BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
PT. Kreasibeton Nusapersada adalah perusahaan yang bergerak di bidang
industri bahan dan bangunan. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2003 dengan
nama Perusahaan PT. Kreasibeton Nusapersada. PT. Kreasibeton Nusapersada
beralamat di Jalan Pulau Karimun Kawasan Industri Medan II, Desa Saentis,
Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
PT. Kreasibeton Nusapersada berpartisipasi dalam pengembangan
aktivitas clalam mendukung penerapan produk-produk bangunan di Indonesia
yaitu ready mix concrete dan tiang pancang. PT. Kreasibeton Nusapersada telah
tumbuh dan badan usaha kecil yang bergerak di bidang industri bahan dan
bangunan dan menjadi perusahaan yang berhasil dan berkembang.
PT. Kreasibeton memiliki jumlah karyawan sebanyak 81 orang yaitu mulai
dan tingkat manager, staf/administrasi, pengawas, karyawan tetap, petugas
kebersihan, dan petugas satpam.Waktu operasi pabrik dalam satu han adalah 8
jam, dalam satu minggu 6 hari kerja, dan jumlah shift tenaga kerja adalah 1 shift.
Sejalan dengan tumbuhnya industri produk beton ini, maka perusahaan
mengembangkan produk untuk bahan dasar bangunan seperti Ready mix concrete
2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha
PT. Kreasibeton Nusapersada mengelola pabrik pengolahan ready mix
concrete dan pembuatan tiang pancang yang berasal dan semen, pasir, bath
gulilpecah untuk konstruksi, jems produksi utama yaitu ready mix concrete dan
tiang pancang untuk kebutuhan di daerah Sumatera Utara dan luar propinsi seperti
NAD, Riau.
Adapun jenis produksi PT. Kreasibeton Nusapersada dapat disajikan pada
yaitu:
1. Ready mix concrete/ Beton Cor
2. Tiang pancang
Bahan material yang digunakan untuk produksi ready mix concrete dan
tiang pancang adalah semen, pasir, batu pecah, retarder dan superplasticizer
2.3. Lokasi Perusahaan
PT. Kreasibeton Nusapersada berlokasi di Jl.Pulau Karimun Kav. 392
“Kawasan Industri Medan II”, Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan,
Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara dengan luas areal pabrik ±17.488 meter
persegi.
2.4. Daerah Pemasaran
Produk-produk dan PT. Kreasibeton Nusapersada, telah dipasarkan ke
berbagai daerah di propinsi Sumatera Utara seperti Medan, Binjai, Kuala
dapat dipengaruhi oleh harga produk menjadi hal yang sangat sensitif.Dengan
demikian pihak perusahaan selalu berusaha untuk menetapkan harga yang dapat
bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain yang sejenis.
2.5. Proses Produksi
Proses produksi adalah serangkaian kegiatan berupa cara, metode dan
teknik untuk menciptakan atau meningkatkan nilai tambah suatu barang atau jasa
dengan menggunakan sumber-sumber daya berupa ténaga kerja, mesin, bahan
baku dan modal yang ada. Pada PT. Kreasileton Nusapersada, jenis proses
produksinya adalah proses produksi yang terputus-putus (intermittent process).
Dalam proses produksinya PT. Kreasibeton Nusapersada selalu
memperhatikan mutu produknya. Pembuatan tiang pancang dan ready mix
concrete memerlukan pengawasan yang baik, mulai dan pengontrolan mutu bahan
baku, bahan tambahan, pengontrolan proses sampai pada pengontrolan setelah
menjadi produk jadi. Tujuannya adalah agar produk yang dihasilkan nantinya
akan memenuhi standar sesuai dengan yang ditetapkan, sehingga konsumen
merasa puas akan hasil produk keluaran dan pabrik tersebut.
