• Tidak ada hasil yang ditemukan

Erosi gigi akibat udara yang mengandung asam baterai pada pekerja pabrik baterai Yuasa di Sungai Petani Kedah Malaysia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Erosi gigi akibat udara yang mengandung asam baterai pada pekerja pabrik baterai Yuasa di Sungai Petani Kedah Malaysia."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Erosi Gigi

Erosi gigi adalah suatu proses kronis kehilangan jaringan keras gigi yang disebabkan proses kimiawi zat asam yang tidak melibatkan bakteri. Semua zat asam, baik zat asam intrinsik maupun ekstrinsik mampu mendemineralisasi enamel gigi dengan menghasilkan suatu pH yang lebih rendah dari pH kritis pada enamel gigi. Mineral gigi akan larut pada waktu gigi berkontak dengan senyawa yang bersifat asam dan menyebabkan lesi erosi.

Erosi gigi harus dibedakan dengan karies gigi walaupun keduanya mempunyai kesamaan yaitu terjadi demineralisasi pada jaringan keras gigi akibat asam. Erosi dan karies gigi sama-sama dari asam yang merupakan hasil fermentasi karbohidrat sisa-sisa makanan oleh bakteri dalam tubuh tetapi erosi gigi terjadi karena proses kimia tanpa melibatkan bakteri, hal ini berbeda dengan karies gigi.

9

9

2.2 Faktor Risiko

Ada beberapa faktor risiko terjadinya erosi gigi, antara lain adalah faktor kimia, faktor biologis dan perilaku. Faktor-faktor tersebut sangat penting dan membantu dalam menjelaskan mengapa erosi gigi dapat terjadi.

a. Faktor Kimia

(2)

Nilai pH, kandungan kalsium, fosfat dan flour pada minuman atau makanan adalah faktor penting yang mempengaruhi terjadinya erosi. Kandungan tersebut menentukan tingkat kejenuhan pada mineral gigi yang menyebabkan penguraian mineral gigi. Tingkat kejenuhan yang rendah pada enamel dan dentin akan menyebabkan demineralisasi awal pada permukaan yang diikuti dengan kenaikan pH lokal dan peningkatan kandungan mineral pada cairan di sekitar permukaan gigi.

Semakin besar kapasitas buffering pada makanan atau minuman asam, semakin lama pula waktu yang diperlukan saliva untuk menetralkan asam. Kapasitas buffer suatu larutan memiliki efek yang berbeda saat larutan berkontak lebih lama pada permukaan gigi dan tidak digantikan oleh saliva. Kapasitas buffer makanan atau minuman yang lebih tinggi akan mempercepatkan proses penguraian. Hal ini disebabkan karena semakin banyak ion-ion mineral dari gigi yang dibutuhkan agar zat asam tidak menyebabkan proses demineralisasi lebih jauh.

10

b. Faktor Biologi

10

Faktor biologi yang terkait dengan erosi gigi meliputi sifat dan karakteristik saliva, pelikel gigi, struktur gigi dan jaringan lunak di sekitarnya. Interaksi faktor-faktor tersebut dengan agen penyebab erosi dan aspek perilaku, sejalan dengan waktu dapat mempengaruhi perkembangan atau terhambatnya proses erosi gigi.

Saliva merupakan faktor biologi yang paling penting yang dapat mempengaruhi terhambatnya proses erosi gigi karena kemampuaanya secara langsung membasahi, membersihkan, menetralkan dan buffer zat asam. Saliva juga berperan membentuk membran protektif dan mengurangi demineralisasi serta meningkatkan remineralisasi dengan adanya kalsium, fosfat, dan flour yang terkandung di dalamnya.

11

Peran penting lainnya dari saliva terkait dengan pembentukan pelikel. Pelikel adalah lapisan tipis protein yang dibentuk saliva. Pelikel melindungi gigi terhadap erosi dengan cara bertindak sebagai membran penghalang proses difusi yang mencegah kontak langsung asam dengan permukaan gigi serta mengurangi banyaknya jumlah hidroksi apatit yang larut karena asam.

