• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMAM PARA NABI: MENELUSUR JEJAK KEPEMIMPINAN DAN MANAJERIAL NABI MUHAMMAD SAW

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "IMAM PARA NABI: MENELUSUR JEJAK KEPEMIMPINAN DAN MANAJERIAL NABI MUHAMMAD SAW"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

M. Khoirul Umam, Imam Para Nabi: Menelusur Jejak Kepemimpinan… 59

IMAM PARA NABI: MENELUSUR JEJAK KEPEMIMPINAN DAN

MANAJERIAL NABI MUHAMMAD SAW.

Muhamad Khoirul Umam STAI Badrus Sholeh Kediri khoirul_umam2426@yahoo.co.id

Abstract

In Islamic thought, the model leaders are simultaneously both managerial and vision, mission and inspiration, but at the same time dedicated to serving the general public. The purpose of this study, the author discusses the ideal leadership and important attributes of a leader such as managerial, courage, integrity, practical wisdom, and moral authority and humility. So that raises the question of research on the leadership of the Prophet Muhammad in western management theory. To answer this research question, researchers collected data through documentation methods. Then after the data is collected, it is analyzed through content analysis and critical analysis. So that this study resulted in one of the offerings of thought about an improvement model and changes in innovative leadership and management.

Keywords: leadership, Management, Footprints of the Prophet

Pendahuluan

Mempelajari sekaligus mengkaji perjalanan hidup Nabi Muhammad merupakan keilmuan yang luar biasa,

sangat kaya, dan sangat

mencerahkan.Keluasan suri tauladan Nabi Muhamad mencakup segala aspek kehidupan sehingga tak habis-habisnya untuk dikaji secara terus menerus.

Belum mampunya umat Islam

mengambil suri tauladan Nabi

Muhammad secara holistik dan

komprehensif dikarenakan kurangnya kesadaran dalam mengkaji Islam, dan ketidakmampuan melihat perjalanan hidup Rasulullah SAW secara lengkap dan holistik baik dari dimensi sosial, politik, militer, edukasi, dan legal yang kemudian

menformulasikan nilai-nilai ketauladanan tersebut kedalam suatu model yang dapat diteladani dengan mudah. Selain itu adalah jiwa prejudice, sinis dan apologetik setiap kali uswah hasanah Rasulullah SAW dibawa keluar dari masjid. Seolah-olah tidak ada kaitan antara sunnah Rasulullah SAW dan kehidupan bisnis, politik dan hukum. Padahal dalam kurun waktu tak kurang dari 62 tahun beliau meninggalkan jejak-jejak kesuksesan yang menginspirasi tentang banyak hal.

Muhammad shallallahu ‘alaihi

wasallamadalah sosok pribadi yang paripurna sehingga menjadi teladan utama terbaik bagi umat manusia,

(2)

60 Jurnal al–Hikmah vol. 6 no. 1 Maret 2018 59~74 menjalankan kehidupan di dunia untuk

meraih kebahagiaan kehidupan akhirat. Keteladanan tersebut bukan hanya dalam sisi tertentu atau beberapa sisi kehidupan, melainkan dalam semua sisi

dan lingkup kehidupan; sisi

intelektualitas, spiritualitas (keimanan), akhlak, fisik, kesehatan, mentalitas,

manajemen, strategi, perencanaan,

kemasyarakatan, kenegaraan, negosiasi, kesabaran, leadership (kepemimpinan) dan seterusnya.

Semua sisi tersebut dapat direalisasikan secara sempurna oleh Rasulullah dalam lingkup individu, rumah tangga, masyarakat dan bahkan dalam sebuah negara dan pemerintahan moderen pertama di dunia. Yang lebih

mengagumkan lagi ialah pesona

kepribadian Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang sempurna itu bukan hanya dirasakan semasa Beliau masih hidup, akan tetapi memancar cahaya dan pengaruhnya setelah Beliau wafat dan sampai akhir zaman dan menjadi keharusan bagi umat Islam untuk meneladaninya. Tidak akan ada lagi manusia teladan terbaik di dunia ini setelah Muhammad shallallahu ‘alaihi

wasallam sampai dunia ini Allah

hancurkan (kiamat). Allah menjelaskan : “Sungguh ada dalam diri Rasulullah keteladanan yang terbaik bagi kalian, yakni bagi orang yang mengharapkan pertemuan dengan Allah dan hari akhir dan berzikir dengan banyak“ (Al-Ahzab : 21).

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, manajemen dan leadership

Rasulullah adalah bagian hidup yang sangat menarik dan sangat istimewa. Melihat kondisi umat Islam yang sedang terpuruk dalam semua sisi kehidupan saat ini, maka sisi mamanjemen dan leadership ini salah satu yang paling dibutuhkan umat Islam. Karena dengan memahami dan menerapkan manajemen dan leadership Rasulullah dalam semua lini kehidupan, insya Allah kehidupan kita akan mengalami peningkatan dan perubahan ke arah yang benar seperti yang dialami generasi Sahabat, Tabi’in, Tabi’ittabi’in dan seterusnya.

Berpijak dari latar belakang di atas penulis berusaha untuk mengurai jejak-jejak Nabi Muhammad SAW dalam teori leadership dan manajemen.

Jejak-jejak Nabi Muhammad SAW dalam Teori Leadership

Kepemimpinan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia menyangkut perihal pemimpin atau cara seseorang

memimpin.1Kepemimpinan dalam bahasa

inggris “Leadership” secara umum diartik sebagai hubungan yang erat antara seorang dan kelompok manusia karena

mempunyai kepentingan yang sama.2

Oleh sebab itu kepemimpinan merupakan aspek yang sangat urgen dalam menentukan keberhasilan suatu organisasi, hal ini karena kepemimpinan menyangkut perilaku seorang pemimpin dalam rangka memengaruhi para pegawai atau karyawannya, sehingga para

1 Anonim, Manajemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2011, 874.

(3)

M. Khoirul Umam, Imam Para Nabi: Menelusur Jejak Kepemimpinan… 61 pegawai mau bekerja sama dalam rangka

mewujudkan tujuan organisasi.