2.5.1. Standard Mutu Produk
Keberhasilan perusahaan sangat tergantung dan seberapa jauh perusahaan
dapat mengetahui, mengerti dan memahami perinjntaan pelanggan tersebut. Untuk
itu, pengawasan mutu dilakukan terhadap proses produksi yang ditujukan untuk
selektif terhadap mutu bahan baku yang diterima di laboratorium.Untuk
memperoleh tiang pancamg dan ready mix concreteyang bermutu baik diterapkafl
spesifikasi standard mutu untuk pasir, korallsplit, semen, PC wire, besi beton, besi
plat sambung,dan zat additive.Standar mutu bahan dapat diperlihatkan pada Tabel
2.1., Tabel 2.2., dan Tabel 2.3.sebagai berikut:
Tabel 2.1. Bahan Baku Material Alam
No Bahan Standard
tingkat kesadahan 73
mg/L
Sumber.PT. Kreasibeton Nusapersada
Tabel 2.2. Bahan Baku Material Industri
No Bahan Standard
1 Semen SNI 15-2049-1994
2 Kawat Spiral SNI berdiameter 4 mm
3 Plat Joint
SNI berdiameter 300mm,
Tabel 2.2. Bahan Baku Material Industri (Lanjutan)
No Bahan Standard
4 Cat SNI
5 PC Pile
SNI berdiameter 6-7mm
dengan kekuatan tarik
1400-1550 N/mm2
Sumber.PT. Kreasibeton Nusapersada
Tabel 2.3.Bahan Tambahan Additive
No Bahan Standard
1 Retarder SNI
2 superplasticizer SNI
Sumber.PT. Kreasibeton Nusapersada
2.5.2. Bahan yang Digunakan 2.5.2.1.Bahan Baku
Bahan baku adalah semua barang atau bahan, tidak melihat jenis dan
komposisinya, yang digunakan sebagai bahan atau komponen untuk menghasilkan
barang jadi. Adapun yang menjadi bahan baku utama dalam produksi beton pada
PT. Kreasibeton Nusapersada adalah:
1. Semen
Semen portlan tipe I (SN! 15-2049-1994) yaitu semen Andalas dan semen
2. Pasir
Pasir yang digunakan adalah pasir sungai. Perusahaan memesan pasir sesuai
dengan peraturan beton bertulang Indonesia, yaitu:
a. Pasir untuk beton adalah merupakan pasir alam sebagai hasil desintegrasi
alami batu-batuan.
b. Pasir harus terdiri dan silika. Silika iniharus bersifat melekat, artinya tidak
pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca seperti : terik matahari dan hujan.
c. Pasir tidak boleh mengandung bahan-bahan. Organisme yang terlalu
banyak.
d. Kadar lumpur tidak boleh lebih dan 5%, karena apabila lebih dapat
menurunkan mutu beton yang mengakibatkan : sompel/pecah, retak,
berongga.
3. Batu Kerikil (agregat kasar)
Batu kerikil yang digunakan adalah dengan diameter < 8 mm.
4. Air berfungsi untuk membantu pengadukan pada saat pencampuran adukan
beton, berfungsi untuk membersihkan sisa adukan beton pada pinggir cetakan
(mal).
5. Kawat baja spiral diameter 4 mm untuk pembuatan spiral sebagai lilitan pada
tulangan PC Pile
6. PC Pile dengan diameter 7 mm, 6mm.
7. Plat Joint (plat sambung), yang digunakan pada mal pembuatan tiang
2.5.2.2.Bahan Penolong
Yang dimaksud dengan bahan penolong adalah bahan yang digunakan
dalam proses produksi untuk membantu kelancaran proses, tetapi bahan tersebut
tidak terdapat pada produk akhir.
Adapun yang termasuk bahan penolong pada produk yaitu:
1. Minyak Ressiner (pelumas), adalah sejenis minyak pelican yang dioleskan
pada hagian dalam dan mal yang herguna agar bahan-bahan campuran tidak
Iengket pada mal dan dapat menghasilkan permukaan tiang yang halus.
2. Minyak gemuk, digunakan sebagai bahan pelicin baut mal.
3. Oli, digunakan pada mesin-mesin produksi agar mesin dapat bergerak dengan
lancar.
2.5.2.3.Bahan Tambahan
Yang dimaksud bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan pada
proses pengolahan untuk melengkapi dan memperbaiki mutu dan produk yang
dihasilkan oleh proses produksi. Yang termasuk bahan tambahan adalah:
1. Cat Pylox yang digunakan untuk pembuatan merk, nomor. kode tipe tiang.
2. Superplasticizer
Superplasticizermerupakan jenis chemical admixture yang ditambahkan
dalam proses pembuatan adukan beton untuk mempermudah adukan supaya
3. Retarder, satu bahan kimia yang ditambahkan pada campuran beton yang
berguna untuk mempercepat proses pengeringan dan memperkuat ikatan
antara masing-masing unsur campuran beton.
