1
Perancangan dan Implementasi Sistem Pemantauan Penggunaan Dana
Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah (Anggaran untuk Rakyat Menuju
Sejahtera) Kabupaten Sumba Timur
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Oleh:
Yunitha Silawati Amah NIM: 682014701
Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
7
Perancangan dan Implementasi Sistem Pemantauan Penggunaan Dana
Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah (Anggaran untuk Rakyat Menuju
Sejahtera) Kabupaten Sumba Timur
1)
Yunitha Silawati Amah, 2) Andeka Rocky Tanaamah, S.E., M.Cs 3) Yos Richard Beeh, S.T., M.Cs
Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
Abstrack
Mandiri anggur merah village(Anggaran untuk Rakyat Menuju Sejahtera) is a short plan program from local goverment in Nusa Tenggara Timur province for special give to this village that have development potension to take care of the people all together there. Mandiri anggur merah is province goverment find directly from APBD means somekind part of local province goverment who prepare,for each village in a village at all country in Nusa Tenggara Timur.But the problem arises when the data already collected by pkm in the form of reports accumulate and must be viewed one by one from each village. Not to mention if there are reports that has been collected but scattered/tucked accidentally be pilled on other data, or delayed collect data due to distance from the village that far away.
Through a system of monitoring uses of rural funds the Mandiri Anggur Merah based a web,more information to be able works. Quarterly report from pkm more flexible and no more reason about long distance delivery report to Bappeda.
Key words ; Monitoring system, Mandiri Anggur Merah, Province government NTT. Abstrak
Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah (Anggaran Untuk Rakyat Menuju Sejahtera) adalah sebuah program pembangunan jangka menengah dari pemerintah provinsiNusa Tenggara Timur yang diberikan khusus pada desa/kelurahan memiliki potensi pengembangan usaha mandiri yang dikelola bersama-sama dalam satu kelompok masyarakat. Mandiri anggur merah berupa dana yang diturunkan secara langsung oleh pemerintah provinsi melalui APBD untuk satu desa/kelurahan setiap kecamatan di kabupaten/kota seluruh Nusa Tenggara Timur. Namun timbul masalah ketika data yang sudah dikumpulkan pendamping kelompok mandiri yang berupa laporan menjadi menumpuk dan harus di lihat satu persatu dari setiap desa/kelurahan, belum lagi jika ada laporan yang sudah dikumpul pendamping kelompok mandiri tapi tercecer/terselip ke tumpukan data yang lain. Selain itu ada juga pendamping kelompok yang mengumpulkan data terlambat karena alasan jarak dari desa/kelurahan yang jauh. Melalui sistem pemantauan penggunaan dana desa/kelurahan mandiri anggur merah yang di kembangkan berbasis web, arus informasi untuk pengawasan dapat berjalan dengan baik, laporan triwulan dari pendamping kelompok mandiri lebih fleksibel dan tidak ada alasan karena jarak yang harus di tempuh untuk mengantar laporan ke kantor bappeda yang jauh.
Kata kunci : Sistem pemantauan, Mandiri Anggur Merah, Program Pemerintah NTT.
1
Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana
2)
Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana 3)
8
1
.Pendahuluan
Program pembangunan jangka menengah Provinsi Nusa Tenggara Timur dititik beratkan kepada penanggulangan kemiskinan dengan cara penguatan kapasitas perekonomian rumah tangga dimana konsentrasi utamanya adalah pembangunan berbasis desa/kelurahan, sedangkan strategi yang digunakan adalah pemberdayaan masyarakat melalui paradigma penganggaran pembangunan, kebijaksanaan
operasional adalah “Pembangunan desa/kelurahan Mandiri Anggur Merah (Anggaran
untuk Rakyat Menuju Sejahtera)”, Program desa/kelurahan Mandiri Anggur Merah (Anggaran untuk Rakyat Menuju Sejahtera) diluncurkan Gubernur Nusa Tenggara Timur, oleh Bapak Frans Lebu Raya pada HUT NTT ke 53 pada 20 Desember 2010, dan pada tahun 2014 pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur menetapkan sebanyak 589 desa yang tersebar di 21 kabupaten/kota di provinsi kepulauan itu untuk menjadi sasaran pelaksanaan program desa/kelurahan mandiri anggur merah. Tambahan 589 desa pada 2014 sudah mencapai 1.480 desa/kelurahan dari total 3.252 desa/kelurahan yang tersebar di seluruh NTT. Rinciannya adalah pada 2011 sebanyak 287 desa/kelurahan penerima dana hibah, pada tahun2012 sebanyak 298 desa/kelurahan, pada 2013 untuk 306 desa/kelurahan, dan pada tahun 2014 sebanyak 589 desa/kelurahan yang menjadi sasaran program desa/kelurahan mandiri anggur merah[1].
