• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Persepsi Pengembangan Karir Terhadap Turnover Intention Karyawan PT. Bank Sumut Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Persepsi Pengembangan Karir Terhadap Turnover Intention Karyawan PT. Bank Sumut Kota Medan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) bukanlah sesuatu yang baru di

lingkungan suatu organisasi atau perusahaan, karena manusia mempunyai peranan

penting agar tujuan dari organisasi atau perusahaan itu dapat tercapai (Nawawi, 1997).

Oleh karena itu, sumber daya manusia merupakan sumber daya yang paling penting

untuk dikelola secara efektif, karena sumber daya manusialah yang merencanakan,

mengatur dan memanfaatkan sumber-sumber lain (Nasution, 2010).

Pentingnya sumber daya manusia dalam organisasi ditegaskan oleh Simamora

(dalam buku Nasution, 2010) bahwa manusia adalah sumber daya yang amat penting

dalam menentukan, baik dalam organisasi pemerintahan maupun organisasi swasta.

Karena manusia memiliki akal, perasaaan, pengetahuan, keterampilan dan kemampuan

serta memiliki dorongan karya (Nasution, 2010).

Manusia selalu berperan aktif dan dominan setiap kegiatan organisasi, karena

manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan organisasi. Tujuan

tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif karyawan meskipun alat-alat yang dimiliki

perusahaan begitu canggihnya. Alat-alat canggih yang dimiliki perusahaan tidak ada

manfaatnya bagi perusahaan, jika peran aktif karyawan tidak diikutsertakan. Mengatur

karyawan adalah sulit dan kompleks, karena mereka mempunyai pikiran, perasaan,

status, keinginan, dan latar belakang yang heterogen yang dibawa ke dalam organisasi.

Karena karyawan tidak dapat diatur dan dikuasai sepenuhnya dalam hal seperti

(2)

Dengan demikian SDM adalah seseorang yang siap, mau dan mampu memberi

sumbangan terhadap usaha pencapaian tujuan organisasi (Rivai, 2004). Namun pada

praktiknya, telah ditemukan beberapa masalah bahwa penyebab banyak perusahaan

mengalami kegagalan yaitu karena ketidakmampuan beradaptasi dengan kemajuan

teknologi maupun yang disebabkan oleh kurang baiknya hasil kerja dari sumber daya

manusia yang ada pada organisasi atau perusahaan tersebut serta melupakan hakikat

sumber daya manusia sebagai aset bergerak perusahaan.

Oleh karena itu, perusahaan akan mengalami kerugian karena kehilangan SDM

yang memiliki potensi yang dapat mengelola perusahaan dengan baik. Padahal

keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi sangat ditentukan oleh kegiatan

pendayagunaan sumber daya manusia yaitu orang-orang yang menyediakan tenaga,

bakat kreativitas yang dibutuhkan suatu perusahaan atau organisasi.

Akan tetapi, fenomena yang sering terjadi adalah manakala kinerja perusahaan

yang awalnya bagus tetapi telah rusak oleh akibat dari beberapa perilaku karyawan baik

secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu bentuk perilaku karyawan tersebut

adalah intensi turnover yang dapat berunjung pada keputusan karyawan meninggalkan

pekerjaanya. Intensi turnover dapat diartikan yaitu pergerakan tenaga kerja (karyawan)

keluar dari organisasi.

Tingkat turnover yang tinggi akan menimbulkan dampak negatif bagi

organisasi atau perusahaan, hal ini seperti menciptakan ketidakstabilan dan

ketidakpastian (uncertainity) terhadap kondisi tenaga kerja (karyawan) dan peningkatan

biaya sumber daya manusia yakni berupa biaya pelatihan yang sudah diinvestasikan

(3)

juga mengakibatkan organisasi tidak efektif karena perusahaan kehilangan karyawan

yang berpengalaman dan perlu melatih karyawan baru.

Di Indonesia sendiri, setiap tahun ada karyawan dari setiap perusahaan

melakukan turnover, total karyawan yang melakukan turnover pada all industries

sekisar (10,4%), banking & Finance (12,8%), healthcare (12,5%), hospitality (18,2%),

insurance (6,8%), Manufacturing & Distribution (8,4%), not-for-profit (11,0%),

services (11,0%), Utilities (5,2%). Itu disebabkan karena banyaknya

perusahaan-perusahaan baru yang didirikan turut memberikan angin segar kepada karyawan untuk

mencoba sebuah peruntungan baru. Dan berkembangnya jumlah usaha-usaha waralaba

dan bisnis online, turut mendorong tingginya intensitas turnover di sebuah perusahaan

(Andristiawan, 2010).

Dan menurut hasil survei PricewaterhouseCoopers (PwC) Indonesia, salah

satu yang menyatakan hal yang sama bahwa pada perusahaan yang bergerak di sektor

perbankan di Indonesia menunjukkan bahwa tingkat turnover yang terjadi pada

karyawan di sektor ini mencapai 15% persen (Helen, 2014). Intensi turnover yang

tinggi menyita perhatian perusahaan dan menganggu kegiatan operasional, serta

melahirkan permasalahan moral pada karyawan yang tinggal, maupun melambungkan

biaya dalam rekrutmen, wawancara, tes, pengecekan refrensi, biaya administrasi

pemrosesan karyawan baru, tunjangan, orientasi, dan biaya peluang yang hilang karena

karyawan baru harus mempelajari keahlian yang baru (Simamora, 1996).

