• Tidak ada hasil yang ditemukan

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tanggung Jawab Perdata dalam Pemasangan Jaringan Kabel Fiber Optik di Kota Salatiga T2 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tanggung Jawab Perdata dalam Pemasangan Jaringan Kabel Fiber Optik di Kota Salatiga T2 BAB IV"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

153

BAB IV

PENUTUP

A.

KESIMPULAN

Jaringan Telekomunikasi adalah fasilitas yang menyangkut kepentingan

umum. Fiber optik yang merupakan bagian dari jaringan telekomunikasi

menjadi penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu

pihak operator seluler berlomba- lomba untuk memasang jaringan kab el fiber

optik terkhususnya di Kota Salatiga.

Ketika pihak operator seluler mengajukan permohonan pemasangan

jaringan kabel fiber optik dan disetujui oleh Pemerintah Kota Salatiga selaku

penyelenggara jalan kota , hal ini menunjukan Kedudukan negara selaku

penguasa atas bumi, air dan kekayaan alam yang ada. Pemerintah selaku

unsur dari negara memiliki mandat untuk menyelenggarakan dan

mengusahakan ketertiban dan kemaslahatan masyarakat.

Persetujuan yang diberikan dalam bentuk izin mengakibatkan timbulnya

perikatan antara pihak operator seluler dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku yang berkaitan dengan jalan.

Ketidakpatuhan pihak operator seluler dalam melaksanakan ketentuan

(2)

154

pemasangan jaringan kabel fiber optik wajib dipertanggungjawabkan demi

terwujudnya kepastian hukum.

Selain itu kerusakan trotoar, kanstin, jaringan drainase dan badan jalan

yang mengakibatkan terganggunya aktivitas masyarakat untuk menikmati

fasilitas umum, tidak hanya berasal dari kelalaian atau ketidakpatuhan pihak

operator seluler dalam melaksanakan ketentuan perundang-undangan yang

berkaitan dengan pemasangan jaringan kabel fiber optik, juga keterbatasan

aparatur sipil negara (ASN) yang mengawasi pelaksanaan pekerjaan tersebut.

Pemerintah Kota Salatiga sebagai penyelenggara jalan di Kota Salatiga dalam

hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, tidak dapat mengatasi

permasalahan akibat perizinan yang telah dikeluarkan. Kurangnya kuantitas

dan kualitas Aparatur Sipil Negara yang berkaitan dengan pelaksanaan

pekerjaan tersebut. Di samping itu adanya keterbatasan waktu yang harus

dibagi dengan tugas lain. Juga dalam pelaksanaan kegiatan sering

dilaksanakan oleh pelaksana ketika malam hari, sehingga ketidaksesua ian

pelaksanaan tidak terpantau.

Pertanggungjawaban hukum adalah keniscayaan sebagai konsekuensi

logis dari tindakan operator seluler terhadap kerusakan pada trotoar, kanstin,

jaringan drainase dan badan jalan yang ditimbulkan oleh pemasangan

jaringan kabel fiber optik. Prinsip tanggung jawab berdasarkan unsur

(3)

155

Praduga Selalu Bertanggung Jawab (Presumption of Liability) terhadap

Pemasangan Jaringan Kabel Fiber Optik adalah bentuk tanggungjawab yang

dapat dikenakan untuk operator seluler.

B.

SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyarankan beberapa hal, yaitu :

1) Perubahan Nomenklatur Struktur Organisasi Pemerintah di mana dinas

yang mengurusi rekomendasi perizinan utilitas jalan dari yang semula

berada pada Dinas Bina Marga PSDA pada Perwali Nomor 54 Tahun

2011 menjadi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang pada perwali

Nomor Nomor 40 Tahun 2016, haruslah menambah kuantitas dan kualitas

personil yang sesuai dengan kompetensi dan bersifat fungsional, sehingga

tidak mengganggu beban tugas pokok fungsi yang lain.

2) Mengenai keterbatasan personil, perlu ditambah kuantitas dan kualitas

personil dan untuk penempatan yang tidak sesuai dengan kompetensi

keilmuan, seharusnya dihindari. Jika memang terpaksa tidak ada personil

yang sesuai, hendaknya diawali dengan diklat (pendidikan dan pelatihan)

keteknisan pada lingkup yang sesuai. Dengan dibekali awal mengenai

pengetahuan teknis, sehingga pekerjaan dapat dikoordinasikan dengan

baik dan dilaksanakan lebih efektif dan efisien dan dapat membentuk

(4)

156

3) Perlu untuk pengadaan personil fungsional sebagai penilik / pengamat

jalan, yang bertugas memantau dan mengawasi jalan kota.

4) Pemerintah Kota Salatiga tidak perlu lagi menganggarkan anggaran untuk

memperbaiki trotoar, kanstin, jaringan drainase dan badan jalan yang

rusak. Dengan bentuk pertanggung jawaban hukum atas dasar kesalahan

(Liability Based On Fault) maupun Berdasarkan Praduga Selalu

Bertanggung Jawab (Presumption of Liability), pihak operator selulerlah

yang wajib mengganti rugi seluruh biaya untuk memperbaiki trotoar,

kanstin, jaringan drainase dan badan jalan yang rusak, yang diakibatkan

kesalahan dari pihak operator seluler.

5) Setiap terbitnya surat perizinan, dengan diikuti Perjanjian Kontrak Kerja

Pemanfaatan Utilitas yang memuat secara lengkap tentang hak dan

kewajiban masing- masing pihak dengan dilampiri semua dokumen dari

sejak pengajuan permohonan perizinan, persyaratan administrasi,

persyaratan teknis dan perubahan-perubahannya sesuai hasil evaluasi dan

peninjauan lapangan terhadap lokasi dan metodologi pekerjaan serta

jaminan pelaksanaan, jaminan pemeliharaan dan polis asuransi kerugian

pihak ketiga. Sehingga jika terjadi wanprestasi oleh salah satu pihak

Referensi

Dokumen terkait

Banyaknya buruh islam yang masuk tersebut menjadikan mereka menjadi etnis tersbesar kedua di Arakan, yang mana hal tersebut menciptakan adanya keberagaman etnis sehingga

− Prototipe sistem SDR skala lab dengan frekuensi maksimal RF 50 MHz dengan daya RF kurang dari 1 mW menggunakan daughterboard Basic Tx-Rx dapat dikembangkan untuk sebuah

Perlindungan hukum terhadap anak korban tindak pidana pencabulan diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 jo Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 dan

kasus ini si Afrizal bin Ibrahim tetap harus diposisikan kedalam korban tindak pidana jika dilihat dari segi sosial dan sebenarnya penjara adalah sebagai alternative

Rakan sejawat juga memainkan peranan penting dalam membendung masalah ini dengan cara memberi nasihat kepada rakan yang menyalahgunakan wang supaya sedar

Terkait hakim yang menjatuhi pidana minimum terhadap terdakwa yang melakukan perdagangan orang, menurut penulis pemidanaan terhadap pelaku tindak pidana perdagangan

[r]

(2002) yang mengutip berbagai sumber, ada lima urgensi pokok kenapa pembaruan agraria mesti dilaksanakan oleh negara-negara berkembang, yaitu: (1) Liberalisasi