• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mini hidro pada Sungai Lae Ordi Kabupaten Pakpak Bharat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mini hidro pada Sungai Lae Ordi Kabupaten Pakpak Bharat"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

i STUDI POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO PADA

SUNGAI LAE ORDI KABUPATEN PAKPAK BHARAT

Diajukan untuk melengkapi syarat penyelesaian pendidikan sarjana teknik sipil

Disusun Oleh :

ANGELINA SALANGSAI

13 0404 035

Dosen Pembimbing :

IR. MAKMUR GINTING, M.SC.

NIP. 19551201 198103 1 005

BIDANG STUDI TEKNIK SUMBER DAYA AIR

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

ABSTRAK

Minihidro adalah istilah yang digunakan untuk instalasi pembangkit listrik yang menggunakan energi air. Energi air adalah salah satu contoh sustainable energy yang syarat akan produksi dan konsumsi energi yang bertanggung jawab guna memenuhi kebutuhan energi saat ini tanpa mengorbankan ketersediaan energi yang akan datang atau membahayakan lingkungan. Kabupaten Pakpak Bharat Provinsi Sumatera Utara yang saat ini juga masih mengalami kekurangan listrik memiliki potensi sumber daya air yang besar karena ada banyak sungai yang cukup besar dengan tinggi jatuh air yang mencukupi.Salah satu sungai yang berpotensi adalah sungai Lae Ordi karena memiliki debit air yang cukup besar serta tinggi jatuh air yang juga cukup tinggi.

Dilakukan perhitungan curah hujan wilayah dengan metode poligon Thiessen dan dilakukan. perhitungan debit andalan dengan metode FJ Mock. Setelah itu dilakukan analisa Flow Duration Curve sehingga diperoleh denbit dengan keandalan / probabilitas 90% sebesar 8,14 m3/detik dengan tinggi jatuh bersih (Hnet) sebesar 124.128 m.

Dari hasil perhitungan diperoleh saluran berbentuk trapezium dengan dimensi lebar bawah 2,202 m, lebar atas 4,423 m m, tinggi 1,915 m dan panjang total saluran 2378,5 m. Pipa direncanakan menggunakan pipa baja ringan galvanis dengan panjang pipa 708,7 m.

Setelah dilakukan analisis potensi diketahui bahwa sungai Lae Ordi memiliki potensi daya sebesar 4,3 MW dengan tinggi jatuh netto (Hnet) sebesar 124,128 m dan dapat mengaliri listrik untuk 9611 rumah (jika satu rumah diasumsikan membutuhkan daya 450 watt).

(3)

iii KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa segala

Kasih, Pertolongan dan rahmat-Nya yang telah memberikan kesehatan dan hikmat

kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan

waktu yang direncanakan.

Adapun judul dari Tugas Akhir ini adalah “Studi Potensi Pembangkit

Listrik Tenaga Mini hidro pada Sungai Lae Ordi Kabupaten Pakpak Bharat”.

Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat menempuh jenjang pendidikan

strata satu (S-1) pada Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas

Sumatera Utara.

Penulis menyadari dalam menyelesaikan tugas akhir ini tidak terlepas dari

dukungan, bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada beberapa

pihak yang berperan penting yaitu :

1. Bapak Medis Surbakti, ST. MT selaku Ketua Departemen Teknik

Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Ir. Makmur Ginting, M.Sc. selaku dosen pembimbing yang

telah memberikan begitu banyak ilmu yang tak ternilai harganya serta

masukan-masukan, tenaga, pikiran yang dapat membimbing penulis

sehingga terselesaikannya Tugas Akhir ini.

3. Bapak Ir. Andy Putra Rambe, MBA selaku sekretaris Departemen

Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Dr. Ir. Ahmad Perwira Mulia Tarigan, M.Sc selaku Koordinator

Bidang Studi Teknik Sumber Daya Air Teknik Sipil Universitas

Sumatera Utara.

5. Bapak/Ibu Dosen Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik,

Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan banyak sekali ilmu

yang bermanfaat selama penulis menempuh pendidikan di Departemen

(4)

6. Bapak/Ibu Staf TU Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik,

Universitas, Sumatera Utara yang telah memberikan bantuan dalam

proses administrasi.

7. Papa, Dirja Sebayang dan Mama, Ettianna Ginting, karena tidak

henti-hentinya memberikan doa dan dorongan kepada penulis dalam

menyelesaikan tugas akhir ini. Juga kepada kembaran dan adik

tersayang Alissha Tesanika Sebayang dan Paradigma Sebayang.

