PASAR UANG, PASAR MODAL
dan IPO
www.kefvinmustikalukmanarief.wordpress.com
Macam- Macam Pasar Keuangan
Pasar Keuangan merupakan titik pertemuan antara
penawaran dan permintaan aktiva keuangan
(
financial asset
).
Macam pasar Keuangan
- Pasar Uang (
Money Market
)
- Pasar Modal (
Capital Market
)
- pasar perdana (
Primary Market
)
- pasar sekunder (
Secondary Market
)
- pasar ketiga (
Third market
)
PASAR UANG :
Titik pertemuan antara permintaan uang dana jangka pendek dengan penawaran dana jangka pendek.
Suplier dana jangka pendek dalam pasar uang : bank komersial dan institusi non keuangan yang memiliki kelebihan dana
PASAR MODAL
Tempat atau sarana bertemunya antara permintaan dan
penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang, ummnya lebih dari 1 tahun.
Kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.
Pasar perdana :
Tempat atau sarana bagi perusahaan yang untuk pertama
kali menawarkan saham atau obligasinya ke masyarakat
umum.
Pasar modal yang memperdagangkan saham-saham atau
sekuritas lainnya yang dijual untuk pertama kalinya
(penawaran umum) sebelum saham tersebut dicatatkan
dibursa.
Harga saham ditentukan oleh emiten dan penjamin emisi
yang didasarkan pada analisis fundamental emiten.
Pasar Sekunder :
Tempat*) atau sarana transaksi jual beli efek antar investor dan harga dibentuk oleh investor melalui perantara efek.
perdagangan saham setelah melewati masa penawaran pada pasar perdana.
Harga saham terbentuk oleh tawaran jual dan tawaran beli dari para investor, yang disebut sebagai order driven market.
Hasil penjualan saham biasanya tidak lagi masuk ke perusahaan tetapi masuk ke para pemegang saham.
Pasar Ketiga :
Tempat perdagangan saham atau sekuritas lain diluar bursa (over the counter market).
Bursa paralel merupakan suatu sistem perdagangan efek yang
terorganisasi diluar bursa efek resmi, dalam bentuk pasar sekunder yang diatur dan dilaksanakan oeh Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek dengan diawasi dan di bina oleh BAPEPAM (Paket
Desember 1987)
Pasar ketiga tidak memiliki pusat lokasi perdagangan yang disebut sebagai trading floor(lantai bursa). Operasi yang ada pada pasar ketiga berupa pemusatan informasi yang disebut “trading
information”, diantaranya berupa harga saham dan jumlah transaksi.
Pasar Keempat :
Bentuk perdagangan efek antar pemodal atau pengalihan saham dari satu pemegang saham ke pemegang saham lainnya tanpa melalui perantara perantara pedagang efek.
Kesamaan dan Perbedaan
Pasar Uang dan Pasar Modal
Aspek Pasar Uang Pasar Modal
Jangka Waktu Jangka pendek biasanya di bawah 1 tahun Jangka panjang biasanya di atas 1 tahun
Tingkat Bunga Tingkat bunga relatif tinggi Tingkat bunga relatif rendah
Pihak yang terlibat Individu, bank komersial dan institusi keuangan
Investor baik secara individu maupun institusi, penjamin emisi, pemerintah dan perusahaan (emiten)
Pengawasan Diawasi oleh pemerintah melalui bank central secara langsung
Diawasai oleh pemerintah melalui badan yang berwenang (di Indonesia: BABEPAM) Transaksi Transaksi aktiva keuangan Transaksi aktiva keuangan
Sirkulasi dana Merupakan transaksi kredit masyarakat
Merupakan transaksi kredit masyarakat
Pelaku Pasar
Pertemuan antara pihak yang memerlukan dana dan pihak yang kelebihan dana
Pertemuan antara pihak yang memerlukan dana dan pihak yang kelebihan dana
Tingkat Risiko
Tinglat risiko pasar uang relatif tinggi oleh karena itu sebagai
kompensasi bunga pasar uang relatif tinggi
Peranan dan Tujuan Pasar Modal
Peranan Pasar Modal dari sudut pandang mikro, :
- Sebagai fasilitas melakukan interaksi antara pembeli dan penjual untuk menentukan harga saham atau surat berharga yang
diperjualbelikan
- Memberikan kesempatan kepada para pemodal untuk menentukan hasil (return) yang diharapkan
- Memberi kesempatan kepada investor untuk menjual kembali saham yang dimilikinya atau surat berharga lainnya.
- Menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam perkembangan suatu perekonomian
Dari sudut pandang makro (perekonomian negara), : - Fungsi tabungan
- Fungsi kekayaan - Fungsi likuiditas - Fungsi pinjaman
Tujuan Pasar Modal
- sudut pandang negara
pasar modal dibangun dengan tujuan menggerakkan
perekonomian suatu negara melalui kekuatan swasta dan mengurangi beban negara. Negara memilki kekuatan dan
kekuasaan untuk mengatur bidang perekonomian.
- sudut pandang emiten
pasar modal merupakan sarana untuk mencari tambahan modal, sehingga dapat membentuk strktur modal yang lebih baik.
- sudut pandang masyarakat
Pengertian investasi dan jenis investasi
Investasi : penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva
yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan
harapan mendapatkan keuntungan di masa yad.
Investasi dalam artian luas:
- Investasi aktiva riel : emas, real, intan, dll
- Investasi surat berharga atau sekuritas/marketable
securities atau financial assets)
Investasi aktiva financial :
Investasi langsung : suatu pemilikan surat berharga secara langsung dalam suatu entitas yang secara resmi telah go publik dengan
harapan dapat memperoleh keuntungan berupa penghasilan deviden atau capital gains.
Investasi tidak langsung: surat berharga yang dimiliki
diperdagangkan kembali oleh perusahaan investasi (investment company) yang berfungsi sebagai perantara. Pemilikan aktiva tidak langsung dilakukan melalui lembaga-lembaga keuangan terdaftar, yang bertindak sebagai perantara atau intermediary.
Dalam perannya sebagai investor tidak langsung, pedagang
perantara (pialang) memperoleh dividen dan capital gain seperti halnya investor langsung, selain itu juga memperoleh capital gain
atas hasil perdagangan portfolio yang dilakukan oleh perusahaan perantara tersebut.
Investor Perusahaan
Investasi KeuanganAktiva
Investasi langsung
Investasi langsung Investasi tidak
IPO
IPO (
Initial Public Offering
) adalah penawaran umum pertama
kali saham atau obligasi perusahaan kepada masyarakat
umum.
Penawaran umum didifinisikan sebagai ”Kegiatan penawaran
efek yang dilaksanakan oleh emiten untuk menjual efek
kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur oleh
undang-undang dan peraturan pelaksanaannya” (UUPM 1995)
IPO merupakan emisi (pengeluaran) saham yang terjadi saat
perusahaan melakukan go public
Alasan Go Public :
- Meningkatkan modal dasar perusahaan
- Memungkinkan pendiri untuk diversifikasi usaha
TUJUAN & TAHAPAN GO PUBLIC
Tujuan Go Public:
- Memperbaiki struktur modal
- Meningkatkan kapasitas produksi
- Memperluas pemasaran
- Memperluas hubungan bisnis
- Meningkatkan kualitas manajemen
Tahapan go Publik :
- Rencana go public
- Persiapan menuju go public
- Pelaksanaan go public
Prosedur Penawaran Umum,
Sumber: klinik Go Publik & Investasi, BEJ, 1995
1.Rencana Go Publik 2.RUPS
3.Penunjukkan: - Underwriter
(jika ada) - Profesi
Penunjang 4.Mempersiapkan
dokumen-dokumen 5.Konfirmasi
sebagai Agen Penjual oleh Penjamin Emisi 6.Kontrak
pendahuluan dengan bursa efek 7.Publick Expose 8.Penandatanganan
Perjanjian-2.Ekpose Terbatas di BAPEPAM
3.Evaluasi:
- Kelengkapan Dokmen
- Kecukupan dan Kejelasan Informasi - Keterbukaan
(aspek hukum, akuntan
keuangan, dan manajemen) 4.Komentar Tertulis
dalam 30 hari 5.Pernyataan
Pendaftaran dinyatakan Eksekutif
1.Penawaran Oleh Sindikasi Penjamin Emisi dan Agen Penjual
2.Penjatahan kepada investor oleh Sindikasi Penjamin Emisi dan Emiten 3.Penyerahan Efek
Kepada Investor
1. Emiten mencatatkan efeknya di Bursa 2. Perdagangan Efek
di Bursa
1. Laporan Berkala misalnya Laporan Tahunan dan Laporan Tengah Tahunan
2. Laporan
Kejadian Penting dan Relevan misalnya:
BAPEPAM Primarry Market Pelaporan
Emisi dan Divestasi
Saham yang ditawarkan ke pasar luas dapat berasal dari
emisi dan divestasi.
