• Tidak ada hasil yang ditemukan

T BK 1201671 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T BK 1201671 Chapter5"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

80

Deni Sahendi, 2016

BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU SEKSUAL SEHAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, REKOMENDASI,

DAN KETERBATASAN PENELITIAN

5.1 Simpulan

Mengacu pada permasalahan, hasil penelitian, dan pembahasan, maka

dirumuskan simpulan penelitian sebagai berikut.

1) Perilaku seksual peserta didik secara umum menunjukkan derajat kesehatan

pada kategori cukup sehat menuju kategori sehat. Derajat kesehatan paling

tinggi tampak pada aspek social, kemudian aspek psikologis, dan fisik.

2) Bimbingan kelompok untuk meningkatkan pemahaman peserta didik

tentang perilaku seksual sehat yang dikembangkan terdiri dari dua bagian

yaitu substansi program dan suplemen program berupa modeul untuk

peserta didik. Aspek subtsansi program terdiri atas tujuh komponen, yaitu

rasional, deskripsi kebutuhan, tujuan, strategi layanan, rencana operasional,

kompetensi konselor, serta evluasi dan tindak lanjut. pendahuluan, tujuan,

asumsi, sesi intervensi, kompetensi pelaksana intervensi, mekanisme

pelaksanaan, serta evaluasi dan indikator keberhasilan. Aspek suplemen

program lebih bersifat operasional yang berisi satuan layanan bimbingan

dan konseling. .Hasil validasi rasional pakar bimbingan dan konseling

terhadap program hipotetik bimbingan kelompok yang dikembangkan dalam

penelitian ini dinilai layak sebagai sebuah program untuk untuk

meningkatkan pemahaman peserta didik tentang perilaku seksual sehat.

3) Hasil uji empirik menunjukkan bahwa bimbingan kelompok dengan

menggunakan teknik pemberian informasi (expository), diskusi kelompok,

dan bermain peran (role playing) terbukti efektif untuk meningkatkan

perilaku seksual sehat secara fisik terkait dengan merawat kebersihan wajah,

dada, kulit, rambut, proporsi tubuh. Secara psikologis berkenaan dengan

tidak adanya tekanan psikologis akibat cinta. Sedangkan secara social

terkait dengan memakai pakaian yang sopan (menutup aurat) ketika

(2)

81

Deni Sahendi, 2016

BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU SEKSUAL SEHAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5.2 Implikasi

Pembahasan hasil penelitian sebagaimana telah dipaparkan pada Bab IV,

mengandung implikasi baik bagi pendidikan maupun bagi bimbingan dan

konseling. Implikasi yang dimaksud adalah sebagai berikut.

1) Dalam penelitian ini upaya peningkatan pemahaman peserta didik tentang

perilaku seksual sehat,dilakukan melalui pendekatan bimbingan kelompok

yang menggunakan teknik informasi, diskusi kelompok, dan bermain peran.

Meskipun program ini efektif untuk meningkatkan perilaku seksual sehat,

namun masih ada beberapa indikator yang belum mampu ditingkatkan.

Dengan demikian perlu dicari pemikiran lebih lanjut dalam merancag

program yang lebih memadai, antara lain melalui pendekatan sistem yang

memandang manusia sebagai satu kesatuan yang tidak bias terlepas dari

sistem.

2) Untuk membantu meningkatkan pemahaman peserta didik tentang perilaku

seksual sehat seyogianya menciptakan lingkungan perkembangan yang

memberikan peluang untuk melakukan eksplorasi yang memadai, utuh, dan

tuntas tentang perilaku seksual yang dibingkai dalam kaidah norma religius

dan hukum. Hal ini penting untuk melawan arus informasi tentang seks

yang disajikan secara vulgar dalam berbaga media yang cenderung

mengarah ke perilaku seksual tidak sehat.

