• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Efektifitas Pengendalian Intern, Gaya Kepemimpinan, Dan Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi Pada RSU. Dr. Pirngadi Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Efektifitas Pengendalian Intern, Gaya Kepemimpinan, Dan Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi Pada RSU. Dr. Pirngadi Medan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

(2)

Tabel 1.1

Kasus Kecurangan Kesehatan

Tahun Jumlah Kasus Kerugian Negara (Rp. Miliar)

Penindakan korupsi kesehatan meningkat setiap tahun. Pada tahun 2009 kecurangan alat kesehatan menurun sebanyak 14 kasus. Kemudian terus meningkat pada tahun 2011 menjadi 10 kasus dengan kerugian negara mencapai Rp 32,2 miliar. Puncak penindakan terjadi pada tahun 2013 dimana penegak hukum berhasil menindak 49 kasus dengan kerugian negara mencapai Rp 336,2 miliar.

Grafik 1.1

Kasus Kecurangan Kesehatan

Pengelolaan rumah sakit yang baik tentunya akan memberikan acuan ataupun gambaran bagaimana rumah sakit dikelola secara transparan, mandiri, akuntabel, bertanggungjawab dan wajar sehingga efektifitas pengendalian intern pada rumah sakit dapat dicapai sesuai dengan visi misi rumah sakit yang telah ditentukan. . Namun demikian harapan diatas belum sepenuhnya dapat dirasakan. Hal ini disebabkan karena belum memadainya

(3)

komitmen yang tinggi dari para pengelola rumah sakit. Akibatnya muncul berbagai penyimpangan, penyelewengan, penyeludupan dan korupsi. Fenomena kecurangan menjadi sesuatu yang lumrah di rumah sakit.

Intensitas pembicaraan mengenai fraud di rumah sakit semakin tinggi, sama halnya yang terjadi di sektor publik lainnya, utamanya sektor pemerintah yang menangani masalah pelayanan umum pada masyarakat. Sebenarnya, niat pemerintah mulai terlihat dan memperhatikan program untuk mengeliminasi fraud yang dilakukan oleh aparat pemerintahan. Hal ini diindikasikan dengan peningkatan peran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kejaksaaan, kepolisian, atau Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor). Namun sayangnya, hal ini sepertinya belum menjadi semacam komitmen untuk dijalankan secara bersama - sama secara konsisten di semua lini.

Melihat kenyataan tersebut, diperlukan upaya yang lebih sistematis dalam menanggulangi kecurangan (fraud) dengan menggunakan alur pikir memerangi kecurangan (fraud) yang jelas. Hal pertama yang harus diidentifikasikan adalah penyebab utama kejadian kecurangan (fraud) sehingga bisa dirumuskan strategi yang tepat untuk menghilangkan atau paling tidak mengurangi intensitas yang ditimbulkan dari penyebab tersebut, maka secara garis besar penyebab kejadian kecurangan (fraud) dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga), yaitu opportunity, pressure dan rationalization.

(4)

Sebaliknya, apabila pengendalian intern kuat kemungkinan terjadinya kesalahan dan fraud dapat diperkecil dan jika kesalahan dan fraud masih terjadi, bisa diketahui dengan cepat dan dapat segera diambil tindakan-tindakan perbaikan sedini mungkin. Sistem pengendalian internal merangkum kebijakan, praktik, dan prosedur yang digunakan oletl organisasi untuk mencapai empat tujuan utama, yaitu:

1. untuk menjaga aktiva perusahaan,

2. untuk memastikan akurasi dan dapat diandalkannya catatan dan informasi akuntansi, 3. untuk mempromosikan efisiensi operasi perusahaan,

4. untuk mengukur kesesuaian dengan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen.

Intosai (2004) mengatakan, komponen pengendalian intern antara lain: lingkungan pengendalian (control environment), penilaian risiko (risk assessment), aktivitas pengendalian (control activity), komunikasi dan informasi (information and communication), dan pemantauan (monitoring) Komponen pengendalian internal antara satu dengan lainnya saling berhubungan dan timbul dari proses manajemen. Pengendalian intern bukanlah suatu kejadian tunggal, tetapi merupakan serangkaian tindakan dan prosedur yang ada pada organisasi.

