• Tidak ada hasil yang ditemukan

TOGAa4

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TOGAa4"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENGENALAN TOGA (Tanaman Obat Keluarga ) 1.1. Pengertian TOGA

TOGA adalan singkatan dari Tanaman Obat Keluarga . Tanaman obat keluarga pada hakekatnya sebidang tanah baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman obat atau bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat , khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.

1.2. Tujuan dan Manfaat TOGA

Tujuan utama budidaya tanaman obat yaitu untuk melindungi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta melestarikan kekayaan alam melalui tanaman yang ada disekitar kita.

Manfaat yang didapat dari budidaya tanaman obat antara lain :

 Pencegahan penyakit, jika digunakan secara dini dan kontinyu.  Pengobatan pertama pada kecelakaan (P3K) .

 Pengobatan pada penyakit luar dan dalam. .  Untuk mempercantik diri (kosmetik) .

 Membentuk iklim mikro yang sejuk dan nyaman .

 Bernilai estetika bagi keluarga dan lingkungan (mengurangi stres)

 Sumber ekonomi keluarga 1.3. Fungsi TOGA

 Upaya preventif (pencegahan) , jika digunakan secara dini dan kontinyu.

 Upaya promotif (meniungkatkan derajat kesehatan) .  Upaya kuratif (penyembuhan penyakit)

 Pengobatan pertama pada kecelakaan (P3K)  Pengobatan pada penyakit luar dan dalam  Untuk mempercantik diri (kosmetik)

(2)

buah-buahan atau sayur-sayuran misalnya lobak, saledri, pepaya dan lain-lain.

 Sarana untuk pelestarian alam.

Apabila pembuatan tanaman obat alam tidak diikuti dengan upaya-upaya pembudidayaannya kembali, maka sumber bahan obat alam itu terutama tumbuh-tumbuhan akan mengalami kepunahan.

 Sarana penyebaran gerakan penghijauan.

Untuk menghijaukan bukit-bukit yang saat ini mengalami penggundulan, dapat dianjurkan penyebarluasan penanaman tanaman obat yang berbentuk pohon-pahon misalnya pohon asam, pohon kedaung, pohon trengguli dan lain-lain

 Sarana untuk pemertaan pendapatan.

Toga disamping berfungsi sebagai sarana untuk menyediakan bahan obat bagi keluarga dapat pula berfungsi sebagai sumber penghasilan bagi keluarga tersebut.

 Sarana keindahan.

Dengan adanya Toga dan bila di tata dengan baik maka hal ini akan menghasilkan keindahan bagi orang/masyarakat yang ada

disekitarnya. Untuk menghasilkan keindahan diperlukan perawatan terhadap tanaman yang di tanam terutama yang ditanam di

pekarangan rumah.

1.4. Jenis-jenis Tanaman Untuk TOGA

Jenis tanaman yang harus dibudidayakanuntuk tanaman obat keluarga adalah jenisjenistanaman yang memenuhikriteriasebagai berikut:

1. Jenis tanaman yang harus dibudidayakan untuk tanaman obat keluarga adalah jenis-jenis tanaman yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

(3)

3. Jenis tanaman yang dapat tumbuh dan hidup dengan baik di daerah pemukiman baik dengan tabulapot (tanaman budi daya pot) atau tabulakar (tanaman budi daya pekarangan).

4. Jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain misalnya: buah-buahan dan bumbu masak (apotek hidup dan warung hidup).

5. Jenis tanaman yang hampir punah.

6. Jenis tanaman yang masih liar.

7. Jenis tanaman obat yang disebutkan dalam buku pemanfaatan tanaman adalah tanaman yang sudah lazim di tanam di pekarangan rumah atau tumbuh di daerah pemukiman.

1.5. Petunjuk Penggunaan Tanaman Obat

Dalam menggunakan tumbuhan obat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sehingga hasil pengobatan yang maksima. Bacalah dengan seksama semua petunjuk seputar timbuhan obat di bawah ini.

1. Waktu Pengumpulan

Guna mendapatkan bahan yang terbaik dari tumbuhan obat, perlu diperhatikan saat-saat pengumpulan atau pemetikan bahan berkhasiat.

Berikut ini pedoman waktu pengumpulan bahan obat secara umum.

o Daun dikumpulkan sewaktu tanaman berbunga dan sebelum buah menjadi masak.

o Bunga dikumpulkan sebelum atau segera setelah mekar.

(4)

o Biji dikumpulkan dari buah yang masak sempurna.

o Akar, rimpang (rhizome), umbi (tuber), dan umbi lapis (bulbus) dikumpulkan sewaktu proses tumbuhan berhenti.

2. Pencucian Dan Pengeringan

Bahan obat yang sudah dikumpulkan segera dicuci bersih, sebaiknya dengan air yang mengalir. Setelah bersih, dapat segera dimanfaatkan bila diperlukan pemakaian yang bahan segar. Namun, bisa pula dikeringkan untuk disimpan dan digunakan bila sewaktu-waktu dibutuhkan.

Pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air dan mengcegah pembusukan oleh cendawan atau bakteri. Dengan demikian, bahan dapat disimpan lebih lama dalam stoples atau wadah yang tertutup rapat. Bahan kering juga mudah dihaluskan bila ingin dibuat serbuk.

Berikut ini cara mengeringkan bahan obat :

o Bahan berukuran besar dan banyak mengandung air dapat dipotong-potong seperlunya terlebih dahulu.

o Pengeringan bisa langsung dibawah sinar matahari, atau memakai pelindung seperti kawat halus jika menghendaki pengeringan yang tidak terlalu cepat.

o Pengeringan bisa juga dilakukan dengan mengangin-anginkan bahan ditempat yang teduh atau di dalam ruang pengering yang aliran udaranya baik.

3. Sifat Dan Cita Rasa

(5)

dari cara pengobatan tradisional timur. Adapun keempat macam sifat tumbuhan obat itu ialah dingin, panas, hangat, dan sejuk. Tumbuhan obat yang sifatnya panas dan hangat dipakai untuk pengobatan sindroma dingin, seperti pasien yang takut dingin, tangan dan kaki dingin, lidah pucat atau nadi lambat. Tumbuhan obat yang bersifat dingin dan sejuk digunakan untuk pengobatan sindroma panas, seperti demam, rasa haus, warna kencing kuning tua, lidah merah atau denyut nadi cepat.

Lima macam cita rasa dari tumbuhan obat ialah pedas, manis, asam, pahit, dan asin. Cita rasa ini digunakan untuk tujuan tertentu karena selain berhubungan dengan organ tubuh, juga mempunyai khasiat dan kegunaan tersendiri. Misalnya rasa pedas mempunyai sifat menyebar dan merangsang. Rasa manis berkhasiat tonik dan menyejukan. Rasa asam berkhasiat mengawetkan dan pengelat. Rasa pahit dapat mengilangkan panas dan lembab. Sementara rasa asin melunakkan dan sebagai pencahar. Kadang-kadang ada juga yang menambahkan cita rasa yang keenam, yaitu netral atau tawar yang berkhasiat sebagai peluruh kencing.

