• Tidak ada hasil yang ditemukan

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ekonomi

PASAR MODAL

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami karakteristik pasar modal.

2. Memahami instrumen pasar modal.

A. Pengertian Pasar Modal

Pasar modal atau sering disebut juga sebagai bursa efek adalah pasar tempat bertemunya permintaan dan penawaran dana-dana jangka panjang dalam bentuk penjualan dan pembelian surat-surat berharga. Berbeda dengan pasar uang yang merupakan pertemuan antara permintaan dan penawaran dana jangka pendek, dana dari pasar modal umumnya digunakan untuk membiayai pembangunan proyek-proyek yang tidak segera menghasilkan uang. Sebagai contoh untuk pembangunan pabrik, jalan tol, dan pengembangan produk.

Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang

Perihal Pasar Modal Pasar Uang

Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi Pihak yang berperan Investor baik secara individu

maupun institusi, penjamin investasi, pemerintah, dan badan usaha.

Individu, bank-bank umum komersial, dan lembaga keuangan.

Jangka waktu Jangka panjang, biasanya lebih dari satu tahun.

Jangka pendek, biasanya kurang dari satu tahun

KTSP

&

K-13

XI

K

e

l

a

s

(2)

2

Dari sisi penawaran surat berharga, pasar modal terbagi atas dua, yaitu pasar perdana dan pasar sekunder. Pasar perdana merupakan pasar tempat penawaran umum (public off ering) sekuritas pertama kali ditawarkan kepada investor. Penawaran umum merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh dana dari investor dengan cara menjual saham atau obligasi. Penawaran umum sering disebut dengan istilah go public. Dengan go public, perusahaan mendapatkan dana sesuai dengan kebutuhan perusahaan tersebut. Pihak atau perusahaan yang menawarkan efeknya kepada masyarakat investor melalui penawaran umum disebut dengan emiten.

Pasar sekunder merupakan pasar yang difasilitasi oleh bursa efek untuk melakukan jual beli saham yang telah diperoleh di pasar perdana. Dengan kata lain, pasar sekunder merupakan pasar tempat investor dapat melakukan jual beli setelah saham tersebut dicatatkan di bursa efek. Jadi, pasar sekunder merupakan kelanjutan dari pasar perdana. Pada prinsipnya, jika berbicara tentang pasar sekunder, berarti berbicara mengenai perdagangan di bursa efek. Di Indonesia, pasar perdana dikenal dengan sebutan Bursa Efek Indonesia (BEI).

B. Peranan Pasar Modal

Secara umum peran pasar modal adalah sebagai berikut.

1. Sebagai sarana penambah modal bagi badan usaha. Perusahaan dapat memperoleh dana dengan cara menjual surat berharga di pasar modal sehingga perusahaan mendapatkan tambahan modal guna kelancaran kegiatan usaha.

2. Sebagai sarana pemerataan pendapatan. Setelah jangka waktu tertentu, surat berharga yang telah diberikan akan memberikan keuntungan, misalnya dividen bagi pemegang saham. Oleh karena itu, penjualan surat berharga di pasar modal dapat dianggap sebagai sarana pemerataan pendapatan.

3. Sebagai sarana peningkatan kapasitas produksi.

4. Sebagai sarana penciptaan lapangan kerja. Keberadaan pasar modal dapat mendorong muncul dan berkembangnya industri lain yang berdampak terciptanya kesempatan kerja.

5. Sebagai sarana peningkatan pendapatan negara. Setiap dividen yang dibagikan kepada pemegang saham akan dikenakan pajak oleh pemerintah. Adanya tambahan pemasukan melalui pajak ini akan meningkatkan pendapatan negara.

6. Sebagai indikator perekonomian negara. Aktivitas dan volume penjualan dan pembelian surat berharga di pasar modal yang semakin meningkat memberikan indikasi bahwa aktivitas bisnis berbagai perusahaan berjalan dengan baik, begitu pula sebaiknya.

(3)

3

C. Instrumen Pasar Modal

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, di pasar modal yang diperjualbelikan adalah surat berharga. Surat berharga inilah yang juga dikenal dengan sebutan produk pasar modal. Beberapa produk pasar modal di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Saham (

Stock

)

Saham adalah tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan hukum suatu perusahaan tertentu. Kepemilikan saham mengandung arti bahwa yang memilikinya berhak atas keuntungan yang diperoleh perusahaan, hak menggunakan pendapat dalam rapat umum pemegang saham, dan hak atas harta perusahaan. Kepemilikan dalam bentuk saham memiliki keuntungan dan risiko tersendiri, yaitu sebagai berikut.

a. Keuntungan

1.) Dividen, yaitu laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Artinya, apabila perusahaan mengalami laba pada periode tertentu, pemegang saham akan memperoleh bagian dari keuntungan tersebut.

