• Tidak ada hasil yang ditemukan

REVISI PESAN BISNIS PROGRAM STUDI MANAJE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "REVISI PESAN BISNIS PROGRAM STUDI MANAJE"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

1

REVISI PESAN BISNIS

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Komunikasi bisnis

Di susun oleh :

Sepira Tri Handayani 153402051

Enok Tian Handayani 153402070

Ida Farida 153402072

Irma Rahmawati 153402073

Dewi Intan Pratiwi 153402089

Shinta Mario Hasibuan 153402090

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SILIWANGI

KOTA TASIKMALAYA

(2)

Puji syukur penulis panjatkan ke khadirat Allah Subhanahu Wa Ta` ala berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaiakan makalah ini. Makalah yang penulis susun ini berjudul Revisi pesan bisnis, penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah komunikasi bisnis.

Dalam menjalankan suatu organisasi khususnya organisasi bisnis, pesan-pesan yang disampaikan oleh pemimpin kepada para bawahan, terkadang tidak terorganisasi dengan baik dikarenakan beberapa hal. Hal ini menyebabkan pesan-pesan yang disampaikan tidak mengenai sasaran atau hasil yang tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki. Dengan mengatur ide-ide secara logis, berurutan, dan tidak bertele-tele, ide yang disampaikan akan dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan informasi, motivasi, maupun praktis bagi audiens. Mengorganisasi pesan-pesan secara baik adalah suatu keharusan dan menjadi tantangan bagi komunikator.

Didasari bahwa makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada . selaku dosen mata kuliah komunikasi bisnis yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penyusun harapkan. Penulis juga berharap agar makalah ini dapat berguna bagi pembaca.

Tasikmalaya, 02 September 2017

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Rumusan Masalah...2

1.3 Tujuan Makalah...2

1.4 Manfaat Makalah ...2

1.5 Prosedur Makalah...2

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Keterampilan Merevisi Pesan...4

2.1.1 Jenis-jenis Pesan Bisnis...4

2.2 Pemilihan Kata yang Tepat...6

2.3 Membuat Kalimat yang Efektif...7

2.3.1 Cara Mengembangkan Paragraf...8

2.3.2 Menulis Ulang Pesan...9

2.3.3 Memproduksi Pesan...10

2.3.4 Mencetak Pesan...11

BAB III SIMPULAN DAN SARAN 3.1 Simpulan...12

3.2 Saran...12

(4)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Balakang Masalah

Dalam menjalankan suatu organisasi khususnya organisasi bisnis, pesan-pesan yang disampaikan oleh pemimpin kepada para bawahan, terkadang tidak terorganisasi dengan baik dikarenakan beberapa hal. Hal ini menyebabkan pesan-pesan yang disampaikan tidak mengenai sasaran atau hasil yang tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki. Dengan mengatur ide-ide secara logis, berurutan, dan tidak bertele-tele, ide-ide yang disampaikan akan dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan informasi, motivasi, maupun praktis bagi audiens. Mengorganisasi pesan-pesan secara baik adalah suatu keharusan dan menjadi tantangan bagi komunikator.

Hal yang perlu diperhatikan dalam mengorganisasi pesan-pesan yang baik sebagai berikut: Subjek dan tujuan harus jelas, semua informasi harus berhubungan dengan subjek dan tujuan, ide-ide harus dikelompokkan dan disajikan dengan cara yang logis, semua informasi yang penting harus sudah tercakup.

Revisi dalam organisasi atau perusahaan sangat diperlukan agar pesan-pesan bisnis yang telah direncanakan dan dibuat tersebut dapat ditinjau ulang atau disempurnakan untuk menghindari terjadinya kesalahan ketik atau kekurangan lainnya, sehingga sesuai dengan maksud dan tujuan yang dikehendaki. Menulis pesan-pesan bisnis sangat berbeda dengan menulis pesan-pesan yang bersifat pribadi. Dalam menulis pesan-pesan bisnis yang baik diperlukan proses pemikiran, tenaga, dan waktu yang cukup. Akan berbahaya apabila penyampaian pesan-pesan bisnis cenderung dilakukan secara asal-asalan dan ceroboh, baik dari sisi substansi isi pesan maupun format penulisannya.

