• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengatar sosiologi program Ilmu Sosiologi (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "pengatar sosiologi program Ilmu Sosiologi (1)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1. ILMU SOSIOLOGI

a. Objek : Masyarakat.

b. Ciri – Ciri :

Empiris :

yaitu didasarkan pada observasi dan akal sehat yang hasilnya tidak bersifat spekulasi (menduga-duga).

Teoritis :

yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi yang konkret di lapangan, dan abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur-unsur yang tersusun secara logis dan bertujuan menjalankan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori.

Komulatif :

yaitu disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada, kemudian diperbaiki, diperluas sehingga memperkuat teori-teori yang lama.

Nonetis :

yaitu pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik atau buruk masalah tersebut, tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut secara mendalam.

2. FUNGSI/KEGUNAAN/METODE SOSIOLOGI

a. Ø Sebagai solusi masalah social,

Ø Sebagai bahan perencanaan dan pembangunan social, Ø Sebagai bahan pembuatan keputusan,

Ø Sebagai bahan penelitian social b.

a) Metode kuantitatif

digunakan untuk meneliti fakta yang dapat diukur dengan angka menggunakan skala, table, dan formula.

b) Metode Kualitatif

digunakan untuk meneliti fenomena yang tidak bisa di ukur dengan angka,

c) Metode Deduktif

menggunakan pendekatan dari hal yang bersifat umum ke hal khusus,

(2)

menggunakan pendekatan dari hal khusus ke hal umum atau menggeneralisasi.

3. NILAI SOSIOLOGI & FUNGSINYA

a. Penghargaan yang diberikan masyarakat kepada segala sesuatu yang baik, penting, luhur, pantas, dicita-citakan, dan memiliki daya guna fungsional bagi perkembangan dan kebaikan hidup bersama.

b. 1. Petunjuk Arah dan Pemersatu

2. Benteng Perlindungan

3. Pendorong

4. NORMA & FUNGSINYA

a. Norma adalah peraturan hidup yang tumbuh dalam masyarakat sebagai unsur pengikat dan pengendali manusia dalam kehidupan masyarakat.

b. 1. Pedoman hidup yang berlaku bagi semua anggota masyarakat pada wilayah tertentu. 2. Memberikan stabilitas dan keteraturan dalam kehidupan bermasyarakat.

3. Mengikat warga masyarakat, karena norma disertai dengan sanksi dan aturan yang tegas bagi para pelanggarnya.

4. Menciptakan kondisi dan suasana yang tertib dalam masyarakat.

5. Adanya sanksi yang tegas akan memberikan efek jera kepada para pelanggarnya, sehingga tidak ingin mengulangi perbuatannya melanggar norma.

6. Wujud konkret dari nilai-nilai yang ada di masyarakat.

(3)

5. KETERATURAN SOSIAL

Suatu kondisi dinamis, dimana sendi-sendi kehidupan bermasyarakat berjalan secara tertib dan teratur, sehingga tujuan kehidupan bermasyarakat dapat dicapai secara berdaya guna dan berhasil guna.

6. FUNGSI & TUJUAN SOSIALISASI

a. Proses sosialisasi di lingkungan masyarakat memiliki dua fungsi utama sebagai berikut.

 Dilihat dari kepentingan individu, sosialisasi bertujuan agar individu bisa mengenal, mengakui dan menyesuaikan diri dengan nilai-nilai, norma-norma, dan struktur sosial yang ada di dalam masyarakat.

 Dilihat dari kepentingan masyarakat, sosialisasi berfungsi sebagai alat pelestarian, penyebarluasan, dan pewarisan nilai-nilai serta norma-norma yang ada dalam masyarakat, supaya tetap ada dan terpelihara oleh seluruh anggota masyarakat

b. Sosialisasi sebagai suatu proses sosial mempunyai tujuan sebagai berikut.

 Memberikan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan seseorang untuk melangsungkan kehidupan di tengah-tengah masyarakat.

 Mengembangkan kemampuan seseorang untuk berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuan untuk membaca, menulis, dan bercerita.

 Membantu seseorang mengendalikan fungsi-fungsi organik melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.

 Menanamkan kepada seseorang nilai-nilai dan kepercayaan pokok yang ada pada masyarakat.

