• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mini hidro pada Sungai Lae Ordi Kabupaten Pakpak Bharat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mini hidro pada Sungai Lae Ordi Kabupaten Pakpak Bharat"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai syarat untuk menjadi Sarjana Teknik,mahasiswa diwajibkan untuk

membuat suatu karya ilmiah yakni tugas akhir. Hal ini mendasari penulis untuk

melakukan suatu penelitian tugas akhir tentang mini hido. Penulis tertarik untuk

melakukan studi potensi pembangkit listrik tenaga mini hidro pada sungai Lae

Ordi Kabupaten Pakpak Bharat.

Minihidro adalah istilah yang digunakan untuk instalasi pembangkit listrik

yang menggunakan energi air. Energi air adalah salah satu contoh sustainable

energy yang syarat akan produksi dan konsumsi energi yang bertanggung jawab

guna memenuhi kebutuhan energi saat ini tanpa mengorbankan ketersediaan

energi yang akan datang atau membahayakan lingkungan, kegiatan tersebut

meliputi efisiensienergi (EEE) dan menggunakan energi terbarukan (renewable

energy). Kondisi air yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber daya (resources)

penghasil listrik adalah memiliki kapasitas aliran dan ketinggian tertentu

dariinstalasi. Semakin besar kapasitas aliran maupun ketinggiannya dari istalasi

maka semakin besar energi yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan energi

listrik (Wijaya dkk, 2012). Biasanya minihidro dibangunberdasarkan kenyataan

bahwa adanyaair yang mengalir di suatu daerah dengankapasitas dan ketinggian

yang memadai. Istilah kapasitas mengacukepada jumlah volume aliran air

(2)

Minihidro dikenal juga sebagai white resources, jika diterjemahan secara

bebasdisebut "energi putih". Disebutkan demikian karena instalasi pembangkit

listrikseperti ini menggunakan sumber daya yang telah disediakan oleh alam dan

ramahlingkungan(Rompas, 2011). Berdasarkan klasifikasi PLN, PLTM memiliki

daya output 100 – 1000 kW (Arya, 2012).

Komponen – komponen yang umum terdapat dalam suatu sistem PLTM,

antara lain : bendung dan bangunan pengambil (diversion weir and intake),

saluran pembawa (headrace), bak pengendap (settling basin),bak penenang

(forebay),pipa pesat (penstock),turbin dan generator (turbin dan generator),rumah

pembangkit (power house), dan saluran pembuang (tail race).

Sebelum memulai perencanaan mini hidro atau mengestimasi berapa besar

daya yang akan dihasilkan, terdapat empat pengukuran penting yang harus dibuat,

yaitu :tinggi jatuh (head), debit (flow), panjangpipeline (penstock) serta

panjangnya transmisi.

Sesuai dengan kebijakan pemerintah untuk mewujudkan program

pembangunan ketenagalistrikan 35.000 MW yang tertuang dalam Rancangan

Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT.PLN (PERSERO) tahun 2016 s.d.

2025, maka dibutuhkan banyak tambahan pembangkit untuk mendukung program

pemerintah tersebut, baik dari pihak IPP (swasta) maupun PLN. Dalam tabel 1.1

terlihat porsi IPP dan PLN dalam pembangunan pembangkit. IPP memiliki porsi

untuk membangun pembangkit sebesar 25.068 MW atau sekitar 70%, sedangkan

(3)

Tabel 1.1 Kebutuhan Tambahan Pembangkit 35.000 MW (Sumber : RUPTL

2016-2025)

Pembangkit IPP PLN Jumlah

PLTU 17,598 2,215 19,813

PLTA/PLTM 582 1,389 1,971

PLTG/MG/GU 6,123 6,785 12,908

PLTP 555 170 725

PLT Bayu 180 - 180

PLT Biomass 30 - 30

Jumlah 25,068 10,559 35,627

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa masih dibutukan tambahan

pembangkit PLTA/PLTM sebesar 582 MW dari pihak swasta (IPP). Tenaga listrik

yang dihasilkan dari pembangkit yang dibangun oleh pihakswasta nantinya akan

dimanfaatkan oleh PT. PLN (Persero) guna memenuhi kebutuhan tenaga didaerah

setempat melalui suatu perjanjian jual beli tenaga listrik – PPA (Power Purchase

Agreement)- antara PT. PLN (Persero) dengan pihak swasta tersebut.

Pembangunan pembangkit listrik tenaga air oleh pihak swasta tersebut

(4)

daya alam yang besar, khususnya potensi air. Kabupaten Pakpak Bharat terletak

pada garis 2o15‟00”- 3o32‟00” Lintang Utara dan 90o00‟- 98o31‟ Bujur Timur.