Emisi : penerbitan saham baru
Divestasi : saham milik pendiri atau pemilik saham
lama.
Beberapa cara untuk meningkatkan modal disetor
setelah IPO (
corporate actions
), diantaranya :
Mengundang RUPS Right Issue
Obligasi konvertibel Waran
RUPS
Biasanya dilakukan setelah tutup buku (RUPS tahunan)
RUPS yang dilakukan ketika dibutuhkan disebut sebagai RUPS Luar Biasa.
Peserta RUPS adalah pemegang saham yang telah tercatat di Daftar pemegang saham pada suatu saat, pada tanggal yang telah
Right Issue (Right)
Adalah hak pemegang saham (PS) lama untuk membeli
terlebih dahulu (
preemptive right
) saham baru pada harga
tertentu dalam waktu < 6 bulan
Harga tertentu adalah harga yang ditetapkan dimuka, yang
besarnya di bawah harga pasar saat diterbitkan.
Apabila harga pelaksanaan atau harga tebusan (
exercise
price atau strike price
) di atas harga pasar, maka tidak
akan ada yang menukarkan right dengan saham, investor
lebih murah beli di pasar.
PS lama berhak membeli saham baru dalam jumlah yang
sebanding dengan saham yang dimilikinya
Apabila PS lama tidak ingin menukarkan RI, maka bukti
Ciri- Ciri
Right Issue
(RI)
- Penukaran right issue menjadi saham dilakukan dalam
periode kurang dari 6 bulan
- Masa berlakunya right hanya 6 bulan dan setelah itu
kadaluarsa
Ilustrasi:
Jumlah saham lama = 1.000.000 unit saham @ nominal Rp 100,
agio Rp 300.000.000. Jumlah saham baru yang akan dikeluarkan
= 2.000.000 unit (RI = 1:2).
Strike price
= Rp 500 sementara
harga pasar di bursa efek = Rp 800.
Pertanyaan
Berapa harga bukti pasar teoritis setelah pelaksanaan right
issue?
Berapa harga bukti right di pasar?
Berapa jumlah modal disetor setelah RI?
Jawab:
RI = 1:2 ( 1 Saham lama dapat hak membeli 2 saham baru).
a. (1000.000 x 800) + (2000.000 x 500) = 600
1000.000+2.000.000
b. Harga maksimal bukti RI = 600 – 500 = 100
c. Modal disetor baru = 3.000.000 @ 100 = 300.000.000 d. Total Agio = Agio lama + agio baru
Agio lama = = 300.000.000
Obligasi Konvertibel/Convertible bonds
Ditetapkan ketika obligasi itu diterbitkan. Obligasi yang
dapat ditukarkan dengan saham pada harga konversi
yang telah ditetapkan ketika obligasi tersebut
diterbitkan.
Pemegang obligasi dapat memilih uang tunai atau
saham pada saat pelunasan.
