STUDI PEMAKAIAN TEPUNG PISANG AMBON
(Musa acuminata AAA) SEBAGAI ANTI-AGING
DALAM SEDIAAN
MASKER
SKRIPSI
OLEH:
LISBERIA SINAMBELA
NIM 121524021
iajukan untuk m
PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
STUDI PEMAKAIAN TEPUNG PISANG AMBON
(Musa acuminata AAA) SEBAGAI ANTI-AGING
DALAM SEDIAAN MASKER
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara
OLEH:
LISBERIA SINAMBELA
NIM 121524021
PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PENGESAHAN SKRIPSI
STUDI PEMAKAIAN TEPUNG PISANG AMBON (
Musa
acuminata
AAA) SEBAGAI ANTI-AGING DALAM SEDIAAN
MASKER
Dra. Djendakita Purba, M.Si., Apt. Drs. Suryanto, M.Si., Apt.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penelitian dan penyusunan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk melengkapi salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara dengan judul: “Studi Pemakaian Tepung Pisang
Ambon (Musa acuminata AAA) sebagai Anti-agingDalam Sediaan Masker”.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Ibu Dr. Masfria, M.S., Apt., selaku Pejabat Dekan Fakultas
Farmasi Universitas Sumatera Utara. Ibu Dra. Lely Sari Lubis, M.Si., Apt dan Ibu
Dra. Djendakita Purba, M.Si., Apt., selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu, bimbingan dan nasehat selama penelitian sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Kemudian, penulis mengucapkan
terima kasih kepada Ibu Dra. Juanita Tanuwijaya, M.Si., Apt., Bapak Drs.
Suryanto, M.Si., Apt., dan Ibu Dra. Nazliniwaty, M.Si., Apt., selaku dosen
penguji yang telah memberikan saran, arahan, kritik dan masukan kepada penulis
dalam penyelesaian skripsi ini. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan
kepada Bapak Drs. David Sinurat, M.Si., Apt. Selaku penasehat akademik yang
telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis serta Bapak dan Ibu staf
pengajar Fakultas Farmasi USU yang telah mendidik penulis selama masa
perkuliahan. Serta ucapan terima kasih penulis kepada Ibu kepala Laboratorium
Kosmetologi dan Laboratorium Farmasetika Dasar yang telah memberikan
v
Ucapan terimakasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada
Ayahanda tercinta M. Sinambela dan Ibunda tercinta A. Sitohang dan keluarga
yang saya sayangi serta ucapan terima kasih penulis kepada semua teman-teman
khususnya Ekstensi Farmasi 2012 yang selalu mendoakan, memberi nasehat,
menyayangi dan memotivasi penulis. Terima kasih atas semua doa, kasih sayang,
keikhlasan, semangat dan pengorbanan baik moril maupun materil.
Semoga Tuhan memberikan balasan yang berlipat ganda dan pahala yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
skripsi ini. Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak guna perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya di bidang Farmasi.
Medan, Januari 2016 Penulis,
STUDI PEMAKAIAN TEPUNG PISANG AMBON
(
Musa acuminata
AAA) SEBAGAI ANTI-
AGING
DALAM
SEDIAAN MASKER
ABSTRAK
Latar belakang: Masker wajah merupakan kosmetik yang digunakan sebagai tindakan perawatan wajah. Buah pisang ambon mengandung senyawa flavonoid, vitamin, dan melatonin yang terdapat pada tepung pisang berkhasiat sebagai antioksidan dapat menghaluskan kulit, meremajakan kulit, menjaga kelembutan kulit sehingga kulit terlihat lebih muda dan segar.
Tujuan: Penelitian ini adalah untuk memformulasi sediaan masker dengan tepung pisang ambon dan mengetahui efektifitasnya sebagai anti-aging.
Metode: Tepung pisang ambon dibuat dengan cara mengukus pisang ambon selama 15 menit, lalu diiris tipis-tipis, kemudian dikeringkan dibawah sinar matahari kemudian dibuat menjadi serbuk dengan menggunakan alat penggiling dan diayak dengan ayakan mesh no 100. Tepung pisang ambon diformulasi dalam bentuk masker dengan konsentrasi 10%, 15%, dan 20% dalam formula standar masker. Pemeriksaan pada sediaan masker meliputi uji homogenitas, pengukuran pH, dan uji stabilitas sediaan ( bau, warna ) dan juga uji iritasi terhadap kulit sukarelawan. Pengujian aktivitas anti-aging dilakukan terhadap 12 sukarelawan dengan mengoleskan masing-masing masker dua kali seminggu selama empat minggu pada wajah yang telah dibersihkan kemudian dilakukan pengukuran kadar air, kehalusan kulit, besar pori dan banyak noda menggunakan skin analyzer ( Aramo SG) pada kondisi awal dan selama perawatan empat minggu.
Hasil: Penelitian menunjukkan tepung pisang ambon dapat diformulasi dalam sediaan masker dengan hasil yang homogen, memiliki pH 5,8 - 6,1 dan tidak mengalami perubahan bau maupun warna selama penyimpanan dalam 12 minggu. Sediaan masker yang paling baik pada konsentrasi tepung pisang ambon 20% mampu mengubah kondisi kadar air dari dehidrasi menjadi normal, kulit menjadi lebih halus, ukuran pori menjadi lebih kecil dan jumlah noda menjadi lebih sedikit.
Kesimpulan: Tepung pisang ambon dapat diformulasikan dalam sediaan masker wajah sebagai anti-aging dan konsentrasi tepung pisang ambon 20% memberikan hasil Anti-aging yang lebih baik dari konsentrasi lainnya.
vii
STUDY OF USING BANANA FLOUR ( Musa acuminata AAA) AS ANTI-AGING MASK
ABSTRACT
Background: Facial mask is cosmetic used as a skin care action, banana contains flavonoids, vitamins, and melatonin contained in banana flour efficacious as an antioxidants and smooth the skin, rejuvenate the skin, keeping the softness of the skin so the skin younger and fresher.
