• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted (TAI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran TIK Siswa Kelas XII (Studi Kasus : SMA Theresiana Salatiga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted (TAI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran TIK Siswa Kelas XII (Studi Kasus : SMA Theresiana Salatiga"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan upaya penataan lingkungan

yang memberi nuansa agar program belajar tumbuh dan

berkembang secara optimal menurut Fontana (Suherman,

2001:8). Pembelajaran adalah proses komunikasi dua arah,

mengajar diakukan oleh pihak guru sebagai pendidik dan

belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid (Prof. Dr.

Syaiful Sagala, M.Pd. 2010). Kegiatan pembelajaran tidak

dapat dipisahkan dari kegiatan belajar dan mengajar. Slameto

(2010) belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya

sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Djamarah

(2006) mengajar adalah proses memberikan

bimbingan/bantuan kepada anak didik dalam melakukan

proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang telah

diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses belajar

mengajar. Kegiatan belajar mengajar akan melibatkan semua

(2)

sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan akan dicapai

(Djamarah dan Aswan, 2010).

TIK mencakup dua aspek, yaitu teknologi informasi

dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi, meliputi

segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai

alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi

komputer merupakan segala hal yang berkaitan dengan

penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer

data dari perangkat yang satu ke lainnya. TIK adalah suatu

padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian

luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan,

manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi

antar media. Visi mata pelajaran TIK yang terdapat dalam

Depdiknas bahwa dengan belajar TIK siswa dapat

mengemukakan ide mereka masing-masing dan dapat

memperoleh informasi dengan cepat secara optimal dalam

kegiatan belajar ataupun bekerja. TIK dapat membantu siswa

dalam mengembangkan potensi diri dalam berkarya dan

berkreasi, punya inisiatif dan siswa dapat mengeluarkan

idenya dengan menggunakan perangkat atau aplikasi yang

ada dalam TIK. Sehingga dapat menyadarkan siswa akan

potensi perkembangan TIK yang terus berubah dan membuat

siswa untuk dapat mengevaluasi dan mempelajari TIK

(3)

Berdasarkan wawancara dengan guru TIK salah satu

tolok ukur proses pembelajaran di SMA Theresiana Salatiga

adalah keberhasilan siswa memperoleh hasil ketuntasan

belajar yang maksimal. Akan tetapi, fakta yang ditemukan

yaitu pada siswa kelas XII dalam pembelajaran TIK di SMA

Theresiana Salatiga, hasil belajar siswa belum bisa dikatakan

maksimal, karena dari jumlah keseluruhan yang tuntas

diperoleh rata-rata hasil belajar siswa kelas XII pada pelajaran

TIK belum mencapai standar yaitu sekitar 70%. Masih

banyak siswa yang belum bisa mencapai standar yang telah

ditentukan dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)

adalah 75. Hal ini terjadi karena dapat dilihat dari hasil yang

diperoleh di SMA Theresiana Salatiga, masih banyak siswa

yang belum memahami materi yang diajarkan. Berdasarkan

hasil wawancara dengan guru TIK kelas XII SMA Theresiana

Salatiga, dapat diketahui bahwa kurangnya ketuntasan hasil

belajar yang dicapai oleh siswa disebabkan karena dalam

pembelajaran TIK guru lebih mendominasi pembelajaran,

berarti pembelajaran berpusat pada guru (teacher center).

Proses pembelajaran pada mata pelajaran TIK seharusnya

melibatkan siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas,

siswa tidak hanya mendengarkan dan mengikuti apa yang

disampaikan oleh guru tetapi siswa juga harus mempunyai

(4)

satunya adalah coreldraw yang dapat digunakan untuk

mendesain gambar.

Menurut Hasratuddin (2002) mengemukakan bahwa “salah satu kelemahan metode yang digunakan oleh guru terlihat dari proses belajar mengajar yang dilaksanakan guru

dikelas adalah guru lebih aktif sebagai pemberi pengetahuan bagi siswa”. Dalam pembelajaran dibutuhkan model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa sebagai partisipan

dalam proses belajar mengajar, dimana guru berupaya untuk

memberikan kesempatan kepada siswa dalam mencari,

memproses dan mengelola cara belajarnya. Keterlibatan siswa

dapat dibentuk baik secara individu maupun kelompok. Salah

satunya model pembelajaran yang dapat digunakan adalah

model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted

Individualization).

Model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team

Assisted Individualization) menurut Robert Slavin (2008)

digunakan untuk mengadaptasikan pengajaran dengan

perbedaan individual berkaitan dengan kemampuan siswa

maupun pencapaian prestasi siswa. Siswa belajar bukan hanya

dengan pengetahuannya secara individu dan dibekali oleh

guru tetapi diperlukan juga bantuan dari teman sebaya untuk

berbagi pengetahuan yang dimiliki. Model pembelajaran ini

dapat membantu guru dan siswa dalam belajar, sehingga

(5)

karena siswa yang memiliki kemampuan rendah pun dapat

diberikan kesempatan dalam memahami materi yang

disampaikan. Jika hanya mengandalkan seorang guru dalam

mengajar, maka hasil yang diperoleh belum bisa dikatakan

maksimal, karena belum tentu seorang guru dapat

memperhatikan semua siswa di kelas.

Robert Slavin (2008) juga mengemukakan bahwa

dalam model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team

Assisted Individualization) siswa mendapat kesempatan

dalam mengeksplorasikan ide atau pemahamannya, siswa

juga punya kesempatan dalam berdiskusi kelompok untuk

bisa lebih memahami materi yang diajarkan. Model

pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted

Individualization), siswa dikatakan aktif karena dengan

adanya kerjasama antar siswa dan juga ada monitoring dari

guru terhadap siswa dapat membuat pembelajaran yang

dilakukan lebih menarik dan dapat mempercepat hubungan

antar siswa dengan siswa dan siswa dengan guru. Model

pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted

Individualization) siswa tidak hanya dituntut

pertanggungjawaban secara kelompok tetapi juga

pertanggungjawaban secara individu, sehingga siswa dapat

memanfaatkan kelompok belajarnya untuk memperdalam

materi yang dipelajari agar dapat memperoleh hasil belajar

(6)

Berdasarkan permasalahan yang ada, melalui

penelitian ini akan dilakukan penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) untuk

meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran TIK.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka terdapat

rumusan masalah yaitu bagaimana model pembelajaran

kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

1.3 Tujuan dan Manfaat

Berdasarkan pertanyaan yang terdapat dalam rumusan

masalah diatas, maka dapat diuraikan tujuan dan manfaat dari

penelitian ini :

1.3.1 Tujuan Penelitian

Mengetahui bagaimana penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted

Individualization) untuk meningkatkan hasil belajar pada

(7)

1.3.2 Manfaat Penelitian

1. Bagi siswa, untuk membantu dalam meningkatkan

hasil belajar mata pelajaran TIK siswa kelas XII SMA

Theresiana Salatiga.

2. Bagi guru, untuk mengembangkan potensi guru dalam

mengajar dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization).

3. Bagi sekolah, untuk meningkatkan kualitas pendidikan

sekolah.

1.4 Batasan Masalah

1. Kelas XII semester II mata pelajaran TIK coreldraw.

2. Buku pegangan kelas XII semester II.

3. Model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted

Individualization).

1.5 Sistematika Penulisan

Bab satu berisikan pendahuluan yang terdiri dari :

latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan

manfaat, dan batasan masalah.

Pada bab dua merupakan deskripsi objek penelitian

yaitu : penelitian terdahulu, hasil belajar, model pembelajaran

kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) dan

(8)

Pada bab tiga merupakan penjelasan tentang metode

penelitian yang diguanakan yaitu berisikan : tempat dan

waktu penelitian, metode penelitian, metode penentu objek,

variabel penelitian, desain penelitian, instrument dan teknik

pengumpulan data, dan teknik analisis data.

Pada bab empat berisikan tentang hasil dan

pembahasan yang terdiri dari : hasil model pembelajaran

kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) dan

hasil penelitian yang telah dianalisis dengan menggunakan

pengolah data statistik.

Pada bab terakhir berisikan tentang saran dan

Referensi

Dokumen terkait

TAHUN 2015.. PENGARUH JOB CHARACTERISTICS DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MEDIASI PADA DINAS KESEHATAN

Bank Indonesia menerapkan kerangka kebijakan moneter dengan inflasi sebagai sasaran utama.. kebijakan moneter (Inflation Targeting Framework) dengan menganut sistem nilai

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel Motivasi kerja mampu meningkatkan pengaruh dalam menjelaskan pengaruh antara budaya organisasi, komitmen organisasi dan

Pakan mengandung senyawa metabolit sekunder yang memiliki potensi sebagai antioksidan yang dapat mencegah reaksi oksidasi untuk menghambat radikal bebas

"Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP), dan Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan (studi pada bank umum syariah di

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Matematika. © Novian Nurcahyo 2014

Berdasarkan hasil penelitian, pada jarak tanam 100x50x45 cm (kontrol) dan pemberian pupuk ZA 10 gram menunjukkan hasil terbaik pada parameter tinggi tanaman, diameter batang,

(disesuaikan dengan judul dan masalah yang dihadapi perusahaan/lembaga, serta alternatif yang diusulkan serta bagaimana seharusnya yang ideal berdasarkan kajian teori dan