Pemegang obligasi akan memilih uang tunai apabila
harga pasar saham lebih rendah dari strike price, dan
sebaliknya akan memilih saham apabila saham dipasar
lebih tinggi dari strike price. Setiap kali pemegang
Ilustrasi
Andi memiliki Obligasi ”A” 15% kopur Rp 1.000.000, jatuh
tempo dalam 5 tahun dan diterbitkan pada tanggal 1 Juli
2000. Obligasi tersebut memiliki opsi untuk ditukarkan dengan
2.000 lembar saham @ nominal Rp 100. Harga Konversi
adalah Rp 500. Pada tanggal jatuh tempo, yaitu 1 Juli 2005,
harga saham dibursa efek adalah Rp 800
Pertanyaan:
Apakah andi akan meminta pelunasan obligasi secara tunai Rp
1.000,000 atau memlih memintas saham 2000 lembar.
Jawab:
Apabila uang tunai yang dipilih maka ia akan menerima
sebesar Rp 1.000.000
Waran
Hak untuk membeli saham baru pada harga dan waktu tertentu. Pada umumnya waran diberikan kepada pembeli obligasi saat emisi obligasi, dilaksanakan sebagai pemanis (sweetener)
Harga pelaksanaan (exercise price) waran jauh lebih tinggi dari harga saham biasa di pasar pada saat emisi obligasi.
Masa berlaku waran bisa diatas 6 bulan bahkan mencapai 10 tahun.
Ciri-ciri waran :
- penukaran waran menjadi saham dilakukan setelah 6 bulan diterbitkan
- Masa berlaku waran antara 3 – 10 tahun
Fenomena akuntansi positif dan
hubungannya dengan pasar modal
Teori Ekonomi Positif
Teori ekonomi positif, pada hakekatnya terbebas dari ikatan
pelbagai aspek, lebih mengacu ke istilah “apa adanya” (
what
it is
) daripada ke istilah “seharusnya demikian” (
it should be
).
(Friedman, 1953),
Fungsinya harus dinilai berdasarkan ketepatan (
precision
),
Teori Akuntansi Positif
Teori akuntansi positif merupakan varian dari teori ekonomi positif.
Teori ini berkembang seiring dengan kebutuhan untuk menjelaskan dan memprediksi realitas praktik-praktik akuntansi yang ada di
masyarakat—what it is (Watts dan Zimmerman, 1986).
Teori Akuntansi Positif memiliki pijakan yang berbeda dibandingkan dengan akutansi normatif, yang lebih menjelaskan praktik-praktik akuntansi yang seharusnya berlaku—it should be.
Teori ini bertujuan menjelaskan, meramalkan, dan memberi
jawaban atas praktik akuntansi. Di samping itu, juga meramalkan berbagai fenomena akuntansi dan menggambarkan bagaimana interaksi antar-variabel akuntansi dalam dunia nyata.
Fenomena Akuntansi Positif
Akuntansi kreatif adalah proses di mana akuntan menggunakan
pengetahuan tentang berbagai aturan akuntansi untuk memanipulasi pelbagai angka (figures) yang dilaporkan dalam laporan (keuangan) perusahaan. (Amat et al.,. 1999)
Akuntansi kreatif merupakan bagian dari proses manipulasi yang terdiri dari earning management, income smoothing, dan creative accounting itu sendiri (Stolowy dan Breton .,2000)
Creative accounting bukan sekedar akuntan sendiri yang
memanfaatkan pemahaman akuntansi tersebut, tetapi pihak-pihak yang memunyai kepentingan dan kekuatan untuk menggunakan
creative accounting tersebut, seperti manajer, akuntan, pemerintah, asosiasi industri dan pihak-pihak lainnya.
Bonus Plan Hypothesis
Bonus-plan hypothesis,
menyatakan bahwa manajer
seringkali berperilaku seiring dengan bonus yang akan
diberikan. Jika bonus yang diberikan tergantung pada laba
yang dihasilkan, maka manajer akan menerapkan
creative
accounting
dengan menaikkan laba atau menurunkan laba
yang akan dilaporkan.
