• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Pariwisata Berbasis Masyarakat di Pasar Buah Berastagi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kajian Pariwisata Berbasis Masyarakat di Pasar Buah Berastagi"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pariwisata merupakan sektor yang menjadi andalan dibeberapa negara

dunia dalam menghasilkan devisa. Pada pariwisata terlibat beberapa sektor

lain yang mendukung dalam upaya pemenuhan kebutuhan wisatawan

(Subadra dan Nadra, 2006). Industri pariwisata mampu memberikan

keuntungan besar dalam aspek ekonomi dan sosial. Hal tersebut mengapa

sektor pariwisata menjadi hal yang penting dalam perkembangan suatu daerah

(Diniz, Falleiro, dan Barros, 2014). Indonesia sebagai negara kepulauan

dengan kekayaan alam yang sangat mendukung, memiliki potensi pariwisata

yang tinggi.

Pada kepemimpinan Presiden Joko Widodo (2014-2019), pariwisata

merupakan sektor yang menjadi prioritas. Di dalam program kerja Presiden

Jokowi yang disebut dengan Nawacita, Indonesia melakukan pembenahan

dan pembangunan aspek-aspek pendukung pariwisata terutama pada tujuan

wisata potensial yang berada di daerah. Salah satu kawasan wisata yang

menjadi prioritas pembangunan pariwisata di Indonesia adalah Kaldera Toba

(Kementerian PPN, 2016). Berastagi merupakan kawasan wisata yang

termasuk bagian dari Kaldera Toba. Pada tahun 2015 Festival Danau Toba

(FDT) yang bertujuan untuk meningkatkan promosi kawasan wisata Toba dan

(2)

Berastagi berada pada lokasi yang strategis sebagai kota persinggahan

wisatawan karena posisinya yang terletak di antara Kota Medan sebagai Ibu

Kota Sumatera Utara dengan objek wisata Danau Toba (Ginting, 2011). Kota

tersebut juga didukung oleh objek-objek wisata alam yang menarik dan

fasilitas pendukung pariwisata lainnya. Kecenderungan wisatawan untuk

kembali ke alam menyebabkan pariwisata berbasis alam memiliki potensi

untuk berkembang (Oktaviani dan Suryana, 2006). Potensi alam yang ada di

Kota Berastagi seperti Gunung Sibayak, Gunung Sinabung, Bukit Gundaling

dan yang lainnya menyebabkan kota ini banyak diminati oleh wisatawan.

Suatu kawasan yang memiliki ciri khas berbeda dari tempat lain akan menjadi

motivasi wisatawan untuk datang berkunjung (Pesonen, Peters, & Komppula,

2011). Salah satu tujuan yang populer di Kota Berastagi adalah objek wisata

Pasar Buah.

Pasar Buah merupakan tempat wisatawan berbelanja oleh-oleh khas

kota Berastagi. Produk yang diperjualbelikan di Pasar Buah Berastagi bukan

hanya buah-buahan, namun tersedia juga sayur dan bunga, serta aneka ragam

cendramata yang cukup menarik (Portal Nasional Republik Indonesia, 2012).

Harga cendramata khas yang ditawarkan di Pasar Buah relatif murah dan

terjangkau, karena kawasan tersebut merupakan pusat perbelanjaan oleh-oleh

di Kota Berastagi (Sianipar, Akbar, dan Ginting). Wisatawan yang

berkunjung ke Kota Berastagi tidak pernah melewatkan kesempatan

(3)

Pasar Buah Berastagi juga digemari wisatawan karena kondisi sosialnya

yang baik. Wisatawan merasa puas dengan penerimaan masyarakat lokal

terhadap wisatawan di tempat tersebut (Kasih, Simanjuntak dan Ginting,

2016). Menurut pandangan wisatawan masyarakat lokal yang ada di Pasar

Buah memiliki keramahtamahan yang tinggi. Interaksi sosial yang positif dari

masyarakat memberikan ikatan emosi antara wisatawan dan penduduk lokal.

Dengan sikap positif yang ditunjukan masyarakat lokal memberikan rasa

percaya dan aman bagi wisatawan (Mulyani, Hasugian, dan Ginting, 2016).

Pasar Buah Berastagi memiliki potensi wisata yang dapat lebih

dikembangkan. Masyarakat tidak dapat diabaikan dalam perkembangan

pariwisata di Pasar Buah Berastagi.

Pemerintah harus melibatkan dan bekerjasama dengan masyarakat lokal

sehingga pengambilan keputusan yang ditujukan dalam pengembangan

pariwisata sesuai dengan harapan setiap pihak (Hampton, 2005). Keterlibatan

masyarakat memiliki pengaruh dalam perkembangan pariwisata di suatu

kawasan (Yusof, Ibrahim, Muda, dan Amin, 2012). Perkembangan pariwisata

di Pasar Buah Berastagi tidak dapat dipisahkan dari keterlibatan masyarakat.

