• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PENGANTAR PENDIDIKAN PROFESI GUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH PENGANTAR PENDIDIKAN PROFESI GUR"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PROFESI GURU

A. PENGERTIAN PROFESI

Pengertian profesi menurut para ahli :

1. Peter Jarvis ( 1983: 21 ), profesi merupakan suatu pekerjaan yang didasarkan pada studi intelektual dan latihan yang khusus, tujuannya iyalah untuk menyediakan pelayanan ketrampilan terhadap yang lain dengan

bayaran maupun upah tertentu.

2. Cogan (1983: 21 ), profesi merupakan suatu ketrampilan yang terdapat dalam prakteknya didasarkan atas suatu struktur teoritis tertentu dari beberapa bagian pelajaran ataupun ilmu pengetahuan.

3. Dedi Supriyadi ( 1998: 95 ), profesi merupakan pekerjaan atau jabatan yang menuntut suatu keahlian, tanggung jawab serta kesetiaan

terhadap profesi. (http://www.gurupendidikan.com/5-pengertian-dan-karakteristik-profesi-menurut-para-ahli/)

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat diartikan bahwa profesi merupakan suatu pekerjaan , jabatan yang menuntut suatu keahlian , yang didapat

melalui pendidikan serta latihan tertentu, menuntut persyaratan khusus , memiliki tanggung jawab serta kode etik tertentu.

Setelah mempelajari pendapat para ahli maka ciri-ciri umum suatu profesi ialah pekerjaan yang :

1. Memerlukan pendidikan yang lama untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan;

(2)

3. Mempunyai organisasi profesi untuk memelihara kepentingan kewenangan dan mutu profesi;

4. Mempunyai kode etik untuk menjadi pegangan anggota profesi dalam bertugas; dan

5. Mempunyai standar pegnetahuan dan keterampilan khusus yang dikembangkan, dan yang membedakan dari profesi lain.

Profesi bukan sekedar pekerjaan atau vacation, melainkan suatu vokasi khusus yang mempunyai ciri-ciri expertise (keahlian), responsibility (tanggung

jawab), corporatenes (rasa kesejawatan). (Nugroho, 1982)

B. ORGANISASI PROFESI GURU

Ada banyak pendapat yang mengemukan pengertian dari organisasi, diantaranya sebagai berikut:

1. Menurut Stoner, Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.

2. Menurut James D. Mooney, Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.

3. Menurut Chester I. Bernard, Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

(http://iierrrr.blogspot.com/2012/04/organisasi-profesi-keguruan.html)

Menurut Pengertian di atas, penyaji menyimpulkan bahwa Organisasi adalah pola hubungan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai

(3)

Organisasi profesi merupakan suatu wadah, tempat para anggota professional tersebut menggabungkan diri dari mendapatkan perlindungan.

BAB II

KODE ETIK GURU INDONESIA

Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menyadari pendidikan

merupakan suatu bidang pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bangsa dan Tanah Air, kemanusiaan pada umumnya; dan guru Indonesia yang berjiwa Pancasila serta Undang-Undang dasar 1945 merasa turut bertanggung jawab pada

terwujudnya cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945. Atas dasar itu, Guru Indonesia terpanggil untuk menunaikan karyanya sebagai guru

dengan mempedomani isi pernyataan berikut ini :

1. Guru berbakti membimbing peserta didik seutuhnya untuk membentuk

manusia pembangunan yang ber-Pancasila.

a. Guru menghormati hak individu dan kepribadian peserta didiknya

masing-masing

(4)

c. Guru harus menghayati dan mengamalkan Pancasila, Pendidikan Moral Pancasila bagi peserta didiknya

d. Guru harus menghayati dan mengamalkan Pancasila

e. Guru melatih dan memecahkan masalah-masalah dan membina daya kreasi peserta didik, agar kelak dapat menunjang masyarakat yang sedang membangun

f. Guru membantu sekolah di dalam usaha menanamkan pengetahuan

keterampilan kepada peserta didik

2. Guru memiliki kejujuran professional dalam menerapkan kurikulum sesuai

dengan kebutuhan peserta didik masing-masing.

a. Guru menghargai dan memperhatikan perbedaan dan kebutuhan peserta

didiknya masing-masing

b. Guru hendaknya luwes di dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan

kebutuhan peserta didiknya masing-masing

c. Guru memberi pelajaran di dalam dan di luar sekolah berdasarkan kurikulum tanpa membedakan jenis posisi social orang tua peserta didiknya

3. Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang peserta didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan.

