• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Politik Anggota Legislatif Perempuan Dalam Merespon Kepentingan Perempuan (Studi Kasus DPRD Kota Pematang Siantar 2016)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peran Politik Anggota Legislatif Perempuan Dalam Merespon Kepentingan Perempuan (Studi Kasus DPRD Kota Pematang Siantar 2016)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

DESKRIPSI PROFIL DAN SUSUNAN DPRD KOTA PEMATANG

SIANTAR

2.1 Profil DPRD Kota Pematang Siantar

2.1.1 Sejarah Singkat Mengenai DPRD Kota Pematang Siantar

Kota Pematangsiantar (sering disingkat Siantar saja) adalah salah satu

kota di Provinsi Sumatera Utara, dan kota terbesar kedua di provinsi tersebut

setelah Medan. Karena letak Pematangsiantar yang strategis, ia dilintasi oleh Jalan

Raya Lintas Sumatera. Kota ini memiliki luas wilayah 79,97 km2 dan

berpenduduk sebanyak 240.787 jiwa (2000).23

Kota Pematangsiantar merupakan

wilayah yang berada di tengah-tengah Kabupaten Simalungun, yakni pada

ketinggian 400-500 meter dpl (diatas permukaan laut), yang secara geografis

terletak pada garis 2o53’ 20”-3o 01’ 00” Lintang Utara dan 99o 1’ 00”-99o6’ 35”

Bujur Timur. Kota Pematangsiantar tergolong ke dalam daerah tropis dan daerah

datar, beriklim sedang dengan suhu maksimum 30,4oC dan suhu minimum

21,1oC. Selama tahun 2013, kelembapan udara rata-rata 85%. Rata-rata tertinggi

(2)

hujan rata-rata 314mm dimana curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember

yang mencapai 560mm.24

Berdasarkan Undang-undang No.1 tahun 1957 berubah menjadi Kota Praja

Penuh dan dengan keluarnya Undang-Undang No.18 tahun 1965 menjadi Kota,

dan dengan keluarnya Undang-undang No.5 Tahun 1974 tentang pokok-pokok

pemerintahan daerah menjadi kota tingkat II Pematangsiantar sampai sekarang. Tahun 1917 berdasarkan Stad Blad No.285, Pematangsiantar berubah

menjadi Gemente yang mempunyai otonomi sendiri . Sejak tahun 1939

berdasarkan Stad Blad No.717 berubah menjadi Gemente yang mempunyai

Dewan.

Pada zaman Jepang, Pematangsiantar berubah menjadi siantar state dan

dewan dihapus. Setelah proklamasi kemerdekaan, Pematangsiantar kembali

menjadi Daerah Otonomi. Berdasarkan Undang-Undang No.22 tahun 1948 status

Gemente Kota kabupaten Simalungun dan Walikota dirangkap oleh bupati

Simalungun sampai tahun 1957.

25

Berdasarkan keputusan Gubsu Nomor 188.44/607/KPTS/Tahun 2014

tanggal 28 Agustus 2014 tentang Peresmian Pemberhentian Anggota DPRD Kota

Pematangsiantar Masa Jabatan 2009-2014 dan Peresmian Pengangkatan Anggota

24

Badan Pusat Statistik, 2014. Pematangsiantar dalam angka 2014. 25

(3)

DPRD Kota Pematangsiantar Masa Jabatan 2014-2019 yang dilantik pada tanggal

01 September 2014 bertempat di Ruang Sidang DPRD Kota PematangSiantar.26

Sesuai dengan Surat Keputusan DPRD Kota Pematangsiantar Nomor

14/DPRD-PS/X/2014 tanggal 03 Oktober 2014 menetapkan Ketua dan Wakil

Ketua DPRD Kota Pematang Siantar yaitu ketua DPRD masa jabatan 2014-2019

adalah Eliakim Simanjuntak,SE dan wakil ketua DPRD Mangatas Maruli

Silalahi,SE dan Timbul Marganda Lingga,SH. Dan dengan komposisi sebagai

berikut .

