• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LKPJ ATA 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB II LKPJ ATA 2014"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 II-1 BAB II

KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH

2.1. Visi Dan Misi

LKPJ Gubernur Jawa Barat Tahun 2014 merupakan tahap ketiga RPJP Daerah Tahun 2005-2025 yang terus menuntut adanya keberlanjutan dan terwujudnya seluruh program yang telah direncanakan sejak tahun-tahun sebelumnya. Letak geografis Jawa Barat yang strategis dengan berbagai potensi yang dimiliki, menjadikan Jawa Barat dipandang mampu untuk menjadi daerah terunggul di Indonesia dalam berbagai aspek terutama terutama aspek sumberdaya manusia, ekonomi, pemerintahan, sosial, budaya dan lingkungan hidup.

Untuk mewujudkan hal tersebut disusunlah visi Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun 2014, yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018, yaitu:

"Jawa Barat Maju dan Sejahtera Untuk Semua"

Makna yang terkandung dalam visi tersebut dijabarkan sebagai berikut:

Maju : adalah sikap dan kondisi masyarakat yang produktif, berdaya saing dan mandiri, terampil dan inovatif dengan tetap dapat menjaga tatanan sosial masyarakat yang toleran, rasional, bijak dan adaptif terhadap dinamika perubahan namun tetap berpegang pada nilaibudaya serta kearifan lokal dan berdaulat secara pangan, ketahanan ekonomi dan sosial.

Sejahtera : adalah sikap dan kondisi masyarakat Jawa Barat yang secara lahirdan batin mendapatkan rasa aman dan makmur dalam menjalani kehidupan.

Untuk Semua : adalah kondisi dimana hasil pembangunan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan, elemen dan komponen masyarakat

Dalam rangka pencapaian visi yang telah ditetapkan dengan tetap memperhatikan kondisi dan permasalahan yang ada, tantangan ke depan, serta memperhitungkan peluang yang dimiliki, maka ditetapkan 5 (lima) misi sebagai berikut:

(2)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 II-2 a. Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas pendidikan yang unggul, terjangkau dan

merata;

b. Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan masyarakat yang terjangkau dan merata;

c. Meningkatnya daya saing sumberdaya manusia dan kelembagaan serta berbudayaIPTEK;

d. Meningkatnya kualitas ketahanan keluarga.

2. Misi Kedua, Membangun Perekonomian yang Kokoh dan Berkeadilan. Hal ini untuk menciptakan sosok Jawa Barat 2018 yaitu Perekonomian Jawa Barat yang semakin maju dan berdaya saing, bersinergi antar skala usaha, berbasis ekonomi pertanian dan non pertanian yang mampu menarik investasi dalam dan luar negeri, menyerap banyak tenaga kerja, serta memberikan pemerataan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat. Dengan sasaran misi sebagai berikut:

a. Jawa Barat sebagai Daerah Pertanian Berbasis Agrikultur; b. Meningkatnya daya saing usaha pertanian;

c. Meningkatnya kualitas iklim usaha dan investasi; d. Meningkatnya jumlah dan kualitas wirausahawan;

e. Meningkatnya pembangunan ekonomi perdesaan dan regional.

3. Misi Ketiga, Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme Aparatur, dan Perluasan Partisipasi Publik. Hal ini untuk menciptakan sosok Jawa Barat 2018 yaitu Pemerintahan Jawa Barat yang bermutu dan akuntabel, handal dan terpercaya dalam pelayanan yang ditopang oleh aparatur profesional, sistem yang modern berbasis IPTEK menuju tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance) dan pemerintahan yang bersih (Clean Government) serta menerapkan model manajemen pemerintahan hibrida yang mengkombinasikan manajemen berbasis kabupaten/kota dengan manajemen lintas kabupaten/kota. Dengan sasaran misi sebagai berikut:

a. Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas layanan Pemerintahan; b. Meningkatnya kualitas tata kelola Pemerintahan berbasis IPTEK; c. Meningkatnya profesionalisme dan kualitas kehidupan aparatur; d. Meningkatnya stabilitas trantibum, kesadaran politik dan hukum.

(3)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 II-3 a. Meningkatnya daya dukung dan daya tampung lingkungan serta kualitas

penanganan bencana;

b. Meningkatnya kualitas pemenuhan infrastruktur dasar masyarakat; c. Meningkatnya percepatan pembangunan infrastruktur strategis.

5. Misi Kelima, Meningkatkan Kehidupan Sosial, Seni dan Budaya, Peran Pemuda dan Olah Raga serta Pengembangan Pariwisata dalam Bingkai Kearifan

Lokal. Hal ini untuk menciptakan sosok Jawa Barat 2018 yaitu kehidupan sosial kemasyarakatan yang kokoh dan berbudaya yang bercirikan tingginya pemanfaatan modal sosial dalam pembangunan, meningkatnya ketahanan keluarga, menurunnya jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), tingginya peran pemuda dalam pembangunan, meningkatnya prestasi olah raga tingkat nasional dan internasional, terpeliharanya seni dan warisan budaya dan industri pariwisata yang berdaya saing dalam bingkai kearifan lokal. Dengan sasaran misi sebagai berikut: a. Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS);

b. Meningkatnya peran pemuda, organisasi kemasyarakatan serta penanganan komunitas tertentu;

c. Meningkatnya peran masyarakat dalam pembangunan olah raga, seni, budaya dan pariwisata;

d. Meningkatnya kualitas kehidupan masyarakat dan kerukunan antar umat beragama.

Berdasarkan kerangka kebijakan pembangunan jangka menengah tersebut, tema pembangunan Tahun 2014, sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat, yaitu:

“Pembangunan Jawa Barat yang Lebih Fokus, Efektif dan Efisien

Melalui Sinkronisasi dan Sinergi Berderajat Tinggi Berbasis Multi Pihak

dan Mitra Strategis Global Untuk Mewujudkan Masyarakat Jawa Barat

yang Lebih Maju dan Sejahtera”

(4)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 II-4 (e) mengembangkan seni, budaya, dan pariwisata dalam bingkai kearifan lokal serta memperkuat peran pemuda dan olahraga.

[image:4.595.86.519.243.764.2]

Pencapaian pembangunan dalam urusan pemerintahan tahun 2014 ditetapkan target pencapaiannnya (lihat Tabel 2.1.).

Tabel 2.1.

Indikator Kinerja Daerah

Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat

No.

Aspek/Fokus/Bidang Urusan/Indikator Kinerja

Pembangunan Daerah

Satuan

Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD

Target

Tahun 2013 Tahun 2014

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Daya Beli Masyarakat Rupiah 640.800 645.000

2. PDRB Per Kapita (adhb) Juta Rupiah 21,25 - 21,50 21,50 – 22,00

3. PDRB Per Kapita (adhk) Juta Rupiah 8,5 - 9,0 9,00-9,50

4. Indeks Gini Poin 0,4 - 0,39 0,38 – 0,37

5. Indeks Kesehatan Poin 72,60 75,60

6. AHH (Angka Harapan Hidup) Tahun 68,70 - 68,9 69 - 69,2

7. Nilai Tukar Petani (NTP) Poin 109 -110 110 - 111

8. Pelaku Usaha Produk Pertanian Buah 130 205

9. Skor Pola Pangan Harapan poin 72 74

10. Pencetakan Sawah Baru Ha 400 5.000

11. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Persen 63,80 - 64,00 64,00 - 65,00

12. Tingkat Pengangguran Terbuka Persen 9,00 - 8,50 8,50 - 8,00

13. Angka Kemiskinan Persen 8,8 - 7,8 7,8 - 6,8

14. Indeks Pembangunan Manusia Poin 73,40 74,25 - 74,75

15. Indeks Pendidikan Poin 82,31 84,65

16. Angka Melek Huruf Persen 96,97 97,50 – 98,00

17. Angka Rata-rata Lama Sekolah

Kabupaten Tahun 8,09 8,25 - 8,30

18. Angka Rata-rata Lama Sekolah Kota Tahun 9,25 - 11,00 9,50 - 11,25

19. APK Sekolah Menengah Persen 67,78 80,48

20. Jumlah Penerima Manfaat Kredit

Modal Usaha orang 5.750 6.250

21. Skala Kepuasan Masyarakat terhadap

Layanan Pemerintahan Skala 1 - 4 3 3

22. Skala Komunikasi Organisasi

Pemerintahan Skala 1 - 7 N/A 3

23. Tingkat Partisipasi Pemilihan Umum Persen 57 60

24. Indeks Persepsi Korupsi Poin 5,5 6

(5)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 II-5 No. Aspek/Fokus/Bidang Urusan/Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Satuan Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Target

Tahun 2013 Tahun 2014

(1) (2) (3) (4) (5)

26. Tingkat Harmonisasi Kerukunan Antar

Umat Beragama Poin 3 3

27.

Pencapaian Status Mutu Sungai Utama dan Waduk Besar dengan tingkat cemar sedang

Persen 9,6 - 10,4 10,4 - 10,8

28. Tingkat Ketersediaan Fasilitas

Perlengkapan Jalan Provinsi Persen 15,83 12,03 - 25,90

29.