a. Komunikasi guru dan peserta didik di dalam dan di luar sekolah

dilandaskan pada rasa kasih sayang

b. Untuk berhasilnya pendidikan, maka guru harus mengetahui kepribadian

anak dan latar belakang keluarganya masing-masing

c. Komunikasi guru ini hanya diadakan semata-mata untuk kepentingan

pendidikan peserta didik

4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan

dengan orang tua murid sebaik-baiknya bagi kepentingan peserta didik. a. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah sehingga peserta didik

(5)

b. Guru mecnciptakan hubungan baik dengan dengan orang tua peserta didik sehingga dapat terjalin pertukaran informasi timbal-balik untuk

kepentingan peserta didik

c. Guru senantiasa menerima dengan lapang dada setiap kritik membangun

yang disampaikan orang tua peserta didik/masyarakat terhadap kehidupan sekolahnya

d. Pertemuan dengan orang tua peserta didik harus diadakan secara teratur 5. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat yang lebih luas untuk

kepentingan pendidikan.

a. Guru memperluas pengetahuan masyarakat mengenai profesi keguruan b. Guru turut menyebarkan program-program pendidikan dan kebudayaan

kepada masyarakat sekitarnya.sehingga sekolah tersebut turut berfungsi sebagai pusat pembinaan dan pengembangan pendidikan dan kebudayaan

di tempat itu

c. Guru harus berperan agar dirinya dan sekolahnya dapat berfungsi sebagai

unsur pembaruan bagi kehidupan dan kemajuan daerahnya

d. Guru turut bersama-sama masyarakat sekitarnya di dalam berbagai

aktivitas

e. Guru mengusahakan terciptanya kerja sama yang sebaik-baiknya antara

sekolah, orang tua peserta didik, dan masyarakat bagi kesempurnaan usaha pendidikan atas dasar kesadaran bahwa pendidikan merupakan

tanggung jawab bersama antara pemerintah, orang tua peserta didik, dan masyarakatnya

6. Guru secara sendiri-sendiri dan/atau bersama-sama berusaha mengembangkan dan meningkatkan mutu profesionalnya.

a. Guru melanjutkan studinya dengan : (1) Membaca buku-buku

(2) Mengikuti lokakarya, seminar, gerakan koperasi, dan

(6)

(4) Mengadakan kegiatan-kegiatan penelitian

b. Guru bicara, bersikap, dan bertindak sesuai dengan martabat profesinya. 7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru, baik

berdasarkan lingkungan kerja maupun di dalam hubungan keseluruhan. a. Guru senantiasa saling bertukar informasi, pendapat, saling menasehati

dan bantu-membantu sesame lainnya, baik dalam hubungan kepentingan pribadi maupun dalam menunaikan tugas profesinya

b. Guru tidak melakukan tindakan-tindakan yang merugikan nama baik rekan-rekan seprofesinya dan menunjang martabat guru, baik secara

keseluruhan maupun secara pribadi

8. Guru secara bersama-sama memelihara, membina, dan meningkatkan mutu

organisasi guru profesional sebagai sarana pengabdian.

a. Guru menjadi anggota dan membantu organisasi guru yang bermaksud

membina profesi dan pendidikan pada umumnya

b. Guru senantiasa berusaha bagi peningkatan persatuan di antara sesame pengabdi pendidikan

c. Guru senantiasa bersama, agar menghindari diri dari sikap-sikap, ucapan-ucapan, dan tindakan-tindakan yang merugikan organisaasi

9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan pemerintah.

a. Guru senantiasa tunduk terhadap kebijaksanaan dan ketentuan pemerintah dalam bidang pendidikan

b. Guru melakukan tugas professional dengan disiplin dan rasa pengabdian c. Guru berusaha menyebarkan kebijaksanaan dan program pemerintah

dalam bidang pendidikan kepada orang tua peserta didik dan masyarakat sekitarnya

d. Guru berusaha menunjang terciptanya kepemimpinan pendidikan di

(7)

Dengan adanya Kode Etik Guru Indonesia ini, guru-guru di Indonesia mempunyai pegangan untuk melaksanakan tugas profesionalnya. Masyarakat dan

negara ingin agar kode etik tersebut dapat dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga di satu pihak masyarakat dapat jaminan pelayanan profesional dari guru, di lain pihak guru merasa dilindungi dan dengan aman melaksanakan tugasnya serta

mengembangkan dirinya.

BAB III

PERANAN GURU

Yang dimaksudkan dengan peranan (role) ialah tingkah laku yang diharapkan dari seseorang pada suatu situasi tertentu.