No Partai Jumlah Kursi

1 Partai Demokrat 6 Kursi

2 Partai Golkar 5 Kursi

3 PDI Perjuangan 4 Kursi

4 Partai Gerindra 3 Kursi

5 Partai NasDem 3 Kursi

6 Partai PAN 3 Kursi

7 Partai Hanura 2 Kursi

8 Partai PKPI 2 Kursi

9 Partai PPP 1 Kursi

(4)

2.2 Gambaran Umum DPRD Kota Pematang Siantar

2.2.1 Tugas dan Wewenang DPRD Kota Pematangsiantar

1. Membentuk Perda Kota Bersama Walikota Pematangsiantar;

2. Membahas dan Memberikan persetujuan Rancangan Peraturan

Daerah mengenai APBD yang diajukan oleh Walikota;

3. Melaksanakan Pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan

Daerah dan APBD Kota Pematangsiantar;

4. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Walikota

kepada menteri melalui gubernur sebagai wakil pemerintahan

pusat untuk mendapatkan pengesahan pengangkatan dan

pemberhentian;

5. Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerinthan

daerah kota Pematangsiantar terhadap rencana perjanjian

Internasional di daerah;

6. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerjasama

Internasional yang dilakukan oleh pemerintah daerah kota

Pematangsiantar;

7. Meminta laporan keterangan pertanggungjawaban Walikota

Pematangsiantar dalam penyelenggaraan pemerintahan Kota

(5)

8. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerjasama dengan

daerah lain atau dengan pihak ketiga yang membebani

masyarakat dan daerah;

9. Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diatur dalam

ketentuan peraturan perundang-undangan.

2.2.2 Fungsi DPRD Kota Pematang Siantar

DPRD Kota Pematangsiantar merupakan Lembaga Perwakilan

Rakyat Daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara

Pemerintah Daerah Kota Pematangsiantar mempunyai fungsi, yaitu

pembentukan perda, anggaran, dan pengawasan.

1. Legislasi : Diwujudkan dalam membuat peraturan-peraturan

daerah bersama kepala daerah.

2. Anggaran : Diwujudkan dalam menyusun dan menetapkan

APBD bersama pemerintah daerah.

3. Pengawasan: Diwujudkan dalam bentuk

pengawasan/controlling terhadap pelaksanaan Peraturan

Daerah, Undang-Undang Dan Kebijakan Yang Ditetapkan Oleh

(6)

2.2.3 Hak DPRD

DPRD Mempunyai hak, yaitu:

• Interpelasi;

• Angket dan;

• Menyatakan Pendapat

2.2.4 Hak Anggota DPRD

1. Mengajukan rancangan peraturan daerah;

2. Mengajukan pertanyaan;

3. Menyampaikan usul dan pendapat;

4. Memilih dan dipilih;

5. Membela diri;

6. Imunitas;

7. Mengikuti orientasi dan pendalaman tugas;

8. Protokoler;

9. Keuangan dan administratif.

2.2.5 Anggota DPRD Kota Pematangsiantar mempunyai

kewajiban,yaitu:

1. Memegang teguh dan mengamalkan pancasila

2. Melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 dan mentaati Peraturan

(7)

3. Mempertahankan dan memelihara Kerukunan Nasional dan

Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

4. Mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan

pribadi,kelompok dan golongan

5. Memperjuangkan peningkatan kesejahteraan rakyat

6. Mentaati prinsip demokrasi dalam penyelenggaraan

pemerintahan daerah

7. Mentaati tata tertib dan kode etik

8. Menjaga etika dan norma dalam hubungan kerja dengan

lembaga lain dalam penyelenggaraan pemerintah daerah

9. Menyerap dan menghimpun aspirasi konstituen melalui

kunjungan kerja secara berkala

10. Menampung dan menindak lanjuti aspirasi dan pengaduan

masyarakat

11. Memberikan pertanggungjawaban secara moral dan politis

kepada konstituen di daerah pemeilihannya.

2.2.6 Alat Kelengkapan DPRD Kota Pematangsiantar

Sesuai dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintah Daerah, bahwa alat kelengkapan DRD terdiri dari Pimpinan,

(8)

Anggaran,Badan Kehormatan dan Kelengkapan lain yang diperlukan dan

dibentuk oleh paripurna.