Kabupaten Sumba Timur adalah salah satu yang menerima dana desa/kelurahan mandiri anggur merah untuk pengembangan usaha khususnya dibidang peternakan dan pertanian. Karena dana yang didapatkan bersifat di hibahkan kepada kelompok masyarakat desa/kelurahan mandiri anggur merah ini maka dana ini dipantau oleh pemerintah kabupaten khususnya Bappeda yang setiap triwulan menerima laporan perkembangan usaha dari tiap pendamping kelompok mandiri yang sudah di tugaskan di tiap-tiap desa/kelurahan mandiri untuk membuat laporan yang nantinya disampaikan kepada Bappeda Kabupaten. Namun, ada masalah yang harus dihadapi Bappeda Kabupaten menurut penuturan Bapak Fery Maupandji, ST selaku Kasubid pelapor pengendalian dan evaluasi pada Bappeda Kabupaten Sumba Timur yang juga dipercaya memantau dana mandiri anggur merah di kabupaten Sumba Timur mengatakan ketika data yang sudah dikumpulkan pendamping kelompok mandiri yang berupa laporan menjadi menumpuk dan harus di lihat satu per satu dari setiap desa/kelurahan, belum lagi jika ada laporan yang sudah dikumpul pendamping kelompok mandiri tapi tercecer/terselip ke tumpukan data yang lain. Selain itu ada juga pendamping kelompok yang mengumpulkan data terlambat karena alasan jarak dari desa/kelurahan yang jauh.
9
2. Kajian Pustaka
Penelitian yang berkaitan dengan perancangan sistem oleh suatu instansi
pemerintah adalah “Rancangan sistem informasi pemerintah monitoring dan evaluasi kinerja program pelayanan penyediaan air bersih dan kesehatan masyarakat
(community water service and health) berbasis web studi kasus di propinsi bengkulu”, oleh Rano Banyu Aji pada tahun 2010. Tesis tersebut bertujuan untuk mengatasi
permasalahan air bersih dan sanitasi sesuai kesepakatan MDG‟s pada goal 7 target 10.
Pemerintah bersama pihak donor yang membuat program CWSH(community water
services and health), untuk pengendalian pelaksanaan mutu program, peran data atau informasi yang berkaitan dengan Quality Control (QC) dan Quality Assurance
(QA)/verifikasi proses kegiatan yang di dapat dari mekanisme laporan bulanan dan qurtaldan untuk membantu seorang manajer melakukan pengendalian, dengan memperoleh kemudahan pengumpulan data dan pemantauan kegiatan, sehingga memperoleh manfaat waktu, biaya dan mengurangi kesalahan membuat keputusan atau mengambil tindakan[2]. Penelitian lainnya yaitu tentang “Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dalam Perencanaan dan Pelaksanaan Anggaran di Daerah
(Studi Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun)” yang bertujuan untuk menganalisis dan menginterpretasikan SPIP dalam perencanaan dan pelaksanaan anggaran di Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun. Metode penelitian yang digunakan yaitu jenis deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu metode pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan lembaga yang menjalankan sistem pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang nampak. Hasil penelitian jurnal ini adalah pelaksanaan SPIP di Dinas Kesehatan yang hanya terbatas pada internalisasi SPIP ke dalam seluruh proses kerja di organisasi, melalui unsur lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi serta pemantauan. Berdasarkan pengamatan maka perlu untuk dilakukan pembaharuan-pembaharuan dalam sistem dan dilakukan pemantauan sebagai upaya meminimalisir penyimpangan dan efektifitas pencapaian tujuan organisasi. Proses Internalisasi SPIP dilakukan dengan menerapkan hard control berupa Standard Operating Procedure (SOP)[3]. Pada penelitian yang akan dibuat yaitu bagaimana memberikan informasi dan juga memudahkan pemerintah yang terkait dalam pemantauan penggunaan dana desa/kelurahan mandiri anggur merah dalam bentuk aplikasi yang memonitoring berjalannya usaha kerja kelompok masyarakat sampai pada proses pengembalian dana yang dipinjam kelompok masyarakat. Perancangan aplikasi dan implementasi pemantauan penggunaan dana desa/kelurahan mandiri anggur merah di Kabupaten
Sumba Timur menggunakan bahasa pemrograman php dandatabase Mysql.
