Dire kto ra t Je nd e ra l Ind ustri Ung g ula n
Be rb a sis Te kno lo g i Ting g i
Disa m p a ika n p a d a
Ra p a t Ke rja Ke m e nte ria n Pe rind ustria n
LINGKUP BINAAN IUBTT
Kendaraan Bermotor Roda 4 atau Lebih
Kendaraan Bermotor Roda 2 atau Lebih
Karoseri kendaraan Bermotor
Komponen dan Peralatan Kendaraan bermotor
Perkeretaapian dan komponennya
Sepeda
Bengkel-bengkel
Industri Perkapalan
Industri
Peralatan/Komponen Kapal
Industri Pemecah Kapal
Industri Bangunan Lepas Pantai
Industri Alat Pertahanan
Industri Pesawat Terbang dan Peralatan
Industri Reparasi Pesawat
Industri Konstruksi Baja
Industri Alat Konstruksi
Industri Mesin Pertanian
Industri Mesin Proses
Industri Alat Energi
Industri Alat Penunjang
Industri Alat Kelistrikan
Industri Alat Kesehatan
Elektronika Konsumsi
Elektronika Bisnis
Komponen Elektronika
Komputer dan Peralatannya
Perangkat Lunak
Konten Multimedia
Telekomunikasi
GAMBARAN UMUM IUBTT
INDIKATOR 2012 2013 2014 2015*
Pertumbuhan (%) 6,94 10,54 5,52 7,89
Kontribusi Terhadap PDB (%) 32,40 33,93 34,15 23,71
Nilai Ekspor (US$ Miliar) 23,09 22,50 24,20 26,30
Nilai Impor (US$ Miliar) 68,41 60,90 66,70 72,90
Nilai Investasi (IDR Triliun) 407,60 458,00 477,80 499,00
Tingkat Utilisasi (%) 60,00 60,00 82,50 70,00
Tenaga Kerja (Orang) 1.023.965 1.125.571 1.150.724 1.157.599
Catatan : * Target pada Perjanjian KinerjaTahun 2014 Sumber : BPS diolah Kemenperin;
PRIORITAS PENGEMBANGAN
IUBTT
IUBTT IUBTT KENDARAAN
ANGKUTAN UMUM MURAH
KENDARAAN ANGKUTAN
UMUM MURAH CARBON LOW
EMISSION
CAR LOW
CARBON
EMISSION
CAR
INDUSTRI KERETA APIINDUSTRI KERETA API
ALSINTAN CENTER ALSINTAN
CENTER
PPTIMP & ALKES PPTIMP &
ALKES
PENUMBUHAN PUSAT ANIMASI
& IT PENUMBUHAN PUSAT ANIMASI
& IT PENUMBUHAN
INDUSTRI TELEPON SELULER PENUMBUHAN INDUSTRI TELEPON
SELULER OPTIMALISASI KAPASITAS
PRODUKSI INDUSTRI GALANGAN KAPAL
OPTIMALISASI KAPASITAS
PRODUKSI INDUSTRI GALANGAN KAPAL
INDUSTRI KOMPONEN
PESAWAT TERBANG (N219)
INDUSTRI KOMPONEN
KENDARAAN
ANGKUTAN
UMUM
PEDESAAN
• Dalam rangka peningkatan kegiatan perekonomian diperlukan kendaraan yang dapat memobilisasi hasil‐hasil pertanian. Disamping itu juga dapat didesain kendaraan yang produktif dan dapat
mendukung peningkatan hasil panen.
• Pengembangan kendaraan angkutan umum murah dengan kapasitas dibawah cc diharapkan dapat menjadi solusi menyediakan kendaraan bagi masyarakat pedesaan dengan harga terjangkau.
LatarBelakang
• Penguasaan teknologi KBM Multiguna Pedesaan di Bidang Perakitan dan Produksi.
Tujuan
• Finalisasi platform KBM Multiguna Pedesaan.
• Konsolidasi kemampuan industri kendaraan dalam negeri kapasitas dibawah cc serta pembuatan komponen utama engine dan transmisi .
