• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Makna Ternak Sapi bagi Masyarakat Sumba Timur (Studi Kasus di Desa Kambatatana Kec. Pandawai Kab. Sumba Timur) T2 092012013 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Makna Ternak Sapi bagi Masyarakat Sumba Timur (Studi Kasus di Desa Kambatatana Kec. Pandawai Kab. Sumba Timur) T2 092012013 BAB II"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I I

TI NJAUAN PUSTAKA

Peranan Ternak Sapi

Ternak sapi sangat berperan penting dalam kehidupan manusia.Peran ternak sapi menurut Soedjana (2005:11) adalah ternak sapi dapat berperan sebagai alat transportasi, tenaga kerja dalam penyiapan lahan, sumber pupuk kandang dan kompos untuk kesuburan lahan. Namun sekarang peranan yang masih terlihat adalah sebagai sumber protein hewani yang berkualitas tinggi, sebagai penunjang ekonomi keluarga, sebagai pupuk kandang (kotorannya), sebagai sumber bahan baku industri, dan juga sering digunakan sebagai hewan yang dibutuhkan dalam upacara keagamaan.

Sumber Protein

(2)

adalah komposisi gizi utama dalam daging oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan tersebut perlu mengkonsumsi daging.

Hal ini senada dengan Anonymous (2012) bahwa daging sapi merupakan bahan makanan yang memiliki kaya kandungan gizi sebagai sumber esensial dari protein hewani dan lemak. M asih menurutnya, kandungan gizi daging sapi adalah sebagai protein yang befungsi membentuk jaringan tubuh serta menjaga kekebalan tubuh, selenium berfungsi untuk membentuk zat antioksida serta meningkatkan imunitas anak, vitamin B kompleks berfungsi untuk membantu kerja sistem saraf otak sehingga mampu membantu konsentrasi dan meningkatkan daya ingat, zat besi berfungsi untuk meningkatkan metabolisme energi dalam tubuh, mempengaruhi kemampuan belajar pada anak, serta menajaga kekebalan tubuh, asam lemak omega berfungsi untuk membantu fungsi jantung, sistem saraf pusat dan hati.

Sedangkan menurut Soehadji dalam Purba (2004:1) menyatakan bahwa

“protein hewani merupakan bagian yang sangat penting bagi tubuh manusia karena sifatnya yang sulit digantikan dan merupakan pembawa sifat keturunan dari generasi ke generasidan sangat berperan dalam proses perkembangan dan kecerdasan manusia (agent of development) dan pembangunan bangsa”.

Oleh karena itu, untuk membangun suatu bangsa perlu asupan gizi yang cukup dan berkualitas. Asupan gizi yang cukup merupakan dasar peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan terkait pula dengan kesejahteraan rakyat. Artinya tidak akan ada perbaikan kualitas sumberdaya manusia tanpa perbaikan gizi masyarakat.

Penunjang Ekonomi Keluarga

(3)

tabungan jangka panjang dan akan dipergunakan jika ada kebutuhan penting dan mendadak yaitu dengan menjual ternak sapi. M emilihara ternak sapi sebagai tabungan di motivasi oleh kenyataan bahwa ternak sapi dapat dikonversikan menjadi uang tunai setiap saat (Soedjana, 2005). Peternak yang lebih maju menjadikan usaha peternakan sebagai sumber pendapatan utama, dan biasanya menjadi sumber pendapatan keluarga. Mulai dari hasil penjualan dagingnya, yang memang dibutuhkan di pasaran, sampai dengan kotorannya pun bernilai ekonomis. Selain dapat memberikan keuntungan material, usaha sapi potong juga dapat membuka lapangan pekerjaan untuk tenaga kerja terutama pada usaha peternakan yang semi-komersial dan peternak komersial.