Kepemimpinan menyangkut keberadaan sosok orang yang dipercaya menjadi pemimpin, yang dipandang memiliki kemampuan dan atau ketrampilan lebih baik dibandingkan

rata-rata dari pegawai lainnya.

Kepemimpinan seseorang dalam

organisasi sangat menentukan berhasil

tidaknya organisasi yang

dipimpinnya.Banyak sekali penulisan dan definisi kepemimpinan yang telah diciptakanmanusia.

Kepemimpinan (leading) dapat dikatakan termasuk dalam bagian dalam bagian manajemen, ia termasuk dalam proses sekaligus fungsi manajemen. Kepemimpian dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu dalam suatu tertentu dalam rangka mencapai tujuan organisasi. GR Terry & LW. Rue memahami

kepemimpinan sebagai proses

mempengaruhi orang lain untuk

melakukan sesuatu dalam suatu keadaan

tertentu dalam mencapai tujuan

organisasi.3

Senada dengan pengertian

tersebut, Sergiovani mengatakan bahwa

kepemimpinan adalah serangkaian

proses kepimpinan dalam mengatur dan menginspirasi kelompok kerja (orang-orang), untukmencapai tujuan dengan menerapkan teknik-teknik mana-gemen. Kepemimpinan tanpa manajemen tidak

lebih hanya kata-kata (rhetoric),

3GR. Terry & LW. Rue, Dasar-Dasar Manajemen, Jakarta: Bumi Aksara, 1993, 82.

sedangkan manajemen tanpa

kepemimpinan tidak aktif akan

menghasilkan kreativitras dan perubahan besar dalam organisasi.4

Jejak-jejak kahidupan Rasulullah SAW tak luput dari teori kepemimpinan yaitu sebagai perintis, penyelaras, pemberdaya dan panutan serta contoh konkrit sifat-sifat dasar keemimpinan.

Faktor-faktor kesuksesan seperti

keluhuran akhlak, kecerdasan emosi, cognitive intelligence dan technical intelligence, kecerdasan moral turut

mendukung ketercapaian tujuan

Rasulullah dalam menyebarkan syari’at Islam.

Self development dan personality leadership dimulai ketika Muhammad SAW diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib, dan kemudian hidup bersama Abu Thalib paman beliau. Untuk

meringankan beban perekonomian

keluarga pamannya, ia menggembala kambing di sekitar Makkah. Pekerjaan

menggembala ternak merupakan

pekerjaan yang memerlukan keahlian leadership dan manajemen yang baik. Para penggembala harus mampu mengarahkan ternaknya ke padang gembalaan yang subur dengan rumput menghijau. Di samping itu, mereka juga harus dapat mengendalikan hewan ternaknya agar tidak tersesat.Mereka juga harus melindungi ternaknya dari berbagai gangguan seperti dari hewan pemangsa dan para pencuri.Ini semua merupakan bentuk fungsi kepemimpinan

(4)

62 Jurnal al–Hikmah vol. 6 no. 1 Maret 2018 59~74 dan manajemen. Mungkin latar belakang

seperti ini memang digariskan Allah SWT

kepada calon rasul yang akan

mengemban risalah kenabian dan memimpin umat.

Pada usia 12 tahun Muhammad SAW mulai menyertai pamannya berdagang ke Syiria. Sejak itulah Muhammad SAW melakukan kerja magang (internship) yang berguna kelak ketika beliau mengelola bisnisnya sendiri. Beliau merintis kariernya dengan berdagang kecil-kecilan di kota Makkah dengan modal dari investor atau menjalankan bisnis orang lain dengan kerjasama Mudharabah sehingga terbuka kesempatan untuk memasuki dunia bisnis dengan menjalankan modal orang lain, baik dengan upah (fee based) atau dengan bagi hasil (profit sharing). Kejujuran, keteguhan memegang janji dan

sifat-sifat mulia beliau lainnya

memperlancar bisnis yang dijalankan selama kurang lebih 28 tahun.Teladan dan tuntunan yang diberikan oleh Rasulullah SAW dalam berbisnis dan

berekonomi ini semakin banyak

dibuktikan oleh teori-teori ekonomi dan manajemen modern.

Salah satu kriteria kesuksesan seseorang adalah keberhasilan dalam memimpin keluarga.Muhammad SAW adalah suri tauladan yang baik dalam

kepemimpinan keluarga.Meskipun

banyak kritikan yang dialamatkan kepada beliau oleh kalangan non-Muslim berkaitan dengan rumah tangga beliau, Muhammad SAW tetaplah seorang ayah yang baik bagi anak-anaknya dan suami

yang baik pula bagi istri-istrinya serta

sayang pada cucu-cucunya.Sebagai

pemimpin keluarga, Rasulullah SAW mengalami suka dukanya berkeluarga.

Beliau pernah damai bahagia, juga pernah dirundung masalah.Namun beliau dapat melalui itu semua dengan baik. Hal ini meninggalkan pelajaran bagi umatnya bagaimana memimpin keluarga disaat suka dan duka.

Kepemimpinan dakwah Rasulullah SAW sudah tak perlu diragukan lagi.Metode dakwah yang digunakan beliau terbukti jitu dalam menyinari umat manusia dengan cahaya Illahi.Dalam jangka waktu yang relatif pendek (kurang dari 23 tahun), ajaran Isalm dapat tersebar melewati jazirah Arab.Sasaran dakwah beliau melintasi dimensi ruang dan waktu.Beliau bukan hanya diutus untuk orang Arab saja, tetapi juga untuk seluruh umat manusia sampai Hari Akhir.Disiplin wahyu, suri tauladan yang

baik, keefektifitasan komunikasi,

pengkaderan yang terorganisir serta kedekatan beliau dengan umatnya merupakan faktor pendukung suksesnya kepemimpinan dakwah beliau.

