146
Karakteristik perikanan laut Indonesia: jenis ikan
(1.19) Ikan Bawal Hitam
, Black Pomfret
–
Carangidae
Karakteristik: Badan sangat pipih (
vertikal
), sirip perut dan punggung memanjang sampai ke
ekor. Sirip dada panjang, meruncing seperti sabit. Di depan sirip ekor (
caudal peduncle
) terdapat
scute
. Moncong pendek dan mulut kecil. Warna badan bagian atas coklat abu kebiruan, bagian
bawah keperakan. Sepintas ikan ini kirip dengan Bawal Putih, namun keduanya terpisah , berbeda
pada tingkat
famili
. Bawal Hitam terdiri dari hanya satu spesies:
Parastromateus niger
. Nama lokal:
Gebel, Manriwasa Leleng, Bawal Tambak, Bawar, Dueh Hitam.
Habitat: Bawal Hitam lebih banyak menghuni Perairan Pantai dengan dasar lumpur. Pada siang
hari dia berada dekat dengan dasar, sedangkan pada malam hari naik ke permukaan. Sering kali ikan
ini memasuki wilayah Estuari, terutama dekat dengan sungai-sungai besar dengan membentuk
gerombolan besar (
schooling
). Makanan utamanya adalah
Plankton
.
Perikanan: Alat tangkap utama ikan ini termasuk Lampara Dasar, Payang, Dogol dan
Trawl
.
Daerah operasi penangkapan paling besar dari ikan Bawal Hitam saat ini adalah Perairan Kalimantan.
Ukuran ikan yang tertangkap mencapai panjang 30
–
40 cm.
Gambar 4.32
Morfologi dari ikan Bawal Hitam (
Carangidae
)
–
ciri paling utama: badan lebar dan
kompres, mulut kecil di bawah mata dan tidak mempunyai sirip dada (Sumber:
Carpenter & Niem, 2001.
The Living Marine Resources of the Western Pacific
)
Deskripsi spesies yang diduga ditemukan di Indonesia:
No
Nama Latin
Nama lokal
Keterangan
1 Parastromateus niger (Bloch, 1795)
Black pomfret, Gebel, Manriwasa leleng, Bawal Hitam
147
Karakteristik perikanan laut Indonesia: jenis ikan
(1.20) Ikan Bawal Putih,
Silver Pomfret - Stromatidae
Karakteristik: Badan sangat pipih
lateral
(punggung bongkok), moncong sangat pendek, sirip
dada tidak runcing sperti Bawal Hitam dan tidak mempunyai sirip perut. Sirip ekor bercagak (
forked
)
dalam, bagian bawah lebih panjang. Warna badan bagian atas abu-abu, bagian bawah putih
keperakan. Terdapat bintik-bintik hitam (sangat kecil) pada hampir seluruh tubuh. Sirip punggung
ujungnya gelap. Jenis yang ditemukan di Indonesia terdiri dari dua spesies, yaitu: Pampus argenteus
dan pampus chinensis. Nama lokal: Bawal Tambak, Kilat, Dawah, Lawang, Manriwasa kebo, Dueh
Putih, Duweh Bujang, Bawal Cermin.
Habitat: Bawal Putih lebih banyak menghuni perairan pantai dengan dasar lumpur, seperti
Bawal Hitam. Pada siang hari dia berada dekat dengan dasar, sedangkan pada malam hari naik ke
permukaan. Sering kali ikan ini memasuki wilayah Estuari, terutama dekat dengan sungai-sungai
besar dengan membentuk gerombolan besar (
schooling
). Makanan utamanya adalah
Plankton
.
Perikanan: Alat tangkap utama ikan ini termasuk Lampara dasar, Payang, Dogol dan
Trawl
.
Daerah operasi penangkapan paling besar dari ikan Bawal Hitam saat ini adalah Perairan Kalimantan.
Ukuran ikan yang tertangkap mencapai panjang 30
–
40 cm dengan panjang maksimum 60 cm.
Gambar 4.33
Morfologi dari ikan Bawal Putih (
Stromatidae
)
–
ciri paling utama: badan
sangat lebar dan pipih, mulut sangat kecil,
caudal
peduncle
pendek dan
kecil, tidak mempunyai sirip dada, dan tidak mempunyai
keel/scute
(Photo
oleh: Ahmad Risal
–
mahasiswa PS
–
PSP, 2007).
Deskripsi spesies yang diduga ditemukan di Indonesia:
No
Nama Latin
Nama lokal
Keterangan
1 Pampus argenteus (Euphrasen, 1788)
Silver pomfret, Bawal putih
148
Karakteristik perikanan laut Indonesia: jenis ikan
Sumatera sampai selat Bali.
2 Pampus chinensis (Euphrasen, 1788)
Chinese silver pomfret
Tidak komersial, ukuran umum 20 cm; tertangkap dengan alat tangkap Gill Net,Perangkap dan Trawls; habitat: Estuari. Makanan: Ctenophores, Salps, Medusae, dan Other Zooplankton Groups tetapi juga akan memangsa Small Benthic Animals; ditemukan di: Selatan Barat Sumatera sampai Selat Bali.