Berdasarkan hasil analisis usaha sapi potong yang dilakukan oleh M uktiani (2011) menyatakan jika seorang peternak memelihara ternak sebanyak 5 ekor maka keuntungan yang diperoleh per periode (4 bula) mencapai Rp 1.643.200. keuntungan tersebut sudah di hitung biaya produksi seperti biaya sewa lahan,biaya bangunan kandang, biaya perlengkapan, tenaga kerja, biaya pakan, biaya pakan tambahan, biaya pembeliaan bibit, biaya obat-obat dan biaya lain-lain ( listrik, telpon, dan transportasi). Analis yang dilakukan memang hanya pada ternak sapi Ongole tapi analisis terbut dapat memberikan gambaran bahwa hasil peternakan sapi mampu menopang atau menunjang ekonomi rumah tangga.

(4)

ternak dijual, hal ini disebabkan para peternak memiliki pengetahuaan yang kurang dalam beternak. Kebiasaan seperti ini yang menyebabkan harga ternak menjadi rendah dan berdampak pada peningkatan pendapatan peternak sapi.

Pupuk kandang

Ternak sapi sangat berperan dalam suatu ekosistem karena adanya keuntungan-keuntungan sampingan seperti, produksi pupuk kandang yang mutlak dibutuhkan dalam melestraikan tanah sebagai basis ekologi (Saleh, 2004). M enurut cooke dalam saleh (2004), menyatakan bahwa penggunaan pupuk kandang untuk tanah kering/tegalan adalah praktis dan ekonomis karena pupuk ini dapat memperbaiki fisik tanah, meningkatkan jumlah air yang digunakan tanaman dan memberikan pertumbuhan akar tanaman lebih baik. Di samping itu pupuk kandang mempunyai pengaruh susulan yang lama di dalam tanah. M enurut Rahayu et,al (2009) bahwa kotoran ternak sapi dapat menghasilkan biogas sebagai alternatis sumber energi. M enurut mereka bahwa biogas yang dihasilkan dari kotoran ternak sapi memberikan solusi terhadap masalah penyediaan energi dengan murah dan tidak mencemari lingkungan.

Penelitian dari Basri et,al (2013) menemukan bahwa seekor sapi dapat menghasilkan kotoran (feses) sebanyak 8-10 kg setiap hari. Kotoran sapi sebanyak itu dapat dihasilkan 4-5 kg pupuk organik/hari setelah melalui pemrosesan. Tentunya kotoran ternak sebagai pupuk organik sangat mendukung usaha pertanian. Akan tetapi dari sekian banyak kotoran ternak sapi yang terdapat di daerah sentra produksi ternak banyak yang belum dimanfaatkan secara optimal, sebagian diantaranya terbuang begitu saja, sehingga merusak lingkungan yang akibatnya menghasilkan bau tidak sedap.

(5)

M empunyai pengaruh susulan, karena pupuk kandang mempunyai pengaruh untuk jangka waktu yang lama dan merupakan gudang makanan bagi tanaman yang berangsur-angsur menjadi tersedia. 3) M emperbaiki struktur tanah sehingga aerasi di dalam tanah semakin baik. 4) M eningkatkan kemampuan tanah dalam menyimpan air. 5) M eningkatkan kapasitas tukar kation sehingga hara yang terdapat di dalam tanah mudah tersedia bagi tanaman. 6) M encegah hilangnya hara (pupuk) dari dalam tanah akibat proses pencucian oleh air hujan atau air irigasi. 7) M engandung hormon pertumbuhan yang dapat memacu pertumbuhan tanaman.

Oleh karena itu, Pengelolaan yang baik dan terpadu dalam hal pengelolaan limbah ternak, dapat menjadikan limbah ternak bermanfaat bagi manusia bukan sebaliknya yang merusak alam. Limbah ternak seperti kotoran sapi kering bisa dijadikan sebagai pupuk yang bermanfaat dalam bidang pertanian yang dapat meningkatkan usaha pertanian. Selain itu juga pupuk tersebut dapat bernilai ekonomis jika dijual di pasarkan.

Berikut beberapa kadar unsur zat hara dalam pupuk kandang yang berasal dari beberapa jenis ternak.

