• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kualitas Papan Partikel Batang Pisang Barangan Berdasarkan Variasi Kadar Perekat Phenol Formaldehida

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kualitas Papan Partikel Batang Pisang Barangan Berdasarkan Variasi Kadar Perekat Phenol Formaldehida"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

JOHANNA CHRISTINA MALAU: Kualitas Papan Partikel Batang Pisang Barangan Berdasarkan Variasi Kadar Perekat Phenol Formaldehida. Di bawah bimbingan TITO SUCIPTO dan APRI HERI ISWANTO.

Batang pisang merupakan salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai bahan baku alternatif untuk industri pengolahan kayu. Pemanfaatan batang pisang untuk papan partikel dapat mengurangi permintaan kayu untuk industri papan partikel. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kadar perekat phenol formaldehida (PF) terhadap sifat fisis mekanis papan partikel batang pisang dan menentukan kadar perekat terbaik /optimal pada papan partikel. Papan partikel dibuat dengan menggunakan variasi kadar perekat PF yaitu 8%, 10%, 12%, 14%, dan 16%. Ukuran sampel 25 cm x 25 cm x 1 cm dengan target kerapatan 0,7 g/cm3. Hasil penelitian ini dibandingkan dengan JIS A 5908 – 2003. Analisis data dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 ulangan. Nilai kerapatan sebesar 0,63–0,70 gr/cm3 , kadar air 6,80–9,54%, daya serap air pada perendaman 2 jam 48,26-83,55%, dan perendaman 24 jam 82,20– 118,82%, pengembangan tebal pada perendaman 2 jam 11,30-42, 67%, dan 24 jam 22,26–61,69%, nilai MOE 17.867,89–27.901,52 kg/cm2, nilai MOR 51,49-70,69 kg/cm2 , nilai IB 1,03-1,62 kg/cm2 . Variasi kadar perekat phenol formaldehida (PF) berpengaruh terhadap sifat fisis mekanis kecuali kerapatan papan partikel. Perlakuan terbaik yang dihasilkan dari penelitian ini adalah perlakuan dengan kadar perekat PF 16%.

(2)

ABSTRACT

CHRISTINA JOHANNA MALAU: Quality Particle Board Barangan Banana Stem Variation Based Adhesive Phenol Formaldehyde Levels. Under the guidance of TITO SUCIPTO and APRI HERI ISWANTO.

Banana trunk is one of the ingredients that can be used as an alternative raw material for the wood processing industry. Utilization of banana stems for particle board can reduce the demand for industrial wood particle board. This study aimed to analyze the influence of the levels of phenol formaldehyde glue (PF) on the mechanical physical properties of particle boards banana stems and determine the levels of gluten best / optimal particle boards. Particle board made using PF gluten content variation is 8%, 10%, 12%, 14% and 16%. A sample size of 25 cm x 25 cm x 1 cm with a target density of 0, 7 g/cm3. Results of this study compared with JIS A 5908 - 2003. Data analysis was performed using a completely randomized design (CRD) with three replications. The density value of from 0,63 to 0,70 g/cm3, 6,80 to 9,54% moisture content, water absorption in immersion 2 hours from 48,26 to 83,55%, and soaking 24 hours from 82,20 to 118,82%, thickness swelling on immersion 2 hours from 11,30 to 42,67%, and 24 hours from 22,26 to 61,69%, MOE value of 17.867,89 to 27.901,52 kg/cm2, the value of MOR 51,49- 70,69 kg/cm2, IB value from 1,03 to 1,62 kg/cm2. Variations levels of phenol formaldehyde glue (PF) give affect the mechanical physical properties except density value of particle board. The best treatment resulting from this study was treated with PF adhesive levels of 16%.

Referensi

Dokumen terkait

The camera pose is computed using the entire images intensities under a photometric visual and virtual servoing (VVS) framework1. The camera extrinsic and intrinsic parameters

Evaluasi Penawaran dilaksanakan berdasarkan Dokumen Pengadaan Nomor : 002/RR_BPBD/V/2017 tanggal 19 Mei 2017 , Berita Acara Penjelasan Dokumen Pengadaan, dan

[r]

Namun dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2008 tentang Perizinan Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion dan Bahan Nuklir, Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2007

[r]

Perguruan tinggi (PT) sebagai pelaksana sistem pendidikan tinggi yang telah menunjukkan unjuk kerja internasionalisasi sesuai dengan kebijakan pemerintah Indonesia

bahwa dalam melaksanakan ketentuan Pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran dan atau Perusakan Laut, Penetapan Baku Mutu Air

[r]