Disamping sebagai pembawa risalah Ilahiyah, Rasulullah SAW adalah pemimpin masyarakat politik ketika

berada di Madinah.Kecemerlangan

kemampuan kepemimpinan politik dan militer Rasulullah SAW membawa perubahan yang sangat besar dan

tergolong sangat modern pada

zamannya.Di tengah masyarakat

nomadik, beliau bentuk sistem

(5)

M. Khoirul Umam, Imam Para Nabi: Menelusur Jejak Kepemimpinan… 63 menjalin persaudaraan yang lebih luas

melintasi suku dan ras.Beliau juga meletakkan dasar-dasar system keuangan publik yang terbukti keberhasilannya dalam membiayai kebutuhan masyarakat politik yang dipimpinnya.Kepemimpinan social politik beliau lakukan dengan baik dan meninggalkan jejak-jejak untuk

diikuti oleh generasi-generasi

sesudahnya.

1. Teori Kepemimpinan Stephen Covey

Seperti yang ditulis oleh Syafi’i Antonio, Stephen Covey menekankan konsep kepemimpinan bahwa seseorang

harus memiliki empat fungsi

kepemimpinan, yakni sebagai perintis (patfhinding), penyeleras (aligning), pemberdaya (empowering), dan panutan (modeling).5

Fungsi perintis (patfhinding), pemimpinan harus membuka jalan dengan mengembangkan visi, misi, dan strategi yang sejalan dengan harapan para pemangku kepentingannya. Fungsi ini ditemukan pada diri muhammad SAW karena beliau melakukan berbagai langkah dalam mengajak umat manusia ke jalan yang benar. Dan telah berhasil membangunsuatu tatanan sosial yang modern dengan memperkenalkan nilai-nilai kesetaraan universal, semangat kemajemukan dan multikulturalisme, rule of low dan sebagainya.6

Fungsi penyeleras (aligning), Ia harus piawai menyelaraskan seluruh sistem dalam organisasi agar mampu

5Dr. Muhammad Sayfii Antonio, M.Ec., (Muhammad SAW The Super Leader Super Manager, Tazkia Publishing & ProLM centre), 2009, 20

6Ibid, 21

bekerja sama dan saling sinergi. Muhamad SAW mampu menyelaraskan berbagai strategi untuk mencapai tujuannya dalam menyiarkan ajaran Islam dan membangun tatanan sosial yang baik dan modern. Ketika banyak para sahabat yang menolak kesedian beliau untuk melakukan perjanjian perdamaian Hudaibiyah yang dipandang menguntungkan pihak musyrikin, beliau bersikukuh dengan dengan kesepakatan dengan kesepakatan itu. Terbukti, pada akhirnya perjanjian tersebut berbalik menguntungkan kaum muslimin dan pihak musyrikin meminta agar perjanjian itu dihentikan. Beliau juga dapat membangun sistem hubungan yang kuat, hubungan diplomasi dengan suku-suku dan kerajaan di sekitar Madinah, dan sistem pertahanan yang kuat sehingga menjelang beliau wafat, Madinah tumbuh menjadi negara baru yang cukup berpengaruh pada waktu itu.7

Fungsi pemberdaya

(empowering),8 Ia selalu menumbuhkan

lingkungan agar setiap orang dalam

organisasi mampu dan bersedia

memberikan yang terbaik. Keckapan Muhamad SAW dalam mensinergikan berbagai potensi yang dimiliki oleh para pengikutnya dalam mencapai suatu tujuan. Sebagai contoh, dalam mengatur strategi dalam perang Uhud, beliau menempatkan pasukan pemanah di punggung bukit untuk melindungi pasukan infantri muslim. Beliau juga dengan bijak mempersaudarakan kaum

7Ibid

(6)

64 Jurnal al–Hikmah vol. 6 no. 1 Maret 2018 59~74 Muhajirin dan Anshar ketika mulai

membangun masyarakat Madinah.

Fungsi panutan (modeling)Ia

bertanggung jawab atas tutur kata, sikap, perilaku, dan keputusan-keputusan yang diambilnya. Muhammad SAW dikenal sangat kuat berpegang pada keputusan yang telah disepakati. Menjelang perang Uhud, suara-suara yang mengingnkan agar kaum muslimin “menyembut” pasukan musyrik di luar Madinah lebih banyak daripada yang ingin bertahan di pinggiran Madinah. Rasulullah SAW pun pada awalnya memilih pendapat yang kedua. Tetapi karena mengikuti prosedur suara terbanyak, akhirnya diambil keputusan untuk menyongsong pasukan Makkah itu di luar Madinah. Belakangan para shahabat menyadari bahwa mereka terlalu memaksakan kehendak mereka terhadap muhammad SAW dan meminta

beliau untuk memutuskan apa yang menurut beliau dan Allah merupakan jalan terbaik. Menyikapi hal ini Muhammad SAW menjawab dengan tegas : “Ke dalam pembicaraan yang semacam inilah saya ajak kaliyan, tapi kalian menolak. Tidak layak bagi seorang nabi yang apabila sudah mengenakan baju besinya lalu akan menanggalkannya kembali sebelum Tuhan memberikan putusan antara dirinya dan musuhnya. Perhatikanlah apa yang saya perintahkan kepada kamu sekalian dan ikutilah ! Atas ketabahan hatimu, kemenangan akan berada di tanganmu”

2. Sifat-sifat dasar Kepemimpinan

Warren Bennis

Sifat-sifat dasar kepemimpinan rasulullah SAW dapat dilihat dari tabel di bawah ini :

Artinya Sifat dasar Muhammad SAW

Visioner (guiding

Vision) tentang apa yang Anda inginkan – Anda mempunyai ide yang jelas secara personal ataupun pribadi—dan punya kekuatan untuk bertahan ketika

mengalami kemunduran atau kegagalan

Beliau sering memberikan berita gembira mengenai kemenangan dan keberhasilan

yang akan diraih oleh pengikutnya di kemudian hari. Visi yang jelas ini mampu membuat para sahabat untyuk tetap sabar

dan tabah meskipun perjuangan dan rintangan begitu berat Berkemauan

kuat (Passion) Anda mencintai apa yang Anda kerjakan, Anda mempunyai kesungguhan yang luar biasa dalam menjali hidup, dikombinasikan dengan kesungguhan dalam bekerja, menjalani

profesi dan bertindak.