11

(3)

c. Faktor Perilaku

Faktor perilaku yang berperan penting dalam perkembangan erosi gigi meliputi kebiasaan saat makan dan minum, gaya hidup sehat dan tidak sehat serta kebiasaan menjaga kesehatan rongga mulut.

Erosi gigi dikaitkan dengan frekuensi dan cara makan atau minum. Cara makanan dan minuman asam masuk ke dalam mulut mempengaruhi lama kontak zat penyebab erosi dengan gigi. Misalnya kebiasaan mengulum minuman akan menurunkan pH pada permukaan gigi sehingga meningkatkan risiko terjadinya erosi.

12

Gaya hidup juga dapat menyebabkan erosi gigi. Gaya hidup meliputi olah raga yang teratur dan diet buah-buahan dan sayur-sayuran, misalnya pada diet

laktovegetarian. Olah raga meningkatkan kehilangan cairan tubuh yang dapat

menyebabkan dehidrasi dan penurunan aliran saliva. 12

Gaya hidup yang tidak sehat juga dikaitkan dengan erosi gigi. Pencandu alkohol berisiko terhadap erosi gigi. Konsumsi minuman beralkohol tinggi dapat menyebabkan erosi gigi tidak hanya karena kandungan zat asamnya tapi juga sebagai hasil dari kondisi lainnya seperti refluks gastroesofageal, sering muntah dan perubahan saliva.

12

12

2.3 Faktor Etiologi

Erosi gigi merupakan suatu proses kehilangan jaringan keras gigi yang disebabkan oleh berkontaknya gigi dengan zat asam. Zat asam ini dapat berasal dari dalam tubuh (intrinsik) dan dari luar tubuh (ekstrinsik).13-15

2.3.1 Faktor Intrinsik

(4)

Penyakit GERD merupakan suatu penyakit kronis yang disebabkan oleh asam lambung yang lewat dari perut ke esophagus dan ke dalam mulut. Asam lambung ini mempunyai pH yang rendah yang menyebabkan iritasi dan nyeri pada ulu hati. Pada pasien GERD, cairan asam bisa berada lama di esophagus sehingga terjadi erosi

lining esophagus. Gravitasi, aksi menelan dan saliva merupakan mekanisme

pelindung yang penting pada kondisi ini. Kerusakan jaringan terjadi sewaktu tidur karena posisi terlentang menyebabkan sekresi asam lambung berada lebih lama di dalam mulut. Karena sekresi serta aksi menelan saliva juga berkurang sewaktu tidur, memungkinkan asam tetap berada di esophagus untuk waktu yang lama yang menyebabkan kerusakan jaringan lunak dan gigi.

Pada pasien GERD, sering terjadi keausan oklusal berlebihan disertai dengan erosi pada permukaan lingual dan insisal. Keausan enamel lebih cenderung terjadi pada permukaan lingual pada kasus GERD (Gambar 1). Keausan secara berlebihan pada permukaan lingual gigi dan erosi pada permukaan insisal dan oklusal merupakan tanda awal penyakit ini sehingga dokter gigi lebih cenderung mendeteksi awal penyakit ini.

13,14

13,14

Penyakit lain yang dapat menyebabkan erosi gigi adalah sindroma Sjogren. Sindroma Sjogren adalah suatu penyakit autoimun yang ditandai dengan kekeringan

(a) (b)

(5)

pada mulut dan mata. Hal ini terjadi pada waktu sistem kekebalan tubuh merusak kelenjar yang menghasilkan saliva. Peradangan pada kelenjar liur menyebabkan mulut kering. Sindroma Sjogren diklasifikasikan sebagai Sindroma Sjogren Primer bila tidak berkaitan dengan penyakit autoimun sistemik dan Sindroma Sjogren Sekunder bila berkaitan dengan penyakit autoimun sistemik lain dan yang paling sering adalah Artritis Reumatoid, Sistemic Lupus Erithemateus (SLE) dan Sklerosis Sistemik. Sindroma Sjogren Primer paling banyak ditemukan sedangkan Sindroma Sjogren Sekunder hanya 30% kejadiannya.

Gejala yang disebabkan penyakit Sjogren ini adalah mulut kering. Antibodi yang menyerang dan menghancurkan sel-sel kelenjar eksokrin menyebabkan kehancuran sel-sel kelenjar ludah. Karena itu, penderita akan mengalami penurunan produksi saliva. Kondisi ini menyebabkan mulut kering dan sulit mengunyah makanan. Apabila terjadi penurunan produksi saliva, maka terjadi penurunan buffer saliva sehingga mulut kering yang memicu terjadi erosi gigi. Penderita sindrom ini cenderung mengkonsumsi minuman bersifat asam untuk merangsang aliran saliva dan menjaga rongga mulut agar tetap basah. Namun hal ini akan menurunkan pH saliva sehingga bertambah risiko terjadinya erosi gigi.

15

Kondisi psikologis seperti aneroxia nervosa dan bulimia untuk menghindari kenaikan berat badan juga dapat menyebabkan erosi. Aneroxia biasanya melibatkan rasa takut yang berlebihan terhadap kenaikan berat badan atau takut menjadi kurus meskipun penderita kelihatan kurus. Penderita berusaha mengurangi berat badan dengan membatasi asupan makanan. Penderita juga akan berolahraga secara berlebihan. Penderita bulimia mempunyai kebiasaan makan berlebihan yang dapat terjadi beberapa kali dalam seminggu atau paling parah beberapa kali sehari. Saat itulah, penderita mungkin merasa benar-benar di luar kendali. Mereka mungkin menelan ribuan kalori yang tinggi karbohidrat dan lemak. Jumlah makanan yang dikonsumsi dianggap berlebihan dalam keadaan normal. Oleh karena itu, mereka akan memuntahkan kembali makanan dengan cara memasukkan jari ke dalam mulut sehingga muntah.

15

(6)

Komplikasi oral pada individu yang terlibat adalah sering muntah. Hal ini menyebabkan erosi pada enamel gigi yang merupakan pelindung gigi. Oleh karena muntah mengandung asam, akhirnya akan menyebabkan ausnya enamel gigi penderita. Hal ini biasanya terjadi pada permukaan lingual dan palatal gigi depan dalam enam bulan pertama muntah. Seiring waktu, dan karena penyakit terus berlangsung, erosi pada bagian depan gigi menjadi terlihat dan menipis, kuning, mengkilap dan mungkin bahkan transparan dekat ujung gigi. Erosi gigi juga dialami oleh hampir 89% penderita bulimia (Gambar 2).16

Gambar 2.

2.3.2 Faktor Ekstrinsik

Faktor ekstrinsik penyebab erosi gigi adalah zat asam yang berasal dari luar tubuh. Zat asam ini dapat berasal dari makanan dan minuman yang bersifat asam, obat-obatan, pekerjaan dan lingkungan. Faktor diet meliputi makanan dan minuman bersifat asam yang dikonsumsi secara berlebihan, mungkin juga akibat obat yang bersifat asam yang dikonsumsi dalam jangka waktu yang panjang. Sedangkan faktor pekerjaan meliputi paparan klorin dari kolam renang, maupun paparan agen korosif dari pabrik.4,9

2.3.2.1Diet

Erosi gigi pada permukaan (a) fasial dan (b) palatal pada pasien Bulimia16

(7)

Banyak makanan dan minuman yang bersifat asam. Makanan dan minuman dikatakan bersifat asam apabila nilai pH kurang dari 5,5 yaitu di bawah pH kritis enamel. Contoh makanan yang bersifat asam adalah buah-buahan dengan konsentrasi asam sitrat yang tinggi seperti apel, jeruk nipis, jeruk, nenas dan sebagainya. Minuman bersifat asam adalah jus buah-buahan sitrat seperti jus jeruk, minuman berkarbonat seperti coca cola dan cuka (asam asetat) (Tabel 1). Sering mengkonsumsi makanan dan minuman bersifat asam akan memicu terjadi erosi gigi yang lebih cepat.4,9,17

Tabel 1. Nilai pH pada beberapa jenis makanan dan minuman Jenis makanan dan minuman

9 • Minuman jeruk

(8)

Obat-obatan dapat menyebabkan erosi gigi dengan berbagai mekanisme. Kerusakan bisa dihasilkan secara langsung oleh kadar keasaman obat yang berkontak langsung dengan gigi pada saat dikonsumsi. Selain itu, beberapa obat-obatan dapat menyebabkan xerostomia yang cenderung mengurangi aliran saliva dan dengan demikian mengurangi efek protektif dari saliva untuk gigi sehingga meningkatkan risiko terjadinya erosi gigi.

Studi oleh McDerra dkk. telah meneliti hubungan antara erosi dan obat inhalasi yang digunakan untuk mengobati asma. Hasil penelitian mengatakan bahwa aerosol mungkin memiliki efek langsung pada gigi atau dapat menimbulkan risiko langsung akibat xerostomia yang dihasilkan oleh beta 2 agonis konten obat-obatan seperti salbutamol dan terbutaline. Inhaler yang mengunakan obat-obat ini dapat digunakan hingga empat kali sehari selama jangka waktu yang panjang yang memicu terjadinya erosi gigi.

18

Demineralisasi gigi yang disebabkan oleh obat-obatan dapat terjadi setelah pasien mengonsumsi obat-obatan lebih dari setahun. Hal ini dapat terlihat pada gigi anterior maksila dan mandibula, terutama pada permukaan labial dan lingualnya.

18

18

2.3.2.3Pekerjaan

Ada beberapa pekerjaan yang menyebabkan seseorang terpapar dengan zat asam. Seringnya kontak dengan zat asam pada lingkungan pekerjaan dapat meningkatkan risiko terjadinya erosi gigi.

a) Pencicip anggur profesional

Pada pencicip anggur professional, mencicipi rasa minuman anggur sering dilakukan selama 30-60 detik di dalam mulutnya. Beberapa di antara mereka mencicip hingga 200 jenis minuman anggur dalam sehari sampai empat hari berturut-turut dan melakukannya beberapa kali dalam setahun. Keadaan ini dapat menyebabkan erosi gigi yang meluas. Dalam dua tahun, permukaan servikal gigi akan menjadi hipersensitif.

(9)

Beberapa laporan kasus dan penelitian melaporkan hubungan olahraga dan erosi gigi. Penyebabnya secara langsung misalnya pada perenang yang berlatih di kolam dengan pH air yang rendah (Gambar 3). Penyebab secara tidak langsung misalnya individu yang melakukan latihan angkat berat sehingga refluks gastroesofagealnya meningkat.4

.

.

c. Industri kimia

Polusi industri menyebabkan pekerja di pabrik pembuatan baterai dan asam hidroklorit terpapar asam sulfur saat proses galvanisasi dilakukan. Biasanya erosi gigi yang terjadi pada pekerja-pekerja ini terlihat pada permukaan labial gigi anterior yang tidak dilindungi oleh bibir.

Ada bermacam-macam jenis baterai di pasaran misalnya baterai laptop, baterai handphone dan lain-lainnya. Secara garis besar, berdasarkan bahan kimianya baterai dibagi dalam dua kategori besar yaitu:

20

i) Baterai primer

21

Jenis ini disebut juga sebagai baterai sekali pakai yang berarti setelah habis alur listriknya, baterai tersebut harus dibuang ditempat semestinya. Ada beberapa macam baterai primer yaitu:21

Jenis Baterai Keterangan

(a)

Erosi pada permukaan (a) palatal dan (b) oklusal dengan eksposur dentin yang luas padaperenang aktif 4

(b)

(10)

Heavy duty atau Carbon Zinc (Zn-MnO2) Baterai primer yang paling murah yang banyak digunakan dalam rumah tangga seperti pada jam dinding dan remote control.

Alkaline, zinc alkaline manganese dioxide

Baterai jenis ini memiliki power yang lebih dan umur simpan yang lebih lama dan sering digunakan dalam mainan, kamera dan senter.