RuangLingkup
LOW
CARBON
EMISSION
CAR
Mengembangkan industri KBM R-4 yang hemat energi dan harga terjangkau
Mengembangkan KBM R-4 yang ramah lingkungan (mobil listrik, hybriddan
sejenisnya)
Mendorong Indonesia menjadi basis produksi KBM R-4 dan komponen di tingkat regional dan global
TUJUAN
Pembebasan bea masuk atas impor mesin peralatan produksi dan bahan baku serta komponen yang belum dibuat di dalam negeri (PMK 76/2012)
Pengurangan PPnBM apabila : 1. Konsumsi BBM 20 s/d 28 km/L, dikurangi PPnBM 25%
2. Konsumsi BBM 28 km/L, dikurangi PPnBM 50%
3. Pembebasan bea masuk atas impor bahan baku serta komponen yang belum dibuat di dalam negeri KEBIJAKAN
PENGEMBANGAN
INDUSTRI
KERETA
API
• Kereta Api merupaka moda transportasi yang dapay mengangkut penumpang dan barang yang cukup banyak
• Efisiensi waktu
• Pengurangan penggunaan bahan bakar minyak
Latar Belakang
• Pembuatan platform sebagai standar produksi kereta api dan penguasaan teknologi
pembuatan kereta dan komponen kereta • Meningkatkan kemampuan industri nasional
dalam memproduksi kereta api
Tujuan
• Pembuatan prototipe kereta api
• Pengujian prototipe kereta api
• Pengadaan bantuan peralatan pendukung
Ruang Lingkup
PENGEMBANGAN
ALSINTAN
CENTER
ALSINTAN CENTER
1. Pusat Litbang desain dan teknologi alsintan
2. Pusat pengembangan SDM, - teknik manufakturing alsintan - teknik perbaikan/pemeliharaan - kewirausahaan
3. Pengendalian Mutu/Standarisasi 4. Pusat Informasi dan Diseminasi
teknologi Alsintan 5. Inkubator industri alsintan
SASARAN
-Tumbuhnya Industri Alsintan sbg Prime MoverAgribisnis
-Meningkatnya kesejahteraan masyarakat perbengkelan Alsintan/ UPJA dan pelaku industri alsintan
RENCANA AKSI a. Pengembangan Alsintan Center di
Sumatera Barat dan Kalimantan Barat b. Pembentukan Alsintan Center di NTT, NTB, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan
PUSAT
PENGEMBANGAN
TEKNOLOGI
INDUSTRI
MESIN
PERKAKAS
DAN
ALAT
KESEHATAN
o MENDORONG PENGUASAAN DAN
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI MESIN PERKAKAS & ALAT KESEHATAN
o MENDORONG PERKEMBANGAN
INDUSTRI MESIN PERKAKAS DAN ALAT KESEHATAN
o MEMBANTU PEMERINTAH
MELAKUKAN KAJIAN KEBIJAKAN
o MEMBANTU PEMERINTAH DAN
INDUSTRI DALAM BIDANG STANDARISASI, SERTIFIKASI, KALIBRASI DAN VERIFIKASI
o MEMBANTU INDUSTRI DALAM
HAL R & D
o MEMBANTU INDUSTRI
MENINGKATKAN & MENGEMBANGKAN SDM
o MENJEMBATANI PERGURUAN
TINGGI/LEMBAGA PENELITIAN DAN APLIKASI INDUSTRI
o PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN (TERMASUK PENGKAJIAN KEBIJAKAN)
o PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA
o LAYANAN INDUSTRI
o MITRA PEMERINTAH (G),
INDUSTRI (B) DAN PERGURUAN TINGGI/LEMBAGA PENELITIAN (A)
PENUMBUHAN
INDUSTRI
TELEPON
SELULER
Pembangunan Pabrik Handphone, merk Evercos,
Advan, dan Polytron
Mengendalikan produk telepon
PENUMBUHAN
PUSAT
IT
•
Quick‐Wins : Pemilihan 5 Pusat )ndustri berbasis T)K di
Jawa,Bali, Sumatra, Sulawesi dan Kepulauan Riau
•
Sasarannya adalah, Terlaksananya Pengembangan
ICT
Center
di Jawa, Bali, Sumatra/Kepri, dan sulawesi dalam bentuk,
)ncubator Business Center )BC , Regional )CT Center of
Excellence R)CE dan Technopark.
•
Pusat‐Pusat )CT Center :
•
Bandung Technopark
•
)BC Semarang
•
R)CE Denpasar
•
Pusat Pengembangan Ponsel di Batam
•
R)CE Makassar
OPTIMALISASI
KAPASITAS
PRODUKSI
INDUSTRI
GALANGAN
KAPAL
• Penurunan batas usia impor kapal bekas
• Fasilitasi Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP) bagi industri galangan kapal nasional
• Peningkatan kemampuan SDM di industri perkapalan
• Memperkuat kolaborasi antara industri galangan kapal nasional dengan lembaga pembiayaan
• Promosi dan investasi untuk industri galangan kapal nasional • Peningkatan penguasaan teknologi, rancang bangun dan
perekayasaan
• Fasilitas insentif perpajakan berupa penghapusan pengenaan PPN penyerahan kapal (PPN ditanggung pemerintah/PPN ditangguhkan) untuk galangan kapal nasional
PENGEMBANGAN
INDUSTRI
KOMPONEN
PESAWAT
TERBANG
N219
Peningkatan kemampuan industri komponen
pesawat terbang (Rubber damper,
radome, cabin window, interior,,
ban)
Sertifikasi kelayakan udara untuk komponen pesawat terbang
(Ditjen Perhubungan Udara, FAA, dll)
Promosi dan investasi produk
industri komponen
pesawat terbang
Memperkuat kolaborasi antara
industri kedirgantaraan (PT. Dirgantara Indonesia)
dengan industri komponen pesawat terbang dengan pola
kemitraaan
ISU
STRATEGIS
1. Pengendalian Impor kapal bukan baru dengan membatasi umur kapal muda (dari 20 Tahun menjadi 15 Tahun)
2. Penghapusan pengenaan PPN penyerahan kapal untuk galangan kapal nasional 3. Pemberdayaan NaSDEC sebagai pusat desain dan rekayasa kapal nasional 4. Sertifikasi industri komponen peswat terbang (N219)
5. Peningkatan kemampuan industri komponen kapal
6. Pengendalian Penjualan handphone melalui standardisasi dan kebijakan perpajakan 7. Pengenaan PPN dan PPh terhadap pembelian bahan baku dan komponen kepada
produsen/pemanufaktur produk mesin/peralatan energi di dalam negeri