila seseorang

atau sekelompok orang dapat memperoleh keuntungan atau manfaat dari

orang atau kelompok lainnya; demikian pula sebaliknya. Kedua belah

pihak yang mengadakan hubungan sosial masing-masing menganggap

kerja sama merupakan suatu aktivitas yang lebih banyak mendatangkan

keuntungan daripada bekerja sendiri.

Sehubungan dengan pelaksanaan kerjasama, dalam buku sosiologi

suatu pengantar karangan Soerjono Soekanto, ada tiga bentuk kerja sama,

yaitu :

a. Bargaining, yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran

barang-barang dan jasa-jasa antara dua organisasi atau lebih.

b. Co-optation, yakni suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam

kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi,

sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya keguncangan

dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan.

c. Coalition, adalah kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang

mempunyai tujuan yang sama. Coalition dapat menghasilkan keadaan

yang tidak stabil untuk sementara waktu, oleh karena dua organisasi

(11)

berbeda-beda satu dengan lainnya. Akan tetapi maksud utamanya adalah untuk

mencapai satu atau beberapa tujuan bersama, maka sifatnya adalah

kooperatif.

2. Persaingan

Persaingan merupakan suatu usaha dari seseorang untuk mencapai

sesuatu yang lebih daripada yang lainnya. Sesuatu itu bisa berbentuk harta

benda atau popularitas tertentu. Persaingan biasanya bersifat individu,

apabila hasil dari persaingan itu dianggap cukup untuk memenuhi

kepentingan pribadi. Akan tetapi apabila hasilnya dianggap tidak

mencukup bagi seseorang, maka persaingan bisa terjadi antar kelompok,

yaitu antara satu kelompok kerja sama dengan kelompok kerja sama yang

lainnya. Dengan kata lain, bahwa terjadinya persaingan oleh karena ada

perasaan atau anggapan seseorang bahwa ia akan lebih beruntung jika

tidak bekerja sama dengan orang lain; orang lain dianggap dapat

memperkecil hasil suatu kerja. Persaingan ini dapat dibedakan menjadi

duamacam, yaitu persaingan pribadi dan persaingan kelompok. Persaingan

pribadi adalah persaingan kelompok. Persainganpribadi adalah persaingan

yang berlangsung antara individu dengan individu atau individu dengan

kelompok adalah persaingan yang berlangsung antara kelompok dengan

kelompok. Menurut Soedjono Dirdjosisworo, persaingan merupakan suatu

(12)

dengan bersaing terhadap yang lain, namun secara damai atau

setidak-tidaknya tidak saling menjatuhkan.

Bentuk kegiatan ini biasanya didorong oleh motivasi sebagai

berikut :

1. Mendapatkan status sosial;

2. Memperoleh jodoh

3. Mendapatkan kekuasaan

4. Mendapatkan nama baik

5. Mendapatkan kekayaan

6. Perbedaan agama dan lain-lain

3. Pertikaian atau Pertentangan

Pertikaian adalah bentuk persaingan yang berkembang secara

negatif, artinya di satu pihak bermaksud untuk mencelakakan atau paling

tidak berusaha untuk menyingkirkan pihak lainnya. Singkatnya pertikaian

dapat diartikan sebagai usaha penghapusan keberadaan pihak lain.

Menurut Soedjono, pertikaian adalah suatu bentuk dalam interaksi sosial

di mana terjadi usaha-usaha pihak yang satu berusaha menjatuhkan pihak

yang lain, atau berusaha mengenyahkan yang lain yang menjadi rivalnya.

(13)

tersebut. Pertikaian ini bisa berhubungan dengan masalah-masalah

ekonomi, politik, kebudayaan, dan sebagainya. Soerjono Soekanto

menjelaskan bahwa pertentangan adalah suatu proses sosial di mana orang

perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuannya

dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan

atau kekerasan.

Penjelasan Soerjono tersebut pertikaian tidak selama disertai

kekerasan, bahkan ada pertikaian yang berbentuk lunak dan mudah untuk

dikendalikan : misalnya pertentangan antara orang-orang dalam seminar,

dimana perbedaan pendapat bisa diselesaikan secara ilmiah, atau

sekurang-kurangnya tidak emosional.

