12
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Penggunaan barang dengan bahan dasar plastik sudah tidak asing lagi bagi masyarakat
kebanyakan. Baik untuk alat rumah tangga, alat elektronik bahkan bahan pembungkus
makanan dan minuman. Sebagian besar dari limbah plastik yang ada merupakan limbah
plastik dari jenis plastik polyethylene. Polyethylene dihasilkan dari proses polimerisasi
molekul-molekul gas ethylene secara bersama-sama membentuk rangkaian panjang molekul
sampai menjadi bentuk plastik (polimer). Dalam penelitian ini digunakan jenis plastik PET
(polyethylene terephthalate). Jenis plastik PET ini biasanya digunakan sebagai kemasan
minuman ataupun bungkus makanan. Kemasan plastik PET setelah isinya dikonsumsi
biasanya langsung dibuang. Pada hakikatnya penggunaan plastik PET ini adalah satu kali
pakai, kemudian didaur ulang kembali menjadi produk plastik daur ulang lainnya. Tetapi pada
kenyataannya plastik ini justru dipakai kembali oleh masyarakat baik untuk mengemas
makanan dan minuman ataupun kegunaan yang lain. Bahan berbahaya yang terkandung di
dalam plastik PET tersebut seiring waktu dapat bercampur dengan makanan atau minuman
yang dikemas di dalamnya sehingga dapat berbahaya untuk pemakai atau pengguna produk
daur ulang tersebut.
Penggunaan plastik yang terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu,
menyebabkan jumlah limbah plastik pun ikut terus meningkat. Sifat plastik yang
non-biodegradable (sulit diuraikan) menyebabkan plastik membutuhkan waktu ratusan tahun agar
dapat terurai secara sempurna. Kebanyakan dari kita menghilangkan limbah plastik ini dengan
cara membakar. Padahal dengan membakar limbah plastik akan melepaskan berbagai zat-zat
13
yang berbahaya bagi lingkungan. Maka dari itu diperlukan penanggulangan limbah plastik
yang lebih efisien. Salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan limbah plastik menjadi
suatu material yang berguna. Termasuk memanfaatkan limbah plastik menjadi agregat buatan
dalam campuran beton ringan. Limbah plastik PET dapat difungsikan dalam bidang
konstruksi. Dalam penelitian ini limbah PET digunakan sebagai pengganti bahan agregat
kasar kerikil yang biasanya digunakan untuk campuran beton, dalam penelitian ini adalah
campuran beton ringan. Berat limbah PET yang telah diolah menjadi agregat dapat mencapai
68,88 % lebih ringan dibandingkan kerikil biasa pada volume yang sama
(Casanova-del-Angel, 2012). Zebua (2015) mendapatkan nilai kuat tekan maksimum untuk beton ringan
beragregat plastik PET sebesar 16,57 MPa.
Pada penelitian ini juga digunakan bahan tambahan pada campuran beton. Bahan
tambahan yang digunakan adalah foaming agent yang mana dapat memperingan campuran
beton.
Diharapkan dari penelitian ini dapat berguna untuk menjadi salah satu alternatif dalam
perkembangan dunia konstruksi, juga dapat membantu dalam hal pengolahan limbah plastik
PET.
1.2.
Rumusan Masalah
Dengan banyaknya limbah plastik PET yang tidak terurai, maka peneliti dapat
merumuskan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini meliputi :
a. Pengolahan limbah plastik PET menjadi agregat untuk campuran beton ringan.
b. Metode pencampuran bahan aditif foaming agent ke dalam campuran.
c. Kinerja dari campuran beton ringan dengan agregat limbah PET.
14
1.3.
Tujuan Penelitian
Dengan dilakukannya penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui cara pengolahan limbah PET menjadi agregat campuran beton
ringan.
b. Untuk mengetahui cara pencampuran bahan aditif foaming agent ke dalam campuran
beton ringan.
c. Untuk mengetahui kinerja dari beton ringan dengan agregat limbah PET.
1.4.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
a. Untuk membuat beton ringan yang dapat berfungsi sebagai beton struktural
b. Memberikan altrernatif pengolahan limbah plastik, khususnya plastik PET.
c. Memberikan informasi tentang alternatif beton ringan kepada pelaku industri
konstruksi dan masyarakat
d. Menjadi referensi dalam pertimbangan desain beton ringan struktural.
1.5.
Pembatasan Masalah
Peneliti menentukan batasan dan ruang lingkup dalam penelitian ini yaitu :
a. Benda uji menggunakan silinder berukuran 150 x 300 mm.
b. Semen yang digunakan adalah semen Portland tipe I.
c. Agregat yang digunakan adalah limbah plastik PET.
d. Bahan tambahan yang digunakan adalah foaming agent Mastercell 20 dari BASF
e. Pengujian sampel dilakukan pada umur 28 hari.
f. Kuat tekan yang direncanakan adalah 17 MPa.
g. Mix Design menggunakan metode SNI 03-3449-2002.