4. Cara Merebus Ramuan Obat

Perebusan umumnya dilakukan dalam pot tanah, pot keramik, atau panic email,. Pot keramik dapat dibeli di took obat tradisional Tionghoa. Panic dari besi, alumunium atau kuningan sebaiknya tidak digunakan untuk merebus. Hal ini diingatkan karena bahan tersebut dapat menimbulkan endapan, konsentrasi larutan obat yang rendah, terbentuknya racun atau menimbulkan efek samping akibat terjadinya reaksi kimia dengan bahan obat.

(6)

mm diatasnya. Perebusan dimulai bila air telah meresap kedalam bahan ramuan obat.

Lakukan perebusan dengan api sesuai petunjuk pembuatan. Apabila nyala api tidak ditentukan, biasanya perebusan dilakukan dengan api besar sampai airnya mendidih. Selanjutnya api dikecilkan untuk mencegah air rebusan meluap atau terlalu cepat kering. Meski demikian, adakalanya api besar dan api kecil digunakan sendiri-sendiri sewaktu merebus baha obat. Sebagai contoh, obat yang berkhasiat tonik umumnya direbus dengan api kecil sehingga zat berkhasiatnya dapat secara lengkap dikeluarkan dalam air rebusan. Demikian pula tumbuhan obat yang mengandung racun perlu direbus dengan api yang kecil dalam waktu yang agak lama, sekitar 3-5 jam untuk mengurangi kadar racunnya. Nyala api yang besar digunakan untuk ramuan obat yang dimaksudkan agar pendidihan menjadi cepat dan penguapan berlebih dari zat yang merupakan komponen aktif tumbuhan dapat dicegah.

5. Waktu Minum Obat

Bila tidak terdapat petunjuk pemakaian, biasanya obat diminum sebelum makan kecuali obat tersebut merangsang lambung maka diminum setelah makan. Obat berkhasiat tonik diminum sewaktu perut kosong, dan obat berkhasiat sedative diminum sewaktu ingin tidur. Pada penyakit kronis diminum sesuai jadwal secara teratur. Rebusan obat bisa diminum sesering mungkin sesuai kebutuhan atau diminum sebagai pengganti teh.

6. Cara Minum Obat

(7)

atau tidur berselimut supaya tubuh tetap hangat dan mudah mengeluarkan keringat.

Untuk pengobatan sindroma panas, obat diminum dalam keadaan dingin. Sebaliknya untuk pengobatan sindroma dingin obat diminum dalam keadaan hangat. Obat yang sedikit toksik, diminum sedikit demi sedikit tetapi sering. Tambahkan dosisnya secara bertahap sehingga efek pengobatan tercapai.

7. Lama Pengobatan

Tumbuhan obat yang masih berupa simplisia, hasil pengobatannya tampak lambat, namun sifatnya konstruktif atau membangun. Hal ini berbeda dengan obat kimiawi yang hasil pengobatannya terlihat cepat namun destruktif. Oleh karena itu, obat yang berasal dari tumbuhan tidak dianjurkan penggunaannya untuk penyakit-penyakit infeksi akut. Tumbuhan obat lebih diutamakan untuk memelihara kesehatan dan pengobatan penyakit kronis yang tidak dapat disembuhkan dengan obat kimiawi, atau memerlukan kombinasi antara obat kimiawi dengan obat dari tumbuhan berkhasiat.

1.6. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

a. Mengenali nama tanaman: Nama ilmiah danNama daerah/lokal untuk menghindari tertukarnya dengan tanaman lain

b. Mengenali morfologi atau sosok tanaman

c. Mengetahui khasiat tanaman dan bagian apa yang digunakan sebagai obat

d. Mengetahui jenis penyakit

e. Mengetahui dosis/takaran penggunaannya

(8)

g. Mengetahui cara membuat simplisia

h. Mengetahui cara pembuatan ramuan dan alat yang digunakan

i. Mengetahui cara penggunaan ramuan obat tradisional

j. Mengetahui aturan minum ramuan obat tradisional

k. Mengetahui cara menyimpan ramuan

1.7.REAKSI NEGATIF

(9)

BAB II

TOGA(TANAMAN OBAT KELUARGA) 1. SAMBILOTO

RESEP/CARA PENGOLAHAN  Tipus abdominalis

Ambil 13 lembar daun segar, lalu cuci bersih. Rebus daun dengan 2 gelas air hingga mendidih dan tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring hasil rebusan. Tambahkan 1 sendok makan madu, aduk hingga rata, dan minum 1 kali sehari.

 Disentri dan diare

Sekitar 13 gram daun kering, lalu cuci bersih. Rebus daun tersebut dengan 4 gelas air hingga mendidih dan tersisa 2 gelas. Minum hasil rebusan setelah dingin 2 kali sehari, masing-masing 1 gelas. Tambahkan 1 sendok madu ke dalam air rebusan sebelum diminum.

 Flu, sakit kepala, dan panas

Cuci bersih tanaman, lalu keringkan. Tumbuk tanaman hingga halus. Tambahkan 1 gelas air dalam 1 gram bubuk tanaman. Minum air rebusan 3 kali sehari.

 Influenza, radang paru, dan TBC paru

Cuci bersih tanaman, lalu keringkan. Tumbuk tanaman hingga halus. Tambahkan 1 gelas air dalam 3 gram bubuk tanaman. Minum air rebusan 3 kali sehari.

 Radang saluran napas dan radang paru

Ambil 13 gram daun kering, cuci bersih, rebus dengan 4 gelas air hingga mendidih dan tersisa 2 gelas. Minum hasil rebusan 2 kali sehari dengan ditambahkan 1 sendok madu.

 Batuk rejan (pertusis)

(10)

saat. Setelah dingin, angkat ramuan dan tambahkan 1 sendok makan madu. Minum ramuan itu 3 kali sehari.

 Darah tinggi

Ambil 7 daun segar, cuci bersih, dan potong kecil-kecil. Seduh daun dengan 1 cangkir air mendidih. Diamkan beberapa saat dan tambahkan 1 sendok madu. Minum ramuan setelah dingin 3 kali sehari.

 Infeksi mulut dan tonsillitis

Cuci bersih tanaman, lalu keringkan. Tumbuk tanaman hingga halus. Tambahkan 1 gelas air dalam 4 gram bubuk tanaman. Minum air rebusan bersama 1 sendok madu.

 Paringitis

Cuci bersih tanaman segar sebanyak 9 gram. Setelah itu, tumbuk halus dan peras airnya. Tambahkan 1 sendok madu ke dalam air perasan. Minum ramuan.

 Infeksi telinga

Ambil 9-15 gram daun segar, cuci bersih, dan rebus dengan air bersih secukupnya hingga mendidih. Setelah dingin, saring hasil rebusan dan teteskan di lubang telinga.

 Kencing manis

Cuci bersih setengah genggam daun. Rebus daun dengan 4 gelas air hingga tersisa 3 gelas. Dinginkan, lalu saring ramuan. Minum ramuan sehari 3 kali, masing- masing 1 gelas. Selain itu, penderita harus minum banyak air.

2. MENIRAN

 Nephritic edemadan radang ginjal

Rebus setengah genggam daun meniran dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 ¼ gelas. Saring air rebusan, lalu minum 3 kali sehari masingmasing ¾ gelas dengan ditambah madu.

 Disentri

Rebus 30-60 gram herba meniran segar dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum sekaligus satu kali sehari.

 Batu saluran kencing

(11)

saring air rebusannya, lalu minum dua kali sehari pada pagi dan sore hari.

