BRIEFING PAGI DAN SIANG DALAM MENINGKATKAN KEDISPLINAN
GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA DI SALATIGA
Mega Retno Wulandari Universitas Kristen Satya Wacana
942016029@student.uksw.edu
LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan pintu gerbang bagi sebuah negara atau bangsa dalam
memajukan negaranya. Semakin berkualitas pendidikan suatu bangsa maka semakin mudah
juga bangsa itu bersaing dengan negara lain. Melalui pendidikan juga, sebuah bangsa
dipandang berhasil dalam segala aspek oleh dunia internasional. Mulai dari mutu, hingga
produk dari pendidikan menjadi sorotan bagi negara lain. Produk dari pendidikan yang di
harapkan yaitu generasi-generasi muda yang memiliki prestasi, wawasan, kemampuan,
pengetahuan dan karakter yang mampu mengalahkan generasi muda di negara lain. Oleh
karena itu, di perlukan sosok yang mampu menghasilkan generasi-generasi muda tersebut.
Sosok tersebut ialah guru.
Guru memegang peranan penting dalam pendidikan. Keberhasilan dan kemajuan
dalam pendidikan tidak lepas dari campur tangan guru. Peningkatan mutu pendidikan juga
merupakan tugas dan tanggung jawab guru melalui proses belajar mengajar yang
dilakukannya dengan efektif dan efisien. Oleh karena itu, guru menjadi sorotan banyak orang.
Ucapan terima kasih akan selalu terlontar jika seorang guru mampu menghasilkan generasi
muda yang berkualitas baik dari segi pengetahuan maupun karakter. Tetapi, jika guru tidak
dapat menghasilkan generasi muda yang memiliki berkarakter maka caci maki yang terlontar
dari banyak orang. Tidaklah mudah untuk menjadi guru dan memegang tanggung jawab ini.
Seorang guru juga harus mampu melayani baik di luar sekolah maupun di lingkungan
sekolah. Bahkan saat proses belajar mengajarpun seorang guru harus memiliki jiwa melayani.
Guru di sebut sebagai figur sentral kegiatan belajar mengajar di sekolah. Tugas utama
seorang guru yang profesional yaitu tidak hanya mengajar, melainkan juga mendidik,
membimbing serta pada akhirnya melakukan evaluasi kegiatan siswa. Tidak hanya
mentransfer ilmu yang di milikinya kepada siswa tetapi juga mentrasfer karakter atau
sikap-sikap yang positif. Sehingga, saat siswa berinteraksi dengan lingkungan luar siswa juga
Selain itu, seorang guru juga harus bisa menjadi panutan atau teladan bagi siswanya, mulai
dari sikap hingga tingkah laku yang di miliki guru.
Sebagai seseorang yang menjadi panutan atau contoh, terkadang seorang guru lalai
akan satu sikap yang harus di milikinya. Sikap displin merupakan sikap yang harus di miliki
guru dan akhirnya akan menjadi sikap yang dapat di contoh oleh siswanya. Disiplin dalam
segala hal yang berkaitan dengan proses belajar mengajar di sekolah memiliki dampak yang
sangat luas dan sangat penting bagi kemajuan sekolah. Berikut merupakan sebuah contoh
kegiatan yang di lakukan dalam meningkatkan kedisplinan guru di sekolah.
SITUASI SEBELUM INISIATIF
Pada awalnya sebuah Sekolah Menengah Pertama (SMP) Swasta di Kota Salatiga ini
memiliki kondisi sebagai berikut.
Siswa sudah datang kurang dari pukul 07.00 WIB, sedangkan beberapa guru datang lebih dari pukul 07.10 WIB.
Bel tanda di mulainya pelajaran untuk jam pertama sudah berbunyi sedangkan guru terkadang ada yang belum datang ke sekolah.
Seluruh siswa sudah masuk di kelas masing-masing saat bel sudah berbunyi, guru terkadang masih ada di luar sekolah atau didalam kantor.
Seluruh siswa belum pulang sekolah dan masih mengikuti proses pembelajaran di kelas, beberapa guru sudah keluar sekolah dan pulang ke rumah.