(1.21) Ikan Alu-Alu,
Barracuda - Sphyraenidae
Karakteristik: badan memanjang seperti cerutu, mulut lebar dengan gigi taring (
canine
) yang
kuat, rahang bawah lebih menonjol ke dapan (
superior
). Sirip ekor berbentuk
emarginate
dan, kedua
ujung sirip ekor berwarna pucat. Pada tubuh bagian bawah terdapat noda-noda (
blotch
) berwarna
hitam. Kepala diantara kedua mata datar atau sedikit cekung.
Famili Sphyraenida
hanya mempunyai
satu
genus
dan 25 spesies. Jenis yang tertangkap di Indonesia diduga terdiri dari 7 spesies:
Sphyraena barracuda, S. forsteri, S. helleri, S. jello, S. obtusata, S. putnamae
dan
S. qenie
. Nama
lokal: Kucul, Titil, Kacang-Kacang, Pengaluan, Tenak, Tenok, Kadalan, Leres, Tunel, Pengalasang,
Senuk, Kacang Merah, Langsar, Tancak, Curut, Kacang Lopek.
Habitat: termasuk jenis ikan pelagis. Ikan muda berada di daerah Bakau, Estuari dan Terumbu
Karang bagian dalam; ikan dewasa tersebar luas dari Pantai sampai Laut lepas; bersifat Soliter
namun bisa juga ditemukan dalam gerombolan kecil. Termasuk ikan
carnivor
, jenis makanannya dari
ikan,
Cephalopoda
dan Udang.
Perikanan: Alat tangkap utama Pancing. Ikan ini bisa ditangkap pada seluruh perairan
Indonesia dengan Terumbu Karang yang masih baik. Panjangnya dapat mencapai 160 cm, namun
ditangkap umumnya pada ukuran 40 cm.
149
Karakteristik perikanan laut Indonesia: jenis ikan
Deskripsi spesies yang diduga ditemukan di Indonesia:
No
Nama Latin
Nama lokal
Keterangan
1 Sphyraena barracuda (Walbaum, 1792)
Great
barracuda, Alu-alu
Minor komersial, ukuran umum 140cm; tertangkap dengan alat tangkap,Seines, Gill Net, Catnets dan Trawls; habitat: sebagian besar dekat permukaan (Ref. 6949); makanan: ikan, Cephalopods dan kadang-kadang makan Udang; ditemukan di Selat Bali sampai Laut Timor, Kepulauan Mentawai, Kepulauan Raja Ampat, Manado, Togean, Kepulauan Banggai dan Pulau Weh.
2 Sphyraena forsteri (Cuvier, 1829)
Bigeye
barracuda, Alu-alu, Kucul
Komersial, ukuran umum 50cm; tertangkap dengan alat angkap Trawls; habitat: aktif pada malam hari, tetapi bergerombol pada siang hari di bagian Terumbu Karang di sekitar Laguna pada siang hari; Makanan: makanan utama ikan, tetapi biasanya memangsa Udang, dan Cumi-cumi; ditemukan di: Selatan Barat Sumatera sampai Laut Timor.
3 Sphyraena helleri (Jenkins, 1901)
Heller's barracuda
Ukuran umum 40cm; tertangkap dengan alat tangkap Gill Net; habitat: di Terumbu Karang dan di Teluk; makanan: makanan utama ialah ikan, tetapi juga memangsa Udang dan Cumi-cumi; ditemukan di Indonesian penyebarannya dari Papua sampai Sumatera.
4 Sphyraena jello (Cuvier, 1829) Pickhdanle barracuda,
Alu-Komersial, ukuran umum 120cm; tertangkap dengan alat tangkap Gill Net, Perangkap dan Trawls; habitat: Laguna (seaward reefs); juga di teluk, Estuari, dan Estuaries dan daerah Laguna yang keruh (Terumbu Karang dan perairan dangkal); makanan: makanan utama ialah ikan tetapi juga memangsa Cumi-cumi; ditemukan Kepulauan Raja Ampat, Togean, Kepulauan Banggai dan Pulau Weh.
5 Sphyraena obtusata (Cuvier, 1829)
Obtuse barracuda, Kucul, Langsar, Tancak
Komersial, ukuran umum 30cm; tertangkap dengan alat tangkap Hooks&Lines; habitat: Teluk dan Estuari (Ref. 9768). ditemukan juga di dasar Padang Lamun dan di karang keras; makanan: makanan utama ialah ikan.
6 Sphyraena putnamae (Jordan & Seale, 1905)
Sawtooth barracuda, Pengaluan, titil, alu-alu
Komersial, ukuran umum 60cm; tertangkap dengan alat tangkap Seines, Gill Nets dan Trawls; habitat: Laguna (seaward reefs), daerah Laguna yang keruh; ditemukan di: Selatan Barat Sumatera sampai Laut Timor.
