PROGRAM
LOYALITAS
PELANGGAN
Agenda
Program Loyalitas Pelanggan
Program Loyalitas Pelanggan
Permasalahan
Permasalahan
Interpretasi Standar
Program Loyalitas Pelanggan
•
Program loyalitas pelanggan - untuk memberikan
insentif kepada pelanggan untuk membeli barang
atau jasa.
– Jika pelanggan membeli barang atau jasa, entitas akan
memberikan penghargaan kredit kepada pelanggan (seringkali disebut sebagai “poin”).
– Pelanggan dapat menukar (redeem) penghargaan kredit
tersebut dengan barang atau jasa secara gratis atau dengan potongan harga.
•
Beberapa bentuk
:
– Akumulasi poin untuk ditukarkan produk
– Penghargaan dalam bentuk barang dan jasa dari pihak ketiga
Lingkup
•
Interpretasi berlaku untuk poin penghargaan
loyalitas pelanggan:
– Diberikan kepada pelanggan sebagai bagian dari transaksi penjualan,
pemberian jasa atau penggunaan aset
– Bergantung pada pemenuhan setiap kondisi lebih lanjut yang disyaratkan,
pelanggan dapat menukar barang atau jasa secara gratis atau dengan potongan harga di masa depan
Permasalahan
Apakah kewajiban untuk menyediakan barang atau jasa
di masa depan diakui dan diukur dengan :
– Mengalokasikan sejumlah tertentu imbalan yang diterima atau
tagihan dari transaksi penjualan pada poin penghargaan dan menangguhkan pengakuan pendapatan; atau
– Membukukan sejumlah biaya masa depan diestimasi untuk
memberikan poin penghargaan
Jika imbalan dialokasikan ke poin penghargaan
– Berapa jumlah yang dialokasikan – Kapan pendapatan diakui
– Jika pihak ketiga memberikan poin penghargaan, bagaimana
Interpretasi
• Entitas mencatat poin sebagai komponen yang diidentifikasi
secara terpisah dari penjualan pada saat diberikan (penjualan awal).
• Nilai wajar imbalan yang diterima dari penjualan awal
dialokasikan antara:
– Poin penghargaan dan – Komponen penjualan
Dengan mengacu pada nilai wajar, jika jumlah poin dijual secara terpisah
• Jika entitas sendiri memberikan penghargaan, maka entitas
Interpretasi
Jika pihak ketiga memberikan penghargaan, entitas menilai apakah
entitas mengakumulasi imbalan yang dialokasikan pada poin penghargaan untuk kepentingan sendiri atau untuk kepentingan pihak ketiga.
– Jika mengakumulasikan imbalan untuk pihak ketiga, maka
entitas:
• Mengukur pendapatan sebagai jumlah neto yang diperoleh untuk
kepentingan sendiri yaitu perbedaan antara imbalan yang dialokasikan pada poin penghargaan dan jumlah terutang kepada pihak ketiga yang
mengadakan poin
• Mengakui jumlah neto tersebut sebagai pendapatan saat pihak ketiga berkewajiban untuak mengadakan penghargaan
– Jika entitas mengakumulasikan imbalan untuk kepentingan
sendiri, maka entitas :
• mengukur pendapatan sebesar imbalan bruto yang dialokasikan ke poin
penghargaan
Interpretasi
Jika biaya yang tidak dapat dihindari dalam memberikan
penghargaan melebihi imbalan yang diterima dan dapat
ditagihkan (yang dialokasikan sebagai pendapatan)
maka entitas memiliki kontrak memberatkan.
Liabilitas diakui atas kelebihan tersebut sesuai dengan
PSAK 57.
Kebutuhan untuk mengakui liabilitas dapat terjadi jika
biaya yang diperkirakan untuk memberikan poin
Ilustrasi
Grosir tersebut melaksanakan program loyalitas poin
anggota pada saat pelanggan membelanjakan sejumlah
tertentu di Grosir tersebut.
Anggota dapat menebus poin untuk pembelanjaan
berikutnya. Poin tersebut tidak memiliki batas kedaluwarsa.
Dalam satu periode, entitas memberikan 100 poin.
Manajemen memperkirakan 80 dari poin tersebut akan
ditebus.
Ilustrasi
• Tahun 1
• Pada akhir tahun pertama, 40 poin telah ditebus untuk ditukar
dengan belanjaan, misalnya setengah dari poin yang diharapkan akan ditebus. Entitas mengakui pendapatan (40 poin/80* poin) × Rp 100 = Rp 50.
• Tahun 2
• Pada tahun kedua, manajemen merevisi ekspektasinya. Saat ini
entitas mengharapkan 90 poin akan ditebus sekaligus.
• Selama tahun kedua, 41 poin ditebus, sehingga jumlah poin yang
ditebus adalah 40** + 41 = 81 poin. Pendapatan kumulatif yang
Ilustrasi
• Tahun 3
• Pada tahun ketiga, sembilan poin ditebus kembali, jumlah poin yang
ditebus adalah 81 + 9 = 90.
• Manajemen terus berharap bahwa hanya 90 poin yang akan ditebus,
misalnya tidak ada lagi poin yang akan ditebus setelah tahun ketiga.
• Sehingga pendapatan kumulatif hingga saat ini adalah (90 poin/90*
poin) × Rp 100 = Rp 100.
• Entitas mengakui pendapatan sebesar Rp 90 (Rp 50 pada tahun pertama dan Rp 40 pada tahun kedua).
• Sehingga entitas mengakui sisanya sebesar Rp 10 pada tahun
ketiga.
Ilustrasi 2
• Pengecer barang elektronik berpartisipasi dalam program loyalitas
pelanggan yang dioperasikan oleh sebuah entitas penerbangan.
• Pengecer tersebut memberikan satu poin perjalanan udara untuk setiap
Rp 1 yang mereka belanjakan atas barang-barang elektronik tersebut.
• Anggota program dapat menebus poin untuk perjalanan udara tersebut kepada entitas penerbangan, tergantung pada ketersediaan barang. Pengecer membayar entitas penerbangan Rp 0.009 untuk setiap poin.
• Dalam satu periode, pengecer menjual barang-barang elektronik tersebut
untuk imbalan dengan total Rp 1 juta. Pengecer memberikan 1 juta poin.
• Alokasi imbalan untuk poin perjalanan
• Pengecer mengestimasikan bahwa nilai wajar satu poin adalah Rp 0.01.
Ilustrasi 2
• Pengakuan Pendapatan
• Setelah memberikan poin, pengecer memenuhi kewajibannya kepada pelanggan. Entitas penerbangan berkewajiban untuk memberikan penghargaan dan berhak menerima imbalan atas tindakannya.
• Pengecer mengakui pendapatan dari poin ketika menjual barang-barang elektronik.
• Pengukuran Pendapatan
• Jika pengecer telah mengumpulkan imbalan yang dialokasikan terhadap poin yang dicatatnya sendiri, pengecer tersebut harus mengukur pendapatannya sebagai pendapatan kotor sebesar Rp 10.000 yang dialokasikan kepada mereka. Pengecer mengakui secara terpisah Rp 9.000 yang dibayarkan atau terutang kepada entitas penerbangan sebagai beban.
• Jika pengecer telah mengumpulkan imbalan atas nama entitas penerbangan,