Objective: This study was to formulate anti-aging mask with banana flour and to evaluate its anti-aging effect.
Methods: Banana flour made by steaming banana 15 minutes, then thinly sliced, then dried under the sunlight and then made into powder using a grinder and sieved with a 100 mesh sieve. Banana flour was formulated in the form of a mask with a concentration of 10, 15, and 20% in the standard formula mask. Evalution of anti-aging face mask include homogeneity, test pH measurement, and test the stability of the preparation (odor, color) and also skin irritation example where volunteers. Anti-aging activity test conducted on 12 volunteers by applying each mask 2 times a week for 4 weeks on the face that has been cleaned and then measured levels of water, smooth skin, large pores and numerous stains using a skin analyzer (Aramo SG) at the beginning and during the treatment conditions 4 weeks.
Result: Research shows banana flour was able formulated in a mask with the result homogeneous, has a pH of 5.8 to 6.1 and no odor or color changes during storage in 12 weeks. The best mask preparations at a concentration of 20% banana flour is able to change the condition of the water content of dehydration to becomes normal, the skin becomes smoother, pore size becomes smaller and the amount of stain number becomes less.
Conclusion: Banana flour was able formulate in to face masks as anti-aging and concentration of banana flour 20% provide anti-aging result are better than the other concentrations.
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ... i
ABSTRAK ... ii
ABSTACT ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
DAFTAR LAMPIRAN ... vii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 3
1.3 Hipotesa Penelitian ... 4
1.4 Tujuan Penelitian ... 4
1.5 Manfaat Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1 Tanaman Buah Pisang Ambon (Musa acuminata AAA) .. 5
2.1.1 Asal usul buah pisang ... 5
2.1.2 Morfologi tanaman pisang ambon ... 5
2.1.3 Varietas buah pisang ambon ... 8
2.1.4 Klasifikasi tanaman pisang ... 9
2.2 Kulit ... 9
ix
2.4.1 Fungsi dan manfaat dari produk anti-aging ... 16
2.4.2 Antioksidan sebagai bahan aktif pada produk
3.3 Pengumpulan Dan Pengolahan Sampel ... 20
3.3.1 Pengumpulan sampel ... 20
3.3.2 Identifikasi sampel ... 21
3.3.3 Pengolahan sampel ... 21
3.4 Sukarelawan ... 21
3.5 Prosedur Kerja ... 21
3.5.1 Formulasi sediaan standar masker ... 21
3.5.2 Formulasi sediaan masker yang dimodifikasi ... 21
3.7 Pemeriksaan Mutu Fisik Sediaan ... 23
3.7.1 Pemeriksaan homogenitas ... 27
3.7.2 Pemeriksaan pH ... 27
3.7.3 Pengukuran lama pengeringan masker ... 27
3.7.4 Penentuan stabilitas sediaan ... 27
3.8 Pengukuran Aktivitas Anti –aging ... 25
3.9 Uji Iritasi Terhadap Sukarelawan ... 25
3.10 Analisis Data ... 26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pembuatan Sediaan Masker Wajah ... 27
4.2 Hasil Evaluasi Mutu Fisik Sediaan Masker ... 27
4.2.1 Hasil pengujian homogenitas ... 27
4.2.2 Hasil pengamtan stabilitas sediaan ... 28
4.2.3 Hasil pengukuran pH ... 29
4.2.4 Hasil pengukuran lama pengeringan masker ... 30
4.2.5 Hasil uji iritasi terhadap kulit sukarelawan ... 31
4.3 Hasil pengujian Aktivitas Anti-aging ... 32
4.3.1 Kadar air (Moisture) ... 32
4.3.2 Kehalusan (Evenness) ... 33
4.3.3 Besar pori (Pore) ... 36
4.3.4 Noda (Spot) ... 38
xi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ... 40
5.2 Saran ... 40
DAFTAR PUSTAKA ... 41
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Parameter hasil pengujian skin analyzer ... 19
3.1 Komposisi formula 10%, formula 15% dan formula 20% ... 23
4.1 Hasil pengamatan homogenitas ... 28
4.2 Data pengamatan terhadap kestabilan (perubahan bau dan warna) ... 28
4.3 Hasil pengukuran pH ... 29
4.4 Hasil pengujian lama pengeringan masker ... 30
4.5 Data hasil uji iritasi masker terhadap sukarelawan ... 31
4.6 Hasil pengukuran kadar air (Moisture) ... 33
4.7 Hasil pengukuran kehalusan (Evenness) ... 35
4.8 Hasil pengukuran besar pori (Pore) ... 37
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Akar pisang ... 5
2.2 Batang pisang ... 6
2.3 Daun pisang ... 6
2.4 Bunga pisang ... 7
2.5 Buah pisang ... 7
4.1 Hasil uji homogenitas ... 27
4.2 Grafik hasil pengukuran kadar air (Moisture) ... 34
4.3 Grafik hasil pengukuran kehalusan (Evenness) ... 36
4.4 Grafik hasil pengukuran besar pori (Pore) ... 37
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Sertifikat hasil uji tepung pisang ambon ... 43
2 Gambar sediaan masker ... 44
3 Gambar alat dan bahan ... 45
4 Bagan pembuatan tepung pisang ambon ... 47
5 Gambar daerah pemakaian masker pada wajah sukarelawan ... 48
6 Hasil pengujian menggunakan alat skin analyzer ... 49
7 Data hasil uji statistik ... 54
8 Contoh surat pernyataan sukarelawan ... 69