Tabel 2.1

Kadar Nitrogen, Fosfat dan Kalium Dalam Pupuk Kandang yang Berasal dari Beberapa Jenis Ternak

Jenis Pupuk Kandang

N P2O5 K20

.... ..%... ...

Kotoran sapi 0.6 0.3 0.1

Kotoran kuda 0.4 0.3 0.3

Kotoran kambing 0.5 0.3 0.2

Kotoran ayam 1.6 0.5 0.2

Kotoran itik 1.0 0.4 0.6

Sumber: Saleh dalam Reksohadiprojo, 2004

(6)

begitu pula untuk ternak lain seperti kuda, kambing, ayam, dan itik kotorannya mengandung Nitrogen, Fosfat, dan Kalium.

Sumber Bahan I ndustri

Banyak referensi atau pengalaman yang melihat peran ternak sapi dalam bidang industri. Ternak sapi memiliki peranan dalam bidang industri, baik itu industri kecil maupun industri besar. Seluruh komponen yang terdapat dalam tubuh sapi dapat dijadikan bahan-bahan baku dan industri rumah makan dan industri kesenian.

Dalam industri rumah makan, daging sapi potong dibutuhkan sebagai bahan baku industri daging kaleng, industri makanan ringan, industri restoran atau rumah makan, dan sebagai bahan baku pembuatan bakso. Isi perut sapi potong dibutuhkan sebagai bahan baku dalam industri bakso dan rumah makan.

Sedangkan dalam industri kesenian bagian ternak sapi yang digunakan adalah tulang sapi yang dapat dijadikan bahan baku dibidang industri tekstil seperti dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan kancing baju dan lain-lain. Kulit sapi berguna sebagai bahan baku pembuatan beduk dan gendang. Tanduk sapi dapat dijadikan sebagai ornament atau koleksi.

Pelengkap Acara Adat, Keagamaan dan Simbol Strata Sosial

(7)

Bagi masyarakat di M adura ternak sapi sering digunakan sebagai perlombaan yang disebut karapan sapi. Karapan sapi pada awalnya adalah budaya untuk menyambut musim tanam padi dengan maksud membangun komunikasi dan informasi saat tanam ketika hujan mulai jatuh di beberapa bagian pulau. Semua bagian masyarakat biasanya terlibat dan bergembira, baik pemilik sapi maupun pemilik tegal/sawah, walaupun sebenarnya jarang masyarakat di M adura memiliki bersama-sama kedua barang ‘mewah’ tersebut, Santoso dalam Hasan (2012:2). Selain itu menurut Efendi (2010) sapi yang dijadikan karapan di M adura memiliki fungsi sosial diantaranya meningkatkan solidaritas masyarakat, meningkatkan status sosial masyarakat dan meningkatkan ekonomi.

Sapi potong juga sering digunakan dalam acara keagamaan seperti, dalam ajaran Islam sapi merupakan hewan dianjurkan untuk digunakan sebagai hewan qurban. Dalam ajaran islam qurban adalah segala sesuatu yang digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah, Astuti (2012).

Tenaga Kerja

Sapi juga sering digunakan sebagai tenaga kerja dalam menggarap sawah atau lahan kering tanpa mesti menggunakan traktor yang memang harganya mahal. Sehingga ternak sapi dapat mengefisienkan dana dan tenaga petani. M enurut Basri et, al (2013) penggunaan ternak sebagai tenaga kerja pengolah lahan lebih efesiensi dan lebih ekonomis dibandingkan dengan tenaga kerja manusia. Sepasang ternak yang dipekerjakan di pagi hari (jam 07-11) dapat menyelesaikan pengerjaan pengolahan lahan satu ha dalam waktu 6-10 hari sedang tenaga kerja manusia dalam waktu tersebut hanya mampu menyelesaikan 0,65 ha.