8. Abang/kakak 012 kak Novia, kak Elin, dll yang telah banyak

mensupport sehingga penulis tetap semangat.

9. Teman-teman sesama Sipil 013, Farras, Tiwi, Indah, Kumbang,

Mahadi, Astrid, Meri, Al Hafisz, Izam, dan teman-teman lainnya yang

tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

10.Abang /Kakak yang telah banyak mendukung selesainya tugas akhir

ini, baik bang Faisal dosen,bang Irfan, bang Jefrizal, bang Posma, Kak

Monica Grace dan abang/kakak lainnya yang tidak bisa penulis

sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak jauh dari

sempurna, maka dari segala saran, masukan dan kritikan yang sifatnya

membangun akan penulis terima dengan tangan terbuka demi perbaikan tugas

akhir ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan berharap semoga

Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua.

Medan, Agustus 2017

Penulis,

(5)

v

1.6. Sistematika Penulisan……….….…5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……….……..7

2.2.4 Uji Distribusi Probabilitas………..………...29

2.2.5Hubungan antara Curah Hujan dan Limpasan..………..…33

2.3Duration Curve……….………....47

2.4Pembangkit Listrik Tenaga Air……….……...48

2.4.1 Konversi Energi Mekanik menjadi Energi Listrik.……….51

2.4.2 Komponen – komponen PLTM………...52

BAB III METODE PENELITIAN………87

3.1 Metode dan Tahapan Penelitian………87

3.2 Kondisi Wilayah Studi………74

3.2.1Letak Geografis , Topografi dan Luas Catchment Area…..74

3.2.2Data Curah Hujan………77

(6)

3.2.4Klimatologi………...………...79

3.2.5Geologi………79

3.2.6Penggunaan Lahan………...84

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN………90

4.1 Analisis Curah Hujan Wilayah………..90

4.2 Analisa Evapotranspirasi………..110

4.3 Perhitungan Debit dengan Metode F.J. Mock……….xlviii 4.4 Analisis FDC………..liii 4.5Desain Dasar Bangunan Sipil………..liii 4.5.1Saluran Pembawa………..119

4.5.2 Bak penenang dan Penangkap Sedimen………..lix 4.5.3 Pipa pesat………...125

4.6Perhitungan Daya………...…...129

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………...………...131

5.1Kesimpulan………131

5.2 Saran………...132

(7)

vii DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Poligon Thiessen pada DAS 11

Gambar 2.2. Isohyet 12

Gambar 2.3. Ilustrasi terbentuknya limpasan permukaan (runoff) 34

Gambar 2.4. Gambaran daya infiltrasi 36

Gambar 2.5. Gambaran perbandingan infiltrasi 37

Gambar 2.6 Pemisahan aliran dasar dan limpasan langsung 38

Gambar 2.7 Bagan alir curah hujan dan limpasan 39

Gambar 2.8 Bagian alir perhitungan debit dalam Mock 40

Gambar 2.9 Komponen Water Surplus 42

Gambar 2.10 Contoh Duration Curve 46

Gambar 2.11 Bagan sebuah PLTM 47

Gambar 2.12 Efisiensi untuk skema perjalanan air

sampai menghasilkan daya 49

Gambar 2.13 Grafik faktor gesekan pipa 64

Gambar 3.1 Batas Wilayah Administrasi Kabupaten Pakpak Bharat 75

Gambar 3.2 Catchment Area Penelitian 76

Gambar 3.3 Catchment Area dan Stasiun Hujan 81

Gambar 3.4 Peta Geologi DAS 80

Gambar 3.5 Peta Tutupan Lahan DAS 81

(8)

Gambar 4.1 Poligon Thiessen Catchment Area Penelitian 83

Gambar 4.2 Flow Duration Curve 110

Gambar 4.3 Grafik Debit Rata-rata Bulanan 118

(9)

ix DAFTAR NOTASI

A= Luas catchment di lokasi yang ditinjau (Km2)

A = luas penampang saluran (m2)

ܣ݅ = luas sub daerah pengaliran ke – i

B = lebar saluran bawah

BF = base flow

C= Koefisien tanaman

Cd= Koefisien debit

CH= Curah hujan (mm)

C = Angka koreksi bulanan Penmann

C = runoff coefficient

Ci = koefisien limpasan sub daerah pengaliran ke – i

CK = koefisien kurtosis

CS = koefisien kemencengan

CV = koefisien variasi

d = diameter pipa

D = diameter karakteristik turbin (m)

dk = kuadrat kebebasan

(10)