Tingkat Kondisi Baik Jaringan Irigasi di Daerah Irigasi Kewenangan Provinsi

Persen 65,98 66 – 67

30. Cakupan Pelayanan Persampahan

Perkotaan Persen 64,7 64 – 65

31. Cakupan Pelayanan Air Minum Persen 60,68 58 – 63

32. Cakupan Pelayanan Air Limbah

Domestik Perkotaan Persen 63,4 63,5 - 64

33. Rasio Elektrifikasi Rumah Persen 78 - 80 80 – 82

34. Jumlah PMKS yang ditangani Orang 479,255 527,181

35. Jumlah Pekerja Anak Orang 562,815 551,558

36. Indeks Daya Beli Poin 64,17 64,00

37. Laju Pertumbuhan Ekonomi Persen per

Tahun 6,06 5,9 - 6,5

38. Laju Pertumbuhan Ekspor Persen 5,5 – 6,0 6,0 - 6,5

39. Inflasi Persen 9,15 8,5 - 9,5

40. Nilai Penanaman Modal Asing (PMA) Triliun Rupiah 60 - 70 65 – 75

41. Nilai Investasi/PMTB adhb Triliun Rupiah 154,18 - 174,2 174,2 - 194,2

42. Nilai Investasi PMA - PMDN Triliun Rupiah 76,52 - 85,55 85,55 - 95,81

43. Nilai Investasi PMDN Triliun Rupiah 16 - 17 17 – 19

44. Jumlah Penerbitan Perijinan Izin 39,029 42,931

45. Indeks Demokrasi Poin N/A 66,20 – 66,50

46. Indeks Keterbukaan Informasi Publik Poin 50 60

47. Pendapatan Asli Daerah Triliun Rupiah 11,0 14,2

48. Indikator Daya Saing Provinsi Rangking 6 - 5 5 – 4

49. APK Pendidikan Tinggi Persen 17,09 17 – 18

50. Jumlah Karya IPTEK yang didaftarkan

untuk mendapat HAKI Buah 5 10

51. Jumlah Penduduk Melek TIK usia 12

tahun ke atas Orang 11.400.000 12.540.000

52. Jumlah Penduduk Jiwa 45.340.800 46.035.927

53. Capaian Fungsi Kawasan Lindung

terhadap Luas Wilayah Persen 36 – 37 37 – 38

54. Penurunan emisi Gas Rumah Kaca

(GRK)

Persen per

(6)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 II-6 No.

Aspek/Fokus/Bidang Urusan/Indikator Kinerja

Pembangunan Daerah

Satuan

Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD

Target

Tahun 2013 Tahun 2014

(1) (2) (3) (4) (5)

55. Tingkat Kemantapan Jalan Provinsi

(kondisi baik & sedang) Persen 97,56 97,1 - 97,4

56. Jumlah Kunjungan Wisatawan

Mancanegara Ribu Orang 800 900

57.

Jumlah Karya Seni dan Budaya yang didaftarkan untuk memperoleh HAKI/sertifikasi Badan Internasional

Buah 3 3

58. Jumlah Pemuda Berprestasi Skala

Internasional Orang 1 2

59. Indeks Pemberdayaan Gender Poin 69,7 70

Sumber: Pusdalisbang,

2.2. Strategi Dan Arah Kebijakan Daerah

Strategi dan arah kebijakan daerah didasarkan pada rumusan isu strategis dan menjadi dasar dalam penetapan program dan kegiatan. Kebijakan Daerah Jawa Barat mengacu pada RPJMD 2013-2018 adalah sebagai berikut :

I. Misi Pertama, Membangun Masyarakat Yang Berkualitas dan Berdaya Saing 1. Bidang Pendidikan melalui strategi pertama, menyelenggarakan pendidikan

(7)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 II-7 Pendidikan Luar Biasa (PLB) dan berkebutuhan khusus. Strategi keenam, menuntaskan buta aksara dengan arah kebijakan terwujudnya masyarakat Jawa Barat bebas dari buta aksara.

2. Bidang Kesehatan melalui strategi pertama, menguatkan pemberdayaan masyarakat, kerjasama dan kemitraan serta penyehatan lingkungan dengan arah kebijakan Peningkatan kemandirian masyarakat dalam perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan kesehatan lingkungan. Strategi kedua, meningkatkan pelayanan kesehatan, pengendalian penyakit menular dan tidak menular dengan arah kebijakan Peningkatan pelayanan kesehatan, pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular termasuk masalah gizi masyarakat. Strategi ketiga, menguatkan pembiayaan, sumber daya manusia kesehatan, sarana dan prasarana dengan arah kebijakan Peningkatan ketersediaan sumber daya kesehatan yang berkualitas dan berkeadilan. Strategi keempat, meningkatkan manajemen, regulasi, teknologi informasi kesehatan dan

penelitian pengembangan kesehatan dengan arah kebijakan Penguatan regulasi, tatakelola dan informasi kesehatan (fungsi stewardship) bidang kesehatan. Strategi kelima, meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana prasarana kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit dengan arah kebijakan peningkatan sarana dan prasarana puskesmas dan rumah sakit untuk masyarakat umum dan rakyat miskin. Strategi keenam, meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan dengan arah kebijakan peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan dan kesejahteraan tenaga kesehatan.

3. Bidang Ketenagakerjaan melalui strategi pertama, meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja dengan arah kebijakan peningkatan daya saing tenaga kerja. Strategi kedua, memberikan perlindungan bagi tenaga kerja dengan arah kebijakan perlindungan, pengawasan dan memberikan bantuan hukum bagi tenaga kerja Jawa Barat. Strategi ketiga, perluasan lapangan kerja dengan arah kebijakan (a) Peningkatan penempatan tenaga kerja; (b) Penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat berkebutuhan khusus.

(8)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 II-8 dan perempuan dari kekerasan dalam rumah tangga serta perdagangan perempuan dan anak (trafficking). Strategi keempat, mewujudkan Pengarusutamaan Hak-hak Anak (PUHA) dengan arah kebijakan (1) terwujudnya kota dan kabupaten di Jawa Barat sebagai kota layak anak; (2) pengokohan ketahanan keluarga sebagai basis sosial.

5. Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera melalui strategi meningkatkan kualitas dan kuantitas peserta KB dengan arah kebijakan Revitalisasi Program Keluarga Berencana.

6. Bidang Perpustakaan melalui strategi mendukungan perpustakaan umum dan khusus di Jawa Barat dan meningkatkan sarana dan prasarana perpustakaan berbasis IT dengan arah kebijakan perwujudan masyarakat Jawa Barat gemar membaca.

7. Bidang Ketransmigrasian melalui strategi pertama, menata persebaran penduduk baik di dalam maupun keluar wilayah provinsi, dengan arah kebijakan terwujudnya kerjasama bidang ketransmigrasian serta pengembangan kawasan transmigrasi. Strategi kedua, peningkatan kemampuan dan kemandirian masyarakat transmigrasi lokal (resettlement) dengan arah kebijakan meningkatkan kemandirian masyarakat transmigrasi lokal.

8. Bidang Perumahan melalui strategi meningkatkan ketersediaan dan kualitas perumahan dengan arah kebijakan penyediaan rumah untuk rakyat miskin dan buruh (Masyarakat Berpenghasilan Rendah/MBR).

II. Misi Kedua, Membangun Perekonomian yang Kokoh dan Berkeadilan

1). Bidang Pekerjaan Umum melalui strategi meningkatkan ekonomi perdesaan dengan arah kebijakan (a) dukungan pembangunan jalan disentra pertanian, wisata dan industri manufaktur, (b) dukungan sarana irigasi di sentra pertanian lahan sawah.

2). Bidang Ketenagakerjaan melalui strategi mempeluas kesempatan kerja dan penempatan dengan arah kebijakan penempatan dan perluasan kesempatan kerja.

3). Bidang Penanaman Modal melalui strategi meningkatkan investasi dengan arah kebijakan penciptaan iklim usaha yang kondusif.

(9)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 II-9 UMKM. Strategi kedua, meningkatkan produktivitas BUMD dan Lembaga Keuangan lainnya dengan arah kebijakan peningkatan peran kinerja dan daya saing BUMD.

5). Bidang Ketahanan Pangan melalui strategi meningkatkan ketersediaan, akses pangan masyarakat, kualitas, keragaman dan keamanan pangan, dengan arah kebijakan peningkatan ketersediaan, penguatan cadangan, distribusi, akses dan penganekaragaman pangan, serta keamanan konsumsi pangan masyarakat dan penanganan daerah rawan pangan.

6). Bidang Pertanian melalui strategi pertama, meningkatkan produksi, inovasi dan nilai tambah hasil pertanian, perkebunan dan peternakan, dengan arah kebijakan; (a) peningkatan produksi dan produktivitas komoditas pertanian, perkebunan, dan peternakan; (b) peningkatan kinerja sumber daya dan kelembagaan pertanian, perkebunan dan peternakan; (c) peningkatan kuantitas pengendalian hama dan penyakit tanaman dan ternak; (d) pengembangan usaha dan sarana prasarana pengolahan serta pemasaran produk pertanian, perkebunan, dan peternakan. Strategi kedua, mempertahankan dan menggantikan luas baku lahan sawah yang beralih fungsi lahan dari pertanian ke non pertanian dengan arah kebijakan mencetak lahan sawah baru untuk mencapai lahan pertanian berkelanjutan.

7). Bidang Perikanan dan Kelautan melalui strategi, meningkatkan produksi dan pengolahan hasil perikanan budidaya dan tangkap serta pengelolaan dan pengawasan potensi sumber daya kelautanterutama perikanan komersil di Pantai Selatan dan Pantai Utara melalui gerakan pengembangan perikanan pantai utara dan pantai selatan (GAPURA) dengan arah kebijakan (a) peningkatan produksi perikanan dan kelautan; (b) peningkatan hasil pengolahan dan nilai tambah produk perikanan dan kelautan.

8). Bidang Kehutanan, melalui strategi, meningkatkan produktivitas hutan dan pengembangan aneka usaha kehutanan, dengan arah kebijakan peningkatan produktivitas hutan dan pengembangan aneka usaha kehutanan, serta pemberdayaan masyarakat sekitar hutan.

9). Bidang Pariwisata melalui strategi, meningkatkan keunggulan daya tarik dan promosi wisata untuk peningkatan daya beli masyarakat, dengan arah kebijakan pengembangan pariwisata dan produk wisata (alam, budaya, ziarah) dalam konteks destinasi wisata Jawa-Bali.