2.5.3. Uraian Proses Produksi
Proses produksi adalah metode atau teknik untuk membuat suatu barang
atau jasa dengan menggunakan sumber tenaga kerja, mesin, bahan baku. bahan
penolong.
2.5.3.1. Pencampuran Beton Cor
Proses produksi pada ready mix concreteterdiri dan 3 tahap:
1. Bahan baku adonan (semen, agregat halus, dan agregat kasar) dimasukkan ke
dalam tanki mixer batching plant dengan menggunakan conveyor. Semua
bahan tersebut dicampur dengan komposisi yang telah ditentukan sesuai
dengan standart mutu dan jenis produk.
2. Air harus diisikan ke dalam alat campur pada saat rnasuknya material untuk
dapat membasahi material sehingga didapatkan campuran seragam.
3. Pencampuran harus berlangsung selama ± 2 menit hingga campuran beton
homogen.
Proses produksi pada ready mix concreteterdiri dapat dilihat pada Gambar
Gambar 2.1. Pembuatan Beton Cor
Adapun standar campuran beton cor K 500 dapat dilihat pada Tabel 2.4.berikut:
Tabel 2.4. Standar Campuran Beton Cor K 500
Campuran Bahan Ukuran
Faktor air semen 25%
Perbandingan pasir dengan agregat 40%
Air 125 L
Semen 500 kg
Pasir 710 kg
Batu pecah 1065 kg
Retarder 0,5 L
Superplasticizer 3 L
Pengujian mutu beton merupakan aktivitas yang penting dalam
pelaksanaan produksi agar produk yang dihasilkan tetap berada dalam standar
yang telah ditetapkan. Pada saat adukan beton telah selesai diproses, diambil
silinder dengan tinggi 30 cm, diameter 15 cm. Sampel adukan tersebut disimpan
di dalam ruangan selama 2 minggu dan diberikan kode pada sampel tersebut.
Kemudian dilakukan proses pengujian beton, proses pengujian mutubeton mi
dilakukan untuk memeriksa kuat tekan beton apakah sesuai dengan standar.
2.5.3.2.PC Pile (Tiang Pancang)
Uraian proses produksi pada tiang pancang yaitu;
1. Persiapan mal
Permukaan cetakan yang bersih lalu dioleskan dengan minyak pelumas secara
merata. Kemudian plat joint dihubungkan dengan kepala plat joint dengan
menggunakan baut. Setelah itu, plat joint yang telah dipasang kepala plat
diikat ke tulangan utama pada mal.Persiapan mal dapat dilihat pada Gambar
2.2.
Gambar 2.2.Persiapan Mal
2. Pemasangan spiralwire
Spiral digunakan sebagai tulangan yang berbentuk spiral.Spiral mi dililitkan
ke PC Pile.Kemudian PC Pile dimasukkan ke dalam cetakan.Pemasangan
Gambar 2.3. Pemasangan PC Pile
3. Pemberian tegangan
Dilakukan pemberian tegangan dengan menggunakan mesin tank sesuai
dengan tipe dan kekuatan yang diinginkan.Pemberian tegangan dapat dilihat
pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4. Pemberian Tegangan
4. Pemasukan adonan beton cor/ready mix concrete
Adonan beton cor yang telah dihasilkan dibawa ke tempat pembuatan tiang
pancang dengan truk molen, dan dirnasukkafl ke dalam cetakan tersebut.
Beton cor yang telah dimasukkan ke dalam cetakan diratakan secara
perlahan-lahan.Setelah pengecoran kemudian dipadatkan dengan
menggunakan vibrator.Pengecoran dan pemberian getaran dapat dilihat pada
Gambar 2.5.
Gambar 2.5.Pengecoran
6. Proses pengeringan
Agar proses pengeringan dapat lebih cepat maka pada beton cor tersebut
dicampur dengan rhebolid. Proses pengeringan berlangsung secara manual
selama ± 8 jam.