 Hepatitis

Rebus 30-60 gram daun meniran segar dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum sekaligus satu kali sehari selama satu minggu.

 Digigit anjing gila

Rebus 4-6 tumbuhan herba meniran (untuk anak kecil gunakan setengahnya) dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum sekaligus satu kali sehari.

 Untuk obat luar

Giling herba meniran segar dan nasi dingin dengan jumlah yang sama sampai halus, tempelkan hasil gilingan pada luka gigitan, lalu balut dengan kain perban. Lakukan pengobatan tiga kali sehari.

 Peluruh seni, kencing batu, kencing nanah, nyeri ginjal, demam dan

mencret

Cuci bersih 10 gram herba meniran segar, lalu rebus dengan 2 gelas air selama 25 menit. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum pada pagi dan sore hari.

 Rematik

Cuci bersih 1 sendok makan daun meniran segar dan 7 lembar daun kumis kucing. Rebus bahan dengan 1 gelas air sampai tersisa ½ gelas. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum sekaligus satu kali sehari.

 Bisul di kelopak mata

Rebus herba meniran segar secukupnya dengan 1 gelas air. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu gunakan untuk mencuci mata dengan menggunakan gelas khusus. Lakukan tiga kali sehari.

 Rabun senja

Cuci bersih 15-30 gram herba meniran segar, lalu tambahkan hati ayam secukupnya. Tim kedua bahan, lalu makan

(12)

RESEP/CARA PENGOLAHAN  Kurang nafsu makan

Cuci 100 gram daun kenikir segar, lalu makan sebagai lalap mentah.

 Lemah jantung

Cuci 100 gram daun kenikir segar, lalu makan sebagai lalap mentah atau kukus daun kenikir segar dan makan sebagai lalap setengah matang. Cara lainnya, rebus daun kenikir dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Minum air hasil rebusannya.

 Pengusir serangga

Tanam kenikir diantara tumbuhan yang akan dilindung 4. MAHKOTA DEWA

RESEP/CARA PENGOLAHAN  Disentri amuba

Cuci bersih 50 gram kulit buah segar mahkota dewa, lalu rebus dengan 400 ml air selama 15 menit. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum sekaligus. Lakukan pengobatan dua sampai tiga kali sehari.

 Eksim

Cuci 15 gram daun mahkota dewa segar, lalu tumbuk sampai halus. Tempelkan hasil tumbukan pada bagian yang sakit. Bila kering, ganti dengan yang baru. Lakukan pengobatan satu sampai tiga kali sehari.

 Tumor dan eksim

Cuci 50 gram kulit buah mahkota dewa segar, lalu rebus dengan 400 ml air selama 15 menit. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum sekaligus. Lakukan pengobatan dua sampai tiga kali sehari

5. SIRSAK

 Peluruh keringat

Cuci bersih 7 lembar daun segar, lalu rebus dengan 3 gelas air sampai mendidih dan tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring ramuan. Minum ramuan sehari sekali.

 Antikejang

(13)

 Kekurangan vitamin C dan disentri

Cuci bersih buah sirsak mentah, lalu kupas kulit dan buang bijinya. Makan buah secukupnya.

 Bisul

Ambil daun segar secukupnya. Cuci bersih, lalu lumatkan daun hingga halus. Tambahkan sedikit air, lalu aduk lumatkan daun hingga menjadi adonan. Tempelkan ramuan di permukaan atas bisul.

 Ambeien

Cuci bersih, lalu kupas kulit dan buang biji buah sirsak. Blender buah tersebut, lalu saring hingga diperoleh sari buahnya. Minum sari buah sirsak 2 kali sehari, masing-masing 1 gelas.

 Sakit kandung urine dan anyang-anyangan

Kupas buah sirsak setengah masak, potong-potong menjadi bagian yang kecil, dan buang bijinya. Tambahkan gula dan garam secukupnya, rebus dengan air secukupnya hingga mendidih. Makan hasil rebusan itu berikut airnya seperti makan kolak. Ulangi konsumsi ramuan sampai sembuh

6. JERUK NIPIS

 Demam

2-4 genggam daun jeruk nipis rebus dengan 2-4 gelas air. Air rebusan untuk mengompres pasien demam dengan menempelkan pada dahi penderita.

 Batuk kronis

Peraslah jeruk nipis tua. Ambil perasannya 1 sendok kecil, campur dengan kecap manis. Minum 3 kali sehari.

 Flu ringan

Minum air jeruk nipis hangat.  Penyakit kurang darah

Daun bayam duri 25 g, telur ayam 2 butir, jeruk nipis 2 buah, madu murni 2 sendok makan, daun tapak liman 10 g. Daun ditumbuk diambil airnya. Dicampur kuning telur, jeruk nipis dan madu. Minum 2 kali sehari.

 Menghentikan kebiasaan merokok

(14)

 Bau ketiak yang tidak sedap

Jeruk nipis dicampur kapur sirih, usapkan campuran pada ketiak, biarkan beberapa saat sebelum dibasuh. Lakukan pagi dan sore.

 Khasiat lain

Jeruk nipis dicampurkan minuman teh, dapat menyegarkan tubuh, memperlancar air kencing

7. PEGANGAN  Ayan

Seduh 1 sendok serbuk daun pegagan dan gula aren secukupnya dengan 1 cangkir air panas. Saring air seduhannya, lalu minum sekaligus saat masih hangat. Lakukan pengobatan tiga kali sehari.

 Batuk asma

Tumbuk 1 genggam pegagan, 7 daun randu, dan gula batu secukupnya. Tambahkan 1 cangkir air, saring, lalu minum air hasil saringannya setiap pagi.

 Batuk darah, muntah darah, dan mimisan

Rebus 90 gram daun pegagan dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Minum air hasil rebusannya secara rutin dua kali sehari masing-masing ½ gelas.

 Batuk kering

Tumbuk halus 1 genggam daun pegagan segar, peras, lalu tambahkan air dan gula batu secukupnya. Minum ramuan tiga kali sehari.

 Bisul

Rebus 30-60 gram daun pegagan segar, lalu minum hasil rebusannya. Selain itu, lumatkan pegagan segar, lalu tempelkan hasil lumatannya pada bisul.

 Busung

Cuci bersih 1 genggam pegagan, 3 batang alang-alang, dan 1 potong kulit kamboja. Rebus dengan 3 gelas air sampai mendidih, lalu minum airnya tiga kali sehari masing-masing 1 cangkir.

 Campak dan pembengkakan hati

(15)

 Darah tinggi

Rebus 20 lembar daun pegagan dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 ¼ gelas. Minum hasil rebusannya tiga kali sehari masing-masing sebanyak ¼ gelas.

 Demam, radang amandel, sakit tenggorokan, dan bronchitis Tumbuk segenggam penuh daun pegagan segar, tambahkan sedikit air dan garam, lalu saring. Minum airnya pada pagi hari sebelum makan.

 Infeksi saluran kencing atau kencing keruh

Cuci bersih 90 gram daun pegagan segar, ¼ genggam sambiloto, 1 jari kunyit, ¼ genggam kumis kucing, ¼ genggam meniran, ¼ genggam tempuyung, dan 3 lembar daun alpukat. Rebus semua bahan dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Minum air rebusan tiga kali sehari.