7. BENTUK & TIPE SOSIALISASI

(4)

tahun atau sebelum sekolah dan baru belajar mengenal anggota keluarga dan lingkungannya.

2. Sekunder : Suatu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat, yang disebut juga sebagai sektor - sektor baru dunia objektif dalam masyarakat.

b. 1. Formal : Sosialisasi tipe ini terjadi melalui lembaga - lembaga yang berwenang menurut ketentuan yang berlaku dalam negara, seperti : Pendidikan Sekolah dan

Pendidikan Militer.

2. Informal : Sosialisasi tipe ini terdapat di masyarakat atau dalam pergaulan yang bersifat kekeluargaa, seperti pergaulan sesama teman dan kelompok - kelompok sosial di dalam masyarakat.

8. MEDIA SOSIALISASI & FUNGSINYA

1) Keluarga

Keluarga merupakan organisasi manusia yang terdiri ayah, ibu, anak, dan mungkin juga kerabat lain yang menjalankan fungsi dan perannya secara konstan. Keluarga merupakan organisasi masyarakat yang terkecil. Dalam lingkungan keluarga inilah seseorang untuk pertama kalinya mengenal sistem nilai dan sistem norma yang mengatur peri kehidupan melalui pergaulan hidup yang berlangsung sehari-hari. Tidak salah jika dikatakan bahwa keluarga merupakan tempat proses sosialisasi yang pertama dan utama. Secara naluriah, orang tua di dalam sebuah keluarga selalu mencurahkan perhatian kepada anak-anak mereka. Keluarga yang harmonis biasanya berhasil mengantarkan anak-anak menuju jenjang kedewasaan sehingga siap untuk terjun pada kehidupan yang sesungguhnya secara mandiri. Sebaliknya, keluarga yang broken home biasanya membuat anak-anak mengalami kekecewaan dan frustrasi sehingga mengalami kegagalan dalam menempuh hidup lebih jauh. Dalam hubungan ini Ki Hajar Dewantoro memberikan tiga

prinsip dasar dalam mendidik anak, yakni:

1. Ing Ngarso Sung Tuladha, yang berarti orang tua harus memberikan teladan yang baik dan mulia bagi anak-anak.

2. Ing Madya Mangun Karsa, yang berarti orang tua harus membangkitkan segala potensi, minat, dan bakat yang ada pada anak.

(5)

2. Teman Sepermainan

Teman sepermainan merupakan sekelompok orang dekat yang memiliki tingkat umur

yang sebaya dan di antara mereka sering terlibat dalam sebuah interaksi yang intensif. Biasanya teman sepermainan dijadikan ajang untuk saling nertukar pikiran, berbagi rasa, berkeluh kesah, dan berbagai macam penyaluran aspirasi lainnya. Di antara teman sepermainan sering terjalin hubungan cukup. kedekatan. Karena intensitas komunikasi yang cukup tinggi, maka teman sepermainan merupakan media komunikasi yang cukup berpengaruh bagi pembentukan kepribadian seseorang. Pada dasarnya teman sepermainan merupakan salah satu media sosialisasi yang sangat penting. Namun demikian lingkungan keluarga harus memberikan perhatian secara bijaksana karena disamping memberikan dampak positif teman sepermainan juga bisa memberikan dampak negatif bagi perkembangan anak. Dampak positif dari teman sepermainan dapat diperhatikan pada interaksi yang melibatkan potensi intelektual, emosional, dan bahkan spiritual sehingga perkembangan jiwa, semangat mandiri, aktivitas, dan kreativitas seseorang akan terpacu dengan baik. Namun demikian, jika karakter negatif lebih mendominasi lingkungan teman sepermainan tersebut kita harus mewaspadai timbulnya dampak negatif bagi perkembangan anak. Berkembangnya kehidupan geng dan klik di kalangan anak jalanan merupakan contoh dari pengaruh negatif teman sepermainan. Geng dan klik merupakan sekumpulan orang yang tidak memiliki sturktur organisasi secara formal namun memiliki pandangan dan kepentingan yang sama dan biasanya gemar membuat keonaran di masyarakat.