(8)

lahan usaha. Sejalan dengan pendapat Kadarusno dalam Saleh (2004) bahwa kemampuan rata-rata keluarga petani untuk mengolah pertanian tanpa mempergunakan tenaga tambahan dari ternak adalah kurang dari satu hektar, sehingga produksi tanaman pangan yang dihasilkan belum cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya dari hari ke hari.

Usaha Peternakan Sapi

Usaha peternakan sapi potong pada saat ini masih tetap menguntungkan. Seperti yang dijelaskan pada latar belakang bahwa ada indikasi ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan daging sapi dalam negri. Artinya, Peternakan domestik belum mampu memenuhi permintaan daging dari warganya. Oleh karena itu permintaan daging dalam negri cukup tinggi. Tidak mengherankan, jika indonesia terus mengimpor daging sapi dari luar negri dengan jumlah yang cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan dalam negri.

Usaha peternakan sapi masih menggunakan cara usaha ternak yang tradisional dalam mengelola usaha peternakan. Suharto (2004) mengatakan bahwa ternak sapi potong yang saat ini dikembangkan di Indonesia masih merupakan peternakan rakyat yang memiliki sifat sosial tinggi, intensifitas dan efisiensi rendah, transfer informasi teknologi serta inovasi yang lambat. Sehingga usaha ketradisionalan ini memberikan hasil produktivitas yang rendah, kondisi kandang sapi berada di dalam atau menempel di luar rumah, sehingga rawan terhadap pencemaran lingkungan dan penularan penyakit.

(9)

Usaha peternakan yang dilakukan oleh peternak sangat sulit untuk ditingkatkan karena keterbatasan untuk mengakses modal. Disisi lain peternak membutuhkan modal untuk mengembangkan usahanya secara berkelanjutan. Sehingga modal sangat berperan penting dalam meningkatkan usaha dan pendapatan peternak. M enurut Sugiyarto dan Budi W iryono (2004) untuk memperoleh kredit dari yang bersumber dari lembaga pembiayaan formal (perbankan), kenyataannya belum menyalurkan kredit kepada peternakan.

Penemuannya juga menunjukan bahwa besarnya biaya transaksi yang semula dianggap membebani kreditor, nampaknya tidak mempunyai pengaruh yang berarti bagi peminjam. Hal ini disebabkan karena mekanisme seleksi (screening), delivery, dan pola insentif serta enforcement dan pengenaan form aplikasi yang diterapkan oleh lembaga pembiayaan formal, telah cukup baik dan dimengerti oleh petani yang ingin mengaksesnya. Namun demikian, aspirasi peternak terhadap lembaga pembiayaan yang diharapkan adalah tanpa prosedur yang berbelit, tepat waktu, tetap jumlah, dengan menyertakan syarat aplikasi pinjaman yang lebih terjangkau.

Gambar

Tabel 2.1 Kadar Nitrogen, Fosfat dan Kalium Dalam Pupuk Kandang yang

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menghindarkan hal yang tidak di ingini pada seorang anak yang memiliki orang tua yang mewarisi kelainan genetik dapat di lakukan dengan cara membuat diagram pedigree agar

Pengelolah, pekerja dan masyarakat sekitar belum mempunyai pengetahuan dan ketrampilan untuk mengolah kotoran hewan menjadi bahan yang bernilai ekonomis serta

Sinta Hardiyanthi. Penerapan Studi Kasus Konseling Behavioristik Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas V MIN Kaliwungu Kudus. Bimbingan dan Konseling

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan gaya resolusi konflik pada remaja ditinjau dari tipe kepribadian normal introvert dan normal ekstravert.. Penelitian ini

Grotevant dan Cooper, dirinya mencoba menurunkan suatu model relasi remaja dan orangtua berdasarkan ekspresi individuality dan connectedness menjadi 4 tipe relasi, yaitu :

Berdasarkan Surat Penetapan Pelaksana Pengadaan Langsung Nomor Nomor : 050/10 PnL-21/4/C.B.023/409.108/2015, tanggal 6 Juli 2015, untuk Pekerjaan Peningkatan Saluran Irigasi

[r]