• Tidak ada hasil yang ditemukan

Eksplorasi Tumbuhan Beracun pada Kawasan Hutan Lindung Simandar Desa Tanjung Beringin I Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Eksplorasi Tumbuhan Beracun pada Kawasan Hutan Lindung Simandar Desa Tanjung Beringin I Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

Kondisi Hutan Lindung Simandar

Kabupaten dairi adalah salah satu kabupaten di provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kawasan hutan Lindung Simandar mempunyai areal dengan luas 6.517,98 Ha terletak di daerah Kabupaten Dairi Provinsi Sumatera Utara. Berdasarkan SK Menhut No. 579 areal hutan ini dijadikan sebagai kawasan hutan Lindung. Menurut data BPS Kabupaten Dairi (2014) pada umumnya Kabupaten Dairi berada pada ketinggian 700 sampai 1.250 meter diatas permukaan laut. Kecamatan Sumbul, Sidikalang, kerajaan dan kecamatan Tanah Pinem berada pada ketinggian 700-1.600 meter diatas permukaan laut. Kondisi topografi kawasan hutan Lindung Simandar sebagai berikut, 8-15% (landai), 25-40% (curam), dan > 40 % (sangat curam). Jenis tanah nya seperti Dystropepts, Dystrandepts, dan Tropuduls. Tipe tanah kawasan hutan adalah Podsolik coklat.

Eksplorasi Tumbuhan Beracun

(2)

keberadaannya. Akibat semakin intensifnya penggunaan varietas unggul baru, perusakan habitat sumber daya genetik tanaman untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dan penyempitan lahan (Kusumo et al., 2002).

Racun adalah senyawa ataupun zat yang dapat masuk ke dalam tubuh dengan berbagai cara dan dapat mengakibatkan respon pada sistem biologis sehingga dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan, penyakit, bahkan kematian. Pada umumnya, banyak jenis racun yang telah diketahui bahaya dan efeknya namun ada juga beberapa jenis racun yang berasal dari hewan ataupun tumbuhan pangan yang sering dikonsumsi dengan kadar yang rendah. Tanaman pangan seperti sayur-sayuran dan buah-buahan yang mengandung nutrisi, vitamin, dan mineral yang berguna bagi kesehatan manusia. Racun alami adalah zat yang secara alamiah terdapat pada tumbuhan juga dapat dijadikan sebagai mekanisme melawan serangan tumbuhan dari jamur, serangga dan predatornya (BPOM, 2012)

Racun adalah salah satu pembunuh makhluk hidup yang sudah sangat tua dari masa ke masa di kehidupan manusia. Racun memliki banyak efek samping yang dapat megakibatkan kematian. Racun juga memiliki beberapa kelebihan seperti mudah diperoleh, mudah digunakan, sangat efektif, dan hampir tidak meninggalkan jejak pembunuhan. Disamping fungsinya untuk melenyapkan nyawa, racun diberikan pada dosis yang tepat dapat berfungsi sebagai obat ataupun kegiatan yang menunjang lainnya (Simamora, 2014).

(3)

macam hama. Berdasarkan hasil penelitian Hamid dan Nuryani (1992), sebagian interaksi antara tumbuhan dan serangga yang terjadi telah menyebabakan sejumlah senyawa kimia metabolit sekunder tumbuhan mempengaruhi perilaku, perkembangan dan fisiologis serangga. Dengan strategi penggunaan yang tepat, metabolit sekunder ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengendali hama.

Pengendalian hama dengan menggunakan pestisida alami dapat dijadikan pilihan paling murah dan lestari. Pestisida organik yang bersifat mudah terurai menjadi bahan yang tidak berbahaya dan dapat pula dipergunakan sebagai bahan pengusir/repelen terhadap serangga dan hama tertentu, sehingga menjadi alternatif dalam pengendalian hama lestari yang ramah lingkungan (Octavia, dkk, 2008).

Efek tanaman beracun biasanya menyebabkan gangguan pada kulit, gangguan pada sistem gastro-enterik mulut, gamguan kerongkongan, iritasi lambung yang menyebabkan muntah dan diare, gangguan pada sistem saraf pusat seperti : defresi, kejang-kejang dan halusinasi serta gangguan pada fungsi hati (Damayanti dan Siswoyo, 2011).

(4)

kamfer), ekskresi aksudat pada akar (contoh alang alang) dan dekomposisi pada bagian tanaman itu sendiri (Widodo, 2005).

Tumbuhan beracun memiliki kandungan racun yang berbeda-eda sesuai dengan jenis tumbuhannya. Beberapa kandungan yang ada pada tumbuhan beracun adalah alkoloid, saponin, flavonoid, dan terpenoid. Penggunaan bahan pestisida alami masih jarang digunakan oleh masyarakat karena kurang pengetahuan tentang pemanfaatan biopestisida. Biopestisida merupakan pestisida yang menggunakan bahan alami atau kandungan senyawa kimia dari tumbuhan yang bersifat racun terhadap suatu jenis hama. Tumbuhan beracun yang menjadi pestisida alami tidak akan menggangu pertumbuhan tanagaman yang lainnya. Kardinan (2004) menyatakan apabila pestisida nabati apabila di aplikasikan untuk membunuh hama, residunya akan mudah menghilang di alam.

(5)

masalah. Bahaya tumbuhan beracun bergantung pada kemungkinan dapat atau tidaknya tumbuhan itu termakan ( James dan Kip, 2011)

Metabolit sekunder

Metabolit sekunder adalah senyawa metabolit yang tidak esensial bagi pertumbuhan organisme dan ditemukan dalam bentuk yang unik atau berbeda-beda antara spesies yang satu dengan lainnya. Fungsi metabolit sekunder adalah untuk mempertahankan diri dari kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan misalnya untuk mengatasi hama dan penyakit, menarik polinator, dan sebagai molekul sinyal (Rasyid, 2012).

1. Alkaloid

Alkaloid merupakan golongan senyawa yang mengandung nitrogen aromatik dan paling banyak ditemukan di alam. Hampir semua alkaloid yang ditemukan di alam mempunyai keaktifan biologis tertentu, ada yang sangat beracun tetapi ada pula yang sangat berguna dalam pengobatan.Kandungan alkaloid dalam setiap tumbuhan adalah 5-10% dan efek yang ditimbulkan hanya dalam dosis kecil. Kadar alkaloid pada tumbuhan berbeda-beda sesuai kondisi lingkungannya dan alkaloid umumnya tersebar di seluruh bagian tumbuhan (Harborne, 1987). Alkaloid dipakai sebagai antitumor, antipiretik (penurun demam), anti nyeri (analgesik), memacu sitem saraf, menaikkan dan menurunkan tekanan darah dan melawaan infeksi mikrobia.

2. Saponin

(6)

sebagai sabun alami seperti soapwort (Saponaria officinalis) yang telah umum digunakan sebagai sabun untuk waktu yang lama (Hanenson, 1980). Saponin mempunyai aktivitas farmakologi yang cukup luas, diantaranya meliputi: antitumor, antiinflamasi, antibakteri, antifungi, antivirus, hipoglikemik, dan efek hypolestrol. Saponin juga mempunyai beberapa sifat misalnya: terasa manis, maupun pahit, dapat menstabilkan emulsi, dapat menyebabkan hemolysis.

3. Flavanoid

Flavanoid mempunyai sifat yang khas yaitu bau yang sangat tajam, Sebagian besar flavonoid merupakan pigmen berwana kuning, dapat larut dalam air dan pelarut organik dan mudah terurai pada temperatur tinggi. flavanoid mempunyai banyak manfaat, diantaranya sebagai antioksidan, antimutagenik, antitumor, dan vasodilator. Antioksidan pada flvanoid berperan mencegah kerusakan oksidatif yang ditimbulkan oleh radikal bebas sehingga flavanoid dapat digunakan untuk mengendalikan sejumlah penyakit pada manusia.

4. Terpenoid

Referensi

Dokumen terkait

Studipustakayaitupengumpulan data dansumberdengancaramembacabuku, internet, jurnaldanartikel-artikel yang terkaitdenganproyekini

Sistem Radio frequency identification (RFID) adalah sebuah teknologi yang menggunakan komunikasi via gelombang elektromagnetik untuk merubah data antara terminal dengan suatu

• Sebagian besar algoritma(method) pada class Collections diaplikasikan ke List Sehingga dengan algoritma ini memudahkan untuk memanipulasi data List. Sehingga dengan algoritma

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PBNGETAHUAN ALAM. PROGRAM STUDI D3

• Array adalah object yang digunakan untuk menyimpan banyak data dengan tipe yang sama3. • Tipe dari array bisa : tipe data

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada UKSW hak bebas royalty atas karya ilmiah saya yang berjudul: Pengaruh bermain game online

Android: Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android(edisi revisi).Informatika.Bandung.. Yuswanto &

“Dalam memahami al - Qur‟an ketika saya ingin mengetahui suatu permasalahan dalam al- Qur‟an yaitu melalui tafsir secara lan gsung, kitab tafsir yang sering saya