7. Pembukaan cetakan
Cetakan bagian atas dibuka dengan rnenggunakan impact tool. Kemudian
produk diinspeksi apakah sudah sesuai dengan standar.
8. Pengangkatan tiang pancang
Tiang pancang diangkat dan mal dengan menggunakan hoist crane.
Gambar 2.6. Pengangkatan Tiang Pancang
9. Penumpukan dan perawatan tiang pancang
Sebelum tiang pancang dikirim ke konsumen, tiang pancang ditumpuk di
areal terbuka selama ± 2 minggu. Perawatannya tiang pancang disiram air 3 x
sehari. Penumpukan dan perawatan tiang pancang dapat dilihat pada Gambar
2.7.
Gambar 2.7. Penumpukan Tiang Pancang
10. Delivery
Tiang pancang dikirim kepada konsumen.
2.6. Struktur Organisasi dan Manajemen Perusahaan 2.6.1. Struktur Organisasi
Dalam menjalankan kegiatan perusahaan diperlukan struktur organisasi
tersebut. Struktur organisasi memberikan gambaran tentang posisi dan hubungan
keria sama antara setiap unit-unit kerja yang ada pada perusahaan. Masing-masing
unit kerja tersebut mempunyai tujuan umum yang samauntuk mewujudkan suatu
keberhasilan. Hal ini dijumpai di PT. Kreasi Beton Nusapersada yang mempunyai
tujuan untuk memperoleh keuntungan maksimum dengan kesejahteraan karyawan
dan kegiatan perusahaan. Struktur organisasi PT. Kreasi Beton Nusapersada
dikategorikan dalam bentuk fungsional. Struktur organisasi pada PT. Kreasibeton
Nusapersada mengelompokkan aktivitas dan tugas yang sama untuk membentuk
unit-unit kerja yang memiliki fungsi yang terspesialisasi. Pelaksanaan struktur
organisasi seperti ini memerlukan uraian tugas yang jelas. Tugas dan tanggung
jawab berjalan secara vertikal menurut garis lurus antara atasan dan bawahan juga
dengan saling mengawasi dan memberikan saran satu yang lainnya yang untuk
kejelasan informasi bagi karyawan dalam melaksanakan tugasnya
Unsur orgánisasi PT. Kreasi Nusapersada Beton terdiri dan:
1. Pimpinan pabnik : Direktur
2. Departemen
Departemen pada perusahaan PT. Kreasi Beton Nusapersada terdapat 6
departemen, yaitu:
- Departemen Finansial
- Departemen Logistik
- Departemen Pembelian
- Departemen Perawatan
- Departemen Pengendalian Kualitas
Struktur organisasi PT. Kreasibeton Nusapersada dapat dilihat pada
Gambar 2.8.di bawah ini.
Director Sekretaris Manajer Administrasi dan Personalia
Kepala Administrasi Kepala Personalia
Hubungan Lini
Hubungan Fungsional
Gambar 2.8. Struktur Organisasi PT. Kreasibeton Nusapersada
2.6.2. Tugas dan Tanggung jawab
Dalam rangka pengelolahan pabrik beton dan semakin meningkatnya
volume dan ragam maka untuk memisahkan pengelolahan fungsi administrasi dan
keuangan yang secara khusus menangani perencanaan dan evaluasi produksi di
pabrik.
Adapun fungsi utama dan tanggung jawab masing-masing fungsi yang
terdapat pada PT. Kreasibeton Nusapersada adalah sebagai berikut:
1. Director
2. General Manager
PT. Kreasibeton Nusapersada dipimpin seorang manajer pabrik yang diangkat
direksi atau pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab langsung kepada
manajer produksi. Tugasdan Tanggung Jawab General Manager
a. Mengelola kegiatan produksi, melaksanakan pengendalian mutu dan
produktivitas, melaksanakan perencanaan dan evaluasi produksi,
b. Melaksanakan administrasi. dan keuangan pabrik untuk menghasilkan
produk secara efisien dan efektif untuk memperoleh harga pabrik produksi
yang bersaing
c. Tercapainya produksi sesuai dengan rencana produksi dan penjualan yang
ditetapkan perusahaan
d. Terlaksananya proses produksi untuk menghasilkan produk bermutu dengan
metode yang efisien dan efektif, serta sesuai dengan standar produk dan
proses yang telah ditetapkan perusahaan
e. Terlaksananya pengelolahan dan pemanfaatan sumber daya yang menjadi
tanggung jawabnya secara efisien dan efektif.