Tindakan-tindakan ini melekat dalam metode yang digunakan manajemen untuk melaksanakan operasi sehari-hari. Apabila salah satu komponen tidak dilaksanakan dengan memadai, maka seluruh pengendalian intern tidak akan berjalan efektif (Ruslan, 2009).

(5)

pencegahan kecurangan akuntansi di perusahaan, pengembangan mutu karyawan memberikan pengaruh signifikan secara parsial terhadap pencegahan kecurangan akuntansi di perusahaan, keefektifan pengendalian intern bidang akuntansi dan pengembangan mutu karyawan berpengaruh signifikan secara simultan terhadap pencegahan kecurangan akuntansi di perusahaan.

Monica (2012) melakukan penelitian dengan judul pengaruh keefektifan pengendalian internal dan kesesuaian kompensasi terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi, menghasilkan kesimpulan bahwa keefektifan pengendalian internal dan kesesuaian kompensasi berpengaruh signifikan secara simultan dan keefektifan pengendalian internal berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kecenderungan kecurangan.

Zulkarnain (2013) melakukan penelitian dengan judul faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya fraud di sektor pemerintahan (studi kasus pada dinas se-surakarta). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif antara keefektifan sistem pengendalian intern dengan fraud di sektor pemerintahan, dan terdapat pengaruh negatif antara gaya kepemimpinan dengan fraud di sektor pemerintahan

Dengan dibangun dan diimplementasikannya pengendalian intern, diharapkan akan menimbulkan daya tangkal terhadap penyelewengan yang dilakukan oleh para pelayanan publik, khususnya dibidang kesehatan seperti dokter dan tenaga paramedis lainnya.

(6)

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan, maka peneliti mencoba untuk merumuskan masalah sebagai berikut: apakah efektifitas pengendalian intern, gaya kepemimpinan, dan pengembangan mutu karyawan berpengaruh secara simultan maupun parsial terhadap pencegahan kecurangan akuntansi pada RSU. Dr. Pirngadi Medan?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah : untuk mengetahui pengaruh efektifitas pengendalian intern, gaya kepemimpinan, dan pengembangan mutu karyawan terhadap pencegahan kecurangan akuntansi pada RSU. Dr. Pirngadi Medan secara simultan dan parsial.

1.4. Manfaat Penelitian

Peneliti berharap penelitian ini dapat berguna tidak hanya bagi peneliti saja, tetapi juga bermanfaat bagi berbagai pihak, seperti :

1. bagi perusahaan, untuk menjadi pertimbangan dan saran bagi perusahaan untuk bisa mengantisipasi kecurangan akuntansi di perusahaannya,

2. bagi peneliti, untuk memperluas wawasan peneliti di bidang akuntansi terutama mengenai audit kecurangan (fraud) dan peraturan-peraturan yang belaku di Indonesia untuk mengatur tentang masalah dalam bidang audit kecurangan (fraud),

Gambar

Tabel 1.1 Kasus Kecurangan Kesehatan

Referensi

Dokumen terkait

1.3.2 Jelaskan hubungan Program Studi Baru Diploma Farmasi yang diusulkan dengan Program Studi Baru Diploma Farmasi lain pada institusi pengusul dilihat dari aspek

HMD (Head Mount Dis-play) merupakan alat yang digunakan untuk menayangkan hasil pe-ngolahan data atau in-formasi dalam bentuk visual yang ditempat-kan didepan mata. LCD

Sustainable Palm Oil National Action Pan (NAP) Forum Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (FoKSBI). Section of National

Program Studi Profesi Apoteker yang diusulkan harus memiliki manfaat terhadap institusi, masyarakat, serta bangsa dan negara. Institusi pengusul memiliki kemampuan

Data disimpan dalam pita magnetik dalam bentuk titik bermagnit, titik tersebut ditunjukan dengan tanda panah, panah yang mengarah ke atas ada magnitnya (1), tanda panah yang

Fungsi ini akan mengubah string yang diinputkan menjadi Proper Case (huruf besar untuk huruf awal setiap kata)... Lihatlah tampilan pada layar

6 (d,h) explore that fits from the proposed algorithm are superior to any other existing method as most of the outlying points are ignored, and the outliers

Memuat langkah langkah Penanganan Terpadu Wilayah Sungai Citarum yang telah diintegrasikan dengan Citarum Roadmap and Investment Program sesuai Integrated Citarum. Water