7 Sphyraena qenie (Klunzinger, 1870)
Blackfin barracuda
150
Karakteristik perikanan laut Indonesia: jenis ikan
(1.22) Ikan Layang,
Scads - Carangidae
Karakteristik: Badan bulat memanjang, antara sirip dubur dan sirip punggung dengan sirip ekor
terdapat finlet. Di bagian depan sirip dubur terdapat dua duri keras, pada ekor terdapat
scute
pada
kedua sisi
lateral
dan pada tutup insang terdapat noda berwarna hitam. Tubuh bagian atas berwarna
biru kehijauan sedangkan bagian perut berwarna keperakan. Sirip berwarna kuning kemerahan. Ikan
Layang termasuk
genus
Decapterus
dalam
famili
Carangidae
. Nama lokal: Malalugis, Basung, Sardin
Merah, Selayang Ekor, Benggol Deles, Luncu, Curut, Layang Lidi, Korok, lajeng Lakek, Julung-Julung,
Tengkerong, Gelama.
Habitat: termasuk jenis ikan pelagis, membentuk gerombolan dan lebih sering berada di lepas
Pantai. Ikan Layang ditemukan pada hampir seluruh Perairan Indonesia. Wilayah migrasi yang paling
utama termasuk Selat Malaka, Utara Jawa, Laut Flores dan Sulawesi. Kadang ditemukan dalam
rombongan kecil di bagian luar Terumbu Karang. Makanan utama adalah
Plankton
.
Perikanan: Alat tangkap paling efektif untuk menangkap ikan Layang adalah
Purse Seine
(Laut
Jawa dan Selat Makasar). Layang juga sering tertangkap dengan menggunakan alat Payang. Ukuran
ikan bervariasi, tergantung jenisnya. Untuk jenis
Decapterus macrosoma
(yang umum ditemukan di
Indonesia), panjang maksimum bisa mencapai 35 cm, namun lebih sering tertangkap pada ukuran 25
cm.
Gambar 4.35
Morfologi dari ikan Layang (
Carangidae
)
–
ciri paling utama: badan memanjang
seperti cerutu, badan gilik seperti ikan lemuru (Sumber: Carpenter & Niem, 1999.
The Living Marine Resources of the Western Central Pacific
).
Deskripsi spesies yang diduga ditemukan di Indonesia:
No
Nama Latin
Nama lokal
Keterangan
1 Decapterus kurroides (Bleeker, 1855)
Redtail scad, Malalugis
Komersial, ukuran umum 30 cm; tertangkap dengan alat tangkap Trawls; habitat: di perairan dalam; makanan: Small Planktonic Invertebrates; ditemukan di Ambon.
151
Karakteristik perikanan laut Indonesia: jenis ikan
1855)3 Decapterus macarellus (Cuvier, 1833)
Mackerel scad Komersial, ukuran umum 25cm; tertangkap dengan alat tangkap seines, Perangkap, Trawls dan Liftnet; habitat: Perairan Laut yang bersih, kebanyakan di sekitar Kepulauan, kadang-kadang kepermukaan, tetapi umumnya pada kedalaman antara 40-200 m; Manakan: makanan utamanya Zooplankton, makan pada waktu siang dan malam; ditemukan di Selatan Barat Sumatera sampai Laut Timor.
4 Decapterus macrosoma (Bleeker, 1851)
Shortfin scad, Bengol deles, Deles
Komersial, ukuran umum 25 cm; tertangkap dengan alat tangkap Seines dan Trawls; habitat: karang dan perairan dalam; makanan utamanya ialah Small Invertebrates; ditemukan di Jawa. dari Selatan Barat Sumatera sampai Selat Bali.
5 Decapterus russelli (Rüppell, 1830)
Komersial tinggi, ukuran umum 30cm; tertangkap: seines, Trawls dan Gill Net; habitat: menghuni dari Middle sampai Benthic, bergerombolan besar di kedalaman perairan; makanan: utamanya Smaller Planktonic Invertebrates; pada ikan kecil makannya Planktonic Crustaceans; ditemukan di Selatan Barat Sumatera sampai Selat Bali.
6 Decapterus tabl (Berry, 1968) Roughear scad Minor komersial, ukuran umum 25cm, tertangkap: Trawls, Seines dan Liftnets; habitat: bisa di tengah, bawah dan permukaan perairan; makanan: Smaller Planktonic Invertebrates, terutama Copepods; ditemukan di Utara Sumatera dan Laut Timur Indonesia.
(1.23) Ikan Selar,
Yellow Strip Scads - Carangidae
Karakteristik: badan agak pipih (
vertikal
) dan memanjang. Mata besar (dibanding pada ikan
Layang), sirip dada panjang dan meruncing seperti bulan sabit dan pada sisi badan terdapat garis
berwarna kuning dari belakakng kepala sampai ekor. Pada tutup insang terdapat noda berwarna
hitam, gurat sisi menjadi scute pada ekor dan terdapat dua duri keras di depan sirip dubur.