DRO = direct run off

Eloss = Kehilangan akibat evporasi (mm3/hari)

E = Evaporasi (mm/hari)

Et = Evapotranspirasi (mm/hari)

Etc = Penggunaan konsumtif (mm/hari)

Eto = Evapotranspirasi acuan (mm/hari)

Eo = Evaporasi air terbuka (mm/hari)

ea = Tekanan uap jenuh (mbar)

ed = Tekanan uap nyata (mbar)

E = elevasi dari permukaan laut (m)

E = evapotranspirasi

Ea = evapotranspirasi aktual

ea = tekanan uap air basah (mbar)

ed = tekanan uap air aktual(mbar)

Ei= Jumlah Nilai Teoritis pada Sub Kelompok i

Ep = evapotrasnpirasi potensial

ETo = Evapotranspirasi acuan/potensial (mm/hari)

(11)

xi f(T‟) = Fungsi temperatur

F = free board

fc = kapasitas infiltrasi

g = Percepatan gravitasi (9,81 m/s2)

G = Jumlah Sub Kelompok

GS= groundwater storage

Gsom = ground storage bulan sebelumnya

∆GS = Perubahan groundwater storage

H = tinggi saluran (m)

Hn= tinggi terjun netto/efektif (m)

i = intensitas curah hujan

I = aliran permukaan yang memasuki daerah pengaliran (surface inflow)

I = aliran masuk (inflow) rata-rata tahunan ke dalam daerah pengaliran

I = infiltrasi

if = koefisien infiltrasi

ISMS = tampungan kelembaban tanah awal(initialsoil moisture storage)

J = indeks panas tahunan

(12)

n = jumlah sub daerah pengaliran

n = lamanya penyinaran matahari/ hari

n = jumlah data

N = kemiringan sisi saluran

N = kemungkinan penyinaran matahari maksimum

Ns = Kecepatan Spesifik (rpm)

n= Banyaknya pengamatan

n= Perbandingan lebar saluran terhadap tinggi muka air

ɳ = efisiensi turbin (%)

n/N= Rasio lama penyinaran

N= Lama penyinaran maksimum

O = aliran air yang keluar dari daerah pengaliran

O = aliran keluar (outflow) rata-rata tahunan dari outlet daerah pengaliran

Oi= Jumlah Nilai Pengamatan pada Sub Kelompok I

p = persentase lamanya siang hari rata-rata pertahun

P = presipitasi / curah hujan (mm)

P = Peluang (%)

P = tenaga yang dikeluarkan secara teoritis (kW)

(13)

xiii

Q = Debit aliran (m3/detik)

q = Perbandingan debit persatuan luas

Q = debit air (m3/s)

R = jari-jari hidrolik (m)

Ra = Radiasi Ekstra terrestrial (mm/hari)

RH mean = kelembaban udara rata-rata (%)

Rn = Radiasi netto (mm/hari)

Rns = solar radiasi netto (mm/hari)

Rn1 = Radiasi netto gelombang panjang

ܴݏ= solar radiasi gelombang pendek (shortwave)

R = Jari-jari hidraulis (m)

R = Curah Hujan Rancangan (mm/bln)

Rn = Radiasi netto (mm/hari)

Rns = Radiasi gelombang pendek (mm/hari)

Rnl =Radiasi netto gelombang panjnag

Rs = Radiasi gelombang pendek (mm/hari)

Sn = Simpangan baku terhadap n buah sampel

S = deviasi standard

S = jumlah hari dalam bulan tertentu

(14)

SMS = tampungan kelembaban tanah (soilmoisture storage)

Sn = reduce variate standard deviation

SRO = storm run off

SS = tampungan tanah (soil storage)

ΔS = perubahan penampungan (change in storage), di atas permukaan maupun di

bawah tanah.

t = ketebalan pipa

t = Waktu (detik)

T = temperatur

T = lebar atas saluran

TRO =total run off yaitu komponen-komponen pembentuk debit sungai

(stream flow)

Tx = jumlah jam rata-rata sehari antara matahari terbit hingga matahari

terbenam dalam bulan tertentu

U = aliran bawah tanah yang keluar dari daerah pengaliran

U = kecepatan angin berhembus dalam 24 jam (km/hari)

V = Kecepatan aliran (m/detik)

W = Faktor koreksi terhadap radiasi temperatur

W = Harga faktor berat

(15)

xv χ h² = Parameter Chi-Kuadrat terhitung

Xi = nilai variat(mm)

