BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisa
Tahapan analisa sistem dimulai karena adanya permintaan dan keinginan terhadap sistem baru atau penyempurnaan sistem lama, beberapa faktor yang mempengaruhi analisa sistem antara lain adanya masalah pada suatu sistem yang telah di terapkan atau menemukan adanya peluang baru. Tujuan analisa sistem untuk menentukan hal-hal detail tentang akan dikerjakan oleh sistem yang di usulkan (dan bukan bagaimana caranya).
Perancangan untuk Pengontrol LED berbasis IoT di gambarkan oleh penulis menggunakan UML (Unified Modelling Language) yang meliputi Desain Sistem, Desain Alat dan Rangakan Elektronik, Desain Program. Adapun fitur dari Sistem Pengontrol LED berbasis IoT ini adalah :
a) Mengontrol kecerahan LED
3.2 Desain Sistem
3.2.1 Analisa Flowchart
Gambar 3.1 Analisa Flowchart
23
3.2.2 Analisa Use Case Diagram
Use Case Diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan fungsionalitas yang di harapkan dari sebuah sistem , yang ditekankan adalah “apa” bukan “bagaimana”.
Gambar 3.2 Analisa Use Case Diagram
Gambar di atas menunjukan fungsi dari aplikasi yang akan di buat, pada gambar di beri contoh ada user 1 dan user 2 masing-masing dari user atau pengguna dapat menggunakan aplikasi sistem IoT mengontrol led untuk melakukan kontrol pada beberapa led.
3.2.3 Analisa Sequence Diagram
Gambar 3.3 Analisa Squence Diagram
Gambar di atas adalah gambaran dari aplikasi IoT mengontrol led yang akan di buat. Ketiga node terhubung pada jaringan lokal yang sama menggunakan wireless access point. Client request halaman control panel led. ESP8266 membuat socket koneksi ke gateway begitu juga dengan client.
3.3 Desain Alat dan Elektronika
25
Gambar 3.4 Rangkaian ESP8266 Dimmer dan Blinking LED
Gambar di atas adalah gambar rangkaian ESP8266 dimmer LED dan ESP8266 blinking LED, dimana gambar tersebut menggambarkan tegangan dari usb yang diturunkan dari 5v ke 3.3v berhubung karena ESP8266 beroperasi pada tegangan 3.3v. Dan juga terdapat led yang terhubung ke GPIO0. Adapun komponen yang digunakan selain ESP8266 pada rangkaian ini adalah :
Tabel 3.1 Komponen ESP8266 Dimmer dan Blinking LED
No Nama Komponen Jumlah
1 ESP8266 v1 2
2 USB type B 2
3 Capasitor 10uF 2
4 Capasitor non polar 104 2
5 AMS1117 3.3 2
6 LED Putih 1
7 LED Biru 1
3.3.2 ESP8266 RGB LED
Gambar 3.5 Rangkaian ESP8266 RGB LED
Gambar di atas adalah gambar rangkaian ESP8266 RGB LED, dimana gambar tersebut menggambarkan tegangan dari usb yang diturunkan dari 5v ke 3.3v berhubung karena ESP8266 beroperasi pada tegangan 3.3v. Dan juga terdapat RGB LED yang terhubung ke GPIO0, GPIO2 dan GPIO1/UTXD. Adapun komponen yang digunakan selain ESP8266 pada rangkaian ini adalah :
Tabel 3.2 Komponen ESP8266 RGB LED
No Nama Komponen Jumlah
1 ESP8266 v1 1
2 Mini USB 1
3 Capasitor 10uF 1
4 Capasitor non polar 104 1
5 AMS1117 3.3 1
6 RGB LED Katoda 4 kaki 1
7 Resistor 10k 2
27
3.3.3 ESP8266 Downloader Modul
Gambar 3.6 Rangkaian Downloader ESP8266 v1
Gambar diatas merupakan rangkaian downloader untuk ESP8266 v1. ESP8266 mempunyai 3 mode seperti digambar berikut ini :
Gambar 3.7 ESP8266 Opsi Booting
3.4 Desain Program
Agar user tidak kesulitan mengakses aplikasi perlu interface yang user friendly, maka dari itu penulis merencanakan sebuah tampilan halaman web dan mobile yang sederhana tetapi tepat sasaran agar pengguna dapat menggunakan nya dengan nyaman.
Gambar 3.8 Desain Halaman Dashboard
BAB 4
IMPLEMENTASI SISTEM
4.1 Pembahasan Sistem Pengontrol Led
Implementasi IoT mengontrol led berbasis web ini adalah sebuah konsep dimana
konsep ini dapat digunakan dalam pembuatan banyak sistem di industri maupun smart home.
Pada sistem yang dibuat, penulis menggunakan konsep jaringan start dimana semua titik terhubung pada 1 jaringan/access point yang sama agar dapat
berhubungan 1 sama lain. Namun penguhubung antara titik-titik led yang dibuat terdapat gateway yang menjembatani antara client dan ESP8266. Gateway hanya bisa diakses oleh local network. Keuntungan menggunakan gateway ialah dalam
pemrograman di sisi client yang tidak perlu tahu bagaimana caranya ke setiap titik ESP8266 namun hanya dengan berhubungan dengan gateway maka client bisa
memberi perintah kepada ESPP8266.
4.2 Implementasi Program
Implementasi ini dilakukan agar pemakai sistem dapat mengerti tentang
4.2.1 Halaman Kontrol Panel LED
Berikut adalah halaman kontrol panel led yang diakses oleh client/user menggunakan web browser pada laptop dan mobile.
Gambar 4.1 Halaman kontrol panel dari laptop
31
4.2.2 Infrastruktur Jaringan Sistem
Gambar 4.3 Infrastruktur jaringan
Gambar diatas menunjukkan infrastruktur jaringan yang dibuat pada sistem IoT
pengontrol led berbasis web. Penulis menggunakan konsep jaringan bintang namun client hanya bisa berhubungan melalui gateway seperti tertera pada gambar diatas.
Sistem pada gambar diatas hanya dilakukan pada jaringan lokal atau LAN
4.3 Uji Coba
Uji coba ini dilakukan untuk melihat perkembangan terakhir aplikasi yang telah dibuat. Uji coba juga dilakukan sebagai sarana evaluasi sehingga dapat diketahui letak kekurangan dan kesalahan yang mungkin terdapat didalamnya.
4.3.1 Persiapan
Dalam setiap sistem pada awal dihidupkan mempunya alur masing-masing. Adapun alur persiapan yang harus dilakukan pada sistem IoT pengontrol led berbasis web sebagai berikut :
a. Pastikan laptop yang merupakan gateway server sudah terkoneksi ke access point dan selanjutnya jalankan gateway server.
b. Pastikan ketiga ESP8266 telah terhubung ke access point dan telah melakukan handshaking koneksi socket kepada gateway.
c. Adapun cara mengetahui bahwa ESP8266 telah melakukang handshaking
koneksi socket kepada gateway dengan cara melihat log pada terminal gateway yang sedang berjalan.
d. User dapat mengakses halaman kontrol panel led dan pastikan user telah melakukan handshaking koneksi gateway.
33
4.3.1.1 Persiapan Gateway
Gambar 4.4 Koneksi Gateway
Pada gambar diatas kita dapat melihat bahwa gateway telah terkoneksi ke
access point. Pada interface wlp2s0 terdapat ip 192.168.43.82 sebagai ip gateway.
Gambar 4.5 Program gateway berjalan
Pada gambar diatas dilihat bahwa program gateway server telah berjalan dengan
4.3.1.2 Persiapan ESP8266
Gambar 4.6 Handshaking ESP8266
Terlihat pada gambar diatas bahwa ketiga ESP8266 telah berhasil melakukan handshaking koneksi socket ke gateway server.
4.3.1.3 Persiapan Client/User
Gambar 4.7 Handshaking Client
Terlihat pada gambar diatas bahwa client/user telah berhasil melakukan
35
4.3.2 Uji Sistem
4.3.2.1 ESP8266 Dimmer
Gambar 4.8 LED redup
Gambar 4.9 Nilai led redup
Gambar 4.10 LED terang
Gambar 4.11 Nilai led terang
Pada gambar 4.10 terlihat bahwa led menjadi terang setelah diberikan perintah dengan nilai 87, seperti terlihat pada gambar 4.11. Ambang nilai yang
37
4.3.2.2 ESP8266 Blinking
Gambar 4.12 Led blinking
Gambar 4.13 Nilai led blinking
4.3.2.3 ESP8266 RGB LED
Gambar 4.14 LED merah
Gambar 4.15 Nilai range merah
39
Gambar 4.17 Nilai range hijau
Gambar 4.18 LED biru
Pada gambar 4.14 led merah hidup terang sebab pada kontrol panel led untuk mengontrol led rgb, pada range merah diberikan nilai maksimal seperti pada
gambar 4.15. Sama seperti gambar 4.16 maupun gambar 4.18, led mendapatkan nilai dari range input pada client.
Client mengirim nilai ambang 0 – 1023 ( 10 bit) tetapi terlihat 8 bit dalam
bentuk hexadecimal yang tampil pada user interface. Tampilan warna di user interface yang seharusnya terjadi pada ESP8266 banyak tidak sesuai nya jika
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Aplikasi Pengontrol LED berbasis Web merupakan sebuah sistem dimana konsep yang digunakan ialah IoT (Internet of Things). Konsep internet of things
merupakan sebuah konsep yang memungkinkan kendali sebuah device melalui internet. Tampilan aplikasi yang penulis buat telah memenuhi standart aplikasi web desk yang baik : Keindahan, Komposisi, Simple, Fokus dan Konsisten.
Adapun Hasil dari implementasi sistem pengontrol led dengan Konsep Internet of Things adalah :
a. Seseorang dapat mengetahui konsep Internet Of Things dengan lebih interaktif melalui keluaran asli.
b. Menjadi bahan pertimbangan yang baik sekali bagi seseorang yang ingin
mengembangkan konsep internet of things pada industri, smart home, maupun smart city.
5.2 Saran
Sistem pengontrol led berbasis web yang menggunakan konsep internet of things
a. Konsep Internet of Things seharusnya dapat diakses dari publik.
b. Penghidupan gateway server masih manual. Jadi jika ada mati listrik harus
dijalankan ulang secara manual.
c. Tidak adanya acknowledge apakah data yang dikirimkan client ke gateway, gateway ke ESP8266 sampai dan telah dieksekusi.