(10)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 II-10 kemitraan antar industri; (b) peningkatan produksi dan kualitas industri unggulan (industri agro, industri kreatif dan industri teknologi informasi komunikasi). 11).Bidang Perdagangan melalui strategi, meningkatkan sistem dan jaringan

distribusi barang, pengembangan pasar dalam negeri dan luar negeri, serta

perlindungan konsumen dan pasar tradisional, dengan arah kebijakan (a) peningkatan perdagangan ekspor dan pengembangan pasar luar negeri; (b) peningkatan distribusi barang kebutuhan pokok masyarakat dan barang strategis serta menata distribusi barang yang efektif dan efisien; (c) Penggunaan produk dalam negeri, peningkatan pengembangan dan perlindungan sarana dan prasarana perdagangan dan pasar tradisional;

12).Bidang Penataan Ruang melalui strategi menguatkan ekonomi regional, dengan arah kebijakan (a) pengembangan Metropolitan Bodebek Karpur, Metropolitan Bandung Raya, dan Metropolitan Cirebon Raya; (b) pengembangan pusat pertumbuhan Pangandaran, Palabuhanratu, dan Rancabuaya.

13).Bidang Perhubungan melalui strategi meningkatkan sistem dan jaringan distribusi barang, pengembangan pasar dalam negeri dan luar negeri, serta perlindungan konsumen dan pasar tradisional, dengan arah kebijakan pengembangan sistem transportasi laut, sungai, danau, dan angkutan perairan lainnya.

III. Misi Ketiga, Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme Aparatur, dan Perluasan Partisipasi Publik

1) Bidang Perencanaan Pembangunan melalui strategi pertama, mewujudkan

perencanaan yang berkualitas dan akuntabel dengan arah kebijakan (a) Peningkatan kualitas perencanaan daerah, (b) Peningkatan pengendalian dan

evaluasi pembangunan serta sistem pengawasan yang akuntabel, (c) Mensinergikan perencanaan pembangunan untuk mewujudkan perencanaan

pembangunan daerah yang berkualitas. Strategi kedua, Meningkatkan kerjasama pembangunan, dengan arah kebijakan : (a) Peningkatan Kerjasama Kemitraan

Strategis lintas provinsi, pemerintahan pusat, dan kabupaten/kota, (b) Peningkatan Kualitas pengelolaan kerjasama Jawa Barat melalui aliansi

strategis multi pihak dalam dan luar negeri.

2) Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil melalui strategi mengendalikan dan menata kependudukan, dengan arah kebijakan: (1) penataan pengelolaan

(11)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 II-11 3) Bidang Komunikasi dan Informatika melalui strategi meningkatnya kualitas

pelayanan publik serta penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, dengan arah kebijakan peningkatan penggunaan Teknologi Informasi Komunikasi dalam pelayanan publik menuju cyber province.

4) Bidang Pertanahan melalui strategi menata dan mengelola aset pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan arah kebijakan penataan dan penertiban administrasi pengelolaan aset daerah.

5) Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri melalui strategi pertama, Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang Hak dan kewajiban

politik sebagai warga Negara, dengan arah kebijakan (a) Peningkatan fungsi partai politik dalam pendidikan politik, (b) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan politik, (c) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pemilu. Strategi kedua, Memantapkan semangat kebangsaan dan bernegara, dengan arah kebijakan Peningkatan pemahaman masyarakat tentang ideologi bangsa dan negara.

6) Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian, melalui strategi pertama, meningkatkan kualitas sumber daya manusia pemerintahan daerah,

dengan arah kebijakan (a) Peningkatan pengetahuan dan keterampilan aparatur berbasis kompetensi, (b) Peningkatan kesejahteraan aparatur berbasis kinerja, (c) Peningkatan kapasitas lembaga legislatif, (d) Peningkatan intensitas komunikasi antara pemerintah daerah dengan DPRD. Strategi kedua,

Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang efektif, dengan arah kebijakan (a) Penataan struktur organisasi yang proporsional, (b) Peningkatan pelayanan

administrasi organisasi, (c) Penuntasan kejelasan batas administrasi daerah, (d) Percepatan Penanganan dan Pelayanan kepada masyarakat, (e) Peningkatan

transparansi dan akuntabiltas melalui pengembangan zona integritas, (f) Pengelolaan kearspipan yang mendukung pengelolaan kerarsipan daerah; (g) Pengaturan teknis pengelolaan keuangan daerah, (g) Peningkatan pelayanan,

pengelolaan dan pelaporan keuangan daerah, (h) Mempertahankan status laporan pertanggungjawaban perhitungan APBD Wajar Tanpa Pengecualian, (i) Peningkatan penerimaan daerah sesuai dengan potensi, (j) Peningkatan koordinasi dengan instansi vertikal dalam menyelesaikan aset-aset daerah yang bermasalah. Strategi ketiga, Meningkatkan sarana dan prasarana untuk

mendukung pelayanan kepada masyarakat, dengan arah kebijakan (a) Peningkatan kualitas pelayanan bergerak (Mobile Services) (b) Peningkatan

(12)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 II-12 sistem hukum di daerah, dengan arah kebijakan (a) Menyediakan produk hukum daerah untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan, (b) Peningkatan Penyelarasan peraturan daerah, (c) Peningkatan sinergitas penanganan perkara dengan lembaga lainnya. Strategi kelima, Meningkatkan budaya taat hukum, dengan arah kebijakan Peningkatan pemahaman masyarakat akan peraturan-peraturan hukum dan HAM. Strategi keenam, Meningkatkan sinergitas penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, dengan arah kebijakan (a) Peningkatan pembinaan tramtibmas, satuan perlindungan masyarakat, dan unsur rakyat terlatih lainnya, (b) Peningkatan kuantitas dan kualitas Pol PP dan PPNS Se Jawa Barat. Strategi ketujuh, meningkatnya pemahaman masyarakat tentang hak dan kewajiban politik sebagai warga negara dengan arah kebijakan (a) peningkatan fungsi partai politik dalam pendidikan

politik, (b) peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan politik; (c) peningkatan peran serta masyarakat dalam pemilu. Strategi kedelapan,

memantapkan semangat kebangsaan dan bernegara dengan arah kebijakan peningkatan pemahaman masyarakat tentang ideologi bangsa dan negara. 7) Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, melalui strategi

meningkatkan kapasitas Pemerintahan desa berbasis partisipasi masyarakat, dengan arah kebijakan (a) Peningkatan kinerja pemerintahan Desa melalui pemberian insentif dan fasilitas kerja bagi aparatur Pemerintahan Desa dan

Kelurahan se-Jawa Barat, (b) Peningkatan pembinaan bagi aparat desa, (c) Peningkatan kapasitas kelembagaan dan partisipasi masyarakat dalam

pembangunan, (d) Meningkatkan Infrastruktur Perdesaan.

8) Bidang Statistik, melalui strategi meningkatkan pengelolaan satu data pembangunan dengan arah kebijakan mewujudkan pengelolaan data yang akurat, relevan dan terkini untuk mendukungan proses perencanaan pembangunan Jawa Barat.

9) Bidang Kearsipan, melalui strategi mewujudkan pengelolaan kearsipan daerah dengan arah kebijakan penataan arsip daerah.

IV. Misi Keempat, Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman dan Pembangunan Infrastruktur Strategis yang Berkelanjutan

1) Bidang Lingkungan Hidup dengan strategi pertama, menurunkan beban

pencemaran lingkungan dan risiko bencana dengan arah kebijakan (a) peningkatan pengendalian pencemaran air, udara dan tanah serta

(13)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 II-13 kedua, meningkatkan kualitas dan fungsi kawasan lindung dengan arah kebijakan peningkatan kualitas pengelolaan kawasan lindung hutan dan non hutan. Strategi ketiga, meningkatkan upaya rehabilitasi dan konservasi lingkungan hidup dengan arah kebijakan: (a) peningkatan upaya rehabilitasi hutan dan lahan serta konservasi sumber daya alam dan keanekaragaman hayati, dan (b) peningkatan upaya rehabilitasi dan konservasi kawasan pesisir dan laut.

2) Bidang Pekerjaan Umum dengan strategi pertama, meningkatkan kondisi infrastruktur jalan guna mendukung pelayanan pergerakan orang dan barang, dengan arah kebijakan pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi jaringan jalan dan jembatan untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat. Strategi kedua, meningkatkan kondisi infrastruktur sumber daya air dan irigasi untuk

konservasi, pendayagunaan sumber daya air, serta pengendalian daya rusak air

dengan arah kebijakan : (a) peningkatan konservasi sumber daya air; (b) peningkatan pendayagunaan sumber daya air, dan (c) peningkatan

pengendalian daya rusak air. Strategi ketiga, meningkatkan kondisi sarana dan prasarana dasar permukiman dengan arah kebijakan (a) peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana air minum di wilayah rawan air bersih, dan wilayah tertinggal; (b) peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana air minum diwilayah metropolitan; (c) peningkatan cakupan pelayanan air limbah domestik;

(d) peningkatan teknologi pengolahan dan cakupan layanan persampahan; (e) peningkatan ketersediaan drainase perkotaan, dan (f) pengembangan

lingkungan permukiman sehat. Strategi keempat, meningkatkan pelayanan jasa konstruksi dan kinerja pengelolaan bangunan gedung/rumah Negara dengan arah kebijakan : (a) peningkatan kualitas penyelenggaraan jasa konstruksi,dan (b) peningkatan pengelolaan bangunan gedung/rumah negara.

3) Bidang Penataan Ruang melalui strategi, meningkatkan proses perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang untuk mewujudkan tata ruang wilayah yang efisien, berkelanjutan dan berdaya saing dengan arah kebijakan: (a) perwujudan harmonisasi dalam pemanfaatan, penataan dan

pengendalian ruang pada seluruh Kawasan Strategis Provinsi (KSP); (b) peningkatan kinerja perencanaan ruang; (c) peningkatan kinerja

pemanfaatan ruang; dan(d) peningkatan kinerja pengendalian pemanfaatan ruang.

