• Tidak ada hasil yang ditemukan

BIOTEKNOLOGI dan yang id bab 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BIOTEKNOLOGI dan yang id bab 2"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pencemaran akibat air limbah tahu merupakan masalah utama yang mengganggu kesehatan lingkungan. khususnya pada musim kemarau. Selama ini air limbah tahu tersebut belum pernah dimanfaatkan sehingga dapat mencemari lingkungan sekitar industri. Air limbah tahu adalah air sisa penggumpalan tahu (whey tofu) yang dihasilkan selama proses pembuatan tahu (Lestari, 1994).

Air limbah tahu masih mengandung bahan-bahan organik seperti protein, lemak dan karbohidrat yang mudah busuk sehingga menimbulkan bau yang kurang sedap (Shurtleft dan Aoyogi, 1975). Jika ditinjau dari komposisi kimianya, ternyata air limbah tahu mengandung nutrien-nutrien (protein, karbihidrat, dan bahan-bahan lainnya) yang jika dibiarkan dibuang begitu saja ke sungai justru dapat menimbulkan pencemaran. Tetapi jika dimamfaatkan akan menguntungkan perajin tahu atau masyarakat yang berminat mengolahnya.

Limbah air tahu (whey tahu) selain mengandung protein juga mengandung vitamin B terlarut dalam air, lestin dan oligosakarida. Whey tahu mempunyai prospek unutk dimamfaatkan sebagai media fermentasi bakteri, diantaranya bakteri asam asetat Asetobacter sp termasuk bakteri Asetobacter xylinum. Asetobacter xylinum dapat mengubah gula subtat menjadi gelselulosa yang biasa dikenal dengan nata. Dengan pertolongan bakteri tersebut (Asetobacter xylinum) maka komponen gula yang ditambahkan ke dalam subtrat air limbah tahu dapat diubah menjadi suatu bahan yang menyerupai gel dan terbentuk di permukaan media. Menurut hasil penelitian micorbial cellulose ini nata selain untuk makanan, sekarang (teruatma di Jepang) telah dikembangkan untukt keperluan peralatan-peralatan yang berteknologi tinggi, misalnya untuk membran sound system.

(2)

bertujuan untuk membina pengusaha tahu dalam masyarakat di sekitar industri tahu dalam hubungannya dengan proses produksi, pengemasan dan pemasaran nata de soya.

Salah satu produk pangan asal air limbah tahu yang mempunyai prospek baik adalah pembuatan nata. Hal ini mengingat bahan pangan tersebut banyak digemari dan telah mampu mendapat pasaran baik di Indonesia maupun luar negri. Selama ini nata de coco telah merebut hati masyarakat tetapi sebagian besar belum mengetahui tentang produk nata yang berasal dan air limbah tahu yaitu nata de soya padahal produk ini mempunyai rasa yang lebih enak daripada nata de coco disamping kandungan selulosa dan proteinnya juga jauh lebih tinggi (Basrah Enie dan Supriatna, 1993; Lestari, 1994). Nata de Soya merupakan alternatif pilihan untuk mengatasi pencemaran lingkungan yang terasa langsung kerugiannya bagi manusia.

1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimana cara mengolah limbah tahu menjadi nata de soya? b. Apa saja kandungan gizi yang terdapat pada nata de soya? c. Apa manfaat pengolahan nata de soya bagi manusia?

d. Bagaimana peluang ekonomis nata de soya di masyarakat sekitar? 1.3 Tujuan

a. Mengetahui cara mengolah limbah tahu menjadi nata de soya. b. Mengetahui kandungan gizi yang terdapat pada nata de soya. c. Mengetahui manfaat nata de soya bagi manusia.

(3)

BAB II

BAHAN DAN METODE 2.1. Bahan dan Alat

Bahan :

 25 liter air limbah tahu  1,5kg gula pasir  8 botol cuka  ¼ Pupuk ZA

 Bibit Acetobacter xylinum

Alat :

 Kompor gas  Dandang  Koran  Nampan  Saringan

 Sendok pengaduk  Gayung

 Botol

2.2. Metode

Metode yang digunakan adalah metode fermentasi menggunakan bakteri Acetobacter xylinum yang diinokulasi selama 7 hari.

2.3. Prosedur Kerja

- Siapkanlah dandang kemudian dicuci dengan bersih sehingga limbah tahu yang akan kita jadikan nata de soya tersebut aman untuk dikonsumsi.

- Koran dan Nampan yang akan digunakan dijemur sehingga steril. - Saring air limbah tahu sebanyak 25 Liter dan tuangkan ke dalam

dandang yang sudah diatas kompor.

- Campurkan gula, cuka, dan pupuk ZA. Rebus sampai mendidih sambil diaduk aduk sehingga bahan yang telah dimasukan tadi tercampur dengan rata, setelah itu tuangkan ke dalam nampan dengan ketinggian ± ½ dari tinggi nampan.

(4)

- Tutup kembali nampan tadi dengan rapat sehingga bakteri yang telah dimasukkan dapat bekerja dengan baik.

- Simpan didalam ruangan selama 7 hari. - Setelah 7 hari, nata de soya dipanen.

- Potong nata de soya menjadi bentuk dadu lalu di cuci dengan air bersih sampai beberapa kali pencucian.

(5)

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tahu adalah makanan dengan bahan baku kedelai juga merupakan sumber protein yang sangat populer di masyarakat. Seperti proses produksi makanan lainnya, tahu pun memiliki limbah produksi yang bila tidak ditangani akan mencemari lingkungan dan menimbulkan bau busuk.

Whey merupakan limbah cair pada produksi tahu dengan bahan baku kedelai. Whey tahu juga mengandung mineral seperti P, Ca, K, Mg, Ma, Fe dan Zn. Kandungan mineral ini sangat membantu bakteri Acetobackter xylinum untuk menghasilkan nata. Whey tahu juga mengandung gula, tetapi kadarnya rendah (0,7-0.9%). Karna itu pada saat pengolahan nata harus dilakukan penambahan gula pasir.

Pemanfaatan whey sebagai media pembuatan nata de soya atau nata yang terbuat dari limbah cair tahu merupakan cara memanfaatkan limbah atau hasil samping produksi tahu sekaligus menghasilkan produk yang memiliki nilai tambah yaitu produk Nata de Soya.

Nata adalah biomassa yang sebagian besar terdiri dari selulosa, berbentuk agar dan berwarna putih. Massa ini berasal pertumbuhan Acetobacter xylinum pada permukaan media cair yang asam dan mengandung gula. Nata dapat dibuat dari bahan baku air kelapa, dan limbah cair pengolahan tahu (whey). Nata yang dibuat dari air kelapa disebut dengan Nata de Coco, dan yang dari whey tahu disebut dengan Nata de Soya. Bentuk, warna, tekstur dan rasa kedua jenis nata tersebut tidak berbeda

Menurut hasil analisi gizi, Nata de Soya tergolong produk pangan yang bergizi tinggi terutama pada kandungan karbohidrat, protein dan serat kasar. Data tersebut membuktikan bahwa bakteri Acetobacter xylinum mampu mengubah air limbah tahu yang tidak bernilai menjadi suatu produk bernilai gizi tinggi (Basrah Enie & Supriatna, 1993).

Zat Gizi (satuan) Nata de soya Air limbah tahu

Karbohidrat (gr) 20 2

Protein (gr) 2,35 1,75

Lemak (gr) 1.68 1,25

Serat kasar (gr) 3.2 0,001

Kalsium (mg) 4,6 4,5

Tabel Kandungan Gizi Nata de soya dan Air limbah tahu dalam 100 gram

(6)

Gambar

Tabel Kandungan Gizi Nata de soya dan Air limbah tahu dalam 100 gram

Referensi

Dokumen terkait

During the lifespan of Eemian Interglacial lakes, the dominant species included the following: Acrope- rus harpae, Alona affinis, Alona guttata, Alona quad- rangularis,

Penulisan tugas akhir ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi strata satu (S1) pada jurusan Tehnik Informatika Universitas

Masa akhir kanak-kanak menurut psikologi islam adalah tahap tamyiz, fase ini anak mulai mampu membedakan yang baik dan buruk, yang benar dan yang salah, pada usia Nabi

Saran yang dapat dikemukakan pada penelitian ini adalh sebagai berikut: (1) Dalam upaya proses desain produk baru atau pengembangan produk, perusahaan perlu untuk mengadopsi

Penelitian ini dilaksanakan di SD Labschool UPI, yang terletak di Kota Bandung. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD labschool UPI yaitu

Data input atau masukan dari Situs Web Pemodelan Virtual Reality Modeling Language (VRML) Dalam Mendukung Pemasaran Properti Secara OnLine, adalah sebagai

Niat ikhlas,Penafsiran para ulama tafsir tentang Surat Hud ayat yang ke 29, menjelaskan bahwa dakwah Nabi Nuh kepada kaumnya memang didasarkan oleh

Sebagai contoh dalam film “The Angry Birds Movie” terdapat kata atau kalimat yang kurang dimengerti dalam subtitlenya, dan terkadang pengucapan dari film dengan subtitle tersebut