DAMPAK EKONOMI PEMBANGUNAN
JALUR GANDA KERETA API LINTAS
UTARA JAWA
DAMPAK EKONOMI PEMBANGUNAN
JALUR GANDA KERETA API LINTAS
UTARA JAWA
JAKARTA, 18 DESEMBER
2012
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
MATERI PEMBAHASAN
MATERI PEMBAHASAN
1. GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN DI JAWA
1. GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN DI JAWA
2. PROGRAM PEMBANGUNAN JALUR GANDA LINTAS
UTARA
2. PROGRAM PEMBANGUNAN JALUR GANDA LINTAS
UTARA
3. PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
3. PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
4. TANTANGAN DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
(PERMASALAHAN)
4. TANTANGAN DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
(PERMASALAHAN)
5. PENGAWASAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
A.
A.
KORIDOR PEREKONOMIAN DI JAWA
KORIDOR PEREKONOMIAN DI JAWA
B.
B.
KORIDOR PEREKONOMIAN DI JAWA
KORIDOR PEREKONOMIAN DI JAWA
a. Estimasi besar perekonomian
Pantura tahun 2011 sekitar Rp.
1963 triliun (atas dasar harga
berlaku)
b. Kekuatan perekonomian Pantura
pada tahun 2011 mencapai lebih
dari ¼ perekonomian Indonesia
(26,5%)
c. Eskpor impor sepanjang Pantura
diperkirakan bernilai 38,5% dari
nilai ekspor impor nasional
d. Dalam 20 tahun ke depan,
dengan
adanya
MP3EI,
perekonomian
di
Pantura
diproyeksikan dapat bertumbuh
sampai 3-4 kali lipat
PDRD Pantura diproyeksikan
C.
D.
D.
PENINGKATAN ANGKUTAN BARANG
PENINGKATAN ANGKUTAN BARANG
Meningkatkan angkutan barang dari 5 ribu
TeUs
E.
E.
PENINGKATAN KAPASITAS LINTAS
PENINGKATAN KAPASITAS LINTAS
A.
A.
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERKERETAAPIAN
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERKERETAAPIAN
(RENSTRA 2010 – 2014)
(RENSTRA 2010 – 2014)
Melanjutkan reformasi dan restrukturisasi perkeretaapian untuk mewujudkan eksistensi Pemerintah sebagai regulator penyelenggaraan perkeretaapian;
Melanjutkan reformasi dan restrukturisasi perkeretaapian untuk mewujudkan eksistensi Pemerintah sebagai regulator penyelenggaraan perkeretaapian;
Mendorong peran serta Pemerintah Daerah dan swasta di bidang perkeretaapian dalam mendukung penyelenggaraan perkeretaapian multioperator;
Mendorong peran serta Pemerintah Daerah dan swasta di bidang perkeretaapian dalam mendukung penyelenggaraan perkeretaapian multioperator;
Meningkatkan keselamatan angkutan perkeretaapian melalui pemulihan kondisi keandalan prasarana dan sarana angkutan; Meningkatkan keselamatan angkutan perkeretaapian melalui pemulihan kondisi keandalan prasarana dan sarana angkutan;
Reaktivasi lintas-lintas potensial yang sudah tidak dioperasikan; Reaktivasi lintas-lintas potensial yang sudah tidak dioperasikan;
Meningkatkan kapasitas angkut dan kapasitas lintas terutama pada koridor yang telah jenuh serta koridor-koridor strategis; Meningkatkan kapasitas angkut dan kapasitas lintas terutama pada koridor yang telah jenuh serta koridor-koridor strategis;
Meningkatkan peran angkutan perkeretaapian nasional dan lokal yang lebih berdaya saing secara antar moda dan intermoda; Meningkatkan peran angkutan perkeretaapian nasional dan lokal yang lebih berdaya saing secara antar moda dan intermoda;
Meningkatkan frekuensi dan pelayanan angkutan KA yang terjangkau dan ramah lingkungan terutama dalam pengembangan angkutan KA perkotaan/komuter di metropolitan;
Meningkatkan frekuensi dan pelayanan angkutan KA yang terjangkau dan ramah lingkungan terutama dalam pengembangan angkutan KA perkotaan/komuter di metropolitan;
Melaksanakan audit kinerja prasarana dan sarana perkeretaapian; Melaksanakan audit kinerja prasarana dan sarana perkeretaapian;
Meningkatkan kompetensi dan profesionalitas SDM perkeretaapian baik operator maupun regulator; Meningkatkan kompetensi dan profesionalitas SDM perkeretaapian baik operator maupun regulator;
Meningkatkan kualitas perencanaan, pendanaan serta penyempurnaan skema PSO, IMO dan TAC; Meningkatkan kualitas perencanaan, pendanaan serta penyempurnaan skema PSO, IMO dan TAC; Mengembangkan teknologi perkeretaapian nasional;
Mengembangkan teknologi perkeretaapian nasional;
Melaksanakan perencanaan, pendanaan dan evaluasi kinerja secara terpadu dan berkelanjutan didukung sistem data dan informasi berbasis Information Technology.