(14)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 II-14 5) Bidang Perhubungan melalui strategi mengembangkan infrastruktur

transportasi perhubungan dalam rangka peningkatan pelayanan pergerakan orang dan barang serta mengembangkan sistem transportasi publik regional yang nyaman dengan arah kebijakan: (a) pengembangan sistem transportasi darat dan perkeretaapian serta sistem transportasi massal (Mass Rapid Transport); (b) pengembangan sistem transportasi udara; (c) pengembangan

sistem transportasi laut, sungai, danau, dan angkutan perairan lainnya, dan (d) peningkatan sarana dan prasarana dasar perhubungan.

6) Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral, melalui strategi pertama meningkatkan penyediaan infrastruktur energi ketenagalistrikan, dengan arah kebijakan meningkatkan cakupan dan akses masyarakat terhadap ketenagalistrikan. Strategi kedua, mengembangkan sumber energi baru terbarukan dan konservasi energi, sumber daya mineral, geologi dan air tanah, dengan arah kebijakan (a) meningkatkan pengembangan dan pemanfaatan energi baru terbarukan; (b) meningkatkan pemanfaatan dan pengelolaan sumber energi panas bumi; (c) Meningkatkan upaya pengelolaan sumber daya mineral, geologi, dan air tanah; (d) meningkatkan pengusahaan dan nilai tambah produksi sumber daya mineral. Strategi ketiga, optimalisasi penanganan dan mitigasi bencana alam geologi, dengan arah kebijakan pengembangan upaya penanganan dan mitigasi bencana alam geologi.

V. Misi Kelima, Meningkatkan Kehidupan Sosial, Seni dan Budaya, Peran Pemuda dan Olah Raga serta Pengembangan Pariwisata dalam Bingkai

Kearifan Lokal

1) Bidang Pemuda dan Olah Raga melalui strategi pertama, meningkatkan kualitas sarana dan prasarana olahraga dengan arah kebijakan pendukungan pembangunan gelanggang olah raga di kota/kabupaten. Strategi kedua, meningkatkan kualitas dan kuantitas olahragawan berprestasi secara berkelanjutan dengan arah kebijakan peningkatan pembinaan olahragawan. Strategi ketiga, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berolahraga dengan arahkebijakan Peningkatan partisipasi masyarakat dalam berolahraga. Strategi keempat, meningkatkankualitas sarana dan prasarana aktivitas kepemudaan

dalam rangka perwujudan pemuda mandiri dengan arah kebijakan (a) Peningkatan peran serta organisasi kepemudaan dalam pembangunan; (b) peningkatan pembinaan karakter pemuda yang mandiri dan kreatif.

(15)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 II-15 perlindungan budaya lokal. Strategi kedua, peningkatan apresiasi masyarakat terhadap aspek kesejarahan, nilai-nilai tradisi, permusiuman, dan kepurbakalaan bagi pengembangan budaya daerah, dengan arah kebijakan terwujudnya jawa barat sebagai pusat budaya. Strategi ketiga, peningkatan perlindungan dan pengelolaan keragaman dan kekayaan budaya Jawa Barat; dengan arah kebijakan mengembangkan Pusat Gelar Karya Seni dan Budaya Berkelas Dunia untuk Berbagai Pentas Karya Seni. Strategi keempat, peningkatan pengelolaan dan pengakuan atas Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dalam bidang seni dan budaya dengan arah kebijakan meningkatnya perlindungan seni dan budaya daerah. Strategi kelima, peningkatan apresiasi seni dan budaya daerah di kalangan pemerintah, masyarakat dan swasta dengan arah kebijakanterwujudnya Jawa Barat sebagai pusat kreasi bangsa.

3) Bidang Sosial melalui strategi pertama, mengurangi permasalahan sosial dan memberikan pelayanan sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan social (PMKS) dalam meningkatkan keberfungsian sosialnya, dengan arah kebijakan (a) meningkatkan rehabilitasi sosial, pemberdayaan social, jaminan sosial dan perlindungan sosial terhadap PMKS dan penghargaan kepada para Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia (PKRI)/Janda PKRI dan keluarga pahlawan serta terpeliharanya nilai-nilai keperintisan kepahlawanan, kejuangan dan kesetiakawan social; (b) Peningkatan kualitas dan kuantitas bantuan/jaminan sosial; Strategi kedua, meningkatkan peran dan fungsi potensi sumber kesejahteraan sosial (PSKS) dalam penanganan PMKS, dengan arah kebijakan pendayagunaan dan pemberdayaan PSKS dalam penanganan PMKS dan pembangunan kesejahteraan sosial.

4) Bidang Agama melalui strategi pertama, meningkatkan kerukunan antar agama dan pemahaman pengamalan agama dengan arah kebijakan meningkatkan kualitas kerukunan hidup baik inter umat beragama. Strategi kedua, meningkatkan peran lembaga-lembaga sosial keagamaan dan lembaga pendidikan keagamaan dalam pembangunan dengan arah kebijakan penguatan lembaga keagamaan.

2.3. Prioritas Daerah

(16)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 II-16 1. Common Goals 1 : Peningkatan Aksesibilitas dan Kualitas Pendidikan,

Kepemudaan serta kependudukan

a. Sasaran 1 : Menyelenggarakan Pendidikan Formal Dasar dan Menengah. 1) Kegiatan Tematik 1 : Jabar bebas putus jenjang sekolah,

Output:

a) Tersedianya Beasiswa siswa miskin untuk SMA/SMK,

b) Terwujudnya Wajar Dikdas 9 tahun dan Pendidikan Menengah Universal 12 tahun secara massal di Jawa Barat dengan dukungan skema pendanaan gratis bagi jenjang SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK/MA, c) Terlaksananya Pendidikan terjangkau bagi anak-anak buruh dan TKI,

Menyelenggarakan sertifikasi guru,

d) Terbangunnya 6000 - 9000 RKB negeri dan swasta serta asrama pesantren,

e) Tersedianya Beasiswa mahasiswa miskin dan berprestasi serta bantuan tugas akhir,

f) Tersedianya Beasiswa pendidikan untuk guru, pemuda, atlet berprestasi, tenaga medis dan teknisi, Terfasilitasinya Bantuan kesejahteraan guru, sukwan dan honorer,

h) Terfasilitasinya Bantuan dana bagi guru madrasah diniyah/penyuluh agama,

i) Terlaksananya Merehabilitasi gedung sekolah.

b. Sasaran 2 : Menyelenggarakan Pendidikan Non formal Paket A,B, dan C plus Kewirausahaan dan keaksaraan fungsional (KF)

2) Kegiatan Tematik 2 : Peningkatan pelayanan pendidikan non formal plus kewirausahaan dengan sasaran usia 15 tahun ke atas,

Output:

a) Terselenggaranya transformasi pendidikan non formal Paket B dan Paket C menjadi SMP-IPM dan SMK-IPM untuk penduduk usia 15 tahun keatas, b) Terlaksananya Pendidikan kewirausahaan,

c) Terlaksananya Pendidikan pola hidup berperilaku baik dan berkarakter, d) Tersedianya sarana transportasi sekolah di daerah terpencil,

e) Terlaksananya Pendidikan Keaksaraan Fungsional (KF), f) Terselenggaranya Pendidikan Kesetaraan Plus Kewirausahaan, g) Tersedianya Insentif bagi Tutor dan Tenaga Kependidikan, h) Pendidikan Kesetaraan di Daerah Terpencil.

(17)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 II-17 Output :

a) Terlaksananya Penyelenggaraan dan Pengembangan Sekolah Luar Biasa, b) Terlaksananya Pengembangan sekolah sekolah inklusi,

c) Terselenggaranya dan mengembangkan Sekolah Luar Biasa, d) Tersedianya sarana Pendidikan Luar Biasa yang memadai,

e) Terlaksananya Pengembangan Kurikulum Pendidikan Luar Biasa, Terlaksananya Advokasi dan Pembentukan Sekolah Dasar Inklusif Percontohan di Jawa Barat,

g) Terlaksananya Pengembangan Sekolah Dasar Inklusif di Jawa Barat. d. Sasaran 4 : Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi

4) Kegiatan Tematik 4 : Peningkatan Relevansi dan Kualitas Pendidikan Tinggi Output:

a) Terlaksananya Penegerian Perguruan Tinggi,

b) Terlaksananya Pembangunan kampus, sarana dan prasarana laboratorium,

c) Terlaksananya Penyelenggaraan kerjasama Kuliah Kerja Nyata tematik, Kerjasama penelitian dan studi,

d) Terlaksananya Pengembangan IPTEK dan seni untuk meningkatkan daya saing Jawa Barat,

e) Terfasilitasinya Kewirausahaan bagi mahasiswa semester akhir,

f) Tersedianya Beasiswa Perguruan Tinggi untuk mahasiswa sesuai kriteria, g) Terlaksananya Pengembangan kerjasama Perguruan Tinggi dengan

Perusahaan.

e. Sasaran 5 : Mengembangkan infrastruktur sarana dan prasarana Olahraga bertaraf internasional dan kepemudaan serta kependudukan

5) Kegiatan Tematik 5 : Pengembangan fasilitas pendidikan olahraga, kepemudaan dan pengelolaan kependudukan serta kependudukan

Output :

a) Terlaksananya Penyelenggaraan PORPROV Tahun 2014 dan PON XIX Tahun 2016,

b) Terlaksananya Pembangunan Plasa Terbuka untuk Kreatifitas dan Gelar Budaya di kabupaten/kota,

c) Terlaksananya Pembangunan stadion olahraga di kabupaten/kota,

d) Terfasilitasinya Pelayanan Pencegahan dan Pertolongan Korban Trafficking Pemberdayaan perempuan,

