AZID DIPO ZAMAH SARI
141031 A
KEGIATAN EKSPOR PADA TERMINAL PETIKEMAS OLEH PT.
Dalam pertumbuhan ekonomi yang semakin berkembang, kegiatan
perdagangan intemasional yang dikenal dengan istilah ekspor semakin pesat sehingga memacu para penyedia transportasi terutama transportasi laut
yaitu perusahaan terminal petikemas untuk memberikan suatu pelayanan yang baik, aman dan efisien
Kegiatan ekspor sebagian besar menggunakan moda transportasi laut dengan
sarana kapal, karena dalam pengiriman barang ekspor biaya yang dikeluarkan akan lebih murah dan dapat memuat lebih banyak barang sehingga
transportasi laut merupakan pilihan utama dalam melakukan kegiatan ekspor
GAMBARAN UMUM PELABUAHAN TANJUNG
PRIOK
Sejarah Singkat Pelabuhan
Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta adalah pelabuhan terbesar di Indonesia, yang
merupakan pelabuhan paling sibuk, dan padat akan lalu lintas kapal maupun kendaraan darat pengangkut petikemas dan truk-truk pengangkut barang lainnya
Letak Goegrafis Pelabuhan
Wilayah kota madya Jakarta Utara mempunyai luas 7.133,51 Km2 , terdiri dari
GAMBARAN PT. MUSTIKA ALAM LESTARI
Sejarah Singkat Perusahaan
Pada bulan Juli 2004 PT Mustika Alam Lestari (MAL) terpilih menjadi mitra PT Multi Terminal Indonesia (MTI)
dalam pengoperasian Dermaga dan Lapangan Penumpukan 214 dan 300 sebagai terminal “multipurpose” di pelabuhan Tanjung Priok dengan masa operasi selama 17 tahun
Visi-Misi, Tujuan dan Sasaran Mutu Perusahaan
Visi
” Menjadi Operator Terminal yang handal di Indonesia.”
Misi
adalah memberikan jasa pelayanan bongkar muat kapal dan penumpukan petikemas yang efisien dan “cost
effective” untuk meningkatkan daya saing pengguna jasa pelabuhan dalam perdagangan internasional, memberikan pelayanan yang hemat kepada perusahaan pelayaran, importir dan eksportir dengan cara
Prosedur Ekspor
Aktivitas Pelayanan Petikemas Ekspor
Eksportir menerbitkan KE dan SP2
Coustumer service I Memeriksa kartu ekspor dan sp2 dan memberikan impormasi kepada
pengguna jasa/ EMKL Bank
Transaksi pembayaran Out put : no bat
Out put : system
Out put : nota tagihan
PELAKSANAAN EKSPOR
Dokumen-Dokumen Yang digunakan Untuk Ekspor
Dokumen-dokumen yang digunakan pada kegiatan ekspor PT. Mustika Alam
lestari sebagai berikut:
Delivery Order Invoice
Packing List Bill of Lading
Certificate of Original PEB
Nota pelayanan ekspor Statment of Fact
Ship Particular Open Stack
Proses Alur Pengiriman Petikemas Ekspor Dengan FCL (
Full
Container Loaded
) dan LCL (
Less Than Container Loaded
)
Full Container load (FCL)
Shipper Angkutan
CY CY
LCL (Less than Container Load)
Shipper Angkutan Consignee
Shipper Consignee
Shipper Consignee
CFS CFS
INSTANSI TERKAIT
KPU Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok
Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama
Tanjung Priok
PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) II Cabang Tanjung Priok
Kantor Imigrasi Kelas I Tanjung Priok
Kantor Karantina Kelas I Tanjung Priok
CARA PEMBAYARAN
Tarif Penanganan Petikemas (Container Handling) dan Penumpukan
Pembayaran biaya pemindahan lokasi penimbunan (PLP)
Biaya Lift On Lift Off
Biaya jasa Penumpukan Tambahan Petikemas
Cancel/ change of Vassel/ Change of POD/ Re-Export
Tarif Penanganan Petikemas (BEHANDEL)
Hambatan Pelaksanaan Penanganan Petikemas Ekspor Di PT.