10
Gambar 1 Alur Proses Desa/Kelurahan Mandiri Anggur Merah
1. Bappeda Provinsi datang ke Bappeda Kabupaten melakukan sosialisasi programpemerintah desa mandiri anggur merah dan melakukan identifikasi desa yang layak menerima program tersebut.
2. Bappeda kabupaten melakukan identifikasi desa/kelurahan bersama dengan kecamatan berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan dari pemerintah (Bappeda Provinsi) : potensi sumber daya alam belum terkelola dengan baik.
3. Bappeda Provinsi menetapkan desa/kelurahan sasaran desa/kelurahan mandiri anggur merah berdasarkan SK Gubernur.
4. Desa/kelurahan sasaran mandiri anggur merah mengajukan proposal usaha kelompok masyarakat yang sudah terbentuk didesa/kelurahan dengan bantuan kepala desa/lurah dan identifikasi pembantu kelompok mandiri (PKM) ditujukan kepada bappeda provinsi.
5. Proposal kelompok masyarakat desa/kelurahan mandiri anggur merah diseleksi oleh Bappeda provinsi kemudian proposal yang dinyatakan layak atau lulus dalam seleksi diserahkan kepada biro keuangan Setda provinsi.
6. Biro Keuangan Setda Provinsi NTT mengatur alokasi dana yang akan ditransfer ke Bank NTT bekerja sama dengan SKPD pengelola menurut jumlah desa/kelurahan pada setiap kabupaten/kota.
7. Bappeda provinsi memberikan surat tembusan dari gubernur terkait penerimaan dana desa/kelurahan mandiri anggur merah kepada desa sasaran melalui ketua dan pkm. Oleh ketua dan pkm surat tembusan dibawa ke Bank NTT untuk mentransfer dana ke rekening desa.
11
9. Kelompok masyarakat yang sudah diterima proposalnya diwajibkan membuka rekening kelompok di Bank NTT sehingga dana dari desa/kelurahan langsung ditransfer kerekening kelompok sesuai dengan jumlah yang sudah diajukan dalam proposal kelompok.
10. Setiap tiga bulan ketua dan pkm membuat laporan perkembangan usaha dari tiap-tiap kelompok masyarakat untuk disampaikan kepada pemerintah yang ikut memantau perkembangan usaha dari Pokmas baik itu pemerintah Bappeda Kabupaten maupun Bappeda Provinsi. Kemudian dalam 1tahun pokmas mengembalikan dana yang dipinjam ke rekening desa.
Dana yang sudah diturunkan kedesa/kelurahan bersifat simpan pinjam dimana dana yang dipakai nantinya akan dikembalikan ke kas desa/kelurahan untuk digulirkan ke kelompok lain dan dana yang digunakan oleh kelompok masyarakat desa/kelurahan dikenakan bunga 1%. Dana yang diberikan tidak langsung diturunkan semua kepada desa/kelurahan yang mendapatkan, tapi diberikan secara bertahap karena jika diberikan semua pengembalian ke kas desa/kelurahan dirasakan sulit oleh kelompok masyarakat yang meminjam dana. Setiap bulan masing-masing kelompok dari desa/kelurahan yang mendapat dana mandiri anggur merah dikenakan bunga 1%. Ada juga desa/kelurahan mandiri anggur merah melakukan kesepakatan bersama ketua, pendamping kelompok dan kelompok masyarakat yang menerima dana untuk bunga bisa dikembalikan dalam 1tahun. Pengembalian bunga ke kas desa/kelurahan tidak sama untuk semua desa/kelurahan mandiri anggur merah tergantung mufakat dari desa/kelurahan tersebut. Adapun contoh perhitungan bunga anggaran yang sudah di tetapkan oleh pemerintah propinsi adalah sebagai berikut : jumlah pinjaman dari setiap kelompok masyarakat penerima dana mandiri anggur merah dikalikan dengan bunga 1%. Contoh kelompok
masyarakat mandiri anggur merah dari kelompok „A‟ meminjam dana sebesar
Rp25.000.000; x 1% = Rp250.000; jika kesepakatan pembayaran dilakukan dalam 1 tahun, maka Rp 250.000; x 12% = Rp3.000.000; dengan rincian anggaran yang
dikeluarkan kelompok „A‟ untuk modal usaha beternak kerbau berdasarkan : harga beli
kerbau dalam satuan, 1 ekor kerbau umur 7 bulan Rp 5.000.000; x jumlah yang akan dikembangkan kelompok. Biaya pemeliharaan dari kerbau yang meliputi : obat-obatan, pemberian vaksin dari mantri.