2.) Capital gain, yaitu keuntungan yang diperoleh pemegang saham jika mampu menjual sahamnya dengan harga lebih tinggi dari harga beli yang diperoleh sebelumnya.

b. Risiko

1.) Tidak memperoleh dividen. Risiko ini terjadi apabila perusahaan yang bersangkutan mengalami kerugian sehingga tidak ada laba yang dapat dibagikan kepada pemegang saham.

2.) Capital loss, yaitu suatu keadaan ketika pemegang saham harus menjual sahamnya dengan harga yang lebih rendah dari harga beli yang diperoleh sebelumnya. 3.) Risiko likuidasi merupakan risiko ketika perusahaan sudah tidak mampu

lagi beroperasi sehingga harus ditutup atau dibubarkan akibat mengalami kebangkrutan (gulung tikar).

c. Pengelompokan Saham

Selain keuntungan dan risiko, saham juga dapat dibagi kedalam kelompok berikut ini. 1.) Saham biasa, yaitu saham yang membagikan dividen dan hak suara dalam

rapat umum pemegang saham.

2.) Saham preferen, yaitu saham yang sifatnya istimewa dan memiliki beberapa kelebihan dibandingkan saham biasa. Keistimewaan dari saham preferen bagi para pemiliknya adalah sebagai berikut.

(4)

4

• Memiliki hak terlebih dahulu dalam menerima dividen.

• Ketika perusahaan mengalami likuidasi, pemegang saham preferen berhak menerima pembayaran maksimum sebesar nilai nominal saham preferen setelah semua kewajiban perusahaan sudah dilunasi.

• Pemegang saham preferen memperoleh penghasilan dalam jumlah yang tetap.

2. Obligasi (

Bond

)

Obligasi adalah bukti utang atau surat berharga yang menyatakan bahwa pemilik surat memberikan pinjaman kepada yang diberi pinjaman melalui sebuah kontrak yang menyatakan pemberi pinjaman memiliki hak untuk dibayar kembali pada waktu tertentu dengan jumlah tertentu. Karakteristik dari obligasi lainnya adalah sebagai berikut.

a. Memiliki masa jatuh tempo. b. Mengandung nilai pokok utang.

c. Memberikan balas jasa berupa bunga obligasi yang disebut dengan istilah kupon. d. Obligasi dapat diperjualbelikan kepada orang lain.

Sama halnya dengan saham, obligasi juga memiliki keuntungan dan risiko tersendiri. Keuntungan dan risiko tersebut adalah sebagai berikut.

a. Keuntungan

1.) Memberikan pendapatan tetap (fi xed income) dalam bentuk kupon obligasi setiap periode tertentu.

2.) Capital gain,yaitu nilai obligasi yang dijual kepada orang lain dengan harga jual yang lebih tinggi daripada harga belinya.

b. Risiko

1.) Risiko perusahaan gagal bayar terhadap utang (default risk). Hal ini terjadi jika perusahaan mengalami kebangkrutan sehingga tidak mampu melunasi nilai kewajibannya kepada pemegang obligasi.

2.) Risiko tingkat suku bunga (interest rate risk). Pergerakan harga obligasi sangat ditentukan pergerakan tingkat suku bunga. Pergerakan harga obligasi berbanding terbalik dengan tingkat suku bunga; artinya jika suku bunga naik maka harga obligasi akan turun, sebaliknya jika suku bunga turun maka harga obligasi akan naik.

Salah satu hal yang paling dikhawatirkan oleh pemegang obligasi adalah kebangkrutan perusahaan yang menerbitkan obligasi. Apabila perusahaan tersebut

(5)

5

bangkrut, perusahaan kemungkinan tidak akan mampu membayar harga pasar obligasi. Dari segi karakteristiknya, obligasi berbeda dengan saham. Perbedaan antara saham dan obligasi dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Perbedaan Saham dan Obligasi

No. Aspek Saham Obligasi

1. Hasil tidak tetap, bergantung pada kondisi badan usaha

tetap karena tingkat bunga tertentu akan selalu diterima 2. Kondisi Bangkrut bukan prioritas diprioritaskan

3. Keuntungan dividen dan capital gain kupon dan capital gain

3. Reksadana

Reksadana adalah media atau wadah yang digunakan guna menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya dana tersebut diinvestasikan dalam bentuk portofolio efek oleh manajer investasi yang telah mendapat izin dari regulator. Portofolio investasi dari reksadana dapat terdiri atas beberapa instrumen surat berharga seperti saham, instrumen pasar uang, atau campuran dari instrumen-instrumen tersebut. Membeli reksadana hampir sama dengan menabung.

a. Keuntungan Berinvestasi di Reksadana

• Sarana investasi dengan dana yang terbatas.