Melaksanakan perencanaan, pendanaan dan evaluasi kinerja secara terpadu dan berkelanjutan didukung sistem data dan informasi berbasis Information Technology.
B.
B.
TUJUAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALUR GANDA
TUJUAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALUR GANDA
Pembangunan Jalur Ganda Lintas Utara Jawa merupakan program prioritas Nasional
dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNas), Masterplan Percepatan dan
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) sehingga perlu dilakukan
percepatan dalam pelaksanaan pembangunannya
Pembangunan Jalur Ganda Lintas Utara Jawa merupakan program prioritas Nasional
dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNas), Masterplan Percepatan dan
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) sehingga perlu dilakukan
percepatan dalam pelaksanaan pembangunannya
Meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api, dengan mengurangi
persilangan antar kereta api
Meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api, dengan mengurangi
persilangan antar kereta api
Meningkatkan angkutan barang dari 5 ribu
TeUs
menjadi 15 ribu
TeUs
Mengalihkan sebagian beban angkutan pada jalan raya;
Mengalihkan sebagian beban angkutan pada jalan raya;
Mendukung program transportasi ramah lingkungan.
LINGKUP PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALUR GANDA
LINGKUP PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALUR GANDA
Double Track yang telah beroperasi
291 km
Double track yang akan dibangun dalam T.A 2012 dan 2013
436 km
TOTAL
727 km
Brebes Cirebon - Brebes
Pekalongan - Semarang
Semarang - Bojonegoro Bojonegoro - Surabaya
• Jalur Ganda • Jalur Tunggal
JAKARTA CIREBON TEGAL SURABAYA
Brebes Cirebon - Brebes
Pekalongan - Semarang
Semarang - Bojonegoro
Bojonegoro - Surabaya
• Jalur Ganda • Jalur Tunggal
JAKARTA CIREBON TEGAL SURABAYA
PEKALONGAN
Utara Jawa,
1,3 Triliun
(12%)
Satker
Tegal-Pekalongan
-Semarang,
2,1 Triliun
(22%)
Satker KA
Jawa
Tengah
4,6 Triliun
(47%)
Satker KA
Jawa Timur
1,8 Triliun
(19%)
D.
A.
A.
PERAN STAKEHOLDER PERKERETAAPIAN
PERAN STAKEHOLDER PERKERETAAPIAN
PENYELENGGAR
A
PERKERETAAPIA
N
(OPERATOR)
PEMERINTAH
(REGULATOR)
MASYARAKAT
1. Penyusunan Regulasi
2. Pengujian dan Sertifikasi
3. Penegakan Hukum
4. Sosialisasi
1. Kepedulian
Keselamatan
2. Menjaga ketertiban,
keselamatan dan
keamanan
1. Pemenuhan standar/laik
operasi dan pelayanan
2. Pemeriksaan dan
Perawatan
…LANJUTAN
…LANJUTAN
1. Selaku Regulator di bidang Perkeretaapian, Direktorat Jenderal
Perkeretaapian
mempunyai
tugas
untuk
memberikan
pembinaan kepada
stake holder
terkait terutama dalam
rangka peningkatan keselamatan;
2. Memberikan pemahaman kepada para petugas lapangan
(Kontraktor dan Konsultan) yang bertugas langsung di
lapangan agar mengetahui hal-hal yang terkait dengan
keselamatan perjalanan kereta api;
B.
B.
METODE KONSTRUKSI PEMBANGUNAN TUBUH
BAAN
A.
Keuangan & Fisik (Kumulatif
TA.2012-2013)
B.
B.
PROGRES REALISASI FISIK
PEMBANGUNAN JALUR GANDA LINTAS UTARA ANTARA CIREBON
- SURABAYA
PROGRES REALISASI
FISIK
PEMBANGUNAN JALUR GANDA LINTAS UTARA ANTARA CIREBON
- SURABAYA
1
Satker Peningkatan Jalan KA Lintas Utara
Jawa
58,84%
66,98%
2
Satker Pembangunan Jalur Ganda Tegal –
Pekalongan – Semarang
49,19%
50,08%
3
Satker Pengembangan Perkeretapiaan
Jawa Tengah
60,09%
67,74%
4
Satker Pengembangan Perkeretaapian
Jawa Timur
35,44%
36,65 %
Total Progres Komulatif Fisik
Pembangunan Jalur Ganda Lintas Utara Antara
Cirebon - Surabaya
60,44 %
56,50 %
POSISI s.d : 16 Desember 2012
PROGRES REALISASI KOMULATIF KEUANGAN
(E-MONITORING)
PEMBANGUNAN JALUR GANDA LINTAS UTARA ANTARA
CIREBON - SURABAYA
PROGRES REALISASI KOMULATIF
KEUANGAN
(E-MONITORING)
PEMBANGUNAN JALUR GANDA LINTAS UTARA ANTARA
CIREBON - SURABAYA
KOMULATIF 4
SATKER
Posisi : Bulan Desember
2012
A.