(18)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 II-18 2. Common Goals 2 : Peningkatan Kualitas Kesehatan

a. Sasaran 1 : Meningkatnya kuantitas dan kualitas sarana serta prasarana kesehatan pada Puskesmas dan RSUD

1) Kegiatan Tematik 1 : Peningkatan pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas, Puskesmas PONED dan pemenuhan Sumber Daya Kesehatan

Output :

a) Terfasilitasinya pembangunan PONED sebanyak 100 unit,

b) Terfasilitasinya Penyediaan dokter, bidan dan tenaga medis di Puskesmas dan RSUD,

c) Terfasilitasinya Penyediaan alat kesehatan,

d) Terfasilitasinya pelayanan kesehatan bagi PMKS dan masyarakat lanjut usia,

e) Terlaksananya Penanggulangan gizi buruk, Layanan kesehatan khusus di kawasan industri,

f) Terfasilitasinya Insentif bagi Dokter, Dokter Gigi dan Bidan PTT Provinsi Jawa Barat,

g) Terlaksananya Peningkatan kualitas sarana dan prasarana pelayanan kesehatan rumah sakit.

b. Sasaran 2 : Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Kesertaan dalam Program KB 2) Kegiatan Tematik 2 : Peningkatan Ketahanan Keluarga dan Program Keluarga

Berencana Output:

a) Tersusunnya rencana besar ketahanan keluarga dan keluarga berencana; b) Terlaksananya Penguatan Kelembagaan KB, meningkatnya peserta KB

aktif,

c) Tersusunnya Regulasi Terkait Kemitraan Dengan Fasilitas Kesehatan Swasta Dalam Pelayanan KB,

d) Terfasilitasinya Pelayanan Masyarakat Miskin Dengan Pelayanan KB Permanen,

e) Terlaksananya Peningkatan ekonomi Keluarga Pra Sejahtera dan KS I serta Pengembangan Bina Keluarga.

c. Sasaran 3 : Menurunnya angka kematian ibu dan angka kematian bayi

3) Kegiatan Tematik 3 : Pemenuhan pelayanan kesehatan dasar ibu dan anak Output:

(19)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 II-19 b) Terfasilitasinya Pelayanan Posyandu,

c) Terlaksananya Perlindungan pada ibu hamil, ibu nifas, bayi, anak dan masyarakat resiko tinggi,

d) Terfasilitasinya Rawat Keluarga Miskin pada Rumah Sakit di 4 Wilayah. d. Sasaran 4 : Terwujudnya sistem rujukan pelayanan kesehatan dan penunjang

4) Kegiatan Tematik 4 : Peningkatan Layanan Rumah Sakit Rujukan dan Rumah Sakit Jiwa

Output:

a) Terfasilitasinya pelayanan bagi penderita HIV/AIDS, TBC, Flu Burung, Narkoba, dan kesehatan jiwa,

b) Terlaksananya Pencegahan dan Penanggulangan TBC,

c) Terlaksananya Peningkatan dan Perluasan Fungsi RSP Provinsi, d) Terlaksananya Peningkatan pelayanan kesehatan jiwa.

e. Sasaran 5 : Meningkatnya Upaya Pencegahan, Pemberantasan, Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular serta Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

5) Kegiatan Tematik 5 : Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular serta Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Output :

a) Terlaksananya Peningkatan pelayanan bagi penderita penyakit Kusta, Filariasis dan penyakit andemik lainnya,

b) Terlaksananya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dan Tidak Menular,

c) Terfasilitasinya pelayanan Komunikasi, Informasi dan Edukasi PHBS, d) Terlaksananya Pencegahan dan Penanggulangan KLB Penyakit,

e) Terlaksananya Penyediaan Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan, f) Teroptimalisasinya Fungsi Rujuk an pelayanan kesehatan,

g) Terlaksananya Peningkatan upaya Promotif dan Preventif dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

f. Sasaran 6 : Menuju Universal Coverage JPKM

6) Kegiatan Tematik 6 : Pembiayaan kesehatan masyarakat Output:

a) Terlaksananya Penyelenggaraan integrasi jaminan pelayanan kesehatan multi pihak,

b) Terfasilitasinya Pengelolaan JPKM,

(20)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 II-20 d) Terfasilitasinya Subsidi premi masyarakat miskin 40 % oleh provinsi.

3. Common Goals 3 : Peningkatan Kualitas Perekonomian dan Daya Beli

Masyarakat

a. Sasaran 1 : Meningkatnya perluasan lapangan kerja, kesempatan berusaha dan peningkatan kemampuan tenaga kerja.

1) Kegiatan Tematik 1 : Peningkatan budaya masyarakat bekerja, perluasan lapangan kerja dan kesempatan berusaha UMKM serta pengurangan kemiskinan,

Output:

a) Terlaksananya Program Jabar Mengembara,

b) Terlaksananya penyelenggaraan koperasi, revitalisasi pasar tradisional, operasi pasar sembako,

c) Terlaksananya penyediaan lapangan kerja bagi penyandang cacat, d) Terlaksananya pemberdayaan ekonomi keluarga dan masyarakat lanjut

usia,

e) Terfasilitasinya bantuan perijinan UMKM,

f) Terlaksananya penyediaan tenaga kerja berbasis kompetensi, g) Terlaksananya penyediaan peluang usaha bagi UMKM.

b. Sasaran 2 : Meningkatnya perbaikan iklim usaha yang kondusif untuk mempertahankan dan menumbuhkan investasi

2) Kegiatan Tematik 2 : Perkuatan peran BUMD dalam pembangunan dan mewujudkan Jawa Barat sebagai tujuan investasi,

Output:

a) Terlaksananya peningkatan peran dan kinerja BUMD,

b) Terlaksananya dukungan infrastruktur transportasi di sentra industri manufaktur, sentra pertanian dan kawasan wisata,

c) Terfasilitasinya proses penanaman modal PMA/PMDN, d) Terfasilitasinya bantuan promosi produk unggulan daerah,

e) Terlaksananya pembangunan pusat gelar produk ekonomi unggulan di kabupaten/kota,

f) Terlaksananya pembangunan pusat pusat klaster perdagangan komoditi unggulan dan pusat logistik berbasis kewilayahan,

g) Terlaksananya peningkatan kualitas iklim usaha yang kondusif dan kepastian hukum bagi aktifitas dunia usaha di Jawa Barat,

(21)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 II-21 i) Terlaksananya peningkatan utilisasi kawasan industri di Jawa Barat, j) Terlaksananya realisasi kawasan ekonomi khusus.

c. Sasaran 3 : Meningkatnya peran kelembagaan keuangan perbankan dan non perbankan dalam memacu pertumbuhan ekonomi Jawa Barat

3) Kegiatan Tematik 3 : Pengembangan skema pembiayaan alternatif Output:

a) Terfasilitasinya bantuan permodalan melalui Kredit Cinta Rakyat (KCR), b) Terlaksananya pendukungan operasionalisasi lembaga penjamin kredit

Jawa Barat,

c) Terfasilitasinya pengelola lembaga keuangan non perbankan.

d. Sasaran 4 : Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Komoditas Unggulan Daerah yang Bernilai Tambah dan Berdaya Saing

4) Kegiatan Tematik 4 : Pengembangan agribisnis, forest bisnis, marine bisnis, agroindustri, dan industri manufaktur

Output:

a) Terlaksananya Industrialisasi perikanan Pansela dan Pantura, Pembangunan sentra agroindustri di perbatasan DKI Jakarta,

b) Terlaksananya Kerjasama/kemitraan/networking hulu hilir (supply chain) antar pelaku usaha.

e. Sasaran 5 : Meningkatnya industri kreatif dan penumbuhan wirausahawan muda kreatif

5) Kegiatan Tematik 5 : Pengembangan Industri Kreatif dan Wirausahawan Muda Kreatif

Output:

a) Terlaksananya pencetakan 20.000 wirausahawan baru,

b) Terlaksananya pembangunan pusat-pusat inkubator bisnis bagi pengusaha pemula, mahasiswa dan masyarakat,

c) Terlaksananya pendukungan pencetakan 400.000 serapan tenaga kerja baru,

d) Terlaksananya peningkatan gizi siswa SD dan balita melalui kemitraan dengan peternak sapi perah setempat,

(22)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 II-22 4. Common Goals 4 : Kemandirian Pangan dan Pengelolaan Lahan Pertanian

Berkelanjutan

a. Sasaran 1 : Meningkatnya Ketersediaan dan Kesinambungan Input Produksi Bahan Pangan

1) Kegiatan Tematik 1 : Jabar sebagai Sentra Produksi Benih/Bibit Nasional Output :

a) Terlaksananya Penyediaan benih ikan air tawar dan benih padi,

b) Terlaksananya Peningkatan produksi dan produktivitas agro input, melalui teknologi tepat guna,

c) Terlaksananya Pelestarian sumberdaya dan pemanfaatan potensi plasma nutfah,

d) Terlaksananya Pengendalian ketersediaan dan pasokan input/sarana produksi pertanian di wilayah Jawa Barat.

b. Sasaran 2 : Terwujudnya pengelolaan luas lahan pertanian berkelanjutan dan pengendalian stok pangan serta keanekaragaman bahan pangan pada sentra produksi

2) Kegiatan Tematik 2 : Perlindungan lahan pertanian berkelanjutan, Tercapainya 13 juta ton GKG dan swasembada protein hewani,

Output:

a) Terlaksananya Pengendalian alih fungsi lahan pertanian,

b) Terlaksananya Pendukungan Program Peningkatan Beras Nasional (P2BN) surplus 10 juta ton betas Tahun 2014,

c) Terwujudnya Pencetakan sawah Baru,

d) Terlaksananya Pengembangan fasilitas pusat perberasan Pantura,

e) Terlaksananya Pendukungan program swasembada daging (sapi, kambing, dan unggas),

f) Terlaksananya Peningkatan kemampuan penggerak dan penyuluh pertanian,

g) Terlaksananya Peningkatan produksi dan produktivitas padi,

h) Terlaksananya Peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana produksi pertanian tanaman pangan dan peternakan,

i) Terlaksananya Penguatan kelembagaan dan kompetensi SDM/pertanian dan peternakan,