f. Terlaksananya upaya peningkatan efisien produksi melalui perbaikan proses
produksi secara berkesinambungan dan merekomendasikan penerapannya
kepada unit kerja terkait.
g. Terlaksananya peningkatan kemampuan sumber daya manusia dalam bidang
manajemen dan teknis yang meliputi keahlian dan keterampilan yang sesuai
dengan lingkup tugasnya.
i. Terlaksananya pembinaan hubungan baik antara pabrik dengan lingkungan
sekitarnya.
j. Terlaksananya penerapan sistem manajemen muth ISO 9000 2000 dan
sistem manajemen kesehatandan keselamatan kerja (SMK3)
3. Sekretaris
Tugas dan tanggung jawab sekretaris adalah
a. melaksanakan korespondensi
b. menyimpan arsip- arsip,
c. sebagai perantara pihak internal dengan pihak eksternal perusahaan
4. Manager Administrasi dan Personalia
Tugas dan tanggung jawab Manager Personalia adalah sebagai berikut.
a. Membuat anggaran kerja bagi perusahaan
b. Membuat job analysis, job description, dan job specification
c. Mengadakan seleksi penerimaan tenaga kerja
d. Mengadakan peniliain kinerja karyawan
e. Meramalkan permintaan dan penawaran sumber daya manusia pada masa
yang akan datang
f. Mengatur mutasi karyawan baik vertical maupun horizontal
g. Bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan karyawan
5. Bagian Administrasi
Tugas dan tanggung jawab Administrasiadalah:
a. Melaksanakan sistem dan prosedur pembukuan sesuai dengan pedoman
b. Memeriksa dan memberi kode pada bukti-bukti pembukuan memorial
(tentang bahan masuk, bahan keluar, jam oran dan jam mesin, rekening
koran dan lain-lain bukti intern perusahaan).
c. Mengawasi dan membimbing pelaksanaan administrasi persediaan kantor
serta mengusahakan penyesuaiannya dengan administrasi persediaan
gudang.
d. Mengumpulkan dan mengolah data biaya order dan kemajuan fisik.
e. Memimpin dan mengawasi aktivitas seluruh pegawai yang berada di
bawahnya.
f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh bagian administrasi
keuangan dan personalia & umum.
6. KepalaPersonalia
Tugas dan tanggung jawab KepalaPersonalia adalah:
a. Melatih karyawan dalam disiplin kerja
b. Melakukan perekrutan karyawan sesuai dengan instruksi manajer
administrasi, mengatur kegiatan yang berhubungan dengan karyawan.
7. Departemen Keuangan
Tugas dan tanggung jawabDepartemenKeuangan
a. Sebagai penanggung jawab langsung pengelolahan aspek keuangan
akuntansi, personalia dalam rangka pencapaian tingkat efisiensi dan
efektivitas proses produksi
b. Departemen keuangan diangkat oleh direksi bertanggung jawab kepada
c. Tersusunnya anggaran secara terpadu guna tercapainya sasaran produksi
d. Tercapainya efisiensi dan efektivitas pemanfaatan dana dipabrik
e. Tersedianya informasi keuangan, akuntansi, personalia bagi kepentingan
pabrik
f. Terlaksananya pengupayaan penerapan fungsi keuangan, akuntansi,
perpajakan dan informasi secara tertib
g. Tersajinya laporan keuangan pabrik secara berskala sesuai dengan
ketentuan perusahaan
h. Terlaksananya penerapan sistem manajemen mutu ISO 9000 : 2000
keselamatan dan kesehatan kerja
8. Departemen Pembelian dan Logistik
Tugas Dan Tanggung JawabPembelian dan Logistik :
a. Perencanaan
Membuat perencanaan pembelian barang maupun jasa sesuai permintaan
pembelian yang diterima dan department terkait.
b. Pengaturan
Mengatur pembelian agar barang dan kedatangannya sesuai dengan yang
diharapkan oleh department terkait dan mengatur pekerjaan bawahan agar
dapat dilakukan lebih efesien
c. Pencarian Sumber-Sumber Informasi
Mencari dan membandingkan beberapa supplier untuk mendapatkan harga
dan kualitas yang baik dan memberikan beberapa alternatif pengganti
d. Negosiasi
Melakukan negosiasi harga, penalty, cara dan waktu pembayaran serta
cara dan waktu pengiriman dan membuat “claim / complain supplier” jika
terjadi penyimpangan.
e. Pengendalian
Mengontrol kegiatan pembelian (harga, kualitas, dan delivery) dan
administrasi pembelian.
f. Administrasi
Memproses permintaan pembelian menjadi PO (Purchase Order) serta
memonitor kedatangan barang /jasa
9. Departemen Perawatan
Sebagai penanggung jawab langsung pelaksanaan dan evaluasi penyediaan
suku cadang dan peralatan beserta pengoperasian dan pemeliharaan pencapaian
tingkat efisiensi dan efektivitas produksi. Tugasdan Tanggung jawab
Departemen Perawatan adalah :
a. Tersedianya peralatan-peralatan yang akan digunakan dalam proses
produksi
b. Tersedianya suku cadang yang cukup
c. Terselenggaranya pergantian komponen sesuai dengan jadwal yang
ditentukan
10.Plant Manager
Bertindak sebagai pengambil keputusan kebijakan di dalam pabrik.
Tugasdan Tanggung Jawab Departemen Produksi
a. Sebagai penanggung jawab langsung perencana, pelaksanaan dan
penyediaan proses produksi dalam rangka pencpaian tingkat efisiensi dan
efektivitas produksi pabrik
b. Unit produksi dipimpin oleh seorang kepala unit produksi yang diangkat
dan bertanggung jawab kepada manajer Pabrik
c. Tersusunnya perencanaan jadwal produksi detail dan kebutuhan sumbe daya
untuk keperluan jalur produksi guna tercapainya sasaran produksi
d. Terkelolanya jalur produksi dalam melaksanakan sesuai denganjadwal dan
mutu yang ditetapkan
e. Tercapainya tingkat efesiensi dan efektivitas pengelolahan sumber daya.
f. Terkendalinya proses produksi
g. Terlaksananya pembinaan bawahan yang menjadi tanggung jawab sesuai
dengan arah perkembangan perusahaan
12.Departemen Produksi Tiang Pancang
Tugas dan Tanggung Jawab Departemen Produksi
a. Sebagai penanggung jawab langsung perencana, pelaksanaan dan
penyediaan proses produksi dalam rangka pencpaian tingkat efisiensi dan
efektivitas produksi pabrik
b. Unit produksi dipimpin oleh seorang kepala unit produksi yang diangkat
dan bertanggung jawab kepada manajer Pabrik
c. Tersusunnya perencanaan jadwal produksi detail dan kebutuhan sumbe daya
d. Terkelolanya jalur produksi dalam melaksanakan sesuai denganjadwal dan
mutu yang ditetapkan
e. Tercapainya tingkat efesiensi dan efektivitas pengelolahan sumber daya.
f. Terkendalinya proses produksi
g. Terlaksananya pembinaan bawahan yang menjadi tanggung jawab sesuai
dengan arah perkembangan perusahaan
13.Departemen Pengendalian Mutu
Tugasdan Tanggung Jawab Departemen Pengendalian Mutu adalah :
a. Departemen Pengendalian Mum mempunyai fungsi sebagai penanggung
jawab langsung pelaksanaan pengendalian aspek teknik dan terjaminnya
mutu produk dalam rangka pencapaian kualitas produk di pabrik.
b. Departemen Pengendalian Mutu diangkat oleh Direksi dan bertanggung
jawab kepada Manajer Pabrik.
c. Tersusunnya rencana teknik untuk tercapainya sasaran mutu produk sesuai
dengan persyaratan teknis di dalam dokumen yang telah disepakati oleh
pelanggan dan perusahaan.