Tujuan dari pembangunan desa/kelurahan mandiri anggur merah dipropinsi Nusa Tenggara Timur adalah :
1. Mengurangi angka kemiskinan melalui pegembangan usaha ekonomi produktif
sesuai keunggulan komparatif dan kompetitif desa/kelurahan.
2. Memberdayakan kelembagaan pedesaan yang mendukung pelaksanaan tekad pembangunan dan agenda pembangunan daerah.
3. Menciptakan calon wirausaha baru yang membuka lapangan kerja baru yang dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja di desa/kelurahan.
Sasaran pembangunan desa/kelurahan mandiri anggur merah propinsi nusa tenggara timur :
1. Meningkatkan kemampuan ekonomi dan daya saing desa/kelurahan sesuai dengan basis unggulan.
2. Meningkatkan pemerataan dan keadilan pembangunan di desa/kelurahan yang memiliki porsentase rumah tangga miskin.
3. Terwujudnya desa/kelurahan yang mandiri secara ekonomi dan bebas dari kemiskinan.
12
1. Pembangunan ekonomi produktif melalui pemberdayaan masyarakat, pendekatan ini diarahkan untuk mengembangkan ekonomi desa dengan didasarkan pada pendayagunaan potensi sumber daya lokal seperti sumber daya alam yang dimiliki masing-masing desa, oleh pemerintah dan masyarakat melalui pemberdayaan kelompok-kelompok kelembagaan ekonomi berbasis masyarakat dengan fokus utama pada pengembangan peternakan, jagung, cendana dan koperasi.
2. Peningkatan produktivitas dan perluasan kesempatan kerja, pendekatan ini lebih diarahkan pada penciptaan lapangan kerja dan peningkatan produktivitas tenaga kerja pada sektor pertanian.
3. Peningkatan kapasitas kelembagaan, pendekatan ini diarahkan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan dan sumberdaya manusia pemerintah, desa dan masyarakat.
3. Metode Perancangan Sistem
Metode yang digunakan dalam pengembangan aplikasi adalah waterfall, metode ini dipakai karena sifatnya yang sistematik dan sekuensial, dimana tiap tahap yang dilalui harus menunggu sampai proses sebelumnya selesai dikerjakan.
Requiments
Gambar 2 Model waterfall[5]
Langkah-langkah dari metode waterfall :
1. Pada tahap analisa kebutuhan sistem dilakukan wawancara dan pengumpulan data yang dibutuhkan untuk penelitian dilakukan di Kantor Bappeda Kabupaten Sumba Timur, dan yang diwawancarai adalah Bapak Fery Maupandji, ST selaku Kasubid pelapor pengendalian dan evaluasi pada Bappeda Kabupaten Sumba Timur .
2. Pada tahap perancangan sistem dan perangkat lunak, perancangan sistem dibuat
dengan menggunakan diagram-diagram Unified Modelling Language (UML) untuk
mendapatkan sistem yang akan dikembangkan.
3. Pada tahap implementasi dan pengujian unit dibuat sistem dengan bahasa
13
4. Pada tahapintegrasi dan pengujian sistem dilakukan jika tahapan-tahapan sebelumnya sudah diperbaiki, maka akan dilanjutkan integrasi pengujian sistem. Pada tahapan ini sistem akan dievaluasi.
5. Operasi dan pemeliharaan merupakan tahap penerapan dan pemeliharaan program dimana menginstal sistem yang sudah selesai dan diuji lingkungan Kantor Bappeda Kabupaten Sumba Timur. Dalam melakukan penerapan program ini perlu diberikan pelatihan kepada pengguna sistem. Pemeliharaan sistem belum dilakukan namun, sistem yang telah dibangun kelak harus dijaga dan dirawat serta dilakukan evaluasi untuk mencari kelemahan-kelemahan yang ada. Jika dikemudian hari sistem tersebut masih perlu penyempurnaan, maka hasil evaluasi terakhir akan menjadi analisa data dan kebutuhan yang baru untuk pengembangan ke depannya.
4. Perancangan UML
Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem yang dapat menjelaskan keseluruhan kerja sebuah sistem secara garis besar dengan mempresentasikan interaksi antara aktor dengan sistem yang dibuat serta memberikan gambaran fungsi-fungsi (nilai balik) yang diberikan sistem kepada user.
Gambar 3 Use Case Diagram SI Pemantauan Penggunaan Dana Mandiri Anggur Merah
Gambar 3 menunjukkan user dengan hak akses sebagai admin (Kabag Bappeda kabupaten).
14
login terlebih dahulu. Pada sistem ini Ketua dan Pkm hanya dapat melihat data pengajuan usaha dari kelompok, menambahkan data pokmas pada info pokmas, data pengembalian dari kelompok, dan melihat hasil laporan-laporan. Laporan dapat disimpan dan dicetak.
Userdengan hak akses sebagai Kabag Bappeda Provinsi melakukan loginhanya dapat melihat data persetujuan usaha kelompok, data realisasi usaha kelompok, dan data pengembalian dari
kelompok. Userdengan hak akses sebagai Kabag Biro Keuangan Setda Provinsi hanya dapat
mengakses data persetujuan usaha kelompok, data realisasi kelompok, simpan dan cetak laporan-laporan. User dengan hak akses anggota kelompok masyarakat melakukan login
sebelum masuk kesistem. Pada sistem kelompok masyarakat hanya dapat mengakses info kelompok masyarakat dan laporan-laporan. Untuk kebutuhan proses dari sistem yang akan dibangun terdapat activity diagram untuk admin dan activity diagram untuk Ketua dan Pkm, Kabag Bappeda provinsi, Kabag Biro Keuangan Setda Provinsi, dan anggota kelompok masyarakat.
Gambar 4 Activity diagram login Kabag Bappeda Provinsi
15
Gambar 5Activity diagram Kabag Setda Provinsi
Gambar 5 merupakan activitydiagram Kabag Setda Provinsi melakuka login pada aplikasi sistem didalam sistem Kabag Setda Provinsi melihat data realisasi dari kelompok masyarakat, melihat data persetujuan dan lihat data laporan-laporan.
Gambar 6Activity diagram Bappeda Kabupaten
Gambar 6 merupakan activity diagram ketua dan pkm melakukan login pada aplikasi sistem lihat data kelompok masyarakat, lihat data pengajuan, lihat data pengembalian.
Class diagram adalah diagram yang memperlihatkan impunan kelas-kelas, kolaborasi serta relasi antara use case dengan actor. Gambar 7 menggambarkan struktur dan deskripsi
16
Gambar 7Class diagramSI Pemantauan Penggunaan Dana Mandiri Anggur Merah
5. Hasil dan Pembahasan
Halaman web yang akan pertama kali akan tampil pada aplikasi ini adalah halaman login. Halaman ini akan memverifikasi user sesuai dengan hak akses yang dimiliki. Apabila login
berhasil maka admin akan dapat mengakses menu-menu yang ada dalam aplikasi sistem pemantauan yang lainnya. Halaman utama dari pematauan anggaran mandiri anggur merah akan menampilkan halaman kelompok masyarakat yang menerima dana, pengajuan, info pokmas, persetujuan, realisasi, pengembalian.
Gambar 8 dan Gambar 9 menampilkan halaman kelompok masyarakat yang menerima dana didalam halaman ini user dapat melihat kelompok masyarakat sesuai dengan kabupaten yang dipilih. Didalam kelompok masyarakat terdapat id pokmas, nama pokmas, bidang usaha, detail, anggota (nama-nama dari tiap pokmas), ubah dan hapus.