Keterampilan dalam merevisi pesan-pesan bisnis sangat diperlukan oleh para pelaku bisnis agar maksud dan tujuan yang dikehendaki bisa sesuai dengan apa yang direncanakan. Pemilihan kata yang tepat dan

(5)

2

pengembangan paragraf yang efektif sangat diperlukan dalam pembuatan revisi pesan-pesan bisnis yang efektif.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut :

1.2.1 Bagaimana keterampilan merevisi pesan dalam komunikasi bisnis? 1.2.2 Bagaimana cara pemilihan kata yang tepat dalam merevisi pesan bisnis? 1.2.3 Bagaimana cara membuat kata yang efektif dalam merevisis pesan

bisnis?

1.3 Tujuan Makalah

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan :

1.3.1 Mengetahui keterampilan merevisi pesan bisnis

1.3.2 Mengetahui pemilihan kata yang tepat dalam revisi pesan-pesan bisnis 1.3.3 Dapat membuat kalimat yang efektif dan mengembangkan paragraph

1.4 Manfaat Makalah

Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoretis maupun secara praktis. Secara teoretis makalah ini berguna sebagai pengembangan konsep revisi pesan bisnis Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi bagi penulis dan pembaca agar dapat mengetahui bagaimana cara melakukan revisi pesan bisnis serta apa saja manfaat dari mempelajari revisi pesan bisnis

1.5 Prosedur penulisan

(6)
(7)

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Ketrampilan Merevisi Pesan

Menulis pesan-pesan bisnis sangatlah berbeda dan tidak semudah menulis pesan– pesan yang bersifat pribadi seperti penulisan surat kepada orang tua, saudara, atau teman akrab.

Maka dari itu dalam menulis surat-surat bisnis yang baik diperlukan proses pemikiran dan tenaga dan waktu yang cukup. Akan berbahaya apabila penyampaian pesan – pesan bisnis cenderung dilakukan secara asal-asalan atau ceroboh, baik dalam sisi substansi isi pesan mupun format penulisan.

Setelah tahapan perencanaan, pengorganisasian dan pembuatan pesan-pesan bisnis dilakukan langkah selanjutnya adalah melakukan revisi terhadap pesan-pesan bisnis. Revisi pesan merupakan tahap terakhir dalam proses penyusunan pesan bisnis. Pada tahap ini, dilakukan kegiatan menyunting menulis ulang pesan dan mencetak pesan. Tahap revisi itu perlu dilakukan untuk memastikan bahwa pesan yang direncanakan dan disusun sudah bebas dari kesalahan.

Beberapa hal yang harus ditelaah ulang adalah isi maupun pengorganisasiannya, gaya bahasa yang dipakai, susunan bahasanya serta format penulisannya. Untuk penggunaan kata hendaknya memilih kata yang sudah dikenal, singkat dan menghindari kata-kata yang bermakna ganda.Revisi sangat diperlukan agar pesan bisnis yang telah direncanakan dan dibuat dapat sesuai dengan yang dikehendaki

2.1.1 jenis jenis pesan bisnis

Dalam komunikasi binis terdapat jenis-jenis pesan bisnis yang disampaikan diantaranya :

1.Pesan – pesan Bisnis Tertulis.

(8)

Proses penulisan pesan bisnis tertulis dimulai dari penulisan draft,kemudian dilakukan penelaahan lebih lanjut dari sudut substansi suatu pesan maupun pengorganisasian,gaya,bahasa yang digunakan,susunan kalimat mekanik,format dan tata letak penulisannya.penjelasan lebih lanjut :

1) Mengedit isi dan cara pengorganisasiannya

Pada face awal pengeditan, perlu perhatian secara seksama terutama pada pesan-pesan awal dan akhir, karena pesan – pesan tersebut mempunyai pengruh besar terhadap audiens. Perhatikan bahwa pembuka surat atau memo haruslah relevan, menarik, dan memberikan reaksi pada pembacanya. Untuk pesan-pesan yang lebih panjang, beberapa paragraf pertama mencakup subjek, maksud, dan organisasi bahan.