Punggung berwarna biru kehijauan, sedangkan bagian perut berwarna putih keperakan. Spesies
yang paling umum ditemukan di perairan Indonesia adalah:
Selaroides Leptolepis
,
Selar boops
dan
Selar Crumenophthalmus
. Nama lokal: Pelata Kuning, Pelata Sanui, Selar Kuning, Angora, Jalu-Jalu,
Lolong Jalur.
Habitat: menyebar dari Laut lepas (dekat pulau) sampai perairan pantai.
Genus
Selar bersifat
pelagic
dan membentuk gerombolan sampai ratusan ribu. Sedangkan
genus
Selaroides
lebih sering
mendekati demersal pada dasar lunak (kedalaman < 50 m). Jenis makanan bervariasi dari
Plankton,
Benthos
dan juga larva ikan. Ikan ini ditemukan pada hampir di seluruh wilayah perairan Indonesia.
152
Karakteristik perikanan laut Indonesia: jenis ikan
Gambar 4.36
Morfologi dari ikan Selar (
Carangidae
)
–
ciri paling utama: badan agak melebar
dibandingkan ikan Layang, (Foto: oleh Peter J. Mous)
Deskripsi spesies yang diduga ditemukan di Indonesia:
No
Nama Latin
Nama lokal
Keterangan
1 Selar boops (Cuvier, 1833) Oxeye scad, Angora
Komersial, ukuran umum 25 cm; tertangkap dengan alat tangkap Trawls, Perangkap; habitat: Perairan Pantai; makanan: Planktonic dan Benthic
Invertebrates; ditemukan di Ambon.
2 Selar crumenophthalmus (Bloch, 1793)
Bigeye scad, Bensampaing
Komersial tinggi, ukuran umum 30 cm; tertangkap dengan alat tangkap Seines, Gill Net dan Perangkap; habitat: Perairan Laut yang bersih mengelilingi kepulauan sampai perairan Neritic, adakalanya di perairan keruh, sebagian besar nocturnal; makanan: Udang kecil, Benthic Invertebrates, dan Zooplankton ketika di Pantai dan larvae ketika diluar Pantai; ditemukan dari Selatan Barat Sumatera sampai Laut Timor.
3 Selaroides leptolepis (Cuvier, 1833)
Yellowstripe scad, Selar kuning
Komersial, ukuran umum 25 cm; tertangkap dengan alat tangkap seines, Perangkap, Gill Net dan Trawls; habitat: di perairan Pantai pada paparan karang; makanan: Ostracods, Gastropods dan Euphausiids; ditemukan di Kepulauan Raja Ampat, Bali, Pulau Bintan, Togean dan kepulauan Banggai.
(1.24) Ikan Kuwe,
Trevallies
/
Jacks - Carangidae
153
Karakteristik perikanan laut Indonesia: jenis ikan
sangat bervariasi, tergantung spesies. Spesies
Caranx ignobilis
berwarna hitam sampai keperakan.
Jenis
Gnathanodon speciosus
berwarna kuning dengan garis-garis
vertikal
berwarna hitam.
Sedangkan
Caranx melampygus
berwarna abu kebiruan dengan totol-totol hitam pada
punggungnya. Famili Carangidae terdiri dari 33
genus
, tujuh
genus
termasuk dalam kategori ikan
Kuwe, yaitu:
Alectis, Alepes, Atropus, Atule, Carangoides, Caranx, Gnathanodon, Trachinotus
dan
Uraspis
. Nama lokal: Languan, Putihan, Pulas Keladi, Cupak, Jamah, Repoh, Tai Ayam.
Habitat: tergantung dari spesiesnya, habitat dari ikan Kuwe sangat beragam, dari Pantai
sampai Laut lepas (
Oseanik
) dan dari yang bersifat pelagis sampai mendekati dasar (Demersal).
Caranx
dan
Gnathanodon
sangat khas sebagai penghuni Terumbu Karang (
Reef Associated
). Hampir
semua ikan Kuwe mempunyai sifat bergerombol (schooling) dan bersifat
carnivor
. Makanan
utamanya adalah ikan dan
Makrofauna
lainnya.
Perikanan: perikanan komersial dari ikan Kuwe sebagian besar ditujukan bagi jenis ikan yang
bergerombol dan berada di luar habitat karang (Laut lepas). Alat tangkap yang paling dominan
adalah
Purse Seine
dan
Gill Net
(sebagian kecil). Untuk jenis ikan Kuwe yang terdapat di Terumbu
Karang, alat tangkap paling dominan adalah Pancing dan jaring Muro Ami. Di Indonesia, produksi
ikan Kuwe terutama dijual segar dan untuk pindang. Ukuran yang tertangkap sangat beragam,
tergantung dari spesiesnya. Jenis perikanan ini sangat penting bagi nelayan untuk pasar lokal dan
domestik.