Sebagian besar wilayahnya berada pada daerah yang bergelombang hingga

berbukit-bukit. Kabupaten Pakpak Bharat memiliki potensi sumber daya air yang

besar karena ada banyak sungai yang cukup besar dengan tinggi jatuh air yang

mencukupi.Salah satu sungai yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai

pembangkit listrik tenaga mini hidro adalah sungai Lae Ordi karena memiliki

debit air yang cukup besar serta tinggi jatuh air yang juga cukup tinggi. Kondisi

ini dapat dimanfaatkan untuk dibangun PLTM dengan memanfaatkan tinggi terjun

air dan debit airnya untuk menggerakkan turbin dan selanjutnya dikonversikan

menjadi energi listrik.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan kebijakan pemerintah untuk mewujudkan program

pembangunan ketenagalistrikan 35.000 MW, maka perlu dilakukan kajian

mengenai potensi sumber energi tenaga listrik khususnya melalui sumber daya air.

Kabupaten Pakpak Bharat memiliki potensi sumber daya air yang besar,

disebabkan banyaknya sungai- sungai yang cukup besar dengan tinggi jatuh yang

cukup tinggi. Untuk itu perlu dilakukan kajian potensi PLTMdi sungai Lae Ordi

Kabupaten Pakpak Bharat. Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini

adalah mengenai potensi debit, tinggi jatuh, desain dasar bangunan sipil, dan daya

(5)

1.3 Pembatasan Masalah

Untuk menghindari kerancuan dan penyimpangan dari tujuan semula,

maka di dalam tugas akhir ini penulis mengambil batasan masalahantara lain :

1. Tidak membahas mengenai jaringan listrik.

2. Tidak membahas struktur bendung.

1.4. Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui berapa

besar potensi daya listrik yang dapat dihasilkan dari sungai Lae Ordi yang terletak

di Kabupaten Pakpak Bharat Provinsi Sumatera Utara melalui pembangunan

PLTM.

Tujuan daripada studi pada tugas akhir ini adalah :

1. Menganalisa potensi yang dimiliki sungai Lae Ordi di Kabupten Pakpak

Bharat melalui pembangkit listrik tenaga air.

2. Menjadi bahan studi mahasiswa untuk memahami cara menganalisa

potensi sumber daya air untuk tenaga listrik melalui tugas akhir.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini antara lain :

1. Bagi penulis; merupakan pembelajaran yang penting untuk memahami

(6)

3. Bagi instansi pemerintah/masyarakat; memberikan data dan informasi

tentang potensi PLTM di sungai Lae Ordi.

1.6. Sistematika Penulisan

Adapun tahapan sistematika penulisan tugas akhir ini adalah :

Bab I Pendahuluan

Bab ini menguraikan tentang latar belakang penelitian, perumusan

masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab ini menguraikan tentang landasan teori mengenai pembangkit listrik

minihidro, analisa hidrologi, dan perencanaan bangunan sipil yang berasal dari

literatur yang terkait.

Bab IIIMetodologi Penelitian

Bab ini berisi uraian tentang metode penelitian dan tahapan pelaksanaan

penelitian, diagram alir pengerjaan penelitian, dijelaskan mengenai lokasi studi

dan kondisi wilayah studi.

(7)

Analisis dan pembahasan pada bab ini meliputi analisis curah hujan,

perhitungan debit andalan, pembuatan kurva debit (Duration Curve), dan

perhitungan desain dasar bangunan sipil, hasil daya yang dihasilkan, serta analisa

kelayakan ekonomi.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Berisi kesimpulan dari hasil analisa dan pembahasan yang telah dilakukan.

Saran yang diberikan ditujukan untuk penelitian selanjutnya atau penerapan hasil

Gambar

Tabel 1.1 Kebutuhan Tambahan Pembangkit 35.000 MW (Sumber : RUPTL

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis ingin mengetahui seberapa besar potensi sungai padang untuk pembangkit listrik tenaga mini hidro serta ketersediaan dan

Indarto, A, Khairul, 2009, Kajian Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro di Sungai Air Kule Kabupaten Kaur, Jurusan Teknik Sipil Universitas Bengkulu, Bengkulu..

Dalam mencari debit andalan yang merupakan debit yang digunakan dalam sistem Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro logawa ini digunakan debit aliran Sungai Logawa

Salah satunya di daerah Kabupaten Tapanuli Tengah terdapat beberapa sungai yang diantanya yaitu sungai Tapian Nauli.Sungai Tapian Nauli merupakan salah satu potensi

Dalam mencari debit andalan yang merupakan debit yang digunakan dalam sistem Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro logawa ini digunakan debit aliran Sungai Logawa

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa), Desa Aornakan II Kecamatan Pergetteng-getteng Sengkut Kabupaten Pakpak Bharat Provinsi Sumatera Utara, Tahun

STUDI POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO HEAD RENDAH SUNGAI CISANGKUY KABUPATEN BANDUNG..

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh biaya investasi yang dibutuhkan untuk merealisasikan pembangkit listrik tenaga mini hidro di sungai Logawa sebesar Rp.. Hal