• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penentuan Kadar Crude Palm Oil (CPO) Dari Limbah Cair Sludge Separator Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi Di PKS PTPN IV Unit Dolok Ilir

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penentuan Kadar Crude Palm Oil (CPO) Dari Limbah Cair Sludge Separator Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi Di PKS PTPN IV Unit Dolok Ilir"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Proses pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) di pabrik pada dasarnya

bertujuan untuk memperoleh minyak kelapa sawit yang berkualitas baik. Proses tersebut berlangsung cukup panjang, mulai dari pengangkutan TBS, pensortiran

buah, perebusan, pencacahan, pengempaan, pemurnian sampai dihasilkan minyak kelapa sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO), selain itu juga harus memerlukan kontrol yang cermat agar minyak yang dihasilkan sesuai dengan

standart mutu.

Standart mutu adalah merupakan hal yang paling penting dalam menentukan minyak yang bermutu baik. Ada beberapa faktor yang menentukan

standart mutu minyak yaitu kandungan air dan kotoran dalam minyak, kandungan asam lemak bebas (ALB) dan bilangan peroksida. (Yan Fauzi, 2008)

Mutu minyak kelapa sawit yang baik mempunyai kadar air kurang dari 0,1 % dan kadar kotoran sekitar 0,01% dan kandungan asam lemak bebas yang

serendah mungkin sebesar ± 2%, selain itu juga mempunyai bilangan peroksida dibawah 2 (Ketaren, 1986).

Tandan buah segar yang telah mengalami proses pemerasan atau

pengepresan akan menghasilkan minyak sawit, dimana minyak sawitnya masih

(2)

berupa minyak sawit kasar karena mengandung kotoran berupa partikel-partikel dari tempurung dan serabut, serta 40–45% air (Sunarko,2007)

Dalam proses pengolahan minyak kelapa sawit, proses pemurnian (clarification) memiliki peranan yang penting untuk menghasilkan minyak mentah dengan kualitas yang terbaik. Pada proses pemurnian, lumpur (sludge)

yang keluar dari sludge tank masih mengandung minyak dan harus diolah diunit

decanter untuk dipisahkan minyak, air, dan solid. Proses pemisahan ini terjadi

akibat adanya gaya sentrifugal yang dihasilkan oleh putaran bowl yang menghasilkan fase padat berupa solid yang akan langsung dibuang melalui solid

conveyor dan dijadikan pupuk diareal perkebunan, dan fase minyak yang

dihasilkan oleh decanter dialirkan ke oil tank untuk diolah kembali sedangkan fase cair yang masih mengandung minyak dilanjutkan pengolahannya pada sludge separator (Abdul Karim, 2001).

Proses pemurnian minyak kelapa sawit di dalam sludge separator harus lebih diperhatikan. Karena apabila peralatan dari pemurnian minyak, baik itu dari

oil purifier maupun sludge separator rusak, maka mutu minyak yang dihasilkan tidak sesuai dengan mutu standart perusahaan yang mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses pemurnian minyak di sludge separator adalah suhu sludge yang masuk dijaga 95–1150C, penambahan air

panas (95–1000C) dengan besarnya aliran 10m3 atau berpedoman pada pelampung dan putaran bowl sebesar 5400 rpm, pencucian bowl dilakukan setiap 4 jam sekali

(3)

agar kotoran tidak melekat pada dinding bowl dan nozzle, pemeriksaan dan pembersihan dilakukan setiap hari (Iyung Pahan, 2006).

Kehilangan suatu kadar minyak mentah atau Crude Palm Oil (CPO) dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu antara lain suhu yang tidak terjaga, pencucian bowl yang kurang rutin, serta dikarenakan alat yang digunakan dalam

proses pemisahan tersebut tidak diperiksa dan tidak dibersihkan sehingga kadar minyak yang ada didalamnya, terbuang beserta dengan kotoran yang ada didalam

Sludge Separator.

Dengan demikian, persentase kehilangan minyak pada lumpur padat merupakan salah satu losses yang belum bisa dihindarkan. Dengan permasalahan

tersebut penulis tertarik untuk membahasnya dalam bentuk karya ilmiah dengan judul ”Penentuan Kadar Crude Palm Oil (CPO) Dari Limbah Cair Sludge Seperator dengan Metode Ekstraksi Sokletasi Di PKS PTPN IV Unit Dolok Ilir”.

1.2. Permasalahan

Yang menjadi permasalahan dalam penulisan tugas akhir ini ialah apakah

kadar minyak mentah pada limbah cair Sludge Seperator di PKS PTPN IV Dolok Ilir sudah memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan yaitu 0,60%.

1.3. Tujuan

Untuk mengetahui kadar minyak mentah pada limbah cair Sludge Separator di PKS IV Dolok Ilir apakah sudah memenuhi standar perusahaan yaitu

0,60 %.

(4)

1.4. Manfaat

Dengan diketahuinya kadar minyak mentah dengan metode ekstraksi

sokletasi yang dianalisa dilaboratorium, tentunya akan memberi informasi dan mempermudah pihak pabrik untuk mengetahui baik atau tidaknya kadar minyak yang diperoleh, sehingga pihak pabrik dapat memperbaiki apabila kehilangan

minyak yang diperoleh tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Referensi

Dokumen terkait

Jika terjadi peningkatan kandungan air dalam tanah (seperti meresapnya air hujan, air sungai yang meluap, air sawah/kolam yang bocor), akan terjadi akumulasi

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap bahan bacaan dalam buku teks yang berjudul “English in Focus” untuk siswa kelas tujuh

Untuk kajian QSAR dalam penelitian ini digunakan analisis regresi multilinear dengan data log (1/IC 50 ) sebagai variabel tidak bebas, sedangkan data muatan bersih atom pada

Sehingga harapan dari adanya administrasi penjualan yang sudah teratur dengan sistem komputer dapat dengan mudah untuk menganalisa perkembangan yang dicapai Toko Roti Saint Marie

Biografi Kehidupan Cheguevara merupakan sebuah aplikasi multimedia yang berisi informasi mengenai Riwayat Hidup Cheguevara, yang dikemas kedalam bentuk yang menarik dan

[r]

Pada penulisan ilmiah ini akan diterapkan sebuah sistem jaringan area lokal yang diatur oleh kebijakan yang dibuat yang disesuaikan dengan keperluan mengkondisikan lingkungan kerja

Simulasi untuk pengujian jalur evakuasi pada gedung merupakan hal yang penting, perancangan denah gedung harus diperhatikan dengan baik untuk menekan angka korban