• Mempermudah pemodal untuk melakukan investasi.

• Efi siensi waktu.

b. Risiko yang Menyertai Kegiatan Investasi di Reksadana

• Berkurangnya nilai unit penyertaan (saham, obligasi, atau surat berharga lainnya).

• Risiko likuiditas, yaitu kesulitan yang dihadapi manajer investasi jika sebagian besar pemegang unit melakukan penjualan kembali (redemption) atas unit-unit yang dipegangnya.

• Risiko wanprestasi, yaitu risiko terburuk ketika perusahaan asuransi yang mengasuransikan kekayaan reksadana tidak segera membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

(6)

6

4. Waran

Waran adalah surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham perusahaan dengan persyaratan yang berkaitan dengan harga, jumlah, dan masa berlakunya waran tersebut. Umumnya, waran dijual bersamaan dengan surat berharga lainnya seperti saham dan obligasi dengan maksud agar investor tertarik membeli saham atau obligasi yang diterbitkan perusahaan tersebut. Dengan memiliki waran, investor memiliki kesempatan mendapatkan tambahan saham atau obligasi dengan harga yang lebih rendah dari harga di pasar. Waran memiliki masa waktu penggunaan. Itulah sebabnya investor memiliki peluang untuk mendapatkan

capital gain melalui penjualan waran ini apabila harga saham di pasar lebih tinggi dibandingkan harga saat pertama kali membeli waran.

5.

Right Issue

Right issue adalah hak bagi investor untuk membeli saham baru yang dikeluarkan emiten. Emiten wajib menawarkan hak tersebut kepada pemilik saham lama. Biasanya, harga saham yang dibeli dengan menunjukkan right issue lebih murah daripada saham yang dibeli tanpa right issue. Apabila pemegang right issue tidak menggunakan haknya untuk membeli saham, emiten dapat menjualnya kepada pihak lain.

D. Pelaku Pasar Modal

Para pelaku yang terlibat dalam kegiatan transaksi jual beli surat berharga atau efek di pasar modal meliputi sebagai berikut.

1. Emiten, yaitu pihak yang menawarkan efek untuk diperdagangkan.

2. Perusahaan efek, yaitu perusahaan yang telah mendapatkan izin usaha dari regulator pasar modal untuk menjamin emisi efek (underwriter), perantara perdagangan efek (broker-dealer), dan manajer investasi (investment manager) atau penasihat investasi. 3. Pemodal atau investor yang dapat berasal dari perorangan, institusi, perusahaan

domestik, dan pihak asing.

E. Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal

Dalam menjalankan kegiatan investasi dan perputaran dana di pasar modal, diperlukan lembaga dan profesi penunjang yang berfungsi untuk memperlancar seluruh kegiatan transaksi jual beli surat berharga agar tercipta kenyamanan dan kepastian hukum dalam kegiatan investasi. Beberapa lembaga penunjang pasar modal adalah sebagai berikut. 1. Penanggung (quarantor), yaitu pihak yang menjamin pembayaran kembali jumlah

pokok dan bunga emisi obligasi atau surat berharga kredit apabila emiten ingkar janji dalam pelunasan nilai pokok obligasi.

(7)

7

2. Wali amanat (trust agent), yaitu pihak yang dipercaya untuk mewakili kepentingan seluruh penjual obligasi atau sekuritas kredit yang dipegang oleh bank tertentu. 3. Akuntan independen, yaitu lembaga profesi yang melakukan kegiatan pemeriksaan

atas laporan keuangan perusahaan dan memberikan pendapatnya mengenai laporan keuangan tersebut.

4. Konsultan hukum, yaitu lembaga yang bertugas meneliti aspek-aspek hukum emiten dan memberikan pendapat dari segi hukum (legal opinion) tentang keadaan dan keabsahan usaha emiten seperti anggaran dasar atau akte pendirian perusahaan, izin usaha perusahaan, dan hal lainnya.