 Keracunan jengkol

Rebus 10-15 lembar daun pegagan dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 ½ gelas. Setelah dingin, saring air rebusannya, lalu minum.

 Lepra

Rebus 15-30 gram pegagan segar dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Minum air rebusannya sekaligus satu kali sehari. Cara lainnya, tumbuk 30 gram daun pegagan, lalu tempelkan hasil tumbukan pada bagian tubuh yang sakit.

 Mata bengkak dan merah

Tumbuk halus pegagan, peras, lalu saring. Teteskan air hasil saringan ke mata tiga sampai empat kali sehari.

 Panas

Rebus segenggam pegagan bersama 3 butir adas, sepotong kulit batang pulosarin dan 1 siung bawang merah dengan 3 cangkir air sampai tersisa 1 cangkir. Saring air rebusannya, lalu minum sekaligus satu kali sehari.

 Sakit kepala

Rebus segenggam daun pegagan dan ¼ sendok jinten dengan 1 gelas air sampai tersisa ½ gelas. Saring air rebusannya, lalu minum sekaligus saat hangat.

(16)

Rebus 27 gram pegagan segar dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Minum air rebusannya sekaligus saat hangat.

 Susah kencing

Tumbuk halus 30 gram daun pegagan segar, lalu tempelkan hasil tumbukan pada pusar.

 Tipus

Cuci bersih segenggam pegagan, ½ genggam daun jinten, dan 5 lembar daun tapak liman. Kukus, giling halus, lalu peras airnya. Minum air rebusan sekaligus satu kali sehari bersama 1 sendok makan madu.

 Wasir

Rebus 4-5 pohon pegagan dengan 2 gelas air selama 5 menit. Setelah dingin, saring air rebusannya dan minum sekaligus satu kali sehari.

8. TEMULAWAK  Sakit maag

Cuci bersih 25 gram rimpang segar, lalu potong-potong menjadi bagian yang lebih kecil. Rebus rimpang dengan 4 gelas air hingga mendidih dan airnya tersisa 2 gelas. Setelah dingin, saring air rebusan. Minum air hasil saringan 2 kali sehari, masing-masing 1 gelas.

 Bau haid

Cuci bersih 25 gram rimpang segar, lalu potong-potong menjadi bagian yang lebih kecil. Tambahkan 5 gram asam jawa (Tamarindusindica L.) dan gula aren secukupnya. Seduh ramuan dengan 1 gelas air panas. Dinginkan, lalu minum air ramuan sekaligus. Lakukan

pengobatan 3 kali sehari selama masa haid.  Sakit liever (kuning)

Cuci bersih rimpang temulawak secukupnya, lalu parut. Teras hasil parutan. Ambil airnya sebanyak 1 sendok makan, lalu minum bersama 1 sendok makan madu. Lalukan pengobatan sehari 3 kali dengan dosis yang sama.

 Hepatitis dan penyakit kandung empedu

(17)

 Sakit limpa

Sekitar 15 gram rimpang temulawak segar dan 10 gram lengkuas dicuci bersih. Kedua bahan itu diiris tipis-tipis, lalu ditambahkan 5 gram daun meniran. Rebus semua bahan dalam 1 gelas air sampai mendidih. Setelah dingin, saring air rebusan. Minum ramuan sehari sekali.

 Asma

Cuci bersih 10 gram rimpang temulawak, 10 gram bidara upas (Merremia mammosa(Lour) Hall. F), dan 10 gram jahe (Zingiber officinale Rosc.), lalu iris tipis-tipis dan tambahkan kayu manis (cinnamomum burmani (Nees) B1.). rebus semua bahan dalam 4 gelas air hingga menjadi 2 gelas. Setelah dingin, saring air rebusan. Minum air ramuan sehari 2 kali, masing-masing 1 gelas.

 Alergi dan eksim

Cuci bersih 20 gram rimpang temulawak, lalu iris tipis-tipis. Tambahkan 10 gram asam jawa (Tamarindus indica L.), 30 gram daun jagung (Zea mays L.), dan gula aren (Arenga pinnata Merr.) secukupnya. Rebus ramuan dalam 2 gelas air hingga mendidih dan

airnya tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring ramuan. Minum airnya sekaligus 1 kali sehari.

 Meningkatkan nafsu makan anak-anak

Cuci bersih 30 gram rimpang temulawak, lalu parut dan peras airnya. Tambahkan air perasan dengan air dan gula aren (Arenga pinnata Merr.) secukupnya. Saring ramuan, lalu minum 3 kali sehari dengan dosis yang sama.

 Meningkatkan stamina

Cuci bersih rimpang temulawak 10 gram dipotong kecil-kecil, tambahkan air 2 gelas lalu rebus hingga tersisa 1 gelas, minum airnya selagi hangat. Lakukan pengobatan 2 kali sehari dengan dosis yang sama.

 Frambusia (patek)

(18)

(Arenga pinnata Merr.) secukupnya. Rebus semua bahan dalam 2 gelas air hingga airnya tersisa 1 gelas. Minum ramuan selagi hangat. Lakukan pengobatan 2 kali sehari dengan dosis yang sama.

9. JAHE MERAH

 Batuk kering menahun

Kunyah 15 g akar rimpang (rhizoma), ambil airnya, lalu telan. Lakukan 3 kali sehari, pagi, siang, dan sore setelah makan dengan jumlah yang sama.

 Gatal-gatal, luka lecet, terkena duri, dan luka tikam

Haluskan 15 g jahe, 3 siung bawang merah, lalu ditempelkan ditempat luka. Lakukan secara rutin sampai sembuh.

 Gigitan ular

Tumbuk halus 10-15 g jahe bersama setengah sendok teh garam lalu tapalkan ramuan pada bagian yang terkena gigitan ular. Ramuan ini hanya sebagai pertolongan pertama.

 Melestarikan gairah seksual

Tumbuk sampai halus 10 g jahe, 30 g lengkuas (Languas galangaL.), dan 5 g lada (Piper ningrumL.). Peras 1 buah mengkudu (Morinda citrifoliaL.) lalu campurkan airnya ke dalam hasil tumbukan bersama 1 gelas air panas. Peras lalu saring campuran bahan di atas sampai diperoleh segelas air ramuan. Tambahkan kedalamnya 5 g garam dapur, aduk sampai rata, lalu bagi menjadi 2 bagian, masing-masing untuk suami dan istri. Minum bersama satu sendok makan madu.

 Meningkatkan daya tahan tubuh

Cuci bersih 20 g jahe, 20 g temulawak, 20 g lempuyang wangi, dan 10 g biji ketumbar. Iris tipis-tipis jahe, temulawak, dan lempuyang wangi lalu jemur sampai kering. Tumbuk halus semua bahan bersama ketumbar sampai menjadi bubuk lalu simpan dalam toples.

Penggunaan ramuan ini adalah seduh 1 sendok makan bubuk dengan ½ gelas air mendidih. Tambahkan satu sendok makan madu, aduk sampai rata, lalu minum ramuan 2 kali sehari dengan jumlah yang sama.

(19)

Cuci bersih 10 g jahe, 10 g biji kucai, 10 g biji pare kering, 15 butir merica, dan 1 sendok teh gula merah. Haluskan semua bahan lalu rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Minum air rebusan saat hangat sekaligus. Ulangi 2 kali sehari dengan dosisi atau jumlah yang sama.

10.SIRIH

 Batuk

Cuci bersih 17 lembar daun sirih. Rebus bahan dengan 3 gelas air hingga airnya tersisa 2 ¼ gelas. Setelah dingin, saring hasil rebusan. Minum ramuan 3 kali sehari, masing-masing ¾ gelas, bersama 1 sendok makan madu.

 Bronchitis

Cuci bersih daun sirih sebanyak 7 lembar. Tambahkan 2 gelas air dan 1 potong gula batu. Rebus bahan hingga mendidih dan airnya tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring ramuan. Minum ramuan 3 kali sehari, masing-masing 1/3 gelas, bersama 1 sendok makan madu.

 Bisul

Cuci bersih daun sirih secukupnya, lalu giling halus. Balurkan ramuan pada bisul dan sekelilingnya, lalu balut dengan kain bersih. Ganti ramuan sehari 2 kali.

 Menghilangkan bau badan dan keringat berlebih

Cuci bersih 17 daun sirih segar. Tambahkan 1 sensok the garam dan 4 gelas air. Rebus bahan sampai airnya tersisa 2 gelas. Dinginkan, lalu saring ramuan. Minum ramuan 2 kali sehari bersama 1 sendok makan madu, pagi dan sore hari.

 Luka bakar

Cuci bersih daun sirih segar secukupnya, lalu tumbuk halus. Peras hasil tumbukan hingga diperoleh airnya. Tambah sedikit madu pada air perasan. Oleskan ramuan ke tempat luka bakar.

 Mimisan

Cuci bersih daun sirih yang agak muda. Remas-remas, lalu gulung daun. Gunakan daun untuk menyumbat hidung berdarah.

 Mata gatal dan mata merah

(20)

hasil rebusan untuk cuci mata dengan gelas cuci mata. Lakukan pengobatan sehari 3 kali sampai sembuh

11.BROTOWALI

 Demam

Cuci bersih batang brotowali sebesar 2 jari (10 cm), lalu rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, tambah 1 sendok makan madu, lalu minum 2 kali sehari, masing-masing ½ gelas.

 Demam karena penyakit kuning

Cuci bersih 1 jari batang brotowali lalu potong-potong menjadi beberapa bagian. Rebus potongan brotowali dengan 3 gelas air sampai mendidih dan tersisa 1 ½ gelas. Campur madu secukupnya, lalu minum 2 kali sehari, masing-masing ½ gelas.

 Gatal pada badan

Cuci bersih 20 cm batang brotowali lalu rebus dengan air secukupnya. Setelah mendidih dan menjadi hangat-hangat kukuh, gunakan air rebusan ini untuk mandi.

 Kencing manis

Cuci dan potong-potong 10 helai daun sambiloto, 10 helai daun kumis kucing, dan 6 cm batang brotowali. Rebus bahan-bahan tersebutdengan 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Minum air rebusan bahan 2 kali sehari, masing-masing 1 gelas setelah makan.

 Kudis

Cuci batang brotowali sebesar 3 jari, belerang sebesar biji kemiri, lalu tumbuk halus. Remas hasil tumbukan dengan minyak kelapa secukupnya lalu oleskan 2 kali sehari pada kulit yang terserang kudis.

 Luka

Tumbuk daun brotowali secukupnya lalu tempelkan pada bagian luka. Selain itu, rebus 10 cm batang brotowali dengan 1 L air sampai mendidih. Gunakan air rebusan saat hangat untuk mencuci luka setiap mengganti tumbukan daun brotowali. Ganti tumbukan 2 kali sehari.

 Rematik

(21)

dinginkan, lalu saring. Tambah 1 sendok madu ke dalam air saringan lalu minum 3 kali sehari, masing-masing ½ gelas.

12.BINAHONG

Khasiat untuk Pengobatan :

Pengolahan Binahong tidak terlalu sulit,seperti diketahui bukan saja

buah-buahan yg dapat dijus tetapi daun binahongpun dapat di Jus(diblender) ataupun boleh di Makan/kunyah langsung bak memakan lalap lalapan juga daun nya bisa juga digosokan tatkala tangan kalimerasa pegal pegal,daun binahong akan dengan segera menyerapkedalam tubuh dan menghasilkan hangat bak digosok balsem.Beberapa lembar daun binahong ini dikunyah hinga halus atau dimasak dengan segelas air dan diminum dengan ampasnya,bila kita akan menjadikan jus/dibelender masukan beberapa lembar daun

tersebut dicampur telur dan madu jadikan untuk satu gelas. Kategori penyakit ringan sbb ;

 Disentri (buang buang air besar) 10 lembar daun dan minum setiaphari

 ambeyen hingga berdarah 16 lembar/hari  hidung mimisan 4 lembar/hari

 Habis bedah operasi 20 lembar/hari  Luka Bakar 10 lembar/hari

 Jerawat 8 lembar/hari

 Usus Bengkak 8 lembar/hari  Gusi Berdarah 4 lembar/hari  Nafsu Makan Kurang 5 lemba/hari

 Melancarkan Haid 3/lembar (diminum selama haid)  Habis bersalin 7 lembar(diminum tiap hari slama 10 hari)

 Menjaga Stamina Tubuh agar tetap Sehat 1 lembar/hari selamanya

 Penghangat Badan 5 lembar/hari

 Lemah Syahwat 3 lembar atau 10/hari lembar setiap minum dicampur

madu.

Kategori untuk penyakit berat dan takaran lembar daun binahong sbb ;

(22)

 Borok akut yang menahun 12 lembar/hari  Patah Tulang 10-24 lembar/hari

 Segala macam macam gatal/eksim 9 lembar/hari  Geger Otak ringan/berat 10 lembar/hari

 Gejala lever 10 lembar/hari

Untuk hasil dari penyembuhan dibutuhkan waktu hingga beberapa bulan namun janganlah berputus asa mengobatinya minumlah secara berkala

sampai membaik.

PANTANGAN Tanaman obat ini bukan merupakan kimia tetapi tumbuhan langka/biasa tidak ada efek sampingnya. Cara minum sesudah makan 3x sehari semalam.

PERINGATAN !

 Dilarang mencampur binahong dengan pil kimia dan minuman keras.

 Setelah minum dilarang makan Pedas,kopi selama 24 jam / 48 jam.

 Sebaiknya gunakan sesuai petujuk dan aturan sebagai mana tertulis

diatas .

 Umbi binahong dosisnya sangat tinggi {100%}. 13.SANGITAN

Berkhasiat untuk mengobati :  Nephritic edema dan beri-beri

Cuci bersih 50 gram tanaman, lalu potong-potong menjadi bagian yang lebih kecil. Rebus dengan 3 gelas air sampai mendidih dan tersisa 1 gelas. Saring hasil rebusan setelah dingin dan minumsekaligus.

 Sakit kuning

Ambil dan cuci bersih 45 gram akar sangitan kering atau 90 gram akar sangitan segar. Potong kecil-kecil akar, lalu tambahkan daging sapi. Tim bahan tersebut. Setelah dingin, minum air ramuan dan makan

dagingnya.

 Bengkak terpukul dan tulang patah

(23)

pasir dan aduk rata. Saring hasil rebusan setelah dingin dan minum 2 kali sehari, masing-masing100 cc.

 Disentri

Cuci bersih 50 gram batang dan daun tanaman kering (setara 100 gram segar). Setelah dipotong-potong menjadi bagian yang lebih kecil, rebus bahan dengan 3 gelas air sampai mendidih dan tersisa 1 gelas. Saring hasil rebusan setelah dingin dan minum sekaligus.

 Rematik kronis, sakit pinggang, dan bengkak

Ambil 30 gram akar tanaman kering (setara dengan 60 gram segar), lalu cuci bersih dan potong kecil-kecil. Rebus bahan dengan 3 gelas air sampai mendidih dan tersisa 1 gelas. Saring hasil rebusan setelah dingin dan minum 1 kali sehari, masing-masing 1 gelas. Untuk obat luar, daun segar secukupnya dicuci dan ditumbuk halus. Tambahkan air ke dalam ramuan dan tempelkan pada bagian tubuh yang sakit.

 Rubella (campak jerman)

Cuci bersih 1 pohon tanaman, lalu potong menjadi bagian yang lebih kecil. Rebus bahan dalam 3 liter air sampai mendidih. Tambahkan air dan gunakan selagi hangat untuk mandi.  Radang saluran napas kronis (bronchitis kronis)

Cuci bersih 50 gram batang dan daun kering atau setara 100 gram segar. Kemudian, rebus dengan 3 gelas air sampai mendidih dan tersisa 1 gelas. Saring hasil rebusan setelah dingin dan minum sekaligus.

 Kram, kejang pada kaki, dan sakit pada tulang bronchitis kronis Cuci bersih 50 gram batang dan daun kering atau 100 gram segar. Rebus batang dan daun dengan 3 gelas air sampai mendidih dan tersisa 1 gelas. Saring hasil rebusan setelah dingin dan minum sekaligus.

 Patah tulang

Cuci bersih 50 gram akar sangitan kering atau 100 gram segar. Potong akar menjadi bagian yang lebih kecil, lalu rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Dinginkan, lalu saring ramuan. Minum ramuan yang telah dingin sekaligus.

(24)

Wanita hamil dilarang mengkonsumsi ramuan berbahan baku sangitan karena akan menyebabkan kematian pada janin.

14.BAWANG MERAH  Batuk:

Umbi bawang merah 4 g; Daun poko 4 g; Daun sembung 3 g; Daun pegagan 4 g; Buah adas 2 g; Air 125 ml, Dipipis, dibuat pil atau direbus, Diminum sehari 1 kali, pagi hari 100 ml, dipipis diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir, pil, diminum 3 kali sehari 9 pil.

 Kencing manis:

Umbi bawang merah (dirajang)4 g; Buah buncis (dirajang) 15 g; Daun salam (dirajang) 120 ml, Direbus, Diminum 1 kali sehari 100 ml.

 Demam:

Umbi bawang merah (potong tipis) secukupnya; Minyak kelapa secukupnya; Minyak kayu putih secukupnya, Diremas-remas, Minyak tersebut dioleskan pada perut yang kembung, seluruh badan,kaki, dan tangan pada anak yang demam.

15.BAWANG PUTIH

BAGIAN TANAMAN YANG DIJADIKAN OBAT Umbi lapis

 Asma; Bronkhitis; Selesma:

Bawang putih 5 g; Kayu mesoyi 1 g; Herba patikan kebo

2 g; Adas 1 g; Kapulaga 3 g; Air 110, Ditumbuk kemudian tambahkan air; diperas kemudian disaring; dididihkan, Diminum 2 kali sehari; tiap kali 100 ml; diulang sampai sembuh; untuk pemeliharaan cukup 2 hari sekali

100 ml.

 Obat cacing:

Bawang putih 2 g; Rimpang temugiring 4 g; Air matang 2 sendok makan, Dipipis, Diminum 1 kali sehari 1 sendok makan; diulang selama 4 hari.

 Tekanan darah tinggi:

Induk umbi bawang putih 2 buah; Daun seledri segar 75 g; Air matang secukupnya, Dipipis, Diminum sehari 2 kali; 1/4 cangkir. 16.AWAR-AWAR

BAGIAN TANAMAN YANG DIJADIKAN OBAT Daun

KHASIAT/KEGUNAAN

(25)

Daun awar-awar segar secukupnya; Air secukupnya, Dipipis sampai berbentuk pasta, Dioleskan pada bagian kulit yang sakit. 17.ANTING-ANTING

BAGIAN TANAMAN YANG DIJADIKAN OBAT seluruh tanaman segar atau kering.

CARA BUDIDAYA

Perbanyakan tanaman dengan menggunakan biji. naman ini sangat mudah dipelihara dan seperti tanaman lain juga membutuhkan air denganpenyiraman merata atau menjaga kelembaban tanah dan pemupukan terutama pupuk dasar. Tanaman ini menghendaki tempat yang cukup sinar matahari dan sedikit agak terlindung. KHASIAT/KEGUNAAN/CARA PENGOLAHAN

 Disentri Amoeba :

Tanaman kering (seluruh batang) sekitar 30-60 gram direbus, air rebusan diminum 2 kali dan diulangi untuk 5-10 hari.

 Dermatitis, Eksema, Koreng :

Herba segar secukupnya direbus, air rebusannya untuk cuci kulit yang sakit.

 Batuk, mimisan dan berak darah :Tanaman kering 30-60 gram, direbus dan diminum setelah dingin.

 Obat untuk kucing :

Akar biasa dipakai obat olehkucing secara naluriah.  Pendarahan, Luka bakar :

Herba segar ditambah gula pasir secukupnya, dilumatkan kemudian ditempel ketempat yang sakit.

 Disentri Basiler :

Tanaman kering 30-60 gram, ditambah portulaka 30 gram, gula 30 gram, direbus dan diminum setelah dingin.

 Diare, muntah darah : Tanaman kering 30-60 gram, direbus dan diminum setelah dingin.

18.ANDONG

BAGIAN TANAMAN YANG DIJADIKAN OBAT Daun

KHASIAT/KEGUNAAN

Hemostatik, Antibengkak, Batuk darah dan Haid terlalu banyak. RESEP/CARA PENGOLAHAN

Daun andong segar 5 helai; Air secukupnya, Dibuat infus, diseduh atau dipipis, Diminum 1 kali sehari 100 ml. Untuk pipisan diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir.

(26)

Rimpang: pelembut kulit; peluruh air seni, pembersih darah, penambah nafsu makan, penghenti perdarahan. di samping itu dapat digunakan pula dalam upaya

pengobatan penyakit kelamin (kencing nanah, kencing darah, raja singa), penyakit ginjal, luka, demam, tekanan darah tinggi dan penyakit syaraf. Semua bagian tumbuhan digunakan sebagai pakan hewan,bahan kertas,dan untuk pengobatan kurap.

RESEP/CARA PENGOLAHAN

 Infeksi Saluran Kemih dan Kencing Sedikit :

Bila menderita infeksi pada saluran kemih, sebaiknya segera diperiksakan pada dokter. Ramuan ini dapat digunakan sebagai obat alternatif disamping pengobatan dari dokter.

RAMUAN

Rimpang Alang-alang 6 gram Rimpang Kunci pepet 5 gram Daun Kumis kucing 4 gram Air 115 ml.