Berbagai cara yang dilakukan musuh-musuhnya untuk menghentikan perjuangannya tidak pernah berhasil. Beliau

tetap tabah, sabar, dan sungguh-sungguh.

Integritas

(integrity) pengetahuan sendiri dan kedewasaan. Integritas Anda diperoleh dari Anda tahu kekuatan dan kelemahan Anda, teguh memegang prinsip, dan belajar dari pengalaman bagaimana belajar dari dan bekerja dengan orang

lain

Muhammad SAW dikenal memiliki integritas yang tinggi, berkomitmen terhadap apa yang dikatakan dan diputuskannya, dan mampu

membangun tim tangguh seperti terbukti dalam berbagai ekspedisi militer

Amanah (trust) Anda memperoleh kepercayaan dari

orang lain Beliau terkenal sebagai orang yang sangat terpercaya (al-akin) dan ini diakui oleh musuh-musuhnya seperti Abu Sufyan ketika

ditanya Hiraklius (Kaisar Romawi) tentang perilaku Muhammad SAW Rasa Ingin Tahu

(7)

M. Khoirul Umam, Imam Para Nabi: Menelusur Jejak Kepemimpinan… 65 Berani (couruge) Anda berani mengambil resiko,

bereksperimen, dan mencoba hal-hal baru

Kesanggupan memikul tugas kearsulan dengan segala resiko adalah keberanian yang

luar biasa

3. Teori Kepemimpinan Burt Nanus dan

James O’Toole

Kemudian Syafii Antonio

menjelaskan Muhammad SAW juga mempunyai keterampilan-keterampian

(skills) yang dirumuskan oleh guru leadership. Misalnya, keahlian-keahlian yang dikemukakan oleh Burt Nanus dan James O’Toole berikut ini :

Mega skills of leadership oleh Burt Nanus9

Megaskills Artinya Muhammad SAW

Berpandangan jauh

kedepan Mata anda terus memandang horizon yang jauh, meskipun kaki Anda sedang melangkah ke arahnya

Ketika sedang menggali parit (khandaq) di sekitar kota Madinah beliau “melihat” kejayaan muslim mencapai

Syam, Parsi, dan Yaman Menguasai

perubahan Anda mengatur kecepatan, Arah, dan irama perubahan dalam organisasi sehingga pertumbuhan dan evolusinya sering dengan

perubahan dari luar

Hijrah ke Madinah merupakan suatu perubahan yang diprakarsai Muhammad dan mampu mempengaruhi

peta dan arah peradaban dunia

Disaian organisasi Anda adalah seorang pembangun organisasi yang mempunyai wewenang dan mampu mewujudkan

visi yang diinginkan

Beliau mendesain bentuk tatanan sosial baru di Madinah segera sesudah beliau hijrah ke kota itu. Misalnya mempersaudarakan

muhajirin dan anshor, menyusun piagam Madinah,

dan membangun pasar dan masjid

Pembelajaran

antisipatoris berkomitmen untuk mempromosikan Anda pembelajar seumur hidup yang pembelajaran organisasi

Beliau selalu mendorong untuk selalau belajar sepanjang hidup, Sabdanya

“Tuntutlah ilmu sejak dari buaian ibu sampai liang lahat” Inisiatif Anda mendemonstrasikan kemampuan untuk

membuat berbagai hal menjadi kenyataan Penaklukan Makkah dengan damai bukti keberhasilan Muhammad SAW Penguasaan

interdependensi Anda mengispirasi orang lain untuk saling berbagi gagasan dan kepercayaan, untuk berkomunikasi dengan baik dan rutin, dan mencari pemecahan

masalah secara kolaboratif

Beliau sering minta pendapat para sahabat dalam persoalan-strategis misalnya

dalam penetuan strategi perang dan urusan sosial

kemasyarakatan Standar integritas

yang tinggi terbuka. Loyal, dan berkomitmen terhadap tradisi Anda fair, jujur, toleran, terpercaya, peduli, masa lalu yang terbaik

Beliau seorang yang adil dalam memutuskan perkara,

jujur, dan toleran terhadap penganut agama lain.

(8)

66 Jurnal al–Hikmah vol. 6 no. 1 Maret 2018 59~74

James O’toole’s Characteristics of Value-Based Leaders

Integrity Anda tidak pernah

kehilangan pandangan meskipun tekanan dan permusuhan datang dari segala MuhammadSAW tidak pernah kehilangan semangat arah, hal ini terbukti dalam perang Hunain dan Uhud Trust Anda merefleksikan

nilai-nilai dan aspirasi pengikut Anda. Anda menerima kepemimpinan sebagai suatu tanggungjawab, bukan

prectise. Anda melayani

Sejak muda muhammad dikenal sebagai orang yang sangat dipercaya. Beliau pernah untuk menyelesaikan

persoalan peletakan hajar aswad yang hampir menimbulkan pertikaian dikalangan suku-suku Quraisy

Listening Anda mendengarkan orang-orang yang anda layani, tetapi Anda tidak terpenjara

oleh opini publik. Anda mendorong

Beliau sangat mengutamakan musyawarah dalam pengambilan keputusan, termasuk dalam perang Badar,

Uhud dan Khandaq.

Jejak-jejak Nabi Muhammad SAW dalam Teori Manajemen

Telah disebutkan olehHusaini

Usman dalamWebster, News Collegiate

Dictionary bahwa manajemen berasal dari kata to manage berasal dari bahasa Italia “managgio” dari kata “managgiare yang diambil dari bahasa Latin, dari kata manus yang berarti tangan dan agere

yang berarti melakukan. Managere

diterjemahkan dalam bahasa Inggris

dalam bentuk kata kerja to manage,

dengan kata benda management dan manager untuk orang yang melakukan kegiatan manajemen.

