1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia, dikenal lebih dari 20.000 jenis tumbuhan obat, banyak jenis tumbuhan yang telah terdata dan baru sekitar 300 jenis yang sudah dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional (Hariana, 2010). Pengobatan secara medis yang semakin mahal, adanya efek samping untuk pemakaian obat kimiawi jangka panjang, maupun kesembuhan melalui cara medis yang tidak 100% khususnya untuk penyakit kronis. Pengobatan tradisional dengan tumbuhan obat telah lama dipergunakan oleh nenek moyang. Dampak kesembuhannya memang lebih lambat dibandingkan pengobatan secara medis (Hariana, 2005).
Salah satu tumbuhan obat yang dapat dimanfaatkan untuk pengobatan adalah Gulma Siam (Chromolaena odorata (L.) King & H. E. Robins, merupakan tumbuhan dari famili Asteraceae. Daun Gulma Siam mengandung minyak essensial β-kariopilen, germakren D, bisiklogermakren, geigeren, (Z)-β-farnesen, α-pinen, β-pinen, β-kariopilen, pregeijeren dan juga mengandung beberapa
senyawa utama seperti fenol, tanin, steroid, saponin, flavonoid dan alkaloid (Prajitno dan Suprayitno, 2013; Felicien, dkk., 2012). Senyawa saponin, flavonoid dan steroid/triterpenoid merupakan senyawa kimia yang memiliki potensi sebagai antibakteri dan antivirus (Robinson, 1995).
Berbagai jenis penyakit yang menyerang tubuh manusia adalah disebabkan oleh bakteri, antara lain penyakit diare dan disentri yang banyak diderita oleh masyarakat Indonesia. Penyakit diare disebabkan oleh banyak faktor, salah satu penyebabnya adalah bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus
2
aureus yang bersifat patogen. Escherichia coli merupakan bakteri Gram Negatif yang terdapat dalam saluran cerna sebagai flora normal (Jawetz, dkk., 2001) yang menyebabkan disentri dan diare (Atindehou, 2013), sedangkan Staphylococcus aureus merupakan bakteri Gram Positif yang dapat menyebabkan infeksi kulit pada luka, bisul dan infeksi selaput lendir (Dzen, dkk., 2003).
Masyarakat Toba Samosir umumnya menggunakan daun Gulma Siam sebagai obat luka dengan cara meremas daun di tangan lalu ditempel pada kulit yang terkena luka, dapat juga digunakan untuk obat diare dengan cara merebusnya dan air rebusannya diminum. Daun Gulma Siam (Chromolaena odorata (L.) King & H. E. Robins) merupakan salah satu tumbuhan yang dipercaya dapat digunakan sebagai obat luka, obat batuk, untuk menangangi penyakit kulit. Tumbuhan ini digunakan di Afrika Barat sebagai obat tradisional penyembuh luka, antiseptik lokal, pembasmi serangga, anti mikroba dan anti jamur (Prabhu dan Subban, 2012).
Pemilihan bakteri Escherichia coli karena merupakan bakteri Gram Negatif (-) yang dapat menyebabkan penyakit diare dan Staphylococcus aureus
yang merupakan bakteri Gram Positif (+) yang dapat menyebabkan infeksi luka (Atindehou, 2013; Dzen, dkk., 2003).
Menurut penelitian Fiari Hera (2015) mengenai uji aktivitas antibakteri sediaan gel ekstrak etanol Gulma Siam, ekstrak etanol daun Gulma Siam konsentrasi 100 mg/mL efektif menghambat pertumbuhan bakteri. Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti ingin membandingkan efektivitas ektrak berdasarkan
kepolaran pelarut dengan melakukan uji aktivitas antibakteri dari ekstrak
n-heksana dan etilasetat daun Gulma Siam (Chromolaena odorata) terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus.
3 1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah :
a. apakah karakteristik simplisia daun Gulma Siam (Chromolaena odorata (L.) King & H. E. Robins) dapat diketahui ?
b. apakah ekstrak n-heksana dan etilasetat daun Gulma Siam (Chromolaena odorata (L.) King & H. E. Robins) mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus ?
1.3 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis pada penelitian ini adalah :
a. karakterisasi simplisia daun Gulma Siam (Chromolaena odorata (L.) King & H. E. Robins) dapat diketahui.
b. ekstrak n-heksana dan etilasetat daun Gulma Siam mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus.
1.4Tujuan Penelitian
Berdasarkan hipotesis di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : a. untuk mengetahui karakteristik simplisia daun Gulma Siam.
b. untuk menguji aktivitas antibakteri ekstrak n-heksana dan etilasetat daun Gulma Siam (Chromolaena odorata (L.) King & H. E. Robins) terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus.
4 1.5Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah tentang khasiat antibakteri ekstrak n-heksana dan etilasetat daun Gulma Siam (Chromolaena odorata (L.) King & H. E. Robins) terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus.