• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. Pembangunan Jembatan Bentang Panjang Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Antar Daerah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "2. Pembangunan Jembatan Bentang Panjang Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Antar Daerah"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Direktorat Jembatan, Direktorat Jenderal Bina Marga

PEMBANGUNAN JEMBATAN BENTANG

PANJANG MENDUKUNG PERTUMBUHAN

EKONOMI ANTAR DAERAH

Ir. Iwan Zarkasi, M.Eng.Sc

(2)

Direktorat Jembatan, Direktorat Jenderal Bina Marga

Outline

1.

Peran

Pembangunan

jembatan

bentang

panjang

dalam

mendukung pemerataan ekonomi antar daerah.

a.

Konektivitas

b.

Landmark suatu wilayah

2.

Gambaran mengenai pembangunan jembatan bentang panjang di

Indonesia

a.

Tantangan dalam pembangunan

b.

Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan.

3.

Studi kasus pembangunan jembatan bentang panjang di Indonesia.

a.

Akses Priuk

b.

Hanger tayan

(3)

JEMBATAN AKAR

Sungai Batang Bayang di Sumatera Barat,

Indonesia

Panjang 25 meter, dibuat oleh Pakih pada tahun

1890 dengan waktu 26 tahun

(4)

Direktorat Jembatan, Direktorat Jenderal Bina Marga

JEMBATAN

suatu struktur yang berfungsi untuk melewatkan kendaraan atau orang melalui suatu hambatan,

yang dapat berupa sungai atau jalan atau lainnya seperti lembah, jalan kereta api, dan harus

direncanakan sedemikian rupa sehingga tujuan dan fungsinya dapat sesuai dengan yang

diharapkan.

(5)

Direktorat Jembatan, Direktorat Jenderal Bina Marga

Kondisi Geologi, Morfologi dan Posisi Geografis Indonesia

55.000 sungai, 17.000 pulau dan 45% dari rupa bumi Indonesia merupakan daerah

perbukitan dan pegunungan

Untuk mendukung konektivitas nasional:

Pembangunan jembatan yang melintasi sungai besar, teluk, dan jembatan yang

menghubungkan pulau-pulau di tanah air

Pembangunan jembatan untuk perbaikan geometri jalan

5

Jembatan Batam–Tonton, Kepri

Jembatan Suramadu

(6)

Direktorat Jembatan, Direktorat Jenderal Bina Marga

Tantangan Pembangunan Jembatan Panjang

Aspek pembiayaan

Membutuhkan prioritas pembangunan

Meningkatkan daya saing dan perekonomian

Jembatan Khusus

Biaya (Rp)

Jembatan Pulau Balang, Balikpapan

1.400 milyar

Jembatan Holtekamp, Papua

858 milyar

Jembatan Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara

750 milyar

Jembatan Tayan, Kalimantan Barat

740 milyar

Jembatan Merah Putih, Ambon

458 milyar

Jembatan Sukarno, Manado

300 milyar

Aspek Teknologi

Peralatan Teknologi dalam pelaksanaan konstruksi dan pemeliharaan

(7)
(8)
(9)

Direktorat Jembatan, Direktorat Jenderal Bina Marga

STRATEGI PENGELOLAAN JEMBATAN

BERKELANJUTAN

Sinergi

Penyelenggar

aan Jembatan

(10)

Direktorat Jembatan, Direktorat Jenderal Bina Marga

(11)

Direktorat Jembatan, Direktorat Jenderal Bina Marga

Potret Kegagalan Jembatan di Indonesia

Jembatan Krasak,1990

Jembatan

Cipunegara, 2004

Jembatan Kutai

Kartenagara, 2011

Jembatan

Cindaga,

2011

Jembatan

Comal,

Pemalang,

2014

Akses

Priuk 2015

Jembatan

Dompak,

2016

Flyover Air

Hitam,

2016

Keruntuhan Segmen P7 Jembatan Dompak pada saat pelaksanaan

Keruntuhan Jembatan Kutai Kartanegara akibat kurang pemeliharaan

(12)

Direktorat Jembatan, Direktorat Jenderal Bina Marga

12

KKTJ

a. Melakukan pengkajian terhadap evaluasi keamanan jembatan dan terowongan jalan yang dilakukan oleh Pembangun atau Pengelola jembatan dan terowongan jalan;

b. Memberikan rekomendasi mengenai keamanan jembatan dan terowongan jalan; dan

c. Menyelenggarakan inspeksi jembatan dan terowongan jalan. terutama pada jembatan dan terowongan jalan dengan prioritas tinggi

a. Berdasarkan laporan inspeksi Pengelola jembatan dan terowongan jalan atau laporan masyarakat apabila hasilnya menunjukkan perlu dilakukan inspeksi oleh Komisi; b. Permintaan Pembangun atau Pengelola

jembatan dan terowongan jalan;

c. Apabila diperlukan Komisi dapat melakukan uji acak inspeksi untuk memastikan keamanan jembatan dan terowongan jalan yang sudah terbangun.

KLASIFIKASI JEMBATAN

1. Jembatan dengan bentang paling sedikit 100 m; 2. Jembatan pelengkung

dengan bentang paling sedikit 60 m, jembatan gantung dan jembatan beruji kabel;

3. Jembatan dengan total panjang paling sedikit 3.000 m;

4. Jembatan dengan ketinggian pilar di atas 40 m;

5. Terowongan Jalan dengan panjang bagian tertutup paling sedikit 200 m; 6. Terowongan Jalan yang

menggunakan cara

pengeboran/jacking dalam metode pelaksanaan 7. Jembatan dan Terowongan

Jalan yang memiliki

kompleksitas struktur tinggi atau memiliki nilai strategis tinggi atau didesain

menggunakan teknologi baru.

MENTERI PUPR

a. Pemberian persetujuan desain, yang meliputi:

1) pelaksanaan konstruksi; 2) perubahan yang

bersifat prinsip yang

mempengaruhi kondisi struktur; dan

3) desain rehabilitasi dan izin pelaksanaan rehabilitasi;

b. Persetujuan laik fungsi jembatan dan terowongan jalan; dan c. Persetujuan

(13)

Kemudahaan

pelaksanaan,

pemeliharaan

100 tahun

Kekuatan

dan

kestabilan

Jembatan

berfungsi dengan

baik dalam

jangka panjang

(14)

Direktorat Jembatan, Direktorat Jenderal Bina Marga

Pengujian Beban (Uji Laik Fungsi)

(15)

Direktorat Jembatan, Direktorat Jenderal Bina Marga

(16)

Uji Pembebanan Jembatan Merah Putih

Bearing displacement (mm)

Displacement vertikal

Pengama tan

(17)

Direktorat Jembatan, Direktorat Jenderal Bina Marga

(18)

Direktorat Jembatan, Direktorat Jenderal Bina Marga

25%

50%

75%

Jenisdump truckdengan spesifikasi berikut ini:

 Panjang total : 8.985 m

 Berat kosong truk : 7 ton

(19)

HASIL PENGUJIAN

RAMP 1

(20)
(21)

Jembatan Kutai Kartanegara, Kaltim

(22)

Jembatan Dompak, Prov. Kepri

(23)

JEMBATAN TAYAN

Permasalahan getaran timbul setelah

erection pada pelengkung baja selesai

dan shoring dilepas.

Getaran terjadi pada kondisi kecepatan

angin lebih dari 3 m/s

(24)

Jembatan Fisabillah

Kemungkinan adanya

Vandalisme

(25)

Initial 1999 Measure 2013 2016

Corrosion 3EA

(BML13)

(26)
(27)

Request the traffic control for heavy Trucks

Total damage

Category

Cable number

Type of Damage

Number of Damage

(28)
(29)

Direktorat Jembatan, Direktorat Jenderal Bina Marga

Gambar

GRAFIK DISPLACEMENT PADA TAHAPPEMBEBANAN

Referensi

Dokumen terkait

Diantara materi yang diajarkan pada sekolah dasar kelas IV adalah materi menentukan Kelipatan Persekutuan Terkedil (KPK) dan Faktor Persekutuan Terbersar (FPB). Namun bagi

Component analysis atau principal component analysis (PCA) merupakan suatu teknik analisis untuk mentransformasi variabel-variabel asli yang masih saling berkorelasi satu

Jadi dapat disimpulkan tumor lidah adalah suatu tumor yang terjadi pada permukaan dasar mulut yang timbul dari epitel yang menutupi lidah... Apek linguae

Di Acara Malang Kembali tertuju pada pengelanan kesenian dan kebudayaan berupa kesenian Topeng Malangan yang tidak banyak generasi muda melirik bahkan menyukainya maka

Di bagian-2 nanti, saya akan lanjutkan sedikit mengenai significant risk, termasuk aspek lain yang mungkin membuat timbulnya significant risk, apa yang harus dilakukan oleh

Asumsi yang umum digunakan untuk dapat menurunkan persamaan pembentuk aliran pada udara di sekitar plat vertikal ini adalah: aliran 2D, incompressibel, sifat fisik konstan..

dengan kriteria nilai batas yang agak longgar, seperti pada prosedur uji kepatuhan yang dikeluarkan oleh Radiation Safety Act 75.

Namun mesin pencabut bulu ayam yang banyak digunakan masih menggunakan penyiraman manual dengan hasil ayam yang kurang bersih dari sisa bulu dan perendaman ayam