(23)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 II-23 c. Sasaran 3 : Terkendalinya Tingkat Kerawanan Pangan dan Kecukupan Gizi

Masyarakat

3) Kegiatan Tematik 3 : Jawa Barat Bebas Rawan Pangan Output:

a) Terwujudnya Penurunan jumlah desa rawan pangan bersama kabupaten/kota,

b) Terlaksananya Penjaminan ketersediaan pangan pokok, bahan olahan pangan,

c) Terlaksananya Peningkatan penganekaragaman, konsumsi pangan yang beragam, bergizi, berimbang, aman dan halal,

d) Terlaksananya Pemanfaatan sistem resi gudang pada sentra produksi padi,

e) Terlaksananya Pengawasan keamanan pangan segar dan perdagangan bahan pangan berbahaya,

f) Terlaksananya Distribusi pangan masyarakat,

g) Terlaksananya Penyediaan cadangan pangan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.

d. Sasaran 4 : Meningkatnya Dukungan Infrastruktur di Sentra Produksi Pangan 4) Kegiatan Tematik 4 : Peningkatan Dukungan Infrastruktur (Jalan, Jembatan &

Irigasi) di Sentra Produksi Pangan Output:

a) Terlaksananya Peningkatan fungsi jaringan tingkat usaha tani dan jaringan irigasi desa;

b) Terlaksananya Peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur (jalan, jembatan dan irigasi) di kawasan produksi pangan

5. Common Goals 5 : Peningkatan Kinerja Aparatur dan Tata Kelola

Pemerintahan yang Melibatkan Komunitas

a. Sasaran 1 : Meningkatnya Kinerja Aparatur Dalam Mewujudkan Good Governance 1) Kegiatan Tematik 1 : Modernisasi Pemerintahan dan Profesionalisme Aparatur

untuk Mewujudkan Pemerintahan yang bersih dan akuntabel Output:

a) Terlaksananya Penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik dan pemerintahan yang bersih melalui peran Cyber System,

b) Terlaksananya Reformasi Birokrasi berkelas dunia,

(24)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 II-24 d) Terlaksananya Penerapan Sistem Manajemen Mum seluruh OPD/Biro

Provinsi Jawa Barat,

e) Terlaksananya Peningkatan kualitas SDM dan revitalisasi serta aktualisasi UPTD/UPTB/Instalasi,

f) Terlaksananya Penyelenggaraan Program 300 Doktor Research Assistant, g) Transparansi dan kemudahan dalam pelayanan perijinan,

h) Terlaksananya Jaminan kesejahteraan bagi aparatur Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

b. Sasaran 2: Meningkatnya Pelayanan data Informasi Kepada Masyarakat

2) Kegiatan Tematik 2: Peningkatan kualitas komunikasi organisasi dan komunikasi publik

Output:

a) Terlaksananya Peningkatan keterbukaan informasi publik, Pola kerja paperless office,

b) Terlaksananya Satu Data Pembangunan Jawa Barat, Mengembangkan Decision Support System (DSS) Km-0 Pro Poor,

c) Terlaksananya Sertifikasi organisasi kemasyarakatan,

d) Terlaksananya Penyelenggaraan koordinasi, komunikasi Informasi dan Kemitraan Media, dialog Interaktif masyarakat serta pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat dan Forum Komunikasi Media Tradisional dan Pekan Informasi Nasional.

c. Sasaran 3 : Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan politik, hukum, ketertiban dan keamanan masyarakat serta peran kelembagaan masyarakat dalam pembangunan

3) Kegiatan Tematik 3 : Penataan Sistem Hukum di Daerah Dan Penegakan Hukum

Output:

a) Terlaksananya Peningkatan peran masyarakat/institusi dalam penyusunan peraturan,

b) Terfasilitasinya proses administrasi penyelesaian daerah otonomi baru kabupaten di Jawa Barat,

c) Terlaksananya Peningkatan wawasan kebangsaan bagi masyarakat, d) Perlindungan dan bantuan hukum bagi TKI asal jawa Barat,

e) Tersusunnya Produk Hukum Yang Mengakomodasi Nilai-Nilai Agama, Kearifan Lokal Dan Nilai-Nilai Hidup Lainnya Yang Berkeadilan

(25)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 II-25 Daerah Yang Bersifat Penetapan (Beschikking) atau Pengaturan (Regeling).

d. Sasaran 4 : Meningkatnya harmonisasi pembangunan antar wilayah dan wilayah perbatasan

4) Kegiatan Tematik 4 : Kerjasama Program Pembangunan dan Pendanaan Multi Pihak

Output:

a) Terlaksananya Peningkatan kerjasama kemitraan strategis lintas provinsi, pemerintah pusat dan kabupaten/kota dan luar negeri,

b) Terlaksananya Peningkatan kualitas kerjasama komunikasi dan pendanaan pembangunan multi pihak,

c) Terlaksananya Reaktualisasi BKPP,

d) Terfasilitasinya Manajemen Pengembangan Metropolitan di Jawa Barat, e) Tersusunnya Kerjasama Pembangunan Wilayah Perbatasan,

f) Terwujudnya Pengembangan Kerjasama Pembangunan Ekonomi Regional antar Kab/Kota di Jabar.

e. Sasaran 5 : Meningkatnya kualitas perencanaan, pengendalian dan akuntabilitas pembangunan

5) Kegiatan Tematik 5 : Peningkatan Kualitas Perencanaan, Pengendalian dan Akuntabilitas Pembangunan serta pengelolaan asset dan keuangan

Output:

a) Terlaksananya Penerapan sistem RKPD JABAR Online,

b) Terlaksananya Penerapan prinsip Survey, Investigation, Land Acquisition, Contruction, Operation and Maintenance (SIDLACOM),

c) Terfasilitasinya pengembangan wilayah Jawa Barat bagian selatan dan wilayah Jawa Barat bagian utara;

d) Terlaksananya Pengelolaan barang milik daerah,

e) BUMD quick profit untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), f) Tersusunnya dan terfasilitasinya Perencanaan Yang Partisipatif dan

Akuntabel serta berbasis penelitian,

g) Terlaksananya Sinergitas perencanaan, pengendalian program dan pengelolaan administrasi keuangan.

f. Sasaran 6 : Meningkatnya kualitas Sarana dan Prasarana Pemerintahan 6) Kegiatan Tematik 6 : Peningkatan Sarana dan Prasarana Pemerintahan

Output:

(26)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 II-26 b) Terfasilitasinya Pendukungan pembangunan Pusat Pemerintahan

Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Pangandaran.

6. Common Goals 6 : Peningkatan Infrastruktur Wilayah

a. Sasaran 1 : Meningkatnya Efektivitas Pergerakan Orang, Barang dan Jasa di Pusat Kegiatan Ekonomi

1) Kegiatan Tematik 1: Penanganan kemacetan lalu lintas di Metropolitan Bodebek-Karpur dan Bandung Raya,

Output:

a) Terlaksananya pembangunan Bandung Infra Urban Toll Road (BIUTR) dan Tol Soroja,

b) Terlaksananya pembangunan Jalan lintas cepat Banjaran, Majalaya, Parakanmuncang,

c) Terlaksananya pembangunan fly over Kopo, Buah Batu, Cimareme, underpass Padalarang,

d) Terlaksananya peningkatan infrastruktur transportasi ke sentra industri, sentra pertanian dan wisata,

e) Terlaksananya pengembangan transportasi massal perkotaan di kawasan perbatasan Jabar-DKI Jakarta dan Kawasan Metropolitan Bandung Raya; b. Sasaran 2 : Tersedianya Infrastruktur Strategis Pendukung Pengembangan

Wilayah dan Kegiatan Ekonomi

2) Kegiatan Tematik 2 : Infrastruktur strategis di koridor Bandung-Cirebon, Cianjur-Sukabumi-Bogor, Jakarta-Cirebon, Bandung-Tasikmalaya serta Jabar Selatan,

Output :

a) Terlaksananya percepatan pembangunan Jalan Tol Cisumdawu, Tol Ciawi-Sukabumi-Padalarang,

b) Terlaksananya pembangunan Tol Cileunyi-Tasikmalaya (CITAS), c) Terlaksananya pembangunan jalan lintas cepat Kadungora-Leles,

d) Terlaksananya pembangunan jalan Poros Timur Puncak Sentul-Kota Bunga dan Simpang Sukamakmur Cariu,

e) Terlaksananya pembangunan Jalan Horisontal Poros Tengah Jonggol-Pangkalan-Purwakarta,

(27)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 II-27 g) Terlaksananya Pembangunan Jalur horisontal Tengah Selatan-Selatan

Jabar Selatan (Palabuhanratu — Kiaradua — Tanggeung — Cukul — Cikajang — Karangnunggal Banjar sari - Pangandaran),

h) Terlaksananya Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati dan Aerociy,

i) Terlaksananya Peningkatan dan pelebarkan jalan poros horisontal Jabar Selatan,

j) Terlaksananya Pembangunan Pelabuhan Laut Internasional Cilamaya, k) Terlaksananya Pengembangan Pelabuhan Laut Cirebon sebagai pintu

gerbang ekonomi Jawa Barat bagian timur,

l) Terlaksananya Pengembangan terminal angkutan umum regional terpadu dan modern,

m) Terlaksananya Penangandampak sosial dan lingkungan pembangunan Waduk Jatigede,

n) Terlaksananya Pengembangan dan memfungsikan Bandara Nusawiru; c. Sasaran 3 : Meningkatnya Kondisi Infrastruktur jalan dan perhubungan

3) Kegiatan Tematik 3 : Infrastruktur Jalan dan Perhubungan Output:

a) Terwujudnya kemantapan jalan provinsi diatas 95% dan jalan kabupaten/ kota diatas 75%,

b) Terlaksananya peningkatan fasilitas perhubungan (rambu, marka dan penerangan jalan umum)

d. Sasaran 4 : Meningkatnya Infrastruktur Sumber Daya Air dan Irigasi sebagai Penyedia Air Baku serta Pengendali Banjir dan Kekeringan

4) Kegiatan Tematik 4 : Infrastruktur sumber daya air dan irigasi strategis Output:

a) Terwujudnya kondisi baik jaringan irigasi diatas 70%;

b) Terlaksananya Perlindungan dan pengelolaan situ dan mata air;

c) Terfasilitasinya pembangunan Bendung Rengrang di Kabupaten Sumedang; Waduk Sadawarna, Waduk Kuningan, Waduk Matenggeng, dan Daerah Irigasi Leuwigoong

e. Sasaran 5 : Terwujudnya pengembangan Kawasan Industri Terpadu dan pengembangan infrastruktur permukiman dan perumahan

5) Kegiatan Tematik 5 : Kawasan Industri terpadu, infrastruktur permukiman dan perumahan.

