Nama : Sakirin Manik
NIM : 1305105010029
Ringkasan jurnal
PENGAWETAN IKAN BAWAL DENGAN PENGASAPAN DAN PEMANGGANGAN
Pendahuluan
mempunyai prospek untuk dikembangkan sebagai alternatif memeratakan distribusi antar daerah penghasil dengan daerah konsumen. Hasil uji kesukaan menunjukkan jika hasil olahan pengasapan lebih disukai daripada hasil olahan pemanggangan.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan pada penelitian yang dilakukan adalah ikan bawal, garam, asap cair, serbuk kayu, silica gel, air, veselin. Sedangkan alat yang digunakan adalah smoke cabinet, vacuum sealer, hand sealer, eksikator, timbangan analit, gelas beker, gelas ukur, baskom, peniris, pisau, sendok, serbet plastic, dan tissue.
Cara Kerja
Ikan bawal dicuci bersih darah dan isi perut ikan di buang. Kemudian dilakukan penimbangan berat awal. Setelah itu direndam dalam larutan garam 10% selama 30 menit. Selanjutnya dilakukan penirisan dan penganginan. Setelah itu dilakukan rosting pertama selama 90 menit pada suhu 90 °C dan larutan garam dibuang. Setelah itu dilakukan rosting ke dua selama 150 menit pada suhu 210 °C dan dilakukan penimbangan akhir. Kemudian dilakukan penganginan/pendingingan. Setelah itu dilkaukan pengemasan vakum dan selanjutnya disimpan dalam eksikator.
Ikan yang dihasilkan matang dan kering pada bagian luar, pada bagian dalam masih basah. Bau asap pada ikan yang direndam dengan asap cair 3% masih cukup menyengat, dan setelah selama empat hari disimpan dalam plastik biasa dan pada suhu ruang, ikan mulai mengeluarkan bau busuk. Hasil yang didapat untuk smoked fish yaitu ikan matang namun kadar
ruangan yang sejuk (ber-AC). Hasilnya, aroma asap tidak terlalu menyengat yang mungkin disebabkan oleh bahan bakar kurang sehingga asap yang dihasilkan terlalu sedikit. Ketampakan ikan di beberapa bagian gosong dan di daging ikan masih ada yang lembek dan kurang kering. Hal ini dapat disebabkan oleh waktu smoking I kurang lama sehingga air dari bagian dalam ikan belum semuanya keluar dan waktu smoking II terlalu lama sehingga menyebabkan ikan gosong. Hasil yang didapat adalah roasted fish dengan tekstur keras pada bagian luar. Setelah dikemas secara vakum, roasted fish disimpan pada eksikator sama seperti pada orientasi sebelumnya dan dilakukan pengamatan seminggu sekali. Hasil yang didapat adalah roasted fish dengan tekstur keras pada bagian luar. Setelah dikemas secara vakum, roasted fish disimpan pada eksikator sama seperti pada orientasi sebelumnya dan dilakukan pengamatan seminggu sekali.
Kesimpulan