3. Sekolah

Sekolah merupakan sebuah lembaga yang menyelenggarakan kegiatan pendidikan secara formal. Di sekolah pula terdapat beberapa komponen yang memungkinkan terselenggaranya

proses pendidikan, yakni pelajar, pengajar, media belajar, lingkungan belajar, dan tujuan pembelajaran. Sedangkan pendidikan merupakan usaha sadar untuk mengembangkan segenap potensi, bakat, dan minat seseorang sehingga dapat berkembang menjadi manusia yang dewasa. Dalam hubungannya dengan proses sosialisasi setidak-tidaknya sekolah mengemban dua peranan yang sangat penting, yaitu:

(1) memperkenalkan sistem nilai dan sistem norma yang berlaku di masyarakat sehingga terbentuk kepribadian seperti yang diharapkan, dan

(2) mengembangkan potensi para pelajar sehingga para pelajar memiliki pengetahuan, ketrampilan, dan pemahaman yang sangat diperlukan dalam kehidupan nyata. Sekolah sangat berperan untuk mengantarkan para pelajar agar menjadi dirinya sendiri dengan baik.

Untuk itu sekolah mengemban beberapa fungsi seperti:

a. Mengembangkan potensi para pelajar agar memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan dalam kehidupannya kelak.

(6)

c. Membina para pelajar untuk menjadi warga negara yang baik, berjiwa demokratis, berwawasan kebangsaan.

d. Membina para pelajar untuk menjadi manusia-manusia yang berjiwa religius, yakni manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Proses pendidikan yang diselenggarakan di sekolah akan berhasil secara maksimal apabila didukung oleh proses pendidikan yang berlangsung di dalam keluarga dan dimasyarakat. Keluarga, masyarakat, dan sekolah merupakan tiga pusat pendidikan atau dikenal dengan istilah Tri Pusat Pendidikan yang sangat besar pengaruhnya bagi perkembangan kepribadian seseorang.

4. Lingkungan Kerja

Sebagaimana yang telah diuraikan di atas, salah satu peranan sekolah adalah mengantarkan seseorang pada dunia kerja secara profesional. Melalui pendidikan di sekolah seseorang berhasil menjadi tentara, dokter, guru, jaksa, hakim, perawat, insinyur, pedagang, pengusaha, dan lain sebagainya. Pekerjaan seperti ini telah menuntut seseorang untuk selalu berada di lingkungan tertentu yang membedakan dengan lingkungan yang lain. Lingkungan pendidik berbeda dengan lingkungan militer, lingkungan pers, lingkungan rumah sakit, pasar, dan lain sebagainya. Karakteristik yang ada di lingkungan kerja lambat laun akan mengendap pada diri seseorang dan membentuk kepribadian yang khas. Itulah sebabnya terdapat perbedaan antara ciri-ciri seorang guru dengan ciri-ciri seorang tentara yang tegas dan disiplin, seorang dokter yang serius, seorang wartawan yang banyak bicara, seorang pedagang penuh perhitungan, dan lain sebagainya.

5. Media Massa

Seperti istilahnya, media massa merupakan sebuah media yang mengundang perhatian orang banyak. Secara garis besar media massa dibedakan atas dua bagian, yaitu media cetak seperti buku, koran, tabloit, majalah dan media elektronik seperti radio, internet, film, dan TV. Media massa merupakan alat komunikasi yang sanggup menjangkau masyarakat luas. Apa yang dilihat, dibaca, dan didengar dari media massa membawa pengaruh bagi perkembangan intelektual, pengetahuan, dan bahkan kepribadian seseorang. Sesuai dengan daya jangkaunya yang amat luas, seseorang harus memiliki daya saring yang tangguh sebab tidak semua informasi yang disadap bersifat positif. Misalnya, berita dan tayangan yang bersifat liberalis sekuler tentu tidak akan sesuai bagi masyarakat yang memegang teguh tradisi religius. Namun secara umum media massa memegang tiga fungsi utama, yakni fungsi informasi, fungsi hiburan, dan fungsi pendidikan. dengan tiga fungsi seperti ini kehadiran media massa sangat diperlukan dalam kehidupan masyarakat.

Secara sosiologis sosialisasi dapat diartikan sebagai suatu proses sosial yang mana seseorang belajar menghayati dan melaksanakan sistem nilai dan sistem norma yang berlaku di tengah-tengah masyarakat di mana ia berada. Secara garis besar sosialisasi dibedakan menjadi dua macam jenis, yaitu sosialisasi primer dan sosialisasi skunder.