Gambar 4.37
Morfologi dari ikan Selar (
Carangidae
)
–
ciri paling utama: terdapat scute pada sirip
ekor sebagai perpanjangan dari gurat sisi, noda hitam pada tutup insang dan sirip
dada panjang membentuk bulan sabit (Foto: oleh Peter J. Mous).
Deskripsi spesies yang diduga ditemukan di Indonesia:
No
Nama Latin
Nama lokal
Keterangan
1 Alectis ciliaris (Bloch, 1787) African pompano, Threadfin trevally, Jebris, Jebus, Lowang, Ikan Rambut, Kwee Rambut, Kwee Rombeh
154
Karakteristik perikanan laut Indonesia: jenis ikan
2 Alectis indicus (Rüppell, 1830) Indian threadfish,Jebris, Jebus
Komersial, ukuran umum 100cm; tertangkap dengan alat tangkap Hooks&Lines, Seines, Gill Net dan Trawls; habitat: Terumbu Karang di perairan Pantai (Ref. 9710); makanan: ikan, Cumi-cumi dan Crustaceans; ditemukan di Laut Selatan Barat Sumatera sampai Laut Timor.
3 Atropus atropos (Bloch & Schneider, 1801)
Cleftbelly trevally, Cipa-cipa, Damong, Jamong, Gayaman, Putihan
Minor komersial, ukuran umum < 25cm; tertangkap: Perangkap&Trawls; habitat: biasanya di perairan dangkal pantai dimana sering berenang di dekat permukaan; makanan: utamanya Udang, Copepods, Decapod Crustaceans dan ikan-ikan kecil; ditemukan di Sumatera Selatan dan Laut Timur Indonesia.
4 Carangoides armatus (Rüppell, 1830)
Longfin trevally, Kwee, Round trevally, Putihan
Komersial, ukuran umum 30cm; tertangkap: hooks&lines,spears; habitat: perairan pantai dekat Terumbu Karang dan karang, juga ditemukan di Laguna dangkal; ditemukan di Sumatera Selatan.
5 Carangoides bajad (Forsskål, 1775)
Orangespotted trevally, Kwee tutul
Komersial, ukuran umum 42 cm; tertangkapdengan alat tangkap Gill Net; habitat: bergerombol di tebing karang; ditemukan di: Selat Bali sampai Laut Timor, Kepulauan Raja Ampat, Togean dan kepulauan Banggai.
6 Carangoides chrysophrys (Cuvier, 1833)
Longnose trevally, Kwee
Komersial, ukuran umum 65cm; tertangkap dengan alat tangkap Gill Net, Perangkap, spears dan Trawls; habitat: di perairan Pantai terbuka pada Terumbu Karang; ditemukan Laut Selatan Barat Sumatera sampai Laut Timor.
Minor komersial, ukuran umum 30cm; tertangkap dengan alat tangkap Gill Net, Perangkap dan Trawls; habitat: di perairan dalam Terumbu Karang dan Laut lepas; ditemukan di Selatan Barat Sumatera sampai selat Bali, juga terekam di Teluk Maumere, teluk Togean dan Kepulauan Banggai.
8 Carangoides dinema (Bleeker, 1851)
Shadow trevally, Aldabra trevally
Minor komersial, ukuran umum 35cm; tertangkap dengan alat tangkap Hooks&Lines, Gill Net dan Perangkap); habitat: di perairan Pantai; ditemukan di: Jawa , Laut Selatan Barat Sumatera sampai Laut Timor.
9 Carangoides ferdau (Forsskål, 1775)
Blue trevally, Bdaned trevally
Komersial, ukuran umum 30cm; tertangkap dengan alat tangkap Gill Net, Perangkap, Spears dan Trawls; habitat: ditemukan di perairan Pantai berbatasan dengan Pantai berpasir; juga ditemukan pada kedalaman 60 m, dan juga di dekat Terumbu Karang; makanan utamanya Crustaceans, Mollusks dan ikan kecil yang berkumpul di Laguna; ditemukan di Selat Bali sampai Laut Timor, Kepulauan Mentawai, Kepulauan Raja Ampat, Manado, Kepulauan Sangalakki, Togean dan Kepulauan Banggai.
10 Carangoides fulvoguttatus (Forsskål, 1775)
Yellowspotted trevally, Kwee macan
155
Karakteristik perikanan laut Indonesia: jenis ikan
11 Carangoides gymnostethus(Cuvier, 1833)
Bludger trevally, Kwee lilin
Komersial, ukuran umum 90cm; tertangkapdengan alat tangkap Gill Net, Perangkap, Spears dan Trawls); habitat: di perairan Terumbu Karang dalam; makanan: Udang dan ikan; ditemukan di Manado dan sekitarnya.
12 Carangoides hedldanensis (Whitley, 1934)
Bumpnose trevally Komersial, ukuran umum 32cm; tertangkap dengan alat tangkap Trawls; habitat: di perairan Pantai pada paparan karang; ditemukan di Laut Selatan Barat Sumatera sampai Laut Timor.
13 Carangoides humerosus (McCulloch, 1915)
Duskyshoulder trevally
Perikanan subsisten, ukuran umum < 25cm; tertangkap dengan alat tangkap Trawls; habitat: di perairan Pantai pada hamparan karang; ditemukan di Laut Selatan Barat Sumatera sampai Laut Timor.
14 Carangoides malabaricus (Bloch & Schneider, 1801)
Malabar trevally, Kuweh, Kwee
Komersial, ukuran umum 30cm; tertangkap dengan alat tangkap gillnet, Perangkap, spears&Trawls); habitat: paparan, juga ditemukan di dekat karang dan Terumbu Karang, pada juveniles di Teluk berpasir; makanan: Crustaceans, Cumi-cumi kecil, dan ikan; ditemukan di di Laut Selatan Barat Sumatera dan Laut Timor.
15 Carangoides oblongus (Cuvier, 1833)
Coachwhip trevally, Coach-whip trevally, Kwee
Komersial, ukuran umum < 46cm; tertangkap dengan alat tangkap Perangkap dan Trawls; habitat di perairan Pantai; ditemukan di Teluk Maumere, penyebaran di Indonesia dari Papua sampai Sumatera.
16 Carangoides orthogrammus (Jordan & Gilbert, 1882)
Isldan trevally, Thick-lip trevally
Komersial, ukuran umum 40cm; tertangkap dengan alat tangkap Hooks&Lines, Trawls; habitat: berkumpul mengekelilingi Pulau-pulau lepas Pantai tetapi tidak ditemukan di area Neritic; makanan: Crustaceans kecil di pasir; ditemukan di Bali.
17 Carangoides plagiotaenia (Bleeker, 1857)
Barcheek trevally, Bar-cheek trevally
Minor komersial, ukuran umum 30cm; tertangkap dengan alta tangkap Trawls; habitat: ditemukan di perairan dangkal sepanjang pinggir Terumbu Karang luar yang curam dan tebing Laguna; ditemukan di Ambon, Kepulauan Raja Ampat, Bali, Teluk Maumere , Komodo, Manado dan sekitarnya, kepulauan
Sangalakki, Kepulauan Togean dan kepulauan Banggai.
18 Carangoides praeustus (Anonymous, 1830)
Brownback trevally, Selar malam
Komersial, ukuran umum 16cm; tertangkap dengan alat tangkap Trawls; habitat: di perairan Pantai; ditemukan di:Laut Selatan Barat Sumatera sampai Laut.
19 Carangoides talamparoides (Bleeker, 1852)
Imposter trevally Komersial, ukuran umum 50cm; tertangkap: Trawls; habitat: di perairan Pantai pada paparan karang; ditemukan di Laut Selatan Barat Sumatera sampai Laut Timor.
20 Caranx bucculentus (Alleyne & Macleay, 1877)
Bluespotted trevally
Minor komersial, ukuran umum < 66cm; tertangkap dengan alat tangkap Trawls; habitat: Umum ditemukan di daerah operasi Trawls untuk menangkap Udang dan ditemukan di daerah dekat Pantai; makanan: sebagian besar manannya Benthic, dan makanannya utamanya Crustaceans dan Teleosts; ditemukan di: Laut Selatan Barat Sumatera sampai Laut Timor.
156
Karakteristik perikanan laut Indonesia: jenis ikan
1830) Black-tip trevally perairan pantai, di Terumbu Karang yang melimpah dan jarang ditemukan di perairan Estuari; makanan: ikan dan Crustaceans; ditemukan di Bali
22 Caranx ignobilis (Forsskål, 1775)
Giant trevally Komersial, ukuran umum 100cm; tertangkap dengan alat tangkap seines, Gill Net, Castnets, Perangkap, Spears dan Trawls; habitat: berenang sendiri di Laguna dan Terumbu Karang; makanan: Crustaceans (suka Kepiting dan Lobster) dan ikan pada malam hari; ditemukan di Laut Selatan Barat Sumtra dan Laut Timor, juga terekam di Kepulauan Raja Ampat, Kepulauan Sangalakki, dan penyebaran di Indonesia dari Papua sampai Sumatera.
23 Caranx lugubris (Poey, 1860) Black jack, Minor komersial, ukuran umum 70cm; tertangkap dengan alat tangkap seines, Gill Net, Castnets, Perangkap dan Trawls; habitat: perairan Laut; makanan: ikan pada malam hari; ditemukan di Bali.
25 Caranx melampygus (Cuvier, 1833)
Bluefin trevally, BPuka putih
Komersial, ukuran umum 60cm; tertangkap dengan alat tangkap Gill Net, Castnets, Perangkap dan Spears; habitat di perairan Pantai dan Terumbu Karang, dan Sungai Laut; makanan: makanan utamanya ialah ikan; ditemukan di Waigeo, dari Laut Selatan Barat Sumatera sampai Laut Timor, Kepulauan Mentawai, juga terekam dari Kepulauan Raja Ampat, Manado, Kepulauan Sangalakki, Togean dan Kepulauan Banggai.