2) Mengedit mekanik atau teknis penulisan

Setelah melakukan pengeditan isi, pengorganisasian, dan gaya penulisannya, langkah berikutnya adalah melakukan pengeditan dari sudut mekanik atau teknis penulisan suatu pesan – pesan bisnis yang mencakup : a. Susunan kalimat yang digunakan, apakah sudah sesuai dengan kaidah

kebahasaan yang ada, sehingga mudah dipahami dengan baik.

b. Penggunaan kapitalisasi secara tepat (perhatikan kata-kata yang harus ditulis dengan huruf kapital).

c. Penulisan tanda baca secara benar (perhatikan penggunaan tanda baca koma, titik, titik koma, tanda tanya, dan tanda seru).

d. Perhatikan makna keutuhan suatu kalimat, sehingga makna suatu kalimat dapat dipahami dengan mudah.

e. Perhatikan pengulangan kata yang tidak tepat dalam suatu kalimat. Hal ini dapat menghilangkan makna suatu pesan – pesan bisnis yang telah disampaikan.

3) Mengedit format dan layout

(9)

6

penulisannya menarik, di tata rapi, bersih, tidak penuh coretan, dan kertas yang digunakan berkualitas baik, audiens anda akan senang membacanya.

2. Pesan – pesan bisnis lisan

Sebagaimana pesan – pesan bisnis yang disampaikan secara tertulis, pesan– pesan bisnis yang disampaikan secara lisan pun memerlukan pengecekan ulang, perbaikan atau pengeditan seperlunya, sehingga suatu pesan bisnis dapat dipahami audiens dengan baik. Perlu dilakukan kegiatan pengeditan yang mencakup antara lain:

1) Substansi pesan

Mengedit substansi pesan yang akan disampaikan kepada audiens 2) Pengorganisasian pesan

Mencakup 3 poin penting, yaitu:

a. Pembuka (misalnya, salam pembuka, perkenalan diri)

b. Penyampaian substansi pesan (misalnya, pengntar pesan dilanjutkan dengan substansi pesan.

c. Penutup (misalnya: kesimpulan, saran, rekomendasi, implikasi). 3) Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang digunakan dalam penyajian pesan – pesan bisnis secara lisan lebih menarik dan dinamis daripada yang berbentuk tertulis karena cara penyampaiannya yang lebih santai, luwes, dan tidak monoton.

2.2 Pemlihan kata yang tepat

Pemilihan kata yang tepat adalah penggunaan kata-kata tertentu untuk mencurahkan ide atau pikiran ke dalam sebuah kalimat. Agar pesan yang terkandung dalam kalimat yang disampaikan kepada orang lain dengan mudah dapat dimengerti, maka harus menggunakan kata-kata dengan baik.

1. Memilih kata yang sudah dikenal (familiar).

(10)

2. Memilih kata-kata yang singkat.

Memilih kata-kata singkat yang singkat dalam penyampaian pesan pesan bisnis juga perlu dilakukan. Kata-kata yang singkat, selain efisien juga dapat mudah dipahami oleh audiens.Meskipun pemilihan kata yang disingkat diperlukan, akan tetapi perlu untuk tetap memperhatikan berbagai kaidah penulisan bahasa yang baik dan benar.

3. Menghindari kata-kata yang bermakna ganda.

Kata-kata yang memiliki berbagai pengertian harus dihindari dalam penyampaian pesan-pesan bisnis. Penggunaan kata-kata tersebut akan mengakibatkan terjadinya penafsiran yang bermacam-macam.Akibat yang terjadi adalah kemungkinan tidak tercapainya maksud penyampaian dari pesan-pesan bisnis tersebut.