(7)

Di dalam kehidupan sosial berkembang beberapa sistem nilai. Secara garis besar system nilai tersebut dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu: (1) sistem nilai yang berhubungan dengan benar dan salah yang disebut dengan logika, (2) sistem nilai yang berhubungan dengan baik dan buruk atau pantas dan tidak pantas yang disebut dengan etika, dan (3) sistem nilai yang berhubungan dengan indah dan tidak indah yang disebut dengan estetika.

Sosialisasi terjadi dalam beberapa tahapan, antara lain: 1. Tahap Persiapan (Preparatory Stage)

2. Tahap Meniru (Play Stage)

3. Tahap Siap Bertindak (Game Stage)

4. Tahap Penerimaan Norma Kolektif (Generalized Other)

Sosialisasi dalam terjadi manakala terdapat media yang menjembatani seseorang dalam mengenal sistem nilai dan sistem norma yang ada dalam kehidupan nyata. Beberapa media yang berperan dalam membantu proses sosialisasi seseorang adalah keluarga, teman sepermainan, sekolah, lingkungan kerja, media massa, dan lain sebagainya. Dengan adanya media ini, maka proses sosialisasi akan berjalan dan pada akhirnya

akan melahirkan kepribadian tertentu pada individu

9. INTERAKSI SOSIAL

Interaksi sosial berasal dari istilah dalam bahasa Inggris social interaction yang berarti saling bertindak. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, bersifat timbal balik antarindividu, antarkelompok, dan antara individu dengan kelompok. Interaksi sosial terjadi apabila satu individu melakukan tindakan sehingga menimbulkan reaksi bagi individu-individu lain. Interaksi sosial tidak hanya berupa tindakan yang berupa kerja sama, tetapi juga bisa berupa persaingan dan pertikaian.

Syarat Interaksi Sosial

a. Kontak Sosial

Kata ‘kontak’ berasal dari kata ‘con’ atau ‘cum’ (Bahasa Latin: bersama-sama) dan ‘tango’ (Bahasa Latin: menyentuh). Jadi, secara harfiah kontak artinya adalah ‘sama-sama

menyentuh’. Secara fisik kontak sosial baru terjadi apabila terjadi hubungan badaniah. Akan tetapi, sebagai gejala sosial tidak harus berarti suatu hubungan badaniah. Karena

seseorang dapat mengadakan hubungan dengan pihak lain tanpa saling menyentuh seperti saat saling menyapa dan berbicara dengan menggunakan bahasa isyarat.

(8)

Kontak antar individu

Kontak antar individu adalah terjadi antara individu dengan individu. Contoh: kontak antar teman, kontak anak dengan ibunya, kontak guru dengan salah satu siswanya, dan lain-lain.

Kontak antar individu dengan kelompok, dan sebaliknya

Kontak antar individu dengan kelompok adalah kontak yang terjadi antara individu dengan suatu kelompok tertentu. Contoh: kontak yang terjadi saat seseorang mempresentasikan sesuatu dengan beberapa orang lain dan kontak antara guru dengan para siswa di kelas.

Kontak antar kelompok

Kontak antar kelompok adalah kontak yang terjadi antara kelompok satu dengan kelompok yang lain. Contoh: kontak bisnis antar perusahaan dan kontak antar tim sepakbola saat bertanding.

b. Komunikasi

‘Komunikasi’ berasal dari kata ‘communicare’ (Bahasa Latin: berhubungan). Jadi, secara harfiah komunikasi adalah berhubungan atau bergaul dengan orang lain. Pada kontak sosial pengertiannya lebih ditekankan kepada orang atau kelompok yang berinteraksi, sedangkan komunikasi lebih ditekankan kepada bagaimana pesannya itu diproses.

Ciri-Ciri Interaksi Sosial

Interaksi sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Pelakunya lebih dari satu orang.

2. Ada komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial.

3. Mempunyai maksud dan tujuan yang jelas, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut dengan yang diperkirakan pelaku.