26 Caranx papuensis (Alleyne & MacLeay, 1877)
Brassy trevally Minor komersial, ukuran umum 55cm; tertangkap dengan alat tangkap Hooks&Lines, Gill Net dan Spears; habitat: Laguna dan Terumbu Karang yang mengarah ke Laut, adakalnya masuk di Sungai; makanan: utamanya ialah ikan; ditemukan di Kepulauan Mentawai, Kepulauan Raja Ampat, Teluk Maumere, Manado, Pulau Seribu, Togean dan Kepulauan Banggai.
27 Caranx sexfasciatus (Quoy & Gaimard, 1825)
Bigeye trevally, Putihan
Komersial, ukuran umum 60cm; tertangkap dengan alat tangkap Gill Net, Seines, Perangkap, Spears dan Trawls; habitat: di perairan Pantai dan perairan Laut yang berhubungan dengan Terumbu Karang; makanan: ikan dan Crustaceans; ditemukan di Waigeo, dari Laut Selatan Barat Sumatera sampai Laut Timor, Kepulauan Raja Ampat, Togean dan Kepulauan Banggai.
28 Caranx tille (Cuvier, 1833) Tille trevally Minor komersial, ukuran umum 55cm; tertangkap dengan alat tangkap Hooks&Lines ,Seines, Gill Net dan Trawls; habitat: perairan Pantai, dekat Terumbu Karang dan karang; makanan: ikan dan Crustaceans;
ditemukan di: penyebaran di Indonesia dari Papua sampai Sumatera.
29 Gnathanodon speciosus (Forsskål, 1775)
Golden trevally, Badong, Betonan, Pidana, Kwee Macan
157
Karakteristik perikanan laut Indonesia: jenis ikan
30 Gnathodentex aureolineatus(Lacepède, 1802)
Striped large-eye bream, Gold-spot emperor
Komersial, ukuran umum 20cm; tertangkap dengan alat tangkap Gill Net, Perangkap dan Spears; habitat: Terumbu Karang dan Laguna; makanan: pada malam hari Benthic Invertebrates, Kepiting dan Gastropods, dan biasanya makan ikan-ikan kecil; ditemukan di kepulauan Mentawai, Kepulauan Raja Ampat, Bali, Teluk Maumere, Komodo, Manado, Togean, Kepulauan Banggai dan Pulau Weh, dengan penyebaran di Indonesia dari Papua sampai Sumatera.
31 Trachinotus africanus (Smith, 1967)
Southern pompano
Minor komersial, ukuran umum < 92cm; tertangkap dengan alat tangkap Gill Net, Perangkap, Spears dan Trawls; habitat: di area perairan Pantai dengan Terumbu Karang dan karang; makanan: Mollusks (mussels) dan Kepiting; ditemukan di Bali.
32 Trachinotus baillonii (Lacepède, 1801)
Smallspot Minor komersial, ukuran umum 35cm; tertangkap dengan alat tangkap Gill Net, Perangkap dan Trawls; habitat: di perairan permukaan Laguna dan Terumbu Karang yang mengarah ke Laut; makanan: ikan-ikan kecil; ditemukan di: Bali.
33 Trachinotus blochii (Lacepède, 1801)
Snubnose
pompano, Borung, Snubnose dart, Lowang
Minor komersial, ukuran umum 40cm; tertangkap dengan alat tangkap Gill Net, Perangkap, Trawls; habitat: Terumbu Karang dan karang; makanan: Mollusks dan other Hard-Shelled Invertebrates,
ditemukan di: kepulauan Raja Ampat, Bali, Manado dan Pulau Seribu, dengan penyebaran di Indonesia dari Papua sampai Sumatera.
34 Trachinotus botla (Shaw, 1803)
Largespotted dart Minor komersial, ukuran umum 60 cm; tertangkap dengan alat tangkap seines, Gill Net, Perangkap dan Trawls); perairan Pantai; makanan: Kepiting, Mussels, dan Cacing; ditemukan di: penyebaran di Indonesia di Jawa.
35 Trachinotus mookalee (Cuvier, 1832)
Indian pompano Minor komersial, ukuran umum < 90cm; tertangkap dengan alat tangkap Gill Net, Perangkap dan Trawls; habitat: di perairan dangkal perairan Pantai; ditemukan di Laut Timur Indonesia.
36 Uraspis uraspis (Günther, 1860)
Whitetongue jack Minor komersial, ukuran umum < 28cm; tertangkap: Trawls dan Perangkap; habitat: di paparan karang; makanan: Epibenthic Crustaceans dan Cephalopods; ditemukan di: Laut Selatan Barat Sumatera sampai Selat Bali.