Pertentangan atau pertikaian dapat memungkinkan penyesuaian

kembali, jika fungsi norma-norma sosial dan toleransi antara pribadi masih

cukup kuat. Kecuali itu, pertikaian dapat pula membantu memperkuat

kembali norma-norma sosial yang hampir tidak berfungsi dalam

kehidupan masyarakat. Dalam hal ini, pertikian merupakan proses

penyesuaian antara norma-norma sosial yang lama dengan norma-norma

sosial yang baru sesuai dengan kepentingan yang dibutuhkan masyarakat

pada saat tertentu. Jika pertikaian dapat diselesaikan, maka keseimbangan

akan ditemukan kembali atau oleh karena ada pihak mampu melerai

pertikaian tersebut paling tidak untuk sementara. Penyelesaian pertikaian

(14)

terjadi suatu kerjasama kembali. Pertikaian yang dapat diselesaikan,

apabila masing-masing pihak dapat mengintrokspeksi diri berusaha

menyadari kesalahan atau kelemahan masing-masing. Alternatif yang

terjadi kemudian adalah pertama, dapat hidup berdampingan dengan

bekerja sama, atau kedua, masing-masing menjauhkan diri secara tegas

karena tidak mungkin dilakukan kerjasama.

4. Akomodasi

Akomodasi adalah suatu keadaan hubungan antara kedua belah

pihak yang menunjukkan keseimbangan yang berhubungan dengan nilai

dan norma-norma sosial dalam masyarakat. Akomodasi sebenarnya suatu

bentuk proses sosial yang merupakan perkembangan dari bentuk

pertikaian, dimana masing-masing pihak melakukan penyesuaian dan

berusaha mencapai kesepakatan untuk tidak saling bertentangan. Menurut

Soedjono, akomodasi adalah suatu keadaan dimana suatu pertikaian atau

konflik, mendapat penyelesaian, sehingga terjalin kerja sama yang baik

kembali.

Tujuan akomodasi dapat berbeda sesuai dengan situasi yang

dihadapinya, yaitu :

a. Untuk mengurangi pertentangan antara orang perorangan atau

(15)

Akomodasi di sini bertujuan untuk menghasilkan suatu sintesa atau

kedua pendapat tersebut, agar menghasilkan suatu pola yang baru.

b. Untuk mencegah meledaknya suatu pertentangan, untuk sementara

waktu atau secara temporer.

Dari kedua bentuk proses sosial sebagaimana telah diuraikan di atas,

merupakan siklus yang senantiasa terjadi dalam kehidupan masyarakat.

Mengenai proses keseluruhan, tidak selamanya selalu diawallai oleh

bentuk kerjasama, atau bentuk-bentuk yang lainnya; bahkan biasa terjadi

(16)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diambil kesimpulan antara lain :

1. Proses sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis dalam

kehidupan bermasyarakat. Perkembangan inilah merupakan dinamika

yang tumbuh dari pola-pola perikelakuan manusia yang berbeda menurut

situasi dan kepentingannya masing-masing, yang diwujudkan dalam

proses hubungan sosial.

2. Interaksi sosial adalah inti dari semua kehidupan sosial, oleh karena tanpa

interaksi sosial, tak akan mungkin ada kehidupan bersama. Hubungan

sosial dapat berupa hubungan antara individu yang satu dengan individu

lainnya, antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya, maupun

antara kelompok dengan individu.

Sehingga proses sosial dan interaksi sosial ini sangat berhubungan

(17)

B. Saran

Sebelum kami mengakhiri makalah ini ada beberapa saran yang ingin

disampaikan oleh kami sebagai penulis adalah pembaca dapat

Referensi

Dokumen terkait

Kontak sosial adalah hubungan antara satu pihak dengan fihak yang lain yang merupakan awal terjadinya interaksi sosial, dan masing- masing pihak saling beraksi dan

Dan perubahan sosial adalah interaksi sosial adalah suatu hubungan antar sesama manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain baik itu dalam hubungan antar individu, antar

1. Kontak sosial, adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain yang merupakan awal terjadinya interaksi sosial dan masing-masing pihak saling bereaksi

Adalah pengaruh hubungan timbal Adalah pengaruh hubungan timbal balik antara kehidupan bersama, balik antara kehidupan bersama,.. seperti saling memengaruhi aspek seperti

Dan perubahan sosial adalah interaksi sosial adalah suatu hubungan antar sesama manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain baik itu dalam hubungan antar

mewujudkan tujuan pendidikan dengan adanya komunikasi dan kontak sosial dengan manusia lainnya sebagai syarat terciptanya interaksi sosial. Hubungan interaksi sosial

Pengertian persaingan menurut Sojogyo (1978) adalah merupakan bentuk interaksi sosial dimana dua orang atau lebih maupun dua kelompok atau lebih berjuang dan bersaing

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial adalah suatu hubungan antar sesama individu baik secara individu maupun kelompok yang saling mempengaruhi satu