Mustika Alam Lestari
Kearsipan
Karyawan Kurang Teliti Menginput Data
Container Datang Terlambat
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas, penyusun dapat simpulkan Kegitan Ekspor pada
terminal petikemas oleh PT. Mustika Alam Lestari di Pelabuhan Tanjung Priok adalah sebagai berikut :
Penanganan petikemas ekspor sudah bisa dilaksanakan sesuai dengan
prosedur perusahaan yang sudah ditetapkan, dalam pelaksanaan
penanganan petikemas harus sesuai prosedur yang berlaku di perusahaan pelayaran.
Terminal Petikemas (T300) mampu memberikan pelayanan yang diminta oleh
konsumen. dalam perkembangan yang semakin pesat terminal (T300) selalu memberikan perubahan yang seknifikan demi tercapainnya kemudahan
Pengurusan terhadap dokumen-dokumen ekspor harus melalui tahapan dan
diberbagai instansi-instansi terkait yang berada di pelabuhan untuk memperlancar arus barang masuk di pelabuhan .
Perijinan atas barang yang akan di ekspor dilakukan oleh instansi-instasi
terkait untuk menghindari kecurangan, serta bahaya akan barang yang akan di ekspor.
Pembayaran Ekspor dilakukan dengan melalui beberapa tahapan sesuai
SARAN
Menginformasikan kepada Eksportir untuk melengkapi dokumen dan validasi
untuk proses Billing.
Membuat ulang data atau mengubah data sesuai dengan kondisi fisik
container dan dokumen.
Meminta kepada pihak eksportir untuk membayarkan kekurangan
administrasi dan memuat sesuai kapasitas kapal, mengelompokan barang sesuai sifat dan karakteristik.
Memperbaiki alat untuk proses pemuatan atau menggunakan alat lain untuk
proses pemuatan sehingga pemuatan dapat berjalan dengan lancar.
Keterangan
Perusahaan pelayaran / agent / EMKLnya mengajukan booking stack atau booking stack
recolling untuk petikemas refeer ke pelaksanaan perencanaan operasi terminal petikemas secara elektronis/langsung atau permohonan clossing time jika petikemasnya sudah
melewati batas maka EMKL akan mengajukan surat permohonan closing time.
Pelaksanaan pelayanan operasi terminal petikemas berdasarkan booking stack menerbitkan
lay out ekspor (LOE) dan mendistribusikan LOE ke pelaksanaan operasi lapangan dan operasi pintu secara elektronis.
Pemilik petikemas menyerahkan shipping intruction yang di kirim melalui email dan general
stowage plan , special cargo stowage plan, special type stowage plan dan dokumen-dokumen petikemasnya ke yard planner.
Pelaksanaan keuangan terminal berdasarkan shipping instruction menerbitkan nota
pelayanan petikemas ekspor. Pemilik petikemas melaksanakan pelunasan nota ke bank dan menyampaikan bukti pelunasan ke pelaksanaan keuangan terminal petikemas.
Keterangan :
Supervisior
operasi terminal KOL menerima dan mempelajari
lay out
ekspor sebagai panduan penempatan petikemas
Operator gate
menerima petikemas ekspor yang sudah di
fia
t bea
cukai
Pembetulan ketidaksesuaian ke bagian terkait oleh
shipper.
Gate operator
melakukan
gate in
trans action
di monitor
pengendalian bila gagal transaksi secara
system
dapat dilakukan
dengan manual
KOL dan POL memastikan kesiapan personil dan alat dan
Petikemas FCL (Full Container Load) ciri-cirinya adalah:
Berisi muatan dari satu shiperr dan dikirim ke satu Consigne.
Petikemas diisi oleh shiperr dan petikemas yang sudah diisi diserahkan di
container yard (CY) pelabuhan muat.
Di pelabuhan bongkar, petikemas diambil oleh consignee di container
Petikemas LCL (Less than Container Load) ciri-cirinya adalah
Petikemas berisi muatan dari beberapa shipper dan di tunjukan ke
beberapa consigne.
Muatan diterima dalam keadaan Brekbulk dan di isi di container Freight
station (CFS) oleh perusahaan.
Di pelabuhan bongkar, petikemas di-unstaffing di CFS oleh perusahaan
bongkar muat dan di serahkan beberapa consigne dalam keadaan