Managementditerjemahkan kedalam

bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan.10

Istilah manajemen sebenarnya mengacu kepada proses pelaksanaan aktifiitas yang diselesaikan secara efisien dengan dan melalui pendayagunaan

10Husaini Usman, Manajemen: Teori, Praktik dan Riset Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), Hal. 3

orang lain.11 Terry memberikan defenisi:

management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating and controlling, performed to determine and accomplish stated objectives by the use of human beings and other resources”12 Maksudnya manajemen

sebagai suatu proses yang jelas terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian yang dilaksanakan untuk menentukan serta melaksanakan sasaran/tujuan yangtelah ditentukan dengan menggunakan sumber daya dan

sumber-sumber lainnya. Arifin

Abdurrachman sebagaimana dikutip oleh M. Ngalim Purwanto, memberikan

pengertian manajemen merupakan

kegiatan-kegiatan untuk mencapai

sasaran-sasaran dan tujuan pokok yang

11Mariono, dkk.Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam.( Bandung: PT Refika Aditama. 2008), Hal. . 1

(9)

M. Khoirul Umam, Imam Para Nabi: Menelusur Jejak Kepemimpinan… 67 telah ditentukan dengan menggunakan

orang-orang pelaksana.13

Dalam sudut pandang Islam

manajemen diistilahkan dengan

menggunakan kata al-tadbir

(pengaturan).6 Kata ini merupakan derivasi dari kata dabbara (mengatur) yang banyak terdapat dalam Al Qur‟an seperti firman Allah SWT :

Artinya : Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu (As Sajdah : 05).

Dari isi kandungan ayat di atas dapatlah diketahui bahwa Allah swt

adalah pengatur alam (Al

Mudabbir/manager). Keteraturan alam raya ini merupakan bukti kebesaran Allah swt dalam mengelola alam ini. Namun, karena manusia yang diciptakan Allah SWT telah dijadikan sebagai khalifah di bumi, maka dia harus mengatur dan mengelola bumi dengan

sebaik-baiknya sebagaimana Allah

mengatur alam raya ini.

Menurut G.R. Terry proses

manajemen adalah Planning

(perencanaan), Organizing

(Pengorganisasian), Actuating

(Pelaksanaan), Controlling (Pengawasan). Dalam kaitannya dengan jejak-jejak Muhammad SAW dalam teori manajemen akan disampaikan di bawah ini :

1. Planning (perencanaan)

Perencanaan (Planning) adalah

sebuah proses perdana ketika hendak

13 M.Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008),, Hal. . 7

melakukan pekerjaan baik dalam bentuk pemikiran maupun kerangka kerja agar tujuan yang hendak dicapai mendapatkan hasily ang optimal. Demikian pula halnya dalam pendidikan Islam perencanaan harus dijadikan langkah pertama yang benar-benar diperhatikan oleh para manajer dan para pengelola pendidikan Islam. Sebab perencanaan merupakan bagian penting dari sebuah kesuksesan,

kesalahan dalam menentukan

perencanaan pendidikan Islam akan berakibat sangat patal bagi keberlangsungan pendidikan Islam. Bahkan Allah memberikan arahan kepada setiap orang yang beriman untuk mendesain sebuah rencana apa yang dilakukan dikemudian hari. Allah berfirman yang artinya :

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah

diperbuatnya untuk

hariesok(akhirat);danbertakwalahkepadaAll ah,SesungguhnyaAllahMaha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al Hasyr (59): 18)

Lebih simpel lagi Allah SWT berfirman dalam surat Al Insyirah (94:7-8):

ﺐَﺼﻧﺎَﻓ َﺖﻏَﺮَـﻓ اذِﺈَﻓ. ﺐَﻏرﺎَﻓ َﻚِّﺑَر ٰﱃِإَو “Apabila kamu telah selesai (daris sesuatu urusan), kerjakan dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada tuhanmulah hendaknya kamu berharap. Begitu juga sabda rasulullah SAW yang artinya :

(10)

68 Jurnal al–Hikmah vol. 6 no. 1 Maret 2018 59~74 diklakukan dengan itqan (tepat, terarah,

jelas, tuntas). (HR. Thabrani).

Perencanaan yang baik akan dicapai dengan mempertimbangkan kondisi di waktu yang akan datang dalam mana perencanaan dan kegiatan yang akan diputuskan akan dilaksanakan, serta periode sekarang pada saat rencana di buat. Perencanaan merupakan aspek penting dari pada manajemen. Keperluan merencankan ini terletak pada kenyataan bahwa manusia dapat mengubah masa depan menurut kehendaknya. Manusia tidak boleh menyerah pada keadaan dan masa depan yang menentu tetapi menciptakan masa depan itu. Masa depan adalah akibat dari keadaan masa lampau. Keadaan sekarang dan disertai dengan usaha–usaha yang akan dilaksanakan. Dengan demikian landasan dasar perencanaan adalah kemampuan manusia untuk secara sadar memilih alternatif masa depan yang akan dikehendakinya dan kemudian mengarahkan daya upayanya untuk mewujudkan masa depan yang dipilihnya, dalam hal ini manajemen yang akan diterapkan seperti apa, sehingga dengan dasar itulahmaka suatu rencana akan terealisasikan dengan baik.14

Adapun kegunaan perencanaan adalah

sebagai berikut :

a) Karena perencanaan meliputi usaha untuk memetakan tujuan atau memformulasikan tujuan yang dipilih untuk dicapai, maka perencnaan haruslah bisa membedakan poin

14M. bukhari, dkk, Azaz – Azaz Manajemen.Yogyakarta : Aditya Media. 2005. Hal. 35 - 36

pertama yang akandilaksanakan terlebih dahulu.

b) Dengan adanya perencanaan maka memungkinkan kita mengetahui tujuan- tujuan yang akan di capai. c) Dapat memudahkan kegiatan untuk

mengidentifikasikan hambatan– hambatan yang akan mngkin timbul dalam usaha mencapai tujuan.15

Suatu contoh perencanaan yang gemilang dan terasa sampai sekarang adalah peristiwa khalwat dari Rasulullah di gua hira.Tujuan Rasulullah Saw berkhalwat dan bertafakkur dalam gua Hira’ tersebut adalah untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi pada masyarakat Mekkah.Selain itu, beliau juga mendapatkan ketenangan dalam dirinya serta obat penawar hasrat hati yang ingin menyendiri, mencari jalan memenuhi kerinduannya yang selalu makin besar, dan mencapai ma‟rifat serta mengetahui rahasia alam semesta.