A.
POSISI PENGADAAN LAHAN
POSISI PENGADAAN LAHAN
URAIAN
POSISI / KETERANGAN (S.D BULAN DESEMEBER 2012)
PENGADAAN LAHAN
Total Keseluruhan Pengadaan Lahan yang Telah Dibebaskan 376.949 M2 dari rencana 1.100.091 M2
•
PEMBEBASAN LAHAN
Rencana : 1.054.501,49 M
2Realisasi : 338.989,00 M
2Prosentase : 32.15%
•
PENERTIBAN LAHAN
Rencana : 45.590 M2
Realisasi : 38,187 M2
Prosentase : 83,76 %
Catatan:
Untuk penertiban lahan di sepanjang Pembangunan Jalur Ganda Lintas
Utara Jawa diselesaikan oleh PT.KAI.
Catatan:
Untuk penertiban lahan di sepanjang Pembangunan Jalur Ganda Lintas
Utara Jawa diselesaikan oleh PT.KAI.
Lahan Telah
dibebaskan; 25.53% Lahan yang Belum
B.
B.
PROGRESS REALISASI PENGADAAN LAHAN (Posisi
PROGRESS REALISASI PENGADAAN LAHAN (Posisi
Desember 2012)
Desember 2012)
NO. SATKER RENCANA (M2) REALISASI (M2) PROSENTASE KETEREANGAN
1 Satker Peningkatan
Jalan KA Lintas Utara Jawa
93.567,49 87.098,00 93,00 % a. Kota Cirebon (1.551 M2) : sudah
dibebaskan 1.364 M2, sisanya 187 M2 masih dilakukan negosiasi harga dengan warga.
b. Kab. Brebes (70.673 M2) : sudah dibebaskan 8 desa seluas 66.375 M2, sisanya 3 desa seluas 4.298M2 terdapat 2 desa masih dilakukan negosiasi harga dan 1 desa siap bayar.
c. Kab. Cirebon (21.343 M2) : sudah dibebaskan 3 desa seluas 19.395 M2, sisanya 2 desa seluas 1.948 M2 siap bayar.
2 Satker
Pembangunan Jalur Ganda Tegal – Pekalongan – Semarang
629.593 251.891 40,00 % a. Kota Pekalongan : 100% lahan telah
dibebaskan /diselesaikan
b. Kota Semarang dengan luas 91.032 pengumuman daftar nominatif, Kab. Kendal telah dibebaskan 23.000M2 dari 99.286 M2, sisanya masih dilakukan musyawarah ganti rugi, Kab. Batang telah dibebaskan 220.473M2 dari 430.920M2
3 Satker
Pengembangan Perkeretapiaan Jawa Tengah
274.506 - 0,00% Posisi saat ini dilakukan identifikasi dan
inventarisasi (perhitungan bangunan, tanaman dan pengumpulan bukti
kepemilikan tanah) pengumuman hasil indentifikasi dan inventarisasi dan pengesahan oleh P2T
4 Satker
Pengembangan Perkeretaapian Jawa Timur
56,835 - 0,00 % Posisi saat ini dilakukan pengisian formulir
oleh warga untuk pengukuran peta bidang
TOTAL KEBUTUHAN
C.
C.
PROGRESS REALISASI PENERTIBAN LAHAN (Posisi
PROGRESS REALISASI PENERTIBAN LAHAN (Posisi
Desember 2012)
Desember 2012)
NO. SATKER RENCANA (M2) REALISASI (M2) PROSENTASE KETERANGAN
1 Satker Peningkatan
Jalan KA Lintas Utara Jawa
3.954 3.954 100 % Sudah dilakukan penertiban 100% Oleh
PT. KA seluas 3.954 M2
2 Satker Pembangunan
Jalur Ganda Tegal – Pekalongan –
Semarang
23.000 22.986 99,94% Sudah dilakukan penertiban oleh PT. KA di
Kodya Pekalongan seluas 9.999 M2, Kabupaten Batang 3.489 M2, Kodya Semarang 9.497 M2 untuk Kabupaten Kendal masih dilakukan pengukuran
3 Satker
Pengembangan Perkeretapiaan Jawa Tengah
18.300 10.911 59,62 % Sudah dilakukan penertiban di Kota
Semarang, Kab. Cepu dan Kab.
Grobogan (kecuali Desa Jambon dan Wadu seluas 1.389M2 belum dilakukan pembayaran) oleh PT. KA)
Untuk Kabupaten Bojonegoro sudah
dilakukan pengukuran
Penambahan di Ngrombo sedang
dilakukan pengukuran
4 Satker
Pengembangan Perkeretaapian Jawa Timur
sudah dilakukan permohonan
pembayaran ke kantor pusat PT. KA 73 Bangunan dan 139 makam,
Terdapat Penambahan lahan yang harus
ditertibkan di pasarturi sebanyak 167 bangunan saat ini masih dilakukan detail pengukuran.
TOTAL KEBUTUHAN