Selain itu salah satu faktor yang mempengaruhi turnover adalah persepsi

terhadap pengembangan karir (John dan Mckechine, 1995; Nathalia, 2010; Mobley,

(4)

tujuan. Karir merupakan bentuk keberuntungan (Rivai, 2004), atau perjalanan hidup dan

tujuan hidup seseorang. Setiap orang berhak dan berkewajiban untuk mencapai karir

yang baik. Seseorang yang berhasil mencapai karir yang baik akan dianggap sudah

mampan dan nyata sering kita jumpai dalam kehidupan masyarakat, apabila orang

tersebut sudah menajdi atau menempati posisi manajer atau kepala pada instasi, baik di

pemerintah maupun swasta. Dengan persepsi semacam ini seseorang dapat pengakuan

dan merasa dihargai, dihormati baik di lingkungan kerja, di keluarga, maupun di

masyarakat. Status dan martabat menjadi terangkat serta menjadi suatu kebanggaan

(Sutrisno, 2009).

Hall (dalam Sutrisno, 2009) mengemukakan karir adalah persepsi orang

mengenai sikap dan perilaku yang berhubungan dengan pengalaman dan kegiatan yang

berkaitan dengan pekerjaan sepanjang hidup orang tersebut (dimulai pertama seseorang

bekerja sampai dengan sekarang). Karir tercemin dalam gagasan bahwa orang akan

selalu bergerak maju dan meningkat dalam pekerjaan yang dipilihnya. Bergerak maju,

berarti pada diri orang tersebut adanya keinginan untuk mendapatkan tantangan yang

lebih besar, adanya keinginan untuk mendapatkan status dan prestise, serta adanya

keinginan untuk mendapatkan kekuasaan yang lebih besar (dalam sutrisno, 2009).

Menyadari pentingnya karyawan sebagai faktor pendukung keberhasilan

perusahaan, maka dalam penelitian ini, peneliti mengambil objek penelitian PT. Bank

Sumut, PT. Bank Sumut merupakan salah satu bank yang beroperasi di Sumatera Utara.

Berdasarkan dari hasil yang didapatkan dari salah satu kepala bidang divisi Sumber

Daya Manusia (SDM), Bapak X menyatakan bahwa tingkat turnover karyawan di PT.

(5)

tahun terakhir ini tidak terjadi peningkatan turnover karyawan yang cukup signifikan.

Hal itu dapat dilihat dari tabel di bawah ini yaitu:

Tabel 1.1 Jumlah Employee Turnover PT. Bank Sumut Periode 2010-2014

Employee Turnover Latest

Akan tetapi, berdasarkan hasil tabel di atas, yang harus dilakukan peneliti adalah

melakukan lebih lanjut hasil informasi bahwa perusahaan kurang memperhatikan

pengembangan karir karyawan. Selain itu, karyawan juga merasa bahwa aktivitas

pekerjaaan di perbankan yang cukup padat membuat mereka kurang dapat memiliki

waktu yang cukup berkualitas dengan keluarga. Kondisi ini membuat tidak nyaman,

karena mereka harus bekerja dan juga memenuhi tuntutan peran di rumah.

Oleh karena itu, peneliti terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul

penelitian ini adalah “Pengaruh persepsi pengembangan karir terhadap intensi turnover karyawan di PT. Bank Sumut Di Kota Medan”.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh

persepsi pengembangan karir terhadap intensi turnover Cabang Iskandar Muda Kota

(6)

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui atau menganalisis pengaruh persepsi karyawan terhadap

pengembangan karir di PT. Bank Sumut.

2. Untuk mengetahui atau menganalisis turnover intention di PT. Bank Sumut.

3. Untuk mengetahui atau menganalisis pengaruh persepsi pengembangan karir

terhadap turnover intention karyawan di PT. Bank Sumut.

1.4 Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan penulis dan pembaca

mengenai teori tentang prospek terhadap pengembangan karir dengan intensi

turnover.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi maupun

pertimbangan bagi perusahaan untuk melihat apakah ada hubungan antara prospek

terhadap pengembangan karir dengan intensi turnover pada karyawan PT. Bank

Sumut Di Kota Medan.

c. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi serta menjadi

refrensi dan bahan perbandingan bagi peneliti berikutnya dalam melakukan

Gambar

Tabel 1.1 Jumlah Employee Turnover PT. Bank Sumut Periode 2010-2014

Referensi

Dokumen terkait

Penulisan Tesis merupakan tugas akhir Mata kuliah ini membahas mengenai penyusunan proposal tesis untuk menjelaskan apa yang dilakukan, bagaimana hal itu hendak

• Knowledge: Know the terms and concepts of non-locomotor movements (i.e., twisting, bending, swaying, stretching, turning, and swinging).. • Performance: Perform

[r]

[r]

yang signifikan pembelajaran target games terhadap pengembangan self concept. mahasiswa prodi PJKR FIK

PNPM PERDESAAN PNPM PERKOTAAN PNPM INFRASTRUKTUR PERDESAAN PNPM INFRASTRUKTUR SOSEK WILAYAH. ALOKASI BLM ALOKASI BLM ALOKASI BLM ALOKASI BLM TOTAL APBN

hipokalsemia hiperurisemia Kelebihan cairan intravaskulair Edema MK: Kelebihan volume cairan MK: -Gangguan keseimbangan elektrolit -Penurunan curah jantung -Resiko Aritmia

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN