Kelompok II
PRODUK DAN DAYA SAING PERBANKAN SYARIAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran Perbankan Syari’ah
Disusun oleh :
Carobi Imron 1121040086
Edwin Gilang Ramadan 1121040172 Denny Anzar Pria Utami 1121040108
Elfi Rahmayani 1121040173
Jurusan/semester : Ekonomi Islam C / VII (Tujuh) Dosen : Muhammad Sofyan KS., S.E., M.E.I.
FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) RADEN INTAN LAMPUNG
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa, karena dengan rahmat, karunia, dan izin-Nyalah sehingga penyusunan
makalah dengan judul “PRODUK DAN DAYA SAING PERBANKAN
SYARIAH” dapat penyusun selesaikan tepat pada waktunya meskipun terdapat banyak kesulitan dan hambatan namun, hal-hal tersebut tidak membuat penyusun
pesimis untuk terus berusaha.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat
banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan karena pada hakekatnya manusia
adalah makhluk ciptaan Tuhan yang sangat jauh dari kesempurnaan. Dengan
menyadari hal itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi mendekatkan diri dengan kesempurnaan penulisan
makalah-makalah berikutnya.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan mendapat Berkah
dan Rahmat dari Allah SWT serta merupakan ibadah yang bermanfaat fiddin wal
akhirah.
Bandar Lampung, 28 Oktober 2014
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...ii
Daftar Isi ... ii
BAB II PENDAHULUAN ...1
Latar Belakang Masalah...1
Rumusan Masalah...2
BAB II PEMBAHASAN...3
Pengertian Pegadaian Syariah ...3
Landasan Hukum ...4
Sejarah Lahirnya Pegadaian Syariah ...6
Manfaat dan Tujuan Pegadaian Syariah ...7
Produk-Produk yang Dikembangkan ...9
Mekanisme Operasional Pegadaian Syariah ...10
Perkembangan dan Pertumbuhan Pegadaian Syariah di Indonesia ...13
BAB II PENUTUP ...15
Kesimpulan...15
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Sejak langkah pertama pendiriannya, bank-bank syariah telah
menunjukkan trend perkembangan yang positif sehingga dapat memainkah
peranan pentingnya dalam memobilisasi, mengalokasi, dan memanfaatkan
sumber daya dengan lebih baik. Salah satu faktor pendukung yang menunjang
trend positif ini adalah pembagian hasil usaha dalam pembiayaan yang
menggunakan konsep profit sharing dan revenue sharing dengan akad
mudharabah, meski pada awalnya, konsep ini tidak begitu luas dimengerti
oleh masyarakat. Profit sharing dan revenue sharing merupakan pembagian
hasil usaha dengan ketentuan nisbah pihak penyalur dana dan penerima dana
usaha. Sehingga besarnya pembagian dipengaruhi oleh hasil usaha yang
dijalani.
Konsep profit sharing atau yang juga disebut dengan profit and loss
sharing menawarkan pembagian hasil usaha dengan perhitungan
pendapatan/keuntungan bersih (net profit), yaitu laba kotor dikurangi beban
biaya yang diekluarkan selama operasional usaha. Sedangkan konsep revenue
sharing adalah konsep yang menawarkan pembagian hasil usaha berdasarkan
perhitungan laba kotor (gross profit).
Selama ini bank syariah jauh lebih mampu menjalankan fungsi
bukti komitmen bank syariah terhadap pemberdayaan ekonomi rakyat. Oleh
sebab itu, kinerja bank syariah tersebut dapat dijadikan sebagai sustainable
Competitive Advantage dalam menghadapi persaingan industri perbankan
yang semakin ketat. Namun demikian, sumber keunggulan strategi bank
syariah diatas belum dapat berperan secara signifikan untuk mendukung
pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan. Kesenjanganini
dikarenakan masih kecilnya share bank syariah di dalam dunia perbankan
nasional. Untuk itu diperlukan strategi yang mampu mendongkarak asset
bank syariah secar nasional. Mengamati realita perkembangan bank syariah di
Indonesia hingga saat ini, maka peningkatan daya saing bank syariah
merupakan hal yang sangat mendesak untuk dilaksanakan. Secara objektif
harus diakui bahwa bank syariah masih kalah bersaing dibandingkan
denganbank konvensional, sehingga diperluka strategi bersaing yang tepat
untuk meraih keunggulan kompetitif dalam industri perbankan nasional.
Dalam hal ini, kekuatan daya saing sangat menentukan bagi keberhasilan atau
kegagalan sebuah perusahaan dalam suatu industri tertentu. Alih-alih
mendukung pembangunan ekonomi bangsa, jika terus beroperasi dengan daya
saing yang rendah maka eksistensi bank syariah akan terancam oleh peta
persaingan perbankan yang semakin ketat. Perkembangan dan kondisi
persaingan saat ini mengisyaratkan perlunya program akselerasi agar bank
syariah mampu mengejar ketertinggalanya atas bank konvensional.
Berdasasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa konsep bagi hasil
perbedaan dalam keuntungan yang diperoleh dalam pembiayaan/investasi
usaha produktif yang dikembangkan kreditur. Profit sharing dan revenue
sharing merupakan pengganti bunga dalam perbankan konvensional. Dan
pada dasarnya bank-bank syariah masih kalah dengan eksistensi bank
konvensional oleh sebab itu, dibutuhkan strategi bersaing yang tepat
merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi perubahan lingkungan
bisnis, apabila konsep strategi tidak jelas, keputusan yang diambil akan
bersifat subyektif dan berdasar pada intuisi dan mengabaikan keputusan yang
lain. Oleh karena itu, setiap bisnis dituntut untuk menentukan strategi-strategi
yang tepat, aktif dan rasional untuk mencapai tujuan perusahaan,
mengimplementasikan misinya dan unggul dalam menghadapi persaingan
kompetitif dibandingkan dengan strategi-strategi pesaing.
2. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pegadaian Syariah
B. LANDASAN HUKUM
C. Sejarah Lahirnya Pegadaian Syariah
D. Manfaat dan Tujuan Pegadaian Syari’ah E. Produk-Produk yang Dikembangkan
F. Mekanisme Operasional Pegadaian Syariah
G. Perkembangan dan Pertumbuhan Pegadaian Syariah di Indonesia