2.3 Membuat Kalimat yang Efektif

Kalimat merupakan sarana untuk menyampaikan pesan kepada orang lain. Kalimat dapat dibuat untuk memanggil, memarahi, menasehati, menyuruh dan memperingatkan seseorang, juga untuk mengemukakan pendapat dan mengemukakan sesuatu. Agar pesan yang disampaikan dapat dengan mudah dimengerti pembaca, kalimat harus disusun secara efektif. Kalimat efektif merupakan bentuk kalimat yang dengan sadar dan sengaja disusun untuk mencapai daya informasi yang tepat dan baik.

Dalam menyusun suatu kalimat diperlukan tiga hal, yaitu kesatuan pikiran, kesatuan susunan dan kelogisan. Sebagaimana diketahui bahwa setiap kalimat paling tidak terdiri atas subjek dan predikat. Disamping subjek dan predikat, suatu kalimat juga dapat dilengkapi dengan pelengkat (complements).

Secara umum, terdapat tiga jenis kalimatyaitu : a. Kalimat sederhana

Suatu kalima tsederhana hanya memiliki sebuahs ubjek dan sebuah predikat. Namun tidak menutupke mungkinan suatu kalimat sederhana dilengkapi dengan objek baik langsung maupun tidak langsung.

Contoh : andi mengirim pesanan buku ke konsumen b. Kalimat majemuk

(11)

8

dapat berdiri sendiri atau mempunyai pengertian yang utuh, sedangkan klausa dependen adalah klausa yang tidak dapat berdiri sendiri sehingga tidak memiliki pengertian yang utuh.

Contoh : andi membeli kertas dan kakak membeli baju c. Kalimatkompleks

Kalimat kompleks berisi sebuah klausa independen dan satu atau lebih klausa dependen sebagai anak kalimat.

Contoh :meskipungajitidaknaik, para pegawaibekerjasebagaimanamestinya. 2.3.1 Cara mengembangkan paragraf

Secara umum ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk mengembangkan paragraf yaitu pendekatan induktif dan deduktif. Pendekatan induktif dimulai dengan mengemukakan berbagai alasan terlebih dahulu kemudian baru dibuat kesimpulan. Sedangkan, pendekatan deduktif dimulai darik esimpulan kemudian baru diikuti denganalasan-alasannya. Ada beberapa cara dalam mengembangkan suatu paragraph, yaitu :

a. Ilustrasi

Untuk mengembangkan suatu paragraph dapat digunakan suatu ilustrasi atau contoh yang dapat memberikan gambaran terhadap ide atau gagasan umum. Pemberian contoh terhadap suatu topik bahasan yang relevan akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mudah dipahami. Contoh yang diberikan dalam penyampaian bisa di berikan dari lingkungan sekitar supaya lebih mudahdicerna.

b. Perbandingan (persamaandanperbedaan)

Dalam mengembangkan suatu paragraph dapat dengan cara membandingkan persamaan maupun perbedaan terhadap suatu pemikiran dengan pemikiran yang lain. Cara pengembangan paragraph ini memerlukan wawasan yang luas bagi orang yang menyampaikan pesan-pesan bisnis. Penyampai pesan-pesan bisnis yang memiliki wawasan berpikir luas tentunya akan dapat membuat perbandingan yang berkaitan dengan persamaan maupun perbedaan terhadap suatu bahasan tertentu.

c. Pembahasan sebab-akibat

(12)

d. Klasifikasi

Paragraph dapat dikembangkan dengan cara melakukan klasifikasi atau pengelompokan ide-ide umum ke dalam ide-ide yang lebih khusus. Pola pengembangan paragraph dengan pengelompokan ini akan mempermudah pemahaman bagi pengirim pesan maupun penerima pesan. Selainitu, cara pengelompokan ini juga menjadi kan suatu topik bahasan menjadi lebih terarah atau terpokus.

e. Pembahasan pemecahan masalah

Cara lain untuk mengembangkan paragraph adalah dengan menyajikan masalah, kemudian menjelaskan cara pemecahan masalah masalah tersebut.