Struktur alat kelengkapan DPRD Kota Pematangsiantar, yaitu:

a. Pimpinan

Peresmian pengangkatan Pimpinan DPRD Kota Pematangsiantar

Masa Jabatan 2014-2019, berdasarkan Keputusan Gubernur

Sumatera utara No.188.44/919/KPTS/Tahun 2014 Tanggal 20

Oktober 2014 tentang Peresmian Pengangkatan Pimpinan Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pematangsiantar dengan

Menetapkan Ketua dan Wakil Ketua DPRD Kota Pematangsiantar

sebagai berikut:

Ketua DPRD : Eliakim Simanjuntak,SE

Wakil Ketua DPRD : Mangatas Marulitua Silalahi,SE

Wakil Ketua DPRD : Timbul Marganda Lingga,SH

b. Komisi

Pembentukan Komisi-komisi di DPRD Kota Pematangsiantar

ditetapkan berdasarkan surat keputusn DPRD Kota

Pematangsiantar Nomor 16 Tahun 2014 Tanggal 06 November

2014 dan telah dilakukan beberapa kali Penyempurnaan. Terakhir

dengan keputusan DPRD Kota Pematangsiantar Nomor

(9)

komisi-komisi DPRD Kota Pematangsiantar masa jabatan

2014-2019 dengan susunan keanggotaan komisi-komisi sebagai berikut:

a) Komisi 1

Ketua : Nurlela Sikumbang

Wakil Ketua : Hotmaulina Malau

Sekretaris : Marulitua Hutapea

Anggota : 1.Tongam Pangaribun, SE

2.Hj.Frida Riani Damanik

3.Umar Silalahi

4.Arapen Ginting

5.Yesika Sidabalok

.Denny T.H.Siahaan,SH

b) Komisi II

Ketua : Togar Sitorus,SE,MM

Wakil Ketua : Hj.Rini Silalahi,S.Si

Sekretaris : Frans Herbert Siahaan

Anggota : 1. Henry Dunand Sinaga,SP

2. Asrida Sitohang,A.Md

3. Hotman Kamaluddin Manik

4. Kennedy Parapat,SE

5. Boy Parady Purba,S.Sos.I

(10)

c) Komisi III

Ketua : Hendra P.H Pardede,SE

Wakil Ketua :

Sekretaris : Manangkas Daniel Silalahi

Anggota : 1. Ir.Oberlin Malau,MAP

2. Frengki Boy Saragih,ST

3. Ronald Darwin Tampubolon

4. Nazli Juwita Pane

5. Frans Bungaran Sitanggang,SE

6. Robby Tambunan,SH

7. Kiswandi,S.A

Untuk melakukan tugas dalam melaksanakan mekanisme kerja

agar lebih optimal maka DPRD di bagi dalam komisi-komisi. Komisi yang

ada di DPRD adalah sebagai berikut :

• Komisi I : Meliputi bidang Pemerintahan,keamanan dan

ketertiban,kependudukan,informasi dan komunikasi,hukum dan

perundang-undangan,kepegawaian,perizinan,sosial

politik,organisasi kemasyarakatan,

Pertanahan, tenaga kerja,kepemudaan dan

olahraga,kesehatan,keluarga berencana,agama dan budaya.

• Komisi II : Meliputi bidang perindustrian dan

(11)

pengadaan pangan,logistic,koperasi,pariwisata,pendidikan, ilmu

pengetahuan danteknologi,pemberdayaan perempuan,keuangan

daerah,perpajakan,retribusi,

Perbankan,perusahaan daerah,perusahaan patungan,dunia

usaha,penanaman modal.

