BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kunjungan kehamilan adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter
sedini mungkin semenjak dia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan
pelayanan/asuhan antenatal. Pada setiap kunjungan antenatal petugas
mengumpulkan dan menganalisis data mengenai kondisi ibu dan melalui
anamsesis dan pemeriksaan fisik untuk mendapatkan diagnosis kehamilan
intrauterine, serta ada tidaknya masalah atau komplikasi.
Kunjungan ibu hamil atau antenatal care adalah pertemuan antara bidan
dengan ibu hamil dalam hal mempertukarkan informasi ibu dan bidan serta
observasi selain pemeriksaan fisik, pemeriksaan umum, dan kontak sosial untuk
mengkaji kesehatan dan kesejahteraan umumnya (Salmah, 2006).
Menurut Dewi , (2010) dalam Laila (2012) Angka kematian bayi di
Indonesia saat ini masih tergolong tinggi. Angka kematian bayi di Indoesia
tercatat 16,3 per 1000 kelahiran bayi pada tahun 2008, ini memang bukan
gambaran yang indah karena masih terbilang tinggi bila di bandingkan dengan
Negara – negara di bagian ASEAN. Penyebab kematian bayi terbanyak adalah
karena gangguan perinatal. Dari seluruh kematian perinatal sekitar 2 – 27%
disebabkan karena kelahiran bayi berat lahir rendah (BBLR). Sementara itu
prevalensi BBLR pada saat ini diperkirakan 7 – 14% yaitu sekitar 459.200 –
Berat badan lahir bayi adalah berat badan neonatus pada saat kelahiran,
ditimbang dalam waktu satu jam sesudah lahir. Bayi Berat Lahir cukup adalah
bayi dengan berat lahir lebih dari 2500 gram. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
atau Low birthweight infant adalah bayi dengan berat badan lahir 1500 sampai
kurang dari 2500 gram. Bayi berat lahir sangat rendah (BBLRS) atau Very low
birthweigh infant adalah bayi dengan berat badan lahir 1000-1500 gram. Bayi
berat lahir amat sangat rendah (BBLASR) atau Extremely very low birthweight
infant adalah bayi lahir hidup dengan berat badan lahir kurang dari 1000 gram.
(Muslihatun, 2010).
BBLR merupakan masalah yang sangat kompleks karena tidak hanya
menyebabkan tingginya akan morbiditas dan mortalitas tetapi juga dapat
menyebabkan kecacatan atau gangguan pertumbuhan dan perkembangan,
gangguan belajar, kemampuan intelektual yang rendah dan sering terjadi
gangguan yang berkaitan dengan masalah prilaku. Hal lain yang tidak tidak kalah
pentingnya adalah bertambahnya beban terhadap keluarga yaitu harus lebih
waspada rentan terhadap kondisi penyakit infeksi terutama infeksi saluran
pernafasan, saluran pencernaan, kurang gizi dan penyakit spesifik lain. selain itu
juga akan berpengaruh terhadap sosial ekonomi keluarga karena biaya perawatan
akan lebih besar.(Nurhadi, 2006).
Penyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematuritas.
Faktor ibu yang lain adalah umur, paritas, usia ibu, multigravida, golongan sosial
ekonomi rendah dan lain-lain. Faktor plasenta seperti penyakit vaskuler,
kehamilan kembar/ganda, serta faktor janin juga merupakan penyebab terjadinya
Faktor terjadinya bayi berat lahir rendah berdasarkan faktor ibu adalah
toksemia gravidarum, riwayat kehamilan sebelumnya,kelainan bentuk uterus,ibu
yang menderita penyakit , usia ibu pada waktu hamil kurang dari 20 tahun atau
lebih dari 35 tahun dan jarak hamil dan bersalin terlalu dekat dll. Faktor janin
yaitu kehamilan ganda, hidramnion, ketuban pecah dini cacat bawaan, kelainan
kromosom, infeksi.faktor lain adalah faktor plasenta, faktor lingkungan radiasi
atau zat-zat racun. (Rukiyah,dkk 2010).
Berdasarkan penelitian Kramer (1987) dalam (Dewi, 2012) kajian dan
meta analisis tentang faktor faktor penentu bayi berat lahir rendah antara lain
adalah faktor demografi dan psikososial termasuk di dalamnya (usia ibu, status
ekonomi, pendidikan, penghasilan) faktor berikutnya adalah faktor perawatan
Antenatal termasuk didalamnya (kunjungan antenatal pertama, jumlah kunjungan
pemeriksaan kehamilan dan kualitas perawatan antenatal).
Menurut Saifudin, (2001) dalam Rukiyah, dkk (2011) antenatal care
merupakan pelayanan yang diberikan pada ibu hamil untuk memonitor,
mendukung kesehatan ibu dan mendeteksi ibu apakah ibu hamil normal atau
bermasalah. Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu
serta perubahan sosial dalam keluarga, memantau perubahan-perubahan fisik yang
normal yang dialami ibu serta tumbuh kembang janin, juga mendeteksi dan serta
menatalaksanakan kondisi yang tidak normal. Pada umumnya kehamilan
berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup bulan
melalui jalan lahir namun kadang- kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Berdasarkan hasil survei pendahuluan yang dilakukan di Klinik Bersalin
bayi, dimana melalui wawancara yang dilakukan kepada 2 orang ibu hamil,
terdapat satu ibu yang sudah trimester tiga dan melakukan kunjungan masih 1
kali, kemudian satu orang ibu mengatakan tidak pernah melakukan kunjungan
awal kehamilannya kepada tenaga kesehatan. Dari pernyataan ibu tersebut
terbukti bahwa salah faktor yang mempengaruhi berat badan lahir bayi
disebabkan karena salah satunya kunjungan selama kehamilan.
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “Hubungan Antenatal care Dengan Berat Badan Lahir Bayi Di
Klinik Bersalin Linda Silalahi Kecamatan Pancur Batu Tahun 2015”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atasa maka peneliti
membuat perumusan masalah adalah “ Adakah Hubungan Antenatal care Dengan
Berat Badan Lahir Bayi Di Klinik Linda Silalahi Kecamatan Pancur Batu Tahun
2015”
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antenatal care dengan berat badan lahir
bayi di klinik bersalin linda silalahi kecamatan pancur batu tahun 2015.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui antenatal care pada ibu di klinik bersalin linda
b. Untuk mengetahui berat badan lahir bayi di klinik bersalin linda
silalahi kecamatan pancur batu than 2015.
c. Untuk mengetahui hubungan antenatal care dengan berat badan lahir
bayi di klinik bersalin linda silalahi kecamatan pancur batu tahun
2015.
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi Responden
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan bagi
masyarakat, khusunya pada ibu hamil agar melakukan pemeriksaan
kehamilan guna mendeteksi komplikasi selama kehamilan baik
kepada ibu maupun bayinya.
b. Bagi Tempat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang baik
dalam pelayanan pemeriksaan kehamilan kepada ibu hamil yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan sesuai dengan standar yang telah
ditetepkan.
c. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi
penelitian berikutnya dan sebagai bahan referensi di perpustakaan