(1.25) Ikan Tetengkek,
Hardtail Scad, Torpedo Scad - Carangidae
158
Karakteristik perikanan laut Indonesia: jenis ikan
ditemukan dari hasil tangkapan di Indonesia adalah
Megalaspis cordyla
. Nama lokal: Cengkurungan,
Kacangan, Panga, Sarisi, Selar Tengkek, Kerongan, Cencaru, Keras Ekor.
Habitat: Ikan ini tersebar pada hampir seluruh wilayah perairan Indonesia, termasuk jenis ikan
pelagis dan bergerombol (
schooling
). Jenis makanannya adalah ikan-ikan kecil. tergantung dari
spesiesnya, habitat dari ikan Kuwe sangat beragam, dari pantai sampai Laut lepas (
Oseanik
) dan dari
yang bersifat pelagis sampai mendekati dasar (
demersal
). Alat tangkap yang paling sering digunakan
adalah
Purse Seine
, Payang dan Pancing Tonda. Ikan ini sebenarnya bisa mencapai panjang 70 cm.
Namun lebih sering tertangkap pada ukuran 25
–
35 cm. Sayangnya ikan ini sudah mulai jarang
didapat oleh nelayan di Indonesia.
Gambar 4.38
Morfologi dari ikan Tetengkek
–
ciri utama: sirip punggung pertama lebih pendek
dibanding sirip punggung kedua,
scute
sangat besar (sebagai perluasan dari gurat
sisi) dan
caudal peduncle
sangat kecil (Sumber: Carpenter & Niem, 1999. The Living
Marine Resources of the Western Pacific)
Deskripsi spesies yang diduga ditemukan di Indonesia:
No
Nama Latin
Nama lokal
Keterangan
1 Megalaspis cordyla (Linnaeus, 1758)
Torpedo scad, Cengkurungan, Finny scad, Kacangan, Panga, Sarisi, Selar tengkek
Komersial tinggi, ukuran umum 45 cm; tertangkap dengan alat tangkap Seines, Perangkap dan Trawls; habitat: perairan Laut, tinggal dipermukaan dekat perairan Pantai; makanan: ikan; ditemukan di: dari Laut Selatan Barat Sumatera sampai Laut Timor.
(1.26) Ikan Daun Bambu,
Queen Fishes
–
Carangidae
159
Karakteristik perikanan laut Indonesia: jenis ikan
Habitat: Kecuali spesies
Acanthocybium soldanri
, semua jenis Daun Bambu hidup pada
perairan Pantai. Ikan-ikan ini tersebar pada hampir seluruh wilayah perairan Indonesia. Makanannya
bervariasi seperti
Makrofauna
, namun makanan utama adalah ikan. Umumnya ikan ini bersifat
Soliter, tapi terkadang membentuk gerombolan yang tidak permanen.
Perikanan: alat tangkap yang paling sering digunakan adalah Pancing Tonda, namun bisa juga
tertangkap dengan
Gill Net
hanyut dan
Purse Seine
. Dia bisa mencapai ukuran 100 cm dan sering
tertangkap pada panjang sekitar 60 cm. Sayangnya ikan ini sudah mulai jarang didapat oleh nelayan
di Indonesia.
Gambar 4.39
Morfologi umum dari ikan Daun Bambu (
Carangidae
)
–
ciri utama: sirip punggung
pertama terpisah-pisah dan terdiri atas 6
–
7 duri keras (Photo oleh: Ahmad Risal
–
mahasiswa PS
–
PSP, 2007)
Deskripsi spesies yang diduga ditemukan di Indonesia:
No
Nama Latin
Nama lokal
Keterangan
1 Acanthocybium soldanri (Cuvier, 1832)
Wahoo Komersial, ukuran umum 170cm; tertangkap: seines; habitat di Laut, jenis ikan pelagis; makanan: ikan dan Cumi-cumi; ditemukan di: Selatan Barat Sumatera, Selatan Jawa dan Laut Timur Indonesia.
2 Scomberoides lysan (Forsskål, 1775)
Doublespotted queenfish, Badong, Lima jari, Talang-talang
Minor komersial, ukuran umum 60cm; tertangkap dengan alat tangkap Seines, Gill Net dan Trawls; habitat: relative hidup pada berairan bersih; makanan: ikan-ikan kecil dan Crustaceans; ditemukan di Bali. juga ditemukan di Kepulauan Raja Ampat, Manado, Togean, Kepulauan Banggai dan Pulau Weh.
3 Scomberoides tala (Cuvier, 1832)
Barred queenfish, Bimbring,
160
Karakteristik perikanan laut Indonesia: jenis ikan
Talang-talang wilayah Papua, Timor dan Sumatera
4 Scomberoides tol (Cuvier, 1832)
Needlescaled queenfish, Talang-talang,
Minor komersial, ukuran umum < 40cm; tertangkap dengan alat tangkap Seines, Gill Net, Perangkap dan Trawls; habitat dekat permukaan perairan Pantai; makanan: ikan; ditemukan di Selatan Barat Sumatera sampai Laut Timor.