5. Kustodian, yaitu pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya. Pihak yang dapat menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai kustodian adalah Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP), perusahaan efek, atau bank umum yang telah mendapat persetujuan dari regulator pasar modal.

6. Biro Administrasi Efek (BAE), yaitu pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten secara konsisten menyediakan jasa pelaksanaan pembukuan, transfer, dan pencatatan pembayaran dividen bagi pemegang saham.

7. Bursa efek atau stock exchange, yaitu institusi yang melakukan kegiatan perdagangan surat berharga di suatu negara. Di Indonesia dikenal dengan Bursa Efek Indonesia (BEI).

8. Underwriter, yaitu institusi yang menjamin agar seluruh surat berharga yang ditawarkan oleh emiten laku terjual. Atau dengan kata lain, underwriter atau yang dikenal juga dengan penjamin emisi efek merupakan pihak yang membantu calon emiten untuk melakukan penawaran umum.

F. Mekanisme Transaksi

Mekanisme transaksi yang terjadi di pasar modal memiliki serangkaian prosedur yang perlu dilewati. Pada dasarnya, setiap pihak yang terlibat dalam kegiatan perdagangan efek (trading) di pasar modal harus berhubungan dengan perusahaan efek atau yang biasa disebut dengan pialang/broker. Perusahaan efek memiliki sistem yang terhubung dengan sistem di Bursa Efek Indonesia yang biasa disebut remote trading atau onlinetrading. Atas penggunaan sistem dan jasanya itu, maka pihak yang terlibat perlu membayar biaya emisi kepada perusahaan pialang.

Proses jual beli surat berharga (dalam hal ini dicontohkan adalah perdagangan saham di pasar sekunder) dapat dijelaskan melalui ilustrasi berikut.

(8)

8

Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI)

proses netting

Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)

penyelesaian transaksi

Investor Perusahaan Emiten

Efek/Broker Perusahaan Efek/Broker BEI proses matching melalui JATS 1 1 2 3 4 4 3 Emiten/BAE Rp Saham

Sebelum melakukan transaksi di pasar modal, calon investor wajib membuka rekening di perusahaan efek. Dengan pembukaan rekening tersebut, maka secara resmi investor telah tercatat sebagai nasabah dan data identitas investor tercatat dalam pembukuan resmi perusahaan efek. Bersamaan dengan hal tersebut, investor telah dianggap sepakat dengan ketentuan yang menyangkut hak dan kewajiban kedua belah pihak. Setelah itu, langkah-langkah yang dapat dilakukan yang berkaitan dengan kegiatan trading adalah sebagai berikut.

1. Permintaan dan Penawaran Saham

Investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan dana menghubungi perusahaan efek/ broker yang terdapat di pasar modal untuk kemudian dihubungkan dengan emiten atau penerbit surat berharga. Untuk pembelian dan penjualan saham, pemodal harus membayar biaya emisi kepada broker untuk melaksanakan pesanan. Besarnya emisi/ komisi dapat dinegosiasikan dengan pihak broker.

(9)

9

2. Proses

Matching

JATS

Setelah adanya kegiatan permintaan dan penawaran saham, transaksi kemudian dicocokkan atau matching melalui sistem perdagangan yaitu Jakarta Automated Trading System (JATS). JATS merupakan sistem perdagangan efek yang berlaku di BEI untuk perdagangan yang dilakukan secara otomatis dengan menggunakan sarana komputer.

3. Proses

Trading

Setelah proses matching, transaksi kemudian diselesaikan melalui mekanisme yang diselenggarakan oleh Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) yaitu pihak yang menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Dalam kegiatan tersebut, KPEI akan melaksanakan penjaminan transaksi di bursa yang teratur, wajar, efi sien, serta menjamin terlaksananya penyerahan saham maupun dana. Efek atau surat berharga dalam proses trading kemudian disimpan pada Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yaitu pihak yang menyelenggarakan proses penyelesaian pemindahtanganan efek (settlement) dan penyimpanan efek.

4. Penyelesaian Transaksi

Pada tahap akhir, emiten kemudian menjalin kontak dengan Biro Administrasi Efek (BAE) untuk melaksanakan pencatatan kepemilikan efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan efek. Hal tersebut untuk kemudian dapat memastikan investor akan mendapatkan saham dan emiten akan mendapatkan dana sebagai akibat dari kegiatan

Referensi

Dokumen terkait

Tinggi rendahnya tingkat suku bunga atau BI Rate ini akan mempengaruhi investasi di pasar modal karena investor dapat mengalihkan dana investasinya dalam