(28)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 II-28 a) Terlaksananya pengembangan Zonasi pembangunan kawasan industri

terpadu,

b) Terlaksananya penataan dan pengendalian Kawasan Cepat Tumbuh, c) Terlaksananya pembangunan hunian vertikal di perkotaan,

d) Terlaksananya rehabilitasi minimal 20.000 Rumah Tidak Layak Huni per tahun bagi masyarakat miskin dan buruh,

e) Terlaksananya penataan kota layak anak dan lanjut usia serta penyandang cacat,

f) Terlaksananya peningkatan cakupan pelayanan air minum dan air limbah di metropolitan;

g) Terwujudnya konsistensi dalam pelaksanaan RTRW dan RDTR,

h) Tersusunnya dokumen perencanaan wilayah metropolitan, growth center, RTRW Kabupaten Pangandaran serta Kawasan Strategis Provinsi (KSP).

7. Common Goals 7 : Kemandirian Energi dan Kecukupan Air Baku

a. Sasaran 1 : Terwujudnya pengembangan energy baru terbarukan

1) Kegiatan Tematik 1 : Jabar Mandiri Energi Perdesaan untuk Listrik dan Bahan Bakar Kebutuhan Domestik

Output:

a) Terlaksananya peningkatan rasio elektrifikasi rumah tangga, b) Terlaksananya pengembangan energy baru dan terbarukan,

c) Terlaksananya pengembangan desa mandiri energi berbasis potensi lokal,

d) Terlaksananya peningkatan kerjasama pengembangan teknologi di bidang energi terbarukan

b. Sasaran 2 : Terwujudnya Pengembangan Penyediaan Air Baku

2) Kegiatan Tematik 2 : Pemenuhan kecukupan air baku dan pembangunan Infrastruktur air bersih perkotaan dan perdesaan di Jawa Barat.

Output:

a) Terlaksananya Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Metropolitan Bandung Raya, Metropolitan Cirebon, Metropolitan Bodebek-Karpur dan wilayah rawan air,

(29)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 II-29 8. Common Goals 8 : Penanganan Bencana dan Pengendalian Lingkungan

Hidup

a. Sasaran 1 : Meningkatnya Efektivitas Mitigasi dan Percepatan Penanganan Bencana

1) Kegiatan Tematik 1 : Penanganan Bencana Longsor dan Banjir Output:

a) Terlaksananya Pengendalian pemanfaatan ruang kawasan Bodebekpunjur dan Kawasan Bandung Utara,

b) Terlaksananya peningkatan manajemen air untuk penanganan banjir dan kekeringan,

c) Terlaksananya percepatan penanganan korban bencana alam,

d) Terlaksananya peningkatan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap bencana dengan bantuan early warning system kebencanaan; b. Sasaran 2 : Meningkatnya Luas dan Fungsi Kawasan Lindung serta Berkurangnya

Luasan Lahan Kritis

2) Kegiatan Tematik 2 : Konservasi dan Rehabilitasi Kawasan Lindung 45% Output:

a) Terlaksananya Gerakan Rehabilitasi Lahan Kritis (GRLK) dan Gerakan Rehabilitasi Lahan (Gerhan),

b) Terlaksananya penerapan pola hidup Green Province, c) Terlaksananya Penyediaan Lahan untuk Konservasi,

d) Terlaksananya kolaborasi penanganan konservasi non struktur DAS Citarum, Cimanuk, Ciliwung dan Citanduy,

e) Terlaksananya peningkatan luas area Ruang Terbuka Hijau (RTH) c. Sasaran 3 : Meningkatnya Kualitas Air dan Pengelolaan Per sampahan

3) Kegiatan Tematik 3 : Pengendalian Pencemaran Limbah Industri, Limbah Domestik Dan Pengelolaan Sampah Regional

Output:

a) Terlaksananya penanganan secara terpadu pencemaran limbah industri di Rancaekek, Trusmi, Dukupuntang dan Sukaregang,

b) Terlaksananya Pembangunan TPPAS Regional Legoknangka, Nambo, serta TPPAS Regional kewilayahan,

(30)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 II-30 9. Common Goals 9 : Pembangunan Perdesaan

a. Sasaran 1 : Meningkatnya peran Aparat Desa dalam pembangunan dan peran kelembagaan tingkat desa

1) Kegiatan Tematik 1 : Pembangunan perdesaan dengan menerapkan prinsip desa membangun dan Bakti Bina Lingkungan (BBL) Pemprov Jabar,

Output:

a) Terlaksananya Pembangunan/ Peningkatan infrastruktur dasar perdesaan serta Penumbuhan BUMDES,

b) Terlaksananya Pendukungan program PNPM Membangun Desa Mandiri, c) Terlaksananya Revitalisasi Posyandu multifungsi (50.000 — 60.000 unit)

dan insentif kader posyandu,

d) Terlaksananya Bakti Bina Lingkungan (BBL) di sekitar kantor Pemprov di Jawa Barat.

b. Sasaran 2 : Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintahan desa

2) Kegiatan Tematik 2 : Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintah Desa Output:

a) Terlaksananya Pembangunan dan peningkatan infrastruktur dasar pemerintahan desa,

b) Terlaksananya Peningkatan kesejahteraan aparatur desa. c) Terlaksananya Peningkatan Kinerja/Kapasitas Pemerintahan

10. Common Goals 10 : Pengembangan Budaya Lokal dan Destinasi Wisata

a. Sasaran 1 : Mengembangkan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal

1) Kegiatan Tematik 1 : Pelestarian Seni Budaya Tradisional Dan Benda Cagar Budaya di Jawa Barat

Output:

a) Terwujudnya Jawa Barat sebagai pusat kreasi budaya bangsa, Perolehan Hak Paten atas Seni dan Budaya Jawa Barat,

b) Terlaksananya Pendukungan untuk Keraton Sultan Kasepuhan, Sultan Kanoman, Sultan Kacirebonan, Keraton Sumedang Larang, Revitalisasi Budaya Jawa Barat yang hampir punch,

c) Terlaksananya Penguatan peran tokoh agama dan tokoh masyarakat, Perlindungan budaya dan Bahasa daerah

(31)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 II-31 e) Termanfaatkannya Nilai-Nilai Kearifan Budaya Lokal Dalam Mendukung

Proses Pembangunan Jawa Barat.

b. Sasaran 2 : Mengembangkan Kreativitas Seni dan Budaya Lokal

2) Kegiatan Tematik 2 : Gelar karya dan Kreativitas Seni Budaya Jawa Barat Output:

a) Terlaksananya Revitalisasi Gedung Kesenian Bertaraf Internasional; b) Terlaksananya Apresiasi seni, pembinaan dan pengembangan seni

budaya daerah,

c) Terwujudnya Kemandirian Seniman Tradisional. c. Sasaran 3 : Meningkatnya kepariwisataan di Jawa Barat

3) Kegiatan Tematik 3 : Pengembangan Destinasi Wisata Output:

a) Terlaksananya Pembangunan pusat seni dan budaya di kabupaten/kota, b) Terlaksananya Pengembangan Situs Gunung Padang, Goa Pawon, Situs

Candi Bojong Menje, Candi Cangkuang,

c) Terlaksananya Penataan sistem dan objek wisata pada koridor Jabar Selatan (Barat-Timur), Koridor Bandung - Pangalengan - Rancabuaya, Koridor Bogor — Puncak — Cianjur - Bandung, Koridor Bandung — Sumedang — Majalengka — Cirebon - Kuningan;

d) Terlaksananya Pengembangan agrowisata Rancabuaya, Pembangunan kawasan Meeting Events,Conventions and Exhibitions (MECE) berskala internasional pada koridor Bandung - Kertajati dan kawasan Metropolitan serta ikonisasi Jawa Barat sebagai Destinasi Wisata Dunia.

Kegiatan yang menjadi pendukung bagi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pemenuhan belanja tetap dan mengikat OPD, serta kegiatan yang bersifat sektoral atau rintisan adalah Non-Common Goals (Differential Goals).

2.4. Janji Gubernur

Berikut adalah janji Gubernur Jawa Barat masa jabatan 2013 – 2018 : 1. Pendidikan gratis SD, SLTP dan SLTA di seluruh Jawa Barat.

2. Beasiswa pendidikan untuk pemuda, tenaga medis, serta keluarga atlit berprestasi dan guru.

3. Revitalisasi posyandu dan dana operasional kader posyandu.

(32)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 II-32 5. Alokasi 4 triliyun untuk infrastruktur desa dan perdesaan.