3) Implikasi lebih lanjut dari temuan penelitian ini adalah melakukan kajian

dengan desain yang berbeda, misalnya, nonequivalent control group design,

time series, dan desain lainnya yang lebih memmadai sehingga dapat

diketahui bagaimana dinamika perkembangan perkembangan pemahaman

perilaku seksual sehat peserta didik dalam serangkaian perlakuan.

5.3 Rekomendasi

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan, maka ada beberapa hal

yang dapat dijadikan sebagai rekomendasi, yaitu:

1) Dalam upaya pengembangan dan peningkatan perilaku seksual sehat peserta

(3)

82

Deni Sahendi, 2016

BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU SEKSUAL SEHAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelompok dengan cara mengikuti prosedur dan rambu-rambu pelaksanaan

program sebagaimana dipaparkan dalam penelitian.

2) Materi layanan perilaku seksual sehat dipilih secara kreatif dan selektif agar

lebih menarik dan menghindari kebosanan. Materi layanan berhubungan

dengan tugas perkembangan peserta didik SMP khususnya berkaitan dengan

masalah kesehatan reproduksi.

3) Dalam penyampaian materi, sebaiknya menggunakan media yang variatif

seperti tampilan power point, tayangan film/video yang relevan serta

menggunakan teknik bimbingan yang menarik.

4) Dalam upaya meningkatkan pemahaman peserta didik tentang perilaku

seksual sehat, pimpinan sekolah perlu secara sinergis memberikan

pendidikan seks yang tepat sesuai dengan tahapan perkembangan peserta

didik melalui kerjasama guru secata lintas bidang studi.

5.4 Keterbatasan Penelitian

Ada beberapa keterbatasan penelitian ini yang mungkin mempengaruhi hasil

penelitian namun di luar kemampuan peneliti untuk megendalikannya.

Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut.

1) Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yakni one group

pretest-posttest design, validitas eksternalnya masih lemah, sehingga

diduga mempengaruhi terhadap temuan yang dihasilkan dalam penelitian

ini. Peningkatan skor pada akhir treatmen bisa terjadi bukan karena

semata-mata treatmen melainkan karena faktor lain, seperti informasi yang diterima

dari pihak lain atau karena faktor perkembangan dan kematangan peserta

didik.

2) Untuk validasi hasil penelitian ini, bagi peneliti selanjtnya perlu melakukan

kaji ulang permasalahan yan sama dengan penelitian ini namun

menggunakan desain yang berbeda dan melibatkan partisipan yang lebih

memadai dari segi karakterisik dan jumlahnya.

3) Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner sehingga

(4)

83

Deni Sahendi, 2016

BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU SEKSUAL SEHAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

seharusnya bukan apa adanya. Oleh karena itu untuk menjamin validitas

data diperlukan instrument pendamping berupa pedoman wawancara dan

Referensi

Dokumen terkait

2015 menyatakan Pelelangan Gagal dengan mengacu pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 04 tahun 2015 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun

Dengan pengacakan sebelum uji klinik maka, ¾ setiap subjek (pasien) akan memperoleh kesempatan yang sama dalam.

Bagi peserta lelang yang diundang tidak datang tepat pada waktunya dan ketidakmampuan Saudara dalam membuktikan pemenuhan persyaratan kualifikasi atau tidak

Untuk penyederhanaan tampilan hasil analisis, hanya disajikan hasil perhitungan dari lima wilayah dengan perbedaan indikator terendah dan tertinggi dari 497

Hak guna bangunan, hak yang diberikan kpd pemegangnya untuk mendirikan bangunan di atas tanah orang lain atau tanah yang dikuasai negara dlm jangka wktu

Apa bila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data maka akan langsung dinyatakan gugur, jaminan penawaran disita dan dicairkan untuk negara, serta

Kondisi keseimbangan atau gerak suatu benda tegar tidak akan berubah jika gaya yang bereaksi pada suatu titik diganti dengan gaya lain yang sama besar dan arahnya tapi bereaksi

Prosesi selanjutnya yaitu pecicap, ketua adat memberikan sari buah kepada bayi dengan mengunakan jari tangannya yang dicelupkan ke dalam gelas yang berisi sari buah dan