Pada usia 40 tahun, dalam keadaan khalwat Rasulullah Saw menerima wahyu pertama. Jibril memeluk tubuh Rasulullah Saw ketika beliau ketakutan.Tindakan Jibril tersebut merupakan terapi menghilangkan segala perasaan takut yang terpendam di lubuk hati beliau.Pelukan erat itu mampu membuat Rasulullah Saw tersentak walau kemudian membalasnya.Sebuah tindakan refleks yang melambangkan sikap berani.Setelah kejadian itu, Rasulullah Saw tidak pernah dihinggapi rasa takut,

(11)

M. Khoirul Umam, Imam Para Nabi: Menelusur Jejak Kepemimpinan… 69

apalagi bimbang dalam menyebarkan Islam ke seluruh pelosok dunia.

Pendidikan Islam mempunyai kedudukan yang tinggi, ini dibuktikan dengan wahyu pertama di atas yang disampaikan Rasulullah Saw bagi pendidikan.Beliau menyatakan bahwa pendidikan atau menuntut ilmu itu wajib bagi setiap orang, laki-laki dan perempuan.Rasulullah Saw diutus dengan tujuan untuk menyempurnakan akhlak manusia.Itulah yang menjadi visi pendidikan pada masa Rasulullah Saw.

Contoh lain dari perencanaan yang dilakukan Rasulullah Saw dapat ditemukan ketika terjadi perjanjian Hudaibiyyah (shulhul Hudaibiyyah). Dari perjanjian tersebut terkesan Rasulullah Saw kalah dalam berdiplomasi dan terpaksa menyetujui beberapa hal

yang berpihak kepada kafir

Quraisy.Kesan tersebut ternyata terbukti sebaliknya setelah perjanjian tersebut disepakati. Disinilah terlihat kelihaian Rasulullah Saw dan pandangan beliau yang jauh ke depan. Rasulullah Saw adalah insan yang selalu mengutamakan kebaikan yang kekal dibandingkan kebaikan yang hanya bersifat sementara. Walaupun perjanjian itu amat berat sebelah, Rasulullah Saw menerimanya karena memberikan manfaat di masa depan saat umat Islam berhasil membuka kota Mekkah (fath al Makkah) pada tahun ke-8 Hijriyah (dua tahun setelah perjanjian Hudaibiyah).

2. Pengorganisasian(organizing)

Setelah mendapat kepastian tentang tujuan, sumberdaya dan teknik/metode

yang digunakan untuk mencapai tujuan, lebih lanjut manajer melakukan upaya pengorganisasian agar rencana tersebut dapat dikerjakan secara sukses.

Pengorganisasian adalah proses mengatur, mengalokasiakan dan mendistribusiakan pekerjaan, wewenang dan sumber daya diantara anggota organisasi. Stoner menyatakan bahwa mengorganisasikan adalah proses mempekerjakan dua orang atau lebih untuk bekerja sama dalam cara terstruktur guna mencapai sasaran spesipik atau beberapa sasaran.16

Menurut Terry pengorganisasian merupakan kegiatan dasar dari manajemen dilaksanakan untuk mengatur seluruh sumber-sumber yang dibutuhkan termasuk unsur manusia, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan sukses.17Organisasi dalam pandangan Islam bukan semata-mata wadah, melainkan lebih menekankan pada bagaimana sebuah pekerjaan dilakukan secara rapi.Organisasi lebih

menekankan pada pengaturan

mekanisme kerja.

Organisasi adalah sistem kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama. Dalam sistem kerjasama ini diadakan pembagian untuk menetapkan bidang-bidang atau fungsi-fungsi yang termasuk ruang lingkup kegiatan yang akan diselenggarakan. Sistem ini harus

16 Prof. Dr. H. Engkoswara Dan Dr. Hj. Aan Komariah, M.Pd.,Administrasi Pendidikan, (Bandung : ALFABETA, 2012), Hal. 95

(12)

70 Jurnal al–Hikmah vol. 6 no. 1 Maret 2018 59~74

senantiasa mempunyai karakteristik antara lain:

a)Ada kominikasi antara orang yang bekerja sama

b)Individu dalam organisasi tersebut

mempunyai kemampuan untuk

bekerja sama

c) Kerja sama itu ditunjukan untuk mencapai tujuan.

Ajaran Islam senantiasa mendorong para pemeluknya untuk melakukansegala sesuatu secara terorganisir dengan rapi, sebab bisa jadi suatu kebenaran yang tidak terorganisir dengan rapi akan dengan mudah bisa diluluhlantakkan oleh kebatilan yang tersusun rapi.

Ali Bin Talib berkata :“Kebenaran yang tidak terorganisasi dapat dikalahkan oleh kebatilan yang terorganisasi”.