1. PERANAN GURU DI SEKOLAH

Peranan guru yang utama, yakni memberikan pengetahuan (cognitive), sikap

dan nilai (affective), dan keterampilan (psychomotor) kepada peserta didik. Dengan kata lain, tugas dan peranan guru yang utama terletak di lapangan pengajaran.

(8)

hanya mengajar, tetapi juga harus mendidik peserta didiknya untuk menjadi manusia dewasa yang pancasilais.

Selain tugas dan peranan mengajar (instructional) dan mendidik (educational), seorang guru juga memimpin kelasnya (manajerial). Memimpin

kelas tidak hanya terbatas di dalam kelas (internal), tetapi juga di luar kelas (eksternal). Kegiatan guru di dalam kelas menyangkut personal perserta didik,

material (alat-alat pelengkap), dan operasional (tindakan-tindakannya). Dengan kata lain, peranan manajerial guru dalam kelas, yakni membina disiplin dan menyelenggarakan tata usaha kelas. Disiplin kelas ialah tata tertib. Artinya, guru

dan peserta didik dalam satu kelas tunduk dalam tata tertib yang telah diterapkan dengan senang hati.

Guru harus mengorganisasikan kegiatan-kegiatan intra dan ekstra kelas, personal peserta didik (pengoraganisasian, penempatan, penugasan,

pembimbingan peserta didik, dan kenaikan kelas), serta fasilitas-fasilitas fisik kelas (pengaturan tempat duduk, pemeliharaan ruang kelas, pengaturan alat-alat pengajaran, pemeliharaan kebersihan, cahaya ventilasi, dan akustik ruangan).

1.1. Peranan Guru dengan Peserta Didik Unsur-unsur peranan yang diharapkan, yaitu :

a. Guru dapat mempertahankan status dan jarak dengan peserta didik. Gunanya supaya guru dapat mengatasi dan mengontrol situasi kelas. b. Guru memperhatikan social distance dan respect-nya terhadap peserta

didik. Gunanya agar guru dapat mempertahankan respect peserta didik terhadap dirinya, dan untuk memelihara kewibawaannya.

Kewibawaan adalah pancaran kelebihan yang diakui oleh peserta didik dan yang mendorongnya beridentifikasi kepada pendidiknya.

(9)

bersenda-gurau dengan peserta didik. Hendaklah guru-guru dapat menyesuaikan peranannya menurut situasi sosial dan tingkat sekolah

yang dihadapi.

c. Guru dalam melaksanakan tugas berdasarkan kasih sayang, adil, dan

menumbuhkan perasaan-perasaan itu dengan rasa penuh.

d. Guru berusaha tidak mengaitkan persoalan politik dari ideologi yang

dianut dalam pergaulan dengan peserta didik.

Kewibawaan sejati yang diperoleh guru berdasarkan kepribadiaannya. Kalau guru inginberhasil mendidik peserta didik hendaklah guru mempunyai sifat-sifat yang baik seperti kewibawaan, jujur, bertanggung jawab, adil, bijaksana, pandai

bergaul, cinta kepada tugas, rajin, disiplin, pemaaf, tegas, sabar, berusaha meningkatkan profesi, tidak lekas marah, dapat mengendalikan diri, disiplin diri,

tidak sombong, serta loyal terhadap bangsa dan negara. 1.2. Peranan Guru dalam Masyarakat

unsur-unsur peranan yang diharapkan, yaitu :

a. Guru bergaul dengan masyarakatnya, dengan tetap memelihara statusnya bahwa ia adalah orang yang digugu dan ditiru dimana saja ia berada. Biasanya aspek etis, intelektual, dan sosial dituntut

masyarakat terhadap guru-guru lebih tinggi daripada orang dewasa lainnya.

b. Guru menjauhkan diri untuk memasuki kegiatan masyarakat tertentu, seperti judi, korupsi, dan ngebut karena guru dianggap tokoh

identifikasi oleh masyarakatnya.

c. Guru menerima peranan secara tidak bertentangan dengan kenyataan

yang dihadapinya. Sebelum mengajar, guru mengadakan persiapan di rumah. Demikian pula dia memeriksa pekerjaan peserta didiknya di

(10)

pengorbanan. Keadaan yang seolah-olah bertentangan itu hendaklah diterima oleh guru sebagai sesuatu yang wajar.

d. Guru memegang suatu kode tingkah laku tertentu. Masyarakat menghendaki agar guru-guru menjaga ciri-ciri profesinya dan

berkepribadian seperti yang tersebut di atas. Dengan kata lain, agar dia menguasai profil kemampuan dasar guru atau kompetensi guru.

e. Guru menyayangi semua golongan sebab kehidupan guru dan keahliannya dicontoh, dan diteladani oleh seluruh masyarakat.

f. Guru merupakan perintis pembangunan pada segala bidang kehidupan masyarakat.