CARA PENGOLAHAN

Diseduh, dibuat infus atau pil. CARA PEMAKAIAN

Diminum 1 kali sehari, tiap kali minum 100 ml. Untuk yang berbentuk pil diminum 3 kali sehari 9 pil.

LAMA PENGOBATAN

Diulang selama 14 hari. Mimisan, Kencing Darah, dan Muntah Darah. Bia menderita kencing darah atau muntah darah, sebaiknya segera diperiksakan pada dokter. Ramuan ini dapat digunakan sebagai obat alternatif disamping pengobatan dari dokter.

RAMUAN

Rimpang Alang-alang 6 gram Daun sendok segar 6 gram Daun Andong segar 2 helai Air 110 ml.

CARA PEMBUATAN

Diseduh, dipipis, dibuat infus atau pil. CARA PEMAKAIAN

Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml. (untuk infus). Untuk pipisan diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 1/4 cangkir. Untuk pil diminum 3 kali sehari 9 pil.

LAMA PENGOBATAN Diulang sampai sembuh. 20.BIDARA UPAS

KANDUNGAN KIMIAWI Zat pait; Damar; Zat pati

(27)

RESEP/CARA PENGOLAHAN

 Batuk, Radang tenggorakan, Suara parau :

Umbi bidara upas segar 8 g;Rimpang kencur 6 g; Daun sirih 3 helai; Buah kapulaga 3 g; Air secukupnya, Dipipis, Beningan untuk berkumur kemudian diminum 2 kali sehari; pagi dan sore

 Difteri/Mules :

Umbi segar bidara upas 8 g; Air matang sampai 1/4 cangkir, Umbi bidara upas diparut; kemudian diperas dengan kain saringan, Beningan digunakan untuk

berkumur kemudian diminum; 2 kali sehari; tiap kali untuk orang dewasa; 2-3 sendok makan; untuk anakanak 1 sendok makan; bila perlu dapat diencerkan

dengan air matang. 21.BELIMBING WULUH

KHASIAT/KEGUNAAN Antipiretik; Ekspektoran

RESEP/CARA PENGOLAHAN

 Batuk; Sakit tenggorokan; Sariawan:

Bunga belimbing wuluh segar 1 genggam; Buah adas manis secukupnya; Air 1/4 cangkir; Gula batu secukupnya, Dipipis, Diminum sehari 2 kali; pagi dan sore; tiap kali diminum 1 sampai 2 sendok makan.

 Kencing manis:

Daun belimbing wuluh segar 20 g; Air secukupnya, Dipipis, Diminum 2 kali sehari; pagi dan sore; tiap kali minum 1/4 cangki 22.BAYAM

AGIAN TANAMAN YANG DIJADIKAN OBAT Daun

KANDUNGAN KIMIAWI

Protein; Lemak; Karbohidrat; Kalium; Zat besi; Amarantin; Rutin; Purin; Vitamin A,B dan C.

KHASIAT/KEGUNAAN Antipiretik; Sudorifik; Diuretik RESEP/CARA PENGOLAHAN

 Menguatkan hati:

Daun bayam 9 lembar; Air 300 ml, Direbus sampai mendidih, Dimakan sebagai sayuran 3 kali sehari.

23.BANGLE

BAGIAN TANAMAN YANG DIJADIKAN OBAT Rimpang.

(28)

Asam organik; Mineral; Lemak; Gom albuminoit; Gula; Damar (pahit); Minyak atsiri(Sineol, pinen, sesquiterpen).

KHASIAT/KEGUNAAN

Karminatif; Anti inflamasi; Analgesik; Antipiretik Rimpang :

1. Sakit kuning

2. Demam, sakit kepala 3. Batuk berdahak

4. Perut nyeri, masuk angin 5. Sembelit

6. Sakit Kuning 7. Cacingan} 8. Rheumatism

9. Ramuan jamu pada wanita setelah melahirkan 10. Mengecilkan perut setelah melahirkan

11. Kegemukan

RESEP/CARA PENGOLAHAN  Demam, masuk angin :

Rimpang segar 15 gr dicuci lalu diparut, tambahkan 1/2 cangkir air panas dan 2 sendok makan madu. Aduk merata lalu peras dan minum 2 x sehari.

 Perut mulas :

Rimpang bangle, rimpang jahe, kencur dan lempuyang wangi masing masing 1/2 jari tangan dicuci dan diiris. Rebus dengan 1 gls air bersih sampai sisa 1/2

gls, saring dan minum airnya.  Sakit kepala dan demam :

Rimpang secukupnya diparut tambah sedikit air sampai menjadi adonan seperti bubur dipakai sebagai pilis didahi.

 Sakit kuning :

Rimpang bengle 1/2 jari dicuci lalu diparut. Tambah air masak dan madu masing-masing 1 sendok, peras, saring dan minum 2x sehari.

 Nyeri sendi :

Rimpang segar secukupnya dicuci, diparut lalu dicampur arak seperti bubur encer, borehkan kebagian yang sakit.

 Mengecilkan perut setelah melahirkan :

Rimpang secukupnya, cuci lalu parut dan borehkan kebagian perut.

(29)

Rimpang bangle 3 jari, temuhitam 2 jari, 5 biji ketumbar dan 5 lembar daun sirih, dicuci, diiris lalu ditumbuk. Tambah 1/2 gls air masak, diperas, saring lalu diminum.

24.DAUN SERIBU

BAGIAN TANAMAN YANG DIJAKDIKAN OBAT Seluruh bagian tumbuhan, terutama daun. KANDUNGAN KIMIAWI

Akhileina; Stakhidrina; Kholina; Polina; Apigenin; Inulin; Flavon; Glikosida benzaldehidsianhidrin; Zat samak; Asparagin; Minyak lemak.

KHASIAT/KEGUNAAN

Diaforetik; Antipiretik; Diuretik; Hipotensif; Antiseptik. RESEP/CARA PENGOLAHAN

Gangguan syaraf:

Daun seribu kering 30 g; Air 2 gelas, Daun direbus hingga cairannya tinggal 1 gelas, Diminum setiap jam.

Gangguan pencernaan:

Daun seribu ditumbuk halus 1 sendok makan; Madu 1 sendok makan, Keduanya diaduk menjadi satu, Sehari minum 3 kali; tiap kali minum 1 cangkir; setiap hari hendaknya makan buah pepaya. 25.DAUN JINTEN

BAGIAN TANAMAN YANG DIJADIKAN OBAT Seluruh bagian tanaman

KANDUNGAN KIMIAWI Minyak atsiri; Fenol; Kalium KHASIAT/KEGUNAAN

Ekspektoran; Antiseptik; Karminatif RESEP/CARA PENGOLAHAN

 Batuk:

Daun jinten segar 7 helai; Air 100 ml, Dibuat infus atau diseduh, Diminum 2 kali sehari; pagi dan sore; tiap kali minum 100 ml; diulang selama 14 hari.

 Sariawan perut:

Daun jintan segar 1 g; Daun saga segar 3 g; Herba pegagan segar 3 g; Daun Sirih segar 3 helai; Kulit kayu turi 4 g; Air 110 ml, Dibuat infus atau dipipis, Diminum 1 kali sehari 100 ml (infus); apabiladibuat pipisan diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir; diulang selama 7 hari.