INISIATIF DAN STRATEGI PELAKSANAAN
Dalam rangka mengatasi kurangnya kedisplinan guru di sekolah. Kepala sekolah
memiliki inisiatif dan strategi dalam mengatasi masalah kedisplinan guru dengan melakukan
kegiatan briefing. Kegiatan ini wajib diikuti seluruh guru serta staff di SMP ini. Kegiatan ini
dilaksanakan pada pagi hari (pukul 06.40-06.55 WIB) dan siang hari saat selesainya
pembelajaran di kelas.
Briefing pagi di mulai dengan ibadah bersama dengan renungan singkat yang
memberikan motivasi dalam proses belajar dan mengajar di sekolah. Ibadah ini biasanya
dipimpin secara bergiliran oleh kepala sekolah, guru-guru dan staff di sekolah tersebut. Dan
kemudian di lanjutkan dengan diskusi bersama mengenai permasalahan-permasalahan
mengajar atau siswa dan masalah-masalah yang berkaitan dengan sekolah. Sehingga, semua
Setelah briefing pagi selesai, guru-guru yang memiliki jadwal mengajar pada jam pertama di
wajibkan sebelum bel berbunyi sudah berada di depan kelas masing-masing.
Briefing siang dilakukan setelah bel tanda pelajaran terakhir telah selesai. Kegiatan ini
di mulai dengan diskusi bersama mengenai hal-hal yang terjadi dalam satu hari itu dan yang
akhirnya dapat menimbulkan masalah baik dari siswa maupun lingkungan sekolah. Selain itu,
kepala sekolah juga memberikan motivasi dan selalu mengingat kepada guru-guru untuk
menyiapkan bahan ajar yang akan di gunakan untuk hari berikutnya. Setelah diskusi selesai,
biasanya di akhiri dengan doa bersama.
HASIL YANG DI CAPAI
Setelah kegiatan breifing pagi dan siang dilakukan, telah banyak membawa dampak
dan perubahan terhadap kedisplinan guru dan staff. Tidak ada lagi guru dan staff yang datang
lebih dari pukul 07.10 WIB. Bahkan guru-guru datang lebih awal sebelum breifing pagi di
mulai. Selain itu, tidak ada lagi guru yang pulang lebih awal dari pada siswanya. Karena,
kegiatan breifing siang yang wajib di ikuti guru-guru. Kegiatan ini juga membawa dampak
lain, tidak hanya kedisiplinan, tetapi juga ketertiban, kerja sama, solidaritas, kebersamaan,
dan saling memotivasi juga meningkat. Rasa kekeluarga juga terjalin di antara kepala
sekolah, guru dan staff. Secara bersama-sama pula mereka memecahkan masalah-masalah di
sekolah, sehingga masalah sekolah merupakan masalah bersama yang harus di pecahkan dan
di selesaikan, bukan lagi menjadi beban bagi satu pihak.
PELAJARAN YANG DAPAT DI AMBIL
Hal yang dapat di petik dari kegiatan breifing pagi dan siang yaitu:
Dengan sikap displin yang dimiliki juga akan meningkatkan kualitas diri dan kualitas mutu sekolah.
Rasa sungkan untuk datang terlamabat sangat di rasakan oleh guru dan staff.
Membuat guru-guru dan staff lebih tertib mulai dari masuk sampai pulang di waktu yang bersamaan.
Saling bekerja sama serta gotong royong dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan sekolah membuat beban yang berat menjadi lebih ringan dan juga
mempermudah menyelesaikan masalah. Karena, tidak hanya satu orang saja yang
Saling berbagi dan memotivasi juga dapat menumbuhkan rasa kekeluargaan dengan seluruh anggota sekolah.
KEMUNGKINAN KEBERLANJUTAN
Kegiatan breifing sangat bermanfaat dan membawa dampak terhadap kedisplinan
guru. Oleh karena itu, kegiatan ini tetap harus di kembangkan dan terus di laksanakan di
sekolah. Sehingga, tidak hanya berdampak pada kedisplinan guru tetapi juga dapat
meningkatkan mutu sekolah.
KEMUNGKINAN PENYERBALUASAN
Berdasarkan manfaat dan dampak positif dari kegiatan breifing yang di lakukan oleh
sekolah, maka kegiatan ini dapat di sebar luaskan ke sekolah-sekolah lain. Sehingga, tidak
hanya di sekolah ini saja yang memiliki guru displin. Di harapkan di seluruh sekolah di