1.3. Peranan Guru dengan Guru lain Unsur-unsur peranan yang diharapkan, yaitu :

a. Guru merasa sederajat, bersifat terus terang, dan jujur dalam bergaul

dengan guru-guru lain.

b. Guru bersedia saling menasihati dan memberi saran dalam rangka mengembangkan jabatan masing-masing.

c. Guru saling menolong dan penuh toleransi dalam menunaikan tugas dan memecahkan persoalan bersama.

d. Guru mencegah pembicaraan yang bersifat sensitive, yang berhubungan dengan pribadi masing-masing.

1.4. Peranan Guru dengan Pegawai Tata Usaha Unsur-unsur peranan yang diharapkan, yaitu :

a. Guru memelihara semangat corps dan meningkatkan rasa

kekeluargaan dengan pegawai tata usaha dan mampu mencegah hal-hal yang dapat mengganggu martabat masing-masing.

b. Guru bersikap terbukam demokratis, dan mampu menempatkan diri sesuai dengan hirarki jabatan masing-masing.

c. Guru bersikap toleran dalam menyelesaikan setiap masalah yang muncul atas dasar musyawarah dan mufakat demi kepentingan

(11)

d. Guru bergaul berdasarkan ikatan moral dan bersikap kooperatif edukatif.

1.5. Peranan Guru dengan Atasannya Unsur-unsur peranan yang diharapkan, yaitu :

a. Guru menghormati hirarki jabatan dan melaksanakan kebijaksanaan

atasannya.

b. Guru menyimpan rahasia jabatan

c. Guru menyampaikan saran-saran atau kritik-kritik melalui prosedur

dan forum yang semestinya.

d. Guru mengarahkan pergaulan dengan atasannya, antara lain, untuk

meningkatkan suatu pelayanan pendidikan yang menjadi tanggung jawab bersama.

1.6. Peranan Guru dengan Orang Tua Peserta Didik Unsur-unsur peranan yang diharapkan, yaitu :

a. Guru bekerja sama dengan orang tua atau wali peserta didik untuk

memecahkan masalah-masalah pribadi peserta didik di sekolah.

b. Guru menyelesaikan secara musyawarah dan mufakat kalau terjadi

kesalahpahaman dengan orang tua atau wali peserta didik.

c. Guru memberikan kepada orang tua atau wali peserta didik tentang

peraturan-peraturan dan disiplin di sekolah.

d. Guru menyampaikan dengan bijaksana bahwa orang tua atau wali

(12)

BAB IV

SYARAT-SYARAT MENJADI GURU

Syarat-syarat menjadi guru meliputi aspek kepribadian dan akademis.

1. Kepribadian

Kepribadian ialah cara seseorang yang unik dank has yang relatif bersifat tetap dalam berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Adapun syarat-syarat

kepribadian, yaitu kertabasa, fisik, psikis, mental, dan moral. 1.1. Kertabasa

Menurut kertabasa, kata-kata guru diartikan : digugu dan ditiru. Kertabasa

(13)

Digugu artinya dapat dipercaya kata-katanya dan dapat diiyakan. Ditiru artinya diikuti, dicontoh, dan diteladani perbuatannya. Guru adalah orang yang

tidak pantas berbuat wagu dan saru. Wagu artinya tidak pantas, tidak pada tempatnya, tidak cocok, dan tidak serasi. Saru artinya cabul, tidak senonoh,dan tidak sopan.

Setiap suku kata yang terdapat pada kata-kata guru mempunyai arti yang

dalam dan merupakan empat unsur pokok yang hendaknya terpadu dalam diri guru, yaitu sebagai syarat-syarat kepribadiannya dalam usaha untuk melaksanakan pendidikan.

Suku kata yang pertama : G artinya gagasan atau ide. Guru hendaknya kaya dengan gagasan-gagasan, dan pribadinya benar-benar hidup dinamis di dalam

menghadapi setiap tantangan demi terciptanya suasana pendidikan yang wajar dab menggairahkan.