Lithium Cells Baterai ini memiliki kemampuan kinerja

yang jauh lebih baik melampaui baterai elektrolit konvensional. Umur simpannya dapat lebih dari 10 tahun dan tetap berkerja dengan baik pada suhu yang sangat rendah. Baterai Lithium umumnya sebesar uang koin saja dan digunakan dalam kalkulator.

Silver Oxide Cells Baterai jenis ini memiliki kepadatan

energi yang sangat tinggi tetapi harganya yang mahal karena terbuat dari bahan perak. Ukurannya sangat kecil yaitu sebesar kancing baju dan digunakan pada jam tangan dan kalkulator.

Zinc Air Cells Baterai jenis ini menjadi standar yang

digunakan pada alat bantu dengar. Memiliki waktu pakai yang sangat lama karena hanya memiliki material anoda saja, sedangkan katodanya memanfaatkan udara di sekitarnya.

ii) Baterai sekunder

(11)

* Baterai yang diproduksi

Beberapa proses yang harus dilakukan untuk pembuatan baterai meliputi: 1. Pembuatan case dan cover baterai.

Pertama wadah dan penutup baterai akan dibuat yang umumnya dari bahan polypropylene. Wadah plastik baterai biasanya terdiri atas 6 bagian yang dikenali sebagai sel. Setelah dibuat wadah dan penutup tersebut, penutup diasingkan sampai komponen lain dari baterai dipasang.

Rechargeable Alkaline Merupakan baterai alkali yang paling

murah yang dapat dicas ulang, memiliki umur simpan yang lama dan cocok untuk penggunaan yang umum. Baterai ini sering digunakan dalam Mp3, lampu listrik tenaga matahari dan mainan.

Nickel-Cadmium (Ni-Cd) Baterai yang dapat dicas ulang yang dan

mempunyai daya yang tinggi serta dapat digunakan dalam rentan temperatur yang luas. Kekurangan baterai ini adalah waktu pemakaian yang rendah. Baterai ini digunakan dalam kamera digital.

Nickel-Metal Hydride (Ni-MH) Baterai ini memiliki 30% lebih kapasitas

dibanding baterai Ni-Cd pada tegangan yang sama. Jumlah cas ulang setelah pemakaian lebih tinggi dan memiliki kemampuan beban arus yang lebih tinggi. Baterai ini digunakan pada alat pertukangan.

Lithum Ion (Li-Ion) Baterai ini merupakan terobosan baru

dalam dunia baterai rechargeable. Beratnya lebih ringan 30% dan kapasitasnya lebih 30% daripada baterai (Ni-MH). Baterai ini digunakan pada Notebook dan Handphone.

Lead-Acid* Baterai ini lebih dikenal dengan nama

(12)

2. Positif dan negatif pelat

Pelat logam biasanya dibuat dari timah. Pelat logam ini akan dipasangkan ke setiap sel dalam wadah tersebut. Pelat ini akan menghasilkan muatan positif dan negatif untuk menghasilkan arus listrik. Setelah itu, pasta timah oksida akan diaplikasikan ke atas pelat tersebut. Untuk memproduksi pelat negatif, sulfat akan ditambahkan ke pasta tersebut. Seterusnya asam sulfat encer akan ditambahkan. Separator yang terdiri atas bahan sintetis yang tipis akan dipasangkan sebagai spacer diantara pelat positif dan negatif untuk mencegah kejutan listrik, sementara masih memungkinkan arus listrik mengalir antara pelat.

3. Elemen

Suatu plat positif dipasangkan dengan plat negatif berserta separator dikenali sebagai elemen. Elemen tersebut akan dikumpulkan kemudian dimasukkan ke dalam wadah baterai dan dihubungkan dengan logam konduktif.

4. Elektrolit

Setelah itu, larutan elektrolit asam sulfat dan air ditambahkan untuk mengisi wadah baterai tersebut. Kemudian penutup baterai ini akan dipasangkan dan baterai akan diperiksa untuk kebocoran.