17
Gambar 9 Halaman Kelompok Masyarakat
Gambar 10 dan Gambar 11 menampilkan halaman pengajuan dari tiap-tiap kelompok masyarakat baik yang diterima atau yang ditolak. Di dalam halaman ini terdapat id pengajuan, id pokmas, jumlah dana yang dibutuhkan kelompok, jumlah atau banyaknya usaha kelompok, dan tanggal permintaan atau pengajuan dari kelompok.
Gambar 10 Halaman Pengajuan
18
Gambar 12 dan menampilkan halaman info pokmas yang menjelaskan detail dari anggota kelompok masyarakat didalamnya terdapat nik, nama, jenis kelamin, alamat, telepon, pendidikan terakhir.
Gambar 12 Halaman Info Pokmas
Gambar 13 menampilkan halaman persetujuan didalam halaman ini user khususnya Kabag Bappeda Provinsi yang punya andil untuk melakukan persetujuan atas kelompok masyarakat yang pantas untuk mendapat dana. Didalam halaman ini terdapat id kabupaten, id pengajuan, id pokmas, tanggal persetujuan, status.
Gambar 13 Halaman Persetujuan
19
Gambar 14 Halaman Realisasi
Gambar 15 Halaman Realisasi
20
Gambar 16 Halaman Pengembalian
Gambar 17 Halaman Pengembalian
6. Pengujian Sistem
Dalam melakukan pengujian sistem, fokus pengujian adalah untuk mengetahui mekanisme dari aplikasi ini, maka dilakukan pengujian berbasis Blackbox. Tabel 18 adalah tabel hasil pengujian berbasis Blackbox.
Tabel 18 Blackbox Testing
No Point pengujian
Hasil yang diharapkan
Muncul Hasil yang Muncul Kesimpulan
1. Input data kelompok data kelompok tersimpan
data kelompok
tersimpan berhasil
pada database. pada database.
2.
Input data
pengajuan data pengajuan usaha
Data pengajuan
kelompok berhasil
usaha kelompok. tersimpan pada database.
tersimpan pada
4. Input data realisasi data realisasi kelompok Data realisasi kelompok berhasil
kelompok. tersimpan pada database. tersimpan pada database.
5.
Input data
pengembalian data pengembalian data pengembalian berhasil
tesimpan pada database.
tersimpan pada
21
7.
Kesimpulandan Saran
Aplikasi dapat dikembangkan dengan cara mengumpulkan data dari pihak-pihak yang menyelenggarakan program mandiri anggur merah baik itu dari pihak ketua dan pkm maupun Bappeda Kabupaten Sumba Timur. Data tersebut kemudian dirancang dengan
menggunakan UML dan dikembangkan untuk Sistem Informasi Pemantauan Mandiri
Anggur Merah yang ada di Kabupaten Sumba Timur dalam aplikasi pengembangan web,
setelah aplikasi dibuat maka akan dicoba oleh pihak yang terkait dalam pemantauan penggunaan dana desa/kelurahan Mandiri Anggur Merah oleh ketua dan pkm, Bappeda Kabupaten, Bappeda provinsi dan Biro Keuangan Setda provinsi. Hasil uji coba adalah aplikasi ini sesuai dengan kebutuhan dari user yang ikut memantau penggunaan danadi desa/kelurahan Mandiri Anggur Merah.
8. Daftar Pustaka
[1] http//Metrotvnews.com/2014/01/17/program desa mandiri anggur merah/ diakses
tanggal 08 juli 2014-12-03.
[2] Bayu Aji, Rano. 2010. Rancangan sistem informasi pemerintah monitoring dan evaluasi kinerja program pelayanan penyediaan air bersih dan kesehatan masyarakat (community water services and health) berbasis web studi kasus di propinsi bengkulu.
[3] Hindriani, N,. Hanafi, I,. Domai, T,. 2012. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dalam Perencanaan dan Pelaksanaan Anggaran di Daerah (Studi Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun). Jurnal Wacana- Vol.15, No.3.
[4] Peraturan gubernur NTT nomor 37, 2012. Pedoman pembangunan desa/kelurahan mandiri anggur merah Provinsi NTT, Kupang.