Y = nilai logaritmik nilai X, atau ln X (mm)

Y = rata-rata hitung nilai Y (mm)

Yn = reduced variate mean

(16)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kebutuhan Tambahan Pembangkit 35.000 MW 3

Tabel 2.1. Faktor Koreksi Penman 20

Tabel 2.2. Harga Ra untuk Indonesia 20

Tabel 2.3. Persyaratan Parameter Statistik suatu distribusi 23

Tabel 2.4. Hubungan Reduced Mean Yn

dengan besarnya sampel n 24

Tabel 2.5. Hubungan Reduced Standard Deviation Sn

dengan besarnya sampel n 25

Tabel 2.6. Nilai Variabel Reduksi Gauss 26

Tabel 2.7. Harga K untuk Distribusi Log Pearson III 27

Tabel 2.8. Nilai Kritis Untuk Distribusi Chi-Kuadrat 30

Tabel 2.9. Nilai Kritis Do Untuk Uji Smirnov – Kolmogorov 33

Tabel 2.10. Koefisien Limpasan berbagai karakteristik tanah dan tata guna lahan 36

Tabel 2.11. Exposed surface (m) 42 Tabel 2.12. Nilai SMC berbagai jenis tanah 46

Tabel 2.13. Struktur Dasar Saluran Untuk PLTA Skala Kecil 53

Table 2.14 Kecepatan maksimum dalam saluran 58

Tabel 2.15 Kemiringan sisi saluran 59

Tabel 2.16. Karakteristik tipe saluran 60

Tabel 2.17. Koefisien kekasaran pipa „k‟ dalam mm 64

Tabel 2.18 Koefisien bukaan klep 65

(17)

xvii

Tabel 2.24. Curah Hujan Bulanan Stasiun Parlilitan 79

Tabel 2.25. Curah Hujan Bulanan Stasiun Sitio-tio 79

Tabel 2.26. Hari Hujan Bulanan Stasiun Lae Hole 80

Tabel 2.27. Hari Hujan Bulanan Stasiun Parlilitan 80

Tabel 2.28. Hari Hujan Bulanan Stasiun Sitio-tio 80

Tabel 4.1. Catchment Area masing-masing stasiun 85

Tabel 4.2. Resume Perhitungan Curah Hujan Wilayah Thiessen 91

Tabel 4.3. Data Iklim Stasiun Dairi 92

Tabel 4.4. Radiasi Ekstra terrestrial (Ra), mm/hari 92

Tabel 4.5. Pengaruh Suhu Udara pada Panjang Gelombang

Radiasi f(T) 92

Tabel 4.6. Tekanan Uap Jenuh (ea), mbar 92

Tabel 4.7. Harga Koefisien W 97

Tabel 4.8. Hasil Perhitungan Evapotranspirasi (ETo) DAS

PLTM Lae Ordi 97

Tabel 4.9. Resume Perhitungan Debit dengan FJ Mock 9

Tabel 4.10 Probabilitas Debit Andalan Sungai Lae Ordi

Tabel 4.11 Debit Rata-rata Bulanan

Referensi

Dokumen terkait

Indarto, A, Khairul, 2009, Kajian Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro di Sungai Air Kule Kabupaten Kaur, Jurusan Teknik Sipil Universitas Bengkulu, Bengkulu..

Desa Atep Oki merupakan desa pesisir pantai di Kecamatan Lembean Timur Sulawesi Utara yang masih kekurangan energi listrik. Sungai Atep Oki di desa tersebut

Dalam mencari debit andalan yang merupakan debit yang digunakan dalam sistem Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro logawa ini digunakan debit aliran Sungai Logawa

Analisa daya listrik dilakukan untuk mengetahui berapa daya hasil pembangkitan listrik, dalam perhitungan daya listrik potensi daya listrik dilambangkan dengan

Dalam mencari debit andalan yang merupakan debit yang digunakan dalam sistem Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro logawa ini digunakan debit aliran Sungai Logawa

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa), Desa Aornakan II Kecamatan Pergetteng-getteng Sengkut Kabupaten Pakpak Bharat Provinsi Sumatera Utara, Tahun

STUDI POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO HEAD RENDAH SUNGAI CISANGKUY KABUPATEN BANDUNG..

Desa Atep Oki merupakan desa pesisir pantai di Kecamatan Lembean Timur Sulawesi Utara yang masih kekurangan energi listrik. Sungai Atep Oki di desa tersebut