5. Charging

Akhirnya, pelat baterai akan dihubungkan ke sumber listrik agar baterai tersebut dapat dicas selama beberapa jam. Setelah dicas, penutup baterai akan dibersihkan, diberi label dan baterai akan dipaketkan untuk distribusi.

(13)

untuk mencelup pelat timah pada asam sulfat dimana kondisi ruangan tersebut amat padat dan penuh dengan kabut asam sehingga tempoh berkerja yang lama di sana akan menyebabkan kesukaran bernafas yang dapat berakibat fatal pada pekerja pabrik yang menderita asma dan peyakit pernafasan lain.

Saat ini ada banyak indeks yang digunakan untuk mendiagnosis erosi gigi. Indeks-indeks ini merupakan modifikasi atau kombinasi dari indeks yang digunakan Eccles dan indeks Smith dan Knight. Salah satu indeks yang paling sering digunakan adalah indeks O’Sullivan (Tabel 2, 3 dan 4). Indeks ini mengukur erosi gigi berdasarkan lokasi, tingkat keparahan dan luas permukaan yang terkena erosi gigi.

2.4 Indeks Erosi Gigi

22

Tabel 2. Indeks erosi gigi O’Sullivan Lokasi Erosi

Hanya pada bagian labial atau bukal Hanya pada bagian lingual atau palatal Hanya pada bagian oklusal atau insisal Bagian labial dan insisal/oklusal Bagian lingual dan insisal/oklusal Mengenai lebih dari dua bagian

Tingkat Keparahan Erosi Keterangan

Kode 0

Enamel terlihat kabur/buram tanpa kehilangan kontur gigi

Kehilangan enamel

Kehilangan enamel dan dentin(belum melewati dento enamel junction)

Kehilangan enamel dan dentin melewati dento enamel junction

Sudah mengenai pulpa Tidak dapat diidentifikasi

Tabel 2. Indeks Erosi Gigi O’Sullivan22 Permukaan yang Terkena Erosi

(lanjutan)

(14)

Kode (-) Kode (+)

Kurang dari setengah permukaan gigi yang terkena erosi

Lebih dari setengah permukaan gigi yang terkena erosi

Tabel 3. Indeks erosi gigi oleh Lussi dkk Fasial

22

Keterangan

0 Tidak ada erosi Permukaan gigi halus, kadang mengkilap. Dan mungkin terdapat developmental ridge

1 Kehilangan permukaan enamel. Ditemukan lesi di daerah servikal gigi. Cekungan pada enamel lebar tapi tidak dalam, untuk membedakannya dari gigi yang abrasi.

2 Tepi lesi bergelombang. 3 Dentin tidak terpapar

Kerterlibatan dentin kurang dari setengah permukaan gigi Keterlibatan dentin lebih dari setengah permukaan gigi

Oklusal Keterangan

0 Tidak ada erosi. Permukaan gigi halus, kadang mengkilap. Dan mungkin terdapat developmental ridge.

1

Sedikit erosi pada cusp gigi, cusp gigi membulat, terdapat restorasi gigi sebelahnya meningkat, groove pada permukaan oklusal.

2 Kehilangan permukaan enamel tanpa melibatkan dentin

Lesi lebih parah. Tanda lebih jelas daripada grade 1. Melibatkan dentin.

*permukaan fasial, lingual dan oklusal pada semua gigi kecuali molar tiga

Tabel 4. Indeks Eccless Skor

22

(15)

Klas I Lesi superfisial, hanya pada permukaan enamel. Terlihat enamel tipis dan berkilat. Klas II Lesi terlokalisasi, <1/3 permukaan dentin. Terdapat lesi yang berbentuk cawan dan lekukan yang dalam pada enamel dan dentin.

Klas III Lesi general, >1/3 permukaan dentin, kehilangan banyak jaringan dentin.

Indeks yang dikembangkan dan digunakan selama 20 tahun terakhir ini tidak dapat dibandingkan antara satu sama lain karena tidak ada suatu standar tertentu. Penelitian-penelitian yang dilakukan belum menemukan suatu indeks yang dapat digunakan sebagai standar untuk mengukur erosi gigi.22

2.5 Hubungan Erosi dengan Udara yang Mengandung Asam Baterai

2.5.1 Proses Erosi

(16)

2.5.2 Gambaran Klinis

Gambaran awal erosi gigi terlihatnya adanya bercak putih yang secara mikroanatomi terlihat bulat, licin dan mengilat (Gambar 4). Pada tahap lanjut, enamel akan semakin banyak menghilang, gigi terlihat makin licin dan mengilat, enamel tetap utuh pada gingival margin dan terbentuk cekungan pada daerah oklusal (Gambar 5). Cekungan tersebut merupakan ciri khas dari dentin yang lunak dan kurang mineralisasi.24 Gambar 6 menunjukkan erosi pada permukaan labial dan insisal gigi pekerja pabrik baterai.

Erosi gigi pada bagian servikal pada gigi insisivus, kaninus dan premolar mandibular akibat konsumsi makanan dan minuman dengan kandungan asam tinggi 24 Gambar 5.

Erosi awal pada gigi molar mandibula akibat frekuensi konsumsi makanan dengan

(17)

2.6 Pencegahan

Beberapa upaya dapat dilakukan untuk mengurangi erosi:

a. Memperbaiki ventilasi pabrik pembuatan baterai. Apabila telah dibuat lubang kecil pada dinding di pabrik, maka konsentrasi asam di udara semakin kurang karena aliran udara yang lebih baik. Oleh karena itu prevalensi erosi gigi juga semakin berkurang.

b. Mengurangi waktu paparan dengan asam di pabrik.

c. Memakai masker pelindung sepanjang waktu paparan dengan asam.

d. Menggunakan mouth rinsing solution atau setidak-tidaknya kumur dengan air putih sewaktu bekerja di pabrik.6-8

2.7 Perawatan

Perlu atau tidaknya dilakukan restorasi pada gigi yang mengalami erosi tergantung kebutuhan pasien, tingkat keparahan erosi gigi dan potensi berkembangnya lesi.

Perawatan erosi gigi sebaiknya dilakukan pada tahap awal untuk mencegah gangguan fungsional dan estetis. Perawatan yang dianjurkan adalah aplikasi flour dan penambalan permukaan gigi dengan bahan komposit (Gambar 7). Pada erosi yang berat, dapat dirawat dengan pembuatan veneer keramik atau overlay mahkota. Pada pasien dengan erosi gigi yang parah dan kehilangan lebih dari dua permukaan gigi, dilakukan pemasangan mahkota, bridge dan overdenture.

25

25 Gambar 6. Erosi pada permukaan

(18)

BAB 3

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

Gambar

Gambar 1. Erosi gigi pada permukaan (a) oklusal dan (b) lingual pada pasien GERD
Gambar 2.  Erosi gigi pada permukaan (a) fasial dan (b) palatal pada pasien Bulimia16
Tabel 1. Nilai pH pada beberapa jenis makanan dan minuman9
Gambar 3.     .
+5

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Pada hari ini, Kamis tanggal Dua Puluh Delapan bulan Juni tahun Dua Ribu Dua Belas (28-06-2012) bertempat di Ruang Rapat KPPBC TMP B Bandar Lampung, telah diadakan Rapat

Dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2008 tentang Pedoman Pemberian Insentif dan Pemberian Kemudahan Pananaman Modal di Daerah dan

[r]

Domain Standar Kompetensi Lulusan Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Materi/ Konsep Esensial Aktivitas/Kegiatan Belajar Siswa untuk Mencapai Kompetensi Teknik dan Bentuk

Dalam mempromosikan mobil bekas secara pribadi dengan pelanggan yang dilakukan kurang optimal. Di showroom Sumber Mobil mempromosikan mobil secara pribadi seperti

doi: 10.14202/vetworld.2016.1269-1274 How to cite this article: Primarizky H, Yuniarti WM, Lukiswanto BS (2016) Benefits of pomegranate ( Punica granatum Linn) fruit extracts

(2) Dalam hal Penyidik melakukan penggeledahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Penyidik tidak diperkenankan memeriksa atau menyita surat, buku, dan tulisan lain yang tidak