Pendekatan yang akan Anda pilih sangat tergantung pada subjek Anda, maksud audiens dan maksud suatu pesan.

2.3.2 Menulis Ulang Pesan

Ernest Hemingway pernah menyatakan bahwa “tidak ada yang disebut menulis yang ada hanya menulis ulang” Pada kenyataan nya, pelaku bisnis banyak melakukan kesalahan berikut:

a. Hanya memindah kan kata-kata dan tidak benar-benar memperbaikinya b. Tidak melakukan penulisan ulang karena dianggap membuang waktu c. Mengirim dokumen pada saat-saat terakhir dibutuhkan.

Setelah penulisan ulang dilakukan dengan baik dokumen bisnis kemungkinan akan menjadi berjumlah menjadi lebih ringkas, mantap dan kuat.Namun perhatian dan waktu yang di gunakan untuk melakukan perbaikan kata dan kalimat hendaknya di sesuaikan dengan batasan waktu (dead line).Ketika menulis ulang, perhatian ditunjukkan pada setiap kata yang memberikan kontribusi pada kalimat yang efektif dan pengembangan kalimat agar menjadi paragraph yang bertalian secara logis. Banyak dokumen bisnis membengkak karena menggunakan kata-kata ungkapan yang tidak perlu. Bagian-bagian yang mengganggu sebaiknyadi hilangkan atau dihapus, tentunya setelah terlebih dahulu menyimpan arsip versi sebelumnya.

2.3.3 Memproduksi Pesan

(13)

10

pembuatan pesan belum selesai. Draft ditulis ulang dengan baik atau diketik secara manual atau elektronis. Pada masa sekarang ini, sebagian besar dokukmen bisnis di produksi menggunakan komputer. Berbagai aplikasi bisa di pergunakan untuk membuat desain agar pesan lebih menarik. Misalnya Ms. Word, desktop publishing, photoshop, dan lain-lain.

Desain pesan yang efektif akan memberi pedoman kepada pembaca dalam menyimak seluruh isi dokumen. Desain yang menarik belum tentu efektif. Oleh karena itu, desain yang menarik dan efektif menjadi sasaran penting dalam memproduksi pesan.Agar desain pesan bisnis efektif, perlu di perhatikan hal-hal berikut:

a. Konsistensi

Pemakaian desain yang konsisten dalam seluruh isi dokumen untuk elemen desain yang muncul berulang-ulang. Misalnya , penggunaan margin , jenis huruf, besar huruf, spasi dan garis.

b. Seimbang

Supaya desain terlihat menyenangkan , perlu di jaga keseimbangan ruangan anatara teks, gambar dan ruang kosong.

c. Terkendali

Desain di usahakan sederhana, terlalu banyak elemen desain atau terlalu banyak sentuhan dekoratif akan menyebabkan dokumen terlihat kacau.

separuh dari rencana semula. Dokumen Rincian Desain yang baik akan memberi kemudahan bagi pembaca untuk mencari rincian pesan. Rincian pesan yang ingin ditampilkan akan mempengaruhi pesan.

2.3.4 Mencetak Pesan

Setelah menyusun pesan dari awal sampai akhir, langkah terakhir adalah mencetak pesan.Mencetak dokumen diatas kertas perlu dilakuk untuk memastikan marjin, penampilan, kebenaran nomor halaman, judul, gambar, dan rincian lainnya. Mencetak dokumen yang belum final (Proof sheet) dengan printer dapat dilakukan menggunakan pilihan print quality

(14)
(15)