d. Tercapainya tingkat efektivitas pemanfaatan sumber daya di pabrik melalui
optimalisasi desain dan metode produksi
e. Terlaksananya pengujian standar yang dihasilkan Gugus Kendali Mutu
dipabrik dan merekomendasikan hasil pengujian tersebut sebagai standar
produk dalam lingkungan pabrik.
f. Tersusunnya rencana pengawasan dan pengujian berupa prosedur, sistem
g. Terlaksananya penerapan sistem manajemen mutu Iso 9000 : 2000
keselamatan dan kesehatan keija
h. Terlaksananya penelitian terhadap metode produksi serta rekomendasi
peningkatan sistem produksi agar dicapai standar kualitas yang diinginkan
i. Terlaksananya pembinaan bawahan yang meliputi tanggung jawab sesuai
dengan arahan perkembangan perusahaan
2.6.3. Tenaga Kerja dan Jam Kerja
Penjelasan lebih lanjut mengenai sumber tenaga kerja, jumlah tenagakerja,
dan jam keija yang berlaku di PT. Kreasibeton Nusapersada, akan
dijelaskan sebagai berikut.
2.6.3.1. Jumlah Tenaga Kerja
Data tenaga kerja pada PT. Kreasibeton Nusapersada Medan dapat dilihat
pada Tabel 2.5.berikut:
Tabel 2.5.Jumlah Tenaga Kerja PT. Kreasibeton Nusapersada
Klasifikasi
Jenis Kelamin
Total Laki-laki Perempuan
Manajer ke atas 6 2 8
Staff 33 7 40
Karyawan 42 2 44
Total 81 11 92
2.6.3.2.Jam Kerja
Adapun waktu operasi pabrik adalah sebagai berikut:
1. Jam kerja dalam sam han adalah 8-10 jam
2. Jam kerja dalam satu minggu adalah 7 han jam kerja
Jumlah Shift tenaga kerja adalah 1(satu) shift.
2.6.4. Sistem Pengupahan
Gaji adalah pembayaran berupa uang yang diberikan kepada pegawai atas
pekerjaan yang dilaksanakan dan diserahkan setiap bulan pada tanggal yang telah
ditetapkan perusahaan.
Jumlah gaji yang diterima oleh pegawai tergantung dan gaji pokok dan
tunjangan-tunjangan yang diperoleh dan yang ditentukan oleh perusahaan. Upah
adalah pembayaran berupa uang yang diberikan kepada karyawan atas pekerjaan
yang dilaksanakan. Gaji untuk karyawan harian, besarnya didasarkan tarif upah
per hari yang sesuai dengan ketentuan upah minimum yang telah ditetapkan oleh
Departemen Tenaga Kerja.
Perusahaan memberikan insentif dan fasilitas berupa materi maupun non
materi untuk mendorong staff dan karyawan agar tetap bekerja lebih giat dalam
meningkatkan prestasinya, yaitu
1. Pemberian Cuti
Pemberian cuti tahunan, cuti sakit kepada staff dan karyawan tetap serta cuti
khusus dan cuti insidentil untuk staff dan pusat.
Diberikan perawatan Rumah Sakit untuk 1 orang istri dan 3 orang anak.
3. Fasilitas Keija
Perusahaan memberikan pakaian keija, sarung tangan, kaca mata las, helm
dan alat pengaman kepada regu produksi.
4. Jaminan sosial
Seluruh staff dan karyawan yang bekerja di PBB Sumatera Utara
diikutsertakan pada PERUM JAMSOSTEK.
5. Premi Produksi
Setiap karyawan mendapat premi jika mampu bekerja baik sehingga produk
yang dihasilkan melebihi target yang telah ditetapkan untuk shift produksi.
6. Memberikan tunjangan
Memberikan tunjangan berupa THR atau Tahun Baru sebesar 1 bulan upah.
7. Sarana/fasilitas
Staff dan karyawan mendapat fasilitas mess/penginapan, mushalla, serta
lapangan tennis.
8. Koperasi Karyawan
Perusahaan juga memikili koperasi yang dikelola oleh para karyawan di
bawah pengawasan perusahaan.
9. Training
Setahun sekali diadakan training kepada seluruh staff dan karyawan,
misalnya mengenai:
a. Pengaruh kebisingan