4. Ada dimensi waktu (masa lampau, masa kini, dan masa datang) yang akan menentukan sikap aksi yang sedang berlangsung.

Faktor yang mempengaruhi Interaksi Sosial

(9)

a. Sugesti

Sugesti adalah pemberian pengaruh pandangan seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu, sehingga orang tersebut mengikuti pandangan/pengaruh tersebut tanpa berpikir panjang. Sugesti biasanya dilakukan oleh orang yang berwibawa,

mempunyai pengaruh besar, atau terkenal dalam masyarakat. Contoh sugesti salah satunya adalah obat yang harganya mahal yang merupakan produk impor dianggap pasti manjur menyembuhkan penyakit. Anggapan tersebut merupakan sugesti yang muncul akibat harga obat yang mahal dan embel-embel produk luar negeri.

b. Imitasi

Imitasi adalah tindakan atau usaha untuk meniru tindakan orang lain sebagai tokoh idealnya. Imitasi cenderung secara tidak disadari dilakukan oleh seseorang. Imitasi pertama kali akan terjadi dalam sosialisasi keluarga. Misalnya, seorang anak sering meniru

kebiasaan-kebiasaan orang tuanya seperti cara berbicara dan berpakaian. Namun, imitasi sangat dipengaruhi oleh lingkungannya terutama lingkungan di sekolah. Karena seseorang (terutama saat seseorang sudah menginjak usia remaja) cenderung lebih sering di sekolah dan bersosialisasi dengan temannya dengan berbagai macam kebiasaan.

c. Identifikasi

Identifikasi adalah kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain. Identifikasi mengakibatkan terjadinya pengaruh yang lebih dalam dari sugesti dan imitasi karena identifikasi dilakukan oleh seseorang secara sadar.

-Contoh identifikasi: seorang pengagum berat artis terkenal, ia sering mengidentifikasi dirinya menjadi artis idolanya dengan meniru model rambut, model pakaian, atau gaya perilakunya dan menganggap dirinya sama dengan artis tersebut.

d. Simpati

Simpati adalah suatu proses seseorang yang merasa tertarik pada orang lain. Perasaan simpati itu bisa juga disampaikan kepada seseorang atau sekelompok orang atau suatu lembaga formal pada saat-saat khusus. Contoh simpati adalah pada peringatan ulang tahun, pada saat lulus ujian, atau pada saat mencapai suatu prestasi.

e. Empati

(10)

merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain tersebut seperti rasa senang, sakit, susah, dan bahagia. Empat hampir mirip dengan sikap simpati. Perbedaannya, sikap empati lebih menjiwai atau lebih terlihat secara emosional. Contoh empati adalah saat kita turut

merasakan empati terhadap masyarakat Yogyakarta yang menjadi korban letusan Gunung Merapi.

f. Motivasi

Motivasi adalah dorongan, rangsangan, pengaruh, atau stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu yang lain sedemikian rupa sehingga orang yang diberi motivasi tersebut menuruti atau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional, dan penuh tanggung jawab. Contoh motivasi adalah guru yang memberikan motivasi kepada siswanya supaya siswanya semakin giat belajar.

Tidak selamanya interaksi berjalan sesuai dengan rencana. Kontak sosial yang

berlangsung kadang-kadang dapat berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan, namun sebaliknya suatu interaksi akan mengalami gangguan dan bahkan terhenti seandainya terjadi hal-hal berikut:

1. Subjek-subjek yang terlibat dalam interaksi tidak mempunyai harapan lagi untuk mencapai tujuan.

2. Interaksi yang terjadi tidak lagi bermanfaat atau tidak mendatangkan keuntungan. 3. Tidak adanya adaptasi atau penyesuaian antara pihak-pihak yang saling

berinteraksi.

4. Salah satu pihak atau keduanya tidak bersedia lagi mengadakan interaksi.

Tujuan Interaksi Sosial

A. Untuk menjalin hubungan persahabatan

B. Menjalin hubungan dalam bidang-bidang tertentu dalam memenuhi kebutuhan hidup C. Melaksanakan kerjasama yang saling menguntungkan

D. Membicarakan dan merundingkan suatu masalah dalam rangka untuk mencari solusi E. Meniru kebudayaan orang lain yang lebih maju

(11)

1. Proses asosiatif

Interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang menghasilkan kerja sama. Ada beberapa bentuk interaksi sosial asosiatif, antara lain sebagai berikut.

a. Kerja Sama (Cooperation)

Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama.

Kerja sama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut; kesadaran akan adanya kepentingan-kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta yang penting dalam kerja sama yang berguna.

Ada beberapa bentuk interaksi sosial yang berupa kerja sama, yaitu:

1. Bargaining adalah pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang-barang atau jasa antara dua organisasi atau lebih.

2. Cooptation (kooptasi) adalah suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi untuk menghindari kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan.

3. Coalition (koalisi) adalah kerja sama yang dilaksanakan oleh dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama. Koalisi dapat menghasilkan keadaan yang tidak stabil untuk sementara waktu, karena dua organisasi atau lebih tersebut mungkin

mempunyai struktur yang berbeda satu sama lain.

4. Join venture adalah kerja sama dengan pengusaha proyek tertentu untuk menghasilkan keuntungan yang akan dibagi menurut proporsi tertentu. Join venture jika diterjemahkan akan menjadi ‘usaha patungan’.

b. Akomodasi (Accomodation)

Akomodasi adalah suatu proses di mana orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia yang mula-mula saling bertentangan, saling mengadakan penyesuaian diri untuk mengatasi ketegangan-ketegangan.

Bentuk-bentuk akomodasi adalah sebagai berikut:

(12)

2. Compromise (kompromi) adalah suatu bentuk akomodasi di mana masing-masing pihak mengerti pihak lain sehingga pihak-pihak yang bersangkutan mengurangi tuntutannya agar tercapai penyelesaiannya terhadap perselisihan. Kompromi dapat pula disebut

perundingan.

3. Coercion (koersi) adalah bentuk akomodasi yang proses pelaksanaannya menggunakan paksaan. Pemaksaan terjadi bila satu pihak menduduki posisi kuat, sedangkan pihak lain dalam posisi lemah.

4. Arbitration adalah proses akomodasi yang proses pelaksanaannya menggunakan pihak ketiga dengan kedudukan yang lebih tinggi dari kedua belah pihak yang

bertentangan. Penentuan pihak ketiga harus disepakati oleh dua pihak yang berkonflik. Keputusan pihak ketiga ini bersifat mengikat.

5. Mediasi adalah menggunakan pihak ketiga yang netral untuk menyelesaikan kedua belah pihak yang bertikai. Berbeda dengan arbitration, keputusan pihak ketiga ini bersifat tidak mengikat.

6. Concilation adalah suatu usaha untuk mempertemukan keinginan yang berselisih agar tercapai persetujuan bersama. Biasanya dilakukan melalui perundingan.

7. Ajudication adalah penyelesaian perkara melalui pengadilan. Pada umumnya cara ini ditempuh sebagai alternatif terakhir dalam penyelesaian konflik.

8. Stalemate adalah suatu akomodasi semacam balance of power (politik

keseimbangan) sehingga kedua belah pihak yang berselisih sampai pada titik kekuatan yang seimbang. Posisi itu sama dengan zero option (titik nol) yang sama-sama mengurangi kekuatan serendah mungkin. Dua belah pihak yang bertentangan tidak dapat lagi maju atau mundur.

9. Segregasi adalah upaya saling memisahkan diri atau saling menghindar di antara pihak-pihak yang bertentangan dalam rangka mengurangi ketegangan.

10. Gencatan senjata adalah penangguhan permusuhan atau peperangan dalam jangka waktu tertentu. Masa penangguhan digunakan untuk mencari upaya penyelesaian konflik di antara pihak-pihak yang bertikai.

C. Akulturasi

Akulturasi adalah suatu proses yang timbul apabila suatu kelompok manusia dan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari kebudayaan asing dengan sedemikian rupa sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.

(13)

menyangkut ideologi, keyakinan, atau nilai tertentu yang menyangkut prinsip hidup seperti paham komunisme, kapitalisme, liberalisme, dan lain-lain.

d. Asimilasi (assimilation)

Asimilasi adalah usaha mengurangi perbedaan yang terdapat di antara beberapa orang atau kelompok serta usaha menyamakan sikap, mental, dan tindakan demi tercapainya tujuan bersama. Contoh asimilasi antar dua kelompok masyarakat adalah upaya untuk membaurkan etnis Tionghoa dengan masyarakat pribumi.