Suku kata yang kedua : U artinya usaha. Unsur G dan U selalu bergandengan, bahu-membahu, dan terpadu dalam seluruh kegiatan guru. Gagasan-gagasan yang

dihasilkan guru hendaklah diwujudkan dalam bentuk usaha-usaha nyata.

Suku kata yang ketiga : R artinya rasa kasih sayang. Rasa kasih sayang

hendaklah merupakan hubungan timbal-balik antara guru dan peserta didik. Dasar rasa kasih sayang berupa hasrat untuk membahagiakan peserta didik tanpa

menuntut balas jasa dari mereka sebab guru menyadari akan kodrat peserta didik. Maksudnya, mereka berada dalam proses perkembangan yang penuh dengan segala kekurangan dan memerlukan bimbingan. Apalagi kalau diperhatikan isi

(14)

serta diterima oleh ibunya dengan kegembiraan dan keikhlasan. Di sekolah sebagai ganti ibu ialah gurunya.”

Suku kata yang keempat : U artinya utama (ketentuan). Ciri-ciri keutamaan, antara lain jujur, disiplin, ramah-tamah, sopan, rendah hati, suka menolong, dan

taat beragama. Dengan kata lain, unsur U berkaitan dengan nilai-nilai agama, moral dan kebudayaan.

1.2. Fisik

Seorang guru/pendidk harus sehat jasmani dan tidak berpenyakit menular yang membahayakan seperti tuberkulosis. Selain itu, guru tidak memiliki cacat

tubuh yang dapat mengganggu kelancaran tugas mengajar di muka kelas seperti strabismus (mata yang sela) dalam stadium yang berat.

1.3. Psikis

seorang guru/pendidik harus sehat rohani seperti tidak mengalami gangguan kesehatan, yakni kelainan jiwa atau penyakit syaraf. Selain itu juga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

1.4. Mental

Syarat mental pertama dan utama yang dituntut dari guru sebagai pendidik ialah kesediaan dan kerelaannya untuk menerima tanggung jawab sebagai

pendidik yang sudah dewasa secara biologis, psikologis, pedagogis, dan sosiologis sehingga proses pendidikan dapat berjalan dengan baik. Di samping itu, guru harus bersikap mental yang baik terhadap profesi keguruan, cinta, dan berdedikasi

pada tugas, bermental pancasila, serta bersikap hidup demokratis sesuai dengan tujuan pendidikan dalam UUD 1945 dan UU Pokok Pendidikan 1982. Guru

(15)

2. Akademis

Guru sebagai pendidik dari segi aspek akademis hendaklah :

a. Mempunyai pengetahuan yang bulat dan up-to-date tentang ilmu yang

akan diajarkan;

b. Mempunyai dasar-dasar pengetahuan yang luas tentang tujuan

pendidikan di Indonesia sesuai dengan tahap-tahap pembangunan; c. Mempunyai dasar-dasar pengetahuan untuk mengenal dan memberikan

bimbingan terhadap peserta didik, seperti dapat mengenal kemampuan bakat, minat, kebutuhan, dan aspirasi peserta didik; dan

d. Mempunyai dasar-dasar pengetahuan tentang metode yang efisien dan efektif dalam menyampaikan materi.

(16)

PROFIL KEMAMPUAN DASAR GURU

Profil kemampuan dasar (kompetensi) guru sebagai berikut :

1. Mengembangkan Kepribadian 2. Menguasai Bahan Bidang Studi

3. Mengelola Program Belajar-Mengajar 4. Mengelola Kelas

5. Menggunakan Media dan Sumber Belajar 6. Menguasai Landasan Kependidikan 7. Mengelola Interaksi Belajar-Mengajar 8. Menilai Prestasi Peserta Didik

9. Mengenal Fungsi dan Program Pelayanan Bimbingan dan Penyuluhan 10. Mengenal dan Menyelenggarakan Administrasi Sekolah

11. Memahami Prinsip-Prinsip dan Penafsiran Hasil Penelitian 12. Interaksi dengan Sejawat dan Masyarakat

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Slamet Happy Napitupulu selaku Dosen mata kuliah Pengantar

(17)

menyelesaikan makalah ini. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah

wawasan serta pengetahuan kita mengenai Profesi Guru dan Peranannya. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan

usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya dan dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.

Jakarta, 19 September 2015

(18)

Dosen : Slamet Happy Napitupulu,

Penyusun : Everson Yunus Rasubala

Bayu Laksono Sejati

Aditya Arif Rahman

Sarfiari

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

(UNINDRA)

Referensi

Dokumen terkait

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,