 Sakit kepala:

(30)

secukupnya, Dipipis hingga berbentuk pasta, Dioleskan ke pelipis dan di belakang telinga; bila ada; dapat ditambahkan minyak kelonyo

BAB III

TANAMAN BERBAHAYA 1. Castor Bean (Biji Kasturi)

(31)

demikian kita tidak pernah keracunan, karena ricin yang terkadung dalam biji jarak ketika diekstraksi untuk memperoleh minyaknya, molekul ricin tidak bercampur dengan dengan minyak sehingga terbuang sebagai hasil samping.

Jumlah 500 mikrogram (1 mikrogram = satu per sejuta gram) risin atau hanya sebesar ujung peniti sudah cukup untuk membuat manusia menemui kematiannya. Kemampuannya ini membuat risin menjadi zat bioteroris yang ditakuti. Namun di sisi lain, kemampuan potensialnya membunuh sel menjadi harapan bagi pengembangan teknik penyembuhan penyakit seperti tumor, kerusakan sumsum tulang, dan AIDS.

Risin merupakan suatu protein globular dengan bobot molekul 66 kDa (kilo dalton) tersusun atas dua buah rantai yang saling berhubungan, yaitu rantai A (32 kDa) dan rantai B (32 kDa). Kedua rantai penyusun risin adalah suatu glikoprotein, protein yang mengikat gugus karbohidrat manosa. Keduanya secara kovalen dihubungkan oleh jembatan disulfida. Ditinjau dari segi fungsinya, kedua rantai penyusun risin berbeda satu sama lain. Rantai A memiliki aktivitas toksik karena dapat menghambat sintesis protein. Sedangkan rantai B berfungsi mengikat reseptor permukaan sel yang mengandung galaktosa.

(32)

akan menimbulkan gejala awal seperti diarrhea, dehidrasi, tekanan darah rendah, halusinasi, dan darah dalam urin. Sedangkan apabila bubuk risin mengenai mata dan kulit, maka akan menimbulkan mata merah dan rasa sakit pada mata dan kulit.

perlu diketahui bahwa Sampai saat ini, obat yang efektif untuk mengatasi keracunan akibat risin pada manusia belum ditemukan dan sekarang masih dalam tahap penelitian.

Ricin pernah membuat geger Amerika Serikat sebab bubuk risin ditemukan di dalam surat yang ditujukan ke kantor Bill Frist, senator dari Partai Republik. Petugas gabungan dari FBI, Badan Perlindungan Lingkungan, dan marinir segera turun tangan. Kantor para senator itu kemudian ditutup selama beberapa hari. Semua surat di seluruh bagian kantor dikumpulkan dan diperiksa. Semua panik dan ketakutan.

Wajar kalau senat Amerika geger. Walaupun risin termasuk ke dalam kelompok protein, ia berbeda dengan protein kebanyakan, risin bukan sembarang protein karena risin adalah protein beracun. Daya racunnya sanggup membunuh manusia, hewan, dan serangga dalam beberapa jam saja. Ini menjadikan risin sebagai sumber yang potensial untuk pembuatan senjata biologis.

Risin pertama kali ditemukan oleh Stillmark pada tahun 1888 ketika sedang melakukan uji coba ekstrak biji kastroli (castrol bean) pada sel darah merah. Hasil uji cobanya saat itu menunjukkan bahwa ekstrak biji tersebut sanggup menggumpalkan sel darah merah. Pada saat itu, Stillmark tidak mengetahui ada apa di balik semua itu. Namun kini kita mengetahui bahwa yang berperan dalam penggumpalan sel darah merah tersebut adalah suatu protein enzim yang dikenal sebagai risin.

(33)

Angel’s trumpet atau terompet malaikat atau disebut juga bunga terompet karena bentuknya yang menyerupai terompet. Bunga terompet mengandung zat hallucinogen, yakni zat yang dapat menyebabkan seseoarang mengalami halusinasi. Karena hal inilah bunga terompet termasuk salah satu NARKOTIKA. Kandungan aktifnya dalam bunga terompet adalah atropine, hyoscyamine dan scopolamine yang diklasifikasikan sebagai zat penghilang kesadaran atau anticholinergics.

Tanaman ini kadang-kadang dibuat menjadi teh dan dicerna sebagai obat halusinogen. Tingkat toksisitas yang bervariasi tergantung lokasi tanaman, dan bagian ke bagian, hampir tidak mungkin untuk mengetahui berapa banyak racun yang Anda telan. Karena hal inilah banyak pengguna yang overdosis dan meninggal

Beberapa tanaman lainnya yang berbahaya :

No Tanaman Bagian Tanaman Efek yang ditimbulkan

(34)

saga –pusing.Demam , diare , kolik , kejang pingsan sampai koma. Jika termakan maka dapatmenyebabkan kematian pada seorang balita

2 Daruju Seluruh baguan tanaan yang mengandung alakaloida yang beracun

Duri pada daun menimbulkan alergi pada kulit , ruam merah , sakit dan gatal Akar biasa digunakan sebagai racun untuk panah (pada hewan)

3 Alamanda Getah Daun bila dikonsumsi jumlah banyak

Getah : menimbulkan iritasi kulit dan gatal-gatal . Daun dalam jumlah yang besar menyebabkan diare dan mual-mual .

4 Mimba Daun dan seluruh bagian tanaman

Disebakan kareana pemakaian berlebihan dengan gejala : pusing, gangguan pencernaan , kembung

5 Kecubung Biji dan daun Jika dikonsumsi dalam jumlah besar mengakibatkan mulut kering,kulit kemerahan , pusing , berkunang-kunang , jantung berdebarr, halusinasi bahkan sampai koma dan kematian

6 Kembang Merah

Bunga mengandung alkaloid

Timbul pusing , mual , muntah dan diare berat . Kadang ada reaksi alergi

7 Kayu urip/patah

Getah Ruam kulit, konsumsi dalam jumlah besar iritasi mulut , kerongkongan dan kejang perut

8 Kitolod Alkaloida pada getah

Melumpuhkan otak , jantung berdebar , daun jika termakan mulut terbakar , lidah melepuh , kerongkongan sakit

(35)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Random variable: A variable that has uncertain outcomes is referred to as random variable e.g. the return on a risky asset. Event: An event is an outcome or a set of outcomes of a

Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Dinas Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya adalah merupakan Dokumen Teknis dari RPJMD Kabupaten

Dengan mengetahui pengaruh badan banyak pada sistem [Co(NH 3 ) n ] n+ , dapat diprediksi hasil yang diperoleh untuk simulasi terhadap sistem tersebut yang hanya

Jika harga yang telah diterima oleh rumah tangga miskin lebih besar dari harga yang telah ditetapkan karena adanya biaya distribusi, maka tambahan biaya tersebut

Pada penelitian sebelumnya, pengujian identifikasi bahan kimia obat Fenilbutazon dalam jamu linurat secara kromatografi lapis tipis menunjukan hasil bahwa sediaan

analisa jaringan syaraf tiruan sebagai sistem kontrol level S team Drum....

Kecamatan Dau kabupaten Malang dikatakan sudah dapat menjalankan Peran Etika dengan baik dalam proses kegiatan pelayanan publik, diantaranya ,ramah, senyum, sapa, transaksi

Dengan menjumlahkan secara linear kedua bentuk energi gelombang pada persamaan (18) dan (20) serta melibatkan asumsi bahwa energi gelombang dapat berubah pada titik tertentu (