Proses organizing yang menekankan pentingnya tercipta kesatuan dalam segala tindakan sehingga tercapai tujuan, sebenarnya telah dicontohkan di dalam Al Qur‟an. Firman Allah dalam surat Ali imran ayat 103 menyatakan

Artinya : Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya

kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk (Q.S.Ali Imran ayat 103). Selanjutnya al-Qur'an memberikan petunjuk agar dalam suatu wadah, tempat, persaudaraan, ikatan, organisasi,

kelompok, janganlah timbul

pertentangan, perselisihan, percekcokan yang mengakibatkan hancurnya kesatuan, runtuhnya mekanisme kepemimpinan yang telah dibina. Firman Allah :

Artinya : Dan taatilah Allah dan RasulNya, jangalah kamu berbantah-bantahan yang menyebabkan kamu menjadi gentar, hilang kekuatanmu, dan bersabarlah, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar (Al- Anfal : 46)

Dalam sebuah organisasi tentu ada pemimpin dan bawahan. Sementara itu

pengorganisasian dalam kaitannya

dengan pendidikan Islam, Ramayulis menyatakan bahwa “Pengorganisasian dalam pendidikan Islam adalah proses penentuan struktur, aktivitas, interkasi, koordinasi, desain struktur, wewenang, tugas secara transparan, dan jelas. Dalam lembaga pendidikan Islam, baik yang bersifat individual, kelompok, maupun kelembagaan. Sebuah organisasi dalam manajemen pendidikan Islam akan dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tujuan jika konsisten dengan

prinsip-prinsip yang mendesain

(13)

M. Khoirul Umam, Imam Para Nabi: Menelusur Jejak Kepemimpinan… 71

Dalam kaitannya dengan

pengorganisasian, Rasulullah SAW telah mencontohkan ketika memimpin perang uhud.Ketika pasukan Islam pimpinan Nabi Muhammad SAW berhadapan dengan angkatan perang kafir Quraish di dekat gunung Uhud.Nabi SAW mengatur strategi peperangan dengan sempurna dalam hal penempatan pasukan.Beberapa orang pemanah ditempatkan pada suatu bukit kecil untuk menghalang majunya musuh.Pada saat perang berkecamuk, awalnya musuh menderita kekalahan. Mengetahui musuh kocar-kacir, para pemanah muslim meninggalkan pos-pos mereka di bukit untuk mengumpulkan barang rampasan. Pada sisi lain, musuh mengambil kesempatan ini dan menyerang angkatan perang muslim dari arah bukit ini. Banyak dari kaum Muslim yang mati syahid dan bahkan Nabi SAW mengalami luka yang sangat parah. Orang kafir merusak mayat-mayat kaum Muslim dan menuju Makkah dengan merasa suatu kesuksesan.

Dari cerita sejarah Nabi Muhammad SAW yang tertulis di atas, dapat diketahui suatu tindakan pengorganisasian.Nabi Muhammad memerintahkan kepada pasukan pemanah untuk tetap berada di

atas bukit dalam keadaan

apapun.Ternyata pasukan pemanah lalai dari perintah atasan, kemudian mereka meninggalkan tempat tugasnya dari atas bukit untuk mengambil harta rampasan ketika musuh lari kocar-kacir. Tanpa disadari musuh menyerang balasan dari sebelah bukit yang berakibat pada kekalahan pasukan muslim. Kalau

pasukan pemanah memperhatikan dan melaksanakan perintah pimpinan (Nabi Muhammad SAW) tentu ceritanya akan lain.

3. Pelaksanaan ( actuating)

Pelaksanaan kerja sudah barang tentu yang paling penting dalam fungsi

manajemen karena merupakan

pengupayaan berbagai jenis tindakan itu sendiri, agar semua anggota kelompok mulai dari tingkat tingkat teratas sampai terbawah berusaha mencapai sasaran organisasi sesuai rencana yang telah ditetapkan semula, dengan cara terbaik dan benar.

Karena tindakan pelaksanaan sebagaimana tersebut di atas, maka proses ini juga memberikan motivating untuk memberikan penggerakan dan kesadaran terhadap dasar dari pada pekerjaan yang mereka lakukan, yaitu menuju tujuan yang ingin dicapai, disertai memberikan motivasi–motivasi baru, bimbingan atau pengarahan, sehingga mereka bisa menyadari dan timbul kemauan untuk bekerja dengan tekun dan baik.

Al-Qur‟an dalam hal ini

sebenarnya telah memberikan pedoman dasar terhadap proses pembimbingan,

pengarahan ataupun memberikan

peringatan dalam bentuk actuating ini. Allah berfiman dalam surat al–kahfi ayat 2 sebagai berikut :

(14)

72 Jurnal al–Hikmah vol. 6 no. 1 Maret 2018 59~74 amal saleh, bahwa mereka akan

mendapat pembalasan yang baik (Q.S al Kahfi ayat 2).

Suatu contoh pelaksanaan dari fungsi manajemen dapat ditemukan pada pribadi agung, Nabi Muhammad Saw.ketika ia memerintahkan sesuatu pekerjaan, beliau menjadikan dirinya sebagai model dan teladan bagi umatnya. Rasulullah Saw adalah al Qur‟an yang hidup (the living Qur‟an).Artinya, pada diri Rasulullah Saw tercermin semua ajaran Al-Qur‟an dalam bentuk nyata.Beliau adalah pelaksana pertama semua perintah Allah dan meninggalkan semua larangan-Nya.Oleh karena itu, para sahabat dimudahkan dalam mengamalkan ajaran Islam yaitu dengan meniru perilaku Rasulullah Saw.

4. Pengawasan (Controlling)

Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian. Pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud dan tujuan yang telah digariskan semula.

Pengawasan adalah salah satu

fungsi dalam manajemen untuk

menjamin agar pelaksanaan kerja berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dalam perencanaan.

Pengawasan/pengendalian adalah

proses untuk memastikan bahwa aktivitas sebenarnya sesuai dengan aktivitas yang direncanakan. Proses

pengendalian dapat melibatkan

beberapa elemen yaitu : 1) Menerapkan standar kinerja. 2) Mengukur kinerja. 3) Membandingkan unjuk kerja dengan standar yang ditetapkan. 4)

Mengambil tindakan korektifsaat

terdeteksi penyimpangan.18Mengenai

fungsi pengawasan, Allah SWT

berfirman di dalam al Quran sebagai berikut:

Artinya : Dan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah, Allah mengawasi (perbuatan) mereka; dan kamu (ya Muhammad) bukanlah orang yang diserahi mengawasi mereka (Q.S As Syuura ayat:6).