Hal ini dilakukan manajer karena pemilik biasanya
memberikan batas bawah laba minimum agar mendapatkan
bonus. Dari pola bonus ini biasanya manajer akan
menaikkan laba sampai batas bawah minimum laba.
Debt Covenant Hypothesis
Debt covenant hypothesis,
menjelaskan bagaimana manajer
menyikapi perjanjian hutang. Manajer dalam meyikapi adanya
pelanggaran atas perjanjian hutang yang telah jatuh tempo,
akan berupaya menghindarinya dengan memilih kebijakan
akuntansi yang menguntungkan dirinya.
Kontrak hutang jangka panjang (
debt covenant
) merupakan
perjanjian untuk melindungi pemberi pinjaman dari
tindakan-tindakan manajer terhadap kepentingan kreditor, seperti
pembagian dividen yang berlebihan, atau membiarkan ekuitas
di bawah tingkat yang telah ditentukan.
Semakin cenderung suatu perusahaan melanggar perjanjian
hutang maka manajer akan cenderung memilih prosedur
Political Cost Hypothesis
Political cost hypothesis, menjelaskan bahwa perusahaan besar akan mengungkapkan informasi lebih banyak daripada perusahaan kecil. Perusahaan besar melakukannya sebagai upaya untuk mengurangi biaya keagenan tersebut. (Watt dan Zimmerman,1986)
Perusahaan menghadapi biaya politis yang lebih besar karena merupakan entitas yang banyak disorot oleh publik secara umum.
Para karyawan berkepentingan melihat kenaikan laba sebagai acuan untuk meningkatkan kesejahteraannya melalui kenaikan gaji.
Pemerintah melihat kenaikan laba perusahaan sebagai objek pajak yang akan ditagihkan.
Motivasi untuk manajemen laba
Teknik Manajemen Laba
Motivasi untuk melakukan manajemen laba:
Memenuhi target internal (target laba, target penjualan)
Memenuhi harapan Eksternal (stakeholder)
Meratakan atau memuluskan Laba (income smoothing)
Mendadani angka laporan keuangan (Window Dressing)
Teknik manajemen laba &
Kontinum manajemen laba
Penentuan
waktu transaksi yang tepat
Pengaitan secara strategis:
Kasus:
“Praktik perataan laba General Elektric” tahun 2001
Mengakui adanya keuntungan dan kerugian pada periode yang sama.
Akuntansi yang agresif
Perubahan dalam metode atau estimasi dengan
pengungkapan penuh.
Kasus :
Delta Airlines, 1998, menambah umum ekonomis untuk armada pesawatnya dari 20 tahun menjadi 25 tahun, sehingga mengurangi beban penyusutan dan meningkatkan laba sebelum pajak sebesar $ 92 juta
Akuntansi yang menipu
Perubahan dalam metode atau estimasi dengan
pengungkapan minimal atau tanpa pengungkapan sama sekali
Kasus:
Xerox, merubah tingkat bunga yang digunakan untuk penjualan sewa guna usaha, tanpa
memberikan
pengungkapan pada LK
Pelaporan yang curang
Akuntansi non GAAP
Kasus :
WorldCom telah melakukan
kapitalisasi (yakni mengakui sebagai aktiva), $ 3,8 miliar pengeluaran atas beban akses telepon yang seharusnya
dilaporkan sebagai beban operasional.
Kecurangan
Transaksi Fiktif.
Kasus :
Xerox di Mexico secara sembunyi-sembunyi
menyewa gudang yang digunakan untuk menyimpan barang-barang dagangan yang di retur untuk
Tugas Mahasiswa
NIM – GANJIL
- Carilah artikel tentang penggabungan usaha
NIM – GENAP
- Carilah artikel tentang IPO suatu perusahaan
Alternatif lain : Akuntansi kreatif
Ketentuan:
1. Buatlah kajian ilmiah dari kejadian tersebut
2. Setiap mahasiswa harus memiliki artikel yang berbeda dengan
mahasiswa lainnya