Dengan adanya keterlibatan masyarakat, dampak positif dari pariwisata akan

dapat dirasakan oleh masyarakat dan pemerintah (Hampton, 2005).

Pengembangan pariwisata Pasar Buah Berastagi dengan berbasis

masyarakat akan memberikan dampak positif tidak hanya bagi pemerintah,

namun juga bagi masyarakat lokal. Pariwisata yang berbasis masyarakat

(4)

masyarakatnya. Tetapi pada kenyataannya tidak demikian, dimana pihak

swasta yang lebih terlibat dalam pengelolaan pariwisata yang ada. Hal

tersebut mengakibatkan masyarakat hanya menerima sedikit manfaat dari

pariwisata yang berbasis masyarakat (Chiang, 2009). Hal tersebut mengapa

penelitian tentang pengembangan pariwisata berbasis masyarakat di Pasar

Buah Berastagi ini perlu dilakukan. Dalam penelitian ini, peneliti akan

mengindentifikasi keterlibatan masyarakat dalam perkembangan pariwisata di

Pasar Buah Berastagi. Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu

melakukan kajian literatur terkait pariwisata, pengembangan pariwisata dan

pariwisata berbasis masyarakat (Community Based Tourism) sebagai dasar

dalam melakukan penelitian. Dengan adanya penelitian ini maka peneliti akan

menyimpulkan bagaimana kondisi pengembangan pariwisata berbasis

masyarakat yang ada di Pasar Buah Berastagi.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, peneliti merumuskan permasalahan yang

akan dijawab dalam penelitian ini. Adapun permasalahan penelitian yang

akan diteliti adalah bagaimana keterlibatan masyarakat dalam perkembangan

pariwisata yang ada di Pasar Buah Berastagi dan bagaimana potensi

pengembangan Pasar Buah Berastagi menjadi pariwisata yang berbasis

(5)

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk menemukan peran

serta masyarakat dalam perkembangan pariwisata yang ada di Pasar Buah

Berastagi dan menemukan potensi pengembangan Pasar Buah Berastagi

menjadi pariwisata yang berbasis masyarakat.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat memberikan menfaat secara teoritis dalam ilmu

pengetahuan serta menfaat secara praktis untuk dapat diaplikasikan dalam

pengembangan kawasan wisata Pasar Buah Berastagi yang berbasis

masyarakat. Manfaat teoritis dalam ilmu pengetahuan yang diharapkan dari

penelitian ini adalah dapat memberikan kontribusi pada perkembangan ilmu

pengetahuan terkait perencanaan dan pengembangan potensi wisata suatu

kawasan. Ditinjau dari manfaat praktis, penelitian ini diharapkan dapat

diaplikasi oleh pemerintah dan para stakeholder yang ada di Pasar Buah

Berastagi dalam mengembangkan kawasan wisata tersebut sehingga dapat

meningkatkan potensi yang ada. Pengembangan kawasan wisata Pasar Buah

Berastagi akan bermanfaat bagi pemasukan daerah dan devisa negara yang

berasal dari sektor wisata serta keuntungan ekonomi dan peningkatan kualitas

(6)

1.5 Kerangka Berfikir

Penelitian ini dilakukan melalui tahapan-tahapan proses berfikir oleh

peneliti (gambar 1.1). Proses berfikir peneliti dalam melakukan penelitian ini

diawali dengan penentuan lokus penelitian. Potensi Pasar Buah Berastagi

sebagai tujuan wisata yang berbasis masyarakat merupakan alasan mengapa

penelitian ini harus dilakukan. Kerangka berfikir peneliti dalam

(7)

Gambar

Gambar 1.1 Kerangka Berfikir dalam Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Wardiyanta, Metode Penelitian Pariwisata, Andi, Yogyakarta, 2006, hlm.. menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan

Semangat untuk melakukan gerakan rakyat membangun dirinya sendiri melalui peningkatan Teknologi Informasi di kalangan publik dan pendidikan didukung dengan

112 TITIS JULAIKHA ATIKASARI Institut Teknologi Sepuluh Nopember Suntoyo, ST, M.Eng, Ph.d Teknik Kelautan.. 113 ZUYYINNA CHOIRUNNISA Universitas Airlangga Badri Munir Sukoco, SE.,

Deskripsi Mata Kuliah : P ada dasarnya bidang studi ekonomi mempelajari tentang perilaku manusia dalam kegiatan produksi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa -jasa

[r]

From the conclusion of this research, the writer suggests that (i) to find the code mixing in the headline of Jawa pos, the students have to determined the types and the context

telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudail dari Abdul Malik bin Abi Sulaiman dari Abi Ishaq dari ‘Ashim bin Dlamrah dari ‘Ali berkata : Ketika Matahari bergeser dari

Proses pembelajaran akan berlangsung baik apabila terdapat interaksi edukatif antara guru dan siswa. Guru sebagai unsur utama proses pembelajaran