Faktor-faktor yang dapat mempermudah terjadinya suatu asimilasi antara lain adalah:

1. Toleransi

2. Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi 3. Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya

4. Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat 5. Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan

(14)

Selain beberapa faktor yang mempermudah terjadinya asimilasi, ada pula faktor-faktor yang menghambat asimilasi. Antara lain sebagai berikut:

1. Adanya isolasi kebudayaan dari salah satu kebudayaan kelompok

2. Minimnya pengetahuan dari salah satu kebudayaan kelompok atas kebudayaan kelompok lain

3. Ketakutan atas kekuatan kebudayaan kelompok lain 4. Perasaan superioritas atas kebudayaan kelompok tertentu 5. Adanya perbedaan ciri-ciri badaniah

6. Adanya perasaan in-group yang kuat 7. Adanya diskriminasi

8. Adanya perbedaan kepentingan antar kelompok

2. Proses Disosiatif

Interaksi sosial disosiatif merupakan bentuk interaksi sosial yang menghasilkan sebuah perpecahan. Ada beberapa bentuk interaksi sosial disosiatif, antara lain sebagai berikut:

a. Persaingan (competition)

Persaingan adalah proses sosial yang ditandai dengan adanya saling berlomba atau bersaing antar individu atau antar kelompok tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan untuk mengejar suatu nilai tertentu supaya lebih maju, lebih baik, atau lebih kuat.

Contoh persaingan adalah saat siswa bersaing untuk mendapatkan peringkat pertama atau pada saat berlangsungnya suatu pertandingan.

b. Kontravensi (contravention)

Kontravensi adalah suatu bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan konflik. Bentuk kontravensi ada 5 yaitu:

1. Kontravensi yang bersifat umum. Seperti penolakan, keenganan, gangguan terhadap pihak lain, pengacauan rencana pihak lain, dan perbuatan kekerasan.

2. Kontravensi yang bersifat sederhana. Seperti memaki-maki, menyangkal pihak lain, mencerca, memfitnah, dan menyebarkan surat selebaran.

(15)

4. Kontravensi yang bersifat rahasia. Seperti menumumkan rahasia pihak lain dan berkhianat.

5. Kontravensi yang bersifat taktis. Seperti intimidasi, provokasi, mengejutkan pihak lawan, dan mengganggu atau membingungkan pihak lawan.

c. Konflik

Konflik adalah suatu proses sosial di mana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuan dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman atau kekerasan. Faktor-faktor penyebab terjadinya konflik adalah:

1. Adanya perbedaan individu yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan 2. Berprasangka buruk kepada pihak lain

3. Individu kurang bisa mengendalikan emosi

4. Adanya perbedaan kepentingan antara individu dan kelompok

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji statistik dengan paired t-tes pada tekanan darah sistolik dan diastolik didapatkan nilai p = 0,000 (p < 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa konsumsi

Secara lebih luas, signifikansi sastra sufistik Mustapa kiranya tidak bisa dilepaskan dari konteks indigenisasi Islam di tatar Sunda melalui tradisi tasawuf

Nilai dari parameter-parameter kp digunakan untuk mengatur tegangan pada heater sehingga heater akan panas sesuai dengan setting parameter-parameter yang telah diberikan..

Mengingat Perayaan Sakramen Tobat kali ini diprioritaskan bagi lingkungan-lingkungan yang jauh dari Gereja, maka umat Wilayah I , II dan XI dijadikan satu di

Pada 2011 sebesar 3.000 militer Sunni membelot dari pemerintahan tetapi hal ini tidak mempengaruhi banyak karena kebanyakan dari militer Sunni ini tidak menempati

Pokja Pengadaan Barang dan Jasa Lainnya Sekretariat DPRD Kabupaten

Sebagai barang konsumsi, fungsi permintaan yang digunakan adalah fungsi permintaan Marshallian yang diperoleh dari derivasi maksimisasi utilitas konsumen dengan memperhatikan

Kedua hal diatas berhubungan dengan peningkatan minat dalam sistem pembelian just in time. Organisasi yang menggunakan pembelian just in time biasanya menekankan biaya