6. Rehabilitasi 100.000 rumah rakyat miskin.

7. Pembangunan pusat seni dan budaya Jawa Barat di Kabupaten/Kota. 8. Pembangunan gelanggang olahraga di Kabupaten/Kota.

2.5. Prioritas Kewilayahan

Rencana Program dan Kegiatan Tematik Kewilayahan merupakan rencana pembangunan yang didasarkan pada keberadaan potensi unggulan di setiap Wilayah Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan (WKPP) Jawa Barat, dengan perincian sebagai berikut :

1. Kegiatan Tematik Kewilayahan di WKPP- I Bogor :

a. Integrasi sentra pengembalaan ternak sapi potong dan domba di Kabupaten Cianjur dan Kabupaten/Kota Sukabumi, yang diarahkan pada tersedianya kawasan pengembangan ternak terpadu (sapi dan domba) di Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Sukabumi;

b. Pengembangan destinasi wisata Bogor, Puncak, Sukabumi dan Cianjur, yang diarahkan pada tertatanya daerah tujuan wisata unggulan berbasis wisata alam (Gunung Padang di Kabupaten Cianjur, Palabuhanratu/Cimaja di Kabupaten Sukabumi dan Puncak di Kabupaten Bogor);

c. Pengembangan aktivitas ekonomi berbasis agribisnis, bisnis kelautan dan pertambangan dengan memperhatikan daya dukung lingkungan dalam rangka perintisan Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Palabuhanratu, yang diarahkan pada : 1) Tersedianya sarana dan prasarana pelabuhan ikan di Palabuhanratu dan

Cisolok;

2) Rencana peningkatan jalan lintas selatan Jawa Barat menjadi jalan nasional; 3) Terbangunnya terminal Tipe A di Kota Sukabumi;

4) Terbangunnya Terminal Tipe B di Palabuhanratu.

d. Pusat pengembangan benih ikan air tawar dan ikan hias untuk memenuhi pasar regional dan internasional, yang diarahkan dengan tersedianya benih ikan air tawar dan ikan hias berkualitas sesuai permintaan pasar regional maupun internasional;

(33)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 II-33 2. Kegiatan Tematik Kewilayahan di WKPP- II Purwakarta :

a. Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Industri (KEKI) Karawang-Bekasi, yang diarahkan dengan diusulkannya penetapan kawasan industri yang akan diarahkan menjadi KEKI Karawang-Bekasi;

b. Pengembangan industri manufaktur, yang diarahkan pada tersedianya rencana pengembangan klaster industri komponen otomotif di Kabupaten Bekasi;

c. Pengembangan industri perberasan, yang diarahkan pada terbangunnya Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) 10 Gapoktan per Kabupaten; d. Pengembangan perikanan budidaya ikan air tawar dan air payau serta mangrove,

yang diarahkan dengan :

1) Meningkatkan produktivitas, produksi dan ragam/macam usaha perikanan (Kota Bekasi-ikan hias, Kabupaten Karawang, Kabupaten Subang).

2) Terehabilitasinya ekosistem pantai dan muara melalui penataan kawasan mangrove, tata letak lahan pertambakan serta jaringan infrastruktur tambak (irigasi dan jalan produksi distribusi) di Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Subang.

e. Pengembangan wisata sejarah dan wisata pilgrimage (ziarah), dengan ruang lingkup: Optimalisasi pemanfaatan potensi-potensi Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) sejarah dan wisata ziarah, melalui upaya destinasi dan promosi wisata yang melibatkan perekonomian masyarakat setempat.

3. Kegiatan Tematik Kewilayahan di WKPP- III Cirebon :

a. Pengembangan agribisnis mangga, yang diarahkan pada meningkatnya produksi dan industri pengolahan mangga;

b. Pengembangan sistem perdagangan komoditas beras dan palawija, yang diarahkan pada tersedianya system resi gudang komoditi beras, jagung dan kedelai;

c. Pengembangan destinasi wisata pilgrimage (ziarah) dan cagar budaya, yang diarahkan pada tertatanya destinasi wisata berbasis wisata pilgrimage (ziarah) dan cagar budaya;

d. Pengembangan Taman Hutan Raya Ciremai (Kebun Raya Kuningan) dan Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Taman Nasional Gunung Ciremai yang diarahkan pada terbangunnya infrastruktur pendukung dan koleksi tumbuhan yang tertata serta diversifikasi usaha masyarakat sekitar hutan;

(34)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 II-34 4. Kegiatan Tematik Kewilayahan di WKPP-IV Priangan:

a. Pusat pengembangan pendidikan dan riset, yang diarahkan pada :

1) Tersusunnya rencana tata ruang Kawasan Strategis Provinsi (KSP) Jatinangor melalui pengembangan kawasan pendidikan dan riset terpadu; 2) Tersedianya sarana dan prasarana kawasan pendidikan terpadu Jatinagor

yang mengacu pada master plan selaras dengan pengembangan kawasan perdagangan dan pemukiman di sekitarnya.

b. Integrasi pengembangan agribisnis jagung dan ternak unggas, budidaya ikan dan kelautan di Kabupaten Ciamis, Kabupaten/Kota Tasikmalaya, dan Kabupaten Bandung Barat; pengembangan ternak sapi perah di Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Sumedang dan Garut; serta pengembangan domba Garut di Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung Barat, yang diarahkan pada :

1) Terbentuknya sentra pemurnian bibit domba Garut; 2) Terkoneksinya klaster jagung dan ayam;

3) Meningkatnya sentra-sentra benih untuk gurame; 4) Tersedianya kecukupan pakan ternak;

5) Terwujudnya multiaktivitas agribisnis (jagung dan unggas); 6) Tersedianya pabrik pakan ternak sapi potong di Kabupaten Garut; 7) Meningkatnya kelompok peternak domba di Kabupaten Garut.

c. Pengembangan produksi sayuran dan tanaman hias di Kabupaten Bandung, Bandung Barat dan Kota Cimahi, yang diarahkan pada tersedianya bibit sayuran dan tanaman hias yang berkualitas unggul;

d. Pengembangan jasa perdagangan dan industri kreatif di Kota Bandung, Cimahi, Tasikmalaya dan Kabupaten Bandung Barat, yang diarahkan pada tersusunnya rencana aksi pengembangan ekonomi kreatif Kota Bandung, Kota Cimahi dan Kota Tasikmalaya;

e. Pengembangan aktivitas ekonomi melalui destinasi wisata internasional, agribisnis dan bisnis kelautan dalam rangka perintisan Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Pangandaran yang diarahkan pada :

1) Tersusunnya master plan dan pengembangan Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) Pangandaran dan zoning kawasan pesisir;

2) Optimalisasi fungsi Bandara Nusa Wiru di Kabupaten Ciamis; 3) Peningkatan jalur jalan poros Cirebon-Cikijing-Ciamis-Pangandaran; 4) Pengembangan terminal Tipe B di Pangandaran.

(35)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 II-35 untuk mengaktualisasi peran Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan (BKPP) dalam perkuatan realisasi kerjasama pelaksanaan 20 kegiatan tematik kewilayahan, yaitu :

WKPP I (BOGOR), yaitu : Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi, Kabupaten Cianjur, dan Kota Depok, dengan prioritas pembangunan sebagai berikut: (1) integrasi sentra penggembalaan ternak sapi potong dan domba di Kabupaten Cianjur dan Kabupaten/Kota Sukabumi, (2) pengembangan destinasi wisata Bogor, Puncak, Sukabumi dan Cianjur, (3) pengembangan aktivitas ekonomi berbasis agribisnis, bisnis kelautan dan pertambangan dalam rangka perintisan PKN Palabuhanratu, (4) pusat pengembangan benih ikan air tawar dan ikan hias untuk memenuhi pasar regional dan internasional, dan (5) pengembangan sistem agribisnis beras berkualitas (varietas pandan wangi).

WKPP II (PURWAKARTA), yaitu : Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Karawang, Kabupaten Subang, Kabupaten Bekasi, dan Kota Bekasi, dengan prioritas pembangunan sebagai berikut : (1) pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Industri Karawang-Bekasi,

(2) pengembangan industri manufaktur, (3) pengembangan industri perberasan, (4) pengembangan perikanan budidaya ikan air tawar dan air payau serta mangrove, (5) pengembangan wisata sejarah dan wisata pilgrimage (ziarah).

WKPP III (CIREBON), yaitu : Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Kuningan dengan prioritas pembangunan sebagai berikut: (1) pengembangan agribisnis mangga dan industrialisasi

perikanan, (2) pengembangan sistem perdagangan komoditi beras dan palawija, (3) pengembangan destinasi wisata pilgrimage (ziarah) dan cagar budaya, (4) pengembangan Taman Hutan Raya Ciremai dengan fokus Kebun Raya Kuningan, dan

(5) pengembangan batik, industri makanan dan minuman olahan.

Gambar

Tabel 2.1.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan menggunakan framework COBIT 4.1 untuk mengetahui maturity level pada empat proses TI yaitu PO3 (Menentukan Arahan Teknologi), AI5 (Pengadaan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab terjadinya tindak pidana perjudian di wilayah Hukum Polres Kota Bukittinggi dan Payakumbuh bukan hanya mereka yang

Kewenangan secara khusus dapat dilihat pada Pasal 32 Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 Tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah yang berbunyi:

Pakaian adat batak karo untuk laki-laki menggunakan uis nipes beka buluh atau kain sebagai penutup kepala, sertali rumah-rumah atu hiasan leher, sertali rumah- rumah

Dalam pandangan Sabda Raja ini merupakan strategi Sultan untuk menobatkan putri sulungnya itu menjadi pewaris tahta, mengingat Sultan Sadar bahwa calon penggantinya

Bila satu pa- sangan suami istri terancam bercerai, segala usaha harus dibuat oleh pasangan itu dan oleh anggota jemaat atau keluarga yang menggembalakan mereka untuk men-

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat- Nya akhirnya dapat terselesaikan skripsi yang berjudul “Leadership Branding Pada Generasi

Berdasarkan Berdasarkan hasil pengujian pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut: Berdasarkan hasil uji t, laba akuntansi dan arus kas investasi