Artinya : Jika mereka berpaling maka Kami tidak mengutus kamu sebagai pengawas bagi mereka. Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan (risalah). Sesungguhnya apabila Kami merasakan kepada manusia sesuatu rahmat dari Kami dia bergembira ria karena

rahmatitu.Danjikamerekaditimpakesusah andisebabkanperbuatantangan mereka sendiri (niscaya mereka ingkar) karena sesungguhnya manusia itu amat ingkar (kepada nikmat) (Q.S As Syuura ayat 48).

Contoh pengawasan dari fungsi manajemen dapat dijumpai dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari sebagai berikut:

Al Bukhari Muslim meriwayatkan dari Ibnu „Abbas, ia berkata: “Suatu malam aku menginap di rumah bibiku, Maimunah. Setelah beberap saat malam

(15)

M. Khoirul Umam, Imam Para Nabi: Menelusur Jejak Kepemimpinan… 73 lewat, Nabi bangun untuk menunaikan

shalat.Beliau melakukan wudhu` ringan sekali (dengan air yang sedikit) dan kemudian shalat.Maka, aku bangun dan berwudhu` seperti wudhu` Beliau.Aku menghampiri Beliau dan berdiri di sebelah kirinya. Beliau memutarku ke arah sebelah kanannya dan meneruskannshalatnya sesuai yang dikehendaki Allah …

Dari peristiwa di atas dapat ditemukan upaya pengawasan Nabi Muhammad Saw terhadap Ibnu „Abbas yang melakukan kesalahan karena berdiri di sisi kiri Beliau saat menjadi makmum dalam shalat bersama Beliau. Karena seorang makmum harus berada di sebelah kanan imam, jika ia sendirian bersama imam. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak membiarkan kekeliruan Ibnu „Abbas dengan dalih umurnya yang masih dini, namun Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam tetap mengoreksinya dengan mengalihkan posisinya ke kanan Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam. Dalam melakukan pengawasan, beliau

langsung memberi arahan dan

bimbingan yang benar. Kesimpulan

Hampir semua teori

kepemimpinan ada pada Muhammad

SAWMisalnya: empat fungsi

kepemimpinan yang dikembangkan oleh Stephen Covey:1. perintis (pathfinding), 2.

penyelaras (aligning), 3. pemberdaya (empowering)4. panutan (modeling). Begitu pula karakteristik Muhammad SAW dapat ditemukan pula di dalam sifat-sifat dasar kepemimpinan menurut

Warren Bennis (1994) dalam "On

Becoming a Leader", antara lain:1. Visioner (guiding vision), 2. Berkemauan kuat (passion), 3.Integritas (integrity), 4.Amanah (trust), 5.Rasa ingin tahu (curiosity), 6. Berani (courage), Muhammad SAW juga mempunyai keterampilan-keterampilan (skills) yang dirumuskan oleh Burt Nanus dan James

O'Toole berikut ini:Megaskills of

Leadership by Burt Nanus: 1. Berpandangan jauh ke depan, 2.

Menguasai perubahan, 3. Disain

organisasi, 4. Pembelajaran antisipatoris,

5. Inisiatif, 6. Penguasaan

interdependensi, 7. Standar integritas

yang tinggi. James

O'Toole's Characteristics of Values-Based Leaders:1. Integrity, 2. Trus, 3. Listening.

Begitu juga dengan teori

manajemen Menurut G.R. Terry proses

manajemen adalah Planning

(perencanaan), Organizing

(Pengorganisasian), Actuating

(Pelaksanaan), Controlling (Pengawasan) semua itu ada pada diri muhammad SAW.

Bibliography

Anonim, Manajemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2011, 874.

(16)

74 Jurnal al–Hikmah vol. 6 no. 1 Maret 2018 59~74

Engkoswara, Prof. Dr. H. Dan Dr. Hj. Aan Komariah, M.Pd., Administrasi Pendidikan, (Bandung : ALFABETA, 2012)

GR. Terry & LW. Rue, Dasar-Dasar Manajemen, Jakarta: Bumi Aksara, 1993 George R Terry, Prinsip-prinsip Manajemen, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2006)

Muhammad Syafii Antonio, Dr. M.Ec., (Muhammad SAW The Super Leader Super Manager,

Tazkia Publishing & ProLM centre), 2009

Sergiovani T, The Principalship: A Reflective Perspective, Boston: Allyn & Bacon, 1987

Muhammad Syafii Antonio, Dr. M.Ec., (Muhammad SAW The Super Leader Super Manager,

Tazkia Publishing & ProLM centre), 2009

Referensi

Dokumen terkait

Agar tidak menyulitkan, sebaiknya field-field yang ada dalam kotak tersebut dihapus saja dengan menekan tombol Delete atau bisa juga memanfaatkan field tersebut namun Anda

- Pada bagian atas dicetak Surat Pendaftaran dan Pendataan Kendaraan Bermotor (SPPKB) dengan latar belakang lambang Polri, Daerah dan PTA. Jasa Raharja

Untuk pertanian masa panen sekitar empat bulan antara bulan agustus sampai november, sedangkan masa tanam antara bulan januari sampai maret, jadi masyarakat muara

Kegiatan ini dimulai dengan anak-anak menata shaf dengan didampingi guru, setelah itu murid membaca wiridwirid sebelum sholat dhuha seperti membaca al-Waqiah dan lain-lain

Analisa bivariat dengan uji Chi Square , bertujuan untuk mengetahui hubungan umur ibu, paritas, pendidikan, status ekonomi, jarak antar kehamilan, ANC dan kepatuhan

Berdasarkan pengolahan data kasus diare tahun 2016 di kecamatan Tengaran didapatkan bahwa wilayah desa yang paling rentan terkena penyakit diare adalah desa Cukil

Saran dalam penelitian ini adalah sebagai bahan masukan dalam rangka meningkatkan profesionalisme pemberian asuhan keperawatan pada pasien rawat inap di RS PKU