BAB 3 SIMPULAN 3.1 Simpulan

Dalam suatu proses komunikasi terkadang kesalahan tidak dapat dihindari untuk itu revisi pesan bisnis sangat dibutuhkan untuk membantu agar pesan-pesan yang di sampaikan sesuai sasaran. Pesan-pesan bisnis merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam proses pelaksanaan bisnis, karena di dalamnya terkandung informasi-informasi yang dapat dijadikan sumber referensi perusahaan dalam melaksanakan aktivitas bisnisnya. Tidak jarang bentuk pesan bisnis tersebut terjadi kesalahan atau ketidaksesuaian sehingga menimbulkan banyak hambatan informasi. Oleh karena itu, bertindak untuk merevisi pesan-pesan bisnis tersebut adalah cara yang terbaik untuk dilakukan. Revisi merupakan langkah terakhir dalam mengembangkan pesan-pesan bisnis secara efektif. Setiap pesan bisnis perlu diedit baik menyangkut masalah isi dan pengorganisasiannya, gaya penyampaiannya, maupun format penulisannya.

Gaya penulisan yang efektif dimulai dengan pemilihan kata yang tepat. Dalam memilih kata perlu diperhatikan antara lain memilih kata yang sudah familliar/sudah dikenal secara umum,singkat, dan hindarkan kata yang memiliki pengertian ganda. Penulisan pesan-pesan bisnis yang paling efektif akan mencakup keseimbangan pemilihan terhadap ketiga jesis kalimat yaitu kalimat sederhana, majemuk, dan kompleks. Kalimat-kalimat yang singkat dan menggunakan Kalimat-kalimat aktif akan mempermudah audiens anda dalam memahami maksud dan tujuan suatu pesan-pesan bisnis.

3.2 Saran

Sebaiknya dalam melakukan revisi pesan bisnis dan tata cara penulisan direct request, harus lebih memperhatikan poin-poin pentingnya sehingga ketika pesan bisnis telah di revisi dan penulisan direct request dapat mudah dipahami oleh pihak-pihak yang terlibat atau yang berkepentingan dalam bisnis.

(16)

Viani,S.(2015).Komunikasi Bisnis-Revisi Pesan-pesan Bisnis . [Online].Tersedia : https://vianisilv.wordpress.com/2015/04/30/152/ .[30 Agustus 2017]

Rizki,K.(2012) Perencanaan revisi pesan – pesan bisnis.

[Online].Tersedia : http://mrizki12.blogspot.com/2012/09/perencanaan-revisi-pesan-pesan-bisnis.html.[30 Agustus 2017]

Arga,S.(2010). Revisi Pesan-Pesan Bisnis[Online].Tersedia : http://argafeb.blogspot.com/2013/05/mata-kuliah-komunikasi-bisnis-revisi-pesan_1176.html [30 Agustus 2017]

Dwi,n.(2014).makalah revisi pesan pesan

bisnis[online].Tersedia

(17)

Referensi

Dokumen terkait

Penyampaian pesan bisnis dapat dilakukan secara lisan, tetap perlu dilakukan kegiatan pengeditan yang mencakup antara lain substansi pesan yang ingin disampaikan, pengorganisasiannya,

[r]

Tujuan kedua komunikasi bisnis adalah melakukan persuasi kepada pihak lain agar apa yang disampaikan dapat dipahami dengan baik dan benar.. Hal ini sering dilakukan, terutama

Pemegang saham publik EXCL yang telah menyatakan tidak menyetujui rencana Penggabungan pada saat RUPSLB dan bermaksud untuk menjual saham - saham mereka wajib mengisi

Untuk menentukan kelipatan persekutuan terkecil dari dua bilangan a dan b, yaitu dengan mencari semua kelipatan dari a dan b, kemudian diidentifikasi dan dikumpulkan semua

Letakkan satu tangan, 2 cm dibawah umbilicus lalu Berikan usapan dengan arah usapan membentuk angka delapan dimulai dari sisi medial- lateral – medial dan membentuk angka delapan

Pengajaran Bahasa Arab di Pondok Modern Gontor Pondok Modern Gontor banyak dianggap sebagai salah satu lembaga pendidikan di Indonesia yang memberikan perhatian sangat besar

Ketidakmampuan mengenali penanda spesifik suatu stimulus, sehingga akhirnya orang mengembangkan respon yang salah karena justru respon tersebut yang mendapat reinforcement