• Komisi III : Membidangi Pembangunan yang meliputi bidang

bina marga dan pengairan,tata ruang perumahan dan permukiman

kebersihan,perhubungan,badan lingkungan hidup,badan

penanggulangan bencana alam,pemadam kebakaran,BAPPEDA

2.2.7. Panitia-Panitia Tetap Di DPRD

Panitia tetap adalah sebagai alat kelengkapan dewan yang

mempunyai hak dan kewajiban tertentu dalam menyelesaikan tugas-tugas

DPRD. Pembentukan panitia-panitia tetap ini merupakan hal yang penting

dan logis karena dalam menjalankan tugas DPRD yang terus ada tetapi

tidak secara periodik. Adapun jenis panitia yang ada dalam DPRD ialah :

1. Panitia Badan Anggaran

2. Panitia Badan Musyawarah

(12)

Panitia Anggaran

Panitia Aggaran terlibat dalam membahas anggaran pendapatan

dan belanja daerah merupakan perealisasian hak anggaran yang

dimiliki DPRD. Panitia anggaran dapat peran yang besar dalam

menentukan jumlah dan proporsi Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah. Adapun tugas panitia anggaran adalah sebagai berikut :

a. Memberi saran untuk dapat digunakan sebagai bahan.

b. Membantu kepala daerah dalam menyusun nota perubahan atas RAN

mengenai RAPBD.

c. Memberikan pendapat kepada DPRD mengenai nota keuangan dan

RAPBD yang oleh kepala daerah disampaikan kepada DPRD.

Panitia Musyawarah

Panitia musyawarah merupakan alat kelengkapan DPRD yang

bersifat tetap dan dibentuk oleh DPRD pada awal masa jabatan

keanggotaan DPRD. Pemilihan anggota Panitian Musyawarah

ditetapkan setelah terbentuknya Pimpinan DPRD, Komisi-komisi,

Panitia Anggaran dan Fraksi. Panitia Musyawarah terdiri dari

unsur-unsur Fraksi berdasarkan perimbangan jumlah anggota dan

sebanyak-banyaknya tidak lebih dari setengah jumlah anggota DPRD. Ketua dan

Wakil Ketua DPRD karena jabatannya adalah Pimpinan Panitia

Musyawarah merangkap anggota. Sekretaris DPRD karena jabatannya

(13)

Panitia Musyawarah menurut ketentuan Pasal 47 PP 25/2004,

mempunyai tugas :

a. memberikan pertimbangan tentang penetapan program kerja DPR,

baik diminta maupun tidak diminta;

b. menetapkan kegiatan dan jadwal acara rapat DPRD;

c. memutuskan pilihan mengenai isi risalah rapat apabila timbul

perbedaan pendapat;

d. memberikan saran pendapat untuk memperlancar kegiatan;

e. merekomendasikan pembentukan Panitia Khusus.

Panitia Badan Pembentukan Peraturan Daerah

Panitia legislasi bersama eksekutif bersama membahas tentang apa

saja yang akan menjadi kebijakan daerah yang berguna untuk

kesejahteraan rakyat di daerah tersebut, serta kebijakan juga dibuat

agar untuk menertibkan masyarakat di daerah tersebut.

Tugas-tugas yang dapat dilaksanakan oleh panitia ini adalah :

a. Menyusun program legislasi daerah yang memuat daftar urutan

rancangan peraturan daerah untuk satu masa keanggotaan dan prioritas

setiap tahun anggaran, yang selanjutnya dilaporkan dalam Rapat

(14)

b. Menyiapkan rancangan peraturan daerah usul inisiatif DPRD

berdasarkan program prioritas yang telah ditetapkan.

c. Melakukan pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan

konsepsi rancangan peraturan daerah yang diajukan anggota, komisi,

dan gabungan komisi sebelum rancangan peraturan daerah tersebut

disampaikan kepada pimpinan dewan.

d. Memberikan pertimbangan terhadap pengajuan rancangan peraturan

daerah yang diajukan oleh anggota, komisi, dan gabungan komisi

diluar rancangan peraturan daerah yang terdaftar dalam program

legislasi daerah atau prioritas rancangan peraturan daerah tahun

berjalan.

e. Melakukan pembahasan dan perubahan/penyempurnaan rancangan

peraturan daerah yang secara khusus ditugaskan Panitia Musyawarah.

f. Melakukan penyebarluasan dan mencari masukan untuk rancangan

peraturan daerah yang sedang dan/atau yang akan dibahas dan

sosialisasi rancangan peraturan daerah yang telah disahkan.

g. Mengikuti perkembangan dan melakukan evaluasi terhadap materi

peraturan daerah melalui koordinasi dengan komisi;

h. Menerima masukan dari masyarakat baik tertulis maupun lisan

mengenai rancangan peraturan daerah;

i. Memberikan pertimbangan terhadap rancangan peraturan daerah

(15)

j. Menginventarisasi masalah hukum dan peraturan

perundang-undangan pada akhir masa keanggotaan DPRD untuk dipergunakan

sebagai bahan oleh Panitia Legislasi pada masa keanggotaan

berikutnya.

2.3 Anggota Legislatif Perempuan Di DPRD KotaPematangsiantar

Kota Pematangsiantar saat ini memiliki 30 anggota legislatif yang

7 diantara nya adalah perempuan, peranan perempuan di dalam

legislatif sesungguhnya dapat menjadi strategi dalam mempercepat

tercapainya kesetaraan dan keadilan di antara perempuan dan laki-laki.

Pada era reformasi dan otonomi daerah memang telah memberi ruang

bagi partisipasi masyarakat, namun perlu adanya dorongan yang kuat

untuk segera terwujudnya tata pemerintahan yang baik dengan

menyertakan pertimbangan dimensi gender dalam seluruh rangkaian

proses pembangunan melalui upaya peningkatan keterwakilan

perempuan dalam pengambilan kebijakan publik. Hal ini perlu untuk

mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya

perempuan, karena salah satu penyebab ketimpangan gender antara

lain karena rendahnya keterwakilan perempuan di lembaga pengambil

kebijakan publik di legislasi.

Para anggota legislatif perempuan diharapkan mampu bersinergis

(16)

PKK dalam usaha memberdayakan kaum perempuan di segala lini baik

dalam bidang politik,sosial,ekonomi,budaya, dan pendidikan.

Adanya perempuan di legislatif minimal dapat mendorong

pemikiran perempuan untuk masuk ke dalam partai politik. Anggota

legislatif perempuan juga diharapkan dapat berpartisipasi dan berpihak

kepada perempuan baik dalam bidang anggaran juga dengan SKPD

(Satuan Kerja Pemerintah Daerah) yang ada di Pematangsiantar.

Berikut ini adalah tabel nama anggota legislatif perempuan kota

Pematang Siantar.

Tabel 1.1

NAMA ANGGOTA LEGISLATIF PEREMPUAN KOTA PEMATANG

SIANTAR PERIODE 2014-2019

No Nama Anggota

Legislatif

Partai

1 Hj Rini Silalahi SSi GOLKAR

2 Nazli Juwita Pane GOLKAR

3 Hotmaulina Malau Gerindra

4 Hj Frida R Damanik Demokrat

5 Asrida Sitohang Amd Demokrat

(17)

7 Yesika Pratiwi

Sidabalok

Gambar

Tabel 1.1

Referensi

Dokumen terkait

yang memadai maka akan terbentuk perilaku yang baik juga dalam menjaga kesehatan lingkungan, baik dilingkungan keluarga, sekolah, maupun di lingkungan masyarakat. Hal

diketahui nilai korelasi Kendall-Tau adalah p value 0,002 < 0,05 yang menunjukkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga ada hubungan yang bermakna antara

Keindahan alam di Tana Toraja tidak hanya sebagai sumber inspirasi dari warna ukiran, tetapi juga berbagai bentuk yang telah disederhanakan pada ragam hias.. Selain itu

Didasarkan pada Teachers College Student Handbook 2015/2016, maka hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk perbaikan

Dalam hal keterkaitan antara kelompok sekolah yaitu sekolah negeri dan swasta dengan konsep dirinya, yang terbanyak adalah siswa sekolah swasta dengan konsep diri yang tinggi

Hubungan Gender Dan Etnis Dengan Outcome Pada Pasien Migren Dan Pada Pasien Chronic Tension Type Headache. Latar belakang : Migren dan Chronic Tension Type Headache

Dalam pengamatan yang dilakukan oleh peneliti selama masa-masa penjaringan dan kampanye, komunikasi yang dilakukan oleh beberapa laskar cukup intensif dan dilakukan dengan

Investasi pada entitas asosiasi dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian